SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
POLIOMYELITIS
Oleh:
Kelompok 7
Putri Madani D (144011825039)
Raden Nadya Diah P ( 144011825040)
Restu Lestari
Rika Meliyani
Riska
( 144011825041)
( 144011825042)
( 144011825043)
Rizka Widyawati ( 144011825044)
Selly Oktavia Sari ( 144011825047)
Mata Kuliah Keperawatan Anak
Dosen: Lily Marleni, S.Kep., M.Kes
DEFINISI
Poliomyelitis atau polio, adalah penyakit paralysis atau
lumpuh yang disebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit
ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV), masuk
ketubuh melalui mulut, menginfeksi saluran usus. Virus ini
dapat memasuki aliran darah dan mengalir kesistem saraf
pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang
kelumpuhan (paralysis).
Poliomielitis adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh infeksi virus polio dan biasanya menyerang anak-anak
dengan gejala lumpuh layuh akut (AFP=Acute Flaccid
Paralysis).
DEFINISI
Berdasarkan definisi diatas maka dapat di ambil kesimpulan
bahwa Poliomyelitis atau polio adalah penyakit saraf yang
dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini
disebabkan oleh infeksi virus yaitu polio virus (PV) dan sangat
menular, biasanya penyakit ini menyerang anak-anak, tetapi
poliomeylitis dapat dicegah dengan melakukan imunisasi polio.
Klasifikasi Virus Poliomyelitis
1) Golongan: Golongan IV ((+)ssRNA)
2) Familia: Picornaviridae
3) Genus: Enterovirus
4) Spesies: Poliovirus
ANATOMI
FISIOLOGI
Virus polio adalah virus
RNA cukup sederhana dari
keluarga Picornaviridae virus.
Struktur virus polio pertama kali
ditemukan pada tahun 1985 adalah
salah satu struktur virus
pertama yang pernah ditemukan.
ANATOMI FISIOLOGI
1. Genome
Genom polio itu (informasi genetik) yang terkandung pada
untai tunggal RNA (asam ribonukleat).
2. Capsid
Kapsid dari virus polio mengelilingi, memberikan dan
melindungi RNA. Ini terdiri dariprotein dan memiliki
reseptor pada permukaannya yang merasakan sel-sel saraf,
sehingga memungkinkan virus polio untuk mengikat sel-sel
ini.
Lanjutan
ANATOMI FISIOLOGI
3. Reseptor
Reseptor pada virus polio, yang terbuat dari protein, sel
target akal saraf. Virus polio target neuron motorik.
4. Infeksi
Setelah polio telah terikat ke sel saraf target, kapsid terbuka
dan informasi genetik virus dilepaskan ke dalam sel.
Sementara beberapa virus memberikan informasi mereka ke
dalam inti sel, virus polio target ribosom. Ribosom
bertanggung jawab untuk memproduksi protein dalam sel.
Ribosom dari sel yang terinfeksi dengan polio menghasilkan
RNA virus polio baik dan capsids bukan protein untuk sel
inang itu sendiri.
Lanjutan
ANATOMI FISIOLOGI
4. Pembentukan
Dalam sitoplasma, capsids baru terbentuk dan RNA virus
polio bergabung bersama untuk membentuk virion baru. Sel
kemudian mengalami lisis (melanggar terbuka), dan
partikel-partikel virus baru yang dirilis, terjadi untuk
menginfeksi sel inang lainnya.
Lanjutan
ETIOLOGI
Penyebab poliomyelitis Family Pecornavirus dan Genus virus,
dibagi tiga yaitu :
1. Brunhilde (virus Tipe 1)
2. Lansing (virus Tipe 2)
3. Leon (virus Tipe 3)
Virus poliomyelitis tergolong dalam enterovirus yang
filtrabel, infeksi dapat terjadi oleh satu atau lebih tipe tersebut
yang dapat dibuktikan dengan ditemukan 3 macam zat anti
dalam serum seorang pasien. Epidemik yang luas dan ganas
biasanya disebabkan oleh virus tipe 1, epidemik yang ringan
