Dokumen tersebut membahas tentang gangguan imunitas khususnya penyakit polio. Polio disebabkan oleh virus polio yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Vaksinasi polio merupakan cara pencegahan utama dengan memberikan vaksin oral polio vaccine atau inactivated polio vaccine sejak bayi.
Dokumen tersebut merangkum sejarah dan epidemiologi penyakit polio. Polio merupakan penyakit menular yang disebabkan virus dan menyerang sistem saraf, menyebabkan kelumpuhan. Kasus polio global telah menurun 99% sejak 1988 meskipun masih endemik di beberapa negara. Dokumen ini menjelaskan wabah polio di Indonesia pada 2005 beserta analisis situasi, agent penyebab, mekanisme patogenesis, dan penularannya serta langkah-langkah penceg
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Dokumen tersebut merangkum sejarah dan epidemiologi penyakit polio. Polio merupakan penyakit menular yang disebabkan virus dan menyerang sistem saraf, menyebabkan kelumpuhan. Kasus polio global telah menurun 99% sejak 1988 meskipun masih endemik di beberapa negara. Dokumen ini menjelaskan wabah polio di Indonesia pada 2005 beserta analisis situasi, agent penyebab, mekanisme patogenesis, dan penularannya serta langkah-langkah penceg
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Kelompok II terdiri dari 5 orang siswa dengan nomor absen 06 sampai 10. Dokumen memberikan informasi tentang sejarah, penyebab, jenis, gejala, pengobatan, pencegahan penularan polio. Polio dikenal sejak zaman pra-sejarah dan menyerang sistem saraf. Terdapat 3 jenis polio yakni non-paralisis, spinal, dan bulbar yang berbeda gejalanya. Pencegahan melalui vaksinasi polio pada bayi.
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan pneumonia pada anak, termasuk anatomi, etiologi, deteksi, efektivitas antibiotika, dan standar tatalaksana untuk anak dengan batuk dan kesulitan bernapas.
Teks tersebut merupakan makalah tentang studi kasus campak pada orang dewasa yang membahas tentang konsep medis campak, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis dan tujuan penulisan makalah tersebut untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien dewasa dengan diagnosa campak.
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)NajMah Usman
Tiga kalimat ringkasan dokumen tentang campak:
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan virus morbillivirus dan menular melalui udara, dengan masa inkubasi 10-18 hari dan gejala awal demam dan ruam. Vaksinasi campak telah menurunkan kematian global akibat penyakit ini meski masih menjadi penyebab kematian anak-anak.
Dokumen tersebut membahas tentang askep pada anak dengan campak. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi campak, gejala klinis yang terdiri dari 3 stadium yaitu stadium kataral, erupsi dan konvalesensi, serta penatalaksanaan dan asuhan keperawatan pada anak dengan campak.
5 jenis vaksin imunisasi dasar untuk bayi, yaitu vaksin Polio, Campak, BCG, Hepatitis B, dan DPT. Vaksin-vaksin ini diberikan secara suntikan atau tetesan mulut untuk mencegah 7 penyakit berbahaya pada bayi seperti TBC, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Poliomielitis, Campak dan Hepatitis B. Jadwal dan cara pemberian vaksin ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang campak, penyebabnya, gejala, patofisiologi, diagnosis, penatalaksanaan, program imunisasi, dan contoh kasus. Dokumen ini memberikan informasi mengenai pentingnya imunisasi campak pada usia 9 bulan untuk mencegah infeksi, meskipun efikasinya tidak 100% dan masih terdapat risiko kecil infeksi ulang.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan vaksinasi. Secara singkat, imunisasi bertujuan untuk mencegah penyakit menular dengan memberikan antigen ke dalam tubuh sehingga dapat memproduksi antibodi. Vaksin dibuat dari kuman yang dilemahkan atau dimatikan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Indonesia telah melaksanakan program imunisasi sejak tahun 1956 untuk mengendalikan berbagai penyakit menular seperti cacar,
Dokumen tersebut merangkum aspek-aspek penting dalam penatalaksanaan anak dengan campak, meliputi definisi, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, diagnosis, penatalaksanaan, dan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan perencanaan pemulangan.
