Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan berbagai jenis pestisida dan alat aplikasi pestisida yang digunakan dalam pengendalian hama tanaman. Dibahas pula mengenai mekanisme kerja masing-masing alat seperti knapsack sprayer, autometic sprayer, mist duster sprayer, swing fog, soil injection, micron ulva, dan emposan.
Di dalam ini akan dijelaskan (1) pengendalian OPT secara kimiawi, (2) macam-macam pestisida, (3) peranan pestisida, (4) kelebihan, kekurangan, dan pengendalian pestisida, (5) klasifikasi pestisida, (6) formulasi pestisida, dan (7) cara menggunakan pestisida.
Maaf :-
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
Hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
Di dalam ini akan dijelaskan (1) pengendalian OPT secara kimiawi, (2) macam-macam pestisida, (3) peranan pestisida, (4) kelebihan, kekurangan, dan pengendalian pestisida, (5) klasifikasi pestisida, (6) formulasi pestisida, dan (7) cara menggunakan pestisida.
Maaf :-
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
Hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Potato Dextrose Agar merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa bakteri/fungi, bakteri, maupun sel makhluk hidup. Potato Dextrose Agar merupakan paduan yang sesuai untuk menumbuhkan biakan. Karena ekstrak potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dextrose (gugusan gula, baik itu monosakarida atau polysakarida) sebagai tambahan nutrisi bagi biakan ,sedangkan agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena mengandung cukup air.
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
Unsur Hara adalah zat-zat di alam yang diperlukan mahluk hidup dalam proses pertumbuhan dan perkembangbiakan.
Unsur hara terdapat dalam bentukyang cepat tersedia, lambat tersedia, sangat lambat tersedia, dan tidak tersedia
menjelaskan dengan detail apa dan tujuan serta cara melakukan kalibrasi pestisida terutama untuk praktisi pertanian, petani, perkebunan serta semua pihak yang berkaitan dengan pestisida dan aplikasinya.
Alat penyemprot (Sprayer) adalah alat/mesin yang berfungsi untuk memecah suatu cairan, larutan atau suspensi menjadi butiran cairan (droplets) atau spray.
Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pengendalian hama & penyakit tumbuhan.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Potato Dextrose Agar merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa bakteri/fungi, bakteri, maupun sel makhluk hidup. Potato Dextrose Agar merupakan paduan yang sesuai untuk menumbuhkan biakan. Karena ekstrak potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dextrose (gugusan gula, baik itu monosakarida atau polysakarida) sebagai tambahan nutrisi bagi biakan ,sedangkan agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena mengandung cukup air.
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
Unsur Hara adalah zat-zat di alam yang diperlukan mahluk hidup dalam proses pertumbuhan dan perkembangbiakan.
Unsur hara terdapat dalam bentukyang cepat tersedia, lambat tersedia, sangat lambat tersedia, dan tidak tersedia
menjelaskan dengan detail apa dan tujuan serta cara melakukan kalibrasi pestisida terutama untuk praktisi pertanian, petani, perkebunan serta semua pihak yang berkaitan dengan pestisida dan aplikasinya.
Alat penyemprot (Sprayer) adalah alat/mesin yang berfungsi untuk memecah suatu cairan, larutan atau suspensi menjadi butiran cairan (droplets) atau spray.
Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pengendalian hama & penyakit tumbuhan.
1. PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
(Laporan Praktikum Penendalian Hama Tumbuhan)
Oleh
Diana Novitasari
1314121045
LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
2. I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam proses budi daya pertanian tidak terlepas dari apa yang namanya
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), kerugian akibat serangan hama bisa
mencapai 37 %, penyakit 35 %, gulma 29 %, dan bahkan akibat yang di
timbulkan oleh serangan hama tikus bisa menyebabkan gagal panen (puso).
Pengendalian OPT bertujuan untuk mempertahankan produksi pertanian agar
produksi tetap optimal, pengendalian hama adalah usaha –usaha manusia untuk
menekan populasi hama sampai dibawah ambang batas yang merugikan secara
ekonomi. (Pramudya B. 2007)
Pengendalian dapat dilakukan dengan pendekatan Pengendalian Hama Terpadu
(PHT), yaitu memilih suatu cara atau menggabungkan beberapa cara
pengendalian, sehingga tidak merugikan secara ekonomis, biologi dan ekologi.
