SlideShare a Scribd company logo
Guru Profesional
Seorang guru di tuntut memiliki profesionalitas dalam mengajar, karena akan mempengaruhi
hasil belajar dari peserta didik. Ketikas eorang guru yang memiliki kompetensi profesional dan
mampu menguasainya dia akan lebih mudah dalam proses mengajar. Guru yang menguasai
sepenuhnya bisa mengatur kelas dengan sebaik mungkin, membuat siswanya tidak bosan dengan
materi yang di sampaikan, dengan menggunakan metode-metode mengajar yang bersifat persuasif
yakni mengajak para peserta didik untuk bisa mengasah kreatifitasnya, kecerdasanya,
kemampuannya melalui tugas-tugas yang di berikan oleh guru. Dengan demikian guru akan lebih
mudah mengajar dan siswapun mau ikut serta dalam pembelajaran dengan metode dan strategi yang
telah di siapkan oleh guru.
Syarat-syarat menjadi guru profesional
Menjadi guru profesional bukanlah pekerjaan yang gampang. Guru yang profesional harus
memiliki berbagai ketrampilan, kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode etik
guru dan lain sebagainya.
Oemar Halmalik dalam bukunya Proses Belajar Mengajar (2001:118), guru profesional harus
memiliki persyaratan, sebagai berikut :
• 1. Memiliki bakat sebagai guru
• 2. Memiliki keahlian sebagai guru
• 3. Memiliki keahlian yanga baik dan integrasi
• 4. Memiliki mental yang sehat
• 5. Berbadan sehat
• 6. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang baik
• 7. Guru adalah manusia yang berjiwa pancasila
• 8. Guru adalah seorang warga negara yang baik
BAGAIMANA GURU PROFESIONAL ITU ? 
Kompetensi   Profesional   Guru   Sesuai   dengan   fungsinya,   guru   tidak   hanya 
menyampaikan materi ajar saja, tetapi harus melakukan tindakan mendidik. Oleh karena 
itu, guru perlu memiliki kemampuan memotivasi belajar, memahami potensi peserta didik, 
sehingga   mampu   memberikan   pelayanan   yang   optimal.   Apalagi   dalam   era   globalisasi 
komunikasi   seperti   saat   ini   perlu   adanya   perubahan   orientasi   di   dalam   proses 
pembelajaran.   Guru   bukanlah   satu­satunya   sumber   informasi   bahan   ajar,   maka   guru 
berfungsi   sebagai   fasilitator,   motivator   dan   membantu   peserta   didik   dalam   mengolah 
informasi.   Perubahan   peran   dan   fungsi   guru   di   dalam   proses   pembelajaran   tersebut 
menuntut adanya perubahan dan peningkatan kompetensi profesional guru. Menurut Syah 
(2000),   “kompetensi”   adalah   kemampuan,   kecakapan,   keadaan   berwenang,   atau 
memenuhi syarat menurut ketentuan hukum. 
Selanjutnya dikemukakan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru 
dalam melaksanakan kewajiban­kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Jadi 
kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru 
dalam menjalankan profesi keguruannya. Guru yang kompenten dan profesional adalah 
guru   piawai   dalam   melaksanakan   profesinya.   Kompetensi   merupakan   kebulatan 
penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja. 
Kepmendiknas No. 045/U/2002 menyebutkan kompetensi sebagai seperangkat tindakan 
cerdas   dan   penuh   tanggung   jawab   dalam   melaksanakan   tugas­tugas   sesuai   dengan 
pekerjaan tertentu. Jadi kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, 
keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam 
melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran. Undang­Undang Guru dan Dosen dan 
Peraturan Pemerintah No. 19 (Depdiknas, 2005) menyatakan kompetensi guru meliputi 
kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial. Keempat jenis kompetensi guru 
tersebut   adalah   sebagai   berikut   :   1.   Kompetensi   Kepribadian   Kompetensi   kepribadian 
merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, 
dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. 2. 
Kompetensi  Pedagogik Kompetensi  pedagogik merupakan  kemampuan yang  berkenaan 
dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. 
Secara substantif, kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta 
didik,   perancangan   dan   pelaksanaan   pembelajaran,   evaluasi   hasil   belajar   dan 
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 
3. Kompetensi Profesional Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang berkenaan 
dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang 
mencakup   penguasaan   substansi   isi   materi   kurikulum   mata   pelajaran   di   sekolah   dan 
substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan 