Vaksinasi polio dan BCG merupakan program imunisasi rutin yang dilaksanakan di Indonesia untuk mencegah penyakit poliomielitis dan tuberkulosis. Vaksin oral polio (OPV) diberikan sejak bayi baru lahir sebagai dosis awal, kemudian diulangi pada usia 2-3 bulan, sedangkan vaksin BCG diberikan untuk mencegah tuberkulosis. Kedua program imunisasi ini telah membantu menurunkan angka kejadian kedua penyakit
Kelompok II terdiri dari 5 orang siswa dengan nomor absen 06 sampai 10. Dokumen memberikan informasi tentang sejarah, penyebab, jenis, gejala, pengobatan, pencegahan penularan polio. Polio dikenal sejak zaman pra-sejarah dan menyerang sistem saraf. Terdapat 3 jenis polio yakni non-paralisis, spinal, dan bulbar yang berbeda gejalanya. Pencegahan melalui vaksinasi polio pada bayi.
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan pneumonia pada anak, termasuk anatomi, etiologi, deteksi, efektivitas antibiotika, dan standar tatalaksana untuk anak dengan batuk dan kesulitan bernapas.
Teks tersebut merupakan makalah tentang studi kasus campak pada orang dewasa yang membahas tentang konsep medis campak, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis dan tujuan penulisan makalah tersebut untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien dewasa dengan diagnosa campak.
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)NajMah Usman
Tiga kalimat ringkasan dokumen tentang campak:
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan virus morbillivirus dan menular melalui udara, dengan masa inkubasi 10-18 hari dan gejala awal demam dan ruam. Vaksinasi campak telah menurunkan kematian global akibat penyakit ini meski masih menjadi penyebab kematian anak-anak.
Dokumen tersebut membahas tentang askep pada anak dengan campak. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi campak, gejala klinis yang terdiri dari 3 stadium yaitu stadium kataral, erupsi dan konvalesensi, serta penatalaksanaan dan asuhan keperawatan pada anak dengan campak.
5 jenis vaksin imunisasi dasar untuk bayi, yaitu vaksin Polio, Campak, BCG, Hepatitis B, dan DPT. Vaksin-vaksin ini diberikan secara suntikan atau tetesan mulut untuk mencegah 7 penyakit berbahaya pada bayi seperti TBC, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Poliomielitis, Campak dan Hepatitis B. Jadwal dan cara pemberian vaksin ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang campak, penyebabnya, gejala, patofisiologi, diagnosis, penatalaksanaan, program imunisasi, dan contoh kasus. Dokumen ini memberikan informasi mengenai pentingnya imunisasi campak pada usia 9 bulan untuk mencegah infeksi, meskipun efikasinya tidak 100% dan masih terdapat risiko kecil infeksi ulang.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan vaksinasi. Secara singkat, imunisasi bertujuan untuk mencegah penyakit menular dengan memberikan antigen ke dalam tubuh sehingga dapat memproduksi antibodi. Vaksin dibuat dari kuman yang dilemahkan atau dimatikan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Indonesia telah melaksanakan program imunisasi sejak tahun 1956 untuk mengendalikan berbagai penyakit menular seperti cacar,
Dokumen tersebut merangkum aspek-aspek penting dalam penatalaksanaan anak dengan campak, meliputi definisi, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, diagnosis, penatalaksanaan, dan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan perencanaan pemulangan.