oleh tipe 3, kadang-kadang menyebabkan kasus yang sporadik.
PATOFLOW
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis dari poliomyelitis dibagi empat bagian yaitu:
1. Poliomielitis Asimtomatis
Setelah masa inkubasi 7 - 1 0 hari, tidak terdapat gejala karena
daya tahan tubuh cukup baik, maka tidak terdapat gejala klinik
sama sekali.
2. Poliomielitis Abortif
Timbul mendadak langsung beberapa jam sampai beberapa hari.
Gejala berupa infeksi virus seperti malaise, anoreksia, nausea,
muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, konstipasi dan nyeri
abdomen.
MANIFESTASI KLINIS
4. Poliomielitis Non Paralitik
Poliomielitis non-paralitik (gejala berlangsung selama 1 - 2
minggu).
Demam sedang,Sakit kepala, Kaku kuduk, Muntah, Diare,
Kelelahan yang luar biasa, Rewel, Nyeri atau (kaku punggung,
lengan, tungkai, perut), Kejang dan nyeri otot, Nyeri leher
(Nyeri leher bagian depan), Nyeri punggung, Nyeri tungkai
(otot betis), Ruam kulit atau luka di kulit yang terasa nyeri,
dan Kekakuan otot.
Lanjutan
MANIFESTASI KLINIS
5. Poliomielitis Paralitik
Adapun bentuk-bentuk gejalanya antara lain :
1) Bentuk spinal. (Gejala kelemahan/paralysis atau paresis otot
leher, abdomen, tubuh, diafragma, thorak dan terbanyak
ekstremitas).
2) Bentuk bulbar. (Gangguan motorik satu atau lebih syaraf
otak dengan atau tanpa gangguan pusat vital yakni
pernapasan dan sirkulasi.)
3) Bentuk bulbospinal. (Didapatkan gejala campuran antara
bentuk spinal dan bentuk bulbar.)
4) Kadang ensepalitik. (Dapat disertai gejala delirium,
kesadaran menurun, tremor dan kadang kejang)
Lanjutan
KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita poliomielitis antara lain:
a) Melena
b) Dilatasi lambung akut
c) Hipertensi ringan
d) Ulkus dekubitus dan emboli paru
e) Hiperkalsuria
f) Kontraktur sendi
a) Pemendakan anggota gerak
bawah
b) Skoliosis
c) Kelainan telapak kaki
d) Pneumonia
e) psikosis
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan laboratorium
a) pemeriksaan darah
b) Viral isolation
c) Uji serology
d) Cerebrospinal fluid (csf)
2. Pemeriksaan Radiology
3. Pemeriksaan kadar gula dan protein
4. Pemeriksaan histologik cord
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan medis
1.Poliomielitis abortif
a. Diberikan analgetik dan sedatif
b. Diet adekuat
c. Istirahat sampai suhu normal untuk beberapa hari
2.Poliomielitis non paralitik
a. Sama seperti abortif
b. Selain diberi analgetik dan sedatif dapat dikomendasikan
dengan kompres hangat selama 1 5 - 3 0 menit,setiap 2 - 4
jam.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan medis
3.Poliomielitis paralitik
a. Perawatan dirumah sakit
b. Istirahat total
c. Selama fase akut kebersihan mulut dijaga
d. Fisioterapi
e. Akupuntur
f. Interferon
Lanjutan
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Keperawatan
Tidak ada pengobatan spesisfik terhadapa polyomielitis
1) Inpeksi tanpa gejala : istirahat total
2) Infeksi abortif
Istirahata sampai beberapa hari setelah temperature normal . kalau
perlu dapat di berikan analgetik , sedatif . Jangan melakukan aktivitas
selama 2 minggu
3) Non Paralitik
Sama dengan tipe abortif, Pemberian analgetik sangat efektif bila
diberikan bersamaan dengan pembalut hangat selama 1 5 - 3 0 menit
setiap 2 - 4 jam dan kadang mandi air panas juga depat membantu .
Sebaiknya diberikan foot board , papan penahan pada telapak kaki ,
