Social Psychology; Social Cognition
The manner about how we think, analyze and interpret about other people and the social world.
Psikologi Sosial; Kognisi Sosial
Membahas mengenai perilaku tentang bagaimana kita menganalisa dan menginterpretasikan orang lain dan lingkungan sosial.
Social Psychology; Social Cognition
The manner about how we think, analyze and interpret about other people and the social world.
Psikologi Sosial; Kognisi Sosial
Membahas mengenai perilaku tentang bagaimana kita menganalisa dan menginterpretasikan orang lain dan lingkungan sosial.
pada makalah kali ini dijelaskan bagaimana membuat antara kedua (manusia dan agama) berjalan secara harmonis dan tidak saling tumpang tindih.dari berbagai pandangan dan sumber
Mengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalamPKN STAN
power point ini membahas tentang bagaimana cara manusia dalam mengintegrasikan Islam, Iman, dan Ihsan agar terbentuk jati diri Insan Kamil padanya. Aamiin
power point ini juga dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan agama islam.
semoga bermanfaat :)
pada makalah kali ini dijelaskan bagaimana membuat antara kedua (manusia dan agama) berjalan secara harmonis dan tidak saling tumpang tindih.dari berbagai pandangan dan sumber
Mengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalamPKN STAN
power point ini membahas tentang bagaimana cara manusia dalam mengintegrasikan Islam, Iman, dan Ihsan agar terbentuk jati diri Insan Kamil padanya. Aamiin
power point ini juga dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan agama islam.
semoga bermanfaat :)
Kumpulan penelitian sosial dengan tema penculikan anak, konflik sosial, tawuran pelajar, bantuan langsung tunai, gantung diri, etilang, pelanggaran lalu lintas, penelitian sosial, sosiologi, sma n 1 pamotan
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...Mohamad Khaidir
Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi
Disusun Oleh :
Koordinator Kecamatan Kinovaro : Mohamad Khaidir
Koordinator Desa : Rachmat Djufri Abdullah, Rama Padji Perdana, Jemmy Christian Sango, Randy Heriyanto, Ivan Prawiranata Manuakali, Krisyohan, Rizal, dan Seluruh Mahasiswa KKN UNTAD Angkatan 66 Tahun 2013 Kecamatan Kinovaro.
*Teristimewa Sahabat Seperjuangan Kami, Almarhumah Titin Fitriana
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. LAPORAN PENELITIAN
KEANEKARAGAMAN DAN KESETARAAN MASYARAKAT
KERAGAMAN MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT DESA SEMEN
oleh :
Siti Purwaningsih (11321159)
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI MADIUN
2012
2. Laporan Penelitian Keanekaragaman Mata Pencaharian Masyarakat 2
purwaningsih_siti@yahoo.com
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................................... 1
Daftar Isi.............................................................................................................................. 2
Paparan Data........................................................................................................................ 3
Analisis
I. Pengaruh yang Ditimbulkan Karena Adanya Keragaman Jenis Mata
Pencaharian Masyarakat...................................................................... 5
II. Cara Mengimplementasikan Kesetaraan........................................................ 6
III. Permasalahan yang Dihadapi Dalam Mengimplementasikan Kesetaraan..... 7
Dokumentasi........................................................................................................................ 9
Kesimpulan.......................................................................................................................... 11
3. Laporan Penelitian Keanekaragaman Mata Pencaharian Masyarakat 3
purwaningsih_siti@yahoo.com
PAPARAN DATA
Data kependudukan masyarakat desa Semen RT. 05, kecamatan Nguntoronadi,
kabupaten Magetan pada bulan Desember 2012:
Jumlah penduduk 188
Jumlah penduduk dibawah usia 17tahun 41
Jumlah penduduk diatas 17tahun 147
Jumlah penduduk yang belum/tidak bekerja 64
Jumlah penduduk yang sudah bekerja 124
Dari data kependudukan masyarakat desa Semen RT.05 tersebut di atas dapat diketahui
bahwa jumlah seluruh penduduknya adalah 188 orang. Jumlah penduduk yang sudah bekerja
mencapai 124 orang atau mencapai 65,96% dari jumlah seluruh penduduk. Sedangkan
penduduk yang belum/tidak bekerja, dikarenakan masih bersekolah dan penduduk lansia yang
tidak bisa bekerja berjumlah 64 orang atau mencapai 34,04% dari jumlah seluruh penduduk.
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang sudah bekerja lebih tinggi daripada
jumlah penduduk yang belum/tidak bekerja.
