SlideShare a Scribd company logo
20 April 2012 L. K. Pande Ary Susilawati
Object Relations Theory
“Melanie Klein”
BIOGRAFI
MELANIE KLEIN
• Lahir: Wina-Austria, 30 Maret 1882
• Anak bungsu dari empat
bersaudara
• Yakin kelahirannya tidak
direncanakan (perasaan ditolak
ortu)
• Relasi yg tdk sehat; merasa
diabaikan ayahnya dan
ditelantarkan ibunya.
• Sgt dekat dgn kakak
perempuannya (Sidonie) dan mrs
sgt terpukul saat sang kakak
meninggal.
• Sgt dekat dan m’idolakan kakak
laki” shg keadaan tsb m’buatnya
• Menikah dgn Arthur Klein (tmn sang kakak); mrs
pernikahan m’hambat karirnya dan tdk bahagia, takut akan
seks dan benci hamil. Namun dikaruniai 3 org anak.
• Mulai m’genal Psikologi (dikenalkan o/Ferenczi) khususnya
Psikoanalisis saat mengalami depresi (mjd titik balik
hidupnya).
• Melakukan psikoanalisis thd ke-3 anaknya dan diterbitkan
dlm buku “Psiko -Analisis Anak”. Namun analisis tsb
m’buahkan kritik dari b’bagai kolega”nya shg merasa krg
nyaman tinggal di kota tsb.
• Tahun 1934: anak laki”nya meninggal dan anak
perempuannya menyalahkan Klein atas kematian sang
kakak.
• Konflik antara Klein dan anak perempuannya terus b’lgsg
• Teori O bje ct Re latio ns turunan dari teori insting
(Freud) namun terdapat tiga perbedaan:
1. Lebih menekankan pada pola-pola relasi
interpersonal yang konsisten.
2. Cenderung bersifat maternalistik; menekankan
hubungan yg akrab dan pengasuhan ibu.
3. M’mandang kontak dan relasi antar manusia –
sebagai motif utama perilaku manusia.
• Spekulasi ahli” teori o bje ct re latio ns :
Relasi awal (riil/fantasi) antara bayi dgn ibunya mjd model
bagi semua relasi interpersonal di kemudian hari.
Pengantar
• Menekankan pentingnya 4 atau 6 bulan
pertama kehidupan.
• Klein bayi tdk m’mulai kehidupannya dlm
kondisi spt kertas kosong ttp
dengan st predisposisi bawaan
(warisan) utk meredakan
kecemasan yg dialaminya sbg
akibat konflik dari daya-daya instink
kehidupan dan instink kematian.
• Kesiagaan bawaan yg dimiliki bayi utk b’reaksi
m’syaratkan adanya phylogenetic endowment
(bawaan filogenetik); st konsep yg juga diterima
Kehidupan Psikis Bayi
 Fantasi-fantasi
• Asumsi dasar: bayi sejak dilahirkan m’miliki
kehidupan fantasi yg aktif.
• Fantasi” ini mrpkan representasi/gambaran psikis
dari instink id yang tidak disadari ; namun tdk sama
dgn fantasi” sadar yang dimiliki anak” yg lbh besar
atau orang dewasa.
Cth: Bayi yg tertidur dgn mengisap jarinya sdg b’fantasi
m’ngisap buah dada ibunya.
• Dgn semakin matangnya bayi, fantasi” tdk sadar akan
trs b’lanjut m’beri dampak thd kehidupan psikis dan
fantasi” baru jg mucul.
 Objek-objek
• S’pendapat dgn Freud manusia memiliki
dorongan/ instink bawaan
yg tentu saja memiliki objek.
• Klein : - obyek dorongan lapar (hung e r drive ) adl
buah dada yang baik
- obyek dorongan seksual ialah organ
seksual, dst.
• Klein (1948) : sejak dini bayi sdh b’relasi dgn obyek”
eksternal; baik dlm fantasi
maupun realitas.
• Fantasi yg aktif pd bayi m’introyeksi/m’masukkan
obyek” eksternal; tangan dan
wajah ibunya, dan bgn”
tubuh yg lain.
• Obyek” yg diintroyeksi adl fantasi” ttg obyek yg
diinternalisasikan dalam btk kongkrit dan fisik.
Cth: anak yang m’introyeksikan ibunya yakin bahwa ibu
senantiasa berada dalam tubuhnya
• Klein : obyek-obyek internal adl obyek” yg memiliki
power sendiri (spt konsep Freud ttg
superego).
• Klein (1946) : bayi sbg individu, senantiasa terlibat
dlm st konflik dasar antara instink
kehidupan dan instink kematian;
baik dan buruk, cinta dan benci, kreativitas
dan destruksi.
• Utk menangani dikotomi perasaan” baik dan buruk,
bayi m’gorganisasikan pengalaman”nya ke dlm posisi”
ttt/cara” utk menangani obyek-obyek internal dan
eksternal.
• Istilah “posisi” digunakan utk m’nunjukkan bahwa
posisi dpt berganti” maju-mundur; bkn “tahap
p’kembangan “ yg mrp-kan kurun waktu yg dilalui
manusia.
Posisi-Posisi
• Dua posisi dasar yg m’nunjukkan p’tumbuhan dan
p’kembangan sosial yg normal; walau labelnya
patologis, yaitu (Klein) :
1. Posisi Paranoid-Schizoid
- 3 atau 4 bulan pertama kehidupan, bayi
melakukan kontak dgn buah dada yg baik dan
buah dada yg buruk. Pengalaman yg b’ganti” antara
kepuasan dan frustrasi akan m’ancam ego bayi yg
baru b’kembang dan masih rapuh.
- Bayi memiliki 2 keinginan  melahap dan
