persentasi tentang banjir yang kami buat (mahasiswa universitas muhammadiyah surakarta jursan gizi s1 semester 2) guna memenuhi tugas mata kuliah ISBD (Ilmu Sosial Budaya Dasar)
persentasi tentang banjir yang kami buat (mahasiswa universitas muhammadiyah surakarta jursan gizi s1 semester 2) guna memenuhi tugas mata kuliah ISBD (Ilmu Sosial Budaya Dasar)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Â
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pola Penanganan Drainase Perkotaan menjelaskan mengenai aspek hukum dan peraturan yang mendasarinya, strategi dan kebijakan penanganan drainase, paradigma baru dalam penanganan drainase, dan berbagai opsi teknologi drainase. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Beberapa permasalahan utama di bidang sumber daya air adalah banjir serta kurangnya konservasi, yang mana keduanya memberikan kerugian yang sangat besar bagi kita semua, baik secara materi maupun non-materi. Sebab-sebab serta solusi permasalahan tersebut akan dibahas secara ringkas dalam dokumen ini.
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Â
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pola Penanganan Drainase Perkotaan menjelaskan mengenai aspek hukum dan peraturan yang mendasarinya, strategi dan kebijakan penanganan drainase, paradigma baru dalam penanganan drainase, dan berbagai opsi teknologi drainase. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Beberapa permasalahan utama di bidang sumber daya air adalah banjir serta kurangnya konservasi, yang mana keduanya memberikan kerugian yang sangat besar bagi kita semua, baik secara materi maupun non-materi. Sebab-sebab serta solusi permasalahan tersebut akan dibahas secara ringkas dalam dokumen ini.
Bioteknologi berasl dari istilah latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan), dan logos (ilmu), yang secara harifah berarti ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi. Bioteknologi juga dapat didefinisikan yaitu pemanfaatan prinsip-prinsip dan kerekayasaan terhadap organisme, system, atau proses biologis untuk menghasilkan atau meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.
Konsep mengenai gen berkaitan dengan alel. Istilah alel diperkenalkan oleh W.Bateson dan E.R.Saunders pada tahun 1902. Alel berasal dari kata latin allelon yang berarti bentuk lain. Alel disebut juga sebagai versi alternatif gen yang menjelaskan adanya variasi pada pewarisan suatu sifat.
2. Pengertian Banjir
Banjir adalah meluapnya aliran
sungai akibat air melebihi kapasitas
tampungan sungai, sehingga
meluap dan menggenangi dataran
atau daerah yang lebih rendah di
sekitarnya.
5. Penyebab Banjir
Hujan
dalam jangka waktu yang panjang atau
besarnya curah hujan selama berhari-hari
Erosi Tanah
Menyisakan batuan yang menyebabkan
air hujan mengalir deras di atas
permukaan tanah tanpa terjasi resapan
Buruknya penanganan sampah
yang menyumbat saluran-saluran air
sehingga tubuh air meluap dan
membanjiri daerah sekitarnya.
Keadaan tanah dan Tanaman
tanah yang ditumbuhi banyak tanaman
mempunyai daya serap air yang besar. Tanah
yang tertutup semen, paving, atau aspal sama
sekali tidak menyerap air. Pembabatan hutan
juga dapat merupakan penyebab banjir.
1
2
3
4
6. Penyebab Banjir
Pembangunan tempat
pemukiman
dimana tanah kososng diubah menjadi jalan
atau tempat parkir yang menyebabkan
hilangnya daya resap air
hujan. Pembangunan tempat pemukiman
bisa menyebabkan meningkatnya resiko banjir
sampai 6 kali lipat dibandingkan tanah
terbuka yang biasanya mempunyai daya serap
air tinggi. Masalah ini sering terjadi di kota-
kota besar yang pembangunannya tidak
terencana dengan baik. Peraturan
pembauatan sumur resapan di daerah
perkotaan kurang diawasi pelaksanaannya.