Berikut merupakan diagram yang menunjukkan jumlah penduduk desa Semen yang
sudah bekerja dan belum/tidak bekerja:
sudah bekerja
66%
belum/tidak
bekerja
34%
4. Data mata pencaharian masyarakat Desa Semen RT.05, kecamatan Nguntoronadi,
petani peternak pedagang pengusaha
(kayu, batu
bata)
pegawai
swasta
PNS/guru TKI/TKW
Laporan Penelitian Keanekaragaman Mata Pencaharian Masyarakat 4
purwaningsih_siti@yahoo.com
kabupaten Magetan pada bulan Desember 2012:
Mata Pencaharian/ Jenis Pekerjaan Jumlah (orang)
Belum/tidak bekerja 64
Petani 83
Peternak 3
Pedagang 5
Pengusaha (kayu, batu bata) 3
Pegawai swasta 10
Pegawai Negeri Sipil (PNS)/ guru 4
TKI/ TKW 16
Jumlah 188
Dari data mata pencaharian masyarakat desa Semen RT.05 tersebut di atas
menunjukkan bahwa terdapat keanekaragaman mata pencaharian masyarakat, diantaranya ada
yang bekerja sebagai petani, peternak, pedagang, pengusaha kayu, pengusaha batu bata,
pegawai swasta, pegawai negeri, dan TKI/TKW. Jumlah penduduk yang bekerja sebagai
petani mencapai 44,12%, peternak 1,6%, pedagang 2,66%, pengusaha kayu dan batu bata
1,6%, pegawai swasta 5,32%, pegawai negeri 2,13%, dan TKI/TKW 8,51%. Berikut
merupakan diagram mata pencaharian masyarakat desa semen RT.05 pada Dsember 2012:
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Dari diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas mata pencaharian
masyarakat desa Semen RT.05, kecamatan Nguntoronadi, kabupaten Magetan pada Desember
2012 adalah sebagai petani. Mata pencaharian tertinggi kedua adalah TKI/TKW, kemudian
pegawai swasta, pedagang, pegawai negeri, dan terakhir adalah peternak dan pengusaha kayu
dan batu bata.
5. Laporan Penelitian Keanekaragaman Mata Pencaharian Masyarakat 5
purwaningsih_siti@yahoo.com
ANALISIS
I. Pengaruh yang Ditimbulkan Karena Adanya Keragaman Jenis Mata
Pencaharian Masyarakat
Mata pencaharian merupakan suatu hal yang sangat diperlukan setiap
masyarakat untuk pemenuhan kehidupannya sehari-hari. Setiap masyarakat tentu akan
memiliki mata pencaharian/ jenis pekerjaan yang berbeda-beda. Perbedaan jenis mata
pencaharian masyarakat tersebut tentu akan menimbulkan dampak atau pengaruh, baik
pengaruh yang positif maupun negatif. Berikut merupakan pengaruh yang ditimbulkan
karena adanya keragaman mata pencaharian masyarakat:
1. Perbedaan besarnya pendapatan
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa setiap masyarakat yang memiliki jenis
mata pencaharian yang berbeda akan berbeda pula pada besarnya pendapatan/
penghasilan yang akan ia peroleh. Misalnya, seseorang yang bekerja sebagai
petani akan memiliki penghasilan yang berbeda dengan seseorang yang bekerja
sebagai pengusaha, bisa lebih kecil namun bisa juga lebih besar.
2. Tingkat kesejahteraan
Tingkat kesejahteraan merupakan salah satu dampak adanya perbedaan
tingkat pendapatan karena pengaruh keragaman jenis mata pecaharian.
Seseorang yang memiliki pekerjaan mapan dengan pendapatan yang dapat
mencukupi seluruh kebutuhan keluarganya tentu akan memiliki hidup yang lebih
sejahtera secara ekonomi dibandingkan dengan seseorang yang memiliki
pekerjaan dengan penghasilan yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya.
3. Tingkat pendidikan
Adanya keragaman jenis mata pencaharian masyarakat akan berpengaruh
pada tingkat pendidikannya. Jika seseorang yang memiliki pekerjaan yang hasil
pendapatannya rendah, maka bisa jadi tingkat pendidikannya juga rendah, begitu
juga sebaliknya jika seseorang yang memiliki pekerjaan yang hasil
pendapatannya tinggi, bisa jadi tingkat pendidikannya juga tinggi. Misalnya
seseorang yang bekerja sebagai buruh tani dengan pendapatan yang pas-pasan
mungkin hanya mampu menyekolahkan anak-anaknya sampai jenjang sekolah
menengah, seperti SMP atau SMA, sedangkan seseorang yang bekerja sebagai
pengusaha yang sukses dengan pendapatan yang mungkin mencapai sekian
puluh juta perbulan pasti mampu menyekolahkan anak-anaknya sampai jenjang
yang lebih tinggi, misalnya sampai jenjang S1 atau S2.