keilmuan sebagai seorang guru. 4. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial berkenaan dengan 
kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul 
secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali 
peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi profesional guru sangat diperlukan guna 
mengembangkan kualitas dan aktivitas tenaga kependidikan, dalam hal ini guru. Guru 
merupakan faktor penentu mutu pendidikan dan keberhasilan pendidikan di sekolah. Oleh 
karena itu tingkat kompetensi profesional guru di suatu sekolah dapat dijadikan barometer 
bagi mutu dan keberhasilan pendidikan di sekolah. Guru mempunyai fungsi, peran, dan 
kedudukan   yang   sangat   strategis   dalam   pembangunan   nasional   bidang   pendidikan. 
Pembangunan   tersebut   merupakan   upaya   mencerdaskan   kehidupan   bangsa   dan 
meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia 
serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat 
yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang­Undang Dasar 
Negara   Republik   Indonesia   Tahun   1945.   Penyelenggaraan   pendidikan   bermutu   akan 
dihasilkan   oleh   guru   yang   profesional   dengan   kualifikasi   minimal   seperti   yang 
dipersyaratkan Undang­undangNomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Guru (dari 
bahasa Sansekerta guru yang juga berarti guru, tetapi artinya harafiahnya adalah "berat") 
adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk 
pendidik profesional dengan tugas utamanya adalah: mendidik, mengajar, membimbing, 
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru juga dapat diartikan 
dengan digugu dan ditiru setiap ucapan,tindakan ataupun tingkah lakunya sebagai suatu 
pedoman atau penuntun pada setiap peserta didik baik dilingkungan sekolah ataupun 
lingkungan   keluarga   dan   juga   masyarakat.guru   merupakan   orang   yang   mampu 
memberikan pencerahan dan juga pemahaman baik moral maupun sprirtual kepada setiap 
insane manusia dan tidak terbatas oleh ruang gerak waktu dan usia Guru adalah pendidik 
dan pengajar pada pendidikan anak usia dini di jalur sekolah atau pendidikan formal, 
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.  Guru­guru seperti  ini  harus mempunyai 
semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan 
suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru. Pendidikan yang bermutu memiliki 
kaitan kedepan (Forward linkage) dan kaitan kebelakang (Backward linkage). 
Forward linkage berupa bahwa pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama 
untuk  mewujudkan   kehidupan   bangsa   yang   maju,   modern   dan   sejahtera.   Sejarah 
perkembangan dan pembangunan bangsa­bangsa mengajarkan pada kita bahwa bangsa 
yang maju, modern, makmur, dan sejahtera adalah bangsa­bangsa yang memiliki sistem 
dan praktik pendidikan yang bermutu. Backward linkage berupa bahwa pendidikan yang 
bermutu   sangat   tergantung   pada   keberadaan   guru   yang   bermutu,   yakni   guru   yang 
profesional, sejahtera dan bermartabat. Karena keberadaan guru yang bermutu merupakan 
syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas, hampir semua 
bangsa di dunia ini selalu mengembangkan kebijakan yang mendorong keberadaan guru 
yang berkualitas. Salah satu kebijakan yang dikembangkan oleh pemerintah di banyak 
negara adalah kebijakan intervensi langsung menuju peningkatan mutu dan memberikan 
jaminan dan kesejahteraan hidup guru yang memadai. Pembinaan guru harus berlangsung 
secara   berkesinambungan,   karena   prinsip   mendasar   adalah   guru   harus   merupakan   a 
learning person, belajar sepanjang hayat masih dikandung badan. Sebagai guru profesional 
dan   telah   menyandang   sertifikat   pendidik,   guru   berkewajiban   untuk   terus 
mempertahankan profesionalitasnya sebagai guru. 
Pembinaan profesi guru secara terus menerus (continuous profesional development) 
menggunakan wadah guru yang sudah ada, yaitu kelompok kerja guru (KKG) untuk tingkat 
SD   dan   musyawarah  guru   mata  pelajaran   (MGMP)  untuk   tingkat  sekolah   menengah. 
Aktifitas guru di KKG/MGMP tidak saja untuk menyelesaikan persoalan pengajaran yang 
dialami   guru   dan   berbagi   pengalaman   mengajar   antar   guru,   tetapi   dengan   strategi 
mengembangkan  kontak akademik dan melakukan  refleksi  diri. Upaya yang  sungguh­
sungguh   perlu  dilaksanakan   untuk   mewujudkan  guru  yang   profesional:  sejahtera  dan 
memiliki kompetensi. Hal ini merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan 
