SlideShare a Scribd company logo
PREVALENSI PARAMPHISTOMIASIS PADA
SAPI BALI DI KECAMATAN LIBURENG
KABUPATEN BONE
SUHARMITA DARMIN
(O111 10 127)
Pembimbing I : Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc
Pembimbing II : Drh. Meriam Sirupang
Impor Daging & Sapi Bakalan
Produktivitas sapi Bali
Penyakit Parasitik
Paramphistomiasis
Akibat KasusSubklinik
Prevalensi
Paramphistomiasis pada
sapi Bali di Kecamatan
Libureng Kabupaten
Bone
Sapi Bali
Uji lab (Feses)
Sistem
Pemeliharaan
Latar Belakang
Akibat Paramphistomiasis
Penurunan bobot badan
(kekurusan)
Anoreksia
Gastrointeritis
Menyebabkan kematian
terutama pada ternak
muda
BACK
Provinsi Prevalensi (%)
Aceh Kutu 94,5
Sumatera Barat 99,5
Lampung 69,84
Sulawesi Selatan 53,23
Nusa Tenggara 80
Nusa Tenggara
Timur
32,27
Kalimanatan
Selatan
56
Jawa 41,60
54 ekor sapi terinfeksi
Paramphistomum sp. dari
60 sampel lambung 
David dkk (2013)
57 dari 195 sampel
terinfeksi Paramphistomum
sp. (Wirawan, 2011)
Kecamatan Ujungjaya,
Sumedang  18,52%,
(Yasa, 2013)
Beriajaya dkk (1981)
Kasus Paramphistomiasis
BACK
Bagaimana prevalensi paramphistomiasis pada
sapi Bali di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone
Rumusan Masalah
Tujuan Umum
Mengetahui prevalensi
paramphistomiasis pada sapi
Bali di Kecamatan Libureng
Kabupaten Bone
Tujuan Khusus
Mengidentifikasi Paramphistomum
sp. pada sapi Bali di Kecamatan
Libureng Kabupaten Bone
Mendiagnosa paramphistomiasis
pada sapi Bali di Kecamatan
Libureng Kabupaten Bone
Tujuan Penelitian
Pengembangan Ilmu
Sebagai informasi mengenai
prevalensi paramphistomiasis
pada sapi Bali di Kecamatan
Libureng Kabupaten Bone
Aplikasi
Diharapkan paramphistomiasis bisa
dikendalikan sehingga kerugian akibat
parasit ini bisa ditangani lebih lanjut
oleh peternak dan instansi yang
berwenang.
Hasil penelitian ini juga akan
bermanfaat dalam menyusun program
pencegahan paramhistomiasis pada
sapi Bali di Kecamatan Libureng
Kabupaten Bone.
Manfaat Penelitian
Paramphistomiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh
infeksi Paramphistomum sp. yang merupakan salah satu
cacing dalam kelas trematoda
Salah satu jenis Paramphistomum sp. yang sering terdapat pada
sapi adalah Paramphistomum cervi
Paramphistomiasis
Cacing Paramphistomum sp. Telur Paramphistomum sp.
Morfologi
Panjang 113-175 mikron dan lebar
73-100 mikron dan berwarna sedikit
kuning muda transparan
Bentuk pipih, tebal, batil isap,
berukuran sekitar panjang 5-13 mm
dan lebar 2-5 mm
Mirasidium
Siklus Hidup
serkaria
Siput
ookista
redia
TelurParamphistomum sp.
Metaserkaria
serkaria
Paramphistomiasis tersebar di seluruh dunia dengan
prevalensi tertinggi terjadi pada daerah beriklim tropis
dan subtropis, seperti Asia, Afrika, Australia, Eropa
timur dan Rusia.
Epidemiologi
Patogenesa
Cacing muda sub mukosa peradangan usus,
nekrosis sel, dan erosi vili-vili mukosa
Cacing dewasa rumen dan retikulum kepucatan
pada mukosa serta papilla rumen banyak mengalami
degenerasi
Intestinal (Usus)
Adanya radang usus akan diikuti
diare yang berbau busuk
Sapi menjadi lemah, depresif,
dehidrasi dan anoreksia
