SlideShare a Scribd company logo
Oleh : Ir. Ketut Warini
 Penggunaan pestisida kimia sintetis selain
berdampak positif, menimbulkan pula dampak
negatif.
 Kenyataannya dilapang setiap berbudidaya
tanaman penggunaan pestisida menjadi yang
utama, terutama untuk tanaman yang mempunyai
nilai ekonomis tinggi (bawang merah, cabai,
kubis kubisan, melon, semangka, anggur, jeruk
vanili, lada, dll)
 Produk-produk Komoditas pertanian banyak
mengandung residu, amankah dikonsumsi??????
APAKAH SUDAH MENYELESAIKAN MASALAH ?
JIKA BELUM: MENGAPA ??
- Masalah OPT dipandang sebagai penomena
yang berdiri sendiri yang dapat diatasi
dengan penggunaan pestisida sintetis.
- Pestisida sintetis secepatnya dapat
menurunkan populasi dan intensitas
serangan OPT dan dapat digunakan setiap
saat dimana saja.
- Jenis dan formulasi pestisida senyawa karbon
klor dan senyawa pospor makin lama makin
panjang daftarnya masuk dalam intesifikasi
pertanian.
Dampak Penggunaan Pestisida Sintetis
- Hama berkembang menjadi resisten
- Resurgensi (keturunannya lebih banyak)
- Ledakan hama sekunder
- Matinya organisme bukan sasaran
- Matinya musuh alami (predator, parasitoid,
patogen serangga, dan mikroba berguna lainnya)
- Meninggalkan residu pada produk
- Menimbulkan pencemaran lingkungan (air,udara,
tanah)
- Menimbulkan pembesaran biologik
- Menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia
 Kurangnya pengetahuan petani tentang
sarana pengendalian alternatif.
 Yang sudah mengerti tentang sarana
pengendalian alternatif seperti agens hayati
misalnya, susah untuk mendapatkannya.
 Agens hayati masih sedikit bisa dijual bebas,
karena sulit untuk mendapatkan izin produksi
dan izin peredarannya.
 Namun demikian kita tetap menganjurkan
penggunaan pestisida kimia sintetis sebagai
pengendali alternatif terakhir.
1. Perlindungan tanaman dilaksanakan melalui sistem pengendalian hama terpadu
(PHT).
Pasal 3
Perlindungan tanaman dilaksanakan dengan menggunakan sarana dan cara yang tidak
mengganggu kesehatan dan atau mengancam keselamatan manusia, menimbulkan
gangguan dan kerusakan sumberdaya alam dan atau lingkungan hidup.
Pasal 4
Pasal 20, ayat 2 (c dan d)
2. Tindakan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan dilaksanakan dengan:
c. cara budidaya, melalui pengaturan kegiatan bercocok tanam;
d. cara biologi, melalui pemanfaatan musuh alami organisme pengganggu
tumbuhan;
 Dalam upaya mengantisipasi hal-hal tersebut
maka diupayakan konsep PHT (Pengendalian
Hama Terpadu)
 PHT yaitu memadukan tehnik-tehnik
pengendalian yang bersifat kompatibel, serta
menggunakan pestisida kimia sintetis sebagai
cara yang paling terakhir, dan digunakan secara
bijaksana (mengikuti prinsip 6 tepat).
“
 Sanitasi lingkungan
 Pengolahan Tanah
 Pergiliran varietas maupun pergiliran tanaman
 Pemupukan yang berimbang sesuai anjuran
setempat
 Cara pengendalian fisik dan mekanis
(penggunaan mulsa, tanaman perangkap,
perangkap likat kuning serta peromon sex)
 Pengendalian secara biologi (menggunakan
musuh alami) ataupun biopestisida
 Lebih ditekankan pada
membersihkan sumber inokulum
(sisa sisa tanaman sakit),
menghilangkan gulma yang
dijadikan inang OPT
 Pengolahan tanah dapat memutus siklus
hidup hama ( mengganggu larva didalam
tanah dan mengganggu pupa didalam tanah)
 Menekan Perkembangan cendawan ataupun
bakteri yang bersifat tular tanah, yang
terkena paparan sinar matahari
 Gilir varietas dan gilir tanam dapat memutus
siklus hidup hama, khususnya hama yang
bersifat bukan polipag, demikian juga
terhadap jenis jenis wereng (varietas peka
dan varietas toleran)
 Gilir varietas dan gilir tanam juga dapat
menyebabkan pathogen dalam keadaan
dorman ataupun terkendali.
 Pemupukan berimbang sesuai anjuran
setempat menyebabkan tanaman sehat dan
kokoh, sebaliknya pemupukan yang tidak
berimbang seperti kelebihan unsur N dapat
menyebabkan tanaman sekulen yang sangat
disukai oleh hama.
 Demikian juga terhadap pathogen (penyebab
penyakit kresek dan blas) tanaman bersifat
lebih rentan.
1. Penggunaan Mulsa
- Dapat memutus siklus hidup hama
(mengendalikan fase pupa)
- Dapat mengganggu aktifitas kutu daun (trips,
tungau, liriomyza, dll) terutama mulsa hitam
perak
ditanam mengelilingi tanaman
yang dibudidayakan, sebagai
barrier masuknya hama ke areal
tanaman yang dibudidayakan.
 Perangkap Lampu : digunakan untuk
menangkap serangga yang bersifat nocturnal
(wereng, walang sangit, kepik, kupu ulat
bawang, kupu ulat grayak, kupu penggerek
batang)
 Perangkap Kuning : hampir semua jenis
serangga tertarik dengan warna kuning.
 shg dapat digunakan utk mengendalikan
penyakit virus kuning, penyakit tungro, hama
ulat bawang, hama ulat grayak, lalat buah,
burik buah manggis, burik buah anggur.
 Bersifat sebagai atraktan dan biasanya
menarik serangga jantan.
 Contohnya Petrogenol untuk mengendalikan
lalat buah, pheromone exi untuk
mengendalikan kupu ulat bawang
 Pengumpulan kelompok telur sangat efektif
untuk menekan natalitas larva.
 Pengumpulan klp telur penggerek batang
padi, klp telur ulat bawang, klp telur keong
mas sangat efektif mengendalikan populasi
hama.
 1. Pemanfaatan Predator
 2. Pemanfaatan Patogen serangga
(B bassiana dan Metarhizium anisopliae)
 3. Pemanfaatan Parasitoid
(tricogramma dan didegma semiklausum)
 4. Pemanfaatan agen Antagonis
(trichoderma sp, Paenibacilus polimyxa,
P flourescens).
 Jenis predator : kumbang helm, laba-
laba, belalang jangut panjang, paederus,
kumbang botol
 Dapat memangsa : jenis jenis wereng,
ulat, kupu kupu hama, aphis, trips, kutu
putih, tungau, dll
Cendawan Beauveria bassiana
 Dapat mengendalikan berbagai jenis hama
sepertti : berbagai jenis wereng, berbagai
jenis ulat, kepik, walang sangit, aphis, trips
dll.
 Dapat membunuh hama 3 sampai 4 hari
setelah aplikasi.
Trichogramma sp
 Dapat mengendalikan telur penggerek
batang, telur ulat bawang, telur ulat grayak,
telur penggerek polong
Diadegma semiclausum
 Dapat mengendalikan ulat kubis (plutella
xilostela)
Cendawan Trichoderma sp
 Dapat mengendalikan penyakit layu yang
disebabkan oleh cendawan fusarium sp,
penyakit busuk akar yang disebabkan oleh
pitium sp, penyakit busuk akar putih,
penyakit akar gada pada kubis kubisan.
 Dapat mengendalikan penyakit busuk batang
yang disebabkan oleh fusarium batatatis
 Cendawan ini dapat diperbanyak pada media
padat maupun media cair
 Merupakan bakteri filosfeer dapat
mengendalikan Penyakit kresek, penyakit blas
pada tanaman padi,
 Mengendalikan penyakit antraknosa, penyakit
trotol dan embun tepung pada tanaman
bawang merah dan b putih.
 Mengendalikan antraknosa cabai, jambu air
dan jeruk.
 Mengendalikan penyakit embun tepung pada
anggur, jeruk dan cabai.