yaitu agar kaki terletak pada sudut yang sesuai terhadap tungkai .
Fisioterapi dilakukan 3 - 4 hari setelah demam hilang
Lanjutan
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Keperawatan
4) Paralitik
Harus dirawat di rumah sakit karena sewaktu-waktu dapat
terjadi paralisis pernafasan , dan untuk ini harus diberikan
pernafasan mekanis . Bila rasa sakit telah hilang dapat
dilakukan fisioterapi pasif dengan menggerakan kaki/tangan
Lanjutan
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
POLIOMYELITIS
1. Pengkajian keperawatan
2. Diagnosa keperawatn
3. Intervensi keperawatan
4. Implementasi keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas
Data-data tersebut harus yang seakurat-akuratnya, agar dapat di
gunakan dalam terhadap berikutnya. Misalnya Nama Klien, No. RM,
Tempat Tanggal Lahir, Umur, Agama, Pendidikan, Alamat, Jenis Kelamin,
Penanggung Jawab.
b. Riwayat kesehatan
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Terdahulu
Riwayat Penyakit Keluarga.
Riwayat Antenatal
Riwayat Natal
Riwayat Neonatal
Riwayat Gizi
Riwayat Psikososial
Riwayat Tumbuh Kembang
1. Pengkajian Keperawatan
c. Pemeriksaan Fisik
•
•
•
•
Keadaan Umum
Sistem Pernafasan
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Muskuloskeletal
d. Pemeriksaan Penunjang
•
• Pemeriksaan Laboratorium
pada pemeriksaan sampel feses ditemukan adanya Poliovirus.
Pada pemeriksaan serum ditemukan adanya peningkatan
antibody.
Pemeriksaan radiologi
Lanjutan
2. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan proses infeksi yang menyerang
syaraf.
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan paralysis.
3. Ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia, mual dan muntah.
4. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan paralysis otot.
5. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi.
6. Ansietas berhubungan dengan penurunan status kesehatan.
3. Intervensi Keperawatan
Dx DIAGNOSA NOC NIC
1. Nyeri b.d proses infeksi
yang menyerang syaraf
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x24 jam,
diharapkan klien mampu
melakukan mengontrol nyeri,
dengan kriteria hasil:
- Menjelaskan factor penyebab
nyeri
- Mengikuti pengobatan yang
diberikan
- Mengontrol nyeri secara mandiri
- Kaji tanda-tanda nyeri:
lokasi, durasi, intensitas
nyeri dengan meng-
gunakan skala nyeri ( 0 -
10)
- Mempertahankan
immobilisasi (back slab)
- Kaji factor-faktor
penyebab terjadinya nyeri
- Ajarkan tehnik manajemen
3. Intervensi Keperawatan
Lanjutan
Dx DIAGNOSA NOC NIC
2 Hambatan mobilitas fisik b.d
paralys
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x24 jam,
diharapkan klien mampu melakukan
aktivitas lain sebagai pengganti
pergerakan, menjaga kestabilan
postur, dengan kriteria hasil:
- Klien dapat ikut serta dalam
program latihan.
- Dapat meminimalisir tremor
dalam melakukan pergerakan.
- Tentukan aktivitas yang akan
diberikan
- Catat dan terima keadaan
kelemahan(kelelahan yang
ada).
- Identifikasi factor-faktor yang
mempengaruhi kemampuan
untuk aktif
- Evaluasi kemampuan untuk
melakukan mobilisasi
3. Intervensi Keperawatan Lanjutan
Dx DIAGNOSA NOC NIC
3. Ketidakseimbangan
nutrisi dari kebutuhan
tubuh b.d anoreksia,
mual dan muntah
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x24 jam,
diharapkan perubahan nutrisi
membaik, dengan kriteria hasil:
- Mual muntah berkurang dan
nafsu makan bertambah.