Mukosa menjadi pucat dan
hipoproteinemia juga ditandai
dengan oedema submandibular
Lambung (rumen)
Penyakit kronik yang berupa
kekurusan, anemia, bulu kusam
serta produktifitas yang menurun
Gejala Klinis
Gejala klinis
Pemeriksaan feses
Deteksi antibodi dan antigen pada ternak yang
terinfeksi dapat dilakukan dengan menggunakan uji
ELISA (Enzyme Linked Immunosorbant Assay)
Diagnosa
Infeksi Paramphistomum sp. pada rumen (a)
dan retikulum (b)
Postmortem (makroskopik)
Cacing dewasa menggigit erat rumen (a) dan
terjadi kepucatan anemik (b)
(a) (b)
Pemeriksaan Mikroskopik (Usus)
Cacing melekat pada usus
Strangulasi & mukosa
nekrosis
Cacing dewasa menggigit erat
rumen
Menembus submukosa rumen
Pemeriksaan Mikroskopik (Rumen)
Pengendalian & pencegahan
Memberikan obat pembunuh
siput
Pengeringan parit
Menutup genangan air
Pemberian anthelmentika pada
cacing dewasa maupun cacing
muda
Ternak tidak digembalakan di
padang rumput ketika musim
hujan
Pengobatan
Meniclopholen
(niclofolan, bilevon)
Mensonil (niclosaminde,
yomeson)
Resorentel (terenol)
Pengendalian, Pencegahan & Pengobatan
Umur ternak
Jenis kelamin
Jenis ternak
Penggunaan antelmintik
Pendidikan
Status ekonomi peternak
Manajemen ternak
Faktor yg mempengaruhi Paramphistomiasis pada Ternak
Lokasi dan Waktu Penelitian
Materi Penelitian
Desain Penelitian
Kerangka Konsep
Analisis Data
Metodologi Penelitian
Lokasi & Waktu Penelitian
Tahun 2014
Pengambilan
Sampel
Pengujian
Laboratorium
Kec.Libureng Kab.Bone
Lab Parasitologi
Sampel dan Teknik Sampling
Bahan Penelitian
Peralatan Penelitian
Metode Penelitian
Materi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sapi Bali
yang terdapat di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone
sebanyak 39.656 ekor
Populasi
Sampel
n = Besaran sampel feses sapi yang diambil
P = Asumsi dugaan tingkat kejadian paramphistomiasis (50%)
L = Tingkat kesalahan 10% (0,1)
Metode rambang acak dengan mengambil sampel secara
proporsional di seluruh Desa yang terdapat di Kecamatan
Libureng Kabupaten Bone
Metode Pengambilan Sampel
Bahan untuk Penelitian
Formalin 10% Kapas Methylene Blue Air Feses sapi
Alat-Alat untuk Pengambillan Sampel
Kantong Plastik Coolbox Refrigerator
Timbangan
Alat-Alat untuk Pengujian Laboratorium
Pengaduk SentrifusMortar Tabung sentrifus Object glass
Cover glass Gelas ukur Pipet pasteur Mikroskop Saringan teh
Pengambilan Feses
Uji Lab Metode Sedimentasi
Observasi
Pengambilan Sampel
Pemeriksaan dan Pengumpulan Sampel
POSITIF
Identifikasi
Analisis Data
Kesimpulan
NEGATIF
Kerangka Konsep
Analisis Data
DESKRIPTIF
Ket:
F: Jumlah sampel positif
N: Jumlah dari seluruh sampel yang
diperiksa
POPULASI TERNAK SAPI
Tanggal : 08-12-2011
Kecamatan Libureng
DESA POPULASI
Baringeng 2060
Tompobulu 1716
Ponre-ponre 1834
Laburasseng 1587
Tappale 1745
Polewali 1203
Suwa 485
Pitumpidange 1129
Wanuawaru 1149
Ceppaga 1991
Mattiro Walie 2688
Mario 1890
Poleonro 1954
Tanabatue 1072
Swadaya 1554
Binuang 1291
Mattiro Deceng 1303
Bune 3092
Mallinrung 1761
Mattiro Bulu 979
Kecamatan Libureng 32483
Populasi Sapi Kec. Libureng
Proporsional
Ppt masa depan indah