Vaksinasi polio dan BCG merupakan program imunisasi rutin yang dilaksanakan di Indonesia untuk mencegah penyakit poliomielitis dan tuberkulosis. Vaksin oral polio (OPV) diberikan sejak bayi baru lahir sebagai dosis awal, kemudian diulangi pada usia 2-3 bulan, sedangkan vaksin BCG diberikan untuk mencegah tuberkulosis. Kedua program imunisasi ini telah membantu menurunkan angka kejadian kedua penyakit
1. Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti difteri, pertusis, polio, campak, tetanus, tuberkulosis, dan hepatitis B.
2. Juga membahas tentang jenis kekebalan, baik kekebalan pasif maupun aktif, serta jadwal dan cara pemberian berbagai vaksin imunisasi anak dan dewasa.
3. Termasuk penjelasan singkat mengenai karakteristik
Poliomielitis adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang masuk lewat mulut dan menyebar ke seluruh tubuh. Vaksinasi polio oral terbukti sangat menurunkan kasus polio di seluruh dunia.
Poliomielitis adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang masuk melalui mulut dan menyebar ke seluruh tubuh. Vaksinasi polio oral terbukti sangat menurunkan kasus polio di seluruh dunia.
Poliomyelitis disebabkan oleh enterovirus tipe 1, 2, dan 3 yang menyerang sistem saraf perifer. Penyakit ini tersebar luas di seluruh dunia dan sering menyerang anak-anak. Gejalanya bervariasi mulai dari demam ringan hingga kelumpuhan. Pencegahannya dilakukan melalui imunisasi rutin dan kampanye imunisasi tambahan secara serentak untuk mencapai kekebalan kelompok. Pengawasan kasus kelumpuhan akut (AF
Vaksinasi dasar untuk bayi dan anak meliputi vaksin BCG, DPT, polio, campak, hepatitis B, dan Hib yang diberikan secara bertahap pada usia 0-12 bulan untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti TBC, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak, hepatitis B, dan meningitis. Imunisasi boster juga diberikan pada usia 18 bulan dan 5 tahun untuk memperkuat kekebalan.
Dokumen tersebut membahas tentang vaksinasi polio, termasuk jenis vaksin polio, cara kerja, dosis pemberian, efek samping, dan kontraindikasinya. Vaksin polio terdiri dari vaksin polio inaktif (IPV) yang diberikan secara suntik dan vaksin virus polio oral (OPV) yang diberikan secara oral. Kedua jenis vaksin bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap virus polio dengan memicu produksi antibodi di tub
Dokumen tersebut membahas tentang poliomielitis (polio), termasuk latar belakang penemuan penyakit ini, epidemiologi, klasifikasi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, komplikasi, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaannya. Secara ringkas, polio adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kelumpuhan, dengan gejala utama demam, sakit otot, dan kelumpu
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, tuberkulosis, hepatitis B, difteri, pertussis, dan lainnya. Diperlukan cakupan imunisasi yang tinggi dan berkelanjutan untuk mencegah penyakit tersebut baik pada individu maupun masyarakat."
Poliomielitis adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Virusnya menginfeksi saluran cerna dan menyebar ke sistem saraf. Gejalanya bervariasi dari demam ringan hingga kelumpuhan permanen. Pencegahannya melalui vaksinasi anak-anak.
1. Polio adalah penyakit menular yang disebabkan virus polio, yang dapat menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kelumpuhan. 2. Gejala polio meliputi demam, sakit kepala, muntah, sulit buang air besar, nyeri otot, dan dapat menyebabkan kelumpuhan. 3. Penularan polio terjadi secara langsung melalui feses, droplet, dan kontak oral-oral.
Keputusan Rektor Universitas Diponegoro menetapkan kalender akademik tahun 2017/2018 yang mengatur jadwal kegiatan akademik dan administrasi mulai seleksi mahasiswa baru, pendaftaran, pembayaran UKT, tes kesehatan, hingga pelaksanaan perkuliahan. Kalender ini berlaku untuk seluruh program studi di lingkungan Universitas Diponegoro.
