SlideShare a Scribd company logo
1
Peraturan Menteri Keuangan - 70/PMK.04/2007
TENTANG
KAWASAN PABEAN DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KPPBC TMP C Nunukan
Kawasan Pabean
Outline
2
Tempat Penimbunan Sementara
1
2
Kawasan Pabean
3
• kawasan dengan batas-batas tertentu di Pelabuhan Laut,
Bandar Udara, atau Tempat Lain yang ditetapkan untuk lalu
lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Pengertian
• Salinan Akte Pendirian Perusahaan sebagai Badan
Hukum;
• Surat Izin Usaha dari instansi terkait;
• Bukti penetapan sebagai Pelabuhan Laut atau Bandar
Udara, kecuali untuk Tempat Lain;
• Bukti status kepemilikan dan/atau penguasaan
tempat atau kawasn;
• Bukti Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
• Ukuran luas kawasan;
• Gambar denah lokasi; dan
• Berita Acara Pemeriksaan Lokasi.
Syarat
Permohonan
Kawasan Pabean
4
Direktur Jenderal atau Pejabat
yang ditunjuknya atas nama
Menteri Keuangan memberikan
persetujuan atau penolakan
dalam jangka waktu paling
lama 45 (empat puluh lima)
hari sejak permohonan
diterima secara lengkap dan
benar.
Persetujuan dilakukan
dengan menerbitkan
Keputusan Penetapan
sebagai Kawasan Pabean
oleh Direktur Jenderal atau
Pejabat yang ditunjuknya
atas nama Menteri
Keuangan
Penolakan atas permohonan
dilakukan dengan
menerbitkan surat
pemberitahuan penolakan
oleh Direktur Jenderal atau
Pejabat yang ditunjuknya
atas nama Menteri
Keuangan yang disertai
dengan alasan penolakan
Keputusan penetapan sebagai
Kawasan Pabean berlaku sejak
tanggal ditetapkan sampai
dengan adanya pencabutan
Proses
Persetujuan
Setuju
Tolak
Contoh Kawasan Pabean
5
Larangan dan Pencabutan Penetapan di
Kawasan Pabean
6
• Kawasan Pabean tidak menjalankan kegiatan/usaha dalam jangka waktu 1 (satu)
tahun secara terus-menerus;
• Pengelola Kawasan Pabean terbukti bersalah telah melakukan pelanggaran
tindak di bidang kepabeanan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;
• Pengelola Kawasan Pabean dinyatakan pailit; dan/atau
• Pengelola Kawasan Pabean mengajukan permohonan sendiri untuk dilakukan
pencabutan.
Penetapan sebagai Kawasan Pabean dicabut dalam hal :
Barang selain untuk tujuan impor dan/atau ekspor dilarang untuk ditimbun,
dimasukkan, dan/atau dikeluarkan ke dan/atau dari Kawasan Pabean, kecuali
untuk tujuan pengangkutan selanjutnya
Larangan
Kawasan Pabean
Outline
7
Tempat Penimbunan Sementara
1
2
Tempat Penimbunan Sementara
8
Penetapan suatu kawasan,
bangunan, dan/atau lapangan
sebagai Tempat Penimbunan
Sementara di tetapkan oleh
Direktur Jenderal atau Pejabat
yang ditunjuknya atas nama
Menteri Keuangan
Tempat Penimbunan Sementara
berupa :
* Lapangan Penimbunan
* Lapangan Penimbunan Peti
Kemas;
* Gudang Penimbunan; dan/atau
* Tangki penimbunan
Penambahan jenis Tempat Penimbunan Sementara diatur dengan
Peraturan Direktur Jenderal
Tempat Penimbunan Sementara (Syarat
Permohonan)
 Salinan Akte Pendirian Perusahaan sebagai Badan Hukum;
 Surat Izin Usaha dari instansi terkait;
 Izin dari Pemerintah Daerah setempat;
 Foto copy bukti kepemilikan atau penguasaan suatu bangunan, tempat atau kawasan
yang mempunyai batas-batas yang jelas;
 Bukti Nomor Pokok Wajib Pajak;
 Gambar denah dan batas-batasnya yang meliputi tempat penimbunan barang impor,
ekspor, barang untuk diangkut ke dalam daerah pabean lainnya melalui luar daerah
pabean, dan tempat pemeriksaan barang dan ruang kerja Pejabat Bea dan Cukai;
 Daftar peralatan dan fasilitas penunjang kegiatan usaha yang dimiliki dan surat
pernyataan sanggup untuk menyediakan peralatan dan fasilitas yang memadai;
 Surat keterangan dari pengusaha atau penanggung jawab Kawasan Pabean tentang
penggunaan bangunan dan/atau lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan itu
di dalam Kawasan Pabean bersangkutan sebagai Tempat Penimbunan Sementara;
 Berita Acara Pemeriksaan Lokasi;
 Surat pernyataan sanggup melaksanakan administrasi pembukuan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia; dan
 Surat pernyataan sanggup memenuhi peraturan perundang-undangan dibidang
kepabeanan
9
Tempat Penimbunan Sementara
10
Direktur Jenderal atau Pejabat
yang ditunjuknya atas nama
Menteri Keuangan memberikan
persetujuan atau penolakan
dalam jangka waktu paling
lama 45 (empat puluh lima)
hari sejak permohonan
diterima secara lengkap dan
benar.
Persetujuan ditetapkan
dengan menerbitkan
Keputusan Penetapan sebagai
Tempat Penimbunan
Sementara oleh Direktur
Jenderal atau Pejabat yang
ditunjuknya atas nama
Menteri Keuangan
Penolakan atas permohonan
dilakukan dengan
menerbitkan surat
pemberitahuan penolakan
oleh Direktur Jenderal atau
Pejabat yang ditunjuknya
atas nama Menteri
Keuangan yang disertai
dengan alasan penolakan
Keputusan penetapan sebagai
Tempat Penimbunan
Sementara berlaku sejak
tanggal ditetapkan sampai
dengan adanya pencabutan
Proses
Persetujuan
Setuju
Tolak
Penjelasan
Barang yang berasal dari dalam daerah
pabean dilarang ditimbun di Tempat
Penimbunan Sementara kecuali untuk
• tujuan ekspor;
• tujuan re-ekspor;atau
• tujuan dikirim ke tempat lain dalam daerah
pabean dengan melewati tempat diluar
daerah pabean
Penimbunan Barang di Tempat Penimbunan
Sementara
11
Penimbunan barang impor dan barang ekspor sementara menunggu
pengeluaran atau pemuatannya, dilakukan di tempat penimbunan yang telah
mendapatkan penetapan sebagai Tempat Penimbunan Sementara
Penimbunan Barang di Tempat Penimbunan Sementara
12
• Penimbunan barang di dalam Tempat
Penimbunan Sementara Wajib
dipisahkan antara barang impor,
barang ekspor, dan barang untuk
diangkut ke dalam daerah pabean
lainnya melalui luar daerah pabean.
• Barang-barang berbahaya, merusak,
dan/atau yang memiliki sifat dapat
mempengaruhi barang-barang lain
atau yang memerlukan instalasi atau
penanganan khusus, wajib ditimbun di
tempat khusus yang disediakan untuk
itu.
• Peti kemas kosong wajib ditimbun di
tempat khusus yang disediakan untuk
itu.
• Barang impor, ekspor, atau untuk
diangkut ke dalam daerah pabean
lainnya melalui luar daerah pabean
yang ditimbun di gudang penimbunan,
wajib diberi identitas secara jelas
• Peti kemas atau kemasan barang-
barang lainnya yang ditimbun dalam
Tempat Penimbunan Sementara hanya
dapat dibuka untuk kepentingan
pemeriksaan fisik barang dalam
rangka pemeriksaan pabean.
• Dalam hal terdapat permohonan
tertulis dari pemilik barang atau
kuasanya, Pejabat Bea dan Cukai
dapat memberikan persetujuan untuk
membuka peti kemas atau kemasan
barang
Penimbunan Barang di Tempat Penimbunan Sementara
PENGERTIAN
• Penimbunan barang di Tempat Penimbunan
Sementara yang berada di dalam area pelabuhan
laut atau bandar udara ditetapkan paling lama 30
(tiga puluh) hari sejak tanggal penimbunan.
• Penimbunan barang di Tempat Penimbunan
Sementara yang berada di tempat lain, ditetapkan
paling lama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal
penimbunan.
• Barang yang ditimbun di Tempat Penimbunan
Sementara yang tidak dikeluarkan dalam jangka
waktu, ditetapkan sebagai Barang yang Dinyatakan