More Related Content

What's hot

Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiVivi Yunisa
 
Pencernaan Pada Manusia
Pencernaan Pada ManusiaPencernaan Pada Manusia
Pencernaan Pada Manusia
Novi Wida
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
pjj_kemenkes
 
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme KarbohidratPenyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Adela Adiibah
 
Power Point Protein
Power Point ProteinPower Point Protein
Power Point Protein
Fefi Puspitasari
 
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Bayu Mario
 
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
Gilang Rizki
 
Metabolisme lipoprotein
Metabolisme lipoproteinMetabolisme lipoprotein
Metabolisme lipoprotein
grachea aeryndhien
 
Reproduksi Hewan 1
Reproduksi Hewan 1Reproduksi Hewan 1
Reproduksi Hewan 1
lombkTBK
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
Abulkhair Abdullah
 
Laporan in vitro maturasi
Laporan in vitro maturasiLaporan in vitro maturasi
Laporan in vitro maturasi
Laode Syawal Fapet
 
Nematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringanNematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringan
Iqbal Agung
 
Eritropoiesis
EritropoiesisEritropoiesis
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
universitas samawa
 
Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi
fikri asyura
 
1. sitohistoteknologi (rpl)
1. sitohistoteknologi (rpl)1. sitohistoteknologi (rpl)
1. sitohistoteknologi (rpl)
khusumaari
 
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%
Dewi Fitriani
 
mutu protein
mutu proteinmutu protein
mutu protein
Klara Tri Meiyana
 
Amoeba
AmoebaAmoeba
Amoeba
Fa Fa
 

What's hot (20)

Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Pencernaan Pada Manusia
Pencernaan Pada ManusiaPencernaan Pada Manusia
Pencernaan Pada Manusia
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
 
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme KarbohidratPenyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Karbohidrat
 
Power Point Protein
Power Point ProteinPower Point Protein
Power Point Protein
 
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
 
Metabolisme lipoprotein
Metabolisme lipoproteinMetabolisme lipoprotein
Metabolisme lipoprotein
 
Reproduksi Hewan 1
Reproduksi Hewan 1Reproduksi Hewan 1
Reproduksi Hewan 1
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Laporan in vitro maturasi
Laporan in vitro maturasiLaporan in vitro maturasi
Laporan in vitro maturasi
 
Nematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringanNematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringan
 
Eritropoiesis
EritropoiesisEritropoiesis
Eritropoiesis
 
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
 
Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi
 
1. sitohistoteknologi (rpl)
1. sitohistoteknologi (rpl)1. sitohistoteknologi (rpl)
1. sitohistoteknologi (rpl)
 
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2%   50%
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%
 
mutu protein
mutu proteinmutu protein
mutu protein
 
Amoeba
AmoebaAmoeba
Amoeba
 

Viewers also liked

Ppt sj riry
Ppt sj riryPpt sj riry
Ppt sj riry
Suharmita Darmin
 
Kampanye gizi produk peternakan
Kampanye gizi produk peternakanKampanye gizi produk peternakan
Kampanye gizi produk peternakan
Suharmita Darmin
 
Ppt dasmen rr
Ppt dasmen rrPpt dasmen rr
Ppt dasmen rr
Suharmita Darmin
 
Print full
Print fullPrint full
LAPORAN ILMU KESEHATAN TERNpict
LAPORAN ILMU KESEHATAN TERNpictLAPORAN ILMU KESEHATAN TERNpict
LAPORAN ILMU KESEHATAN TERNpictIlmianisa Azizah
 
Pemanfaatan sumber daya alam bidang peternakan
Pemanfaatan sumber daya alam bidang peternakanPemanfaatan sumber daya alam bidang peternakan
Pemanfaatan sumber daya alam bidang peternakan
sylvianidya
 
