SlideShare a Scribd company logo
FILOSOFI GOTONG ROYONG 
Ika Nurrohmah (125150201111069), Setia Harti (125150201111060), Iis Setyarini (125150201111062) 
Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 
Jl. Veteran No.8 Malang, Informatika, Gedung A PTIIK – UB 
Email : ikanurrohmah60@gmail.com, setyaharty@gmail.com, iis.setya21@gmail.com 
ABSTRAK 
Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk 
mencapai suatu hasil yang diinginkan. Gotong royong adalah salah satu bentuk dari solidaritas 
manusia sebagai makhluk sosial, karena dalam hidup bermasyarakat pasti semua orang 
membutuhkan bantuan dari orang lain. Gotong royong terjadi pada berbagai aktivitas kehidupan 
masyarakat, misalnya gotong royong untuk kepentingan bersama seperti kerjabakti bersih desa, 
gotong royong untuk bentuk solidaritas seperti tolong menolong pada saat acara pesta 
pernikahan, khitanan dan sejenisnya, mereka dapat membantu dalam bentuk uang ataupun tenaga 
yang nantinya pasti akan dikembalikan dengan nilai yang sebanding. Gotong royong tidak hanya 
dilakukan ketika pesta yang nantinya akan mendapatkan timbal balik, tapi juga ketika seseorang 
mengalami musibah misalnya kematian atau kecelakaan, gotong royong yang seperti ini dapat 
dimasukkan ke dalam gotong royong untuk kepentingan bersama atau solidaritas, karena dalam 
hal tersebut tidak mengharapkan balasan dan dilakukan dengan ikhlas. 
Gotong royong juga dapat terjadi di bidang pertanian (jika mata pencaharian utama adalah 
bertani), perburuan (jika mata pencaharian utama adalah berburu), perikanan (jika mata 
pencaharian utama adalah nelayan), bidang teknologi, maano dan sebagainya. 
Kata Kunci : Gotong royong, Kerja bakti 
PENDAHULUAN 
Manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup sendiri, melainkan memerlukan orang 
lain dalam berbagai hal,salah satunya yaitu dalam hal gotong royong. Gotong royong 
merupakan suatu kegiatan sosial yang menjadi ciri khas bangsa indonesia dari jaman dahulu kala 
hingga saat ini. Rasa kebersamaan ini muncul karena adanya sikap sosial tanpa pamrih dari 
masing-masing individu untuk meringankan beban yang sedang dipikul. Adanya kerjasama 
semacam ini merupakan suatu bukti adanya keselarasan hidup antar sesama dalam masyarakat, 
yang biasanya dilakukan oleh masyarakat perdesaan atau komunitas tradisional.Tetapi tidak 
menuntup kemungkinan bagi masyarakat yang berada di perkotaan juga memerlukan semangat 
gotong-royong . 
Kehidupan warga suatu masyarakat yang terintegrasi dapat dilihat dari adanya solidaritas 
diantara mereka melalui tolong-menolong tanpa keharusan untuk membalasnya, seperti adanya 
musibah atau membantu warga lain yang dalam kesusahan. Tetapi terkadang tolong menolong
berubah menjadi suatu kewajiban untuk saling membalas bantuan dari orang lain terutama dalam 
hal pekerjaan,misalnya pekerjaan di bidang pertanian atau di saat salah satu warga melakukan 
perayaan. Begitu pula, apabila terdapat pekerjaan yang hasilnya untuk kepentingan bersama, 
maka diperlukan pengerahan tenaga dari setiap warga melalui kerjabakti. 
Gotong-royong semacam itu sulit dibedakan antara gotong-royong sebagai bentuk tolong 
menolong atau gotong royong sebagai kerjabakti. Walaupun demikian, yang penting dalam hal 
ini bahwa pekerjaan atau kesulitan yang dialami oleh seseorang tidak dapat dilakukan sendiri 
melainkan perlu adanya bantuan tenaga dari orang lain. 
Gotong-royong dapat dikatakan sebagai ciri dari bangsa Indonesia terutama mereka yang 
tinggal di pedesaan yang berlaku secara turun temurun, sehingga membentuk perilaku sosial 
yang nyata kemudian membentuk tata nilai kehidupan sosial. Adanya nilai tersebut 
menyebabkan gotong-royong selalu terbina dalam kehidupan masyarakat sebagai suatu warisan 
budaya yang patut dilestarikan agar bangsa indonesia menjadi bangsa yang kokoh dan kuat. 
Pengertian Gotong Royong 
Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama 
untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Katanya berasal dari gotong = bekerja, royong = 
bersama, Bersama-sama dengan musyawarah, pantun, pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan 
kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh 
M. Nasroen. 
Gotong-royong sebagai bentuk integrasi, banyak dipengaruhi oleh rasa kebersamaan 
antar warga Masyarakat yang dilakukan secara sukarela tanpa adanya jaminan berupa upah atau 
pembayaran dalam bentuk lainnya, sehingga gotong-royong ini tidak selamanya perlu dibentuk 
kepanitiaan secara resmi melainkan cukup adanya pemberitahuan pada warga Masyarakat 
mengenai kegiatan dan waktu pelaksanaannya, kemudian pekerjaan dilaksanakan setelah selesai 
bubar dengan sendirinya. Adapun keuntungan adanya gotong-royong ini yaitu pekerjaan menjadi 
mudah dan ringan dibandingkan apabila dilakukan secara perorangan; memperkuat dan 
mempererat hubungan antar warga Masyarakat di mana mereka berada bahkan dengan 
kerabatnya yang telah bertempat tinggal di tempat lain, dan menyatukan seluruh warga 
Masyarakat yang terlibat di dalamnya. Dengan demikian, gotong-royong dapat dilakukan untuk 