Tidak Dikuasai.
13
Kewajiban dan Tanggung Jawab
Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara
Tempat, bangunan, dan sarana wajib memenuhi persyaratan yang
memungkinkan dapat dilakukannya pengeluaran, pemeriksaan, dan
pemasukan barang dari dan ke peti kemas atau kemasan barang
lainnya serta mengurangi resiko terjadinya kehilangan atau kerusakan
barang
14
Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara wajib menyediakan tempat atau
bangunan dan sarana yang memadai untuk tempat pemeriksaan barang yang
ditimbun di dalam Tempat Penimbunan Sementara
Kewajiban dan Tanggung Jawab
Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara
Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara yang telah mendapatkan Keputusan
Penetapan sebagai Tempat Penimbunan Sementara, sebelum memulai
operasional kegiatan sebagai Tempat Penimbunan Sementara wajib menyerahkan
jaminan kepada Kepala Kantor Pabean yang mengawasi Tempat Penimbunan
Sementara.
Besarnya jumlah jaminan
ditetapkan dengan
memperlihatkan kapasitas,
jenis, dan/atau volume
Tempat penimbunan
Sementara
Bentuk jaminan dapat berupa:
*uang tunai;
*jaminan bank;dan/atau
*Jaminan dari perusahaan
asuransi
15
Kewajiban dan Tanggung Jawab
Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara
Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara yang akan
memulai operasional kegiatan sebagai Tempat
Penimbunan sementara wajib memberitahukan secara
tertulis kepada Kepala Kantor Pabean yang mengawasi
Tempat Penimbunan Sementara yang berada dibawah
pengawasan Kantor Pabean yang telah menerapkan
sistem Pertukaran Data Elektronik (PDE) Kepabeanan
wajib memiliki aplikasi pengelolaan barang di Tempat
Penimbunan Sementara dan menyediakan media
komunikasi data elektronik yang terhubung (on-line
Computer) dengan aplikasi kepabeanan Kantor Pabean
16
Kewajiban dan Tanggung Jawab
Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara
17
Pengusaha Tempat
Penimbunan Sementara wajib
menyelenggarakan pembukuan
dan menyimpan catatan dan
dokumen, termasuk data
elektronik, yang berkaitan
dengan pemasukan dan
pengeluaran barang yang
ditimbun di Tempat
Penimbunan Sementara untuk
jangka waktu 10 (sepuluh)
tahun
Pengusaha Tempat
Penimbunan Sementara wajib
menyerahkan laporan
keuangan, buku, catatan dan
dokumen yang menjadi bukti
dasar pembukuan, surat yang
berkaitan dengan kegiatan
usaha termasuk data
elektronik, serta surat yang
berkaitan dengan kegiatan di
bidang kepabeanan untuk
kepentingan audit kepabeanan
Kewajiban dan Tanggung Jawab
Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara
18
Pengusaha dibebaskan dari
tanggung jawab dalam hal
barang yang ditimbun di
Tempat Penimbunan
Sementaranya
musnah tanpa
sengaja
telah diekspor kembali,
diimpor untuk dipakai, atau
diimpor sementara;atau
telah dipindahkan ke
Tempat Penimbunan
Sementara lain, Tempat
Penimbunan Berikat atau
Tempat Penimbunana
Pabean
Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara bertanggung jawab atas bea masuk
dan/atau cukai serta pajak dalam rangka impor yang terutang atas barang yang
ditimbun dalam Tempat Penimbunan Sementara terhitung sejak saat penimbunan
sampai dengan tanggal Pemberitahuan Pabean atas impor
Kewajiban dan Tanggung Jawab
Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara
Pengusaha Tempat
Penimbunan Sementara
yang tidak dapat
mempertanggungjawabkan
barang yang seharusnya
berada di tempat
penimbunannya, wajib
membayar bea masuk
dan/atau cukai serta pajak
dalam rangka impor yang
terutang dan dikenakan
sanksi administrasi berupa
denda sebesar 25% (dua
puluh lima persen) dari bea
masuk yang seharusnya
dibayar
• Perhitungan bea masuk
dan/atau cukai serta pajak
dalam rangka impor yang
terutang, sebagaimana
dimaksud pada ayat (1),
sepanjang tidak dapat
didasarkan pada tarif dan
nilai pabean barang yang
bersangkutan, didasarkan
pada tarif tertinggi untuk
golongan barang yang
tertera dalam
pemberitahuan pabean
pada saat barang tersebut
ditimbun di Tempat
Penimbunan Sementara
dan nilai pabean
ditetapkan oleh Pejabat
Bea dan Cukai
19
Sanksi Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara
• Kepala Kantor Pabean dapat memberikan sanksi
kepada pemilik izin Tempat Penimbunan
Sementara
20
Sanksi Kepala
Kantor Pabean
Tertulis Pembekuan Pencabutan Izin
Sanksi Tertulis
• tidak mengindahkan ketentuan pemisahan penimbunan barang impor, barang
ekspor, dan barang untuk diangkut ke dalam daerah pabean lainnya melalui
luar daerah pabean
• menimbun barang-barang berbahaya, merusak, dan yang karena sifatnya dapat
mempengaruhi barang-barang lain atau yang memerlukan instalasi atau
penanganan khusus, tidak ditempat khusus
• menimbun peti kemas kosong, tidak di tempat khusus
• tidak memberikan identitas barang impor dan barang ekspor yang ditimbun di
gudang penimbunan
• tidak lagi memenuhi ketentuan tentang tempat pemeriksaan barang
• tidak menyerahkan jaminan sesuai dengan ketentuan
• tidak memberitahukan secara tertulis kepada Kepala Kantor Pabean yang
mengawasi sebelum memulai operasional kegiatan sebagai Tempat
Penimbunan
• tidak memberitahukan perubahan data dan/atau kondisi fisik Tempat
Penimbunan Sementara berdasarkan rekomendasi dalam Laporan Hasil Audit
di bidang kepabeanan atau dari unit pengawasan lainnya; dan/atau
• tidak menyampaikan daftar.
21
Sanksi Pembekuan
• menimbun barang selain yang diizinkan untuk ditimbun di
tempat Penimbunan Sementara
• tidak lagi memiliki dan menyelenggarakan sistem
Pertukaran Data Elektronik (PDE)
• tidak menyelenggarakan pembukuan dan tidak bersedia
menyerahkan dokumen dan pembukuan lainnya
sehubungan dengan audit dibidang kepabeanan
• tidak memenuhi kewajiban pelunasan bea masuk dan/atau
cukai serta pajak dalam rangka impor, dan sanksi
administrasi, dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah
penagihan;
• tidak memenuhi ketentuan yang menjadi alasan
diterbitkannya surat peringatan. dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari sejak tanggal surat peringatan; dan/atau
• direkomendasikan oleh unit pengawasan untuk dibekukan
22
Sanksi Pencabutan
• Tempat Penimbunan Sementara dalam status pembekuan
dalam waktu selama 6 (enam) bulan secara terus menerus;
• Tempat Penimbunan Sementara tidak menjalankan
kegiatan/usaha dalam jangka waktu 1 (satu) tahun secara
terus menerus;
• Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara terbukti
bersalah telah melakukan pelanggaran tindak pidana di
bidang kepabeanan berdasarkan putusan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap;
• Tempat Penimbunan Sementara dinyatakan pailit;dan/atau
• Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara mengajukan
permohonan sendiri untuk dilakukan pencabutan
23
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
Direktorat Jendral Bea dan Cukai
Jl. Achmad Yani/ByPass
Telp. (021) 489.7511 Fax. (021) 489.7512
KPPBC Tipe Madya Pabean C Nunukan
Jl. Pelabuhan Baru No.40A, Nunukan 77482
Telp : 0556-21023 / 21298
Fax : 0556-21023