praktik pendidikan yang berkualitas, di mana pendidikan yang berkualitas merupakan 
salah satu syarat utama untuk mewujudkan kemakmuran dan kemajuan suatu bangsa. 
Pada dasarnya peningkatan kualitas diri seseorang harus menjadi tanggung jawab diri 
pribadi. Oleh karenanya usaha peningkatan kualitas guru terletak pada diri guru sendiri. 
Untuk itu diperlukan adanya kesadaran pada diri guru untuk senantiasa dan secara terus 
menerus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan guna peningkatan 
kualitas kerja sebagai pengajar profesional. Kesadaran ini akan timbul dan berkembang 
sejalan dengan kemungkinan pengembangan karir mereka. Oleh karena itu pengembangan 
kualitas guru harus dikaitkan dengan perkembangan karir guru sebagai pegawai, baik 
negeri maupun swasta. Gambaran yang ideal adalah bahwa pendapatan dan karir, dalam 
hal   ini   jenjang   jabatan   dan   kepangkatan   merupakan   hasil   dari   peningkatan   kualitas 
seseorang selaku guru. Jenjang kepangkatan dan jabatan yang tinggi hanya bisa dicapai 
oleh guru yang memiliki kualitas profesional yang memadai. Sudah barang tentu alur pikir 
tersebut didasarkan pada asumsi bahwa peningkatan jenjang kepangkatan dan jabatan 
guru   berjalan   seiring   dengan   peningkatan   pendapatannya.   Guru   yang   efektif   dan 
profesional tentulah memiliki karakter sebagai berikut: 1. Memiliki kadar pengetahuan 
yang   maju  di   mata  pelajaran  spesialisasinya.  Guru   yang   pengetahuannya   sudah   maju 
menghasilkan siswa yang nilainya lebih bagus dalam tes standar. Guru yang menguasai 
wilayah   mata   pelajarannya,   lebih   siap   menjawab   pertanyaan­pertanyan   siswa   dan 
menjelasakan   konsep   secara   lebih   baik.   Tidak   gugup   dan   penjelasannya   tidak 
membingungkan.   2.   Berpengalaman   mengajar   (paling   sedikit   tiga   tahun).   Guru   yang 
berpengalaman cenderung tahu lebih baik apa aktivitas dan praktik mengajar yang harus 
dipakai   saat   mengajarkan   konsep­konsep   tertentu.   Dia   juga   lebih   mampu 
mengindividualisir pelajaran agar cocok dengan kebutuhan setiap siswa. 3. Ucapannya 
jelas.   Guru   dengan   kemampuan   verbal   tinggi   dan   punya   kosakata   luas   cenderung 
menghasilkan siswa yang dapat mengerjakan tes standar secara lebih baik. 4. Antusias. Jika 
anda menunjukkan antusiasme saat mengajar, maka akan memotivasi siswa untuk belajar. 
Antusiasme dapat ditandai dengan penyampaian vokal secara cepat dan bersemangat., 
dengan gerak tangan, kontak mata yang bervariasi dan tingkat energi tinggi. 
Antusiasme   guru   juga   diikuti   dengan   meningkatnya   penyimpanan   memori   di 
kalangan siswa. 5. Peduli. Tunjukkan kepedulian yang tulus. Benar­benar memperhatikan 
kesehatan dan kehidupan pribadi siswa. Berikap ramah dan mau mendengarkan masalah 
siswa maupun orang tuanya. Sehingga suasana kelas terbangun menjadi hangat dan siswa 
berani ikut terlibat mengambil keputusan. guru peduli sering menghadiri ekstrakurikuler 
siswa,   melihat   kegiatan   konser   atau   pertandingan   olah   raga.   6.   Ceria   dan   santai. 
Kepribadiannya   amat   baik   karena   menikmati   kegembiraan   dari   pekerjaannya   sebagai 
pengajar. Ia berpartisipasi dalam kegiatan dengan siswa, punya rasa humor yang baik dan 
akan sering tertawa bersama siswa. 7. Siap bekerjasama dengan guru lain maupun orang 
tua siswa. 8. Berniat memperbaiki kecakapan mengajarnya dan memajukan pendidikannya. 
9. Kelasnya secara struktural teratur baik untuk memaksimalkan waktu mengajar. 10. 
Menjaga waktu transisi antar kegiatan sesedikit mungkin. 11. Masuk kelas dalam keadaan 
siap.   12.   Dorongan   positif.   13.   Memonitor   dan   menangani   gangguan   di   kelas.   14. 
Mendisiplinkan siswa secara adil dan wajar 15. Menyampaikan harapan akademik yang 
tinggi. 16. Menunjukkan suatu tingkat perencanaan dan organisasi yang tinggi. Referensi: 
Daryanto, drs, 2009, Panduan Proses Pembelajaran, Cerdas Pustaka, Surabaya. Depdiknas, 
2008,  Pedoman Pemberian  Subsidi  Peningkatan Kualifikasi   guru  ke S1/D4   Depdiknas, 
2009, TOT KTSP, PMPTK, Jakarta. Identitas Penulis Judul Artikel : BAGAIMANA GURU 
PROFESIONAL   ITU?   Nama   Pengarang   :Drs.   Daryanto   Nomor   Identitas,   NIP,   NIY   :NIP 
195506091984031003   Institusi   Kerja   :PPPPTK   BOE   /VEDC   Malang   Email 
:daryanto2007@yahoo.com Alamat Blog .... 
Baca Selengkapnya di :
Copyright www.m­edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia

More Related Content

What's hot

Makalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guruMakalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guru
emy mila
 
Makalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guruMakalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guruIkhwan Mutaqin
 
GPP 1063
GPP 1063GPP 1063
GPP 1063
Inbmy
 
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guruRatih Ginarti
 
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...محمد أشرف زين الدين
 
Guru sebagai pengajar dan pendidik
Guru sebagai pengajar dan pendidikGuru sebagai pengajar dan pendidik
Guru sebagai pengajar dan pendidikNur Arifaizal Basri
 
Bab i
Bab iBab i
Makalah Peran Guru dalam Pembelajaran
Makalah Peran Guru dalam PembelajaranMakalah Peran Guru dalam Pembelajaran
Makalah Peran Guru dalam Pembelajaran
Yogyakarta State University
 
Peranan guru disekolah
Peranan guru disekolahPeranan guru disekolah
Peranan guru disekolahiskawia
 
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Esei: Peranan Guru Merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di Sek...
Esei: Peranan Guru Merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di Sek...Esei: Peranan Guru Merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di Sek...
Esei: Peranan Guru Merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di Sek...
Atifah Ruzana Abd Wahab
 
Makalah kompetensi keguruan
Makalah kompetensi keguruanMakalah kompetensi keguruan
Makalah kompetensi keguruan
Yuliana Aminulloh
 
CIRI-CIRI DAN KUALITI GURU YANG PROFESIONAL
CIRI-CIRI DAN KUALITI GURU YANG PROFESIONALCIRI-CIRI DAN KUALITI GURU YANG PROFESIONAL
CIRI-CIRI DAN KUALITI GURU YANG PROFESIONALasyikin hashim
 
peranan guru dalam pendidikan moral
peranan guru dalam pendidikan moralperanan guru dalam pendidikan moral
peranan guru dalam pendidikan moralWan Nor Faezah
 
artikel keguruan
artikel keguruanartikel keguruan
artikel keguruandjuna
 
Pengertian guru menurut para ahli
Pengertian guru menurut para ahliPengertian guru menurut para ahli
Pengertian guru menurut para ahliVJ Asenk
 
Peranan guru di sekolah dan masyarakat
Peranan guru di sekolah dan masyarakatPeranan guru di sekolah dan masyarakat
Peranan guru di sekolah dan masyarakat
DWC
 

What's hot (19)

Makalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guruMakalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guru
 
Makalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guruMakalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guru
 
GPP 1063
GPP 1063GPP 1063
GPP 1063
 
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
 
Guru profesional
Guru profesionalGuru profesional
Guru profesional
 
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
 
Guru sebagai pengajar dan pendidik
Guru sebagai pengajar dan pendidikGuru sebagai pengajar dan pendidik
Guru sebagai pengajar dan pendidik
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah Peran Guru dalam Pembelajaran
Makalah Peran Guru dalam PembelajaranMakalah Peran Guru dalam Pembelajaran
Makalah Peran Guru dalam Pembelajaran
 
Peranan guru disekolah
Peranan guru disekolahPeranan guru disekolah
Peranan guru disekolah
 
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Esei: Peranan Guru Merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di Sek...
Esei: Peranan Guru Merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di Sek...Esei: Peranan Guru Merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di Sek...
Esei: Peranan Guru Merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di Sek...
 
Makalah kompetensi keguruan
Makalah kompetensi keguruanMakalah kompetensi keguruan
Makalah kompetensi keguruan
 
Kompetensi guru
Kompetensi guruKompetensi guru
Kompetensi guru
 
CIRI-CIRI DAN KUALITI GURU YANG PROFESIONAL
CIRI-CIRI DAN KUALITI GURU YANG PROFESIONALCIRI-CIRI DAN KUALITI GURU YANG PROFESIONAL
CIRI-CIRI DAN KUALITI GURU YANG PROFESIONAL
 
peranan guru dalam pendidikan moral
peranan guru dalam pendidikan moralperanan guru dalam pendidikan moral
peranan guru dalam pendidikan moral
 
artikel keguruan
artikel keguruanartikel keguruan
artikel keguruan
 
Pengertian guru menurut para ahli
Pengertian guru menurut para ahliPengertian guru menurut para ahli
Pengertian guru menurut para ahli
 
Peranan guru di sekolah dan masyarakat
Peranan guru di sekolah dan masyarakatPeranan guru di sekolah dan masyarakat
Peranan guru di sekolah dan masyarakat
 

Similar to Guru profesional

Pembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanPembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanRiris Purbosari
 
