Pemerintah Indonesia telah menempuh berbagai upaya untuk menegakkan HAM, di antaranya membentuk Komnas HAM dan menetapkan berbagai peraturan perundang-undangan tentang HAM. Upaya pencegahan pelanggaran HAM dilakukan dengan memperkuat supremasi hukum, meningkatkan layanan publik, dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang HAM.
Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada dibawah peradilan umum, dan merupakan lex specialis dari Kitab Undang Hukum Pidana. Pengadilan ini dikatakan khusus karena dari segi penamaan bentuk pengadilannya sudah secara spesifik menggunakan istilah Pengadilan HAM dan kewenangan pengadilan ini juga mengadili kejahatan-kejahatan tertentu.
Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada dibawah peradilan umum, dan merupakan lex specialis dari Kitab Undang Hukum Pidana. Pengadilan ini dikatakan khusus karena dari segi penamaan bentuk pengadilannya sudah secara spesifik menggunakan istilah Pengadilan HAM dan kewenangan pengadilan ini juga mengadili kejahatan-kejahatan tertentu.
1. JELASKAN BEBERAPA POKOK PIKIRAN YANG BERKAITAN PEMBENTUKAN PERADILAN HAM.
2. ADA BEBERAPA NILAI NILAI YANG TERDAPAT PADA UNDANG UNDANG NO 26 TAHUN 2000 TENTANG PERADILAN HAM, JELASKAN.
3. APAKAH ICC DAPAT MENGADILI LAGI KASUS PELANGGARAN HAM YANG BERAT YANG SUDAH NE BIS IN IDEM , JELASKAN ALASANNYA.
4. APAKAH PENYELIDIKAN, PENYIDIKAN, PENUNTUTAN,, PEMERIKSAAN DIPERSIDANGAN DALAM PERKARA PELANGGARAN HAM YANG BERAT BISA DITERAPKAN UU NO 8 TAHUN 1981 ? JELASKAN.
5. URAIKAN PERBEDAAN PENYELIDIK DALAM UNDANG UNDANG NO 26 TAHUN 2000, DIBANDINGKAN DENGAN PENYELIDIK DALAM UNDANG UNDANG NO 8 TAHUN 1981.
6. URAIKAN APA SAJA WEWENANG PENYELIDIK DALAM PASAL 19 UNDANG UNDANG NO 26 TAHUN 2000 ?
7. BAGAIMANA PENDAPAT PENYIDIK SETELAH MENERIMA KESIMPULAN HASIL PENYELIDIKAN YANG DILAKUKAN OLEH KOMNAS HAM ?
8. APAKAH UNDANG UNDANG NO 26 TAHUN 2000 MENGATUR TENTANG PENYIDIK ? JELASKAN.
9. LEMBAGA MANA YANG BERWENANG MELAKUKAN FUNGSI PENYIDIK DALAM PERKARA PELANGGARAN HAM YANG BERAT ? JELASKAN DAN PASAL YANG YANG MENGATURNYA.
10. LEMBAGA MANA YANG YANGB BERWENANG MEMBERIKAN PERPANJANGAN PENYIDIKAN SERTA BERAPA LAMA TOTAL WAKTU YANG DIBERIKAN PENYIDIK UNTUK MELAKUKAN PENYIDIKAN.
Hak asasi manusia (disingkat HAM, bahasa Inggris: human rights, bahasa Prancis: droits de l'homme) adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa manusia memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Hak asasi manusia berlaku kapanpun, di manapun, dan kepada siapapun, sehingga sifatnya universal. HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut. Hak asasi manusia juga tidak dapat dibagi-bagi, saling berhubungan, dan saling bergantung. Hak asasi manusia biasanya dialamatkan kepada negara, atau dalam kata lain, negaralah yang mengemban kewajiban untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia, termasuk dengan mencegah dan menindaklanjuti pelanggaran yang dilakukan oleh swasta. Dalam terminologi modern, hak asasi manusia dapat digolongkan menjadi hak sipil dan politik yang berkenaan dengan kebebasan sipil (misalnya hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, dan kebebasan berpendapat), serta hak ekonomi, sosial, dan budaya yang berkaitan dengan akses ke barang publik (seperti hak untuk memperoleh pendidikan yang layak, hak atas kesehatan, atau hak atas perumahan).
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)Fenti Anita Sari
Ā
1. Berdasarkan kekuasaan absolut yang berada dibawah Mahkamah agung ada beberapa lingkungan peradilan, sebut dan jelaskan?
