Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, diagnosis, perjalanan alamiah, terapi, dan pengelolaan gastritis serta gastropati yang disebabkan oleh obat-obatan seperti OAINS.
2. Gastritis dibagi menjadi beberapa tipe berdasarkan topografi, morfologi, dan etiologinya sesuai dengan klasifikasi Update Sydney System. Infeksi Helicobacter pylori merupakan penyebab
Dokumen tersebut membahas tentang sirosis hati (SH), yaitu kondisi fibrosis hati yang merupakan tahap akhir dari proses peradangan kronis hati. SH disebabkan oleh berbagai faktor seperti hepatitis kronis, alkohol, obesitas, dan dapat menyebabkan komplikasi seperti hipertensi portal, asites, dan ensefalopati hepatik. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis dan memantau SH antara lain pemerik
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, diagnosis, perjalanan alamiah, terapi, dan pengelolaan gastritis serta gastropati yang disebabkan oleh obat-obatan seperti OAINS.
2. Gastritis dibagi menjadi beberapa tipe berdasarkan topografi, morfologi, dan etiologinya sesuai dengan klasifikasi Update Sydney System. Infeksi Helicobacter pylori merupakan penyebab
Dokumen tersebut membahas tentang sirosis hati (SH), yaitu kondisi fibrosis hati yang merupakan tahap akhir dari proses peradangan kronis hati. SH disebabkan oleh berbagai faktor seperti hepatitis kronis, alkohol, obesitas, dan dapat menyebabkan komplikasi seperti hipertensi portal, asites, dan ensefalopati hepatik. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis dan memantau SH antara lain pemerik
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan saluran cerna atas (SCBA) dan bawah (SCBB), termasuk definisi, etiologi, insiden, mortalitas, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Perdarahan SCBA dapat berasal dari berbagai penyebab seperti ulkus peptikum, gastritis erosif, varises esofagus, atau keganasan. Diagnosis didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan lanj
Invaginasi atau intususepsi adalah kondisi darurat akut dimana bagian usus masuk ke dalam lumen usus bagian distal yang menyebabkan obstruksi dan strangulasi usus. Gejalanya berupa nyeri perut kolik, muntah, dan berak lendir darah. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fisik, radiologi, dan ultrasonografi. Pengobatannya meliputi reposisi manual atau bedah, tergantung tingkat obstruksinya.
Pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Gejala klinis umumnya meliputi demam, batuk, dan nyeri dada. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, hasil rontgen dada, dan riwayat pasien. Pneumonia dapat dibedakan menjadi komunitas dan nosokomial berdasarkan lokasi perolehan infeksinya.
Polip hidung adalah massa lunak yang terbentuk akibat inflamasi kronik di rongga hidung. Polip hidung umumnya disebabkan oleh rinitis alergi atau penyakit atopi. Gejalanya berupa hidung tersumbat, rinorea, dan gangguan penciuman. Pemeriksaan menunjukkan massa berwarna pucat yang mudah digerakan di dalam hidung. Penatalaksanaannya meliputi kortikosteroid topikal atau sistemik, serta operasi jika kondis
1. The patient presented with shortness of breath due to heart failure and developed lactic acidosis from low cardiac output and hypoxia. Analysis using base excess and Stewart method showed an unmeasured anion effect of -35 mEq/L, indicating acidosis from lactic acid.
2. A second patient arrested and developed lactic and ketoacidosis. Analysis again showed an unmeasured anion effect of -34 mEq/L, reflecting acidosis from lactic acid and ketones as well as respiratory acidosis.