 Mengendalikan penyakit kapang kelabu pada
stroberi.
 Mengendalikan penyakit busuk daun pada
tanaman kentang, tomat dan melon.
 Mengendalikan penyakit busuk leher yang
disebabkan cendawan Sarocladium maydis
pada tanaman padi.
 Mengendalikan penyakit karat pada tanaman
krisan
 Merupakan bakteri rhizosfeer dapat
mengendalikan penyakit layu bakteri pada
tanaman pisang, cabai, semangka, melon,
tomat, terong dan merigol (gemitir)
 Dapat digunakan sebagai seed treatmen dan
menyeragamkan perkecambahan/persemaian
 Dapat menginduksi ketahanan tanaman
(tergolong kedalam PGPR)
 Aplikasi dilapangan biasanya dikombinasikan
dengan cendawan trichoderma sp.
PADA TANAMAN BAWANG MERAH :
 Klp Tani Harapan Jaya, desa trunyan
 Klp Tani Karya, desa Buahan
 Klp Tani Tunas karya, Desa Abang
batudinding
 Klp Tani Yowana Kerti, Desa Songan A
 Klp Mekar sari, Desa Songan B
 Subak Pama, Desa Tua
 Subak Dalem, desa Peguyangan
 Subak Srigumana, desa Rejasa
 Subak Anyar Tegal, Desa Jinengdalem
 Subak babakan Bila, desa Bila
 Subak seraya sejati, Desa Pejarakan
 Klp Tani Istri mupu sejahtera, Desa Buahan
 Subak Penatahan, desa Penatahan
 Subak Rejasa, Desa Rejasa
 Klp Tani Manik Pertiwi, Desa Wanagiri
 Klp Tani Enjung Lestari, Desa Songan A
 Klp Tani Asta mandiri, desa songan B
PADA TANAMAN CABAI :
 Subak Pau, desa Tihingan
 Subak Giri, desa Bungbungan
 Subak selat, Desa selat
 Klp Tani Dadap putih, desa Mangguh
 Klp Merta sari, Desa Belantih
 Subak Anyar Petemon, desa Petemon
 Subak Petemon kajanan, desa Petemon
 Subak Tuka, Desa Perean
 Subak Sungsang, Desa Tibubiu
 Subak Abiansowan, desa Biaung
 Klp Tani Nangun Tani, Desa Candikuning
 Klp Tani Istri mupu sejahtera, Desa Buahan
 Subak Lanyah Pakisan, desa Pakisan
 Subak Srobean, Desa lukluk
 Subak Luah, Desa Sangkan Gunung
 Subak langgahan, desa Langgahan
Pada Tanaman Krisan
 Klp Tani Mekarsari, Desa Pancasari
 Klp Tani Maju Lestari, desa Angsri
Pada tanaman melon
 Klp Tani Linggasari, Desa Ekasari
Pada Tanaman Stoberi
 Klp Tani Merta Buana, Desa Baturiti
Pada Tanaman Kentang
 Klp Tani Karya mandiri, Desa Pancasari.
PENGEND. hama danpenyakit RAMAH LINGK  BEDUGUL.pptx
PENGEND. hama danpenyakit RAMAH LINGK  BEDUGUL.pptx
PENGEND. hama danpenyakit RAMAH LINGK  BEDUGUL.pptx
PENGEND. hama danpenyakit RAMAH LINGK  BEDUGUL.pptx
PENGEND. hama danpenyakit RAMAH LINGK  BEDUGUL.pptx
PENGEND. hama danpenyakit RAMAH LINGK  BEDUGUL.pptx