2. Didalam penyelesain perkara perdata ada beberapa tahap sebutkan? Serta jelaskan tahapan aministratif dalam perkara perdata?
3. Menurut KUHPerdata alat-alat bukti dalam hokum acara perdata terdiri atas, sebut dan jelaskan?
4. Menurut golongannya suatu putusan pengadilan dikenal dua macam pengolongan putusan, sebut dan jelaskan?
5. Sebut dan jelaskan Macam Upaya hokum dan macam Eksekusi menurut sifatnya? Serta buat skema hokum acara perdata di pengadilan?
ALAT PENEGAK HUKUM - LEMBAGA NEGARA (ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM...Lamria Agnes Meilani
Ā
PKN - LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA - ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM , KPK (pengertian , UU yang mengatur , tugas dan wewenang , kewajiban , kode etik)
Sudikno Mertokusumo
Hukum Acara Perdata adalah peraturan hukum yg mengatur bagaimana caranya menjamin ditaatinya hukum perdata materiil dengan perantaraan hakim.
Retnowulan Sutantio
Hukum Acara Perdata disebut juga hukum perdata formil yaitu kesemuanya kaidah hukum yg menentukan dan mengatur cara bagaimana melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajiban perdata sebagaimana yg diatur dalam hukum perdata materiil
Pertemuan ke-2 membahas tentang awal berlakunya Hukum Acara Pidana di pengadilan
Note = Saran dan perbaikan sangat diharapkan untuk masa depan generasi Indonesia, terimakasih
1. JELASKAN BEBERAPA POKOK PIKIRAN YANG BERKAITAN PEMBENTUKAN PERADILAN HAM.
2. ADA BEBERAPA NILAI NILAI YANG TERDAPAT PADA UNDANG UNDANG NO 26 TAHUN 2000 TENTANG PERADILAN HAM, JELASKAN.
3. APAKAH ICC DAPAT MENGADILI LAGI KASUS PELANGGARAN HAM YANG BERAT YANG SUDAH NE BIS IN IDEM , JELASKAN ALASANNYA.
4. APAKAH PENYELIDIKAN, PENYIDIKAN, PENUNTUTAN,, PEMERIKSAAN DIPERSIDANGAN DALAM PERKARA PELANGGARAN HAM YANG BERAT BISA DITERAPKAN UU NO 8 TAHUN 1981 ? JELASKAN.
5. URAIKAN PERBEDAAN PENYELIDIK DALAM UNDANG UNDANG NO 26 TAHUN 2000, DIBANDINGKAN DENGAN PENYELIDIK DALAM UNDANG UNDANG NO 8 TAHUN 1981.
6. URAIKAN APA SAJA WEWENANG PENYELIDIK DALAM PASAL 19 UNDANG UNDANG NO 26 TAHUN 2000 ?
7. BAGAIMANA PENDAPAT PENYIDIK SETELAH MENERIMA KESIMPULAN HASIL PENYELIDIKAN YANG DILAKUKAN OLEH KOMNAS HAM ?
8. APAKAH UNDANG UNDANG NO 26 TAHUN 2000 MENGATUR TENTANG PENYIDIK ? JELASKAN.
9. LEMBAGA MANA YANG BERWENANG MELAKUKAN FUNGSI PENYIDIK DALAM PERKARA PELANGGARAN HAM YANG BERAT ? JELASKAN DAN PASAL YANG YANG MENGATURNYA.
10. LEMBAGA MANA YANG YANGB BERWENANG MEMBERIKAN PERPANJANGAN PENYIDIKAN SERTA BERAPA LAMA TOTAL WAKTU YANG DIBERIKAN PENYIDIK UNTUK MELAKUKAN PENYIDIKAN.
Hak asasi manusia (disingkat HAM, bahasa Inggris: human rights, bahasa Prancis: droits de l'homme) adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa manusia memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Hak asasi manusia berlaku kapanpun, di manapun, dan kepada siapapun, sehingga sifatnya universal. HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut. Hak asasi manusia juga tidak dapat dibagi-bagi, saling berhubungan, dan saling bergantung. Hak asasi manusia biasanya dialamatkan kepada negara, atau dalam kata lain, negaralah yang mengemban kewajiban untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia, termasuk dengan mencegah dan menindaklanjuti pelanggaran yang dilakukan oleh swasta. Dalam terminologi modern, hak asasi manusia dapat digolongkan menjadi hak sipil dan politik yang berkenaan dengan kebebasan sipil (misalnya hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, dan kebebasan berpendapat), serta hak ekonomi, sosial, dan budaya yang berkaitan dengan akses ke barang publik (seperti hak untuk memperoleh pendidikan yang layak, hak atas kesehatan, atau hak atas perumahan).
