1. METODE PENDIDIKAN ISLAM
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
HADIS TARBAWI
Dosen Pengampu: Wahidin, S.Pd.I, M.Pd
Disusun oleh:
1. Dwi Vita Mandiri 111 10 0
2. Sugeng Wibowo 111 10 017
3. Fajar Khusnul 111 10 020
4. Susi Rahayu 111 10 021
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
SALATIGA
2013
2. LATAR BELAKANG
Tidaklah berlebihan jika ada sebuah ungkapan
“aththariqah ahammu minal maddah”, bahwa metode jauh
lebih penting dibanding materi, karena sebaik apapun tujuan
pendidikan, jika tidak didukung oleh metode yang tepat, tujuan
tersebut sangat sulit untuk dapat tercapai dengan baik.
Rasulullah SAW saat menyampaikan wahyu Allah
kepada para sahabatnya bisa kita teladani, karena Rasul saw
sejak awal sudah mengimplementasikan metode pendidikan
yang tepat terhadap para sahabatnya. Strategi pembelajaran
yang beliau lakukan sangat akurat dalam menyampaikan
ajaran Islam. Rasul saw. sangat memperhatikan situasi,
kondisi dan karakter seseorang, sehingga nilai-nilai Islami
dapat ditransfer dengan baik.
3. PENGERTIAN METODE PENDIDIKAN ISLAM
Secara etimologi metode berasal dari bahasa
Yunani “metodos” > “metha” “Melewati” dan “hodos“
“jalan atau cara”
Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai
tujuan.
Pendidikan islam adalah sebuah proses untuk
membentuk manusia-manusia muslim yang mampu
mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk
mewujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya
sebagai khalifah Allah Swt, baik kepada Tuhannya,
sesama manusia,dan sesama mahluk lainnya.
Metode pendidikan islam adalah cara yang dapat
ditempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan
pendidikan islam.
4. METODE DEMONSTRASI PENDIDIKAN ISLAM
“Kami mendatangi Nabi SAW, dan kami adalah pemuda-pemuda yang
usianya saling berdekatan, kemudian kami tinggal bersama beliau
selama 20 hari 20 malam. Adalah Rasulullah SAW penuh kasih sayang
dan lemah lembut, maka ketika beliau merasa bahwa kami sudah rindu
(kangen) kepada keluarga kami, beliau bertanya kepada kami tentang
kabar orang-orang yang kami tinggalkan setelah kami mendatangi
beliau, maka kamipun memberitahukan tentang keluarga kami kepada
beliau. Bersabda Rasulullah SAW “Kembalilah kalian kepada keluarga
kalian, dan tinggallah kalian bersama mereka, dan ajarkan mereka dan
perintahkan mereka.Kemudian beliau Shalallahu „alaihi wassalam
menyebutkan apa-apa yang aku hafal dan yang tidak aku hafal. Dan
shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat, maka apabila
telah datang waktu shalat maka hendaklah salah satu dari kalian
mengumandangkan adzan dan hendaknya orang yang paling tua dari
kalian mengimami kalian”. (HR. Al-Bukhari)
5. Metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar
dimana seorang guru atau orang lain yang sengaja diminta
atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas
tentang suatu proses atau kaifiyah melakukan sesuatu.
Pengajaran dengan Demonstrasi dicontohkan oleh
Nabi Muhammad saw, misalnya sebagai berikut :
“shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat”
“Ambillah pelaksanaan manasikmu dari aku!” (HR. Bukhori)
6. a. Perhatian anak didik dapat dipusatkan
b. Proses belajar menjadi lebih terarah dan
akan mengurangi perhatian anak didik
kepada masalah lain diluar materi
pembelajaran
c. Menjadikan siswa lebih aktif sehingga akan
membantu dalam pengembangan
kecakapan
Keuntungan yang didapat dari metode
Demonstrasi:
7. Faidah-faidah yang bisa diambil dari hadits
metode demonstrasi adalah:
•Perkataan: ,
menunjukkan keutamaan rihlah dalam thalabul
ilmu.