memiliki buah dada sekaligus merusak buah dada
dengan menggigit, merobek, atau
menghancurkannya.
- Dlm upaya m’tolerir kedua perasaan tsb, ego akan
memecah diri, m’pertahankan sebagian dari instink
kehidupan maupun instink kematian dgn
m’belokkannya.
- Dgn demikian, bayi m’alami ketakutan akan
pe rse cuto ry bre ast (buah dada yang kejam) tp jg
memiliki relasi dgn ide albre ast (yang memberi cinta
kasih, kenyamanan, dan kepuasan).
- Bayi berhasrat utk m’miliki ide albre ast dlm dirinya
sbg p’lindungan terhadap ancaman pembinasaan
dari pe rse cuto ry bre ast. Utk itu bayi mengambil
posisiparanoid-schizoid.
• Paranoid-Schizoid : st cara m’gorganisasikan
pengalaman” yg m’liputi perasaan” curiga (parano id);
dibinasakan serta memisahkan, antara obyek-obyek
internal dan eksternal ke dlm yg baik dan yg buruk.
• Perasaan curiga bersifat subyektif dan fantastik, belum
obyektif dan riil.
2. Posisi Depresif
• Sejak usia 5 atau 6 bln, bayi mulai memandang obyek”
eksternal sbg keseluruhan dan melihat bahwa yg baik
dan yg buruk bisa terdapat pd diri seorang individu.
• Posisi Depresif : perasaan cemas atas kehilangan
objek yg dicintai b’sama” dgn rasa b’salah
telah m’inginkan kehancuran
akan objek tsb.
• Posisi depresif dpt diatasi jika anak b’fantasi bahwa ia
telah memperbaiki keburukan yg dilakukan sebelumnya
(mengarahkan dorongan destruktif kepada ibu) dan bila
ia menyadari bahwa ibunya tidak akan pergi selamanya
namun akan kembali lg stl b’pisah.
• Bila posisi depresif dapat diatasi, anak merekatkan
pemisahan antara ibu yang baik dan yang buruk. Anak
tidak hanya mampu mengalami cinta kasih dari ibunya
tetapi jg menunjukkan cinta kasihnya kepada ibu.
• Posisi depresif yg tdk selesai akan m’hasilkan
kurangnya rasa percaya pd orang lain, duka cita yang
berlebihan atas kehilangan orang yang dicintai, dan
beragam gangguan psikis lainnya.
MEKANISME PERTAHANAN DIRI
• Klein (1955) : sejak awal masa bayi, anak m’adopsi
bbrp mekanisme pertahanan diri
psikis utk melindungi ego dari
kecemasan akibat fantasi-fantasi
destruktif yang dimilikinya.
• Mekanisme pertahanan diri yg digunakan :
introyeksi, proyeksi, pemilahan (splitting), dan
identifikasi proyektif (projectiveidentification).
PSYCHIC DEFENSE MECHANISMS
 Introyeksi : bayi b’fantasi m’masukkan persepsi dan
pengalaman”nya dgn obyek
eksternal ke dlm tubuhnya.
• Dimulai saat bayi pertama kali diberi makan; brsh
menyatukan buah dada ibu ke dlm tubuhnya.
• Bayi brsh m’introyeksikan obyek” yg baik,
mengambilnya utk dimasukkan ke dlm diri sbg
p’lindungan thd kecemasan. Namun kadang bayi
m’introyeksikan obyek” yg buruk shg keburukan dan
kekejaman menjadi internal, menakutkan si bayi dan
dpt muncul dlm mimpi/minat thd dongeng” yg
menakutkan.
• Obyek” yg diintroyeksikan bkn mrpkan gambaran
akurat dari obyek” riil melainkan diwarnai oleh fantasi
anak.
 Proyeksi : fantasi bahwa perasaan” dan impuls” yg
sesungguhnya merupakan milik diri
sendiri menjadi milik orang lain dan tidak berada
di dlm tubuhnya.
• Bayi meredakan kecemasan dgn m’proyeksikan
impuls” destruktif yg tdk dpt dikelolanya ke obyek”
eksternal.
• Anak memproyeksikan citra-citra baik maupun buruk ke
obyek” eksternal, terutama orangtuanya.
 Pemisahan (Splitting) : memisahkan impuls-impuls yg
tdk selaras.
• Dlm rangka m’misahkan obyek” yg baik dari yg buruk, ego
hrs dipisahkan shg bayi m’gembangkan st gambaran ttg
“g o o d m e ” maupun “bad m e ” yang m’mungkinkannya utk
menangani impuls-impuls yang menyenangkan
(ple asurable ) maupun yg destruktif t’hdp obyek” eksternal
• Dampak positif : mjd mekanisme p’tahanan diri yg positif &
b’manfaat bagi bayi maupun org
dewasa.
• M’mungkinkan individu utk melihat aspek” positif maupun
negatif dirinya, m’evaluasi perilaku baik atau buruk, dan
m’bedakan antara teman” yg disukai dan yg tdk disukai.
• Splitting yg b’lebihan dan tdk fleksibel dpt m’arah pd represi
yg patologik.
 Identifikasi Proyektif (Projective Identification)
M’misahkan bagian” diri yg tdk dpt diterima,
m’proyeksikannya ke obyek lain, dan
m’introyeksikannya kembali ke dlm diri dlm bentuk yg
b’beda.
• Identifikasi proyektif m’beri pengaruh yg kuat pd
relasi interpersonal di masa dewasa.
 Internalizations : mengambil (m e ng intro ye ksi) aspek”
dari dunia luar dan kmdn
m’organisasikannya ke