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)Fenti Anita Sari
Ā
1. Berdasarkan kekuasaan absolut yang berada dibawah Mahkamah agung ada beberapa lingkungan peradilan, sebut dan jelaskan?
2. Didalam penyelesain perkara perdata ada beberapa tahap sebutkan? Serta jelaskan tahapan aministratif dalam perkara perdata?
3. Menurut KUHPerdata alat-alat bukti dalam hokum acara perdata terdiri atas, sebut dan jelaskan?
4. Menurut golongannya suatu putusan pengadilan dikenal dua macam pengolongan putusan, sebut dan jelaskan?
5. Sebut dan jelaskan Macam Upaya hokum dan macam Eksekusi menurut sifatnya? Serta buat skema hokum acara perdata di pengadilan?
ALAT PENEGAK HUKUM - LEMBAGA NEGARA (ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM...Lamria Agnes Meilani
Ā
PKN - LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA - ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM , KPK (pengertian , UU yang mengatur , tugas dan wewenang , kewajiban , kode etik)
Sudikno Mertokusumo
Hukum Acara Perdata adalah peraturan hukum yg mengatur bagaimana caranya menjamin ditaatinya hukum perdata materiil dengan perantaraan hakim.
Retnowulan Sutantio
Hukum Acara Perdata disebut juga hukum perdata formil yaitu kesemuanya kaidah hukum yg menentukan dan mengatur cara bagaimana melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajiban perdata sebagaimana yg diatur dalam hukum perdata materiil
Pertemuan ke-2 membahas tentang awal berlakunya Hukum Acara Pidana di pengadilan
Note = Saran dan perbaikan sangat diharapkan untuk masa depan generasi Indonesia, terimakasih
HUMAN RIGHTM NCDJJFJENFJENF NJDNCNENDEDID NJFDNFJNFD M DJNFJDNJF NDNKNKDN NKDNK njdsndndk 12n cjdncjdnc jcndcnjncjc ndndsndnd jjjjjjjjjjjjjjjjjjj jjjjjjjjjjjjjjjnd skjjndjnsjnc dnsndsjdks Snjdnjcdn djendjen ndnfffffffffffffff nddddddddddddd djiejdeid njdfnfjeni nejndnen dnendiend ndsndienmid nkendkd foemfie Apakah Ir. Suprapto dalam perjanjian kerjasama pembangunan jalan akses angkut dan
pasang pipa No. 690/20/406.080/2007 No. 43/MGL/TG/I/08 antara PT. Manggala
dengan Para Tergugat telah wanprestasi ?
2. Apakah tepat Putusan Pengadilan No. 08/pdt.G/2012/PN.TL yang menghukum Ir.
Suprapto dan SDA bertanggung jawab memenuhi keku fnjendfj Apakah Ir. Suprapto dalam perjanjian kerjasama pembangunan jalan akses angkut dan
pasang pipa No. 690/20/406.080/2007 No. 43/MGL/TG/I/08 antara PT. Manggala
dengan Para Tergugat telah wanprestasi ?
2. Apakah tepat Putusan Pengadilan No. 08/pdt.G/2012/PN.TL yang menghukum Ir.
Suprapto dan SDA bertanggung jawab memenuhi kekundjendn dnje Apakah Ir. Suprapto dalam perjanjian kerjasama pembangunan jalan akses angkut dan
pasang pipa No. 690/20/406.080/2007 No. 43/MGL/TG/I/08 antara PT. Manggala
dengan Para Tergugat telah wanprestasi ?
2. Apakah tepat Putusan Pengadilan No. 08/pdt.G/2012/PN.TL yang menghukum Ir.
Suprapto dan SDA bertanggung jawab memenuhi keku jded Apakah Ir. Suprapto dalam perjanjian kerjasama pembangunan jalan akses angkut dan
pasang pipa No. 690/20/406.080/2007 No. 43/MGL/TG/I/08 antara PT. Manggala
dengan Para Tergugat telah wanprestasi ?