More Related Content

What's hot

Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Kanaidi ken
 
Materi: Pemahaman Prosedur Shipping
Materi: Pemahaman Prosedur ShippingMateri: Pemahaman Prosedur Shipping
Materi: Pemahaman Prosedur Shipping
Kanaidi ken
 
Sosialisasi E Faktur
Sosialisasi E FakturSosialisasi E Faktur
Sosialisasi E Faktur
karomah95
 
1 PROSES KLASIFIKASI BTKI.pptx
1 PROSES KLASIFIKASI BTKI.pptx1 PROSES KLASIFIKASI BTKI.pptx
1 PROSES KLASIFIKASI BTKI.pptx
LamanPajak
 
Surat keterangan asal barang (certificate of origin)
Surat keterangan asal barang (certificate of origin)Surat keterangan asal barang (certificate of origin)
Surat keterangan asal barang (certificate of origin)
Irfan Abdul Arief
 
SEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptx
SEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptxSEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptx
SEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptx
ssuserf0c136
 
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas KepabeananGambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
Kanaidi ken
 
Materi: Pengeluaran Barang Impor
Materi: Pengeluaran Barang ImporMateri: Pengeluaran Barang Impor
Materi: Pengeluaran Barang Impor
Kanaidi ken
 
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-2017121302233610 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
HarryIvan
 
