Dokumen ini membahas tentang kompetensi guru abad 21 di Indonesia yang terdiri atas 4 kompetensi yakni pedagogi, kepribadian, sosial, dan profesional sesuai dengan undang-undang dan peraturan terkait. Guru diharapkan mampu mengelola pembelajaran berbasis peserta didik dengan mengintegrasikan teknologi serta terus mengembangkan diri sesuai perkembangan zaman.
GURU SEBAGAI TENAGA PROFESIONAL
Syarat menjadi GURU
Kompetensi Guru sebagai Agen Pembelajaran
Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Sosial
Kompetensi Profesional
Bidang Garapan (Ruang Lingkup) Kurikulum. oleh : Bayu muhammad gibran/PAI3G/1...BayuGibran218
Bidang Garapan Kurikulum merupakan bagian pokok dari administrasi pendidikan, salah satu substansi penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan adalah dengan pengelolaan kurikulum yang baik dan benar, sehingga dapat mewujudkan tujuan pendidikan dengan efektik dan efisien.
GURU SEBAGAI TENAGA PROFESIONAL
Syarat menjadi GURU
Kompetensi Guru sebagai Agen Pembelajaran
Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Sosial
Kompetensi Profesional
Bidang Garapan (Ruang Lingkup) Kurikulum. oleh : Bayu muhammad gibran/PAI3G/1...BayuGibran218
Bidang Garapan Kurikulum merupakan bagian pokok dari administrasi pendidikan, salah satu substansi penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan adalah dengan pengelolaan kurikulum yang baik dan benar, sehingga dapat mewujudkan tujuan pendidikan dengan efektik dan efisien.
Penelitian Tindakan Sekolah oleh Viktorinus Rema Gare,S.Pd. 2016. Upaya Menigkatkan Kompetensi Pedagogik guru dalam Perencanaan dan Pelaksanaan pembelajaran melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SMP Negeri 2 Bajawa Utara
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. LANDASAN HUKUM
Kompetensi guru yang dikembangkan
di Indonesia dirumuskan dalam:
• Undang-undang No. 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen pasal 10
ayat (1)
• Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 16 Tahun 2007.
3. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 16 Tahun 2007
Guru wajib memenuhi kualifikasi
akademik minimum D4 atau S1
dalam bidang pendidikan dari
prodi yang terakreditasi.
4. Undang-undang No. 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen
pasal 10 ayat (1)
Guru wajib memiliki beberapa kompetensi,
yaitu kompetensi pedagogi, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional.
Penguasaan keempat kompetensi yang
memadai sangat menentukan keberhasilan
tercapainya tujuan pendidikan.
6. KOMPETENSI
PEDAGOGI
Guru dengan kompetensi
pedagogi yang memadai adalah
guru yang memahami peserta
didik dengan baik dan mampu
mengelola pembelajaran
dengan efektif mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan,
sampai evaluasi dan refleksi.
Dengan memahami
karakteristik peserta didik dari
aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, dan
intelektual, potensi peserta didik
yang beragam diharapkan
dapat berkembang secara
optimal.
7. KOMPETENSI
KEPRIBADIAN
Guru dengan kompetensi
kepribadian yang memadai
adalah guru yang
berkepribadian mantap,
stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa sehingga bisa
menjadi teladan bagi peserta
didik.
Guru diharapkan untuk
mengevaluasi kinerja sendiri
secara berkala dan
mengembangkan diri secara
berkelanjutan.
8. KOMPETENSI
SOSIAL
Guru dengan kompetensi sosial
yang memadai adalah guru
yang mampu berkomunikasi
dan berinteraksi secara efektif
dengan peserta didik, rekan
kerja, orang tua, dan
masyarakat sekitar.
Guru diharapkan untuk dapat
berempati dan bersikap santun
untuk membangun relasi yang
baik dengan peserta didik.
Selain itu, guru perlu
menempatkan diri sebagai
pengajar, pembimbing, serta
teladan yang memberikan
kontribusi positif.
11. Dalam menyelenggarakan pembelajaran
abad 21, guru perlu menempatkan diri
sebagai fasilitator, mediator, motivator,
sekaligus leader dalam proses
pembelajaran yang diharapkan untuk bisa
membekali peserta didik dengan
keterampilan 4C (communication,
collaboration, critical thinking and problem
solving, dan creativity and innovation).
12. Guru juga perlu mengubah pola
pembelajaran konvensional yang berpusat
pada guru (teacher-centered) menjadi
pembelajaran modern yang berpusat pada
peserta didik (student-centered).
13. Selain itu, guru diharapkan untuk mampu
mengintegrasikan teknologi informasi dan
komunikasi. Kemampuan guru khususnya
digital literacy perlu ditingkatkan.
14. Guru harus mentransformasi diri dalam
era pedagogi digital dengan terus
mengembangkan kreativitas dan inovasi.