KELOMPOK 1, PROFESI GURU.pptx
KELOMPOK 1, PROFESI GURU.pptxKELOMPOK 1, PROFESI GURU.pptx
KELOMPOK 1, PROFESI GURU.pptx
selfiardo
 
Guru agen penyampai kecemerlangan pendidikan
Guru agen penyampai kecemerlangan pendidikanGuru agen penyampai kecemerlangan pendidikan
Guru agen penyampai kecemerlangan pendidikan
uminisa1411
 
LMCP1112 Falsafah Pendidikan Islam Projek Akhir.pptx
LMCP1112 Falsafah Pendidikan Islam Projek Akhir.pptxLMCP1112 Falsafah Pendidikan Islam Projek Akhir.pptx
LMCP1112 Falsafah Pendidikan Islam Projek Akhir.pptx
AjleeyaAzman
 
Makalah tugas guru
Makalah tugas guruMakalah tugas guru
Makalah tugas guruiskawia
 
Presentation1 Kurikulum
Presentation1 KurikulumPresentation1 Kurikulum
Presentation1 Kurikulum
enok nopdiyanti
 
9087-23828-1-SM.pdf
9087-23828-1-SM.pdf9087-23828-1-SM.pdf
9087-23828-1-SM.pdf
HendriGun
 
HAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
HAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAMHAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
HAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Galih Nurhavis
 
Guru Sebagai Agen Pembelajaran
Guru Sebagai Agen PembelajaranGuru Sebagai Agen Pembelajaran
Guru Sebagai Agen Pembelajaran
angayank
 
Makalah Ketrampilan dasar mengajar
 Makalah Ketrampilan dasar mengajar Makalah Ketrampilan dasar mengajar
Makalah Ketrampilan dasar mengajarSuci Lintiasri
 
Contoh esei1 permohonan gc
Contoh esei1 permohonan gcContoh esei1 permohonan gc
Contoh esei1 permohonan gcNorazliah Ani
 
tanggung jawab dan standar kompetensi guru
tanggung jawab dan standar kompetensi gurutanggung jawab dan standar kompetensi guru
tanggung jawab dan standar kompetensi guru
Beeeyla IsGege
 
Guru berkesan
Guru berkesanGuru berkesan
Guru berkesan
kirutping71
 

Similar to Guru profesional (20)

Pembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanPembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi Pendidikan
 
KELOMPOK 1, PROFESI GURU.pptx
KELOMPOK 1, PROFESI GURU.pptxKELOMPOK 1, PROFESI GURU.pptx
KELOMPOK 1, PROFESI GURU.pptx
 
Guru agen penyampai kecemerlangan pendidikan
Guru agen penyampai kecemerlangan pendidikanGuru agen penyampai kecemerlangan pendidikan
Guru agen penyampai kecemerlangan pendidikan
 
Tajuk 5 done
Tajuk 5 doneTajuk 5 done
Tajuk 5 done
 
Tajuk 5 done
Tajuk 5 doneTajuk 5 done
Tajuk 5 done
 
LMCP1112 Falsafah Pendidikan Islam Projek Akhir.pptx
LMCP1112 Falsafah Pendidikan Islam Projek Akhir.pptxLMCP1112 Falsafah Pendidikan Islam Projek Akhir.pptx
LMCP1112 Falsafah Pendidikan Islam Projek Akhir.pptx
 
Makalah tugas guru
Makalah tugas guruMakalah tugas guru
Makalah tugas guru
 
Presentation1 Kurikulum
Presentation1 KurikulumPresentation1 Kurikulum
Presentation1 Kurikulum
 
9087-23828-1-SM.pdf
9087-23828-1-SM.pdf9087-23828-1-SM.pdf
9087-23828-1-SM.pdf
 
Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2
 
Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2
 
Bab I_Tesis
Bab I_TesisBab I_Tesis
Bab I_Tesis
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
HAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
HAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAMHAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
HAKIKAT GURU DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
 
Guru Sebagai Agen Pembelajaran
Guru Sebagai Agen PembelajaranGuru Sebagai Agen Pembelajaran
Guru Sebagai Agen Pembelajaran
 
Makalah Ketrampilan dasar mengajar
 Makalah Ketrampilan dasar mengajar Makalah Ketrampilan dasar mengajar
Makalah Ketrampilan dasar mengajar
 
Pendidik dan peserta didik
Pendidik dan peserta didikPendidik dan peserta didik
Pendidik dan peserta didik
 
Contoh esei1 permohonan gc
Contoh esei1 permohonan gcContoh esei1 permohonan gc
Contoh esei1 permohonan gc
 
tanggung jawab dan standar kompetensi guru
tanggung jawab dan standar kompetensi gurutanggung jawab dan standar kompetensi guru
tanggung jawab dan standar kompetensi guru
 