meringankan pekerjaan di lahan pertanian, meringankan pekerjaan di dalam acara yang 
berhubungan dengan pesta yang dilakukan salah satu warga Masyarakat, ataupun bahu membahu 
dalam membuat dan menyediakan kebutuhan bersama.
Tolong Menolong dan Kerjabakti 
Gotong-royong dalam bentuk tolong menolong dan dalam bentuk kerjabakti keduanya 
berbeda dalam hal kepentingan, bahwa tolong-menolong dilakukan untuk kepentingan 
perseorangan dalam hal kesusahan ataupun memerlukan curahan tenaga dalam menyelesaikan 
pekerjaannya, sehingga yang bersangkutan mendapat keuntungan dengan adanya bantuan 
sukarela. Sedangkan kerja-bakti dilakukan untuk kepentingan bersama, sehingga keuntungan 
untuk merasakannya didapat secara bersama-sama, baik bagi warga bersangkutan maupun orang 
lain walaupun tidak turut serta dalam kerjabakti. 
Gotong-royong dalam bentuk tolong menolong dilakukan secara sukarela untuk 
membantu orang lain, tetapi ada suatu kewajiban sosial yang memaksa secara moral bagi 
seseorang yang telah mendapat pertolongan tersebut untuk kembali menolong orang yang pernah 
menolongnya, sehingga saling tolong menolong ini menjadi meluas tanpa melihat orang yang 
pernah menolongnya atau tidak. Dengan demikian, bahwa tolong menolong ini merupakan suatu 
usaha untuk menanam budi baik terhadap orang lain tanpa adanya imbalan jasa atau kompensasi 
secara langsung atas pekerjaan itu yang bersifat kebendaan, begitupula yang ditolong akan 
merasa berhutang budi terhadap orang yang pernah menolongnya, sehingga terjadilah 
keseimbangan berupa bantuan tenaga yang diperoleh bila suatu saat akan melakukan pekerjaan 
yang sama. 
Dengan demikian, bahwa tolong menolong merupakan gotong-royong yang memiliki 
azas timbal balik secara moral antar warga Masyarakat yang berpedoman pada kesamaan 
wilayah dan kekeluargaan yang erat. 
Contoh kegiatan gotong-royong sebagai berikut : 
1) Dalam hal kematian, sakit, atau kecelakaan, di mana keluarga yang sedang menderita itu 
mendapat pertolongan berupa tenaga dan benda dari tetangga-tetangganya dan orang lain 
sedesa; 
2) Dalam hal pekerjaan sekitar rumah tangga, misalnya memperbaiki atap rumah, mengganti 
dinding rumah, membersihkan rumah dari hama tikus, menggali sumur, dsb., untuk mana 
pemilik rumah dapat minta bantuan tetangga-tetangganya yang dekat dengan memberi 
bantuan makanan;
3) Dalam hal pesta-pesta, misalnya pada waktu mengawinkan anaknya, bantuan tidak hanya 
dapat diminta dari kaum kerabatnya, tetapi juga dari tetangga-tetangganya, untuk 
mempersiapkan dan penyelenggaraan pestanya; 
4) Dalam mengerjakan pekerjaan yang berguna untuk kepentingan umum dalam masyarakat 
desa, seperti memperbaiki jalan, jembatan, bendungan irigasi, bangunan umum dsb., 
untuk mana penduduk desa dapat tergerak untuk bekerja bakti atas perintah dari kepala 
desa. 
PENUTUP 
Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa gotong royong merupakan ciri dari bangsa 
Indonesia yang sudah ada sejak lama, sehingga keberadaannya harus tetap di pertahankan oleh 
generasi penerusnya. Hal seperti ini merupakan bentuk nyata solidaritas yang ada dalam 
kehidupan masyarakat, sehingga setiap orang yang berada di dalam masyarakat memiliki hak 
untuk dibantu dan berkewajiban untuk membantu, dengan kata lain ada hubungan timbale balik 
di dalamnya. 
Kebiasaan gotong royong ini akan hilang jika rasa solidaritas dan kebersamaan semakin 
menurun dan setiap bantuan yang dilakukan tidak ada lagi rasa ikhlas, bahkan dapat dinilai 
dengan materi atau uang. Sehingga jasa akan selalu diperhitungkan dengan keuntungan materi, 
yang akan berakibat pada rasa kebersamaan yang semakin lama akan semakin memudar dan bagi 
mereka penghargaan hanya dapat dinilai bagi mereka yang memiliki atau dapat membayar 
dengan uang. Untuk keadaan yang serba memandang materi pada nomor satu seperti itu jangan 
sampai terjadi, karena nilai kebersamaan yang dijunjung dalam gotong royong menjadi tidak 
berarti lagi. 
Gotong royong memiliki nilai yang luhur, yang harus tetap ada dan terjaga, hingga terus 
menjadi bagian dari kehidupan yang menjunjung tinggi nilai kemausiaan, karena di dalam 
kegiatan yang bergotong-royong, setiap pekerjaan dilakukan secara bersama-sama tanpa harus 
memandang kedudukan atau materi yang dimiliki seseorang, tapi memandang keterlibatan dalam 
suatu proses pekerjaan hingga sesuai yang diharapkan bersama. 
DAFTAR PUSTAKA 
Bintarto, R. 1980. Gotong-Royong : Suatu Karakteristik Bangsa Indonesia. Surabaya : PT. Bina 
Ilmu. 
Luci Huki. 2014. Pengertian gotong royong. (online) http://manfaat-pengetahuan. 
blogspot.com/2014/01/pengertian-gotong-royong.html . Diakses : 17 Maret 2014 
Sepur Kluthux . 2009. Gotong royong dan Manfaatnya . (online) 
http://sepurkluthux.blogspot.com/2009/06/gotong-royong-dan-manfaatnya.html . Diakses : 17 
Maret 2014
Valol.2012.Bentuk-Bentuk Gotong Royong Masyarakat Desa. (online) 
http://rarysblog.blogspot.com/2012/06/bentuk-bentuk-gotong-royong-masyarakat.html . Diakses: 
17 Maret 2014 
Wikipedia. Gotong royong (Online) http://id.wikipedia.org/wiki/Gotong_royong. Diakses : 17 
Maret 2014