3. A third patient on lasix developed alkalosis with hypokalemia. Analysis showed an alkalinizing effect of -18 mEq/L, consistent with
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara psikiatri dan pemeriksaan status mental pasien, meliputi tujuan, fokus, jenis pemeriksaan, anamnesis psikiatri, prinsip wawancara, dan checklist keterampilan wawancara psikiatrik.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan kelainan-kelainan telinga luar dan tengah. Terdapat penjelasan mengenai anatomi daun telinga, liang telinga, membran timpani, tulang pendengaran, otot telinga tengah, serta telinga dalam. Dibahas pula berbagai kelainan kongenital dan akuisitif yang dapat terjadi pada bagian-bagian tersebut seperti mikrotia, hematoma, infeksi, tumor, dan lain sebagain
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bWoro Nugroho
Pasien laki-laki berusia 29 tahun datang dengan keluhan muntah dan nyeri perut sejak 2 hari. Didiagnosis dengan ileus obstruksi letak tinggi berdasarkan riwayat operasi sebelumnya dan hasil pemeriksaan fisik serta laboratorium. Dilakukan laparotomi eksplorasi dan penatalaksanaan.
Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara masuk ke ruang pleura yang mengelilingi paru-paru, menyebabkan paru-paru mengempis. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan tanpa cedera atau disebabkan oleh trauma toraks. Gejala umumnya meliputi nyeri dada dan kesulitan bernapas. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan radiologi yang menunjukkan adanya udara di ruang pleura. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari ok
GERD adalah gangguan yang ditandai dengan regurgitasi isi lambung ke esofagus yang menyebabkan gejala seperti heartburn. Faktor risikonya termasuk obesitas, konsumsi alkohol dan kafein, serta gangguan fungsi bawah esofagus. Diagnosa didasarkan pada riwayat medis dan pemeriksaan endoskopi. Pengobatan meliputi perubahan gaya hidup, penggunaan PPI, dan dalam kasus berat dilakukan operasi.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang appendisitis. Appendisitis adalah peradangan pada appendix vermiformis yang dapat menyebabkan nyeri perut dan komplikasi seperti peritonitis. Diagnosa appendisitis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan penunjang seperti USG atau CT scan. Penatalaksanaannya adalah appendiktomi untuk kasus akut dan komplikasinya, sedangkan kasus kronis dapat ditangani secara elektif.
1. Malformasi ano-rektal terjadi akibat kelainan perkembangan anus dan rektum selama embrio.
2. Ada berbagai jenis malformasi seperti atresia ani, malformasi rektum, dan Hirschsprung.
3. Diagnosa didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan penunjang seperti röntgen dan biopsi.
Dokumen tersebut membahas tentang poliomielitis (polio), termasuk latar belakang penemuan penyakit ini, epidemiologi, klasifikasi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, komplikasi, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaannya. Secara ringkas, polio adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kelumpuhan, dengan gejala utama demam, sakit otot, dan kelumpu
Poliomielitis adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Virusnya menginfeksi saluran cerna dan menyebar ke sistem saraf. Gejalanya bervariasi dari demam ringan hingga kelumpuhan permanen. Pencegahannya melalui vaksinasi anak-anak.
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan saluran cerna atas (SCBA) dan bawah (SCBB), termasuk definisi, etiologi, insiden, mortalitas, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Perdarahan SCBA dapat berasal dari berbagai penyebab seperti ulkus peptikum, gastritis erosif, varises esofagus, atau keganasan. Diagnosis didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan lanj
Invaginasi atau intususepsi adalah kondisi darurat akut dimana bagian usus masuk ke dalam lumen usus bagian distal yang menyebabkan obstruksi dan strangulasi usus. Gejalanya berupa nyeri perut kolik, muntah, dan berak lendir darah. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fisik, radiologi, dan ultrasonografi. Pengobatannya meliputi reposisi manual atau bedah, tergantung tingkat obstruksinya.
Pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Gejala klinis umumnya meliputi demam, batuk, dan nyeri dada. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, hasil rontgen dada, dan riwayat pasien. Pneumonia dapat dibedakan menjadi komunitas dan nosokomial berdasarkan lokasi perolehan infeksinya.