Tindak pidana di bidang perpajakan
Tindak pidana di bidang perpajakanTindak pidana di bidang perpajakan
Tindak pidana di bidang perpajakan
Ahmad Muzzammil Ibnu Tasmiyah
 
Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013
Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013
Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013
Arya Dika Surya Calvin
 
TPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdf
TPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdfTPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdf
TPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdf
LamanPajak
 
Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22
Dede Azis Nagara
 
Pemahaman Prosedur Shipping_ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Pemahaman Prosedur Shipping_ Materi Training "EXPORT IMPORT"Pemahaman Prosedur Shipping_ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Pemahaman Prosedur Shipping_ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Kanaidi ken
 
Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingTata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Kanaidi ken
 
Tata cara penyelenggaraan rups perusahaan terbuka dan tertutup
Tata cara penyelenggaraan rups perusahaan terbuka dan tertutupTata cara penyelenggaraan rups perusahaan terbuka dan tertutup
Tata cara penyelenggaraan rups perusahaan terbuka dan tertutup
Yudha Herprasetyo
 
Uji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi SahamUji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Leks&Co
 
Perbanas - Decision Matrix Analysis
Perbanas - Decision Matrix AnalysisPerbanas - Decision Matrix Analysis
Perbanas - Decision Matrix Analysis
Hendrik Gunawan
 
PPh Pasal 22
PPh Pasal 22PPh Pasal 22
PPh Pasal 22
Aprian Hidayat
 
Pp 38 tahun 2016
Pp 38 tahun 2016Pp 38 tahun 2016
Pp 38 tahun 2016
Ahmad Abdul Haq
 

What's hot (20)

Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
 
Materi: Pemahaman Prosedur Shipping
Materi: Pemahaman Prosedur ShippingMateri: Pemahaman Prosedur Shipping
Materi: Pemahaman Prosedur Shipping
 
Sosialisasi E Faktur
Sosialisasi E FakturSosialisasi E Faktur
Sosialisasi E Faktur
 
1 PROSES KLASIFIKASI BTKI.pptx
1 PROSES KLASIFIKASI BTKI.pptx1 PROSES KLASIFIKASI BTKI.pptx
1 PROSES KLASIFIKASI BTKI.pptx
 
Surat keterangan asal barang (certificate of origin)
Surat keterangan asal barang (certificate of origin)Surat keterangan asal barang (certificate of origin)
Surat keterangan asal barang (certificate of origin)
 
SEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptx
SEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptxSEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptx
SEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptx
 
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas KepabeananGambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
 
Materi: Pengeluaran Barang Impor
Materi: Pengeluaran Barang ImporMateri: Pengeluaran Barang Impor
Materi: Pengeluaran Barang Impor
 
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-2017121302233610 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
 
Tindak pidana di bidang perpajakan
Tindak pidana di bidang perpajakanTindak pidana di bidang perpajakan
Tindak pidana di bidang perpajakan
 
Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013
Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013
Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013
 
TPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdf
TPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdfTPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdf
TPS MENGERJAKAN SOAL PERHITUNGAN BEA MASUK.pdf
 
Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22
 
Pemahaman Prosedur Shipping_ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Pemahaman Prosedur Shipping_ Materi Training "EXPORT IMPORT"Pemahaman Prosedur Shipping_ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Pemahaman Prosedur Shipping_ Materi Training "EXPORT IMPORT"
 
Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingTata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
 
Tata cara penyelenggaraan rups perusahaan terbuka dan tertutup
Tata cara penyelenggaraan rups perusahaan terbuka dan tertutupTata cara penyelenggaraan rups perusahaan terbuka dan tertutup
Tata cara penyelenggaraan rups perusahaan terbuka dan tertutup
 
Uji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi SahamUji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
 
Perbanas - Decision Matrix Analysis
Perbanas - Decision Matrix AnalysisPerbanas - Decision Matrix Analysis
Perbanas - Decision Matrix Analysis
 
PPh Pasal 22
PPh Pasal 22PPh Pasal 22
PPh Pasal 22
 
Pp 38 tahun 2016
Pp 38 tahun 2016Pp 38 tahun 2016
Pp 38 tahun 2016
 

Viewers also liked

Impor Sementara (ppt)
Impor Sementara (ppt)Impor Sementara (ppt)
Impor Sementara (ppt)
Ferry Fadin Amrulloh
 
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingProsedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Kanaidi ken
 
Presentasi beacukaihaikal
Presentasi beacukaihaikalPresentasi beacukaihaikal
Presentasi beacukaihaikal
Tri Damayantho
 
Perizinan.final
Perizinan.finalPerizinan.final
Perizinan.final
becekudus
 
tata-laksana- pdj-bc-26
 tata-laksana- pdj-bc-26 tata-laksana- pdj-bc-26
tata-laksana- pdj-bc-26
ardneh saputra
 
Pengantar kepabeanan audit keban_tp
Pengantar kepabeanan audit keban_tpPengantar kepabeanan audit keban_tp
Pengantar kepabeanan audit keban_tp
Kamal Chiter
 
Ekspor Impor Dengan Letter of Credit
Ekspor Impor Dengan Letter of CreditEkspor Impor Dengan Letter of Credit
Ekspor Impor Dengan Letter of Credit
Bilawal Alhariri Anwar
 
Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014
Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014
Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014
Raden Mas Mahardipa
 
administrasi ekspor dan impor
administrasi ekspor dan imporadministrasi ekspor dan impor
administrasi ekspor dan impor
Somewhere
 
Tata laksana kepabeanan import
Tata laksana kepabeanan importTata laksana kepabeanan import
Tata laksana kepabeanan import
Munif Achmad
 
Management studies icomm
Management studies icommManagement studies icomm
Management studies icomm
Ahmad Yani Ismail
 
Risk Management_TRAINING
Risk Management_TRAININGRisk Management_TRAINING
Risk Management_TRAINING
Kanaidi ken
 
Tipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakTipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakUVRI - UKDM
 