More Related Content

What's hot

Ideologi sosialisme
Ideologi sosialismeIdeologi sosialisme
Ideologi sosialismelutortiffd
 
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)Nurul Khairani Firnia
 
Materi Pramuka Penegak (Slide Presentasi)
Materi Pramuka Penegak (Slide Presentasi)Materi Pramuka Penegak (Slide Presentasi)
Materi Pramuka Penegak (Slide Presentasi)rahmatd sugiono
 
Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (
Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (
Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (Murnila_Wati
 
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1RezaWahyuni5
 
Laporan pertanggungjawaban-mpk
Laporan pertanggungjawaban-mpkLaporan pertanggungjawaban-mpk
Laporan pertanggungjawaban-mpkAldy Saputra
 
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...salmaffn
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosialEl Ibrahimy
 
Sejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi RegionalSejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi RegionalAdien Amelia
 
Konflik Sosial Kelas XI-1
Konflik Sosial Kelas XI-1Konflik Sosial Kelas XI-1
Konflik Sosial Kelas XI-1MAN SAMPIT
 
4. kata pengantar laporan KKN 2013
4. kata pengantar laporan KKN 20134. kata pengantar laporan KKN 2013
4. kata pengantar laporan KKN 2013Esir R UKI Toraja
 
Bhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.pptBhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.pptSeptiaRini14
 
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarahKonsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarahGungun Misbah Gunawan
 
Interaksi sosial pembentuk lembaga sosial
Interaksi sosial pembentuk lembaga sosialInteraksi sosial pembentuk lembaga sosial
Interaksi sosial pembentuk lembaga sosialomcivics
 

What's hot (20)

Ideologi sosialisme
Ideologi sosialismeIdeologi sosialisme
Ideologi sosialisme
 
2. icrc
2. icrc2. icrc
2. icrc
 
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
 
Materi Pramuka Penegak (Slide Presentasi)
Materi Pramuka Penegak (Slide Presentasi)Materi Pramuka Penegak (Slide Presentasi)
Materi Pramuka Penegak (Slide Presentasi)
 
BUDI UTOMO
BUDI UTOMOBUDI UTOMO
BUDI UTOMO
 
Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (
Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (
Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (
 
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
 
Laporan pertanggungjawaban-mpk
Laporan pertanggungjawaban-mpkLaporan pertanggungjawaban-mpk
Laporan pertanggungjawaban-mpk
 
Ppt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi IndonesiaPpt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi Indonesia
 
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Kearifan Lokal
Kearifan Lokal Kearifan Lokal
Kearifan Lokal
 
Sejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi RegionalSejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi Regional
 
Konflik Sosial Kelas XI-1
Konflik Sosial Kelas XI-1Konflik Sosial Kelas XI-1
Konflik Sosial Kelas XI-1
 
4. perjanjian seville
4. perjanjian seville4. perjanjian seville
4. perjanjian seville
 
4. kata pengantar laporan KKN 2013
4. kata pengantar laporan KKN 20134. kata pengantar laporan KKN 2013
4. kata pengantar laporan KKN 2013
 
Bhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.pptBhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.ppt
 
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarahKonsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
 
Interaksi sosial pembentuk lembaga sosial
Interaksi sosial pembentuk lembaga sosialInteraksi sosial pembentuk lembaga sosial
Interaksi sosial pembentuk lembaga sosial
 
Ppt teladan para tokoh persatuan
Ppt  teladan para tokoh persatuanPpt  teladan para tokoh persatuan
Ppt teladan para tokoh persatuan
 

Viewers also liked

Kerja sama di lingkungan rumah, sekolah dan
Kerja sama di lingkungan rumah, sekolah danKerja sama di lingkungan rumah, sekolah dan
Kerja sama di lingkungan rumah, sekolah danDewi Shinta
 
Slide Gotong Royong 1MG 1MC
Slide Gotong Royong 1MG 1MCSlide Gotong Royong 1MG 1MC
Slide Gotong Royong 1MG 1MCstekkkt
 
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaMakna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaAgus Widiyanto
 
Teknologi untuk mea
Teknologi untuk meaTeknologi untuk mea
Teknologi untuk meaPrasetyo Adi
 
Peluang TKJ & Multimedia Di Dunia Usaha/Industri
Peluang TKJ & Multimedia Di Dunia Usaha/IndustriPeluang TKJ & Multimedia Di Dunia Usaha/Industri
Peluang TKJ & Multimedia Di Dunia Usaha/IndustriJoko Prasetyo
 
Tugas ringkasan tujuan & prospek pendidikan kejuruan (fix)
Tugas ringkasan tujuan & prospek pendidikan kejuruan (fix)Tugas ringkasan tujuan & prospek pendidikan kejuruan (fix)
Tugas ringkasan tujuan & prospek pendidikan kejuruan (fix)Universitas Negeri Malang
 
Peluang dan tantangan kepar jabar dalam menghadapi mea
Peluang dan tantangan kepar jabar dalam menghadapi meaPeluang dan tantangan kepar jabar dalam menghadapi mea
Peluang dan tantangan kepar jabar dalam menghadapi meadjayawangi
 
Proses Pelatihan Berbasis Kompetensi
Proses Pelatihan Berbasis KompetensiProses Pelatihan Berbasis Kompetensi
Proses Pelatihan Berbasis KompetensiBowo Witoyo
 
pembelajaran berbasis kompetensi
pembelajaran berbasis kompetensipembelajaran berbasis kompetensi
pembelajaran berbasis kompetensiNailul Hasibuan
 

Viewers also liked (20)

Gotong Royong pkn
Gotong Royong pknGotong Royong pkn
Gotong Royong pkn
 
PRESENTASI GOTONG ROYONG
PRESENTASI GOTONG ROYONGPRESENTASI GOTONG ROYONG
PRESENTASI GOTONG ROYONG
 
Gotong royong perdana
Gotong royong perdanaGotong royong perdana
Gotong royong perdana
 
Kerja sama di lingkungan rumah, sekolah dan
Kerja sama di lingkungan rumah, sekolah danKerja sama di lingkungan rumah, sekolah dan
Kerja sama di lingkungan rumah, sekolah dan
 
Kegiatan kerja bakti
Kegiatan kerja baktiKegiatan kerja bakti
Kegiatan kerja bakti
 
Powerpoint
PowerpointPowerpoint
Powerpoint
 
Slide Gotong Royong 1MG 1MC
Slide Gotong Royong 1MG 1MCSlide Gotong Royong 1MG 1MC
Slide Gotong Royong 1MG 1MC
 
Gotong-royong
Gotong-royongGotong-royong
Gotong-royong
 
Pkn tema 2
Pkn tema 2Pkn tema 2
Pkn tema 2
 
Gotong royong
Gotong royongGotong royong
Gotong royong
 
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaMakna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
 
Teknologi untuk mea
Teknologi untuk meaTeknologi untuk mea
Teknologi untuk mea
 
Pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruanPendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan
 
Peluang TKJ & Multimedia Di Dunia Usaha/Industri
Peluang TKJ & Multimedia Di Dunia Usaha/IndustriPeluang TKJ & Multimedia Di Dunia Usaha/Industri
Peluang TKJ & Multimedia Di Dunia Usaha/Industri
 