4. Status sosial
6. Status sosial merupakan status yang diberikan oleh masyarakat kepada
seseorang yang mereka anggap pantas menerimanya. Perbedaan mata
pencaharian masyarakat dapat menimbulkan status sosial yang berbeda dalam
masyarakat. Misalnya seseorang yang memiliki pekerjaan dengan hasil
pendapatan yang cukup besar akan dianggap memiliki status sosial yang lebih
tinggi daripada seseorang yang memiliki pekerjaan dengan pendapatan yang
tidak begitu besar.
Laporan Penelitian Keanekaragaman Mata Pencaharian Masyarakat 6
purwaningsih_siti@yahoo.com
II. Cara Mengimplementasikan Kesetaraan
Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia memiliki tingkat atau kedudukan
yang sama, yaitu sebagai makhluk yang mulia dan tinggi derajatnya dibanding
makhluk lain. Jadi, meskipun manusia memiliki perbedaan yang beraneka ragam,
namun mereka tetap memiliki persamaan derajat, hak, dan kewajiban sebagai seorang
masyarakat. Berikut merupakan cara mengimplementasi kesetaraan dalam masyarakat:
1. Menanamkan sikap toleransi
Penanaman sikap toleransi merupakan penanaman kesadaran menegakkan
prinsip-prinsip kesetaraan dan kesederajatan antar masyarakat. Penanaman sikap
toleransi bisa ditanamkan melalui sosialisasi oleh orang tua atau dengan
pendidikan moral kepada para generasi muda. Penanaman sikap toleransi ini
ditunjukkan dengan adanya sikap saling menhormati dan menghargai, mau
bergaul dengan sesama tanpa saling membeda-bedakan. Contoh nyata dalam
kehidupan sehari-hari adalah pada saat masyarakat saling bertegur sapa, tanpa
membeda-bedakan jenis pekerjaan maupun status sosialnya.
2. Menyelenggarakan kegiatan rutin
Menyelenggarakan kegiatan rutin merupakan salah satu cara untuk
mengimplementasi kesetaraan dalam masyarakat. Kegiatan rutin yang bisa
dilakukan antara lain arisan yang diadakan seminggu sekali, gotong royong dan
kerja bakti di lingkungan desa, mengadakan kegiatan pengajian untuk
memperingati hari-hari tertentu, dan sebagainya. Kegiatan arisan, gotong
royong, kerja bakti, dan pengajian tersebut dapat mengimplementasi kesetaraan
antar masyarakat, karena dengan adanya kegiatan tersebut, masyarakat bisa
saling bertemu dan berkomunikasi. Dalam kegiatan tersebut, perbedaan jenis
mata pencaharian masing-masing warga tidak akan dipermasalahkan, karena
tujuan utama adanya kegiatan tersebut adalah untuk membuat masyarakat saling
bersilaturahmi dan berkomunikasi tanpa saling membeda-bedakan. Dengan
demikian, akan terlihat bahwa masyarakat saing menegakkan prinsip-prinsip
kesetaraan dan kesederajatan antar masyarakat.
3. Memberikan hak pilih
Memberikan hak pilih kepada warga merupakan salah satu cara
mengimplementasi kesetaraan dalam masyarakat. Hak pilih diberikan kepada
7. setiap warga tanpa ada sikap diskriminasi atau sikap membeda-bedakan.
Contohnya, meskipun memiliki mata pencaharian yang berbeda, namun setiap
warga memiliki hak pilih yang sama pada pemilu di daerahnya masing-masing.
III. Permasalahan yang Dihadapi dalam Mengimplementasikan Kesetaraan
Implementasi kesetaraan merupakan perwujudan dari penegakkan prinsip-prinsip
kesetaraan atau kesederajatan dalam masyarakat. Cara mengimplementasi
kesetaraan dapat diwujudkan dengan menanamkan sikap toleransi, menyelenggarakan
kegiatan rutin, dan memberikan hak pilih yang sama kepada setiap warga. Namun,
dalam mewujudkan ketiga hal tersebut, akan memunculkan permasalahan dalam
kehidupan sosial. Permasalahan yang dihadapi dalam mengimplementasikan
kesetaraan antara lain:
1. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai penegakkan prinsip-prinsip
Laporan Penelitian Keanekaragaman Mata Pencaharian Masyarakat 7
purwaningsih_siti@yahoo.com
kesetaraan
Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai penegakkan prinsip-prinsip
kesetaraan akan menghambat proses implementasi kesetaraan dalam masyarakat.