CARGO SERVICE CENTER
CARGO SERVICE CENTERCARGO SERVICE CENTER
CARGO SERVICE CENTER
A. Amarmono H.P
 
Kargo
KargoKargo
Kargo
Marlinda
 
Presentasi basic cargo
Presentasi basic cargoPresentasi basic cargo
Presentasi basic cargo
Astario Nugraha
 
Pmp integration chapter 4
Pmp integration chapter 4Pmp integration chapter 4
Pmp integration chapter 4
Ahmed Elshaboury,PMP,LEED GA
 
Presentasi latas & bpo edited
Presentasi latas & bpo editedPresentasi latas & bpo edited
Presentasi latas & bpo edited
wahyu71
 
Prosedur re impor
Prosedur re imporProsedur re impor
Prosedur re impor
Arief Nugroho
 

Viewers also liked (19)

Impor Sementara (ppt)
Impor Sementara (ppt)Impor Sementara (ppt)
Impor Sementara (ppt)
 
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingProsedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
 
Presentasi beacukaihaikal
Presentasi beacukaihaikalPresentasi beacukaihaikal
Presentasi beacukaihaikal
 
Perizinan.final
Perizinan.finalPerizinan.final
Perizinan.final
 
tata-laksana- pdj-bc-26
 tata-laksana- pdj-bc-26 tata-laksana- pdj-bc-26
tata-laksana- pdj-bc-26
 
Pengantar kepabeanan audit keban_tp
Pengantar kepabeanan audit keban_tpPengantar kepabeanan audit keban_tp
Pengantar kepabeanan audit keban_tp
 
Ekspor Impor Dengan Letter of Credit
Ekspor Impor Dengan Letter of CreditEkspor Impor Dengan Letter of Credit
Ekspor Impor Dengan Letter of Credit
 
Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014
Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014
Manual IKU dan KMK 467/KMK.01/2014
 
administrasi ekspor dan impor
administrasi ekspor dan imporadministrasi ekspor dan impor
administrasi ekspor dan impor
 
Tata laksana kepabeanan import
Tata laksana kepabeanan importTata laksana kepabeanan import
Tata laksana kepabeanan import
 
Management studies icomm
Management studies icommManagement studies icomm
Management studies icomm
 
Risk Management_TRAINING
Risk Management_TRAININGRisk Management_TRAINING
Risk Management_TRAINING
 
Tipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakTipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledak
 
CARGO SERVICE CENTER
CARGO SERVICE CENTERCARGO SERVICE CENTER
CARGO SERVICE CENTER
 
Kargo
KargoKargo
Kargo
 
Presentasi basic cargo
Presentasi basic cargoPresentasi basic cargo
Presentasi basic cargo
 
Pmp integration chapter 4
Pmp integration chapter 4Pmp integration chapter 4
Pmp integration chapter 4
 
Presentasi latas & bpo edited
Presentasi latas & bpo editedPresentasi latas & bpo edited
Presentasi latas & bpo edited
 
Prosedur re impor
Prosedur re imporProsedur re impor
Prosedur re impor
 

Similar to PMK 70 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara

TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT.pdf
TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT.pdfTEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT.pdf
TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT.pdf
LamanPajak
 
Impor sementara
Impor sementaraImpor sementara
Impor sementara
Guruh Agustinus
 
PER-54/BC/2011
PER-54/BC/2011PER-54/BC/2011
PER-54/BC/2011
Akhmad Firdaus
 
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdfPMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
CIkumparan
 
Saat dan tempat terutang pajak
Saat dan tempat terutang pajakSaat dan tempat terutang pajak
Saat dan tempat terutang pajakrereee
 
Fasilitas di bidang PPN dan PPnBM
Fasilitas di bidang PPN dan PPnBMFasilitas di bidang PPN dan PPnBM
Fasilitas di bidang PPN dan PPnBM
Fitri Bersahabat
 
Impor sementara
Impor sementaraImpor sementara
Impor sementara
Guruh Agustinus
 
Slide Faktur Pajak Undang-Undang Cipta kerja negara kesatuan republik indones...
Slide Faktur Pajak Undang-Undang Cipta kerja negara kesatuan republik indones...Slide Faktur Pajak Undang-Undang Cipta kerja negara kesatuan republik indones...
Slide Faktur Pajak Undang-Undang Cipta kerja negara kesatuan republik indones...
dwiyatmoko2
 
PPN Fasilitas
PPN   FasilitasPPN   Fasilitas
PPN Fasilitas
karomah95
 
PPN Fasilitas
PPN  FasilitasPPN  Fasilitas
PPN Fasilitas
karomah95
 
Pajak Sarang Burung Walet
Pajak Sarang Burung WaletPajak Sarang Burung Walet
Pajak Sarang Burung Walet
PT Lion Air
 
Kup pemeriksaan pajak
Kup pemeriksaan pajakKup pemeriksaan pajak
Kup pemeriksaan pajak
MONGGOAGUNG GROUP
 
Pemeriksaan-Pajak.pptx
Pemeriksaan-Pajak.pptxPemeriksaan-Pajak.pptx
Pemeriksaan-Pajak.pptx
SAMUELTHOMAS187
 
Kup penagihan
Kup penagihanKup penagihan
PMK-158-Manifes-Lengkap Indonesia Rev.pdf
PMK-158-Manifes-Lengkap Indonesia Rev.pdfPMK-158-Manifes-Lengkap Indonesia Rev.pdf
PMK-158-Manifes-Lengkap Indonesia Rev.pdf
brycerandra581
 
TLB_KDUB.pdf
TLB_KDUB.pdfTLB_KDUB.pdf
TLB_KDUB.pdf
LamanPajak
 
pengantar Bea Cukai.pdf
pengantar Bea Cukai.pdfpengantar Bea Cukai.pdf
pengantar Bea Cukai.pdf
bcshiam
 
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Kanaidi ken
 
HAL-HAL POKOK TAHAPAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA 5
HAL-HAL POKOK TAHAPAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA 5HAL-HAL POKOK TAHAPAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA 5
HAL-HAL POKOK TAHAPAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA 5
rusdiman1
 