- Intake output adekuat
- Pasien memperlihatkan
peningkatan berat badan yang
progresif
- Kaji pola makan anak
- Awasi mual dan muntah
- Awasi preferensi dan pilihan
makanan
- Kolaborasi dengan ahli gizi dalam
pemberian nutrisi
- Berikan nutrisi kalori,
protein,vitamin dan mineral
- Timbang berat badan
- Berikan makanan porsi sedikit
3. Intervensi Keperawatan
Lanjutan
DX DIAGNOSA NOC NIC
4. Ketidakefektifan pola
nafas b.d paralysis otot.
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x24 jam,
diharapkan klien menunjukkan
keefektifan pola napas, dengan
Kriteria Hasil:
- Tidak ada dyspneu
- Menunjukkan jalan napas yang
paten (klien tidak merasa tercekik,
irama napas, frekuensi pernapasan
dalam rentang normal, tidak ada
- Monitor vital sign dan pola
napas
- Auskultasi bunyi nafas.
- Tinggikan kepala tempat
tidur, letakkan pada posisi
duduk tinggi atau semi
fowler.
- Pertahankan jalan napas
yang paten
- Berikan tambahan oksigen.
3. Intervensi Keperawatan
Lanjutan
menit , RR= 3 0 - 4 0 x/menit)
DX DIAGNOSA NOC NIC
5 Hipertermi b.d proses
infeksi.
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x24 jam,
diharapkan suhu tubuh klien akan
kembali normal dengan
Kriteria hasil :
- Suhu normal 36,5°C- 37,5°C
- Nadi dan pernapasan dalam
rentan normal (N= < 160x/
- Pantau suhu tubuh
- Jangan pernah
menggunakan usapan
alcohol saat
mandi/kompres.
- Hindari mengigil.
- Kompres mandi hangat
durasi 2 0 - 3 0 menit.
3. Intervensi Keperawatan
Lanjutan
- Gangguan tidur dari skala 2
DX DIAGNOSA NOC NIC
6 Ansietas b.d penurunan
status kesehatan
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x24 jam,
diharapkan ansietas klien
berkurang.
Dengan Kriteria Hasil:
- Perasaan gelisah dari skala 2
(cukup berat) ditingkatkan
menjadi skala 4 (ringan)
- Kaji tingkat realita bahaya bagi
anak dan keluarga tingkat
ansietas (mis.rendah, sedang,
parah).
- Nyatakan retalita dan situasi
seperti apa yang dilihat
keluarga tanpa menayakan apa
yang dipercaya.
- Sediakan informasi yang
3. Intervensi Keperawatan
Lanjutan
menjadi skala 4 (sangat puas)
DX DIAGNOSA NOC NIC
6.
- Menunjukkan proses pikir yang
terorganisir dari skala 2 (banyak
terganggu) ditingkatkan menjadi
skala 4 (sedikit terganggu)
- Informasi di berikan tentang
perjalanan penyakit dari skala 2
(agak puas) ditingkatkan
— Hindari harapan - harapan
kosong mis: Pertanyaan
seperti “ Semua akan berjalan
lancar”
4. Implementasi
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan
yang telah di rencanakan, mencakup tindakan mandiri dan
kolaborasi. Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan
berdasarkan analisis dan kesimpulan perawat dan bukan
atas petunjuk kesehatan lainya. Tindakan kolaborasi adalah
tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil keputusan
bersama seperti dokter atau petugas kesehatan lain.
5. Evaluasi
Evaluasi yang diharapkan pada klien dengan Poliomyelitis adalah sebagai
berikut:
a. Nyeri hilang
b. Tidak terjadi gangguan mobilitas fisik
c. Suhu tubuh normal
d. Tdak terjadi infeksi
e. Perfusi jaringan efektif
f. Nutrisi seimbang
Evaluasi ini merupakan evaluasi terhadap pasien dengan Poliomyelitie dan
apabila dari poin satu sampai dengan poin 6 tersebut sudah tercapai oleh
seorang pasien, maka dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut sudah
sehat dan dapat meninggalkan rumah sakit
Te
T
re
im
rim
a K
a a
K
sa
ih
sih