•Adanya semangat menuntut ilmu untuk mencapai
derajat yang tinggi, dan yang demikian bisa
diperoleh dengan benar-benar mencurahkan
perhatian dalam ber-talaqqi (menuntut ilmu
secara langsung) kepada kibar ahli-ahli ilmu.
•Perkataan: , menunjukkan
semangatnya para shahabat dari kalangan
pemuda –apalagi dari kalangan orang tua-,
Semoga Allah Ta‟ala meridhoi mereka atas
thalabul ilmu.
8. •Perkataan: , menunjukkan perlunya kesinambungan
(mudaawamah) dalam menuntut ilmu dan kesabaran yang tinggi untuk
bertekad dalam mendapatkan ilmu. Berkata Yahya bin Abi Katsiir
Rahimahullahu: Ilmu tidak akan bisa dicapai dengan santai.
•Asal tempat tinggal tinggalnya para thalabul ilmu adalah dekat dengan
syaikh-syaikhnya.
•Perkataan: , menunjukkan mulianya
akhlaq Nabi Shalallahu „alaihi wassalam dan cintanya beliau kepada para
thalabul ilmu. Allah Ta‟ala berfirman: "Sungguh telah datang kepadamu
seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu,
sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas
kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin" (QS At-
Taubah:128).
•Adanya sikap penyayang dan lemah-lembutnya pengajar terhadap murid-
muridnya. Dan sungguh beliau Shalallahu „alaihi wassalam telah
memperkuatnya dengan memberikan wasiat kepada thalabul hadits,
sebagaimana perkataan Abu Sa‟id AlKhudry Radhiyallahu Ta‟ala „anhu
kepada para thalabul hadits: Selamat datang dengan wasiatnya Rasulullah
Shalallahu „alaihi wassalam, adalah Rasulullah Shalallahu „alaihi wassalam
mewasiatkan kami untuk menjaga dan membantu kalian, yakni para
thalabul hadits.
9. BEBERAPA HADITS TENTANG METODE
PENDIDIKAN
1. Perintah menggunakan PAIKEM
Artinya: “Dari Abu Burdah dari Abu Musa ia
berkata Jika Rasulullah SAW ingin mengutus
salah seorang sahabtnya atas urusan, beliau
berpesan buatlah gembira dan jangan kalian buat
lari, mudahkan dan jangan kalian sulit”.
(HR. Muslim)
10. 2. Pembicaraan harus jelas dan bila perlu diulang
Artinya: Dari „Aisyah rahimahullah “Adalah ucapan
Rasulullah saw. selalu jelas maksudnya dan dipahami
oleh setiap orang yang mendengarkannya.
(HR. Abu Dawud).”
Artinya: "Bahwasanya Nabi SAW apabila berbicara
dengan suatu kalimat, maka beliau mengulanginya tiga
kali sehingga dapat dipahami, dan apabila beliau
melewati suatu kaum, lalu mengucapkan salam kepada
mereka, maka beliau mengucapkan salam pada mereka,
tiga kali." (HR. Al-Bukhori)
11. 3. METODE PERAGAAN DAN DEMONSTRASI
Artinya: “Orang yang menanggung anak yatim miliknya
atau milik orang lain, aku dan dia seperti dua jari ini di
surga.” Malik mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah.”
(HR.Muslim)
12. Artinya: Dari Abi Qilâbah katanya hadis dari Mâlik “Kami
mendatangi Nabi SAW, dan kami adalah pemuda-pemuda yang
usianya saling berdekatan, kemudian kami tinggal bersama
beliau selama 20 hari 20 malam. Adalah Rasulullah SAW penuh
kasih sayang dan lemah lembut, maka ketika beliau merasa
bahwa kami sudah rindu (kangen) kepada keluarga kami, beliau
bertanya kepada kami tentang kabar orang-orang yang kami
tinggalkan setelah kami mendatangi beliau, maka kamipun
memberitahukan tentang keluarga kami kepada beliau.