Polip hidung adalah massa lunak yang terbentuk akibat inflamasi kronik di rongga hidung. Polip hidung umumnya disebabkan oleh rinitis alergi atau penyakit atopi. Gejalanya berupa hidung tersumbat, rinorea, dan gangguan penciuman. Pemeriksaan menunjukkan massa berwarna pucat yang mudah digerakan di dalam hidung. Penatalaksanaannya meliputi kortikosteroid topikal atau sistemik, serta operasi jika kondis
1. The patient presented with shortness of breath due to heart failure and developed lactic acidosis from low cardiac output and hypoxia. Analysis using base excess and Stewart method showed an unmeasured anion effect of -35 mEq/L, indicating acidosis from lactic acid.
2. A second patient arrested and developed lactic and ketoacidosis. Analysis again showed an unmeasured anion effect of -34 mEq/L, reflecting acidosis from lactic acid and ketones as well as respiratory acidosis.
3. A third patient on lasix developed alkalosis with hypokalemia. Analysis showed an alkalinizing effect of -18 mEq/L, consistent with
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara psikiatri dan pemeriksaan status mental pasien, meliputi tujuan, fokus, jenis pemeriksaan, anamnesis psikiatri, prinsip wawancara, dan checklist keterampilan wawancara psikiatrik.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan kelainan-kelainan telinga luar dan tengah. Terdapat penjelasan mengenai anatomi daun telinga, liang telinga, membran timpani, tulang pendengaran, otot telinga tengah, serta telinga dalam. Dibahas pula berbagai kelainan kongenital dan akuisitif yang dapat terjadi pada bagian-bagian tersebut seperti mikrotia, hematoma, infeksi, tumor, dan lain sebagain
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bWoro Nugroho
Pasien laki-laki berusia 29 tahun datang dengan keluhan muntah dan nyeri perut sejak 2 hari. Didiagnosis dengan ileus obstruksi letak tinggi berdasarkan riwayat operasi sebelumnya dan hasil pemeriksaan fisik serta laboratorium. Dilakukan laparotomi eksplorasi dan penatalaksanaan.
Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara masuk ke ruang pleura yang mengelilingi paru-paru, menyebabkan paru-paru mengempis. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan tanpa cedera atau disebabkan oleh trauma toraks. Gejala umumnya meliputi nyeri dada dan kesulitan bernapas. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan radiologi yang menunjukkan adanya udara di ruang pleura. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari ok
GERD adalah gangguan yang ditandai dengan regurgitasi isi lambung ke esofagus yang menyebabkan gejala seperti heartburn. Faktor risikonya termasuk obesitas, konsumsi alkohol dan kafein, serta gangguan fungsi bawah esofagus. Diagnosa didasarkan pada riwayat medis dan pemeriksaan endoskopi. Pengobatan meliputi perubahan gaya hidup, penggunaan PPI, dan dalam kasus berat dilakukan operasi.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang appendisitis. Appendisitis adalah peradangan pada appendix vermiformis yang dapat menyebabkan nyeri perut dan komplikasi seperti peritonitis. Diagnosa appendisitis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan penunjang seperti USG atau CT scan. Penatalaksanaannya adalah appendiktomi untuk kasus akut dan komplikasinya, sedangkan kasus kronis dapat ditangani secara elektif.
1. Malformasi ano-rektal terjadi akibat kelainan perkembangan anus dan rektum selama embrio.
2. Ada berbagai jenis malformasi seperti atresia ani, malformasi rektum, dan Hirschsprung.
3. Diagnosa didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan penunjang seperti röntgen dan biopsi.
Dokumen tersebut membahas tentang poliomielitis (polio), termasuk latar belakang penemuan penyakit ini, epidemiologi, klasifikasi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, komplikasi, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaannya. Secara ringkas, polio adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kelumpuhan, dengan gejala utama demam, sakit otot, dan kelumpu
Poliomielitis adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Virusnya menginfeksi saluran cerna dan menyebar ke sistem saraf. Gejalanya bervariasi dari demam ringan hingga kelumpuhan permanen. Pencegahannya melalui vaksinasi anak-anak.