More Related Content

Similar to askep-poliomyelitis_compress.pptxgahshshjd

Rehabilitasi Medik pada Polyomielitis.pptx
Rehabilitasi Medik pada Polyomielitis.pptxRehabilitasi Medik pada Polyomielitis.pptx
Rehabilitasi Medik pada Polyomielitis.pptxBenAsielPadang
 
Jurnal keperawatan medikal bedah KABUPATEN MUNA
Jurnal  keperawatan medikal bedah  KABUPATEN MUNA Jurnal  keperawatan medikal bedah  KABUPATEN MUNA
Jurnal keperawatan medikal bedah KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Bedah iskandar japardi46
Bedah iskandar japardi46Bedah iskandar japardi46
Bedah iskandar japardi46Luhu Tapiheru
 
164844572 114530743-case-sgb-rila
164844572 114530743-case-sgb-rila164844572 114530743-case-sgb-rila
164844572 114530743-case-sgb-rilahomeworkping8
 
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafanAsuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafanSeptian Muna Barakati
 

Similar to askep-poliomyelitis_compress.pptxgahshshjd (20)

Virus (Biologi)
Virus (Biologi)Virus (Biologi)
Virus (Biologi)
 
kelompok 3_filariasis.pptx
kelompok 3_filariasis.pptxkelompok 3_filariasis.pptx
kelompok 3_filariasis.pptx
 
Tetanus=
Tetanus=Tetanus=
Tetanus=
 
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
 
Rehabilitasi Medik pada Polyomielitis.pptx
Rehabilitasi Medik pada Polyomielitis.pptxRehabilitasi Medik pada Polyomielitis.pptx
Rehabilitasi Medik pada Polyomielitis.pptx
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus
Askep pada klien dengan penyakit tetanusAskep pada klien dengan penyakit tetanus
Askep pada klien dengan penyakit tetanus
 
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
Kejan demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejan demam AKPER PEMKAB MUNAKejan demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejan demam AKPER PEMKAB MUNA
 
Jurnal keperawatan medikal bedah KABUPATEN MUNA
Jurnal  keperawatan medikal bedah  KABUPATEN MUNA Jurnal  keperawatan medikal bedah  KABUPATEN MUNA
Jurnal keperawatan medikal bedah KABUPATEN MUNA
 
Jurnal keperawatan medikal bedah
Jurnal  keperawatan medikal bedahJurnal  keperawatan medikal bedah
Jurnal keperawatan medikal bedah
 
A AKPER PEMDA MUNA
A AKPER PEMDA MUNA A AKPER PEMDA MUNA
A AKPER PEMDA MUNA
 
pertusis.pptx
pertusis.pptxpertusis.pptx
pertusis.pptx
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep demam typoid
Askep demam typoidAskep demam typoid
Askep demam typoid
 
Bedah iskandar japardi46
Bedah iskandar japardi46Bedah iskandar japardi46
Bedah iskandar japardi46
 
164844572 114530743-case-sgb-rila
164844572 114530743-case-sgb-rila164844572 114530743-case-sgb-rila
164844572 114530743-case-sgb-rila
 
Pp kejang demam
Pp kejang demamPp kejang demam
Pp kejang demam
 
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafanAsuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
Asuhan keperawatan pada masalah sistem persyarafan
 

Recently uploaded

ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"HaseebBashir5
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx23May1983
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 

Recently uploaded (20)

ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 

askep-poliomyelitis_compress.pptxgahshshjd

  • 1. POLIOMYELITIS Oleh: Kelompok 7 Putri Madani D (144011825039) Raden Nadya Diah P ( 144011825040) Restu Lestari Rika Meliyani Riska ( 144011825041) ( 144011825042) ( 144011825043) Rizka Widyawati ( 144011825044) Selly Oktavia Sari ( 144011825047) Mata Kuliah Keperawatan Anak Dosen: Lily Marleni, S.Kep., M.Kes
  • 2. DEFINISI Poliomyelitis atau polio, adalah penyakit paralysis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV), masuk ketubuh melalui mulut, menginfeksi saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir kesistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralysis). Poliomielitis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus polio dan biasanya menyerang anak-anak dengan gejala lumpuh layuh akut (AFP=Acute Flaccid Paralysis).
  • 3. DEFINISI Berdasarkan definisi diatas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa Poliomyelitis atau polio adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yaitu polio virus (PV) dan sangat menular, biasanya penyakit ini menyerang anak-anak, tetapi poliomeylitis dapat dicegah dengan melakukan imunisasi polio.
  • 4. Klasifikasi Virus Poliomyelitis 1) Golongan: Golongan IV ((+)ssRNA) 2) Familia: Picornaviridae 3) Genus: Enterovirus 4) Spesies: Poliovirus
  • 5. ANATOMI FISIOLOGI Virus polio adalah virus RNA cukup sederhana dari keluarga Picornaviridae virus. Struktur virus polio pertama kali ditemukan pada tahun 1985 adalah salah satu struktur virus pertama yang pernah ditemukan.
  • 6. ANATOMI FISIOLOGI 1. Genome Genom polio itu (informasi genetik) yang terkandung pada untai tunggal RNA (asam ribonukleat). 2. Capsid Kapsid dari virus polio mengelilingi, memberikan dan melindungi RNA. Ini terdiri dariprotein dan memiliki reseptor pada permukaannya yang merasakan sel-sel saraf, sehingga memungkinkan virus polio untuk mengikat sel-sel ini. Lanjutan
  • 7. ANATOMI FISIOLOGI 3. Reseptor Reseptor pada virus polio, yang terbuat dari protein, sel target akal saraf. Virus polio target neuron motorik. 4. Infeksi Setelah polio telah terikat ke sel saraf target, kapsid terbuka dan informasi genetik virus dilepaskan ke dalam sel. Sementara beberapa virus memberikan informasi mereka ke dalam inti sel, virus polio target ribosom. Ribosom bertanggung jawab untuk memproduksi protein dalam sel. Ribosom dari sel yang terinfeksi dengan polio menghasilkan RNA virus polio baik dan capsids bukan protein untuk sel inang itu sendiri. Lanjutan
  • 8. ANATOMI FISIOLOGI 4. Pembentukan Dalam sitoplasma, capsids baru terbentuk dan RNA virus polio bergabung bersama untuk membentuk virion baru. Sel kemudian mengalami lisis (melanggar terbuka), dan partikel-partikel virus baru yang dirilis, terjadi untuk menginfeksi sel inang lainnya. Lanjutan
  • 9. ETIOLOGI Penyebab poliomyelitis Family Pecornavirus dan Genus virus, dibagi tiga yaitu : 1. Brunhilde (virus Tipe 1) 2. Lansing (virus Tipe 2) 3. Leon (virus Tipe 3) Virus poliomyelitis tergolong dalam enterovirus yang filtrabel, infeksi dapat terjadi oleh satu atau lebih tipe tersebut yang dapat dibuktikan dengan ditemukan 3 macam zat anti dalam serum seorang pasien. Epidemik yang luas dan ganas biasanya disebabkan oleh virus tipe 1, epidemik yang ringan oleh tipe 3, kadang-kadang menyebabkan kasus yang sporadik.
  • 11. MANIFESTASI KLINIS Manifestasi klinis dari poliomyelitis dibagi empat bagian yaitu: 1. Poliomielitis Asimtomatis Setelah masa inkubasi 7 - 1 0 hari, tidak terdapat gejala karena daya tahan tubuh cukup baik, maka tidak terdapat gejala klinik sama sekali. 2. Poliomielitis Abortif Timbul mendadak langsung beberapa jam sampai beberapa hari. Gejala berupa infeksi virus seperti malaise, anoreksia, nausea, muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, konstipasi dan nyeri abdomen.
  • 12. MANIFESTASI KLINIS 4. Poliomielitis Non Paralitik Poliomielitis non-paralitik (gejala berlangsung selama 1 - 2 minggu). Demam sedang,Sakit kepala, Kaku kuduk, Muntah, Diare, Kelelahan yang luar biasa, Rewel, Nyeri atau (kaku punggung, lengan, tungkai, perut), Kejang dan nyeri otot, Nyeri leher (Nyeri leher bagian depan), Nyeri punggung, Nyeri tungkai (otot betis), Ruam kulit atau luka di kulit yang terasa nyeri, dan Kekakuan otot. Lanjutan
