2. Rules of Origin atau dikenal sebagai
Ketentuan Asal Barang, adalah kriteria yang
wajib dipenuhi atas suatu barang ekspor untuk
dapat diterbitkan Certificate of Origin-nya oleh
pemerintah di negara asal barang sesuai
ketentuan yang ditetapkan berdasarkan
perjanjian yang telah disepakati.
Rules of Origin
Pengertian Umum
3. Elemen Rules of
Origin/Ketentuan Asal Barang
A. Kriteria Asal Barang (origin criteria);
B. Kriteria Pengiriman (direct consignment);
C. Ketentuan Prosedural.
4. Persyaratan Mendapatkan Tarif Preferensi
Barang diproduksi di Negara A
Termasuk dalam Skema FTA
Memenuhi Kriteria Origin
Memenuhi Kriteria Pengiriman
Memenuhi Prosedur
Mengajukan Permohonan C/O
Barang dengan Origin Negara A
Memenuhi kriteria Origin yang
ada di dalam skema FTA yang
digunakan
Barang dengan Origin
Negara A
Memenuhi kriteria
Pengiriman
Ketentuan dalam OCP dan
Peraturan nasional (importing
country)
1
2
3
Rules of Origin
4
5. Rules of Origin
Kriteria untuk mendapatkan status originating
Wholly Obtain
Produced from
Originating
Materials
Produced from
Non-Originating
Materials
Change in Tariff
Classification
Specific Process Value-added method
CC : 2-digit tariff
number change.
CTH : 4-digit
tariff
number change.
CTSH 6-digit tariff
number change.
To obtain originating status, one of the following PSR must be satisfi
PSR applies for goods
produced from non-originating.
Example
Animals
Plants
Minerals
Scrap & Waste
etc.,
Chemical Products (contoh IJEPA)
a) Chemical Reaction process
b) Purification process
c) Isomer Separation process
d) Biotechnological process
Textile or Textile Products
“2 process rule in principle”
6. 1. Apakah barang tersebut dilakukan/mengalami proses di negara
anggota FTA?
Bila Ya, lanjut Nomor 2.
Bila Tidak, barang tersebut tidak memenuhi status
originating.
2. Apakah barang tersebut menggunakan input dari bahan baku
impor?
Bila Ya, lanjut Nomor 3.
Bila Tidak, barang tersebut memenuhi status originating.
3. Ketahui HS (minimal 6 digit) dari barang manufaktur tersebut.
4. Dari HS yang diketahui, dapat diidentifikasi origin criteria dari
Product Spesific Rules sesuai skema FTA yang berlaku. Bila
mempunyai dua aturan maka hanya dipilih salah satu, misal RVC
atau CTC.
5. Ketahui pula HS dari seluruh input bahan baku, baik yang
berasal dari lokal maupun yang impor.
Panduan langkah² untuk mengetahui
Origin dari suatu barang manufaktur
7. 6. Untuk Proses CTC
Apakah input bahan baku impor setelah diproses menjadi produk
ekspor mempunyai perubahan klasifikasi tarif sesuai PSR (point
nomor 4)?
Bila Ya , barang tersebut memenuhi status originating.
Bila Tidak, lanjut nomor 7.
7. Proses Value Added
Buat Cost Structure, tentukan nilai RVC. Apakah mencapai 40%?
Bila Ya, barang tersebut memenuhi status originating.
Bila Tidak, tidak memenuhi status originating.
Panduan langkah² untuk mengetahui
Origin dari suatu barang manufaktur
….(lanjutan)
8. 1. Memeriksa apakah barang yang diimpor termasuk yang
mendapatkan tarif preferensi serta dibandingkan dengan tarif
MFNnya;
Tips Penggunaan SKA dalam
Importasi dengan Skema FTA
FTA Entry into Force Dasar Hukum
ATIGA (ASEAN Free Trade
Area/ASEAN Trade in Goods
Agreement)
1 Januari 1993
PMK 128/PMK.011/2010
12 Juli 2010 (ATIGA)
AC-FTA (ASEAN China - Free Trade
Agreement)
21 Juli 2004 (Early Harvest
Package) dan 20 Juli 2005
(Normal Track)
PMK 117/PMK.011/2012
10 Juli 2012
AK-FTA (ASEAN Korea - Free Trade
Agreement)
1 Januari 2007
PMK 118/PMK.011/2012
10 Juli 2012
IJ-EPA (Indonesia Japan Economic
Partnership Agreement)
1 Juli 2008
PMK 95/PMK.011/2008 and
PMK 96/PMK.011/2008
30 Juni 2008
AI-FTA (ASEAN India Free Trade
Area)
8 September 2010
PMK 144/PMK.011/2010
24 Agustus 2010
AANZ-FTA (ASEAN Australia New
Zealand Free Trade Area)
10 Januari 2012
PMK 166/PMK.011/2011
20 Oktober 2011
9. 2. Memeriksa Product Specific Rules (www.aseansec.org), apakah
product dari supplier dapat memenuhi kriteria yang ada;
3. Bila point 1 dan 2 terpenuhi, minta supplier memproses penerbitan
SKA dari negara asal;
4. Importir wajib mencantumkan pada kolom 19 PIB:
o kode fasilitas tarif preferensi; dan
o nomor dan tanggal SKA.
5. Importir wajib menyampaikan/menyerahkan:
o lembar asli dari SKA atas barang yang diimpornya
o Dalam hal digunakan Back-to-back/Movement COO selain
menyerahkan Back-to-Back/Movement COO asli, importir juga
wajib menyerahkan SKA asli atau copy dari negara pengekspor
pertama
o Dalam hal SKA asli rusak atau hilang, importir wajib
menyerahkan lembar asli Certified True Copy SKA
o Lembar asli Issued Retroactively SKA dalam hal SKA diterbitkan
lebih dari 3 hari setelah pengapalan
Tips ……cont..