Kelompok II terdiri dari 5 orang siswa dengan nomor absen 06 sampai 10. Dokumen memberikan informasi tentang sejarah, penyebab, jenis, gejala, pengobatan, pencegahan penularan polio. Polio dikenal sejak zaman pra-sejarah dan menyerang sistem saraf. Terdapat 3 jenis polio yakni non-paralisis, spinal, dan bulbar yang berbeda gejalanya. Pencegahan melalui vaksinasi polio pada bayi.
1. Polio adalah penyakit menular yang disebabkan virus polio, yang dapat menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kelumpuhan. 2. Gejala polio meliputi demam, sakit kepala, muntah, sulit buang air besar, nyeri otot, dan dapat menyebabkan kelumpuhan. 3. Penularan polio terjadi secara langsung melalui feses, droplet, dan kontak oral-oral.
Dokumen tersebut membahas tentang gangguan imunitas khususnya penyakit polio. Polio disebabkan oleh virus polio yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Vaksinasi polio merupakan cara pencegahan utama dengan memberikan vaksin oral polio vaccine atau inactivated polio vaccine sejak bayi.
Virus polio menyebabkan penyakit polio yang telah ada sejak ribuan tahun. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus polio yang menyerang sistem saraf pusat dan sangat menular, terutama pada anak-anak di bawah lima tahun. Virus polio dapat menyebar melalui kontak langsung dengan feses penderita atau makanan dan minuman terkontaminasi. Imunisasi polio efektif mencegah penularan penyakit ini.
Poliomyelitis disebabkan oleh enterovirus tipe 1, 2, dan 3 yang menyerang sistem saraf perifer. Penyakit ini tersebar luas di seluruh dunia dan sering menyerang anak-anak. Gejalanya bervariasi mulai dari demam ringan hingga kelumpuhan. Pencegahannya dilakukan melalui imunisasi rutin dan kampanye imunisasi tambahan secara serentak untuk mencapai kekebalan kelompok. Pengawasan kasus kelumpuhan akut (AF
Poliomielitis adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang masuk lewat mulut dan menyebar ke seluruh tubuh. Vaksinasi polio oral terbukti sangat menurunkan kasus polio di seluruh dunia.
Poliomielitis adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang masuk melalui mulut dan menyebar ke seluruh tubuh. Vaksinasi polio oral terbukti sangat menurunkan kasus polio di seluruh dunia.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
2. Apa Itu Piliomylitis (Polio) ?
Polio merupakan penyakit yang
disebabkan virus polio yang tergolong
dalam Picornavirus (Suatu mikro
organisme berukuran kecil, namun
menyebabkan kelumpuhan).
3. Etiologi
• Penyakit polio disebabkan oleh infeksi
virus yang berasal dari genus enterovirus
dan famili picorna viridae.
• Virus ini menular melalui kotoran atau
sekret tenggorokan orang yang terinfeksi
serta melaului benda benda yang
terkontaminasi.
5. Polio Non-Paralisis
• Pada kasus poliomyelitis nonparalitik, yang
berarti poliovirus telah mencapai selaput otak
(meningitis aseptik), penderita mengalami
kejang otot, sakit punggung dan leher
6. Polio Paralisis
• SPINALSTRAIN POLIOVIRUS INI MENYERANG SARAF
TULANG BELAKANG, MENGHANCURKAN SEL TANDUK
ANTERIOR YANG MENGONTROL PERGERAKAN PADA
BATANG TUBUH DAN OTOT TUNGKAI
7. Polio Bulbar
• POLIO JENIS INI DISEBABKAN OLEH TIDAK ADANYA
KEKEBALAN ALAMI SEHINGGA BATANG OTAK IKUT
TERSERANG
8. Tanda dan Gejala Klinis
Poliomielitis asimtomatis
(Setelah masa inkubasi 7-10 hari), tidak
terdapat gejala karena daya tahan tubuh
cukup baik, maka tidak terdapat gejala klinik
sama sekali.
