SlideShare a Scribd company logo
NAMA : PUTRI SAGITA UTAMI
KELAS : XI MIA 2
KISI KISI UTS PKN
1. Pelanggaran HAM : Menurut Pasal 1 ayat 6 UU RI no. 39 Th 1999 tentang HAM yg dimaksud
pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat
negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum
mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
2. Pelanggaran HAM itu dalah pelanggaran atau pelalaian terhadap kewajiban asasi yang
dilakukan seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain.
3.
4. Bentuk-bentuk pelanggaran HAM :
- Diskriminasi : yaitu suatu pembatasan, pelecehan atau pengucilan yang langsung
maupun tidak langsung didasarkan pad pembedaan manusia atas dasar agama, suku,
ras, etnik, kelompok, golongan, jenis kelamin, bahasa, keyakinan, dan politik yang
berakibat pengurangan, penyimpangan, atau penghapusan hak asasi manusia dan
kebebasan dasar dalam kehidupan baik secara individual maupun kolektif dalam semua
spek kehidupan.
PASAL ISI
28 A Hak u/hidup
28 B 1. Hak membentuk keluarga 2. Hak kelangsungan hidup
28 C 1. Hak melanjutkan pendidikan 2. Hak membangun masyarakat bangsa dan negara
28 D 1. Hak perlindungan hukum 2. Hak menerima upah kerja
3. Hak memperoleh kesempatan yang sama 4. Hak status kewarhganegaraan
28 E 1. Hak memeluk agama 2.hak kebebasan keyakinan beragama
3. Hak mengeluarkan pendapat
28 F Hak berkomunikasi
28 G 1. Hak perlindungan dari ancaman 2. Hak bebas dr penyiksaan
28 H 1. Hak pelayanan kesehatan 2. Hak memperoleh keadilan
3. Hak jamsos 4. Hak milik pribadi
28 I 1. Hak u/tidak diperbudak 2. Hak u/ mempertahankan budaya
3. Hak u/pertanggungjawaban thdp negara
28 J Hak u/ mengormati hak orang lain
- Penyiksaan : adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan sengaja sehingga
menimbulkan rasa sakit atau penderitaan baik jasmani maupun rohani pada seseorang
untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari seseorang atau orang ketiga.
5. Pelanggaran berdasarkan sifat :
- Berat : pelanggaran HAM yang berbahaya dan mengancam nyawa manusia seperti
pembunuhan, penganiayaan, perampokan, perbudakan, penyanderaan, dsb.
- Ringan : pelanggaran HAM yang tidak mengancam keselamatan jiwa manusia, akan
tetapi dapat berbahaya jika tidak segera ditanggulangi. Misalnya kelalaian memberi
pelayanan kesehatan, pencemaran lingkungan yang disengaja dsb.
6. Pelanggaran HAM menurut UU No. 26 Th. 2000 tentang pengadilan HAM dapat diklasifikasi
menjadi 2 yaitu :
- Kejahatan genosida : setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud u/
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara :
a. Membunuh anggota kelompok
b. Mengakibatkan penderitaan fisik dan mental yang berat terhadap anggota-anggota
kelompok
c. Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yg mengakibatkan kemusnahan secara
fisik
d. Memaksakan tindakan-tindakan yg bertujuan mencegah kelahiran dalam kelompok
e. Memindahkan secaa paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain
- Kejahatan terhadap kemanusiaan : Salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian
dari serangan yang meluas dan sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut
ditujukkan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa :
a. Pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pemerkosaan,penghilangan orang &
pengusiran/pemindahan penduduk scr paksa, penyiksaan, perampasan kemerdekan
secara sewenang-wenang (melanggar ketentuan pokok internasional).
b. Kejahatan apartheid : sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh suatu
pemerintahan dengan tujuan untuk melingdungi hak-hak istimewa dari suatu ras
atau bangsa.
7. Penyebab pelanggaran HAM :
- Internal : sikap egois/ mementingkan diri sendiri, rendahnya kesadaran HAM & sikap
tidak toleran.
- Eksternal : Penyalahgunaan kekuasaan, ketidaktegasan aparat penegak hukum,
penyalahgunaan teknologi,kesenjangan sosial dan eonomi yang tinggi.
8. Penegakkan HAM, secara preventif :
- dibuatnya perundang-undangan HAM yang semakin lengkap mengikuti kebutuhan
- di buatnya lembaga-lembaga pemantauan dan pengawasan pelaksanaan HAM
- sosialisasi HAM kepada masyarakat
9. Upaya penegakkan HAM melalui penindakan :
- Penerimaan pengaduan dari korban pelaggaran HAM
- Investigasi terhadap peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran HAM
- Penyelesaian perkara pelanggaran HAM berat melalui peroses peradilan di pengadilan
HAM.
