2. Menurut Food and Agriculture
Organization (FAO), pestisida adalah
zat kimia atau bahan yang digunakan
untuk mengendalikan atau mengurangi
populasi hama atau penyakit pada
tanaman atau hewan. Penggunaan
pestisida bertujuan untuk melindungi
tanaman atau hewan dari kerusakan
yang dapat menyebabkan kerugian
ekonomi atau kesehatan.
FAO juga menekankan pentingnya
penggunaan pestisida yang aman
dan bertanggung jawab, dengan
memperhatikan efeknya terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan.
Selain itu, FAO juga mendorong
pengembangan alternatif
pengendalian hama yang lebih
ramah lingkungan, seperti
pengendalian hayati atau
penggunaan varietas tanaman
tahan hama dan penyakit.
3. Dengan tujuan untuk mengendalikan atau mengurangi populasi hama atau
penyakit pada tanaman atau hewan yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi
atau kesehatan. Beberapa tujuan penggunaan pestisida yang lebih spesifik antara
lain:
1.Melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit yang dapat mengurangi
hasil panen dan kualitas produk pertanian.
2.Meningkatkan produksi pertanian dengan mengurangi kerugian akibat serangan
hama dan penyakit..
4.Mengurangi risiko kesehatan manusia yang disebabkan oleh serangan hama dan
penyakit pada tanaman atau hewan, seperti malaria atau demam berdarah.
4. 1. Meningkatkan keamanan pangan dengan mengurangi kerugian dan
penyebaran penyakit pada tanaman dan hewan yang digunakan untuk
produksi pangan.
2. Meningkatkan kualitas dan keamanan produk pertanian dengan
mengurangi kerusakan dan infeksi oleh hama dan penyakit.
3. Mengurangi dampak kerugian ekonomi pada petani dan produsen
pertanian yang disebabkan oleh serangan hama dan penyakit pada
tanaman atau hewan.
4. Meningkatkan efisiensi produksi dengan mengurangi kerugian dan
biaya yang terkait dengan serangan hama dan penyakit pada tanaman
atau hewan
5. Pestisida Organofosfat adalah senyawa kimia yang awalnya
diproduksi melalui reaksi antara alkohol dan asam fosfat. Di antara
kelompok pestisida yang digunakan di seluruh dunia, pestisida
organofosfat merupakan yang paling banyak dan paling luas
penggunaannya, yakni lebih dari 36% dari total pasar dunia,
terutama setelah adanya pelarangan terhadap berbagai jenis
pestisida organoklorin.
6. Pestisida organofosfat merupakan semua ester dari
asam fosforik yang meliputi turunan alifatik, fenil, dan
heterosiklik. Jenis pestisida organofosfat yang banyak
dipakai di antaranya parathion, methyl parathion,
chlorpyriphos, malathion, monochrotophos, diazinon,
fenitrothione, dan dimethoate.
7.
8. Pestisida organofosfat digunakan untuk mengendalikan
beragam jenis serangga penghisap, pengunyah, dan pengebor;
juga tungau, kutu daun, dan berbagai hama yang menyerang
tanaman kapas, tebu, kacang tanah, tembakau, sayur-sayuran,
buah-buahan, serta tanaman hias. Pestisida organofosfat banyak
dipasarkan oleh perusahaan-perusahaan besar agrokimia dunia
9. Bahan aktif dalam pestisida organofosfat adalah senyawa
organik yang mengandung gugus fosfat, seperti malathion,
chlorpyrifos, diazinon, dan parathion. Senyawa-senyawa tersebut
bekerja dengan menghambat enzim kolinesterase pada sistem
saraf hewan atau serangga yang menjadi targetnya. Hal ini
menyebabkan kerusakan pada sistem saraf dan kematian pada
hewan atau serangga tersebut.
10. Serangga dan hama yang menjadi target penggunaan pestisida
organofosfat dapat bermacam-macam, seperti ulat, kutu, kecoa, belalang,
dan sebagainya. Oleh karena itu, pestisida organofosfat dapat digunakan
dalam berbagai jenis tanaman dan komoditas pertanian.