More Related Content

Similar to PENGEND. hama danpenyakit RAMAH LINGK BEDUGUL.pptx

Buku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanBuku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanIr. Zakaria, M.M
 
BIOPESTISIDA
BIOPESTISIDABIOPESTISIDA
BIOPESTISIDA
Awe Wardani
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
Septian Muna Barakati
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
Operator Warnet Vast Raha
 
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
ssuser37d4f01
 
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMAAcara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Alfian Nopara Saifudin
 
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur TiramMakalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur TiramSarah Kartika
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedediana novitasari
 
73991624 pengendalian-hayati-gulma
73991624 pengendalian-hayati-gulma73991624 pengendalian-hayati-gulma
73991624 pengendalian-hayati-gulmaEfri Yadi
 
Pengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayatiPengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayati
Desti Diana Putri
 
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaMateri Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Nike Triwahyuningsih
 
Proposal PL adjie
Proposal PL adjieProposal PL adjie
Proposal PL adjie
Arta Adjie
 
8 ely korlina-pht b.putih
8 ely korlina-pht b.putih8 ely korlina-pht b.putih
8 ely korlina-pht b.putihxie_yeuw_jack
 
PENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIPENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIsumitrojait
 
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Novayanti Simamora
 
Bahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptxBahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptx
HelmiDellaEkaPutri
 
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabatipestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabatiEla Afellay
 

Similar to PENGEND. hama danpenyakit RAMAH LINGK BEDUGUL.pptx (20)