Rapat koordinasi forum OSIS se-Kabupaten Rembang (FOKAR) membahas program kerja rutin dan tak rutin organisasi tersebut, yang bertujuan mempererat silahturahmi antar OSIS sekolah dan mengembangkan potensi mereka. FOKAR belum resmi karena belum mendapat legalitas meski sudah terstruktur, dan anggotanya terdiri atas seluruh OSIS SMA/sederajat di Kabupaten Rembang.
Dokumen tersebut merupakan bagian dari penelitian tentang upaya peningkatan ekonomi masyarakat sekitar melalui pengembangan konsep Sentra Industri Kreatif (SIK) batik Lasem dengan memanfaatkan potensi pariwisata budaya di Kabupaten Rembang. Ringkasan dari dokumen tersebut adalah analisis potensi pariwisata yang dapat terlibat dalam pengembangan SIK batik Lasem, kelemahan konsep kampung batik yang ada,
Dokumen tersebut membahas tentang potensi pariwisata di Kabupaten Rembang khususnya di Kecamatan Lasem yang dapat mendukung pengembangan sentra industri kreatif batik Lasem. Dokumen juga menjelaskan metode penelitian untuk menganalisis potensi dan sejarah batik Lasem serta faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan industri kreatif batik di daerah tersebut.
Nilai sosial adalah sikap dan perasaan yang diterima masyarakat sebagai pedoman untuk menentukan hal-hal yang benar dan penting. Fungsi nilai sosial meliputi sebagai faktor pendorong, petunjuk arah, alat pengawas, solidaritas, dan pelindung masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang Perang Dunia II dan Perang Dingin, termasuk penyebab, jalannya perang, pembentukan blok-blok, dan strategi yang diambil selama Perang Dingin.
1. Globalisasi ekonomi menyebabkan terbentuknya pasar bebas internasional dan kerja sama ekonomi antarnegara melalui organisasi seperti World Bank dan WTO.
2. Globalisasi ideologi menyebarkan ideologi liberal dan sosialis ke seluruh dunia yang memengaruhi sistem politik, ekonomi, dan sosial budaya negara.
3. Globalisasi politik mempengaruhi perkembangan sistem politik negara seperti transisi Indonesia dari demokrasi liberal hing
Dokumen tersebut membahas tentang anggota sistem tata surya yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya, delapan buah planet, asteroid, komet, meteor, dan satelit alami yang mengelilinginya. Matahari terdiri atas empat lapisan inti, fotosfer, kromosfer, dan korona. Delapan planet tata surya yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus memiliki ciri khas masing-
Suprastruktur politik adalah lembaga-lembaga negara yang berperan dalam pengambilan keputusan, pelaksanaan keputusan, dan pengawasan pelaksanaan keputusan. Terdiri dari MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, BPK, MA, dan MK.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga masa demokrasi terpimpin. Isinya meliputi kondisi ekonomi, politik, dan sosial pada masing-masing masa, serta perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan pembebasan Irian Barat.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
4. POLIO => penyakit paralisis/lumpuh yang
disebabkan oleh virus, yang kebanyakan
menyerang bagian kaki/tulang belakang.
Kasus terbanyak -> biasanya menyerang anak-
anak, namun bukan berarti orang dewasa bisa
bebas dari penyakit polio.
5. Penyebab -> Poliovirus (PV).
Virus ini masuk melalui mulut dan hidung, kemudian
berkembangbiak di dalam tenggorokan dan saluran
pencernaan.
Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke
sistem saraf pusat, hingga menyebabkan melemahnya otot
bahkan kelumpuhan (paralisis).
6.
7. Paling umum, polivirus melekat pada dan
menginfeksi sel-sel usus, berlipatganda, dan
dikeluarkan dalam feces dari individu yang
terinfeksi. Jarang, pada 2% dari kasus-kasus,
virus menyebar dari sistim percernaan ke sistim
syaraf dan menyebabkan penyakit kelumpuhan.