9. Poliomielitis abortif :
Timbul mendadak langsung beberapa jam
sampai beberapa hari. Gejala berupa infeksi
virus seperti malaise, anoreksia, nausea,
muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorokan,
konstipasi dan nyeri abdomen.
10. COUN’T
• Poliomielitis non paralitik :
Gejala klinik hampIr sama dengan poliomyelitis
abortif , hanya nyeri kepala, nausea dan muntah
lebih hebat. Gejala ini timbul 1-2 hari kadang-
kadang diikuti penyembuhan sementara untuk
kemudian remisi demam atau masuk kedalam fase
ke2 dengan nyeri otot.
11. Poliomielitis paralitik :
Gejala sama pada poliomyelitis non paralitik
disertai kelemahan satu atau lebih kumpulan
otot skelet atau cranial. Timbul paralysis akut
pada bayi ditemukan paralysis fesika urinaria
dan antonia usus.
12. Patofisiologi
Mulut (makan/minuman yang terkontaminasi virus) DAN melalui
percikan ludah
Berkembang biak di saluran cerna (tenggorokan dan usus)
Menyebar ke getah bening ,darah dan seluruh tubuh
Menyerang otak, sumsum t.belakang, dan simpul saraf
Biasanya menyerang saraf penggerak otot tungkai/kaki dan
kadang-kadang tangan
menyebabkan kelumpuhan dengan mengecilnya tungkai,
polio
13.
14.
15. Diagnostik Medis
Tujuan dari diagnostik medis ini adalah untuk
menetapkan keadaan normal atau menyimpang yang
disebabkan oleh oleh suatu penyakit.
• Viral Isolation
• Uji Serology
• Cerebrospinal Fluid ( CSF)
16. Komplikasi
• Komplikasi yang paling berat dari
penyakit polio adalah kelumpuhan yang
menetap.
• Beberapa penyakit akibat komplikasi
polio seperti Hiperkalsuria,
Melena,Pelebaran lambung akut,
Hipertensi ringan, Pneumonia, Ulkus
dekubitus, emboli paru, dan Psikosis
17. Resiko terjadinya polio:
• Belum mendapatkan imunisasi polio
• Bepergian ke daerah yang masih sering ditemukan
polio
• Kehamilan
• Usia sangat lanjut atau sangat muda
• Luka di mulut/hidung/tenggorokan (misalnya baru
menjalani pengangkatan amandel atau pencabutan
gigi)
• Stres atau kelelahan fisik yang luar biasa (karena stres
emosi dan fisik dapat melemahkan sistem kekebalan
tubuh).
18. Siapa Yang Rentan ?
Penyakit ini lebih sering berjangkit di daerah
dingin, sehingga penderita penyakit ini akan
berkurang di daerah tropik.
Poliovirus lebih sering menyerang bayi dan
anak balita, daripada orang dewasa, karena
kekebalannya masih lemah.
19.
20. Apa upaya yang harus dilakukan untukmemberantas polio ?
• Pertama, memberi imunisasi polio pada semua anak sebanyak empat kali
sebelum usia satu tahun sebagai bagian imunisasi rutin untuk mencegah
tujuh penyakit utama anak (tuberkulosis/meningitis, polio, dipteri, pertusis,
tetanus, campak, hepatitis B).
• Kedua, lewat Pekan Imunisasi Nasional semua anak di bawah usia lima
tahun diberi dua dosis vaksin polio dengan tenggang waktu satu bulan.
• Ketiga, sistem pengamatan dibuat sedemikian rupa sehingga tak ada kasus
polio yang tak
teridentifikasi.
• Keempat, mengirim tim untuk melakukan imunisasi dari rumah ke rumah
di wilayah virus polio dicurigai masih beredar.