Tugas ringkasan tujuan & prospek pendidikan kejuruan (fix)
Tugas ringkasan tujuan & prospek pendidikan kejuruan (fix)Tugas ringkasan tujuan & prospek pendidikan kejuruan (fix)
Tugas ringkasan tujuan & prospek pendidikan kejuruan (fix)
 
Makna sila sila pancasila
Makna sila sila pancasilaMakna sila sila pancasila
Makna sila sila pancasila
 
Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasiPendidikan vokasi
Pendidikan vokasi
 
Peluang dan tantangan kepar jabar dalam menghadapi mea
Peluang dan tantangan kepar jabar dalam menghadapi meaPeluang dan tantangan kepar jabar dalam menghadapi mea
Peluang dan tantangan kepar jabar dalam menghadapi mea
 
Proses Pelatihan Berbasis Kompetensi
Proses Pelatihan Berbasis KompetensiProses Pelatihan Berbasis Kompetensi
Proses Pelatihan Berbasis Kompetensi
 
pembelajaran berbasis kompetensi
pembelajaran berbasis kompetensipembelajaran berbasis kompetensi
pembelajaran berbasis kompetensi
 

Similar to FILOSOFI GOTONG ROYONG

Turut serta bekerja bakti dan bergotong royong
Turut serta bekerja bakti dan bergotong royongTurut serta bekerja bakti dan bergotong royong
Turut serta bekerja bakti dan bergotong royongOperator Warnet Vast Raha
 
MATERI PEMANTAPAN SAMBATAN.pptx
MATERI PEMANTAPAN SAMBATAN.pptxMATERI PEMANTAPAN SAMBATAN.pptx
MATERI PEMANTAPAN SAMBATAN.pptxDesiliaKurniawati1
 
Kliping interaksi sosial
Kliping interaksi sosialKliping interaksi sosial
Kliping interaksi sosialArdiMardiyanto
 
Tugasan Amalan Terbaik Kesejahteraan Sosial
Tugasan Amalan Terbaik Kesejahteraan SosialTugasan Amalan Terbaik Kesejahteraan Sosial
Tugasan Amalan Terbaik Kesejahteraan SosialWen Huey Ch’ng
 
Musni Umar: Gotong Royong dan Kerukunan Masyarakat DKI Jakarta
Musni Umar: Gotong Royong dan Kerukunan Masyarakat DKI JakartaMusni Umar: Gotong Royong dan Kerukunan Masyarakat DKI Jakarta
Musni Umar: Gotong Royong dan Kerukunan Masyarakat DKI Jakartamusniumar
 
Jokowi-Ahok: Sebaiknya Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaan
Jokowi-Ahok: Sebaiknya Bangun Rekonsiliasi dan KebersamaanJokowi-Ahok: Sebaiknya Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaan
Jokowi-Ahok: Sebaiknya Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaanmusniumar
 
RANGKUMAN & KISI_KISI SH BAB 5 PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
RANGKUMAN & KISI_KISI SH BAB 5 PENDIDIKAN PANCASILA.pptxRANGKUMAN & KISI_KISI SH BAB 5 PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
RANGKUMAN & KISI_KISI SH BAB 5 PENDIDIKAN PANCASILA.pptxIntanRosaniSirait
 
Interaksi sosial 2[1]
Interaksi sosial 2[1]Interaksi sosial 2[1]
Interaksi sosial 2[1]Musli Huddin
 
Filofosi Pendidikan_topik 2 _ruang kolaborasi.pdf
Filofosi Pendidikan_topik 2 _ruang kolaborasi.pdfFilofosi Pendidikan_topik 2 _ruang kolaborasi.pdf
Filofosi Pendidikan_topik 2 _ruang kolaborasi.pdfppgsofianovita91130
 
SOSPER Kelompok 2.pptx
SOSPER Kelompok 2.pptxSOSPER Kelompok 2.pptx
SOSPER Kelompok 2.pptxRizkyFaozan1
 
Semangat kejiranan
Semangat kejirananSemangat kejiranan
Semangat kejirananSuzaki Nor
 
Laporan penelitian keragaman mata pencaharian
Laporan penelitian keragaman mata pencaharianLaporan penelitian keragaman mata pencaharian
Laporan penelitian keragaman mata pencaharianSiti Purwaningsih
 
PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3
PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3
PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3sopiannudin
 
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3Muhammad Ammar Rinjani
 
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraanSeri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraanAgus hariyanto
 

Similar to FILOSOFI GOTONG ROYONG (20)

Turut serta bekerja bakti dan bergotong royong
Turut serta bekerja bakti dan bergotong royongTurut serta bekerja bakti dan bergotong royong
Turut serta bekerja bakti dan bergotong royong
 
MATERI PEMANTAPAN SAMBATAN.pptx
MATERI PEMANTAPAN SAMBATAN.pptxMATERI PEMANTAPAN SAMBATAN.pptx
MATERI PEMANTAPAN SAMBATAN.pptx
 
