Perwakilan diplomatik mewakili negara pengirim untuk melaksanakan hubungan diplomatik dengan negara penerima atau organisasi internasional. Tugas utamanya meliputi mewakili dan memperjuangkan kepentingan negara pengirim, melindungi warga negaranya, serta meningkatkan kerja sama dengan negara penerima di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Powerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrahnur hasyrah
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ; ppt ini berisi tentang materi bekerja keras dan tanggung jawab beserta dalil aqli dan naqli,macam-macam,hikmah,cara-cara,dan manfaat.
Powerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrahnur hasyrah
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ; ppt ini berisi tentang materi bekerja keras dan tanggung jawab beserta dalil aqli dan naqli,macam-macam,hikmah,cara-cara,dan manfaat.
Disebut juga Demokrasi Parlementer.
Berlaku sebulan setelah kemerdekaan diproklamasikan
Pada tahun tersebut Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda
Lama Periode : 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republic
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945
Presiden & Wapres :
Ir. Soekarno & Mohammad Hatta
(18 Agustus 1945 - 19 Desember 1948)
Syafruddin Prawiranegara (ketua PDRI)
(19 Desember 1948 - 13 Juli 1949)
Ir. Soekarno & Mohammad Hatta
(13 Juli 1949-27 Desember 1949)
Berdasarkan http://www.slideshare.net/audiniaudi/makalah-sistem-pemerintahan-indonesia-32882801
SEMESTER II
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK 2013/2014
Dibuat oleh kelompok 1 dengan berbagai sumber.
Disebut juga Demokrasi Parlementer.
Berlaku sebulan setelah kemerdekaan diproklamasikan
Pada tahun tersebut Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda
Lama Periode : 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republic
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945
Presiden & Wapres :
Ir. Soekarno & Mohammad Hatta
(18 Agustus 1945 - 19 Desember 1948)
Syafruddin Prawiranegara (ketua PDRI)
(19 Desember 1948 - 13 Juli 1949)
Ir. Soekarno & Mohammad Hatta
(13 Juli 1949-27 Desember 1949)
Berdasarkan http://www.slideshare.net/audiniaudi/makalah-sistem-pemerintahan-indonesia-32882801
SEMESTER II
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK 2013/2014
Dibuat oleh kelompok 1 dengan berbagai sumber.
Bioteknologi berasl dari istilah latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan), dan logos (ilmu), yang secara harifah berarti ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi. Bioteknologi juga dapat didefinisikan yaitu pemanfaatan prinsip-prinsip dan kerekayasaan terhadap organisme, system, atau proses biologis untuk menghasilkan atau meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.
Konsep mengenai gen berkaitan dengan alel. Istilah alel diperkenalkan oleh W.Bateson dan E.R.Saunders pada tahun 1902. Alel berasal dari kata latin allelon yang berarti bentuk lain. Alel disebut juga sebagai versi alternatif gen yang menjelaskan adanya variasi pada pewarisan suatu sifat.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Perwakilan Diplomatik
Perwakilan Diplomatik adalah perwakilan yang
kegiatannya mewakili negaranya dalam
melaksanakan hubungan diplomatik dengan
negara penerima atau suatu organisasi
internasional. Menurut Keppres No. 108 Tahun
2003 ttg Organisasi Perwakilan Diplomatik RI di Luar
Negeri: Perwakilan diplomatik adalah kedutaan
besar RI dan Perutusan Tetap RI yang melakukan
kegiatan diplomatik di seluruh wilayah negara
penerima dan/atau pada organisasi internasional
untuk mewakili dan memperjuangkan
kepentingan bangsa, negara dan pemerintah RI.
2. Tugas-tugas pokok perwakilan diplomatik
1. Menyelenggarakan hubungan dengan Negara lain
atau hubungan kepala Negara dengan pemerintah
asing.
2. Mengadakan perundingan masalah-masalah yang
dihadapi kedua Negara itu dan berusaha untuk
menyelesaikan.
3. Mengurus kepentingan Negara serta warga
negaranya di Negara itu dan berusaha untuk
menyelesaikannya.
4. Apabila dianggap perlu, dapat bertindak sebagai
tempat pencatatan sipil, pemberian paspor, dan
sebagainya.
3. Tugas umum seorang perwakilan
diplomatik
1. Representasi, perwakilan diplomatik mewakili
kebijakan politik pemerintah negaranya dapat
melakukan protes, mengadakan penyelidikan
pertanyaan denganpemerintah negara
penerima.
2. Negoisasi, untuk mengadakan perundingan atau
pembicaraan baik dengan negara dimana ia
diakreditasi maupun dengan negara lain.
3. Observasi, yaitu untuk menelaah dengan teliti
setiap kejadian atau peristiwa di negara
penerimayang mungkin dapat mempengaruhi
kepentingan negaranya.