10. 1. Mencari tahu apakah produk yang akan diekspor mendapat
preferensi di negara tujuan ekspor (www.aseansec.org);
2. Memeriksa status originating produk yang akan dieskpor, dengan
cara perhitungan values added method atau change in tariff
classification;
3. Memeriksa Product Specific Rules (www.aseansec.org) dari
skema FTA yang ada;
4. Bila poin 2 dan 3 terpenuhi, maka dapat diajukan penerbitan
SKA kepada Instansi Penerbit SKA dalam eksportasi dengan
skema FTA.
Tips Penggunaan SKA dalam
Eksportasi dengan Skema FTA
11. Matriks Perbandingan OCP
ATIGA ACFTA AKFTA IJEPA AJCEP AANZFT
A
AIFTA
Issuing
Authorities
-Customs (Phi,
Sgp)
-Ministry of
Commerce
(Thai,
Kamboja,
Laos,
Myanmar)
-Ministry of
Trade (Ind,
Mal &
Vietnam)
-Ministry of
Foreign &
Trade
(Brunei)
-Customs
-AQSIQ
(Administra
tion of
Quality
Supervisio
n,
Inspection
and
Quarantine
)
-Korea
Chamber
of
Commerc
e and
Industry
(KCCI)
-Korean
Customs
Service
(KCS)
Japan
Chamber
of
Commerc
e and
Industry
Japan
Chamber
of
Commerc
e and
Industry
Australia :
Chamber
of
Commerce
and
Industry
New
Zealand :
Chamber
of
Commerce
and
Industry
Export
Inspection
Council of
India
(MoC)
Back To Back CO √ √
(2nd Amend,
diberlakuka
n dengan
istilah
“Movement
Certificate”)
√ - √ √ √
12. Matriks Perbandingan OCP……(lanjutan)
ATIGA ACFTA AKFTA IJEPA AJCEP AANZFTA AIFTA
Third Country/Party
Invoicing
√ √
(berdasar
2nd
Amend)
√ √ √ √ √
Issued Retroactively √
(12
Bulan)
√
(12 Bulan)
√
(12
Bulan)
√
(12
Bulan)
√
(12
Bulan)
√
(12 Bulan)
√
(12
Bulan)
Issued CO At the
time of
export’n
At the time
of export’n
(2nd
Amend
berubah
menjadi
“prior to or
at the time
of
shipment”)
At the
time of
export’n
By the
time of
shipment
By the
time of
shipment
As near as
possible to
the date of
export’n
At the
time of
export’n
13. Matriks Perbandingan OCP…..(lanjutan)
AFTA
/ATIGA
ACFTA AKFTA IJEPA AJCEP AANZFTA AIFTA
Masa Penyimpanan SKA 3 tahun 2 tahun
(IPSKA)
1 tahun
(Eksporti
r)
3 tahun
(amend)
3 tahun 5 tahun 3 tahun 3 tahun 2 tahun
(IPSKA)
1 tahun
(Eksportir
)
Origin Criteria for
General Rule or Basic
Principle
CTH or
RVC 40%
RVC
40%
CTH or
RVC
40%
CTSH or
QVC
40%
CTH or
RVC 40%
CTH or
RVC 40%
RVC35%
+
CTSH
National Legal
Enactment
(Ratifikasi)
Keppres/Perpres
CEPT
AFTA:
85/1995
(30 Dec
1995)
ATIGA :
02/2010
48 /2004
(15
Jun04);
2nd
AMEND
(diratifika
si dg
Perpres
37/2011)
11/ 2007
(28 Mar
2007)
36/2008
(19 Mei
2008)
50/ 2009
(19
Nov09)
26/2011
(6 Mei
2011)
40 / 2010
(15Jun
2010)
National Legal
Enactment
Peraturan MenKeu
(PMK)
128/PMK.
011/10
(12Jul10)
117/PMK
.011/201
2 (10 Juli
2012)
118/PMK
.011/201
2 (10 Juli
2012)
95/PMK.
011/08
(30Jun0
8)
Belum
Tanda
tangan
166/PMK.0
11/2011 (20
Okt 2011)
144/PMK.
011/10
(24Aug10
)
14. • Verifikasi SKA adalah proses penyelidikan
mengenai keabsahan dokumen dan atau
kebenaran pengisian SKA yang dilakukan atas
permintaan pemerintah di negara tujuan
ekspor barang kepada Instansi Penerbit SKA.
• Retroactive Check adalah penelitian mengenai
keotentikan dan keakuratan informasi dari SKA
dengan melakukan konfirmasi kepada Instansi
Penerbit SKA di negara asal barang dan/atau
negara pengekspor.
Verifikasi SKA
15. a. Keabsahan Dokumen SKA
- Keaslian Dokumen SKA;
- Keraguan terhadap Stempel/cap SKA;
- Keraguan terhadap Tanda Tangan Pejabat
Penandatangan SKA.
b. Kebenaran terhadap tata cara pengisian dokumen SKA
- Kesalahan pengisian Formulir SKA;
- Keraguan terhadap kriteria asal barang.
Alasan Verifikasi/Retroactive check SKA
16. a.Menimbulkan beban biaya tambahan dan
waktu penyelesaiannya;
b.Mengurangi peluang ekspor karena importir
merasa dirugikan sehingga impornya mungkin
akan dialihkan ke negara lain;
c. Tidak diberikannya/penundaan pemberian tarif
preferensi preferensi.
Dampak Verifikasi/Retroactive Check SKA