Similar to PMK 70 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara (19)

TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT.pdf
TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT.pdfTEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT.pdf
TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT.pdf
 
Impor sementara
Impor sementaraImpor sementara
Impor sementara
 
PER-54/BC/2011
PER-54/BC/2011PER-54/BC/2011
PER-54/BC/2011
 
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdfPMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
 
Saat dan tempat terutang pajak
Saat dan tempat terutang pajakSaat dan tempat terutang pajak
Saat dan tempat terutang pajak
 
Fasilitas di bidang PPN dan PPnBM
Fasilitas di bidang PPN dan PPnBMFasilitas di bidang PPN dan PPnBM
Fasilitas di bidang PPN dan PPnBM
 
Impor sementara
Impor sementaraImpor sementara
Impor sementara
 
Slide Faktur Pajak Undang-Undang Cipta kerja negara kesatuan republik indones...
Slide Faktur Pajak Undang-Undang Cipta kerja negara kesatuan republik indones...Slide Faktur Pajak Undang-Undang Cipta kerja negara kesatuan republik indones...
Slide Faktur Pajak Undang-Undang Cipta kerja negara kesatuan republik indones...
 
PPN Fasilitas
PPN   FasilitasPPN   Fasilitas
PPN Fasilitas
 
PPN Fasilitas
PPN  FasilitasPPN  Fasilitas
PPN Fasilitas
 
Pajak Sarang Burung Walet
Pajak Sarang Burung WaletPajak Sarang Burung Walet
Pajak Sarang Burung Walet
 
Kup pemeriksaan pajak
Kup pemeriksaan pajakKup pemeriksaan pajak
Kup pemeriksaan pajak
 
Pemeriksaan-Pajak.pptx
Pemeriksaan-Pajak.pptxPemeriksaan-Pajak.pptx
Pemeriksaan-Pajak.pptx
 
Kup penagihan
Kup penagihanKup penagihan
Kup penagihan
 
PMK-158-Manifes-Lengkap Indonesia Rev.pdf
PMK-158-Manifes-Lengkap Indonesia Rev.pdfPMK-158-Manifes-Lengkap Indonesia Rev.pdf
PMK-158-Manifes-Lengkap Indonesia Rev.pdf
 
TLB_KDUB.pdf
TLB_KDUB.pdfTLB_KDUB.pdf
TLB_KDUB.pdf
 
pengantar Bea Cukai.pdf
pengantar Bea Cukai.pdfpengantar Bea Cukai.pdf
pengantar Bea Cukai.pdf
 
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
 
HAL-HAL POKOK TAHAPAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA 5
HAL-HAL POKOK TAHAPAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA 5HAL-HAL POKOK TAHAPAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA 5
HAL-HAL POKOK TAHAPAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA 5
 

Recently uploaded

ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 

Recently uploaded (13)

ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 

PMK 70 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara

  • 1. 1 Peraturan Menteri Keuangan - 70/PMK.04/2007 TENTANG KAWASAN PABEAN DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KPPBC TMP C Nunukan
  • 3. Kawasan Pabean 3 • kawasan dengan batas-batas tertentu di Pelabuhan Laut, Bandar Udara, atau Tempat Lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Pengertian • Salinan Akte Pendirian Perusahaan sebagai Badan Hukum; • Surat Izin Usaha dari instansi terkait; • Bukti penetapan sebagai Pelabuhan Laut atau Bandar Udara, kecuali untuk Tempat Lain; • Bukti status kepemilikan dan/atau penguasaan tempat atau kawasn; • Bukti Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); • Ukuran luas kawasan; • Gambar denah lokasi; dan • Berita Acara Pemeriksaan Lokasi. Syarat Permohonan
  • 4. Kawasan Pabean 4 Direktur Jenderal atau Pejabat yang ditunjuknya atas nama Menteri Keuangan memberikan persetujuan atau penolakan dalam jangka waktu paling lama 45 (empat puluh lima) hari sejak permohonan diterima secara lengkap dan benar. Persetujuan dilakukan dengan menerbitkan Keputusan Penetapan sebagai Kawasan Pabean oleh Direktur Jenderal atau Pejabat yang ditunjuknya atas nama Menteri Keuangan Penolakan atas permohonan dilakukan dengan menerbitkan surat pemberitahuan penolakan oleh Direktur Jenderal atau Pejabat yang ditunjuknya atas nama Menteri Keuangan yang disertai dengan alasan penolakan Keputusan penetapan sebagai Kawasan Pabean berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan adanya pencabutan Proses Persetujuan Setuju Tolak
  • 6. Larangan dan Pencabutan Penetapan di Kawasan Pabean 6 • Kawasan Pabean tidak menjalankan kegiatan/usaha dalam jangka waktu 1 (satu) tahun secara terus-menerus; • Pengelola Kawasan Pabean terbukti bersalah telah melakukan pelanggaran tindak di bidang kepabeanan yang mempunyai kekuatan hukum tetap; • Pengelola Kawasan Pabean dinyatakan pailit; dan/atau • Pengelola Kawasan Pabean mengajukan permohonan sendiri untuk dilakukan pencabutan. Penetapan sebagai Kawasan Pabean dicabut dalam hal : Barang selain untuk tujuan impor dan/atau ekspor dilarang untuk ditimbun, dimasukkan, dan/atau dikeluarkan ke dan/atau dari Kawasan Pabean, kecuali untuk tujuan pengangkutan selanjutnya Larangan
  • 8. Tempat Penimbunan Sementara 8 Penetapan suatu kawasan, bangunan, dan/atau lapangan sebagai Tempat Penimbunan Sementara di tetapkan oleh Direktur Jenderal atau Pejabat yang ditunjuknya atas nama Menteri Keuangan Tempat Penimbunan Sementara berupa : * Lapangan Penimbunan * Lapangan Penimbunan Peti Kemas; * Gudang Penimbunan; dan/atau * Tangki penimbunan Penambahan jenis Tempat Penimbunan Sementara diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal
  • 9. Tempat Penimbunan Sementara (Syarat Permohonan)  Salinan Akte Pendirian Perusahaan sebagai Badan Hukum;  Surat Izin Usaha dari instansi terkait;  Izin dari Pemerintah Daerah setempat;  Foto copy bukti kepemilikan atau penguasaan suatu bangunan, tempat atau kawasan yang mempunyai batas-batas yang jelas;  Bukti Nomor Pokok Wajib Pajak;  Gambar denah dan batas-batasnya yang meliputi tempat penimbunan barang impor, ekspor, barang untuk diangkut ke dalam daerah pabean lainnya melalui luar daerah pabean, dan tempat pemeriksaan barang dan ruang kerja Pejabat Bea dan Cukai;  Daftar peralatan dan fasilitas penunjang kegiatan usaha yang dimiliki dan surat pernyataan sanggup untuk menyediakan peralatan dan fasilitas yang memadai;  Surat keterangan dari pengusaha atau penanggung jawab Kawasan Pabean tentang penggunaan bangunan dan/atau lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan itu di dalam Kawasan Pabean bersangkutan sebagai Tempat Penimbunan Sementara;  Berita Acara Pemeriksaan Lokasi;  Surat pernyataan sanggup melaksanakan administrasi pembukuan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia; dan  Surat pernyataan sanggup memenuhi peraturan perundang-undangan dibidang kepabeanan 9
  • 10. Tempat Penimbunan Sementara 10 Direktur Jenderal atau Pejabat yang ditunjuknya atas nama Menteri Keuangan memberikan persetujuan atau penolakan dalam jangka waktu paling lama 45 (empat puluh lima) hari sejak permohonan diterima secara lengkap dan benar. Persetujuan ditetapkan dengan menerbitkan Keputusan Penetapan sebagai Tempat Penimbunan Sementara oleh Direktur Jenderal atau Pejabat yang ditunjuknya atas nama Menteri Keuangan Penolakan atas permohonan dilakukan dengan menerbitkan surat pemberitahuan penolakan oleh Direktur Jenderal atau Pejabat yang ditunjuknya atas nama Menteri Keuangan yang disertai dengan alasan penolakan Keputusan penetapan sebagai Tempat Penimbunan Sementara berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan adanya pencabutan Proses Persetujuan Setuju Tolak
  • 11. Penjelasan Barang yang berasal dari dalam daerah pabean dilarang ditimbun di Tempat Penimbunan Sementara kecuali untuk • tujuan ekspor; • tujuan re-ekspor;atau • tujuan dikirim ke tempat lain dalam daerah pabean dengan melewati tempat diluar daerah pabean Penimbunan Barang di Tempat Penimbunan Sementara 11 Penimbunan barang impor dan barang ekspor sementara menunggu pengeluaran atau pemuatannya, dilakukan di tempat penimbunan yang telah mendapatkan penetapan sebagai Tempat Penimbunan Sementara
  • 12. Penimbunan Barang di Tempat Penimbunan Sementara 12 • Penimbunan barang di dalam Tempat Penimbunan Sementara Wajib dipisahkan antara barang impor, barang ekspor, dan barang untuk diangkut ke dalam daerah pabean lainnya melalui luar daerah pabean. • Barang-barang berbahaya, merusak, dan/atau yang memiliki sifat dapat mempengaruhi barang-barang lain atau yang memerlukan instalasi atau penanganan khusus, wajib ditimbun di tempat khusus yang disediakan untuk itu. • Peti kemas kosong wajib ditimbun di tempat khusus yang disediakan untuk itu. • Barang impor, ekspor, atau untuk diangkut ke dalam daerah pabean lainnya melalui luar daerah pabean yang ditimbun di gudang penimbunan, wajib diberi identitas secara jelas • Peti kemas atau kemasan barang- barang lainnya yang ditimbun dalam Tempat Penimbunan Sementara hanya dapat dibuka untuk kepentingan pemeriksaan fisik barang dalam rangka pemeriksaan pabean. • Dalam hal terdapat permohonan tertulis dari pemilik barang atau kuasanya, Pejabat Bea dan Cukai dapat memberikan persetujuan untuk membuka peti kemas atau kemasan barang
  • 13. Penimbunan Barang di Tempat Penimbunan Sementara PENGERTIAN • Penimbunan barang di Tempat Penimbunan Sementara yang berada di dalam area pelabuhan laut atau bandar udara ditetapkan paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penimbunan. • Penimbunan barang di Tempat Penimbunan Sementara yang berada di tempat lain, ditetapkan paling lama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal penimbunan. • Barang yang ditimbun di Tempat Penimbunan Sementara yang tidak dikeluarkan dalam jangka waktu, ditetapkan sebagai Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai. 13