dlm st kerangka kerja yg
b’makna scr psikologis.
Tiga internalisasi yang penting yaitu:
1. Ego
- Klein (1930,1946): ego m’capai kematangan pd tahap yg
jauh lbh awal ketimbang yg
diasumsikan Freud.
- Klein: m’dasarkan teorinya pd kemampuan awal ego utk
m’hayati daya” destruktif, m’cintai, dan
mengelolanya mll cara” splitting ,
proyeksi, dan introyeksi.
Internalization
 ckp kuat utk m’rasakan kecemasan, m’gunakan
mekanisme pertahanan diri, dan m’bentuk o bje ct
re latio ns awal dlm fantasi maupun realitas.
 Utk m’cegah disintegrasi, ego yg baru muncul hrs
m’misahkan dirinya ke dlm g o o d m e dan bad m e .
2. Superego
• Tiga perbedaan gambaran ttg superego dari Freud &
Klein: a. muncul lbh awal dlm kehidupan
b. tdk muncul dari kompleks Oedipus
c. b’sifat lbh kasar dan kejam.
• Pertahanan diri ego yang dini mjd landasan bagi
p’kembangan superego.
• Superego yg kasar dan kejam m’munculkan kecenderungan
antisosial dan kriminal pd org dewasa.
• Pada usia 5 atau 6 thn, superego m’munculkan sedikit
kecemasan ttp dgn rasa b’salah yg besar. Hal tersebut
akan b’angsur” berkurang dan berubah menjadi co nscie nce
yang realistik.
• Klein: superego b’kembang se-jln dgn kompleks Oedipus
dan akhirnya b’kembang sbg rasa b’salah yg
realistik stl kompleks Oedipus teratasi
(m e no lak paham Fre ud-supe re g o m rp ko nse kue nsi
dari ko m ple ks O e dipus ).
3. Kompleks Oedipus
Konsep Klein :
a. Kompleks oedipus dimulai pd bbrp bulan pertama kehidupan,
bersamaan dgn tahap oral dan anal, dan mencapai puncaknya
pada tahap genital pada sekitar usia 3 atau 4 tahun.
b. Bagian penting dari kompleks Oedipus ialah ketakutan anak
atas pembalasan dendam dari orangtua akibat fantasinya ttg
mengosongkan tubuh orangtua.
c. Pentingnya m’pertahankan perasaan” positif anak terhadap
kedua orangtua selama masa Oedipal.
d. Tahap” awal, kompleks Oedipus melayani kebutuhan yang
sama pd laki-laki maupun perempuan; untuk mengembangkan
sikap positif ter-hdp obyek yg baik/memberi kepuasan dan
menghindari/menolak obyek yg buruk atau menakutkan
(buah dada atau penis).
Female Oedipal Development
• Klein (1945) : pe nis e nvy berasal dari keinginan
anak perempuan untuk
menginternalisasi penis ayah dan
memperoleh bayi dari ayah.
Fantasi ini mendahului semua hasrat akan
penis eksternal.
• Pendapat Klein : anak perempuan
mempertahankan attachm e nt yang kuat dengan
ibunya sepanjang periode Oedipal.
Male Oedipal Development
• Klein (1945) : anak laki-laki kecil memandang buah dada
ibunya sbg hal yg baik dan buruk.
• Bln” pertama Oedipal, anak laki” mengubah bbrp hasrat
oral-nya dari buah dada ibu ke penis ayah; berada dlm
posisi positif, mengambil sikap homoseksual yang pasif
terhadap ayah kemudian bergeser ke relasi
heteroseksual dgn ibunya.
• Klein : posisi heteroseksual pasif mrpkan prasyarat bagi
perkembangan relasi heteroseksual yang
sehat pada anak laki-laki dengan ibunya.
• Bagi anak perempuan maupun laki-laki, resolusi yg sehat
dari kompleks Oedipus t’gantung pd kemampuan anak
utk m’izinkan ibu dan ayahnya akrab dgn dirinya dan
• Klein : m’pelopori penggunaan psikoanalisis pada
anak-anak.
• Metodenya adl dgn playtherapy; anak kecil akan
m’ekspresikan keinginan sadar maupun tdk sadar mll
terapi bermain.
• Tujuan: meredakan kecemasan depresif dan
ketakutan akan tindak kekejaman serta mengurangi
kekerasan obyek” yg d’internalisasi.
• Cara: pasien di dorong utk m’alami kembali emosi” dan
fantasi” masa dini dgn m’nunjukkan
perbedaan” antara realitas dan fantasi, antara yang
disadari dan yang tak disadari.
• Bila hbg ini tlh d’pahami, ketakutan pasien terhadap
kekejaman yg mgkn dilakukan obyek” internal akan
b’kurang, kecemasan depresif juga akan berkurang, serta
InternalizationPsikoterapi
1. Sebutkan perbedaan teori object relations dgn teori
insting Freud.
2. Jelaskan bagian penting dari teori object relations ttg
relasi.
3. Jelaskan konsep Klein mengenai “fantasi” dan “objek”.
4. Sebutkan dan jelaskan konsep Klein ttg “posisi”.
5. Sebutkan dan jelaskan jenis” de fe nse m e chanism
menurut Klein.
6. Jelaskan apa yg dimaksud dgn “internalizations”.
7. Apa sajakah yg dibahas dlm konsep “internalizations”
mnrt Klein.
InternalizationSelf-Assesment
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
Ariyana Isti Kusumayani
 