Pemahaman masyarakat mengenai penegakkan prinsip-prinsip kesetraan harus
ditingkatkan agar kehidupan masyarakat akan berjalan dengan baik dan
masyarakat mengerti adanya kesetaraan antar manusia meskipun mereka
memiliki perbedaan.
2. Kurangnya kesadaran masyarakat
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sosial juga akan
menghambat adanya implementasi kesetaraan dalam masyarakat. Masyarakat
harus menyadari bahwa mereka hidup bersosial dan tidak bisa hidup sendiri
tanpa bantuan orang lain. Namun kenyataannya, terkadang masyarakat masih
belum menyadari pentingnya hidup bersosial. Misalnya, ada warga yang tidak
mau ikut kerja bakti, gotong royong atau kegiatan lain yang diselenggarakan di
desanya, hal ini tentu akan menyebabkan kesenjangan sosial yang mungkin akan
berimbas pada dirinya sendiri, contohnya, ia akan dikucilkan atau
dipergunjingkan oleh warga karena ia tidak mau ikut kerja bakti dan gotong
royong.
3. Adanya diskriminasi
Diskriminasi merupakan sikap membeda-bedakan terhadap orang lain
karena suatu hal. Misalnya seseorang hanya akan mau berteman dan bergaul
hanya dengan orang-orang yang ia anggap sepadan dengannya. Hal ini biasanya
terjadi pada masyarakat yang menganggap dirinya lebih kaya karena memiliki
pekerjaan tetap dengan penghasilan besar. Ia akan mengucilkan orang-orang
yang ia anggap miskin dan tidak sepadan dengannya.
8. Laporan Penelitian Keanekaragaman Mata Pencaharian Masyarakat 8
purwaningsih_siti@yahoo.com
DOKUMENTASI
Dokumentasi keragaman jenis mata pencaharian masyarakat desa Semen RT.05,
kecamatan Nguntoronadi, kabupaten Magetan:
Gambar. Mata pencaharian masyarakat sebagai petani
Gambar. Mata pencaharian masyarakat sebagai pengusaha kayu dan batu bata
9. Dokumentasi kesetaraan masyarakat desa Semen RT.05, kecamatan Nguntoronadi,
Laporan Penelitian Keanekaragaman Mata Pencaharian Masyarakat 9
purwaningsih_siti@yahoo.com
kabupaten Magetan:
Gambar. Kesetaraan masyarakat dalam kerja bakti dan gotong royong di lingkungan desa
10. Laporan Penelitian Keanekaragaman Mata Pencaharian Masyarakat 10
purwaningsih_siti@yahoo.com
KESIMPULAN
Berdasarkan data kependudukan dan data mata pencaharian masyarakat desa Semen
RT.05,kecamatan Nguntoronadi, kabupaten Magetan, mereka memiliki beragam jenis
mata pencaharian, seperti petani, peternak, pedagang, pegawai swasta, pegawai negeri,
pengusaha kayu dan batu bata, dan bekerja sebagai TKI/TKW. Berdasarkan hasil
penelitian, mayoritas mereka memiliki mata pencaharian sebagai petani, mata pencaharian
kedua adalah TKI/TKW, kemudian pegawai swasta, pedagang, pegawai negeri, dan
terakhir adalah peternak dan pengusaha kayu dan batu bata.
Adanya keragaman jenis mata pencaharian tersebut, menimbulkan beberapa
pengaruh dalam kehidupan sosialnya, anatara lain, perbedaan besarnya pendapatan, tingkat
kesejahteraan, tingkat pendidikan, dan juga status sosial.
Cara mengimplementasi kesetaraan dapat diwujudkan dengan menanamkan sikap
toleransi, menyelenggarakan kegiatan rutin, dan memberikan hak pilih yang sama kepada
setiap warga. Namun, dalam mewujudkan ketiga hal tersebut, akan memunculkan
permasalahan dalam kehidupan sosial. Permasalahan yang dihadapi antara lain, kurangnya
pemahaman masyarakat mengenai penegakkan prinsip-prinsip kesetaraan, kurangnya
kesadaran masyarakat untuk hidup bersosial, dan adanya diskriminasi.