2. Apakah tepat Putusan Pengadilan No. 08/pdt.G/2012/PN.TL yang menghukum Ir.
Suprapto dan SDA bertanggnjdnjcndfc denjendn
ndjnndjenjndje ndjenjdnjend ndkndkwndjoen nfjnewncew jdncjenen fnjewnjodejw jkfnnrewfnjdsf hfnfuwncure nfuufn nfiurwfff fjnufn ung jawab memenuhi kekundken i
Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasilaafifahdhaniyah
Ā
Menjelaskan mengenai hak dan kewajiban asasi manusia bersifat kausalitas atau sebab dan akibat. Menurut perspektif Pancasila, Hak Asasi Manusia dan Kewajiban Asasi Manusia memiliki 3 nilai, diantaranya: Nilai Dasar, Nilai Instrumental dan Nilai Praksis.
Rpp ppkn sma xi bab 1 sd 9 daripertemuan awal sd akhir diberikan gratis untuk siapa saja untuk bahan pertimbangan jika ada kesalahan mohon kirim email ke dasepggl@gmail.com ataus sms ke 0856 5990 0626
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaFRANKLYN_SS
Ā
Hasil kerja kelompok pada mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum, Spesialisasi Kebendaharaan Negara, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Tahun 2014 tentang HAKIKAT PENEGAKAN HUKUM, APARAT PENEGAKAN HUKUM, DAN FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA
Kumpulan putusan uji materi UU 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi terdiri dari Putusan MK No. 002/PUU-I/2003, Putusan MK No. 20/PUU-V/2007, dan Putusan MK No. 36/PUU-X/2012.
English paper assigment/tugas makalah bahasa inggris lengkap dengan contoh so...putrisagut
Ā
READING, GRAMMAR,DIALOGUE lengkap dengan contoh soal dan jawaban + daftar pustaka. report text, necessity, conditional if, causative have and get, and many more. totally 37 topics
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Ā
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Ā
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Ā
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Idrus Affandi & Karim Suryadi menegaskan bahwa
bangsa Indonesia dalam proses penegakkan HAM
sangat mempertimbangkan dua hal yaitu :
Kedudukan Indonesia sbg negara yang berdaulat harus
dipertahankan sesuai dg prinsip yg dianut dlm piagam
PBB
Pemerintah Indonesia harus mengacu kpd hukum
Internasional mengenai HAM.
4. 1.Pembentukan Komnas HAM
Dibentuk tgl 7 juni 1993 mel Kepres Nomor 50 th
1993.
Wewenang Komnas HAM :
Melakukan perdamaian antar kedua belah pihak
Menyelesaikan masalah dg konsultasi/negosiasi
Menyampaikan rekomendasi atas suatu kasus
kpd pemerintah & DPR
Memberi saran kepada pihak bermasalah untuk
menyelesaikan sengketa di pengadilan
5. 2.Pembentukan Instrumen HAM
1. Amandemen ke 2 UUDā45 bab X A mengenai
HAM, melengkapi pasal-pasal HAM yg dahulu
2. Tap MPR no XVII/MPR/1998
3. Ditetapkannya piagam HAM indonesia th 1998
4. UU RI no 39 th 1999 tentang HAM
5. PERPU no 1 th 1999 tentang pengadilan HAM
6. UU RI no 26 th 2000 tentang pengadilan HAM
7. Ditetapkan peraturan perundang undangan
tentang Perlindungan Anak
8. Meratifikasi instrumen HAM internasional yg
tidak bertentangan dengan Pancasila dan
UUDā45.
6. Peraturan perundang undangan
tentang perlindungan anak
ļ¼UU RI no 3 th Th 1997 tentang
Pengadilan Anak
ļ¼UU RI no 23 th 2002 tentang
Perlindungan Anak
ļ¼UU RI no 11 th 2012 tentang Sistem
Peradilan Anak
7. Instrumen HAM internasional yang di
ratifikasi
1. Konvensi Jenewa 12 Agustus 1949.
Diratifikasi dg UU RI no 59 th 1958
2. Konvensi Hak Politik Kaum Perempuan.
Diratifikasi dg UU RI no 68 th 1958
3. Konvensi Penghapusan Segala Bentuk
Diskriminasi Terhadap Perempuan.
Diratifikasi UU RI no 7 th 1984.
4. Konvensi Hak Anak. Diratifikasi dg Kepres no
36 th 1990.
8. 5. Konvensi Pelarangan, Pengembangan, Produksi
dan Penyimpanan Senjata Biologis dan
Penyimpanannya Serta Pemusnahannya.