Dengan tingkat kesadaran yang tinggi tentang lingkungan yang sehat dan
pertanian yang berkelanjutan diperlikan cara pengendalian yang tepat. Dalam
menangani OPT (organisme pengganggu tanaman) petani dewasa ini sering
menggunakan pestisida. Pestisida merupakan zat yang mampu membasmi OPT.
(Djojosumarto, 2008)
Insektisida dapat pula dibagi menurut jenis aktivitasnya. Kebanyakan insektisida
bersifat racun bilamana bersentuhan langsung atau tertelan serangga. Namun ada
pula jenis lain yang bersifat sebagai repelen (jenis ini digunakan untuk mencegah
serangga yang akan menyerang tanaman), atraktan (bahan yang dapat menarik
serangga, dengan demikian serangga yang terkumpul akan lebih mudah terbunuh),
anti feedan (senyawa ini dapat menghindarkan dari serangan suatu serangga) dan
khemosterilan (yang dapat menyebabkan kemandulan bagi serangga yang terkena)
(Sugandi Saputra. 2006).
Dalam penggunaan pestisida perlu adanya alat untuk mengaplikasikan pestisida
tersebut kepada sasaran ataupun tanaman yang ingin dilindungi dari serangan
OPT. Alat tersebut dikenal dengan sebutan alat pengendali hama dan penyakit.
Oleh karena itu dilakukannya praktikum pengenalan alat dan aplikasi pestisida
adalah agar mahasiswa dapat mengetahui cara aplikasinya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengenal beberapa macam alat aplikasi pestisida
2. Mengetahui bagian dan mekanisme kerja alat
3. II METODELOGI PERCOBAAN
2.1 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah kertas hvs, alat tulis
dan kamera.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum adalah alat-alat aplikasi semi
autometic sprayer, autometic sprayer, mist duster sprayer, swing fog, soil
injection, micron ulva dan emposan.
2.2 Cara Kerja
Adapun cara kerja dari praktikum ini adalah:
1. Dicatat apa yang dijelaskan asisten mengenai prosedur praktikum.
2. Digambar alat-alat aplikasinya
4. III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan dari praktikum adalah sebagai berikut:
Nama Alat Keterangan
Semi autometic sprayer Alat Hand Sprayer atau sering disebut dengan
tangki semprot, biasanya digunakan petani untuk
membasmi gulma dan hama. Mekanisme kerja :
tangki tempat menyimpan cairan yang kapasitas
penyimpanannya 10-14 liter.
Knapsack Sprayer Alat ini cara kerjanya hampir sama dengan Hand
Spayer, namun tidak digendong di punggung,
lebih simpel dan lebih mudah dibawa karena
ukurannya yang mini.
Tangki dari bahan plat tahan karat untuk
menampung cairan,
Tangkai pompa untuk memompa cairan.
Saluran penyemprot, terdiri dari kran, selang
karet, katup, serta pipa yang bagian ujung
dilengkapi nosel.
Katup pengatur aliran cairan keluar dari tangki.
Autometik sprayer Alat ini cara kerjanya hampir sama dengan Hand
Spayer, namun tidak digendong di punggung,
lebih simpel dan lebih mudah dibawa karena
ukurannya yang mini. Tangki dari bahan plat
tahan karat untuk menampung cairan,
Tangkai pompa untuk memompa cairan.
Saluran penyemprot, terdiri dari kran, selang
karet, katup, serta pipa yang bagian ujung
dilengkapi nosel.
Katup pengatur aliran cairan keluar dari tangki.
Nosel untuk memecah cairan menjadi halus.
Selang karet
5. Piston pompa
Sabuk penggendong.
Swing fog Alat ini biasa digunaka untuk vooging atau
pengasapan utuk membunuh jentik nyamuk dan
hama pada pertanian. Fungsi: untuk membuat
asap udara sehingga dapat meracuni lubang tikus
dengan cara pengasapan udara.
Bagian-bagian alat: Pipa output
2. Tabung belerang
3. Mesin penggerak
4. Pegangan
Mist duster sprayer Bagian-bagian mist duster/mist blower
berdasarkan sistem/prinsip kerjanya, yaitu
pengabut bermotor dibagi menjadi:
a. Penyabut bermotor dengan menggunakan
perlengkapan pompa (mist pompa) agitasi
mekanis.
b. Penyabut tak bermotor dengan sistem tekanan
udara (air fissure) agitasi udara
Micron ulva Mekanisme kerja : komponen utamanya adalah
piringan atau cakram yang berputar. Cairan
semprot dialirkan ke nozzle pada cakram
tersebut.