PENYEBARAN => disebar dengan cara "oral-
fecal". Infeksi dari orang ke orang terjadi dengan
kontak lender oral (mulut, hidung, dll), dahak,
feces, yang terinfeksi atau dengan makanan dan
air yang terkontaminasi oleh feces dari individu
lain yang terinfeksi.
8. Polio Non-paralisis
-> menyebabkan demam,
muntah, sakit perut, lesu,
dan sensitif. Terjadi kram
otot pada leher dan
punggung, otot terasa
lembek jika disentuh.
Polio Paralisis Spinal
-> menyerang saraf tulang belakang,
menghancurkan sel tanduk anterior yang
mengontrol pergerakan pada batang tubuh dan otot
tungkai.
Pada penderita yang tidak memiliki
kekebalan/belum divaksinasi, virus akan
menyerang seluruh bagian batang saraf tulang
belakang dan batang otak.
Penderita yang sudah memiliki kekebalan biasanya
terjadi kelumpuhan pada kaki.
1
2
9. Polio Bulbar
disebabkan -> tidak adanya kekebalan alami
sehingga batang otak ikut terserang.
Batang otak mengatur pernapasan dan saraf
kranial, yang mengirim sinyal ke berbagai syaraf
yang mengontrol pergerakan bola mata; hal yang
berhubungan dengan pipi, kelenjar air mata,
gusi, dan otot muka; mengatur pendengaran;
saraf yang membantu proses menelan dan
berbagai fungsi di kerongkongan; pergerakan
lidah dan rasa; dan saraf yang mengirim sinyal
ke jantung, usus, paru-paru, dan saraf
tambahan yang mengatur pergerakan leher.
Sudah bisa dibayangkan jenis polio ini
menyebabkan kematian.
3
10. Masa inkubasi virus polio biasanya berkisar 3-
35 hari.
Gejala umum serangan polivirus -> pengidap
mendadak lumpuh pada salah satu anggota
gerak setelah demam selama 2-5 hari.
11. POLIO NON PARALISIS
Demam
Muntah
Sakit perut
Lesu
Kram otot pada
leher serta
punggung
Otot terasa lembek
jika disentuh
POLIO PARALISIS SPINAL
Sudah punya kekebalan
-> biasanya akan terjadi
kelumpuhan pada kaki.
Belum memiliki
kekebalan/belum
divaksinasi -> biasanya
akan menyerang ke
seluruh bagian saraf
tulang belakang dan
batang otak sehingga bisa
mengakibatkan
kelumpuhan seluruh
anggota gerak badan.
12. POLIO BULBAR
Polio ini akan menyerang saraf yang
berhubungan dengan pergerakan bola
mata, muka, pendengaran, proses menelan
dan berbagai fungsi di kerongkongan,
pergerakan lidah dan rasa, serta saraf
tambahan yang mengirim sinyal ke
jantung, usus, paru-paru, dan pengatur
pergerakan leher.
Jika penderita tidak dibantu dengan alat
bantu pernafasan, jenis polio ini bisa
menyebabkan kematian
13. Ada 2 jenis vaksin, di Indonesia yang umum
diberikan adalah vaksin sabin (kuman yang
dilemahkan). Cara pemberiannya melalui
mulut.
Imunisasi dasar diberikan sejak anak baru
lahir/berumur beberapa hari/selanjutnya
diberikan setiap 4-6 minggu.
Pemberian vaksin polio dapat dilakukan
bersamaan dengan BCG, vaksin hepatitis B,
dan DPT.
Pemberian imunisasi polio dapat
menimbulkan kekebalan aktif terhadap
penyakit poliomyelitis.
Pengobatan
15. Pemberian -> dengan cara menyuntikannya atau dengan
cara meneteskan vaksin polio ke dalam mulut, mulut (Oral
Poliomyelitis Vaccine/OPV).