Ppt farmasi klmp 3
Ppt farmasi klmp 3Ppt farmasi klmp 3
Ppt farmasi klmp 3
Suharmita Darmin
 
Ppt makro n mikronutrien
Ppt makro n mikronutrienPpt makro n mikronutrien
Ppt makro n mikronutrien
Suharmita Darmin
 

Viewers also liked (8)

Ppt sj riry
Ppt sj riryPpt sj riry
Ppt sj riry
 
Kampanye gizi produk peternakan
Kampanye gizi produk peternakanKampanye gizi produk peternakan
Kampanye gizi produk peternakan
 
Ppt dasmen rr
Ppt dasmen rrPpt dasmen rr
Ppt dasmen rr
 
Print full
Print fullPrint full
Print full
 
LAPORAN ILMU KESEHATAN TERNpict
LAPORAN ILMU KESEHATAN TERNpictLAPORAN ILMU KESEHATAN TERNpict
LAPORAN ILMU KESEHATAN TERNpict
 
Pemanfaatan sumber daya alam bidang peternakan
Pemanfaatan sumber daya alam bidang peternakanPemanfaatan sumber daya alam bidang peternakan
Pemanfaatan sumber daya alam bidang peternakan
 
Ppt farmasi klmp 3
Ppt farmasi klmp 3Ppt farmasi klmp 3
Ppt farmasi klmp 3
 
Ppt makro n mikronutrien
Ppt makro n mikronutrienPpt makro n mikronutrien
Ppt makro n mikronutrien
 

Similar to Ppt masa depan indah

Penelitian platyhelmintes
Penelitian platyhelmintesPenelitian platyhelmintes
Penelitian platyhelmintes
Yuga Rahmat S
 
Skripsi lengkap
Skripsi lengkapSkripsi lengkap
Skripsi lengkap
Hadra Fi Ahlina
 
Bahan Penilaian Risiko Kualitatif BSE - Bogor, 23 November 2004
Bahan Penilaian Risiko Kualitatif BSE - Bogor, 23 November 2004Bahan Penilaian Risiko Kualitatif BSE - Bogor, 23 November 2004
Bahan Penilaian Risiko Kualitatif BSE - Bogor, 23 November 2004
Tata Naipospos
 
Potensi pelestarian full
Potensi pelestarian fullPotensi pelestarian full
Potensi pelestarian full
Emi Suhaemi
 
Ppt_parasitologi_kelompok_3_Fasciola_sp.pptx
Ppt_parasitologi_kelompok_3_Fasciola_sp.pptxPpt_parasitologi_kelompok_3_Fasciola_sp.pptx
Ppt_parasitologi_kelompok_3_Fasciola_sp.pptx
IPutuNovendraKesumaY
 
PROTOZOOLOGY
PROTOZOOLOGY PROTOZOOLOGY
SEMHAS FARHAN.pptx
SEMHAS FARHAN.pptxSEMHAS FARHAN.pptx
SEMHAS FARHAN.pptx
ArdikaAgeng
 
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJABudidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
Ari Panggih Nugroho
 
Mikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansiaMikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansia
Ramaiyulis Ramai
 
K_INT_MIKROBA RUMEN.pptx
K_INT_MIKROBA RUMEN.pptxK_INT_MIKROBA RUMEN.pptx
K_INT_MIKROBA RUMEN.pptx
Ramaiyulis Ramai
 
Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...
Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...
Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...
Tata Naipospos
 
SEKS REVERSAL IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp.) MELALUI PERENDAMAN LARVA MENG...
SEKS REVERSAL IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp.) MELALUI PERENDAMAN LARVA MENG...SEKS REVERSAL IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp.) MELALUI PERENDAMAN LARVA MENG...
SEKS REVERSAL IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp.) MELALUI PERENDAMAN LARVA MENG...
Repository Ipb
 
PEMIJAHAN SECARA BUATAN PADA IKAN GURAME Osphronemus gouramy Lac. DENGAN PENY...
PEMIJAHAN SECARA BUATAN PADA IKAN GURAME Osphronemus gouramy Lac. DENGAN PENY...PEMIJAHAN SECARA BUATAN PADA IKAN GURAME Osphronemus gouramy Lac. DENGAN PENY...
PEMIJAHAN SECARA BUATAN PADA IKAN GURAME Osphronemus gouramy Lac. DENGAN PENY...
Repository Ipb
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitFaradina Kusumasdiyanti
 