Bendungan dan saluran air yang
rusak
walaupun tidak sering terjadi namun bisa
menyebabkan banjir terutama pada saat
musim hujanderas yang panjang.
6
7
8. Dampak Banjir
Dampak primer
• Kerusakan fisik - Mampu merusak
berbagai jenis struktur, termasuk
jembatan, mobil, bangunan, system
selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal
Dampak sekunder
• Persediaan air – Kontaminasi air. Air
minum bersih mulai langka.
• Penyakit - Kondisi tidak higienis.
Penyebaran penyakit bawaan air.
• Pertanian dan persediaan makanan -
Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh
kegagalan panen. Namun, dataran rendah
dekat sungai bergantung kepada endapan
sungai akibat banjir demi menambah
mineral tanah setempat.
• Pepohonan' - Spesies yang tidak sanggup
akan mati karena tidak bisa bernapas.
• Transportasi - Jalur transportasi hancur,
sulit mengirimkan bantuan darurat kepada
orang-orang yang membutuhkan.
1
2
11. Pencegahan Banjir
Pemerintah hendaknya mengatur
perizinan pembangunan
gedung, rumah, pusat perbelanjaan atau
bangunan-bangunan yang lain.
Membuat saluran air yang cukup, baik
oleh pemerintah maupun penduduk.
Menjaga kebersihan lingkungan.
Pemerintah harus bertindak tegas
terhadap para penebang liar di hutan-
hutan Indonesia.
Merawat dan menanam pohon.
Pemerintah dan masyarakat harus
berkerjasama untuk merehabilitasi
sungai-sungai
4
2
3
1
5
6
13. Menghadapi Banjir
Sebelum Banjir
Menentukan lokasi yang bisa dijadikanlokasi
pengungsian.
Melatih diri dan anggota keluarga hal-hal
yang harus dilakukan apabila terjadi bencana
banjir.
Mendiskusikan dengan semua anggota
keluarga tempat dimana anggota keluarga
akan berkumpul usai bencana terjadi.
Mempersiapkan barang-barang, dll yang
diperlukan saat terjadi banjir.
Membentuk kelompok masyarakat
pengendali banjir.
Membangun atau menetapkan lokasi dan
jalur evakuasi bila terjadi banjir.
Menjaga kebersihan saluran dan limbah.
4
2
3
1
5
6
7
14. Menghadapi Banjir
Saat Terjadi Banjir
Jangan panik.
Terus memantau perkembangan cuaca dan
berhati-hati untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak dinginkan.
Ketika melihat air datanf, jauhi secepat mungkin
daerah banjir menuju tempat yang lebih tinggi.
Bila terjebak didalam rumah, raih benda yang bisa
mengapung.
Dengarkan jika ada informasi darurat tentang
banjir.
Hati-hati dengan listrik. Matikan peralatan
listrik/sumber listrik
Selamatkan barang-barang berharga.
Pantau kondisi ketinggian banjir.
Menggunakan air bersih dengan efisien
4
2
3
1
5
6
7
8
9
15. Menghadapi Banjir
Setelah Terjadi Banjir
Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan
rumah.
Terlibat dalam perbaikan saluran air limbah.
Menjaga sistem pembuangan air kotor dan
limbah agar dapat bekerja dengan baik.
Menjauhi kabel atau instalasi listrik.
Menghindari wilayah yang rusak parah, kecuali
telah dinyatakan aman.
Memeriksa kesehatan.
Mencari anggota keluarga.
Jika sudah surut. Masuk kerumah dengan hati-
hati, jangan menyalakan listrik.
Membersihkan rumah dari lumpur.
Periksa persediaan makanan dan air minum.
Jangan minum dari air sumur terbuka karena
sudah terkontaminasi
4
2
3
1
5
6
7
8
10
9
16. Jadikanlah, bencana yang menimpamu bukanlah untuk menghancurkanmu,
tapi mengujimu, mengukuhkan imanmu, menguatkan pilar-pilar keyakinanmu, dan
memberimu secara rohani, khabar baik dariNya tentang kehendakNya atasmu.