Dokumen tersebut membahas tentang subjek hukum internasional dan hubungannya dengan hukum nasional. Subjek hukum internasional meliputi negara, organisasi internasional, Palang Merah Internasional, Takhta Suci Vatikan, kaum pemberontak, dan individu. Dokumen tersebut juga membahas teori dualisme dan monisme mengenai hubungan antara hukum internasional dan nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sengketa internasional, penyebab-penyebabnya, dan cara penyelesaiannya. Sengketa internasional adalah perbedaan pendapat atau pertengkaran antar negara yang dapat terjadi dalam berbagai bidang seperti politik, hukum, ekonomi, dan sosial budaya. Penyebabnya meliputi perebutan wilayah, sumber daya, ideologi, dan intervensi. Cara penyelesaiannya dapat dilak
Silabus mata kuliah Hukum Pidana mencakup berbagai topik seperti pengertian dan unsur-unsur tindak pidana, ajaran melawan hukum, alasan peniadaan pidana, percobaan dan penyertaan dalam tindak pidana, hal-hal yang dapat memberatkan dan menghapuskan pidana, serta jenis dan teori-teori pidana. Mata kuliah ini membahas hukum pidana secara sistematis dan empiris.
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalNuelnuel11
Dokumen tersebut membahas mengenai yurisdiksi negara dalam hukum internasional, yang merupakan hak dan kewenangan suatu negara untuk mengatur masalah-masalah yang tidak bersifat domestik. Terdapat berbagai jenis yurisdiksi seperti yurisdiksi legislatif, eksekutif, yudisial, personal, kebendaan, kriminal, sipil, berdasarkan ruang seperti teritorial, quasi-teritorial, ekstra-teritorial, universal
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sengketa internasional, penyebab-penyebabnya, dan cara penyelesaiannya. Sengketa internasional adalah perbedaan pendapat atau pertengkaran antar negara yang dapat terjadi dalam berbagai bidang seperti politik, hukum, ekonomi, dan sosial budaya. Penyebabnya meliputi perebutan wilayah, sumber daya, ideologi, dan intervensi. Cara penyelesaiannya dapat dilak
Silabus mata kuliah Hukum Pidana mencakup berbagai topik seperti pengertian dan unsur-unsur tindak pidana, ajaran melawan hukum, alasan peniadaan pidana, percobaan dan penyertaan dalam tindak pidana, hal-hal yang dapat memberatkan dan menghapuskan pidana, serta jenis dan teori-teori pidana. Mata kuliah ini membahas hukum pidana secara sistematis dan empiris.
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalNuelnuel11
Dokumen tersebut membahas mengenai yurisdiksi negara dalam hukum internasional, yang merupakan hak dan kewenangan suatu negara untuk mengatur masalah-masalah yang tidak bersifat domestik. Terdapat berbagai jenis yurisdiksi seperti yurisdiksi legislatif, eksekutif, yudisial, personal, kebendaan, kriminal, sipil, berdasarkan ruang seperti teritorial, quasi-teritorial, ekstra-teritorial, universal
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai teori mengenai sifat dan hakekat negara, meliputi definisi, tinjauan secara historis, sosiologis, dan yuridis. Secara historis, negara dikenal dengan berbagai istilah seperti polis, imperium, kerajaan, dan republik. Tinjauan sosiologis melihat negara sebagai organisasi sosial untuk mengintegrasikan masyarakat. Sedangkan tinjauan yuridis memandang negara se
Dokumen tersebut merupakan silabus mata kuliah Hukum Internasional yang mencakup berbagai topik seperti pengertian HI, sejarah perkembangan HI, sumber-sumber HI, subyek HI, kedaulatan negara, dan masalah-masalah kontemporer dalam HI. Dokumen juga memberikan daftar referensi buku yang relevan untuk mata kuliah tersebut.
Dokumen tersebut membahas berbagai upaya hukum yang dapat dilakukan oleh pihak yang merasa dirugikan oleh putusan pengadilan, diantaranya perlawanan (verzet), banding, kasasi, peninjauan kembali, dan derden verzet.
Makalah ini membahas tentang perjanjian internasional, meliputi pengertian perjanjian internasional, macam-macam perjanjian internasional seperti bilateral dan multilateral, serta tahapan dalam membuat perjanjian internasional yaitu perundingan, penandatanganan, dan ratifikasi.
16 April - Etika Profesi Advokat - H. Sutrisno, S.H., M.Hum. .pptRullyMarlanEliezerSi
1. Dokumen tersebut membahas tentang etika profesi advokat dan beberapa persoalan yang dihadapi advokat dalam menerapkan kode etik.
2. Kode etik advokat dirancang untuk menjamin advokat dapat menjalankan tugasnya secara independen, jujur, dan bertanggung jawab kepada klien, pengadilan, dan masyarakat.
3. Beberapa persoalan kode etik advokat terkait kewajiban advokat untuk menj
Sudikno Mertokusumo
Hukum Acara Perdata adalah peraturan hukum yg mengatur bagaimana caranya menjamin ditaatinya hukum perdata materiil dengan perantaraan hakim.
Retnowulan Sutantio
Hukum Acara Perdata disebut juga hukum perdata formil yaitu kesemuanya kaidah hukum yg menentukan dan mengatur cara bagaimana melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajiban perdata sebagaimana yg diatur dalam hukum perdata materiil
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
Dokumen tersebut membahas tentang hukum pidana khusus terorisme di Indonesia. Terdapat definisi terorisme, kekerasan, ancaman kekerasan, dan bahan peledak. Juga dijelaskan ruang lingkup keberlakuan hukum tersebut, yurisdiksi negara lain, ketentuan pidana, serta sanksi bagi korporasi yang terlibat tindak pidana terorisme.
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesiaafifahdhaniyah
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia. Perlindungan hukum bertujuan untuk mengamankan hak-hak warga negara sesuai dengan ketentuan hukum. Sedangkan penegakan hukum diperlukan agar hukum dapat berfungsi dengan efektif. Beberapa lembaga penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan, peradilan, dan advokat berperan penting dalam menjamin terwujudny
Kejaksaan Republik Indonesia bertugas sebagai lembaga penegak hukum yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan. Tugas utamanya meliputi penuntutan kasus pidana, pengawasan putusan hukum, dan penyidikan tindak pidana tertentu. Kejaksaan juga berperan dalam bidang perdata, ketertiban umum, dan penegakan hak asasi manusia serta pemberantasan korupsi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian hukum humaniter internasional, tujuan, asas, dan hubungannya dengan hak asasi manusia.
2. Hukum humaniter internasional bertujuan untuk meminimalkan penderitaan akibat konflik bersenjata dengan memberikan perlindungan bagi korban perang.
3. Asas-asasnya mencakup kepentingan militer, kemanusiaan, dan kesatriaan.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai teori mengenai sifat dan hakekat negara, meliputi definisi, tinjauan secara historis, sosiologis, dan yuridis. Secara historis, negara dikenal dengan berbagai istilah seperti polis, imperium, kerajaan, dan republik. Tinjauan sosiologis melihat negara sebagai organisasi sosial untuk mengintegrasikan masyarakat. Sedangkan tinjauan yuridis memandang negara se
Dokumen tersebut merupakan silabus mata kuliah Hukum Internasional yang mencakup berbagai topik seperti pengertian HI, sejarah perkembangan HI, sumber-sumber HI, subyek HI, kedaulatan negara, dan masalah-masalah kontemporer dalam HI. Dokumen juga memberikan daftar referensi buku yang relevan untuk mata kuliah tersebut.
Dokumen tersebut membahas berbagai upaya hukum yang dapat dilakukan oleh pihak yang merasa dirugikan oleh putusan pengadilan, diantaranya perlawanan (verzet), banding, kasasi, peninjauan kembali, dan derden verzet.
Makalah ini membahas tentang perjanjian internasional, meliputi pengertian perjanjian internasional, macam-macam perjanjian internasional seperti bilateral dan multilateral, serta tahapan dalam membuat perjanjian internasional yaitu perundingan, penandatanganan, dan ratifikasi.
16 April - Etika Profesi Advokat - H. Sutrisno, S.H., M.Hum. .pptRullyMarlanEliezerSi
1. Dokumen tersebut membahas tentang etika profesi advokat dan beberapa persoalan yang dihadapi advokat dalam menerapkan kode etik.
2. Kode etik advokat dirancang untuk menjamin advokat dapat menjalankan tugasnya secara independen, jujur, dan bertanggung jawab kepada klien, pengadilan, dan masyarakat.
3. Beberapa persoalan kode etik advokat terkait kewajiban advokat untuk menj
Sudikno Mertokusumo
Hukum Acara Perdata adalah peraturan hukum yg mengatur bagaimana caranya menjamin ditaatinya hukum perdata materiil dengan perantaraan hakim.
Retnowulan Sutantio
Hukum Acara Perdata disebut juga hukum perdata formil yaitu kesemuanya kaidah hukum yg menentukan dan mengatur cara bagaimana melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajiban perdata sebagaimana yg diatur dalam hukum perdata materiil
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
Dokumen tersebut membahas tentang hukum pidana khusus terorisme di Indonesia. Terdapat definisi terorisme, kekerasan, ancaman kekerasan, dan bahan peledak. Juga dijelaskan ruang lingkup keberlakuan hukum tersebut, yurisdiksi negara lain, ketentuan pidana, serta sanksi bagi korporasi yang terlibat tindak pidana terorisme.
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesiaafifahdhaniyah
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia. Perlindungan hukum bertujuan untuk mengamankan hak-hak warga negara sesuai dengan ketentuan hukum. Sedangkan penegakan hukum diperlukan agar hukum dapat berfungsi dengan efektif. Beberapa lembaga penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan, peradilan, dan advokat berperan penting dalam menjamin terwujudny
Kejaksaan Republik Indonesia bertugas sebagai lembaga penegak hukum yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan. Tugas utamanya meliputi penuntutan kasus pidana, pengawasan putusan hukum, dan penyidikan tindak pidana tertentu. Kejaksaan juga berperan dalam bidang perdata, ketertiban umum, dan penegakan hak asasi manusia serta pemberantasan korupsi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian hukum humaniter internasional, tujuan, asas, dan hubungannya dengan hak asasi manusia.
2. Hukum humaniter internasional bertujuan untuk meminimalkan penderitaan akibat konflik bersenjata dengan memberikan perlindungan bagi korban perang.
3. Asas-asasnya mencakup kepentingan militer, kemanusiaan, dan kesatriaan.
Sistem hukum dan peradilan internasionalslempack c
Makalah ini membahas tentang sistem hukum dan peradilan internasional. Secara singkat, dijelaskan bahwa hukum internasional adalah aturan yang mengatur hubungan antar negara, sedangkan peradilan internasional adalah sarana untuk menyelesaikan sengketa internasional. Makalah ini juga menjelaskan asal mula, pembagian, asas, dan lembaga peradilan internasional."
Perwakilan diplomatik mewakili negara pengirim untuk melaksanakan hubungan diplomatik dengan negara penerima atau organisasi internasional. Tugas utamanya meliputi mewakili dan memperjuangkan kepentingan negara pengirim, melindungi warga negaranya, serta meningkatkan kerja sama dengan negara penerima di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Islam adalah agama yang mengajarkan pada umatnya untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan cara memelihara, memanfaatkan yang ada, dan menghindari kerusakan lingkungan. Alquran dan hadis memberikan pelajaran tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam sebagai tanggung jawab umat manusia.
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasionalArini Nurmala Sari
Dokumen tersebut membahas sistem hukum internasional dan pengadilan internasional. Ia menjelaskan latar belakang hukum internasional termasuk definisi, asas-asas, dan subjek hukum internasional seperti negara, organisasi internasional, dan individu. Dokumen tersebut juga membahas berbagai jenis organisasi internasional seperti organisasi antarpemerintah, organisasi nonpemerintah, organisasi regional, dan organisasi yang bersifat universal
Dokumen tersebut membahas sistem hukum dan peradilan internasional. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan pengertian hukum internasional, asal-usulnya, asas-asas yang dianut, sumber hukumnya, subjek yang tercakup didalamnya, hubungannya dengan hukum nasional, serta proses ratifikasi menjadi hukum nasional.
Penjelasan mengenai seputar Hukum internasionalmenhankam88
Teori dasar kekuatan mengikat berlakunya hukum internasional Dasar Berlakunya Hukum Internasional, Status Hukum Internasional, Teori Dasar Kekuatan Mengikat Berlakunya Hukum Internasional
Hukum internasional memiliki peran penting dalam mengatur interaksi antara negara-negara dan organisasi internasional. Dalam konteks ini, dasar berlakunya hukum internasional sangat relevan dalam memahami bagaimana hukum ini dapat diterapkan dan diwujudkan dalam praktik. Dalam makalah ini, kita akan membahas dasar berlakunya hukum internasional, status hukum internasional, serta teori dasar kekuatan mengikat berlakunya hukum internasional.
Dasar Berlakunya Hukum Internasional
Dasar berlakunya hukum internasional dapat dilihat dari beberapa sumber, termasuk perjanjian internasional, kebiasaan internasional, hukum umum, putusan pengadilan, dan teori terkemuka. Dalam Pasal 38 ayat (1) Piagam Mahkamah Internasional, sumber-sumber hukum internasional ini diatur secara formal. Perjanjian internasional, misalnya, dapat berupa konvensi yang ditandatangani oleh negara-negara dan mengandung ketentuan hukum yang diakui secara tegas. Kebiasaan internasional, sebaliknya, adalah bukti dari suatu kebiasaan umum yang telah diterima sebagai hukum. Hukum umum yang diakui oleh bangsa beradab juga menjadi sumber hukum internasional. Selain itu, putusan pengadilan dan pendapat ahli dari berbagai negara dapat menjadi sumber tambahan bagi menetapkan aturan hukum internasional.
Status Hukum Internasional
Status hukum internasional dapat dilihat sebagai suatu sistem hukum yang mengikat antara negara-negara dan organisasi internasional. Dalam sistem ini, hukum internasional berfungsi sebagai suatu aturan yang mengatur interaksi antara pihak-pihak yang terlibat. Status hukum internasional ini didasarkan pada prinsip-prinsip hukum yang diakui secara umum dan digunakan dalam praktik hukum internasional.
Teori Dasar Kekuatan Mengikat Berlakunya Hukum Internasional
Teori dasar kekuatan mengikat berlakunya hukum internasional dapat dilihat dari beberapa aliran. Salah satu aliran adalah teori hukum alam, yang mendalilkan bahwa hukum internasional adalah "hukum alam" yang merupakan hukum ideal karena mempunyai kedudukan tinggi daripada hukum negara. Aliran lain adalah teori kehendak negara, yang mendalilkan bahwa hukum internasional berlaku karena adanya kehendak dari negara yang bersangkutan untuk tunduk pada hukum internasional tersebut. Selain itu, teori objektivis juga memandang bahwa hukum internasional adalah norma hukum yang lebih tinggi yang didasarkan pada norma yang lebih tinggi lagi.
Dalam makalah ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang dasar berlakunya hukum internasional, status hukum internasional, serta teori dasar kekuatan mengikat berlakunya hukum internasional. Kita juga akan meneliti bagaimana hukum internasional diterapkan dalam praktik dan bagaimana status hukum internasional mempengaruhi interaksi antara negara-negara dan organisasi internasional. Semoga dengan adanya
Dokumen tersebut membahas sistem hukum dan peradilan internasional, termasuk pengertian hukum internasional, asal usulnya, sumber hukum internasional, subjek hukum internasional, dan proses ratifikasi hukum internasional menjadi hukum nasional. Dokumen ini juga membahas peradilan internasional yang dilakukan oleh Mahkamah Internasional PBB.
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem hukum dan peradilan internasional, termasuk makna hukum internasional, asas-asasnya, sumber-sumbernya, lembaga peradilan internasional seperti Mahkamah Internasional dan Mahkamah Pidana Internasional, serta penyelesaian sengketa internasional secara damai dan paksa.
Perjanjian internasional adalah perjanjian yang dibuat oleh dua negara atau lebih untuk menciptakan akibat hukum. Hubungan internasional adalah interaksi antar negara untuk mencapai tujuan tertentu melalui sarana seperti diplomasi dan negosiasi. Sengketa internasional dapat terjadi karena klaim wilayah seperti antara Indonesia dan Timor Leste maupun Indonesia dan Malaysia mengenai pulau-pulau tertentu.
Hukum adalah sistem aturan yang mengatur perilaku manusia dalam masyarakat. Hukum dibuat oleh pemerintah melalui lembaga legislatif dan diimplementasikan oleh lembaga peradilan dan eksekutif. Hukum terdiri dari berbagai bidang seperti pidana, perdata, konstitusi, dan internasional.
1. Makalah ini membahas tentang sistem hukum internasional dan peradilan internasional.
2. Sistem hukum internasional adalah aturan-aturan yang diciptakan bersama oleh negara-negara untuk mengatur hubungan internasional.
3. Peradilan internasional terdiri dari berbagai lembaga peradilan internasional yang bertujuan mencapai keadilan internasional.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Subjek Hukum Internasional dan Hubungan Hukum Internasional Dengan Hukum Nasional
1. Subjek Hukum Internasional
DAN
Hubungan Hukum Internasional Dengan Hukum
Nasional
Deny
Setiawan
Gilang
Pratama
Kevin
Anas .W
Mahdif
Indiarto
Zori
Aditya
KELAS : XI-IPA 6
3. Subjek Hukum Internasional adalah semua pihak atau entitas yang
dapat dibebani oleh hak dan kewajiban yang diatur oleh Hukum
Intenasional. Hak dan kewajiban tersebut berasal dan semua
ketentuan baik yang bersifat formal ataupun non-formal dari
Perjanjian Internasional ataupun dan Kebiasaan Internasional
Subjek Hukum Internasional
4. • Negara1
• Organisasi Internasional2
• Palang Merah Internasional3
• Takhta Suci Vatikan4
• Kaum Pemberontak5
• Individu6
SUBJEK HUKUM INTENASIONAL
5. Negara
Menurut Konvensi Montevideo 1949, mengenai Hak dan Kewajiban
Negara, kualifikasi suatu negara untuk disebut sebagai pribadi
dalam hukum internasional adalah:
Penduduk yang tetap
Wilayah tertentu
Pemerintahan
Kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan negara
lain
6. Negara
Beberapa literatur menyebutkan bahwa negara adalah subjek hukum
internasional yang utama, bahkan ada beberapa literatur yang menyebutkan
bahwa negara adalah satu-satunya subjek hukum internasional. Alasan yang
mendasari pendapat yang menyatakan bahwa negara adalah subjek hukum
internasional yang utama adalah:
Hukum internasional mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban
negara, sehingga yang harus diatur oleh hukum internasional
terutama adalah negara.
Perjanjian internasional merupakan sumber hukum internasional
yang utama dimana negara yang paling berperan menciptakannya.
7. Organisasi Internasional
Munculnya organisasi internasional pada hakikatnya didorong oleh keinginan untuk
meningkatkan dan melembagakan kerja sama internasional secara tetap. Klasifikasi
organisasi internasional menurut Theodore A Couloumbis dan James Wolfe:
Organisasi internasional yang memiliki keanggotaan secara global dengan
maksud dan tujuan yang bersifat umum, contohnya adalah PBB.
Organisasi internasional yang memiliki keanggotaan global dengan maksud
dan tujuan yang bersifat spesifik, contohnya adalah World Bank,
UNESCO,International Monetary Fund, International Labour Organization, dan
lain-lain;
Organisasi internasional dengan keanggotaan regional dengan maksud dan
tujuan global, antara lain: Association of Southeast Asian Nation
(ASEAN),Europe Union.
8. Palang Merah Internasional
Sebenarnya Palang Merah Internasional, hanyalah merupakan salah satu jenis
organisasi internasional. Namun karena faktor sejarah, keberadaan Palang Merah
Internasional di dalam hubungan dan hukum internasional menjadi sangat unik dan
di samping itu juga menjadi sangat strategis.
Pada awal mulanya,Palang Merah Internasional merupakan organisasi dalam yang
lingkup nasional, yaitu Swiss, didirikan oleh lima orang berkewarganegaraan Swiss,
yang dipimpin oleh Henry Dunant dan bergerak di bidang kemanusiaan. Kegiatan
kemanusiaan yang dilakukan oleh Palang Merah Internasional mendapatkan simpati
dan meluas di banyak negara, yang kemudian membentuk Palang Merah Nasional di
masing-masing wilayahnya. Palang Merah Nasional dan negara-negara itu kemudian
dihimpun menjadi Palang Merah Internasional (International Committee of the Red
Cross/ICRC) dan berkedudukan di Jenewa, Swiss.
9. Takhta Suci Vatikan
Takhta Suci Vatikan di akui sebagai subyek hukum internasional berdasarkan Traktat
Lateran tanggal 11 Februari 1929, antara pemerintah Italia dan Takhta Suci
Vatikan mengenai penyerahan sebidang tanah di Roma.
Perjanjian Lateran tersebut pada sisi lain dapat dipandang sebagai pengakuan Italia
atas eksistensi Takhta Suci sebagai pribadi hukum internasional yang berdiri sendiri,
walaupun tugas dan kewenangannya, tidak seluas tugas dan kewenangan negara,
sebab hanya terbatas pada bidang kerohanian dan kemanusiaan, sehingga hanya
memiliki kekuatan moral saja, namun wibawa Paus sebagai pemimpin tertinggi Takhta
Suci dan umat Katolik sedunia, sudah diakui secara luas di seluruh dunia. Oleh karena
itu, banyak negara membuka hubungan diplomatik dengan Takhta Suci, dengan cara
menempatkan kedutaan besarnya di Vatikan dan demikian juga sebaliknya Tahta Suci
juga menempatkan kedutaan besarnya di berbagai negara.
10. Kaum Pemberontak/Beligerensi
Kaum beligerensi pada awalnya muncul sebagai akibat dan masalah dalam negeri
suatu negara berdaulat. Oleh karena itu, penyelesaian sepenuhnya merupakan urusan
negara yang bersangkutan. Namun apabila pemberontakan tersebut bersenjata dan
terus berkembang, seperti perang saudara dengan akibat-akibat di luar kemanusiaan,
bahkan meluas ke negara-negara lain, maka salah satu sikap yang dapat diambil
adalah mengakui eksistensi atau menerima kaum pemberontak sebagai pribadi yang
berdiri sendiri, walaupun sikap ini akan dipandang sebagai tindakan tidak bersahabat
oleh pemerintah negara tempat pemberontakan terjadi. Dengan pengakuan tersebut,
berarti bahwa dari sudut pandang negara yang mengakuinya, kaum pemberontak
menempati status sebagai pribadi atau subyek hukum internasional.
Contoh PLO (Palestine Liberalism Organization) atau Gerakan Pembebasan Palestina.
11. Kaum Pemberontak/Beligerensi
Ciri-ciri kaum beligerensi adalah:
Pemberontak yang terorganisasikan secara rapi dan teratur di bawah
pemimpinnya yang jelas,
Pemberontak biasanya menggunakan tanda pengenal yang jelas,
Kaum pemberontak sudah menguasai sebagian wilayah secara efektif sehingga
wilayah- wilayah itu benar-benar di bawah kekuasaannya,
Kaum pemberontak mendapat dukungan dari rakyat di wilayah yang
didudukinya tersebut.
12. Individu
Pertumbuhan dan perkembangan kaidah-kaidah hukum internasional yang
memberikan hak dan membebani kewajiban serta tanggungjawab secara
langsung kepada individu semakin bertambah pesat, terutama setelah
Perang Dunia II.
Lahirnya Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia (Universal
Declaration of Human Rights) pada tanggal 10 Desember 1948 diikuti
dengan lahirnya beberapa konvensi-konvensi hak asasi manusia di berbagai
kawasan, dan hal ini semakin mengukuhkan eksistensi individu sebagai
subjek hukum internasional yang mandiri.
13. HUBUNGAN HUKUM INTERNASIONAL DENGAN
HUKUM NASIONAL
Hubungan Hukum Internasional dan Hukum Nasional Dalam kehidupan masyarakat
internasional, terjadi interaksi antara hukum internasional dan hukum nasional.
Negara dalam hidup bermasyarakat membentuk hukum internasional, sedangkan
masing-masing negara memiliki hukum nasional. Perjanjian yang dibuat oleh negara
masuk dalam ruang lingkup hukum internasional, tetapi untuk mengimplementasikan
hukum internasional sering memerlukan perundang-undangan nasional. Kekebalan
diplomatik yang disediakan hukum internasional, tidak ada artinya bila tidak diakui
dan tidak dilindungi oleh hukum nasional.
Kaitannya dengan hubungan antara hukum internasional dan hukum nasional, dapat
diambil suatu aturan bahwa hukum nasional tidak mempunyai pengaruh pada
kewajiban negara di tingkat internasional, tetapi hukum internasional tidak sama
sekali meninggalkan hukum nasional. Namun untuk menentukan lebih jauh
bagaimana hukum internasional dan hukum nasional harus saling bereksistensi, serta
apa yang terjadi bila ada konflik antarkeduanya, digunakanlah teori hubungan antara
hukum nasional dan hukum internasional
15. Teori dualisme
Menurut teori dualisme, hukum internasional dan hukum nasional
merupakan dua sistem hukum yang secara keseluruhan berbeda
16. Teori Monisme
Menurut teori monisme, hukum internasional dan hukum nasional itu
merupakan bagian yang saling berkaitan dari satu sistem hukum pada
umumnya. Berdasarkan teori monisme dengan primat hukum internasional,
hukum nasional herarkinya lebih rendah dibanding dengan hukum
internasional. Hukum nasional tunduk pada hukum internasional dalam arti
hukum nasional harus sesuai dengan hukum internasional. Namun ada pula
monisme yang menganggap hukum nasional sejajar dengan hukum
internasional. Keduanya harus sesuai dengan kaidah dan nilai-nilai suatu
sistim hukum pada umumnya.