Kliping interaksi sosial
Kliping interaksi sosialKliping interaksi sosial
Kliping interaksi sosial
 
T4 s1p3
T4 s1p3T4 s1p3
T4 s1p3
 
Tugasan Amalan Terbaik Kesejahteraan Sosial
Tugasan Amalan Terbaik Kesejahteraan SosialTugasan Amalan Terbaik Kesejahteraan Sosial
Tugasan Amalan Terbaik Kesejahteraan Sosial
 
Musni Umar: Gotong Royong dan Kerukunan Masyarakat DKI Jakarta
Musni Umar: Gotong Royong dan Kerukunan Masyarakat DKI JakartaMusni Umar: Gotong Royong dan Kerukunan Masyarakat DKI Jakarta
Musni Umar: Gotong Royong dan Kerukunan Masyarakat DKI Jakarta
 
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptxMASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
 
T2 s1p6
T2 s1p6T2 s1p6
T2 s1p6
 
Jokowi-Ahok: Sebaiknya Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaan
Jokowi-Ahok: Sebaiknya Bangun Rekonsiliasi dan KebersamaanJokowi-Ahok: Sebaiknya Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaan
Jokowi-Ahok: Sebaiknya Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaan
 
RANGKUMAN & KISI_KISI SH BAB 5 PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
RANGKUMAN & KISI_KISI SH BAB 5 PENDIDIKAN PANCASILA.pptxRANGKUMAN & KISI_KISI SH BAB 5 PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
RANGKUMAN & KISI_KISI SH BAB 5 PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
 
Interaksi sosial 2[1]
Interaksi sosial 2[1]Interaksi sosial 2[1]
Interaksi sosial 2[1]
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Filofosi Pendidikan_topik 2 _ruang kolaborasi.pdf
Filofosi Pendidikan_topik 2 _ruang kolaborasi.pdfFilofosi Pendidikan_topik 2 _ruang kolaborasi.pdf
Filofosi Pendidikan_topik 2 _ruang kolaborasi.pdf
 
SOSPER Kelompok 2.pptx
SOSPER Kelompok 2.pptxSOSPER Kelompok 2.pptx
SOSPER Kelompok 2.pptx
 
Semangat kejiranan
Semangat kejirananSemangat kejiranan
Semangat kejiranan
 
Implikasi Pelaksanaan Undang Undang Desa (161115)
Implikasi Pelaksanaan Undang Undang Desa (161115)Implikasi Pelaksanaan Undang Undang Desa (161115)
Implikasi Pelaksanaan Undang Undang Desa (161115)
 
Laporan penelitian keragaman mata pencaharian
Laporan penelitian keragaman mata pencaharianLaporan penelitian keragaman mata pencaharian
Laporan penelitian keragaman mata pencaharian
 
PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3
PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3
PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3
 
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3
 
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraanSeri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
 

Recently uploaded

Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxEkoPutuKromo
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfyuniarmadyawati361
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..widyakusuma99
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024SABDA
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxmuhammadyudiyanto55
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxnawasenamerta
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogorWILDANREYkun
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxAgungRomadhon3
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufalKhawariz
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxkinayaptr30
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024AndrianiWimarSarasWa1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfUditGheozi2
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfNurSriWidyastuti1
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusiSusanti94678
 

Recently uploaded (20)

Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 

FILOSOFI GOTONG ROYONG

  • 1. FILOSOFI GOTONG ROYONG Ika Nurrohmah (125150201111069), Setia Harti (125150201111060), Iis Setyarini (125150201111062) Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Jl. Veteran No.8 Malang, Informatika, Gedung A PTIIK – UB Email : ikanurrohmah60@gmail.com, setyaharty@gmail.com, iis.setya21@gmail.com ABSTRAK Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Gotong royong adalah salah satu bentuk dari solidaritas manusia sebagai makhluk sosial, karena dalam hidup bermasyarakat pasti semua orang membutuhkan bantuan dari orang lain. Gotong royong terjadi pada berbagai aktivitas kehidupan masyarakat, misalnya gotong royong untuk kepentingan bersama seperti kerjabakti bersih desa, gotong royong untuk bentuk solidaritas seperti tolong menolong pada saat acara pesta pernikahan, khitanan dan sejenisnya, mereka dapat membantu dalam bentuk uang ataupun tenaga yang nantinya pasti akan dikembalikan dengan nilai yang sebanding. Gotong royong tidak hanya dilakukan ketika pesta yang nantinya akan mendapatkan timbal balik, tapi juga ketika seseorang mengalami musibah misalnya kematian atau kecelakaan, gotong royong yang seperti ini dapat dimasukkan ke dalam gotong royong untuk kepentingan bersama atau solidaritas, karena dalam hal tersebut tidak mengharapkan balasan dan dilakukan dengan ikhlas. Gotong royong juga dapat terjadi di bidang pertanian (jika mata pencaharian utama adalah bertani), perburuan (jika mata pencaharian utama adalah berburu), perikanan (jika mata pencaharian utama adalah nelayan), bidang teknologi, maano dan sebagainya. Kata Kunci : Gotong royong, Kerja bakti PENDAHULUAN Manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup sendiri, melainkan memerlukan orang lain dalam berbagai hal,salah satunya yaitu dalam hal gotong royong. Gotong royong merupakan suatu kegiatan sosial yang menjadi ciri khas bangsa indonesia dari jaman dahulu kala hingga saat ini. Rasa kebersamaan ini muncul karena adanya sikap sosial tanpa pamrih dari masing-masing individu untuk meringankan beban yang sedang dipikul. Adanya kerjasama semacam ini merupakan suatu bukti adanya keselarasan hidup antar sesama dalam masyarakat, yang biasanya dilakukan oleh masyarakat perdesaan atau komunitas tradisional.Tetapi tidak menuntup kemungkinan bagi masyarakat yang berada di perkotaan juga memerlukan semangat gotong-royong . Kehidupan warga suatu masyarakat yang terintegrasi dapat dilihat dari adanya solidaritas diantara mereka melalui tolong-menolong tanpa keharusan untuk membalasnya, seperti adanya musibah atau membantu warga lain yang dalam kesusahan. Tetapi terkadang tolong menolong
  • 2. berubah menjadi suatu kewajiban untuk saling membalas bantuan dari orang lain terutama dalam hal pekerjaan,misalnya pekerjaan di bidang pertanian atau di saat salah satu warga melakukan perayaan. Begitu pula, apabila terdapat pekerjaan yang hasilnya untuk kepentingan bersama, maka diperlukan pengerahan tenaga dari setiap warga melalui kerjabakti. Gotong-royong semacam itu sulit dibedakan antara gotong-royong sebagai bentuk tolong menolong atau gotong royong sebagai kerjabakti. Walaupun demikian, yang penting dalam hal ini bahwa pekerjaan atau kesulitan yang dialami oleh seseorang tidak dapat dilakukan sendiri melainkan perlu adanya bantuan tenaga dari orang lain. Gotong-royong dapat dikatakan sebagai ciri dari bangsa Indonesia terutama mereka yang tinggal di pedesaan yang berlaku secara turun temurun, sehingga membentuk perilaku sosial yang nyata kemudian membentuk tata nilai kehidupan sosial. Adanya nilai tersebut menyebabkan gotong-royong selalu terbina dalam kehidupan masyarakat sebagai suatu warisan budaya yang patut dilestarikan agar bangsa indonesia menjadi bangsa yang kokoh dan kuat. Pengertian Gotong Royong Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Katanya berasal dari gotong = bekerja, royong = bersama, Bersama-sama dengan musyawarah, pantun, pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen. Gotong-royong sebagai bentuk integrasi, banyak dipengaruhi oleh rasa kebersamaan antar warga Masyarakat yang dilakukan secara sukarela tanpa adanya jaminan berupa upah atau pembayaran dalam bentuk lainnya, sehingga gotong-royong ini tidak selamanya perlu dibentuk kepanitiaan secara resmi melainkan cukup adanya pemberitahuan pada warga Masyarakat mengenai kegiatan dan waktu pelaksanaannya, kemudian pekerjaan dilaksanakan setelah selesai bubar dengan sendirinya. Adapun keuntungan adanya gotong-royong ini yaitu pekerjaan menjadi mudah dan ringan dibandingkan apabila dilakukan secara perorangan; memperkuat dan mempererat hubungan antar warga Masyarakat di mana mereka berada bahkan dengan kerabatnya yang telah bertempat tinggal di tempat lain, dan menyatukan seluruh warga Masyarakat yang terlibat di dalamnya. Dengan demikian, gotong-royong dapat dilakukan untuk meringankan pekerjaan di lahan pertanian, meringankan pekerjaan di dalam acara yang berhubungan dengan pesta yang dilakukan salah satu warga Masyarakat, ataupun bahu membahu dalam membuat dan menyediakan kebutuhan bersama.
