Dokumen tersebut membahas delapan poin utama mengenai permasalahan pembelajaran, yaitu (1) pedagogik, literasi, dan numerasi, (2) kesulitan belajar siswa termasuk siswa berkebutuhan khusus, (3) hubungan dengan siswa dan orang tua, (4) pemodelan pembelajaran, (5) materi pembelajaran, (6) pemanfaatan teknologi, (7) sarana prasarana, dan (8) hubungan antar
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. PPT LK.1.1 KELOMPOK B
1. Pedagogik, literasi, dan numerasi.
2. Kesulitan belajar siswa termasuk siswa berkebutuhan khusus dan
masalah pembelajaran (berdiferensiasi) di kelas berdasarkan pengalaman
mahasiswa saat menjadi guru.
3. Membangun relasi/hubungan dengan siswa dan orang tua siswa.
4. Pemahaman/ pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif
berdasarkan karakteristik materi dan siswa.
5. Materi terkait literasi numerasi, advanced material, miskonsepsi, HOTS.
6. Pemanfaatan teknologi/inovasi dalam pembelajaran.
7. Sarana dan prasarana penunjang pembelajaran
8. Membangun relasi hubungan antara kepala sekolah serta teman sejawat
2. A. Pedagogik, literasi, dan numerasi.
No. Jenis permasalahn Masalah yang diidentifikasi Analisis identifikasi masalah
1 Pedagogik, literasi, dan
numerasi.
Pedagogik
 Peserta didik masih memiliki
semangat belajar yang rendah dalam
mengikuti pembelajaran
 Fokus peserta didik mudah buyar
ketika mengikuti pembelajaran.
Literasi
ï‚· Minat baca peserta didik, terkait
dengan materi rendah.
ï‚· Peserta didik masih kurang
bertanggung jawab dengan tugas-
tugas mandiri.
ï‚· Peserta didik masih enggan
menyampaikan gagasan didepan
kelas.
Numerasi
ï‚· Kemampuan dasar matematis siswa
masih rendah.
ï‚· Peserta didik tidak aktif
mengikuti pembelajaran
kebanyakan diam saja.
ï‚· Peserta didik tidak banyak
berlatih bersama teman atau
mandiri
ï‚· Rasa ingin bermain yang tinggi.
ï‚· Bahan bacaan yang sesuai
dengan materi tidak tersedia.
ï‚· Rasa takut salah yang tinggi
sehingga membuat anak tidak
percaya diri.
3. No. Jenis permasalahn Masalah yang diidentifikasi Analisis identifikasi masalah
B. Kesulitan belajar siswa termasuk siswa berkebutuhan khusus dan masalah pembelajaran
(berdiferensiasi) di kelas berdasarkan pengalaman mahasiswa saat menjadi guru.
2 Kesulitan belajar
siswa termasuk siswa
berkebutuhan khusus
dan masalah
pembelajaran
(berdiferensiasi) di
kelas berdasarkan
pengalaman
mahasiswa saat
menjadi guru.
 Masih ada peserta didik di
kelas yang mengalami
kesulitan dalam membuat
karangan dari gambar yang
sudah di sediakan.
 Daya ingat peserta didik
rendah, sehingga dalam
mengingat, mengurutkan
sering malakukan kesalahan.
 Peserta didik membutuhkan
waktu belajar secara
khusus
 Penekanan untuk belajar
mandiri dirumah, dan
bekerja sama dengan
teman.
4. C. Membangun relasi/hubungan dengan siswa dan orang tua siswa.
3 Membangun
relasi/hubungan
dengan siswa dan
orang tua siswa.
 Hubungan komunikasi antar
guru dan orang tua peserta
didik terkait pembelajaran
masih kurang.
 Rendahnya perhatian orang
tua terhadap anak.
 Rasa segan terhadap guru,
sehingga menjadi pembatas
bagi orang tua siswa
menjalin hubungan dengan
guru.
 Orang tua yang sibuk
bekerja kurang
memperhatikan belajar
anak-anaknya.
 Rendahnya latar belakang
pendidikan orang tua
peserta didik.
 Perlu adanya komunikasi
yang intens, baik
langsung ataupun lewat
media yang lain.
No. Jenis permasalahn Masalah yang diidentifikasi Analisis identifikasi masalah
5. 4. Pemahaman/ pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif berdasarkan karakteristik materi
dan siswa.
No. Jenis permasalahn Masalah yang diidentifikasi Analisis identifikasi masalah
4 Pemahaman/
pemanfaatan model-
model pembelajaran
inovatif berdasarkan
karakteristik materi
dan siswa.
 Guru kurang menguasai
model-model pembelajaran
yang inovatif sesuai dengan
karakteristik materi.
 Guru belum memahami
setiap karakteristika dari
model-model pembelajaran
yang inovatif.
 Perlu adanya pemetaan,
atau pengklasifikasian
minat peserta didik.
6. No. Jenis permasalahn Masalah yang diidentifikasi Analisis identifikasi masalah
5. Materi terkait literasi numerasi, advanced material, miskonsepsi, HOTS.
5 Materi terkait
literasi numerasi,
advanced material,
miskonsepsi,
HOTS.
 Pembelajaran di kelas
masih belum berbasis
HOTS.
 Pesertadidik kesulitan
dalam memecahkan
masalah dalam
pebelajaran.
 Pesrta didik masih
kesulitan menghubungkan
pengetahuan dengan
penerapan dalam
kehidupan sehari-hari.
 Pembelajaran yang
diterapkan guru masih
berbasis lots
 Kurangnya pemahaman
terhadap materi.
 Perlunya pembiasaan
yang rutin.
7. 6. Pemanfaatan teknologi/inovasi dalam pembelajaran.
No. Jenis permasalahn Masalah yang diidentifikasi Analisis identifikasi masalah
6 Pemanfaatan
teknologi/inovasi
dalam
pembelajaran.
 Guru masih belum
mengoptimalkan
pemanfaatan teknologi
informasi (TIK) dalam
pembelajaran.
 Kurangnya penguasaan IT
yang dimiliki guru.
 Keterbatasan media yang
dimiliki satuan pendidikan.
 Guru jarang
menggunakan teknologi
informasi seperti ppt
interaktif.
 Guru belum pernah
mengajar menggunakan
aplikasi tik sebagai
pendukung
pembelajaran.
 Penguasaan it yang
dimiliki guru sangat
rendah.
8. 7. Sarana dan prasarana penunjang pembelajaran
8. Membangun relasi hubungan antara kepala sekolah serta teman sejawat
No. Jenis permasalahn Masalah yang diidentifikasi Analisis identifikasi masalah
7 Sarana dan prasarana
penunjang
pembelajaran
Masih kurangnya sarana dan
prasarana penunjang
pembelajaran
 Kurangnya siswa
mempengaruhi dukungan
dari dinas
8 Membangun relasi
hubungan antara
kepala sekolah serta
teman sejawat
Tidak ada  Tidak ada