Soil injector Mekanisme kerja : mula-mula cairan pestisida
dimasukkan ke dalam tangki. Kemudian kepala
penusuk tanah dimasukkan ke dalam tanah
sampai lubang pengatur dalamnya injeksi.
Selanjutnya kenop injeksi ditekan ke bawah,
sehingga cairan keluar dari lubang nozzle. Alat
ini digunakan untuk fumigasi tanah, atau
memberikan nematisida yang berbentuk cair dan
bersifat fumigan pada perkebunan yang tidak
luas. Biasanya digunakan secara manual.
Emposan Mekanisme kerja : alat ini berfungsi sebagai alat
penghembus asap yang diproses dari
pembakaran bahan bakar jerami kering atau
kelapa kering yang divampur belerang.
Komponen utama dari alat ini terdiri dari unit
hembus (rumah kipas, daun kipas, proses kipas,
roda pemutar, sabuk pemutar dan engkol),
tabung bakar ramuan dan tutup penyulut bahan
bakar. Setelah jerami dibakar, tutup penyulutnya
ditutup, engkol diputar hingga keluar asap dan
asap diarahkan ke liang tikus.
6. 3.2 Pembahasan
Pestisida adalah substansi (zat) kimia yang digunakan untuk membunuh atau
mengendalikan berbagai hama. Berdasarkan asal katanya pestisida berasal dari
bahasa inggris yaitu pest berarti hama dan cida berarti pembunuh. Yang dimaksud
hama bagi petani sangat luas yaitu : tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit
tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, nematoda
(cacing yang merusak akar), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap
merugikan. Menurut peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 ( Djojosumarto,
2008) pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus
yang dipergunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit, antara lain:
1. Semi autometic sprayer
Mekanisme kerja : tangki tempat menyimpan cairan yang kapasitas
penyimpanannya 10-14 liter, bagian mulutnya terdapat saringan untuk
menghindari kotoran masuk pada waktu pengisian. Di dalam tangki terdapat alat
pengaduk yang dapat digerakkan ke atas dan ke bawah bersamaan dengan gerakan
memompa. Gambar di atas adalah alat semprot semi automatic dengan pompa
piston. Pompa piston terdiri dari piston (plunger) dan silinder untuk menyedot
cairan dari tangki dan selanjutnya dialirkan ke alat penyemprot. Di dalam unit
pompa terdapat katup isap dan tekan untuk mengatur arah cairan. Pada alat ini
terdapat ruangan tekanan atau tabung udara yang berfungsi menghimpun tekanan
sehingga tekanan yang terpompa keluar dari tangki bersifat kontinyu dan konstan.
Tekanan yang dapat dihimpun di dalam tabung udara tersebut berkisar antara 3-5
kg/cm². Selama penyemprotan tinggi tekanan dipertahankan dengan jalan
dipompa secara terus menerus.
2. Knapsack Sprayer
Mekanisme kerja : pestisida dimasukkan dalam tangki. Ketika handle ditarik
maka udara masuk, cairan pestisida akan masuk ke dalam pipa kapiler. Sat handle
didorong, ada tekanan sehingga mendorong cairan keluar. Mekanisme kerja alat
ini menggunakan prinsip kapilaritas. Mula-mula cairan dimasukkan dalam tangki,
setelah itu handle ditarik dan didorong hingga cairan keluar.
3. Autometik sprayer
Alat ini cara kerjanya hampir sama dengan Hand Spayer, namun tidak digendong
di punggung, lebih simpel dan lebih mudah dibawa karena ukurannya yang mini.
Tangki dari bahan plat tahan karat untuk menampung cairan,
Tangkai pompa untuk memompa cairan. Saluran penyemprot, terdiri dari kran,
selang karet, katup, serta pipa yang bagian ujung dilengkapi nosel. Katup
pengatur aliran cairan keluar dari tangki. Nosel untuk memecah cairan menjadi
halus, Selang karet.
7. 4. Mist Duster Sprayer
Mekanisme kerja : alat ini dijalankan dengan memutar engkol. Geraka engkol
akan memutar kipas melalui roda gigi. Alat pengaduk di dalam tangki ikut
berputar karena terpasang pada batang pengaduk yang berhubungan dengan
batang engkol. Tangkinya dapat memuat sekitar 400 g bahan pestisida. Bahan
pestisida yang dimasukkan dalam tangki atau wadah berbentuk powder dan ketika
engkol diputar serbuk akan keluar dalam bentuk debu.