4. Proteksi, melindungi pribadi, harta benda, dan
kepentingan-kepentingan warga negaranya
yang berada di luar negeri
5. Relasi, untuk meningkatkan hubungan
persahabatan antar negara pengirim dengan
negara penerima, baik di bidang ekonomi,
kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
4. Fungsi Perwakilan Diplomatik
1. Mewakili Negara RI secara keseluruhan di Negara
penerima atau organisasi internasional.
2. Melindungi kepentingan nasional dan warga Negara
RI di Negara penerima.
3. Melaksanakan usaha peningkatan hubungan
persahabatan dan melaksanakan perundingan
antara Negara RI secara Internasional serta
mengembangkan hubungan di bidang ekonomi,
kebudayaan, dan ilmu pengetahuan.
4. Melaksanakan pengamatan, penilaian, dan
pelaporan.
5. Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan
terhadap warga Negara RI yang berada di wilayah
kerjanya.
6. Menyelenggarakan urusan pengamatan, konsuler,
penerangan, protokol, komuniksi dan persandian.
7. Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, dan urusan rumah tangga
perwakilan diplomatik
5. Fungsi Perwakilan diplomatik menurut Kepres Nomor 108 Tahun
2003
Fungsi Perwakilan diplomatik menurut Kepres Nomor 108 Tahun 2003
Tentang Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri :
1. Peningkatan dan pengembangan kerja sama politik dan
keamanan, ekonomi, sosial dan budaya dengan Negara
Penerima dan/atau Organisasi Internasional;
2. Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan
antara sesama Warga Negara Indonesia di luar negeri;
3. Pengayoman, pelayanan, perlindungan dan pemberian
bantuan hukum dan fisik kepada Warga Negara Indonesia
dan Badan Hukum Indonesia, dalam hal terjadi ancaman
dan/atau masalah hukum di Negara Penerima, sesuai
dengan peraturan perundang-undangan nasional, hukum
internasional, dan kebiasaan internasional;
4. Pengamatan, penilaian, dan pelaporan mengenai situasi
dan kondisi Negara Penerima;
5. Konsuler dan protokol;
6. Perbuatan hukum untuk dan atas nama Negara dan
Pemerintah Republik Indonesia dengan Negara Penerima;
7. Kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, pengamanan internal Perwakilan, komunikasi
dan persandian;
8. Fungsi-fungsi lain sesuai dengan hukum dan praktek
internasional.
6. Fungsi Perwakilan Diplomatik menurut Kongres Wina 1961
Fungsi Perwakilan Diplomatik menurut Kongres Wina 1961
mencakup hal-hal berikut :
1. Mewakili negara
2. Melindungi kepentingan negara pengirim dan
warga negaranya di negara penerima di dalam
batas-batas yang diizinkan oleh hukum
internasional
3. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah
negara penerima
4. Memberikan keterangan tentang kondisi dan
perkembangan negara penerima sesuai dengan
undang-undang dan melaporkan kepada
pemerintah negara pengirim
5. Memelihara hubungan persahabatan antara dua
negara.
7. Peranan Perwakilan Diplomatik
Dalam membina hubungan internasional, diperlukan adanya
taktik dan prosedur tertentu untuk mencapai tujuan nasional suatu
Negara, sehingga kepentingannya dapat diperkenalkan kepada
Negara lain dengan jalan diplomatic. Dalam arti luas, diplomasi
meliputi seluruh kegiatan politik luar negeri yang berperan sbb:
1.
2.
3.
4.
Menentukan tujuan dengan menggunakan semua daya dan
tenaga dalam mencapai tujuan tsb.
Menyesuaikan kepentingan bangsa lain dengan kepentingan
nasional sesuai dengan tenaga dan daya yang ada.
Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda
dengan dengan kepentingan negara lain.
Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada dengan
sebaik-baiknya. Pada umum dalam menjalankan tugas
diplomasi antarbangsa, setiap negara menggunakan sarana
diplomasi ajakan, konferensi, dan menunjukkan kekuatan
militer dan ekonomi.
8. Tugas Pokok Perwakilan Diplomatik
Perwakilan Diplomatik mempunyai tugas pokok mewakili
dan memperjuangkan kepentingan Bangsa, Negara, dan
Pemerintah Republik Indonesia serta melindungi Warga
Negara Indonesia, Badan Hukum Indonesia di Negara
Penerima dan/atau Organisasi Internasional, melalui
pelaksanaan hubungan diplomatik dengan Negara
Penerima dan/atau Organisasi Internasional, sesuai
dengan kebijakan politik dan hubungan luar negeri
Pemerintah Republik Indonesia, peraturan perundangundangan nasional, hukum internasional, dan kebiasaan
internasional.