Buku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanBuku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanaman
 
BIOPESTISIDA
BIOPESTISIDABIOPESTISIDA
BIOPESTISIDA
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Buku diktat diht
Buku diktat dihtBuku diktat diht
Buku diktat diht
 
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
 
Pengendalian Hayati
Pengendalian HayatiPengendalian Hayati
Pengendalian Hayati
 
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMAAcara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
 
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur TiramMakalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
 
73991624 pengendalian-hayati-gulma
73991624 pengendalian-hayati-gulma73991624 pengendalian-hayati-gulma
73991624 pengendalian-hayati-gulma
 
Pengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayatiPengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayati
 
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaMateri Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
 
Proposal PL adjie
Proposal PL adjieProposal PL adjie
Proposal PL adjie
 
Pencemaran tanah&pestisida
Pencemaran tanah&pestisidaPencemaran tanah&pestisida
Pencemaran tanah&pestisida
 
8 ely korlina-pht b.putih
8 ely korlina-pht b.putih8 ely korlina-pht b.putih
8 ely korlina-pht b.putih
 
PENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIPENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATI
 
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
 
Bahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptxBahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptx
 
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabatipestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
 

Recently uploaded

Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan ErupsiSejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
ssuserb357a32
 
Modul Projek - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdf
Modul Projek  - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdfModul Projek  - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdf
Modul Projek - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdf
MUhammadIlham484521
 
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfAnalisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
BrigittaBelva
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
d1051231041
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
d1051231072
 
Contoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docx
Contoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docxContoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docx
Contoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docx
miftahzannah
 
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.pptBAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
YUZANAPRATIWI
 

Recently uploaded (7)

Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan ErupsiSejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
 
Modul Projek - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdf
Modul Projek  - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdfModul Projek  - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdf
Modul Projek - Tanpa Rokok itu Keren - Fase D.pdf
 
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfAnalisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
 
Contoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docx
Contoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docxContoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docx
Contoh surat Pengunduran diri karang taruna daerah.docx
 
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.pptBAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
 