4. Swing Fog
Mekanisme kerja : mist blower mempunyai 1 tabung. Pestisida dicampur dengan
air hingga terbentuk larutan. Kemudian larutan pestisida tersebut dimasukkan
dalam tabung. Kemudian disemprotkan ke tanaman. Pestisida yang keluar berupa
uap atau embun.
5. Soil injector
Mekanisme kerja : mula-mula cairan pestisida dimasukkan ke dalam tangki.
Kemudian kepala penusuk tanah dimasukkan ke dalam tanah sampai lubang
pengatur dalamnya injeksi. Selanjutnya kenop injeksi ditekan ke bawah, sehingga
cairan keluar dari lubang nozzle. Alat ini digunakan untuk fumigasi tanah, atau
memberikan nematisida yang berbentuk cair dan bersifat fumigan pada
perkebunan yang tidak luas. Biasanya digunakan secara manual ( Herodian S.
2007).
6. Micron ulva
Mekanisme kerja : komponen utamanya adalah piringan atau cakram yang
berputar. Cairan semprot dialirkan ke nozzle pada cakram tersebut. Selanjtunya
cakram yang berputar itu akan memecah cairan menjadi droplet oleh gaya
sentrifugal. Pola semprotan berupa lingkaran, ukuran dropletnya bervariasi
tergantung pada kecepatan putaran cakram. Ukuran droplet untuk mikron ulva
sangat halus dan seragam. Enzimnya menggunakan baterai 1,5 volt memenuhi
sepanjang pipa (± 6 buah). Setelah saklar dihidupkan maka dinamo akan berputar
sehingga kincir juga berputar dan cairan keluar. Bahan untuk aplikasinya adalah
ULV yaitu bahan aktif langsung, tanpa air tetapi bentuknya sudah berupa cairan
(Moenandir, Jody. 1990).
7. Emposan
Mekanisme kerja : alat ini berfungsi sebagai alat penghembus asap yang diproses
dari pembakaran bahan bakar jerami kering atau kelapa kering yang divampur
belerang. Komponen utama dari alat ini terdiri dari unit hembus (rumah kipas,
daun kipas, proses kipas, roda pemutar, sabuk pemutar dan engkol), tabung bakar
ramuan dan tutup penyulut bahan bakar. Setelah jerami dibakar, tutup
penyulutnya ditutup, engkol diputar hingga keluar asap dan asap diarahkan ke
liang tikus.
8. IV. KESIMPULAN
1. Pengendalian hama secara kimiawi diartikan sebagai tindakan pengendalian
hama dengan menggunakan bahan kimia. Semua bahan kimia yang dapat
dimanfaatkan untuk mengendalikan hama disebut agen pengendali kimiawi.
2. Pestisida adalah substansi (zat) kimia yang digunakan untuk membunuh atau
mengendalikan berbagai hama.
3. Penggunaan bahan kimia seperti pestisida dan sejenisnya merupakan langkah
terakhir yang harus diambil dalam pengendalian hama jika memang sudah
yidak mampu dikendalikan secara alami dan sudah mampu menimbulkan
kerusakan bagi tanaman budidaya.
4. Alat semprot yang sering digunakan dalam mengaplikasikan herbisida adalah
alat semprot punggung (knapsack sprayer).
9. DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Departemen Pertanian Republik Indonesia.
Djojosumarto, 2008. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Jakarta: Penebar Swadaya.
Pramudya B. 2007. Strategi Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian untuk
Usahatani Tanaman Pangan. IPB.
Herodian S. 2007. Jasa Produksi Dan Pelayanan Alat Mesin Pertanian
(JP2AMP). IPB.
Moenandir, Jody. 1990. Fisiologi Herbisida. Jakarta: Rajawali Pers.
Tarmana D. 1976. Alat dan mesin pertanian untuk proteksi tanaman pangan. IPB
Rukman, Rahmat dan Sugandi Saputra. 2006.Gulma dan Teknik Pengendalian.
Jogjakarta: Kanisius.
Sumber : Bagian dari penelitian penulis tahun 2009 dan rangkuman diskusi di
beberapa kota , IMATETANI tahun 2007-2008.