Guru berkesan
Guru berkesanGuru berkesan
Guru berkesan
 

Guru profesional

  • 1. Guru Profesional Seorang guru di tuntut memiliki profesionalitas dalam mengajar, karena akan mempengaruhi hasil belajar dari peserta didik. Ketikas eorang guru yang memiliki kompetensi profesional dan mampu menguasainya dia akan lebih mudah dalam proses mengajar. Guru yang menguasai sepenuhnya bisa mengatur kelas dengan sebaik mungkin, membuat siswanya tidak bosan dengan materi yang di sampaikan, dengan menggunakan metode-metode mengajar yang bersifat persuasif yakni mengajak para peserta didik untuk bisa mengasah kreatifitasnya, kecerdasanya, kemampuannya melalui tugas-tugas yang di berikan oleh guru. Dengan demikian guru akan lebih mudah mengajar dan siswapun mau ikut serta dalam pembelajaran dengan metode dan strategi yang telah di siapkan oleh guru. Syarat-syarat menjadi guru profesional Menjadi guru profesional bukanlah pekerjaan yang gampang. Guru yang profesional harus memiliki berbagai ketrampilan, kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode etik guru dan lain sebagainya. Oemar Halmalik dalam bukunya Proses Belajar Mengajar (2001:118), guru profesional harus memiliki persyaratan, sebagai berikut : • 1. Memiliki bakat sebagai guru • 2. Memiliki keahlian sebagai guru • 3. Memiliki keahlian yanga baik dan integrasi • 4. Memiliki mental yang sehat • 5. Berbadan sehat • 6. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang baik • 7. Guru adalah manusia yang berjiwa pancasila • 8. Guru adalah seorang warga negara yang baik BAGAIMANA GURU PROFESIONAL ITU ?  Kompetensi   Profesional   Guru   Sesuai   dengan   fungsinya,   guru   tidak   hanya  menyampaikan materi ajar saja, tetapi harus melakukan tindakan mendidik. Oleh karena  itu, guru perlu memiliki kemampuan memotivasi belajar, memahami potensi peserta didik,  sehingga   mampu   memberikan   pelayanan   yang   optimal.   Apalagi   dalam   era   globalisasi  komunikasi   seperti   saat   ini   perlu   adanya   perubahan   orientasi   di   dalam   proses  pembelajaran.   Guru   bukanlah   satu­satunya   sumber   informasi   bahan   ajar,   maka   guru  berfungsi   sebagai   fasilitator,   motivator   dan   membantu   peserta   didik   dalam   mengolah  informasi.   Perubahan   peran   dan   fungsi   guru   di   dalam   proses   pembelajaran   tersebut  menuntut adanya perubahan dan peningkatan kompetensi profesional guru. Menurut Syah 
  • 2. (2000),   “kompetensi”   adalah   kemampuan,   kecakapan,   keadaan   berwenang,   atau  memenuhi syarat menurut ketentuan hukum.  Selanjutnya dikemukakan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru  dalam melaksanakan kewajiban­kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Jadi  kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru  dalam menjalankan profesi keguruannya. Guru yang kompenten dan profesional adalah  guru   piawai   dalam   melaksanakan   profesinya.   Kompetensi   merupakan   kebulatan  penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja.  Kepmendiknas No. 045/U/2002 menyebutkan kompetensi sebagai seperangkat tindakan  cerdas   dan   penuh   tanggung   jawab   dalam   melaksanakan   tugas­tugas   sesuai   dengan  pekerjaan tertentu. Jadi kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan,  keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam  melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran. Undang­Undang Guru dan Dosen dan  Peraturan Pemerintah No. 19 (Depdiknas, 2005) menyatakan kompetensi guru meliputi  kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial. Keempat jenis kompetensi guru  tersebut   adalah   sebagai   berikut   :   1.   Kompetensi   Kepribadian   Kompetensi   kepribadian  merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil,  dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. 2.  Kompetensi  Pedagogik Kompetensi  pedagogik merupakan  kemampuan yang  berkenaan  dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis.  Secara substantif, kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta  didik,   perancangan   dan   pelaksanaan   pembelajaran,   evaluasi   hasil   belajar   dan  pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.  3. Kompetensi Profesional Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang berkenaan  dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang  mencakup   penguasaan   substansi   isi   materi   kurikulum   mata   pelajaran   di   sekolah   dan  substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan  keilmuan sebagai seorang guru. 4. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial berkenaan dengan  kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul  secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali  peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi profesional guru sangat diperlukan guna  mengembangkan kualitas dan aktivitas tenaga kependidikan, dalam hal ini guru. Guru  merupakan faktor penentu mutu pendidikan dan keberhasilan pendidikan di sekolah. Oleh  karena itu tingkat kompetensi profesional guru di suatu sekolah dapat dijadikan barometer  bagi mutu dan keberhasilan pendidikan di sekolah. Guru mempunyai fungsi, peran, dan  kedudukan   yang   sangat   strategis   dalam   pembangunan   nasional   bidang   pendidikan.  Pembangunan   tersebut   merupakan   upaya   mencerdaskan   kehidupan   bangsa   dan  meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia  serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat  yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang­Undang Dasar  Negara   Republik   Indonesia   Tahun   1945.   Penyelenggaraan   pendidikan   bermutu   akan  dihasilkan   oleh   guru   yang   profesional   dengan   kualifikasi   minimal   seperti   yang  dipersyaratkan Undang­undangNomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Guru (dari  bahasa Sansekerta guru yang juga berarti guru, tetapi artinya harafiahnya adalah "berat")  adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk  pendidik profesional dengan tugas utamanya adalah: mendidik, mengajar, membimbing,  mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru juga dapat diartikan  dengan digugu dan ditiru setiap ucapan,tindakan ataupun tingkah lakunya sebagai suatu  pedoman atau penuntun pada setiap peserta didik baik dilingkungan sekolah ataupun  lingkungan   keluarga   dan   juga   masyarakat.guru   merupakan   orang   yang   mampu 
  • 3. memberikan pencerahan dan juga pemahaman baik moral maupun sprirtual kepada setiap  insane manusia dan tidak terbatas oleh ruang gerak waktu dan usia Guru adalah pendidik  dan pengajar pada pendidikan anak usia dini di jalur sekolah atau pendidikan formal,  pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.  Guru­guru seperti  ini  harus mempunyai  semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan  suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru. Pendidikan yang bermutu memiliki  kaitan kedepan (Forward linkage) dan kaitan kebelakang (Backward linkage).  Forward linkage berupa bahwa pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama  untuk  mewujudkan   kehidupan   bangsa   yang   maju,   modern   dan   sejahtera.   Sejarah  perkembangan dan pembangunan bangsa­bangsa mengajarkan pada kita bahwa bangsa  yang maju, modern, makmur, dan sejahtera adalah bangsa­bangsa yang memiliki sistem  dan praktik pendidikan yang bermutu. Backward linkage berupa bahwa pendidikan yang  bermutu   sangat   tergantung   pada   keberadaan   guru   yang   bermutu,   yakni   guru   yang  profesional, sejahtera dan bermartabat. Karena keberadaan guru yang bermutu merupakan  syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas, hampir semua  bangsa di dunia ini selalu mengembangkan kebijakan yang mendorong keberadaan guru  yang berkualitas. Salah satu kebijakan yang dikembangkan oleh pemerintah di banyak  negara adalah kebijakan intervensi langsung menuju peningkatan mutu dan memberikan  jaminan dan kesejahteraan hidup guru yang memadai. Pembinaan guru harus berlangsung  secara   berkesinambungan,   karena   prinsip   mendasar   adalah   guru   harus   merupakan   a  learning person, belajar sepanjang hayat masih dikandung badan. Sebagai guru profesional  dan   telah   menyandang   sertifikat   pendidik,   guru   berkewajiban   untuk   terus  mempertahankan profesionalitasnya sebagai guru.  Pembinaan profesi guru secara terus menerus (continuous profesional development)  menggunakan wadah guru yang sudah ada, yaitu kelompok kerja guru (KKG) untuk tingkat  SD   dan   musyawarah  guru   mata  pelajaran   (MGMP)  untuk   tingkat  sekolah   menengah.  Aktifitas guru di KKG/MGMP tidak saja untuk menyelesaikan persoalan pengajaran yang  dialami   guru   dan   berbagi   pengalaman   mengajar   antar   guru,   tetapi   dengan   strategi  mengembangkan  kontak akademik dan melakukan  refleksi  diri. Upaya yang  sungguh­ sungguh   perlu  dilaksanakan   untuk   mewujudkan  guru  yang   profesional:  sejahtera  dan  memiliki kompetensi. Hal ini merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan  praktik pendidikan yang berkualitas, di mana pendidikan yang berkualitas merupakan  salah satu syarat utama untuk mewujudkan kemakmuran dan kemajuan suatu bangsa.  