PENGEND. hama danpenyakit RAMAH LINGK BEDUGUL.pptx

  • 1. Oleh : Ir. Ketut Warini
  • 2.  Penggunaan pestisida kimia sintetis selain berdampak positif, menimbulkan pula dampak negatif.  Kenyataannya dilapang setiap berbudidaya tanaman penggunaan pestisida menjadi yang utama, terutama untuk tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi (bawang merah, cabai, kubis kubisan, melon, semangka, anggur, jeruk vanili, lada, dll)  Produk-produk Komoditas pertanian banyak mengandung residu, amankah dikonsumsi??????
  • 3. APAKAH SUDAH MENYELESAIKAN MASALAH ? JIKA BELUM: MENGAPA ??
  • 4. - Masalah OPT dipandang sebagai penomena yang berdiri sendiri yang dapat diatasi dengan penggunaan pestisida sintetis. - Pestisida sintetis secepatnya dapat menurunkan populasi dan intensitas serangan OPT dan dapat digunakan setiap saat dimana saja. - Jenis dan formulasi pestisida senyawa karbon klor dan senyawa pospor makin lama makin panjang daftarnya masuk dalam intesifikasi pertanian.
  • 5. Dampak Penggunaan Pestisida Sintetis - Hama berkembang menjadi resisten - Resurgensi (keturunannya lebih banyak) - Ledakan hama sekunder - Matinya organisme bukan sasaran - Matinya musuh alami (predator, parasitoid, patogen serangga, dan mikroba berguna lainnya) - Meninggalkan residu pada produk - Menimbulkan pencemaran lingkungan (air,udara, tanah) - Menimbulkan pembesaran biologik - Menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia
  • 6.  Kurangnya pengetahuan petani tentang sarana pengendalian alternatif.  Yang sudah mengerti tentang sarana pengendalian alternatif seperti agens hayati misalnya, susah untuk mendapatkannya.  Agens hayati masih sedikit bisa dijual bebas, karena sulit untuk mendapatkan izin produksi dan izin peredarannya.  Namun demikian kita tetap menganjurkan penggunaan pestisida kimia sintetis sebagai pengendali alternatif terakhir.
  • 7. 1. Perlindungan tanaman dilaksanakan melalui sistem pengendalian hama terpadu (PHT). Pasal 3 Perlindungan tanaman dilaksanakan dengan menggunakan sarana dan cara yang tidak mengganggu kesehatan dan atau mengancam keselamatan manusia, menimbulkan gangguan dan kerusakan sumberdaya alam dan atau lingkungan hidup. Pasal 4 Pasal 20, ayat 2 (c dan d) 2. Tindakan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan dilaksanakan dengan: c. cara budidaya, melalui pengaturan kegiatan bercocok tanam; d. cara biologi, melalui pemanfaatan musuh alami organisme pengganggu tumbuhan;
  • 8.  Dalam upaya mengantisipasi hal-hal tersebut maka diupayakan konsep PHT (Pengendalian Hama Terpadu)  PHT yaitu memadukan tehnik-tehnik pengendalian yang bersifat kompatibel, serta menggunakan pestisida kimia sintetis sebagai cara yang paling terakhir, dan digunakan secara bijaksana (mengikuti prinsip 6 tepat). “
  • 9.  Sanitasi lingkungan  Pengolahan Tanah  Pergiliran varietas maupun pergiliran tanaman  Pemupukan yang berimbang sesuai anjuran setempat  Cara pengendalian fisik dan mekanis (penggunaan mulsa, tanaman perangkap, perangkap likat kuning serta peromon sex)  Pengendalian secara biologi (menggunakan musuh alami) ataupun biopestisida
  • 10.  Lebih ditekankan pada membersihkan sumber inokulum (sisa sisa tanaman sakit), menghilangkan gulma yang dijadikan inang OPT
  • 11.  Pengolahan tanah dapat memutus siklus hidup hama ( mengganggu larva didalam tanah dan mengganggu pupa didalam tanah)  Menekan Perkembangan cendawan ataupun bakteri yang bersifat tular tanah, yang terkena paparan sinar matahari
  • 12.  Gilir varietas dan gilir tanam dapat memutus siklus hidup hama, khususnya hama yang bersifat bukan polipag, demikian juga terhadap jenis jenis wereng (varietas peka dan varietas toleran)  Gilir varietas dan gilir tanam juga dapat menyebabkan pathogen dalam keadaan dorman ataupun terkendali.
  • 13.  Pemupukan berimbang sesuai anjuran setempat menyebabkan tanaman sehat dan kokoh, sebaliknya pemupukan yang tidak berimbang seperti kelebihan unsur N dapat menyebabkan tanaman sekulen yang sangat disukai oleh hama.  Demikian juga terhadap pathogen (penyebab penyakit kresek dan blas) tanaman bersifat lebih rentan.
  • 14. 1. Penggunaan Mulsa - Dapat memutus siklus hidup hama (mengendalikan fase pupa) - Dapat mengganggu aktifitas kutu daun (trips, tungau, liriomyza, dll) terutama mulsa hitam perak
  • 15. ditanam mengelilingi tanaman yang dibudidayakan, sebagai barrier masuknya hama ke areal tanaman yang dibudidayakan.