Penggerek batang jagung dan ulat grayak pada tanaman jagung
Ulat kubis pada tanaman kubis dan brokoli
Ulat grayak dan ulat daun pada tanaman kacang tanah
Lalat buah pada tanaman mangga, jeruk, dan apel
Kumbang tanduk pada tanaman kelapa sawit
Lalat buah Drosophila pada tanaman tomat dan cabai
11. Keunggulan Pestisida Organofosfat
Efektif dalam membunuh serangga dan hama tanaman. Pestisida
organofosfat bekerja dengan cara menghambat enzim kolinesterase
pada sistem saraf serangga dan hama, sehingga menyebabkan
kematian pada targetnya.
Memiliki spektrum kerja yang luas. Pestisida organofosfat dapat
digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis serangga dan hama
tanaman, sehingga dapat digunakan dalam berbagai jenis tanaman
dan komoditas pertanian.
Mudah diaplikasikan. Pestisida organofosfat tersedia dalam bentuk
cairan atau bubuk, yang mudah diaplikasikan pada tanaman dengan
menggunakan alat semprot atau alat aplikasi pestisida lainnya.
12. Pestisida Golongan Organofosfat
Berikut adalah beberapa contoh pestisida golongan organofosfat:
Malathion termasuk dalam golongan pestisida organofosfat dan biasa
digunakan untuk mengendalikan serangga seperti kutu daun, lalat,
thrips, dan serangga lainnya pada tanaman buah-buahan, sayuran,
dan bunga. Pestisida malathion bekerja dengan cara menghambat
enzim asetilkolinesterase pada sistem saraf serangga.
13. Diazinon, Senyawa ini digunakan sebagai insektisida untuk
mengendalikan hama pada tanaman, seperti serangga
penggerek dan pengisap daun, kutu daun, ulat grayak, lalat
buah, dan serangga lainnya. Diazinon bekerja dengan cara
menghambat aktivitas enzim asetilkolinesterase pada sistem
saraf serangga.
14. Chlorpyrifos, Senyawa ini digunakan sebagai insektisida untuk
mengendalikan hama pada tanaman, seperti ulat grayak, kutu
daun, thrips, belalang, dan serangga lainnya. Chlorpyrifos
bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim
asetilkolinesterase pada sistem saraf serangga.
15. Parathion, Senyawa ini digunakan sebagai insektisida untuk
mengendalikan hama pada tanaman, seperti ulat grayak, kutu
daun, belalang, dan serangga lainnya. Parathion bekerja
dengan cara menghambat aktivitas enzim asetilkolinesterase
pada sistem saraf serangga.
16. Methamidophos, Senyawa ini memiliki nama kimia O,S-
dimethyl phosphoramidothioate dan digunakan sebagai
insektisida untuk mengendalikan hama pada tanaman, seperti
ulat grayak, kutu daun, belalang, dan serangga lainnya.
Methamidophos bekerja dengan cara menghambat aktivitas
enzim asetilkolinesterase pada sistem saraf serangga.
17. KESIMPULAN
Pestisida organofosfat adalah jenis pestisida yang terbuat dari senyawa organofosfat.
Pestisida ini bekerja dengan cara menghambat enzim asetilkolinesterase dalam sistem
saraf, sehingga menyebabkan kerusakan pada sistem saraf hewan atau serangga yang
menjadi target pestisida.
Meskipun pestisida organofosfat dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit
pada tanaman serta dalam pengendalian vektor penyakit, namun penggunaannya
harus diatur dengan hati-hati dan mengikuti aturan penggunaan yang benar.
Pemerintah dan masyarakat perlu memperhatikan bahaya penggunaan pestisida
organofosfat dan mengadopsi metode pertanian yang lebih ramah lingkungan, seperti
pertanian organik atau pertanian terpadu, yang dapat mengurangi ketergantungan pada
pestisida kimia.