Infeksi Parasit
Infeksi ParasitInfeksi Parasit
Infeksi Parasit
Hammamnurkholis
 
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampungLaporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Laode Syawal Fapet
 
Trematoda usus
Trematoda ususTrematoda usus
Trematoda usus
Dendhy Nugraha
 
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Tata Naipospos
 
Risiko Masuknya African Swine Fever dan Potensi Kerugiannya - Ditkeswan-FAO I...
Risiko Masuknya African Swine Fever dan Potensi Kerugiannya - Ditkeswan-FAO I...Risiko Masuknya African Swine Fever dan Potensi Kerugiannya - Ditkeswan-FAO I...
Risiko Masuknya African Swine Fever dan Potensi Kerugiannya - Ditkeswan-FAO I...
Tata Naipospos
 

Similar to Ppt masa depan indah (20)

Penelitian platyhelmintes
Penelitian platyhelmintesPenelitian platyhelmintes
Penelitian platyhelmintes
 
Skripsi lengkap
Skripsi lengkapSkripsi lengkap
Skripsi lengkap
 
Bahan Penilaian Risiko Kualitatif BSE - Bogor, 23 November 2004
Bahan Penilaian Risiko Kualitatif BSE - Bogor, 23 November 2004Bahan Penilaian Risiko Kualitatif BSE - Bogor, 23 November 2004
Bahan Penilaian Risiko Kualitatif BSE - Bogor, 23 November 2004
 
Potensi pelestarian full
Potensi pelestarian fullPotensi pelestarian full
Potensi pelestarian full
 
Ppt_parasitologi_kelompok_3_Fasciola_sp.pptx
Ppt_parasitologi_kelompok_3_Fasciola_sp.pptxPpt_parasitologi_kelompok_3_Fasciola_sp.pptx
Ppt_parasitologi_kelompok_3_Fasciola_sp.pptx
 
PROTOZOOLOGY
PROTOZOOLOGY PROTOZOOLOGY
PROTOZOOLOGY
 
SEMHAS FARHAN.pptx
SEMHAS FARHAN.pptxSEMHAS FARHAN.pptx
SEMHAS FARHAN.pptx
 
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJABudidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
 
Mikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansiaMikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansia
 
K_INT_MIKROBA RUMEN.pptx
K_INT_MIKROBA RUMEN.pptxK_INT_MIKROBA RUMEN.pptx
K_INT_MIKROBA RUMEN.pptx
 
3. helminthes
3. helminthes3. helminthes
3. helminthes
 
Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...
Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...
Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...
 
SEKS REVERSAL IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp.) MELALUI PERENDAMAN LARVA MENG...
SEKS REVERSAL IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp.) MELALUI PERENDAMAN LARVA MENG...SEKS REVERSAL IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp.) MELALUI PERENDAMAN LARVA MENG...
SEKS REVERSAL IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp.) MELALUI PERENDAMAN LARVA MENG...
 
PEMIJAHAN SECARA BUATAN PADA IKAN GURAME Osphronemus gouramy Lac. DENGAN PENY...
PEMIJAHAN SECARA BUATAN PADA IKAN GURAME Osphronemus gouramy Lac. DENGAN PENY...PEMIJAHAN SECARA BUATAN PADA IKAN GURAME Osphronemus gouramy Lac. DENGAN PENY...
PEMIJAHAN SECARA BUATAN PADA IKAN GURAME Osphronemus gouramy Lac. DENGAN PENY...
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
 
Infeksi Parasit
Infeksi ParasitInfeksi Parasit
Infeksi Parasit
 
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampungLaporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
 
Trematoda usus
Trematoda ususTrematoda usus
Trematoda usus
 
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
 
Risiko Masuknya African Swine Fever dan Potensi Kerugiannya - Ditkeswan-FAO I...
Risiko Masuknya African Swine Fever dan Potensi Kerugiannya - Ditkeswan-FAO I...Risiko Masuknya African Swine Fever dan Potensi Kerugiannya - Ditkeswan-FAO I...
Risiko Masuknya African Swine Fever dan Potensi Kerugiannya - Ditkeswan-FAO I...
 