  • 16.  Perangkap Lampu : digunakan untuk menangkap serangga yang bersifat nocturnal (wereng, walang sangit, kepik, kupu ulat bawang, kupu ulat grayak, kupu penggerek batang)  Perangkap Kuning : hampir semua jenis serangga tertarik dengan warna kuning.  shg dapat digunakan utk mengendalikan penyakit virus kuning, penyakit tungro, hama ulat bawang, hama ulat grayak, lalat buah, burik buah manggis, burik buah anggur.
  • 17.
  • 18.  Bersifat sebagai atraktan dan biasanya menarik serangga jantan.  Contohnya Petrogenol untuk mengendalikan lalat buah, pheromone exi untuk mengendalikan kupu ulat bawang
  • 19.
  • 20.
  • 21.  Pengumpulan kelompok telur sangat efektif untuk menekan natalitas larva.  Pengumpulan klp telur penggerek batang padi, klp telur ulat bawang, klp telur keong mas sangat efektif mengendalikan populasi hama.
  • 22.
  • 23.  1. Pemanfaatan Predator  2. Pemanfaatan Patogen serangga (B bassiana dan Metarhizium anisopliae)  3. Pemanfaatan Parasitoid (tricogramma dan didegma semiklausum)  4. Pemanfaatan agen Antagonis (trichoderma sp, Paenibacilus polimyxa, P flourescens).
  • 24.  Jenis predator : kumbang helm, laba- laba, belalang jangut panjang, paederus, kumbang botol  Dapat memangsa : jenis jenis wereng, ulat, kupu kupu hama, aphis, trips, kutu putih, tungau, dll
  • 25.
  • 26.
  • 27. Cendawan Beauveria bassiana  Dapat mengendalikan berbagai jenis hama sepertti : berbagai jenis wereng, berbagai jenis ulat, kepik, walang sangit, aphis, trips dll.  Dapat membunuh hama 3 sampai 4 hari setelah aplikasi.
  • 28.
  • 29.
  • 30. Trichogramma sp  Dapat mengendalikan telur penggerek batang, telur ulat bawang, telur ulat grayak, telur penggerek polong Diadegma semiclausum  Dapat mengendalikan ulat kubis (plutella xilostela)
  • 31.
  • 32. Cendawan Trichoderma sp  Dapat mengendalikan penyakit layu yang disebabkan oleh cendawan fusarium sp, penyakit busuk akar yang disebabkan oleh pitium sp, penyakit busuk akar putih, penyakit akar gada pada kubis kubisan.  Dapat mengendalikan penyakit busuk batang yang disebabkan oleh fusarium batatatis  Cendawan ini dapat diperbanyak pada media padat maupun media cair
  • 33.
  • 34.
  • 35.  Merupakan bakteri filosfeer dapat mengendalikan Penyakit kresek, penyakit blas pada tanaman padi,  Mengendalikan penyakit antraknosa, penyakit trotol dan embun tepung pada tanaman bawang merah dan b putih.  Mengendalikan antraknosa cabai, jambu air dan jeruk.  Mengendalikan penyakit embun tepung pada anggur, jeruk dan cabai. 
  • 36.  Mengendalikan penyakit kapang kelabu pada stroberi.  Mengendalikan penyakit busuk daun pada tanaman kentang, tomat dan melon.  Mengendalikan penyakit busuk leher yang disebabkan cendawan Sarocladium maydis pada tanaman padi.  Mengendalikan penyakit karat pada tanaman krisan
  • 37.
  • 38.  Merupakan bakteri rhizosfeer dapat mengendalikan penyakit layu bakteri pada tanaman pisang, cabai, semangka, melon, tomat, terong dan merigol (gemitir)  Dapat digunakan sebagai seed treatmen dan menyeragamkan perkecambahan/persemaian  Dapat menginduksi ketahanan tanaman (tergolong kedalam PGPR)  Aplikasi dilapangan biasanya dikombinasikan dengan cendawan trichoderma sp.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43. PADA TANAMAN BAWANG MERAH :  Klp Tani Harapan Jaya, desa trunyan  Klp Tani Karya, desa Buahan  Klp Tani Tunas karya, Desa Abang batudinding  Klp Tani Yowana Kerti, Desa Songan A  Klp Mekar sari, Desa Songan B  Subak Pama, Desa Tua  Subak Dalem, desa Peguyangan
  • 44.  Subak Srigumana, desa Rejasa  Subak Anyar Tegal, Desa Jinengdalem  Subak babakan Bila, desa Bila  Subak seraya sejati, Desa Pejarakan  Klp Tani Istri mupu sejahtera, Desa Buahan  Subak Penatahan, desa Penatahan  Subak Rejasa, Desa Rejasa  Klp Tani Manik Pertiwi, Desa Wanagiri  Klp Tani Enjung Lestari, Desa Songan A  Klp Tani Asta mandiri, desa songan B
  • 45. PADA TANAMAN CABAI :  Subak Pau, desa Tihingan  Subak Giri, desa Bungbungan  Subak selat, Desa selat  Klp Tani Dadap putih, desa Mangguh  Klp Merta sari, Desa Belantih  Subak Anyar Petemon, desa Petemon  Subak Petemon kajanan, desa Petemon
  • 46.  Subak Tuka, Desa Perean  Subak Sungsang, Desa Tibubiu  Subak Abiansowan, desa Biaung  Klp Tani Nangun Tani, Desa Candikuning  Klp Tani Istri mupu sejahtera, Desa Buahan  Subak Lanyah Pakisan, desa Pakisan  Subak Srobean, Desa lukluk  Subak Luah, Desa Sangkan Gunung  Subak langgahan, desa Langgahan
  • 47. Pada Tanaman Krisan  Klp Tani Mekarsari, Desa Pancasari  Klp Tani Maju Lestari, desa Angsri Pada tanaman melon  Klp Tani Linggasari, Desa Ekasari Pada Tanaman Stoberi  Klp Tani Merta Buana, Desa Baturiti Pada Tanaman Kentang  Klp Tani Karya mandiri, Desa Pancasari.