Tokoh Psikoanalisa
Tokoh PsikoanalisaTokoh Psikoanalisa
Tokoh Psikoanalisa
Levi Rolan
 
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMPPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
azizahzahro
 
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
Wulandari Rima Kumari
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
RoyNal Rois Al-Khalim
 
Pendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtPendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebt
varizalamir
 
Ppt carl rogers
Ppt carl rogersPpt carl rogers
Ppt carl rogers
nurul_haryati
 
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISASEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
Wulandari Rima Kumari
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
IFTITAH INDRIANI
 
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINISINTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
Husna Sholihah
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Afra Balqis
 
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
atone_lotus
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&miller
Pretty A
 
Psikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl JungPsikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl Jung
Asma Khairani
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaran
elmakrufi
 
Psikologi maslow
Psikologi maslowPsikologi maslow
Psikologi maslowelmakrufi
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
elmakrufi
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Vivia Maya Rafica
 
Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell
Aditya Wiharnanto
 

What's hot (20)

Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
 
Tokoh Psikoanalisa
Tokoh PsikoanalisaTokoh Psikoanalisa
Tokoh Psikoanalisa
 
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMPPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
 
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
 
Pendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtPendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebt
 
Ppt carl rogers
Ppt carl rogersPpt carl rogers
Ppt carl rogers
 
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISASEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
 
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINISINTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&miller
 
Psikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl JungPsikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl Jung
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaran
 
Psikologi maslow
Psikologi maslowPsikologi maslow
Psikologi maslow
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell
 

Similar to Ppt melani klien

Pp melanie klien
Pp melanie klienPp melanie klien
Pp melanie klien
dihastinee
 
Teori Tokoh Psikologi
Teori Tokoh PsikologiTeori Tokoh Psikologi
Teori Tokoh Psikologi
THiya D' AxhEizynt
 
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosionalModul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Rizka Supriyanti
 
Teori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personalitiTeori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personalitifong kai hung
 
Carl_Jung_Model
Carl_Jung_ModelCarl_Jung_Model
Carl_Jung_Model
ayuni83
 
Carl Gustav Jung pptx.pptx
Carl Gustav Jung pptx.pptxCarl Gustav Jung pptx.pptx
Carl Gustav Jung pptx.pptx
BennyHamonangan
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Vivia Maya Rafica
 
Hbse 2011.ppt erikson
Hbse 2011.ppt eriksonHbse 2011.ppt erikson
Hbse 2011.ppt erikson
HIMA KS FISIP UNPAD
 
Pendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisisPendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisisvarizalamir
 
Sosio emosi
Sosio emosiSosio emosi
Sosio emosi
kiukozles
 
Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisaPendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisafaisunufir
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
Dina Haya Sufya
 
Copy of teori psikoanalitik
Copy of teori psikoanalitikCopy of teori psikoanalitik
Copy of teori psikoanalitik
elmakrufi
 
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisPendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Langgeng Prayogo
 
Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisaPendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa
Rinatun4e
 
Kesmen F.Psikologis.pptx
Kesmen F.Psikologis.pptxKesmen F.Psikologis.pptx
Kesmen F.Psikologis.pptx
ssuser6f9c79
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
9 teori post freudian=erikson
9 teori post freudian=erikson9 teori post freudian=erikson
9 teori post freudian=erikson
gita_novi
 
9 teori post freudian=erikson
9 teori post freudian=erikson9 teori post freudian=erikson
9 teori post freudian=erikson
azqiyink
 

Similar to Ppt melani klien (20)

Pp melanie klien
Pp melanie klienPp melanie klien
Pp melanie klien
 
Teori Tokoh Psikologi
Teori Tokoh PsikologiTeori Tokoh Psikologi
Teori Tokoh Psikologi
 
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosionalModul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional
 
Teori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personalitiTeori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personaliti
 
Carl_Jung_Model
Carl_Jung_ModelCarl_Jung_Model
Carl_Jung_Model
 
Carl Gustav Jung pptx.pptx
Carl Gustav Jung pptx.pptxCarl Gustav Jung pptx.pptx
Carl Gustav Jung pptx.pptx
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Hbse 2011.ppt erikson
Hbse 2011.ppt eriksonHbse 2011.ppt erikson
Hbse 2011.ppt erikson
 
Pendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisisPendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisis
 
Sosio emosi
Sosio emosiSosio emosi
Sosio emosi
 
Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisaPendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Copy of teori psikoanalitik
Copy of teori psikoanalitikCopy of teori psikoanalitik
Copy of teori psikoanalitik
 
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisPendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
 
Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisaPendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa
 
Kesmen F.Psikologis.pptx
Kesmen F.Psikologis.pptxKesmen F.Psikologis.pptx
Kesmen F.Psikologis.pptx
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
9 teori post freudian=erikson
9 teori post freudian=erikson9 teori post freudian=erikson
9 teori post freudian=erikson
 
9 teori post freudian=erikson
9 teori post freudian=erikson9 teori post freudian=erikson
9 teori post freudian=erikson
 

Recently uploaded

Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Thahir9
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
PutraDwitara
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
MuhamadsyakirbinIsma
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
NurHasyim22
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
RizkiArdhan
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
tab2008
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Herry Prasetyo
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
juliafnita47
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
NoegPutra1
 

Recently uploaded (20)

Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
 

Ppt melani klien

  • 1. 20 April 2012 L. K. Pande Ary Susilawati Object Relations Theory “Melanie Klein”
  • 2. BIOGRAFI MELANIE KLEIN • Lahir: Wina-Austria, 30 Maret 1882 • Anak bungsu dari empat bersaudara • Yakin kelahirannya tidak direncanakan (perasaan ditolak ortu) • Relasi yg tdk sehat; merasa diabaikan ayahnya dan ditelantarkan ibunya. • Sgt dekat dgn kakak perempuannya (Sidonie) dan mrs sgt terpukul saat sang kakak meninggal. • Sgt dekat dan m’idolakan kakak laki” shg keadaan tsb m’buatnya
  • 3. • Menikah dgn Arthur Klein (tmn sang kakak); mrs pernikahan m’hambat karirnya dan tdk bahagia, takut akan seks dan benci hamil. Namun dikaruniai 3 org anak. • Mulai m’genal Psikologi (dikenalkan o/Ferenczi) khususnya Psikoanalisis saat mengalami depresi (mjd titik balik hidupnya). • Melakukan psikoanalisis thd ke-3 anaknya dan diterbitkan dlm buku “Psiko -Analisis Anak”. Namun analisis tsb m’buahkan kritik dari b’bagai kolega”nya shg merasa krg nyaman tinggal di kota tsb. • Tahun 1934: anak laki”nya meninggal dan anak perempuannya menyalahkan Klein atas kematian sang kakak. • Konflik antara Klein dan anak perempuannya terus b’lgsg
  • 4. • Teori O bje ct Re latio ns turunan dari teori insting (Freud) namun terdapat tiga perbedaan: 1. Lebih menekankan pada pola-pola relasi interpersonal yang konsisten. 2. Cenderung bersifat maternalistik; menekankan hubungan yg akrab dan pengasuhan ibu. 3. M’mandang kontak dan relasi antar manusia – sebagai motif utama perilaku manusia. • Spekulasi ahli” teori o bje ct re latio ns : Relasi awal (riil/fantasi) antara bayi dgn ibunya mjd model bagi semua relasi interpersonal di kemudian hari. Pengantar
  • 5. • Menekankan pentingnya 4 atau 6 bulan pertama kehidupan. • Klein bayi tdk m’mulai kehidupannya dlm kondisi spt kertas kosong ttp dengan st predisposisi bawaan (warisan) utk meredakan kecemasan yg dialaminya sbg akibat konflik dari daya-daya instink kehidupan dan instink kematian. • Kesiagaan bawaan yg dimiliki bayi utk b’reaksi m’syaratkan adanya phylogenetic endowment (bawaan filogenetik); st konsep yg juga diterima Kehidupan Psikis Bayi
  • 6.  Fantasi-fantasi • Asumsi dasar: bayi sejak dilahirkan m’miliki kehidupan fantasi yg aktif. • Fantasi” ini mrpkan representasi/gambaran psikis dari instink id yang tidak disadari ; namun tdk sama dgn fantasi” sadar yang dimiliki anak” yg lbh besar atau orang dewasa. Cth: Bayi yg tertidur dgn mengisap jarinya sdg b’fantasi m’ngisap buah dada ibunya. • Dgn semakin matangnya bayi, fantasi” tdk sadar akan trs b’lanjut m’beri dampak thd kehidupan psikis dan fantasi” baru jg mucul.
  • 7.  Objek-objek • S’pendapat dgn Freud manusia memiliki dorongan/ instink bawaan yg tentu saja memiliki objek. • Klein : - obyek dorongan lapar (hung e r drive ) adl buah dada yang baik - obyek dorongan seksual ialah organ seksual, dst. • Klein (1948) : sejak dini bayi sdh b’relasi dgn obyek” eksternal; baik dlm fantasi maupun realitas.
  • 8. • Fantasi yg aktif pd bayi m’introyeksi/m’masukkan obyek” eksternal; tangan dan wajah ibunya, dan bgn” tubuh yg lain. • Obyek” yg diintroyeksi adl fantasi” ttg obyek yg diinternalisasikan dalam btk kongkrit dan fisik. Cth: anak yang m’introyeksikan ibunya yakin bahwa ibu senantiasa berada dalam tubuhnya • Klein : obyek-obyek internal adl obyek” yg memiliki power sendiri (spt konsep Freud ttg superego).
  • 9. • Klein (1946) : bayi sbg individu, senantiasa terlibat dlm st konflik dasar antara instink kehidupan dan instink kematian; baik dan buruk, cinta dan benci, kreativitas dan destruksi. • Utk menangani dikotomi perasaan” baik dan buruk, bayi m’gorganisasikan pengalaman”nya ke dlm posisi” ttt/cara” utk menangani obyek-obyek internal dan eksternal. • Istilah “posisi” digunakan utk m’nunjukkan bahwa posisi dpt berganti” maju-mundur; bkn “tahap p’kembangan “ yg mrp-kan kurun waktu yg dilalui manusia. Posisi-Posisi
  • 10. • Dua posisi dasar yg m’nunjukkan p’tumbuhan dan p’kembangan sosial yg normal; walau labelnya patologis, yaitu (Klein) : 1. Posisi Paranoid-Schizoid - 3 atau 4 bulan pertama kehidupan, bayi melakukan kontak dgn buah dada yg baik dan buah dada yg buruk. Pengalaman yg b’ganti” antara kepuasan dan frustrasi akan m’ancam ego bayi yg baru b’kembang dan masih rapuh. - Bayi memiliki 2 keinginan  melahap dan memiliki buah dada sekaligus merusak buah dada dengan menggigit, merobek, atau menghancurkannya.
  • 11. - Dlm upaya m’tolerir kedua perasaan tsb, ego akan memecah diri, m’pertahankan sebagian dari instink kehidupan maupun instink kematian dgn m’belokkannya. - Dgn demikian, bayi m’alami ketakutan akan pe rse cuto ry bre ast (buah dada yang kejam) tp jg memiliki relasi dgn ide albre ast (yang memberi cinta kasih, kenyamanan, dan kepuasan). - Bayi berhasrat utk m’miliki ide albre ast dlm dirinya sbg p’lindungan terhadap ancaman pembinasaan dari pe rse cuto ry bre ast. Utk itu bayi mengambil posisiparanoid-schizoid.
  • 12. • Paranoid-Schizoid : st cara m’gorganisasikan pengalaman” yg m’liputi perasaan” curiga (parano id); dibinasakan serta memisahkan, antara obyek-obyek internal dan eksternal ke dlm yg baik dan yg buruk. • Perasaan curiga bersifat subyektif dan fantastik, belum obyektif dan riil. 2. Posisi Depresif • Sejak usia 5 atau 6 bln, bayi mulai memandang obyek” eksternal sbg keseluruhan dan melihat bahwa yg baik dan yg buruk bisa terdapat pd diri seorang individu. • Posisi Depresif : perasaan cemas atas kehilangan objek yg dicintai b’sama” dgn rasa b’salah telah m’inginkan kehancuran akan objek tsb.
  • 13. • Posisi depresif dpt diatasi jika anak b’fantasi bahwa ia telah memperbaiki keburukan yg dilakukan sebelumnya (mengarahkan dorongan destruktif kepada ibu) dan bila ia menyadari bahwa ibunya tidak akan pergi selamanya namun akan kembali lg stl b’pisah. • Bila posisi depresif dapat diatasi, anak merekatkan pemisahan antara ibu yang baik dan yang buruk. Anak tidak hanya mampu mengalami cinta kasih dari ibunya tetapi jg menunjukkan cinta kasihnya kepada ibu. • Posisi depresif yg tdk selesai akan m’hasilkan kurangnya rasa percaya pd orang lain, duka cita yang berlebihan atas kehilangan orang yang dicintai, dan beragam gangguan psikis lainnya.
  • 14. MEKANISME PERTAHANAN DIRI • Klein (1955) : sejak awal masa bayi, anak m’adopsi bbrp mekanisme pertahanan diri psikis utk melindungi ego dari kecemasan akibat fantasi-fantasi destruktif yang dimilikinya. • Mekanisme pertahanan diri yg digunakan : introyeksi, proyeksi, pemilahan (splitting), dan identifikasi proyektif (projectiveidentification). PSYCHIC DEFENSE MECHANISMS
  • 15.  Introyeksi : bayi b’fantasi m’masukkan persepsi dan pengalaman”nya dgn obyek eksternal ke dlm tubuhnya. • Dimulai saat bayi pertama kali diberi makan; brsh menyatukan buah dada ibu ke dlm tubuhnya. • Bayi brsh m’introyeksikan obyek” yg baik, mengambilnya utk dimasukkan ke dlm diri sbg p’lindungan thd kecemasan. Namun kadang bayi m’introyeksikan obyek” yg buruk shg keburukan dan kekejaman menjadi internal, menakutkan si bayi dan dpt muncul dlm mimpi/minat thd dongeng” yg menakutkan. • Obyek” yg diintroyeksikan bkn mrpkan gambaran akurat dari obyek” riil melainkan diwarnai oleh fantasi anak.
  • 16.  Proyeksi : fantasi bahwa perasaan” dan impuls” yg sesungguhnya merupakan milik diri sendiri menjadi milik orang lain dan tidak berada di dlm tubuhnya. • Bayi meredakan kecemasan dgn m’proyeksikan impuls” destruktif yg tdk dpt dikelolanya ke obyek” eksternal. • Anak memproyeksikan citra-citra baik maupun buruk ke obyek” eksternal, terutama orangtuanya.
  • 17.  Pemisahan (Splitting) : memisahkan impuls-impuls yg tdk selaras. • Dlm rangka m’misahkan obyek” yg baik dari yg buruk, ego hrs dipisahkan shg bayi m’gembangkan st gambaran ttg “g o o d m e ” maupun “bad m e ” yang m’mungkinkannya utk menangani impuls-impuls yang menyenangkan (ple asurable ) maupun yg destruktif t’hdp obyek” eksternal • Dampak positif : mjd mekanisme p’tahanan diri yg positif & b’manfaat bagi bayi maupun org dewasa. • M’mungkinkan individu utk melihat aspek” positif maupun negatif dirinya, m’evaluasi perilaku baik atau buruk, dan m’bedakan antara teman” yg disukai dan yg tdk disukai. • Splitting yg b’lebihan dan tdk fleksibel dpt m’arah pd represi yg patologik.
  • 18.  Identifikasi Proyektif (Projective Identification) M’misahkan bagian” diri yg tdk dpt diterima, m’proyeksikannya ke obyek lain, dan m’introyeksikannya kembali ke dlm diri dlm bentuk yg b’beda. • Identifikasi proyektif m’beri pengaruh yg kuat pd relasi interpersonal di masa dewasa.