Recently uploaded

ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 

Recently uploaded (20)

ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 

Ppt masa depan indah

  • 1. PREVALENSI PARAMPHISTOMIASIS PADA SAPI BALI DI KECAMATAN LIBURENG KABUPATEN BONE SUHARMITA DARMIN (O111 10 127) Pembimbing I : Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc Pembimbing II : Drh. Meriam Sirupang
  • 2. Impor Daging & Sapi Bakalan Produktivitas sapi Bali Penyakit Parasitik Paramphistomiasis Akibat KasusSubklinik Prevalensi Paramphistomiasis pada sapi Bali di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone Sapi Bali Uji lab (Feses) Sistem Pemeliharaan Latar Belakang
  • 3. Akibat Paramphistomiasis Penurunan bobot badan (kekurusan) Anoreksia Gastrointeritis Menyebabkan kematian terutama pada ternak muda BACK
  • 4. Provinsi Prevalensi (%) Aceh Kutu 94,5 Sumatera Barat 99,5 Lampung 69,84 Sulawesi Selatan 53,23 Nusa Tenggara 80 Nusa Tenggara Timur 32,27 Kalimanatan Selatan 56 Jawa 41,60 54 ekor sapi terinfeksi Paramphistomum sp. dari 60 sampel lambung  David dkk (2013) 57 dari 195 sampel terinfeksi Paramphistomum sp. (Wirawan, 2011) Kecamatan Ujungjaya, Sumedang  18,52%, (Yasa, 2013) Beriajaya dkk (1981) Kasus Paramphistomiasis BACK
  • 5. Bagaimana prevalensi paramphistomiasis pada sapi Bali di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone Rumusan Masalah
  • 6. Tujuan Umum Mengetahui prevalensi paramphistomiasis pada sapi Bali di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone Tujuan Khusus Mengidentifikasi Paramphistomum sp. pada sapi Bali di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone Mendiagnosa paramphistomiasis pada sapi Bali di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone Tujuan Penelitian
  • 7. Pengembangan Ilmu Sebagai informasi mengenai prevalensi paramphistomiasis pada sapi Bali di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone Aplikasi Diharapkan paramphistomiasis bisa dikendalikan sehingga kerugian akibat parasit ini bisa ditangani lebih lanjut oleh peternak dan instansi yang berwenang. Hasil penelitian ini juga akan bermanfaat dalam menyusun program pencegahan paramhistomiasis pada sapi Bali di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone. Manfaat Penelitian
  • 8. Paramphistomiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Paramphistomum sp. yang merupakan salah satu cacing dalam kelas trematoda Salah satu jenis Paramphistomum sp. yang sering terdapat pada sapi adalah Paramphistomum cervi Paramphistomiasis
  • 9. Cacing Paramphistomum sp. Telur Paramphistomum sp. Morfologi Panjang 113-175 mikron dan lebar 73-100 mikron dan berwarna sedikit kuning muda transparan Bentuk pipih, tebal, batil isap, berukuran sekitar panjang 5-13 mm dan lebar 2-5 mm
  • 11. Paramphistomiasis tersebar di seluruh dunia dengan prevalensi tertinggi terjadi pada daerah beriklim tropis dan subtropis, seperti Asia, Afrika, Australia, Eropa timur dan Rusia. Epidemiologi
  • 12. Patogenesa Cacing muda sub mukosa peradangan usus, nekrosis sel, dan erosi vili-vili mukosa Cacing dewasa rumen dan retikulum kepucatan pada mukosa serta papilla rumen banyak mengalami degenerasi