Diratifikasi dg Kepres no 58 th 1991
6. Konvensi Internasional terhadap Anti Apartheid
dalam Olahraga. Diratifikasi dg UU RI no 48 th
1993
7. Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan
atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak
Manusiawi, atau Merendahkan Martabat
Manusia. Diratifikasi dg UU RI no 5 th 1998
9. 8. Konvensi Internasional Hak-hak Ekonomi,
Sosial dan Budaya. Diratifikasi dg UU RI no12
th 2005
9. Konvensi Hak-hak Sipil dan Politik.
Diratifikasi dg UU RI no 11 th 2005
10.Konvensi Organisai Buruh Internasional no
87 th 1998 Kebebasan Berserikat dan
Perlindungan Hak untuk Berorganisasi .
Diratifikasi dg UU RI no 29 th 1999
10. Dibentuk berdasarkan UU RI no 26 th
2000
o Bertugas dan berwenang memeriksa
dan memutuskan perkara HAM yang
berat, yang dilakukan WNI dan
terjadi diluar teritorial Indonesia
12. Supremasi hukum & demokrasi harus
ditegakkan
Meningkatkan kualitas layanan publik
mencegah terjadinya pelanggaran HAM
Meningkatkan pengawasan dari lembaga
politik dan masyarakat
Meningkatkan penyebarluasan prinsip-
prinsip HAM melalui lembaga formal & non
formal
Meningkatkan profesionalisme lembaga
keamanan & pertahanan negara
Meningkatkan kerja sama yg harmonis
antara kelompok atau golongan antar
masyarakat
13.
14. Sebagai negara hukum dan beradab
Indonesia tentu tidak mau disebut negara
unwillingness state.
Sebelum berlaku UU RI no 26 th 2000
tentang Pengadilan HAM, kasus
pelanggaran HAM diperiksa dan
diselesaikan di Pengadilan HAM ad hoc
yang dibentuk berdasarkan kepres dan
berada dilingkungan peradilan umum.
17. Berdasarkan UU tersebut proses persidangannya:
ļ¶Berlandaskan pada ketentuan Hukum Acara
Pidana.
ļ¶Proses penyidikan dan penangkapan dilakukan
oleh Jaksa Agung disertai surat perintah dan
alasan penangkapan kecuali tertangkap tangan
ļ¶Penahanan pemeriksaan dalam sidang paling
lama 90 hari dan dapat diperpanjang maksimal
30 hari oleh pengadilan negeri sesuai daerah
hukumnya
ļ¶Penahanan di Pengadilan Tinggi dan MA maks 60
hari diperpanjang maks 30 hari
18.
19. Proses penuntutan pelanggaran HAM
berat dilakukan Jaksa Agung
Jaksa Agung dapat mengangkat penuntut
umum ad hoc (terdiri dr unsur pemerintah &
masyarakat). Sebelum melakukan tugasnya
Penuntut umum ad hoc harus mengucap
sumpah & janji.
Setiap saat Komnas HAM dapat keterangan
tertulis kpd Jaksa Agung mengenai
perkembangan penyidikan dan penuntutan
perkara pelanggaran HAM berat.
20. Selanjutnya, perkara pelanggaran
HAM berat diperiksa dan diputuskan
Pengadilan HAM yg dilakukan Majelis
Hakim Pengadilan HAM paling lama 180
hari setelah berkas perkara dilimpahkan
dr penyidik kpd pengadilan HAM.
Majelis Hakim Pengadilan HAM
terdiri dr 5 orang. Terdiri atas 2 hakim
pada Pengadilan HAM dan 3 hakim ad
hoc yg diketuai hakim dr Pengadilan
HAM
21. Dalam hal perkara pelanggaran HAM
berat dimohon banding ke Pengadilan
Tinggi maka perkara akan diputus paling
lama 90 hari terhitung sejak perkara
dilimpahkan ke Pengadilan Tinggi.
Pemeriksaan perkara di Pengadilan
Tinggi dilakukan majelis hakim yang
terdiri dari 2 orang hakim Pengadilan
Tinggi dan 3 orang hakim ad hoc
22. Kemudian dimohonkan dalam perkara
pelanggaran HAM berat kasasi ke MA, perkara
tersebut di periksa dan diputus dalam waktu
paling lama 90 hari terhitung sejak perkara
dilimpahkan ke MA.
Pemeriksaan perkara di MA dilakukan majelis
hakim yang terdiri dr 2 orang Hakim Agung dan 3
orang hakim ad hoc
23. Hakim ad hoc di MA diangkat
oleh Presiden selaku Kepala
negara atas usulan DPRD RI.