Untuk saat ini cara yang paling banyak digunakan adalah
dengan cara tetes ke mulut.
Selain lebih murah dan mudah, cara ini juga merupakan
cara yang paling mendekati rute penyakit polio di dalam
tubuh.
16. Inactived
Poliomyelitis Vaccine
(IPV)
IPV dihasilkan => membiakkan virus dalam media
pembiakkan, kemudian dibuat tidak aktif
(inactivated) -> pemanasan/bahan kimia.
Karena IPV tidak hidup dan tidak dapat replikasi
maka vaksin ini tidak dapat menyebabkan penyakit
polio walaupun diberikan pada anak dengan daya
tahan tubuh yang lemah.
Vaksin yang dibuat oleh Aventis Pasteur.
Penyimpanan : pada suhu 2-80C, tidak boleh
dibekukan.
Pemberian vaksin => suntikan, dosis 0,5 ml, 4x
berturut-turut, interval 2 bulan.
Pengobatan
17. Oral Polio Vaccine (OPV)
Jenis vaksin virus polio paling sering dipakai
di Indonesia.
Pemberiannya : meneteskan cairan melalui
mulut.
Terbuat dari virus liar (wild) hidup yang
dilemahkan.
OPV di Indonesia dibuat oleh PT Biofarma
Bandung.
Virus dalam vaksin ini setelah diberikan 2
tetes akan menempatkan diri di usus dan
memacu pembentukan antibodi baik dalam
darah maupun dalam dinding luar lapisan
usus yang mengakibatkan pertahan lokal
terhadap virus polio liar yang akan masuk.
Pengobatan
18. Vaksinasi dosis pertama, dapat terlindungi
secara cepat, sedangkan dosis berikutnya
akan memberikan perlindungan jangka
panjang.
Vaksin ini diberikan pada bayi baru lahir,
2,4,6,18, bulan, dan 5 tahun.
Imunisasi ulang dapat diberikan sebelum
anak masuk sekolah (5-6 tahun) dan saat
meninggalkan sekolah dasar (12 thun).
Cara vaksinasi -> meneteskan vaksin polio
sebanyak dua tetes langsung ke dalam
mulut anak.
Imunisasi tidak boleh diberikan pada anak
yang sedang diare berat, efek samping
dapat berupa kejang.
Oral
Polio
Vaccine
(OPV)
19. Keadaan kekebalan tubuh yang rendah atau tinggal
serumah dengan pasien yang memiliki kekebalanm tubuh
yang rendah misalnya : penyakit steroid, kanker dan
kemoterapi.
Muntah atau diare berat pemberian faksin di tunda.
Inveksi HIV/kontak langsung dengan HIV serumah.
Ada alergi terhadap neomisin, streptomisin, polimiksin-B.
Demam > 38,5 C, pemeberian vaksin ditunda.
20.
21. Mari laksanakan
“Gerakan Pencegahan” !
Virus polio sangat menular dan tak bisa
disembuhkan.
Virus ini menyerang seluruh tubuh (termasuk otot
dan sistem saraf) dan bisa menyebabkan
kelemahan otot yang sifatnya permanen dan
kelumpuhan total dalam hitungan jam saja.
Penularan => dari mulut yaitu percikan air liur,
dari tinja penderita polio.
22. Imunisasi polio yang biasanya dilakukan saat bayi/anak-
anak.
Vaksin polio ada 2 jenis yaitu vaksin salk (vaksin virus polio
yang tidak aktif), dan vaksin sabin (vaksin virus polio yang
aktif).
Bila memasak air harus mendidih dengan sempurna. Suhu
tinggi dapat cepat mematikan virus polio. Sebaliknya,
keadaan beku/suhu yang rendah virus ini bisa bertahan
hidup bertahun-tahun.
Biasakan menjalani pola hidup yang sehat.
Sanitasi yang baik dan bersih.