Pada dasarnya peningkatan kualitas diri seseorang harus menjadi tanggung jawab diri  pribadi. Oleh karenanya usaha peningkatan kualitas guru terletak pada diri guru sendiri.  Untuk itu diperlukan adanya kesadaran pada diri guru untuk senantiasa dan secara terus  menerus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan guna peningkatan  kualitas kerja sebagai pengajar profesional. Kesadaran ini akan timbul dan berkembang  sejalan dengan kemungkinan pengembangan karir mereka. Oleh karena itu pengembangan  kualitas guru harus dikaitkan dengan perkembangan karir guru sebagai pegawai, baik  negeri maupun swasta. Gambaran yang ideal adalah bahwa pendapatan dan karir, dalam  hal   ini   jenjang   jabatan   dan   kepangkatan   merupakan   hasil   dari   peningkatan   kualitas  seseorang selaku guru. Jenjang kepangkatan dan jabatan yang tinggi hanya bisa dicapai  oleh guru yang memiliki kualitas profesional yang memadai. Sudah barang tentu alur pikir  tersebut didasarkan pada asumsi bahwa peningkatan jenjang kepangkatan dan jabatan  guru   berjalan   seiring   dengan   peningkatan   pendapatannya.   Guru   yang   efektif   dan  profesional tentulah memiliki karakter sebagai berikut: 1. Memiliki kadar pengetahuan  yang   maju  di   mata  pelajaran  spesialisasinya.  Guru   yang   pengetahuannya   sudah   maju  menghasilkan siswa yang nilainya lebih bagus dalam tes standar. Guru yang menguasai  wilayah   mata   pelajarannya,   lebih   siap   menjawab   pertanyaan­pertanyan   siswa   dan 
  • 4. menjelasakan   konsep   secara   lebih   baik.   Tidak   gugup   dan   penjelasannya   tidak  membingungkan.   2.   Berpengalaman   mengajar   (paling   sedikit   tiga   tahun).   Guru   yang  berpengalaman cenderung tahu lebih baik apa aktivitas dan praktik mengajar yang harus  dipakai   saat   mengajarkan   konsep­konsep   tertentu.   Dia   juga   lebih   mampu  mengindividualisir pelajaran agar cocok dengan kebutuhan setiap siswa. 3. Ucapannya  jelas.   Guru   dengan   kemampuan   verbal   tinggi   dan   punya   kosakata   luas   cenderung  menghasilkan siswa yang dapat mengerjakan tes standar secara lebih baik. 4. Antusias. Jika  anda menunjukkan antusiasme saat mengajar, maka akan memotivasi siswa untuk belajar.  Antusiasme dapat ditandai dengan penyampaian vokal secara cepat dan bersemangat.,  dengan gerak tangan, kontak mata yang bervariasi dan tingkat energi tinggi.  Antusiasme   guru   juga   diikuti   dengan   meningkatnya   penyimpanan   memori   di  kalangan siswa. 5. Peduli. Tunjukkan kepedulian yang tulus. Benar­benar memperhatikan  kesehatan dan kehidupan pribadi siswa. Berikap ramah dan mau mendengarkan masalah  siswa maupun orang tuanya. Sehingga suasana kelas terbangun menjadi hangat dan siswa  berani ikut terlibat mengambil keputusan. guru peduli sering menghadiri ekstrakurikuler  siswa,   melihat   kegiatan   konser   atau   pertandingan   olah   raga.   6.   Ceria   dan   santai.  Kepribadiannya   amat   baik   karena   menikmati   kegembiraan   dari   pekerjaannya   sebagai  pengajar. Ia berpartisipasi dalam kegiatan dengan siswa, punya rasa humor yang baik dan  akan sering tertawa bersama siswa. 7. Siap bekerjasama dengan guru lain maupun orang  tua siswa. 8. Berniat memperbaiki kecakapan mengajarnya dan memajukan pendidikannya.  9. Kelasnya secara struktural teratur baik untuk memaksimalkan waktu mengajar. 10.  Menjaga waktu transisi antar kegiatan sesedikit mungkin. 11. Masuk kelas dalam keadaan  siap.   12.   Dorongan   positif.   13.   Memonitor   dan   menangani   gangguan   di   kelas.   14.  Mendisiplinkan siswa secara adil dan wajar 15. Menyampaikan harapan akademik yang  tinggi. 16. Menunjukkan suatu tingkat perencanaan dan organisasi yang tinggi. Referensi:  Daryanto, drs, 2009, Panduan Proses Pembelajaran, Cerdas Pustaka, Surabaya. Depdiknas,  2008,  Pedoman Pemberian  Subsidi  Peningkatan Kualifikasi   guru  ke S1/D4   Depdiknas,  2009, TOT KTSP, PMPTK, Jakarta. Identitas Penulis Judul Artikel : BAGAIMANA GURU  PROFESIONAL   ITU?   Nama   Pengarang   :Drs.   Daryanto   Nomor   Identitas,   NIP,   NIY   :NIP  195506091984031003   Institusi   Kerja   :PPPPTK   BOE   /VEDC   Malang   Email  :daryanto2007@yahoo.com Alamat Blog ....  Baca Selengkapnya di : Copyright www.m­edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia