1) O documento discute os diferentes tipos de tratados e acordos internacionais reconhecidos pelo direito internacional, como tratados, convenções, protocolos e memorandos de entendimento.
2) A Constituição Brasileira reconhece que tratados internacionais de direitos humanos aprovados no Congresso têm nível constitucional no ordenamento jurídico.
3) Há debates sobre como ampliar o círculo de intérpretes da Constituição para além das autoridades, incluindo todos os cidadãos, por meio de figuras como amicus curiae
O documento apresenta um conjunto de exercícios sobre conceitos jurídicos como sanção jurídica, pertinência, validade, vigência e fontes do direito. Os exercícios incluem questões de múltipla escolha sobre esses conceitos e suas definições.
Dokumen tersebut membahas tentang pengakuan hukum internasional. Pengakuan merupakan perbuatan politik yang didasarkan pada pertimbangan kepentingan negara, bukan aturan hukum. Terdapat berbagai jenis pengakuan seperti de facto, de jure, dan kolektif. Pengakuan memiliki konsekuensi hukum seperti kemampuan berperkara di pengadilan asing. Teori pengakuan meliputi konstitutif, deklaratif, dan jalan ten
Dokumen tersebut membahas tentang hukum keluarga di Indonesia, meliputi pengertian, sumber hukum, ruang lingkup, azas-azas, perkawinan, perceraian, dan harta benda dalam perkawinan. Dibahas pula syarat-syarat, larangan, pelaksanaan, pembatalan, dan akibat-akibat hukum perkawinan.
Berikut adalah literatur tentang pengantar hukum internasinal yang dapat menjadi contoh tugas mata kuliah hukum internasional. semoga bermanfaat. nuun wal qolami wamaa yasthuruun
1) O documento discute os diferentes tipos de tratados e acordos internacionais reconhecidos pelo direito internacional, como tratados, convenções, protocolos e memorandos de entendimento.
2) A Constituição Brasileira reconhece que tratados internacionais de direitos humanos aprovados no Congresso têm nível constitucional no ordenamento jurídico.
3) Há debates sobre como ampliar o círculo de intérpretes da Constituição para além das autoridades, incluindo todos os cidadãos, por meio de figuras como amicus curiae
O documento apresenta um conjunto de exercícios sobre conceitos jurídicos como sanção jurídica, pertinência, validade, vigência e fontes do direito. Os exercícios incluem questões de múltipla escolha sobre esses conceitos e suas definições.
Dokumen tersebut membahas tentang pengakuan hukum internasional. Pengakuan merupakan perbuatan politik yang didasarkan pada pertimbangan kepentingan negara, bukan aturan hukum. Terdapat berbagai jenis pengakuan seperti de facto, de jure, dan kolektif. Pengakuan memiliki konsekuensi hukum seperti kemampuan berperkara di pengadilan asing. Teori pengakuan meliputi konstitutif, deklaratif, dan jalan ten
Dokumen tersebut membahas tentang hukum keluarga di Indonesia, meliputi pengertian, sumber hukum, ruang lingkup, azas-azas, perkawinan, perceraian, dan harta benda dalam perkawinan. Dibahas pula syarat-syarat, larangan, pelaksanaan, pembatalan, dan akibat-akibat hukum perkawinan.
Berikut adalah literatur tentang pengantar hukum internasinal yang dapat menjadi contoh tugas mata kuliah hukum internasional. semoga bermanfaat. nuun wal qolami wamaa yasthuruun
Dokumen tersebut membahas tentang hukum internasional, termasuk definisi, sejarah, peran, dan konsep masyarakat internasional. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa hukum internasional mengatur hubungan antar negara dan aktor internasional lainnya, berkembang sejak zaman Romawi dan Abad Pertengahan, serta berperan untuk mendukung kerjasama antar negara dalam masyarakat internasional.
Silabus mata kuliah Hukum Pidana mencakup berbagai topik seperti pengertian dan unsur-unsur tindak pidana, ajaran melawan hukum, alasan peniadaan pidana, percobaan dan penyertaan dalam tindak pidana, hal-hal yang dapat memberatkan dan menghapuskan pidana, serta jenis dan teori-teori pidana. Mata kuliah ini membahas hukum pidana secara sistematis dan empiris.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum perdata internasional Indonesia. Materi yang dibahas meliputi pengertian dan sumber hukum perdata internasional, status personal, dan perbuatan hukum. Sumber hukum perdata internasional Indonesia meliputi Pasal 16, 17, dan 18 AB yang mengatur tentang status personal, benda tidak bergerak, dan bentuk perbuatan hukum. Status personal mengikuti seseorang ke manapun dan ditentukan oleh hukum negara tempat orang tersebut diang
Declaração de direitos e os direitos humanosDireito Nabuco
O documento discute a evolução histórica dos direitos humanos desde a Magna Carta até a Declaração Universal dos Direitos Humanos. Apresenta alguns marcos importantes como as Declarações de Virgínia e Independência dos EUA, além da Declaração dos Direitos do Homem e do Cidadão na França.
International law -Relationship between International Law and Municipal LawBangladesh Law Digest ☑
International law -Relationship between International Law and Municipal Law/Domestic Law... Presentation on International Law, Lectures on international law.
Courtesy: Bangladesh Law Digest
Website: www.bdlawdigest.org
https://www.twitter.com/bdlawdigest
https://www.plus.google.com/+BdlawdigestOrg1
https://www.linkedin.com/in/bdlawdigest1
Dokumen tersebut merupakan silabus mata kuliah Hukum Internasional yang mencakup berbagai topik seperti pengertian HI, sejarah perkembangan HI, sumber-sumber HI, subyek HI, kedaulatan negara, dan masalah-masalah kontemporer dalam HI. Dokumen juga memberikan daftar referensi buku yang relevan untuk mata kuliah tersebut.
Hukum perdata mengatur hubungan antara individu dalam masyarakat. Hukum perdata Indonesia berasal dari hukum perdata Belanda yang berbasis pada hukum Romawi. Hukum perdata Indonesia merupakan campuran dari hukum Eropa, agama, dan adat yang berlaku di wilayah Indonesia.
UNCLOS I pada tahun 1958 berhasil menghasilkan 4 konvensi tetapi gagal mencapai kesepakatan mengenai lebar laut teritorial, memotivasi UNCLOS II dan III. UNCLOS III berlangsung dari 1973-1982 dan menghasilkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 yang menetapkan zona ekonomi eksklusif selebar 200 mil.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian wanprestasi dalam perjanjian dan hukum perdata Indonesia. Secara ringkas, wanprestasi adalah kelalaian debitur dalam memenuhi kewajiban sesuai perjanjian. Jika terjadi wanprestasi, kreditur berhak menuntut ganti rugi sesuai kerugian nyata yang diderita. Syarat utama ganti rugi adalah kerugian harus dapat diduga pada saat perjanjian dibuat dan merupakan akibat
Dokumen tersebut menjelaskan sejarah penemuan hukum adat di Indonesia, mulai dari kitab-kitab hukum kuno hingga perintis penemuan dari bangsa asing seperti Van Vollenhoven dan para sarjana Indonesia seperti Soepomo."
Dokumen tersebut membahas tentang asas-asas hukum dagang. Menguraikan pengertian hukum dagang dan perkembangannya di dunia serta sumber hukum dagang di Indonesia. Juga menjelaskan pengertian penting seperti perdagangan, dagang, perusahaan, dan perkumpulan-perkumpulan dagang seperti perseroan terbatas dan koperasi.
Dokumen tersebut membahas sistem hukum dan peradilan internasional. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan pengertian hukum internasional, asal-usulnya, asas-asas yang dianut, sumber hukumnya, subjek yang tercakup didalamnya, hubungannya dengan hukum nasional, serta proses ratifikasi menjadi hukum nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum internasional, termasuk definisi, sejarah, peran, dan konsep masyarakat internasional. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa hukum internasional mengatur hubungan antar negara dan aktor internasional lainnya, berkembang sejak zaman Romawi dan Abad Pertengahan, serta berperan untuk mendukung kerjasama antar negara dalam masyarakat internasional.
Silabus mata kuliah Hukum Pidana mencakup berbagai topik seperti pengertian dan unsur-unsur tindak pidana, ajaran melawan hukum, alasan peniadaan pidana, percobaan dan penyertaan dalam tindak pidana, hal-hal yang dapat memberatkan dan menghapuskan pidana, serta jenis dan teori-teori pidana. Mata kuliah ini membahas hukum pidana secara sistematis dan empiris.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum perdata internasional Indonesia. Materi yang dibahas meliputi pengertian dan sumber hukum perdata internasional, status personal, dan perbuatan hukum. Sumber hukum perdata internasional Indonesia meliputi Pasal 16, 17, dan 18 AB yang mengatur tentang status personal, benda tidak bergerak, dan bentuk perbuatan hukum. Status personal mengikuti seseorang ke manapun dan ditentukan oleh hukum negara tempat orang tersebut diang
Declaração de direitos e os direitos humanosDireito Nabuco
O documento discute a evolução histórica dos direitos humanos desde a Magna Carta até a Declaração Universal dos Direitos Humanos. Apresenta alguns marcos importantes como as Declarações de Virgínia e Independência dos EUA, além da Declaração dos Direitos do Homem e do Cidadão na França.
International law -Relationship between International Law and Municipal LawBangladesh Law Digest ☑
International law -Relationship between International Law and Municipal Law/Domestic Law... Presentation on International Law, Lectures on international law.
Courtesy: Bangladesh Law Digest
Website: www.bdlawdigest.org
https://www.twitter.com/bdlawdigest
https://www.plus.google.com/+BdlawdigestOrg1
https://www.linkedin.com/in/bdlawdigest1
Dokumen tersebut merupakan silabus mata kuliah Hukum Internasional yang mencakup berbagai topik seperti pengertian HI, sejarah perkembangan HI, sumber-sumber HI, subyek HI, kedaulatan negara, dan masalah-masalah kontemporer dalam HI. Dokumen juga memberikan daftar referensi buku yang relevan untuk mata kuliah tersebut.
Hukum perdata mengatur hubungan antara individu dalam masyarakat. Hukum perdata Indonesia berasal dari hukum perdata Belanda yang berbasis pada hukum Romawi. Hukum perdata Indonesia merupakan campuran dari hukum Eropa, agama, dan adat yang berlaku di wilayah Indonesia.
UNCLOS I pada tahun 1958 berhasil menghasilkan 4 konvensi tetapi gagal mencapai kesepakatan mengenai lebar laut teritorial, memotivasi UNCLOS II dan III. UNCLOS III berlangsung dari 1973-1982 dan menghasilkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 yang menetapkan zona ekonomi eksklusif selebar 200 mil.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian wanprestasi dalam perjanjian dan hukum perdata Indonesia. Secara ringkas, wanprestasi adalah kelalaian debitur dalam memenuhi kewajiban sesuai perjanjian. Jika terjadi wanprestasi, kreditur berhak menuntut ganti rugi sesuai kerugian nyata yang diderita. Syarat utama ganti rugi adalah kerugian harus dapat diduga pada saat perjanjian dibuat dan merupakan akibat
Dokumen tersebut menjelaskan sejarah penemuan hukum adat di Indonesia, mulai dari kitab-kitab hukum kuno hingga perintis penemuan dari bangsa asing seperti Van Vollenhoven dan para sarjana Indonesia seperti Soepomo."
Dokumen tersebut membahas tentang asas-asas hukum dagang. Menguraikan pengertian hukum dagang dan perkembangannya di dunia serta sumber hukum dagang di Indonesia. Juga menjelaskan pengertian penting seperti perdagangan, dagang, perusahaan, dan perkumpulan-perkumpulan dagang seperti perseroan terbatas dan koperasi.
Dokumen tersebut membahas sistem hukum dan peradilan internasional. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan pengertian hukum internasional, asal-usulnya, asas-asas yang dianut, sumber hukumnya, subjek yang tercakup didalamnya, hubungannya dengan hukum nasional, serta proses ratifikasi menjadi hukum nasional.
Dokumen tersebut membahas sistem hukum dan peradilan internasional, termasuk pengertian hukum internasional, asal usulnya, sumber hukum internasional, subjek hukum internasional, dan proses ratifikasi hukum internasional menjadi hukum nasional. Dokumen ini juga membahas peradilan internasional yang dilakukan oleh Mahkamah Internasional PBB.
Dokumen tersebut membahas tentang asas-asas perjanjian internasional dan proses pengesahan perjanjian internasional menjadi undang-undang di Indonesia. Beberapa asas perjanjian internasional yang disebutkan antara lain asas saling menghormati (courtesy), iktikad baik (bonafides), dan kesetaraan hak (equality rights). Proses pengesahan perjanjian internasional di Indonesia meliputi perundingan, penandatanganan, dan ratifikasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat untuk per
Subjek Hukum Internasional dan Hubungan Hukum Internasional Dengan Hukum Na...Mahdif Indiarto
Dokumen tersebut membahas tentang subjek hukum internasional dan hubungannya dengan hukum nasional. Subjek hukum internasional meliputi negara, organisasi internasional, Palang Merah Internasional, Takhta Suci Vatikan, kaum pemberontak, dan individu. Dokumen tersebut juga membahas teori dualisme dan monisme mengenai hubungan antara hukum internasional dan nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara hukum internasional dan hukum nasional, termasuk berbagai teori yang menjelaskan hubungan tersebut seperti monisme, dualisme, transformasi, delegasi, dan harmonisasi."
Penjelasan mengenai seputar Hukum internasionalmenhankam88
Teori dasar kekuatan mengikat berlakunya hukum internasional Dasar Berlakunya Hukum Internasional, Status Hukum Internasional, Teori Dasar Kekuatan Mengikat Berlakunya Hukum Internasional
Hukum internasional memiliki peran penting dalam mengatur interaksi antara negara-negara dan organisasi internasional. Dalam konteks ini, dasar berlakunya hukum internasional sangat relevan dalam memahami bagaimana hukum ini dapat diterapkan dan diwujudkan dalam praktik. Dalam makalah ini, kita akan membahas dasar berlakunya hukum internasional, status hukum internasional, serta teori dasar kekuatan mengikat berlakunya hukum internasional.
Dasar Berlakunya Hukum Internasional
Dasar berlakunya hukum internasional dapat dilihat dari beberapa sumber, termasuk perjanjian internasional, kebiasaan internasional, hukum umum, putusan pengadilan, dan teori terkemuka. Dalam Pasal 38 ayat (1) Piagam Mahkamah Internasional, sumber-sumber hukum internasional ini diatur secara formal. Perjanjian internasional, misalnya, dapat berupa konvensi yang ditandatangani oleh negara-negara dan mengandung ketentuan hukum yang diakui secara tegas. Kebiasaan internasional, sebaliknya, adalah bukti dari suatu kebiasaan umum yang telah diterima sebagai hukum. Hukum umum yang diakui oleh bangsa beradab juga menjadi sumber hukum internasional. Selain itu, putusan pengadilan dan pendapat ahli dari berbagai negara dapat menjadi sumber tambahan bagi menetapkan aturan hukum internasional.
Status Hukum Internasional
Status hukum internasional dapat dilihat sebagai suatu sistem hukum yang mengikat antara negara-negara dan organisasi internasional. Dalam sistem ini, hukum internasional berfungsi sebagai suatu aturan yang mengatur interaksi antara pihak-pihak yang terlibat. Status hukum internasional ini didasarkan pada prinsip-prinsip hukum yang diakui secara umum dan digunakan dalam praktik hukum internasional.
Teori Dasar Kekuatan Mengikat Berlakunya Hukum Internasional
Teori dasar kekuatan mengikat berlakunya hukum internasional dapat dilihat dari beberapa aliran. Salah satu aliran adalah teori hukum alam, yang mendalilkan bahwa hukum internasional adalah "hukum alam" yang merupakan hukum ideal karena mempunyai kedudukan tinggi daripada hukum negara. Aliran lain adalah teori kehendak negara, yang mendalilkan bahwa hukum internasional berlaku karena adanya kehendak dari negara yang bersangkutan untuk tunduk pada hukum internasional tersebut. Selain itu, teori objektivis juga memandang bahwa hukum internasional adalah norma hukum yang lebih tinggi yang didasarkan pada norma yang lebih tinggi lagi.
Dalam makalah ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang dasar berlakunya hukum internasional, status hukum internasional, serta teori dasar kekuatan mengikat berlakunya hukum internasional. Kita juga akan meneliti bagaimana hukum internasional diterapkan dalam praktik dan bagaimana status hukum internasional mempengaruhi interaksi antara negara-negara dan organisasi internasional. Semoga dengan adanya
1. Makalah ini membahas tentang sistem hukum internasional dan peradilan internasional.
2. Sistem hukum internasional adalah aturan-aturan yang diciptakan bersama oleh negara-negara untuk mengatur hubungan internasional.
3. Peradilan internasional terdiri dari berbagai lembaga peradilan internasional yang bertujuan mencapai keadilan internasional.
2. 3 Aspek Hubungan:
Apakah HI dan Hukum Nasional
merupakan suatu sistem;
Pengutamaan (Primacy) antara HI
dan Hukum nasional;
Pemberlakuan HI dalam hukum
nasional suatu negara.
5. Voluntarisme
Berlakunya HI terletak pada
kemauan negara.
Berdasarkan pandangan ini maka
muncul paham dualisme yang
melihat bahwa HI dan HN
merupakan dua perangkat hukum
yang hidup berdampingan dan
berbeda secara intrinsik.
Pelopornya adalah Triepel (Jerman)
dan Anzilotti (Italia).
6. Alasan Dualisme
Hukum Nasional
Sumber: kemauan
negara
Subyek : individu
Struktur: sempurna
Efektifitas: tetap
berlaku efektif
walaupun
bertentangan dengan
HI
Hukum Internasional
Kemauan/kesepakata
n bersama negara-
negara
Negara
Tidak sempurna
7. Kelemahan Dualisme
Pada dasarnya baik HI maupun HN bersumber
dari kemauan negara yaitu kemauan negara
untuk mengatur kehidupan masyarakat. Jadi
baik HI dan HN bersumber dari kebutuhan
manusia untuk hidup teratur dan beradab.
Pada kenyataan dewasa ini perorangan dan
kesatuan non negara pun dapat menjadi
subyek HI.
Perkembangan HN jauh lebih tinggi daripada
HI jadi, wajar saja HN memiliki bentuk organ
yang lebih sempurna dari HI.
Pada kenyataannya seringkali HN tunduk pada
HI, pertentangan antara keduanya bukan bukti
perbedaan struktural tetapi hanyalah kurang
efektifnya HI.
8. Akibat Paham Dualisme
Tidak akan mungkin dipersoalkan
mengenai hirarki antara keduanya, karena
menurut paham ini HI dan HN pada
hakikatnya tidak saja berlainan dan tidak
tergantung satu sama lain, tetapi juga
terlepas satu sama lain.
Tidak mungkin ada pertentangan diantara
keduanya yang mungkin ada hanya
penunjukan(Renvoi).
HI memerlukan transformasi terlebih dulu
untuk dapat berlaku dalam lingkungan
HN.
9. Objektivisme
Berlakunya HI terlepas dari
kemauan negara.
Muncullah paham monisme yang
melihat HI dan HN merupakan dua
bagian dari satu kesatuan yang
lebih besar yaitu hukum yang
mengatur kehidupan manusia.
11. Akibat Monisme
Bahwa antara HI dan HN mungkin
ada hubungan hirarki.
Paham ini melahirkan 2 teori, yaitu:
–monisme dengan primat HN dan
–monisme dengan primat HI.
12. Monisme Dengan Primat HN
HI adalah lanjutan HN untuk urusan
luar negeri. Jadi menurut teori ini HI
adalah bersumber dari HN
Penganutnya dinamakan mazhab
Bonn yang salah satu pelopornya
adalah Max Wenzel)..
13. Alasan Monisme Dengan Primat HN
Tidak terdapat satu organisasi di
atas negara-negara yang mengatur
kehidupan negara-negara di dunia.
Dasar HI yang mengatur hubungan
internasional adalah terletak pada
wewenang negara untuk
mengadakan perjanjian
internasional, jadi ini adalah
wewenang konstitusional.
15. Monisme Dengan Primat HI
HN bersumber dari HI yang secara
hirarkis lebih tinggi.
HN tunduk pada HI dan kekuatan
mengikatnya berdasarkan suatu
pendelegasian wewenang dari HI.
Penganut teori ini disebut dengan
Mazhab Vienna.
16. Kelemahan Monisme
Dengan Primat HI
Jika memandang bahwa HN
bersumber dari HI, ini artinya HI ada
terlebih dulu daripada HN, hal ini
tentu saja bertentangan dengan
kenyataan sejarah, yang
menyebutkan bahwa HN ada lebih
dulu daripada HI.
Wewenang mengadakan perjanjian
internasional terletak pada HN.
17. Tanggapan terhadap kedua teori
Tidak memberikan jawaban yang
memuaskan mengenai hubungan HI dan
HN
Praktek tidak menunjukkan aliran mana
yang lebih dominan
Hubungan HI dan HN diserahkan pada
praktek masing-masing negara
Kritik/pandangan S.G. Fitzmaurice
18. Sikap HI terhadap HN
HI pada dasarnya tidak menyampingkan
HN
Negara tidak dapat menggunakan HN
sebagai pembenaran untuk mengelak
kewajiban HI
Psl 27 Konvensi Wina: “A party may not
invoke the provisions of its internal law
as justification for its failure to perform a
treaty”
19. Sikap HN terhadap HI
Sulit disimpulkan karena hukum
domestik sangat bervariasi dan sering
tidak jelas dan tidak konsisten
Perlu mempelajari praktek negara-negara
dalam hal perjanjian, kebiasaan
internasional dan prinsip-prinsip hukum
umum
20. Primat HI Menurut Praktik
Internasional
Setiap negara saat ini saling
menghormati batas wilayah negara
masing-masing.
Pada umumnya negara-negara mentaati
kewajiban-kewajiban yang bersumber
dari perjanjian internasional dengan
negara lain.
HI yang mengatur kekebalan dan
keistimewaan diplomatik ditaati oleh
negara-negara yang melakukan
hubungan diplomatik dan konsuler.
Perlindungan terhadap orang asing dan
hak milik asing yang diberikan oleh HI
ditaati oleh negara-negara.
21. Konsep Perlawanan (Concept of
Opposability)
Ketentuan/Prinsip/Azas HN, yg
sesuai dengan HI, dapat digunakan
utk menyangkal/menolak ketentuan
HI yang digunakan negara lain
sebagai dasar klaim di peradilan
internasional.
22. Inggris
Doktrin Inkorporasi (Parliamentary
Souvereignty)
HI adalah hukum negara (international
law is the law of the land).
Pertama kali dikemukakan oleh
Blackstone (abad 18).
Daya berlaku doktrin ini dibedakan
untuk dua hal yaitu: hukum kebiasaan
internasional dan HI yang tertulis
23. Inggris: Hukum Kebiasaan
Internasional
3 Syarat:
tidak bertentangan suatu undang-undang
baik yang telah ada maupun yang akan
ada kemudian.
Sekali ruang lingkup suatu ketentuan
hukum kebiasaan internasional ditetapkan
oleh keputusan mahkamah tertinggi, maka
semua pengadilan di bawahnya terikat
oleh keputusan itu (Stare Decisis).
Ketentuan hukum kebiasaan tersebut
harus merupakan ketentuan yang umum
diterima oleh masyarakat internasional.
24. Inggris: Hukum Kebiasaan
Internasional
Penerapan doktrin inkorporasi meliputi dua
dalil, yaitu:
Dalil konstruksi hukum, yaitu bahwa
undang-undang yang dibuat oleh
parlemen harus ditafsirkan sebagai tidak
bertentangan dengan HI. Artinya, dalam
melakukan penafsiran terhadap undang-
undang ada pra-anggapan bahwa
parlemen tidak berniat melakukan
pelanggaran terhadap HI.
Dalil tentang pembuktian suatu ketentuan
HI, yaitu bahwa HI tidak memerlukan
kesaksian para ahli di pengadilan Inggris.
25. Inggris: Perjanjian Internasional
Perjanjian yang memerlukan
persetujuan parlemen, memerlukan
pula pengundangan nasional,
sedangkan perjanjian yang tidak
memerlukan persetujuan parlemen
dapat berlaku langsung setelah
penandatanganan.
26. Inggris: Perjanjian Internasional
Perjanjian yang memerlukan
persetujuan parlemen:
Memerlukan diadakannya perubahan
perundang-undangan nasional.
Menyebabkan perubahan status atau
garis batas wilayah negara.
Mempengaruhi hak sipil WN Inggris.
Menambah beban keuangan negara.
27. Amerika Serikat
Juga menganut doktrin inkorporasi.
Undang-undang yang dibuat dengan
persetujuan DPR (Congress) diusahakan
tidak bertentangan dengan HI, namun jika
kemudian suatu undang-undang baru
ternyata bertentangan dengan HI, maka yang
harus dimenangkan adalah undang-undang.
Membedakan penerapan antara Hukum
Kebiasaan Internasional dan Perjanjian
Internasional
Perbedaan AS dengan Inggris tampak jelas
dalam hubungan antara perjanjian
internasional dengan HN
28. Amerika Serikat
Di AS perlu atau tidaknya
pengundangan secara nasional
suatu perjanjian internasional
ditentukan oleh dua hal, yaitu
– apakah bertentangan dengan
konstitusi?
– apakah perjanjian internasional
tersebut merupakan golongan self
executing treaties atau non self
executing treaties?
29. Amerika Serikat
Jika pengadilan AS menetapkan bahwa
suatu perjanjian internasional tidak
bertentangan dengan konstitusi dan
termasuk golongan perjanjian internasional
self executing, maka perjanjian tersebut
dianggap bagian dari HN AS dan tidak
memerlukan pengundangan nasional.
Sedangkan jika perjanjian internasional
tersebut termasuk perjanjian non self
executing maka diperlukan pengundangan
nasional.
30. Jerman Dan Perancis
Dalam UUD Jerman dan UUD Perancis
disebutkan bahwa ketentuan-ketentuan HI
merupakan bagian dari HN.
Ketentuan HI kedudukannya lebih tinggi
daripada UU nasional dan langsung
menimbulkan hak dan kewajiban bagi
penduduk wilayah mereka.
Dalam sistem hukum Jerman dan
Perancis tidak dipersoalkan transformasi
perjanjian internasional ke dalam HN,
menurut sistem hukum kedua negara
tersebut, pengesahan perjanjian dan
pengumuman resmi sudah mencukupi
syarat suatu perjanjian internasional
merupakan bagian dari HN.
31. Belanda
Menganut paham Monisme, HI dan
HN merupakan dua aspek yang
sama dari sistem hukum umumnya;
HI mempunyai kedudukan yang
lebih tinggi dari HN;
Perjanjian Internasional dapat
berlaku langsung tanpa
transformasi dgn syarat PI tersebut
langsung mengikat warganegara
32. Indonesia
Indonesia terikat dalam kewajiban
melaksanakan dan menaati semua
ketentuan perjanjian internasional
yang telah disahkan (diratifikasi)
setelah sebelumnya dikeluarkan
undang-undang mengenai
pengesahan perjanjian
internasional tersebut (UU 24 Tahun
2000 ttg Perjanjian Internasional)
33. Pemberlakuan HI/Perjanjian
Internasional dalam Hukum Nasional
1.Teori Transformasi:
Tidak dapat berlaku “ex proprio vigore”
dalam hukum nasional;
Transformasi khusus dari HI menjadi
HN;
2.Teori Delegasi:
Adopsi khusus berlakunya HI dalam HN;
Delegasi dari HI ke HN terkait waktu dan
cara berlakunya;