  • 13. MANIFESTASI KLINIS 5. Poliomielitis Paralitik Adapun bentuk-bentuk gejalanya antara lain : 1) Bentuk spinal. (Gejala kelemahan/paralysis atau paresis otot leher, abdomen, tubuh, diafragma, thorak dan terbanyak ekstremitas). 2) Bentuk bulbar. (Gangguan motorik satu atau lebih syaraf otak dengan atau tanpa gangguan pusat vital yakni pernapasan dan sirkulasi.) 3) Bentuk bulbospinal. (Didapatkan gejala campuran antara bentuk spinal dan bentuk bulbar.) 4) Kadang ensepalitik. (Dapat disertai gejala delirium, kesadaran menurun, tremor dan kadang kejang) Lanjutan
  • 14. KOMPLIKASI Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita poliomielitis antara lain: a) Melena b) Dilatasi lambung akut c) Hipertensi ringan d) Ulkus dekubitus dan emboli paru e) Hiperkalsuria f) Kontraktur sendi a) Pemendakan anggota gerak bawah b) Skoliosis c) Kelainan telapak kaki d) Pneumonia e) psikosis
  • 15. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Pemeriksaan laboratorium a) pemeriksaan darah b) Viral isolation c) Uji serology d) Cerebrospinal fluid (csf) 2. Pemeriksaan Radiology 3. Pemeriksaan kadar gula dan protein 4. Pemeriksaan histologik cord
  • 16. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan medis 1.Poliomielitis abortif a. Diberikan analgetik dan sedatif b. Diet adekuat c. Istirahat sampai suhu normal untuk beberapa hari 2.Poliomielitis non paralitik a. Sama seperti abortif b. Selain diberi analgetik dan sedatif dapat dikomendasikan dengan kompres hangat selama 1 5 - 3 0 menit,setiap 2 - 4 jam.
  • 17. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan medis 3.Poliomielitis paralitik a. Perawatan dirumah sakit b. Istirahat total c. Selama fase akut kebersihan mulut dijaga d. Fisioterapi e. Akupuntur f. Interferon Lanjutan
  • 18. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan Keperawatan Tidak ada pengobatan spesisfik terhadapa polyomielitis 1) Inpeksi tanpa gejala : istirahat total 2) Infeksi abortif Istirahata sampai beberapa hari setelah temperature normal . kalau perlu dapat di berikan analgetik , sedatif . Jangan melakukan aktivitas selama 2 minggu 3) Non Paralitik Sama dengan tipe abortif, Pemberian analgetik sangat efektif bila diberikan bersamaan dengan pembalut hangat selama 1 5 - 3 0 menit setiap 2 - 4 jam dan kadang mandi air panas juga depat membantu . Sebaiknya diberikan foot board , papan penahan pada telapak kaki , yaitu agar kaki terletak pada sudut yang sesuai terhadap tungkai . Fisioterapi dilakukan 3 - 4 hari setelah demam hilang Lanjutan
  • 19. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan Keperawatan 4) Paralitik Harus dirawat di rumah sakit karena sewaktu-waktu dapat terjadi paralisis pernafasan , dan untuk ini harus diberikan pernafasan mekanis . Bila rasa sakit telah hilang dapat dilakukan fisioterapi pasif dengan menggerakan kaki/tangan Lanjutan
  • 20. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN POLIOMYELITIS 1. Pengkajian keperawatan 2. Diagnosa keperawatn 3. Intervensi keperawatan 4. Implementasi keperawatan 5. Evaluasi Keperawatan
  • 21. 1. Pengkajian Keperawatan a. Identitas Data-data tersebut harus yang seakurat-akuratnya, agar dapat di gunakan dalam terhadap berikutnya. Misalnya Nama Klien, No. RM, Tempat Tanggal Lahir, Umur, Agama, Pendidikan, Alamat, Jenis Kelamin, Penanggung Jawab. b. Riwayat kesehatan • • • • • • • • • Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat Penyakit Terdahulu Riwayat Penyakit Keluarga. Riwayat Antenatal Riwayat Natal Riwayat Neonatal Riwayat Gizi Riwayat Psikososial Riwayat Tumbuh Kembang
  • 22. 1. Pengkajian Keperawatan c. Pemeriksaan Fisik • • • • Keadaan Umum Sistem Pernafasan Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal d. Pemeriksaan Penunjang • • Pemeriksaan Laboratorium pada pemeriksaan sampel feses ditemukan adanya Poliovirus. Pada pemeriksaan serum ditemukan adanya peningkatan antibody. Pemeriksaan radiologi Lanjutan
  • 23. 2. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri berhubungan dengan proses infeksi yang menyerang syaraf. 2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan paralysis. 3. Ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah. 4. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan paralysis otot. 5. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi. 6. Ansietas berhubungan dengan penurunan status kesehatan.
