Sirah Nabawiyah merupakan perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW yang penting untuk dipelajari karena (1) mengenal sosok Nabi SAW sebagai teladan terbaik, (2) menumbuhkan kecintaan kepada beliau, dan (3) mengenal teladan dalam aqidah, ibadah, dan akhlak yang menjadi pedoman umat. Mempelajari sirah membantu memahami al-Quran dan menjadikan Nabi SAW sebagai contoh untuk
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
RENCANA MATERI SIROH SEMESTER 1.pptx
1. RENCANA MATERI SIROH SEMESTER 1
I. Pentingnya mempelajari siroh nabawiyah
II. Keadaan jazirah Arab sebelum Rasulullah
III. Nabi Muhammad SAW sejak lahir hingga pernikahan (umur 0-25 tahun)
IV. Nabi Muhammad SAW sari pernikahan hingga kenabian (umur 25-40
tahun)
V. Turunnya wahyu dan perintah dakwah (baik secara sembunyi-sembunyi
maupun terang-terangan)
VI. Hijrah I dan II ke Habasyah dan Pemboikotan Kaum musyrikin Quraisy
VII. Dakwah Rasulullah ke Thaif
VIII. Isro’ Mi’roj
3. Pengertian dan Pentingnya Mempelajari Siroh
• Ibnu Mandzur dalam kitab Lisanul Arab menyatakan arti as-siroh
menurut bahasa adalah kebiasaan, jalan, cara, dan tingkah laku.
Menurut istilah umum, artinya adalah perincian hidup seseorang atau
sejarah hidup seseorang.
• Mempelajari siroh adalah salah satu hal yang penting bagi kehidupan
manusia.
Mengapa demikian? karena dengan mempelajari siroh kita tidak hanya
tahu perjalanan hidup seseorang, tetapi dalam siroh terdapat ibrah bagi
orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Yusuf : 111)
َانَك ْدَقَل
ىِف
ٌةَْربِع ْمِه ِ
صَصَق
ىِل ۟
وُ ِِ
ّل
ِبََٰبْلَ ْ
ٱّل
4. Pentingnya Mempelajari Siroh Nabawiyah
Sirah Nabawiyah adalah perjalanan hidup Nabi ﷺ
Mempelajari perjalanan hidup Nabi ﷺ merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan
seorang muslim karena beberapa hal :
1. Mengenal sosok Nabi Muhammad ﷺ.
Rasulullah ﷺ adalah manusia terbaik. Beliau juga penutup para nabi dan rasul serta yang
terbaik di antara mereka. Tokoh terbesar dalam sejarah manusia, dari manusia pertama,
hingga kelak terjadinya kiamat.
Sangat layak untuk dipelajari perjalanan hidupnya. Banyak alasan mengapa perjalanan hidup
(siroh) beliau layak dipelajari. Alasan yang paling utama tentu saja, karena beliau seorang
rasul, utusan Rabb penguasa alam semesta. Jika Allah menghendaki, tentu Dia mampu
berbicara kepada para hamba-Nya secara langsung. Namun Allah tidak menghendaki yang
demikian, ia mengangkat seorang utusan yang menjadi perantara Dia dan hamba-hamba-Nya.
Allah ﷻmemilih beliau ﷺdari seluruh hamba-hamba-Nya.
5. 2. Belajar siroh dapat menumbuhkan dan meningkatkan kecintaan kepada Nabi ﷺ.
Seorang muslim wajib mengupayakan bagaimana agar ia bisa mencintai Nabi ﷺ
Di mana tidak akan sempurna iman seorang hamba, sampai Rasulullah ﷺ lebih dicintai dari pada cintanya
pada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia.
َينِعَمْجَأ ِ
اسَّنال َو ِهِدِلا َو َو ِهِدَل َو ْنِم ِهْيَلِإ َّبَحَأ َونُكَأ ىَّتَح ْمُكُدَحَأ ُنِمْؤُي َال
“Salah seorang di antara kalian tidak beriman (dengan sempurna) sampai aku lebih dicintainya dari anak dan kedua
orang tuanya serta seluruh manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ada tiga hal yang membuat seseorang cinta kepada orang lainnya: (1) Secara fisik orang tersebut menarik, (2) orang
tersebut memiliki perangai yang baik. Karena setiap orang akan memuji dan suka dengan sifat-sifat terpuji, dan (3)
orang tersebut berjasa terhadap dirinya. Ketika seseorang berjasa, maka ada penghormatan, kecintaan, dan
keinginan untuk membahagiakannya pula.
Nabi ﷺadalah seorang yang menarik secara fisik. Banyak riwayat yang menerangkan tentang ketampanan beliau.
Beliau ﷺseorang yang terbaik akhlaknya. Allah ﷻmemujinya sebagai pemilik akhlak mulia. Dan beliau ﷺjuga orang
yang sangat berjasa terhadap umatnya bahkan kepada seluruh manusia, jin, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Semua
itu tidak akan dapat kita ketahui kecuali dengan membaca sirah perjalanan hidup beliau ﷺ
.
Dengan mempelajari sirah, seseorang akan semakin mengenal Nabi ﷺ. Semakin mengenal beliau, maka semakin
bertambah kecintaan kepadanya.
6. 3. Mengenal teladan terbaik bagi seluruh manusia dalam aqidah, ibadah dan
akhlak. Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah“. (QS. Al-Ahzab : 21).
4. Siroh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjadi mizan (timbangan) amal
perbuatan manusia.
Tentang ini, Imam Sufyan Ibnu ‘Uyainah rahimahullah berkata,
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah timbangan
paling inti. Maka, segala sesuatu ditimbang dengan akhlak, siroh dan
petunjuk beliau. Yang sesuai, maka itulah yang benar, dan yang
berlawanan dengannya, maka itulah kebatilan”. (Diriwayatkan al-Khathib al-Baghdadi
dalam muqaddimah kitab al-Jami li Akhlaqir Rawi wa Adabi as-Sami’).
7. 5. Mempelajari Siroh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membantu dalam memahami
Kitabullah, karena kehidupan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan
pengamalan nyata terhadap al-Qur`an.
Hal ini berdasarkan keterangan Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika
ditanya tentang akhlak beliau, “Akhlak beliau adalah al-Qur`an”. Dan yang dimaksud
dengan akhlak di sini adalah pengamalan agama beliau, beliau telah mengerjakan
petunjuk al-Qur`an dengan sempurna, dalam hal perintah dan larangan serta adab-adab
al-Qur`an.
6. Sebagai contoh bagi setiap dai dan guru muslim dapat menerapkan berbagai metode
pendidikan dan pengajaran yang diwariskan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga
menyajikan teladan paling sempurna untuk seorang pejuang yang selalu mencurahkan
segenap dayanya untuk berdakwah. Seorang suami yang memperlakukan istrinya
dengan baik, seorang ayah dengan segala kelembutannya selalu pandai melaksanakan
hak dan kewajiban istri dan keluarganya.
Jadi dalam mempelajari sirah kita akan dapat mengambil semua aspek kehidupan
Rasulullah dalam bentuk yang paling luhur sebagai contoh bagi kita semua untuk
menjalani kehidupan.