  • 3. Tolong Menolong dan Kerjabakti Gotong-royong dalam bentuk tolong menolong dan dalam bentuk kerjabakti keduanya berbeda dalam hal kepentingan, bahwa tolong-menolong dilakukan untuk kepentingan perseorangan dalam hal kesusahan ataupun memerlukan curahan tenaga dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga yang bersangkutan mendapat keuntungan dengan adanya bantuan sukarela. Sedangkan kerja-bakti dilakukan untuk kepentingan bersama, sehingga keuntungan untuk merasakannya didapat secara bersama-sama, baik bagi warga bersangkutan maupun orang lain walaupun tidak turut serta dalam kerjabakti. Gotong-royong dalam bentuk tolong menolong dilakukan secara sukarela untuk membantu orang lain, tetapi ada suatu kewajiban sosial yang memaksa secara moral bagi seseorang yang telah mendapat pertolongan tersebut untuk kembali menolong orang yang pernah menolongnya, sehingga saling tolong menolong ini menjadi meluas tanpa melihat orang yang pernah menolongnya atau tidak. Dengan demikian, bahwa tolong menolong ini merupakan suatu usaha untuk menanam budi baik terhadap orang lain tanpa adanya imbalan jasa atau kompensasi secara langsung atas pekerjaan itu yang bersifat kebendaan, begitupula yang ditolong akan merasa berhutang budi terhadap orang yang pernah menolongnya, sehingga terjadilah keseimbangan berupa bantuan tenaga yang diperoleh bila suatu saat akan melakukan pekerjaan yang sama. Dengan demikian, bahwa tolong menolong merupakan gotong-royong yang memiliki azas timbal balik secara moral antar warga Masyarakat yang berpedoman pada kesamaan wilayah dan kekeluargaan yang erat. Contoh kegiatan gotong-royong sebagai berikut : 1) Dalam hal kematian, sakit, atau kecelakaan, di mana keluarga yang sedang menderita itu mendapat pertolongan berupa tenaga dan benda dari tetangga-tetangganya dan orang lain sedesa; 2) Dalam hal pekerjaan sekitar rumah tangga, misalnya memperbaiki atap rumah, mengganti dinding rumah, membersihkan rumah dari hama tikus, menggali sumur, dsb., untuk mana pemilik rumah dapat minta bantuan tetangga-tetangganya yang dekat dengan memberi bantuan makanan;
  • 4. 3) Dalam hal pesta-pesta, misalnya pada waktu mengawinkan anaknya, bantuan tidak hanya dapat diminta dari kaum kerabatnya, tetapi juga dari tetangga-tetangganya, untuk mempersiapkan dan penyelenggaraan pestanya; 4) Dalam mengerjakan pekerjaan yang berguna untuk kepentingan umum dalam masyarakat desa, seperti memperbaiki jalan, jembatan, bendungan irigasi, bangunan umum dsb., untuk mana penduduk desa dapat tergerak untuk bekerja bakti atas perintah dari kepala desa. PENUTUP Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa gotong royong merupakan ciri dari bangsa Indonesia yang sudah ada sejak lama, sehingga keberadaannya harus tetap di pertahankan oleh generasi penerusnya. Hal seperti ini merupakan bentuk nyata solidaritas yang ada dalam kehidupan masyarakat, sehingga setiap orang yang berada di dalam masyarakat memiliki hak untuk dibantu dan berkewajiban untuk membantu, dengan kata lain ada hubungan timbale balik di dalamnya. Kebiasaan gotong royong ini akan hilang jika rasa solidaritas dan kebersamaan semakin menurun dan setiap bantuan yang dilakukan tidak ada lagi rasa ikhlas, bahkan dapat dinilai dengan materi atau uang. Sehingga jasa akan selalu diperhitungkan dengan keuntungan materi, yang akan berakibat pada rasa kebersamaan yang semakin lama akan semakin memudar dan bagi mereka penghargaan hanya dapat dinilai bagi mereka yang memiliki atau dapat membayar dengan uang. Untuk keadaan yang serba memandang materi pada nomor satu seperti itu jangan sampai terjadi, karena nilai kebersamaan yang dijunjung dalam gotong royong menjadi tidak berarti lagi. Gotong royong memiliki nilai yang luhur, yang harus tetap ada dan terjaga, hingga terus menjadi bagian dari kehidupan yang menjunjung tinggi nilai kemausiaan, karena di dalam kegiatan yang bergotong-royong, setiap pekerjaan dilakukan secara bersama-sama tanpa harus memandang kedudukan atau materi yang dimiliki seseorang, tapi memandang keterlibatan dalam suatu proses pekerjaan hingga sesuai yang diharapkan bersama. DAFTAR PUSTAKA Bintarto, R. 1980. Gotong-Royong : Suatu Karakteristik Bangsa Indonesia. Surabaya : PT. Bina Ilmu. Luci Huki. 2014. Pengertian gotong royong. (online) http://manfaat-pengetahuan. blogspot.com/2014/01/pengertian-gotong-royong.html . Diakses : 17 Maret 2014 Sepur Kluthux . 2009. Gotong royong dan Manfaatnya . (online) http://sepurkluthux.blogspot.com/2009/06/gotong-royong-dan-manfaatnya.html . Diakses : 17 Maret 2014
  • 5. Valol.2012.Bentuk-Bentuk Gotong Royong Masyarakat Desa. (online) http://rarysblog.blogspot.com/2012/06/bentuk-bentuk-gotong-royong-masyarakat.html . Diakses: 17 Maret 2014 Wikipedia. Gotong royong (Online) http://id.wikipedia.org/wiki/Gotong_royong. Diakses : 17 Maret 2014