  • 24. 3. Intervensi Keperawatan Dx DIAGNOSA NOC NIC 1. Nyeri b.d proses infeksi yang menyerang syaraf Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan klien mampu melakukan mengontrol nyeri, dengan kriteria hasil: - Menjelaskan factor penyebab nyeri - Mengikuti pengobatan yang diberikan - Mengontrol nyeri secara mandiri - Kaji tanda-tanda nyeri: lokasi, durasi, intensitas nyeri dengan meng- gunakan skala nyeri ( 0 - 10) - Mempertahankan immobilisasi (back slab) - Kaji factor-faktor penyebab terjadinya nyeri - Ajarkan tehnik manajemen
  • 25. 3. Intervensi Keperawatan Lanjutan Dx DIAGNOSA NOC NIC 2 Hambatan mobilitas fisik b.d paralys Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan klien mampu melakukan aktivitas lain sebagai pengganti pergerakan, menjaga kestabilan postur, dengan kriteria hasil: - Klien dapat ikut serta dalam program latihan. - Dapat meminimalisir tremor dalam melakukan pergerakan. - Tentukan aktivitas yang akan diberikan - Catat dan terima keadaan kelemahan(kelelahan yang ada). - Identifikasi factor-faktor yang mempengaruhi kemampuan untuk aktif - Evaluasi kemampuan untuk melakukan mobilisasi
  • 26. 3. Intervensi Keperawatan Lanjutan Dx DIAGNOSA NOC NIC 3. Ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual dan muntah Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan perubahan nutrisi membaik, dengan kriteria hasil: - Mual muntah berkurang dan nafsu makan bertambah. - Intake output adekuat - Pasien memperlihatkan peningkatan berat badan yang progresif - Kaji pola makan anak - Awasi mual dan muntah - Awasi preferensi dan pilihan makanan - Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian nutrisi - Berikan nutrisi kalori, protein,vitamin dan mineral - Timbang berat badan - Berikan makanan porsi sedikit
  • 27. 3. Intervensi Keperawatan Lanjutan DX DIAGNOSA NOC NIC 4. Ketidakefektifan pola nafas b.d paralysis otot. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan klien menunjukkan keefektifan pola napas, dengan Kriteria Hasil: - Tidak ada dyspneu - Menunjukkan jalan napas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama napas, frekuensi pernapasan dalam rentang normal, tidak ada - Monitor vital sign dan pola napas - Auskultasi bunyi nafas. - Tinggikan kepala tempat tidur, letakkan pada posisi duduk tinggi atau semi fowler. - Pertahankan jalan napas yang paten - Berikan tambahan oksigen.
  • 28. 3. Intervensi Keperawatan Lanjutan menit , RR= 3 0 - 4 0 x/menit) DX DIAGNOSA NOC NIC 5 Hipertermi b.d proses infeksi. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan suhu tubuh klien akan kembali normal dengan Kriteria hasil : - Suhu normal 36,5°C- 37,5°C - Nadi dan pernapasan dalam rentan normal (N= < 160x/ - Pantau suhu tubuh - Jangan pernah menggunakan usapan alcohol saat mandi/kompres. - Hindari mengigil. - Kompres mandi hangat durasi 2 0 - 3 0 menit.
  • 29. 3. Intervensi Keperawatan Lanjutan - Gangguan tidur dari skala 2 DX DIAGNOSA NOC NIC 6 Ansietas b.d penurunan status kesehatan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan ansietas klien berkurang. Dengan Kriteria Hasil: - Perasaan gelisah dari skala 2 (cukup berat) ditingkatkan menjadi skala 4 (ringan) - Kaji tingkat realita bahaya bagi anak dan keluarga tingkat ansietas (mis.rendah, sedang, parah). - Nyatakan retalita dan situasi seperti apa yang dilihat keluarga tanpa menayakan apa yang dipercaya. - Sediakan informasi yang
  • 30. 3. Intervensi Keperawatan Lanjutan menjadi skala 4 (sangat puas) DX DIAGNOSA NOC NIC 6. - Menunjukkan proses pikir yang terorganisir dari skala 2 (banyak terganggu) ditingkatkan menjadi skala 4 (sedikit terganggu) - Informasi di berikan tentang perjalanan penyakit dari skala 2 (agak puas) ditingkatkan — Hindari harapan - harapan kosong mis: Pertanyaan seperti “ Semua akan berjalan lancar”
  • 31. 4. Implementasi Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah di rencanakan, mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi. Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan kesimpulan perawat dan bukan atas petunjuk kesehatan lainya. Tindakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil keputusan bersama seperti dokter atau petugas kesehatan lain.
  • 32. 5. Evaluasi Evaluasi yang diharapkan pada klien dengan Poliomyelitis adalah sebagai berikut: a. Nyeri hilang b. Tidak terjadi gangguan mobilitas fisik c. Suhu tubuh normal d. Tdak terjadi infeksi e. Perfusi jaringan efektif f. Nutrisi seimbang Evaluasi ini merupakan evaluasi terhadap pasien dengan Poliomyelitie dan apabila dari poin satu sampai dengan poin 6 tersebut sudah tercapai oleh seorang pasien, maka dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut sudah sehat dan dapat meninggalkan rumah sakit