Bersabda Rasulullah SAW “Kembalilah kalian kepada keluarga
kalian, dan tinggallah kalian bersama mereka, dan ajarkan
mereka dan perintahkan mereka.Kemudian beliau Shalallahu
„alaihi wassalam menyebutkan apa-apa yang aku hafal dan yang
tidak aku hafal. Dan shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat
aku shalat, maka apabila telah datang waktu shalat maka
hendaklah salah satu dari kalian mengumandangkan adzan dan
hendaknya orang yang paling tua dari kalian mengimami kalian”.
(HR.Al-Bukhori)
13. Artinya: “Dari Abi hurairah Ra. dari Rasulullah Saw beliau berkata:“Ada
seorang laki-laki yang sedang berjalan lalu dia merasakan kehausan
yang sangat sehingga dia turun ke suatu sumur lalu minum dari air
sumur tersebut. Ketika dia keluar dia mendapati seekor anjing yang
sedang menjulurkan lidahnya menjilat-jilat tanah karena kehausan.
Orang itu berkata, “Anjing ini sedang kehausan seperti yang aku alami
tadi”. Maka dia (turun kembali ke dlm sumur) & diisinya sepatunya dgn
air, & sambil menggigit sepatunya dgn mulutnya dia naik keatas lalu
memberi anjing itu minum. Karenanya Allah berterima kasih kepadanya
& mengampuninya”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah,
apakah kita akan dapat pahala dengan berbuat baik terhadap hewan?”
Beliau SAW menjawab, “Terhadap setiap makhluk bernyawa diberi
pahala”.(HR.Al-Bukhori)
4. METODE CERITA ATAU KISAH
14. 5. Metode Tanya Jawab dan Diskusi
Artinya: “Dari Abi hurairah berkata, Seorang laki-laki berkata, “Wahai
Rasulullah, siapakah orang yang paling layak aku berbuat baik
kepadanya?” Beliau menjawab, “Ibumu kemudian ibumu kemudian
ibumu, kemudian ayahmu kemudian yang paling dekat dan paling
dekat.” (HR. Muslim)
Artinya: Dari Anas ra. dari Rasulullah Saw beliau berkata:
berkata,"Tolong saudaramu, baik yang berbuat kezhaliman maupun
yang terzhalimi. Seorang shahabat bertanya: „Wahai Rasulullah, jelas
aku akan menolongnya jika ia pihak yang terzhalimi, tapi bagaimana
menurut engkau jika ia adalah pihak yang berbuat kezhaliman,
bagaimana mungkin aku akan menolongnya?‟ Rasulullah menjawab:
“Yaitu (dengan cara) kamu mencegah atau melarang dia dari
perbuatan zhalim. Maka sesungguhnya itu adalah bentuk pertolongan
untuknya.” (HR. Al-Bukhari)
15. KESIMPULAN
Metode pendidikan adalah cara yang dipergunakan pendidik
dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik,
sehingga dengan metode yang tepat dan sesuai, bahan pelajaran
dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik.
Dalam setiap pembelajaran tentunya guru harus dapat menciptakan
suasana yang kondusif, efektif dan efisien. Tetapi tidak dapat
dipungkiri bahwa terkadang timbul rasa jenuh dan bosan terhadap
pendidik karena hanya menggunakan metode yang tidak kunjung
berubah atau hanya monoton dalam menyampaikan materi
pelajaran, Maka dari itu dari waktu ke waktu metode pendidikan
selalu mengalami peradaban, hal ini dilakukan untuk menciptakan
suasana belajar ayang lebih aktif dan kreaif. Adapun metode-metode
tersebut diantaranya adalah metode ceramah, kisah/cerita,
demonstrasi, peragaan dan lain sebagainya.