  • 19.  Internalizations : mengambil (m e ng intro ye ksi) aspek” dari dunia luar dan kmdn m’organisasikannya ke dlm st kerangka kerja yg b’makna scr psikologis. Tiga internalisasi yang penting yaitu: 1. Ego - Klein (1930,1946): ego m’capai kematangan pd tahap yg jauh lbh awal ketimbang yg diasumsikan Freud. - Klein: m’dasarkan teorinya pd kemampuan awal ego utk m’hayati daya” destruktif, m’cintai, dan mengelolanya mll cara” splitting , proyeksi, dan introyeksi. Internalization
  • 20.  ckp kuat utk m’rasakan kecemasan, m’gunakan mekanisme pertahanan diri, dan m’bentuk o bje ct re latio ns awal dlm fantasi maupun realitas.  Utk m’cegah disintegrasi, ego yg baru muncul hrs m’misahkan dirinya ke dlm g o o d m e dan bad m e . 2. Superego • Tiga perbedaan gambaran ttg superego dari Freud & Klein: a. muncul lbh awal dlm kehidupan b. tdk muncul dari kompleks Oedipus c. b’sifat lbh kasar dan kejam.
  • 21. • Pertahanan diri ego yang dini mjd landasan bagi p’kembangan superego. • Superego yg kasar dan kejam m’munculkan kecenderungan antisosial dan kriminal pd org dewasa. • Pada usia 5 atau 6 thn, superego m’munculkan sedikit kecemasan ttp dgn rasa b’salah yg besar. Hal tersebut akan b’angsur” berkurang dan berubah menjadi co nscie nce yang realistik. • Klein: superego b’kembang se-jln dgn kompleks Oedipus dan akhirnya b’kembang sbg rasa b’salah yg realistik stl kompleks Oedipus teratasi (m e no lak paham Fre ud-supe re g o m rp ko nse kue nsi dari ko m ple ks O e dipus ).
  • 22. 3. Kompleks Oedipus Konsep Klein : a. Kompleks oedipus dimulai pd bbrp bulan pertama kehidupan, bersamaan dgn tahap oral dan anal, dan mencapai puncaknya pada tahap genital pada sekitar usia 3 atau 4 tahun. b. Bagian penting dari kompleks Oedipus ialah ketakutan anak atas pembalasan dendam dari orangtua akibat fantasinya ttg mengosongkan tubuh orangtua. c. Pentingnya m’pertahankan perasaan” positif anak terhadap kedua orangtua selama masa Oedipal. d. Tahap” awal, kompleks Oedipus melayani kebutuhan yang sama pd laki-laki maupun perempuan; untuk mengembangkan sikap positif ter-hdp obyek yg baik/memberi kepuasan dan menghindari/menolak obyek yg buruk atau menakutkan (buah dada atau penis).
  • 23. Female Oedipal Development • Klein (1945) : pe nis e nvy berasal dari keinginan anak perempuan untuk menginternalisasi penis ayah dan memperoleh bayi dari ayah. Fantasi ini mendahului semua hasrat akan penis eksternal. • Pendapat Klein : anak perempuan mempertahankan attachm e nt yang kuat dengan ibunya sepanjang periode Oedipal.
  • 24. Male Oedipal Development • Klein (1945) : anak laki-laki kecil memandang buah dada ibunya sbg hal yg baik dan buruk. • Bln” pertama Oedipal, anak laki” mengubah bbrp hasrat oral-nya dari buah dada ibu ke penis ayah; berada dlm posisi positif, mengambil sikap homoseksual yang pasif terhadap ayah kemudian bergeser ke relasi heteroseksual dgn ibunya. • Klein : posisi heteroseksual pasif mrpkan prasyarat bagi perkembangan relasi heteroseksual yang sehat pada anak laki-laki dengan ibunya. • Bagi anak perempuan maupun laki-laki, resolusi yg sehat dari kompleks Oedipus t’gantung pd kemampuan anak utk m’izinkan ibu dan ayahnya akrab dgn dirinya dan
  • 25. • Klein : m’pelopori penggunaan psikoanalisis pada anak-anak. • Metodenya adl dgn playtherapy; anak kecil akan m’ekspresikan keinginan sadar maupun tdk sadar mll terapi bermain. • Tujuan: meredakan kecemasan depresif dan ketakutan akan tindak kekejaman serta mengurangi kekerasan obyek” yg d’internalisasi. • Cara: pasien di dorong utk m’alami kembali emosi” dan fantasi” masa dini dgn m’nunjukkan perbedaan” antara realitas dan fantasi, antara yang disadari dan yang tak disadari. • Bila hbg ini tlh d’pahami, ketakutan pasien terhadap kekejaman yg mgkn dilakukan obyek” internal akan b’kurang, kecemasan depresif juga akan berkurang, serta InternalizationPsikoterapi
  • 26. 1. Sebutkan perbedaan teori object relations dgn teori insting Freud. 2. Jelaskan bagian penting dari teori object relations ttg relasi. 3. Jelaskan konsep Klein mengenai “fantasi” dan “objek”. 4. Sebutkan dan jelaskan konsep Klein ttg “posisi”. 5. Sebutkan dan jelaskan jenis” de fe nse m e chanism menurut Klein. 6. Jelaskan apa yg dimaksud dgn “internalizations”. 7. Apa sajakah yg dibahas dlm konsep “internalizations” mnrt Klein. InternalizationSelf-Assesment