  • 13. Intestinal (Usus) Adanya radang usus akan diikuti diare yang berbau busuk Sapi menjadi lemah, depresif, dehidrasi dan anoreksia Mukosa menjadi pucat dan hipoproteinemia juga ditandai dengan oedema submandibular Lambung (rumen) Penyakit kronik yang berupa kekurusan, anemia, bulu kusam serta produktifitas yang menurun Gejala Klinis
  • 14. Gejala klinis Pemeriksaan feses Deteksi antibodi dan antigen pada ternak yang terinfeksi dapat dilakukan dengan menggunakan uji ELISA (Enzyme Linked Immunosorbant Assay) Diagnosa
  • 15. Infeksi Paramphistomum sp. pada rumen (a) dan retikulum (b) Postmortem (makroskopik) Cacing dewasa menggigit erat rumen (a) dan terjadi kepucatan anemik (b) (a) (b)
  • 16. Pemeriksaan Mikroskopik (Usus) Cacing melekat pada usus Strangulasi & mukosa nekrosis
  • 17. Cacing dewasa menggigit erat rumen Menembus submukosa rumen Pemeriksaan Mikroskopik (Rumen)
  • 18. Pengendalian & pencegahan Memberikan obat pembunuh siput Pengeringan parit Menutup genangan air Pemberian anthelmentika pada cacing dewasa maupun cacing muda Ternak tidak digembalakan di padang rumput ketika musim hujan Pengobatan Meniclopholen (niclofolan, bilevon) Mensonil (niclosaminde, yomeson) Resorentel (terenol) Pengendalian, Pencegahan & Pengobatan
  • 19. Umur ternak Jenis kelamin Jenis ternak Penggunaan antelmintik Pendidikan Status ekonomi peternak Manajemen ternak Faktor yg mempengaruhi Paramphistomiasis pada Ternak
  • 20. Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Penelitian Desain Penelitian Kerangka Konsep Analisis Data Metodologi Penelitian
  • 21. Lokasi & Waktu Penelitian Tahun 2014 Pengambilan Sampel Pengujian Laboratorium Kec.Libureng Kab.Bone Lab Parasitologi
  • 22. Sampel dan Teknik Sampling Bahan Penelitian Peralatan Penelitian Metode Penelitian Materi Penelitian
  • 23. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sapi Bali yang terdapat di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone sebanyak 39.656 ekor Populasi
  • 24. Sampel n = Besaran sampel feses sapi yang diambil P = Asumsi dugaan tingkat kejadian paramphistomiasis (50%) L = Tingkat kesalahan 10% (0,1)
  • 25. Metode rambang acak dengan mengambil sampel secara proporsional di seluruh Desa yang terdapat di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone Metode Pengambilan Sampel
  • 26. Bahan untuk Penelitian Formalin 10% Kapas Methylene Blue Air Feses sapi
  • 27. Alat-Alat untuk Pengambillan Sampel Kantong Plastik Coolbox Refrigerator
  • 28. Timbangan Alat-Alat untuk Pengujian Laboratorium Pengaduk SentrifusMortar Tabung sentrifus Object glass Cover glass Gelas ukur Pipet pasteur Mikroskop Saringan teh
  • 30. Uji Lab Metode Sedimentasi
  • 31. Observasi Pengambilan Sampel Pemeriksaan dan Pengumpulan Sampel POSITIF Identifikasi Analisis Data Kesimpulan NEGATIF Kerangka Konsep
  • 32. Analisis Data DESKRIPTIF Ket: F: Jumlah sampel positif N: Jumlah dari seluruh sampel yang diperiksa
  • 33.
  • 34. POPULASI TERNAK SAPI Tanggal : 08-12-2011 Kecamatan Libureng DESA POPULASI Baringeng 2060 Tompobulu 1716 Ponre-ponre 1834 Laburasseng 1587 Tappale 1745 Polewali 1203 Suwa 485 Pitumpidange 1129 Wanuawaru 1149 Ceppaga 1991 Mattiro Walie 2688 Mario 1890 Poleonro 1954 Tanabatue 1072 Swadaya 1554 Binuang 1291 Mattiro Deceng 1303 Bune 3092 Mallinrung 1761 Mattiro Bulu 979 Kecamatan Libureng 32483 Populasi Sapi Kec. Libureng