  • 14. Kewajiban dan Tanggung Jawab Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara Tempat, bangunan, dan sarana wajib memenuhi persyaratan yang memungkinkan dapat dilakukannya pengeluaran, pemeriksaan, dan pemasukan barang dari dan ke peti kemas atau kemasan barang lainnya serta mengurangi resiko terjadinya kehilangan atau kerusakan barang 14 Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara wajib menyediakan tempat atau bangunan dan sarana yang memadai untuk tempat pemeriksaan barang yang ditimbun di dalam Tempat Penimbunan Sementara
  • 15. Kewajiban dan Tanggung Jawab Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara yang telah mendapatkan Keputusan Penetapan sebagai Tempat Penimbunan Sementara, sebelum memulai operasional kegiatan sebagai Tempat Penimbunan Sementara wajib menyerahkan jaminan kepada Kepala Kantor Pabean yang mengawasi Tempat Penimbunan Sementara. Besarnya jumlah jaminan ditetapkan dengan memperlihatkan kapasitas, jenis, dan/atau volume Tempat penimbunan Sementara Bentuk jaminan dapat berupa: *uang tunai; *jaminan bank;dan/atau *Jaminan dari perusahaan asuransi 15
  • 16. Kewajiban dan Tanggung Jawab Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara yang akan memulai operasional kegiatan sebagai Tempat Penimbunan sementara wajib memberitahukan secara tertulis kepada Kepala Kantor Pabean yang mengawasi Tempat Penimbunan Sementara yang berada dibawah pengawasan Kantor Pabean yang telah menerapkan sistem Pertukaran Data Elektronik (PDE) Kepabeanan wajib memiliki aplikasi pengelolaan barang di Tempat Penimbunan Sementara dan menyediakan media komunikasi data elektronik yang terhubung (on-line Computer) dengan aplikasi kepabeanan Kantor Pabean 16
  • 17. Kewajiban dan Tanggung Jawab Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara 17 Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara wajib menyelenggarakan pembukuan dan menyimpan catatan dan dokumen, termasuk data elektronik, yang berkaitan dengan pemasukan dan pengeluaran barang yang ditimbun di Tempat Penimbunan Sementara untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara wajib menyerahkan laporan keuangan, buku, catatan dan dokumen yang menjadi bukti dasar pembukuan, surat yang berkaitan dengan kegiatan usaha termasuk data elektronik, serta surat yang berkaitan dengan kegiatan di bidang kepabeanan untuk kepentingan audit kepabeanan
  • 18. Kewajiban dan Tanggung Jawab Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara 18 Pengusaha dibebaskan dari tanggung jawab dalam hal barang yang ditimbun di Tempat Penimbunan Sementaranya musnah tanpa sengaja telah diekspor kembali, diimpor untuk dipakai, atau diimpor sementara;atau telah dipindahkan ke Tempat Penimbunan Sementara lain, Tempat Penimbunan Berikat atau Tempat Penimbunana Pabean Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara bertanggung jawab atas bea masuk dan/atau cukai serta pajak dalam rangka impor yang terutang atas barang yang ditimbun dalam Tempat Penimbunan Sementara terhitung sejak saat penimbunan sampai dengan tanggal Pemberitahuan Pabean atas impor
  • 19. Kewajiban dan Tanggung Jawab Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara yang tidak dapat mempertanggungjawabkan barang yang seharusnya berada di tempat penimbunannya, wajib membayar bea masuk dan/atau cukai serta pajak dalam rangka impor yang terutang dan dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari bea masuk yang seharusnya dibayar • Perhitungan bea masuk dan/atau cukai serta pajak dalam rangka impor yang terutang, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sepanjang tidak dapat didasarkan pada tarif dan nilai pabean barang yang bersangkutan, didasarkan pada tarif tertinggi untuk golongan barang yang tertera dalam pemberitahuan pabean pada saat barang tersebut ditimbun di Tempat Penimbunan Sementara dan nilai pabean ditetapkan oleh Pejabat Bea dan Cukai 19
  • 20. Sanksi Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara • Kepala Kantor Pabean dapat memberikan sanksi kepada pemilik izin Tempat Penimbunan Sementara 20 Sanksi Kepala Kantor Pabean Tertulis Pembekuan Pencabutan Izin
  • 21. Sanksi Tertulis • tidak mengindahkan ketentuan pemisahan penimbunan barang impor, barang ekspor, dan barang untuk diangkut ke dalam daerah pabean lainnya melalui luar daerah pabean • menimbun barang-barang berbahaya, merusak, dan yang karena sifatnya dapat mempengaruhi barang-barang lain atau yang memerlukan instalasi atau penanganan khusus, tidak ditempat khusus • menimbun peti kemas kosong, tidak di tempat khusus • tidak memberikan identitas barang impor dan barang ekspor yang ditimbun di gudang penimbunan • tidak lagi memenuhi ketentuan tentang tempat pemeriksaan barang • tidak menyerahkan jaminan sesuai dengan ketentuan • tidak memberitahukan secara tertulis kepada Kepala Kantor Pabean yang mengawasi sebelum memulai operasional kegiatan sebagai Tempat Penimbunan • tidak memberitahukan perubahan data dan/atau kondisi fisik Tempat Penimbunan Sementara berdasarkan rekomendasi dalam Laporan Hasil Audit di bidang kepabeanan atau dari unit pengawasan lainnya; dan/atau • tidak menyampaikan daftar. 21
  • 22. Sanksi Pembekuan • menimbun barang selain yang diizinkan untuk ditimbun di tempat Penimbunan Sementara • tidak lagi memiliki dan menyelenggarakan sistem Pertukaran Data Elektronik (PDE) • tidak menyelenggarakan pembukuan dan tidak bersedia menyerahkan dokumen dan pembukuan lainnya sehubungan dengan audit dibidang kepabeanan • tidak memenuhi kewajiban pelunasan bea masuk dan/atau cukai serta pajak dalam rangka impor, dan sanksi administrasi, dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah penagihan; • tidak memenuhi ketentuan yang menjadi alasan diterbitkannya surat peringatan. dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal surat peringatan; dan/atau • direkomendasikan oleh unit pengawasan untuk dibekukan 22
  • 23. Sanksi Pencabutan • Tempat Penimbunan Sementara dalam status pembekuan dalam waktu selama 6 (enam) bulan secara terus menerus; • Tempat Penimbunan Sementara tidak menjalankan kegiatan/usaha dalam jangka waktu 1 (satu) tahun secara terus menerus; • Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara terbukti bersalah telah melakukan pelanggaran tindak pidana di bidang kepabeanan berdasarkan putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap; • Tempat Penimbunan Sementara dinyatakan pailit;dan/atau • Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara mengajukan permohonan sendiri untuk dilakukan pencabutan 23
  • 24. TERIMA KASIHTERIMA KASIH Direktorat Jendral Bea dan Cukai Jl. Achmad Yani/ByPass Telp. (021) 489.7511 Fax. (021) 489.7512 KPPBC Tipe Madya Pabean C Nunukan Jl. Pelabuhan Baru No.40A, Nunukan 77482 Telp : 0556-21023 / 21298 Fax : 0556-21023