10. Penyelesaian perkara melalui perdamaian, negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan penilaian para
ahli
11. Wewenang KOMNAS HAM :
- Melakukan perdamaian pada kedua belah pihak yang bermasalah
- Menyelesaikan masalah secara konsultasi maupun negosiasi
- Menyampaikan rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran HAM kepada pemerintah
dan DPR untuk ditindak lanjuti
- Memberi saran kepada pihak yang bermasalah untuk menyelesaikan sengketa di
pengadilan
12. KOMNAS HAM beranggotakan 35 orang dipilih oleh DPR berdasarkan usulan KOMNAS HAM
yang diresmikan presiden. Waktunya 5 tahun
13. Pembentukan Peradilan HAM Internasional oleh PBB atas rekomendasi Mahkamah
Internasional PBB.
14. Sanksi Internasional atas pelanggaran HAM yang diberikan kepada negara yang dianggap
melanggar HAM :
- Embargo ekonomi
- Pengurangan bantuan ekonomi
- Pemutusan hubungan diplomatik
- Pengalihan ilustrasi
- Pemboikotan produk ekspor
15. Penanganan Kasus Pelanggaran HAM di Pengadilan HAM :
Landasan persidangan : Hukum Acara Pidana
Penyidikan/pemeriksaan/penahanan dan penangkapan oleh Jaksa Agung
a. Pengadilan HAM : 90 hari-perpanjangan 30 hari
b. Pengadilan Tinggi : 60 hari-perpanjangan 30 hari
c. Mahkamah Agung : 60 hari-perpajangan 30 hari
KOMNAS HAM  Tim Adhoc : KOMNAS HAM & Unsur masyarakat
Jaksa Agung  Tim Adhoc/ penyidik : Pemerintah & masyarakat
 Tim Adhoc/penuntut : Pemerintah & masyarakat (harus sumpah/janji)
Perkara pelanggaran HAM berat diperiksa dan diputuskan oleh :
a. Pengadilan HAM : dilakukan Majelis Hakim Pengadilan HAM ( 2 Hakim Pengadilan HAM 3
Hakim Adhoc) paling lama 180 hari
b. Pengadilan Tinggi : dilakukan oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi ( 2 Hakim Pengadilan
Tinggi 3 hakim Adhoc) paling lama 90 hari
c. Mahkamah Agung : dilakukan oleh Majelis Hakim Agung ( 2 Hakim Agung 3 Hakim Adhoc)
paling lama 90 hari. Hakim Adhoc di MA diangkat o/Presiden atas usulan DPRD RI.
16. Menurut UU RI no. 26 Th 2000 Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap
pelanggaran HAM berat yang diharapkan dapat melindungi hak asasi manusia baik
perseorangan maupun masyarakat dan menjadi dasar dalam penegakkan, kepastian hukum,
keadilan dan perasaan aman, baik perseorangan maupun masyarakat.
17. Pasal 25 A UUD RI : Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan
yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh
undang-undang.
18. Pasal 18 UUD RI ayat 1: Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah
provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-
undang.
19. Pasal 33 ayat 2 dan 3 :
(1)Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara
(2) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnyaa dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
20. Batas-batas Wilayah Indonesia
• Utara : Malaysia bagian timur (Utara Kalimantan). Laut Malaysia, Singapura,
Thailand, Vietnam, & Filiphina.
• Barat : Samudra Hindia, Perairan negara India. Pulau Ronde (Aceh)-Pulau Nicobar
(India)
• Selatan : Wilayah darat Timor Leste, Perairan Australia, Samudra Hindia
• Timur : Papua Nugini & Perairan Samudra Pasifik
21. Isi Deklarasi Djuanda :
Bahwa segala perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk
dalam daratan Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya, adalah bagian yang
wajar dari wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian
daripada perairan pedalaman atau perairan nasional yang berada dibawah kedaulatan Negara
Republik Indonesia. Penentuan batas laut 12 mil yang diukur dari garis-garis yang menghubungkan
titik terluar pada pulau-pulau Negara Republik Indonesia akan ditentukan dengan undang-undang.
22. Zona Laut Teritorial : garis
khayal yang berjarak 12 mil laut
dari garis dasar ke arah laut
lepas.
Zona Landas Kontinen : dasar
laut yang secara geologis
maupun morfologi merupakan
lanjutan dari sebuah kontinen
(benua).
Zona Ekonomi Eksklusif/ZEE :
jalur laut selebar 200 mil laut
ke arah laut terbuka diukur dari
garis dasar.
Wilayah Ekstrateritorial : wilayah negara NKRI yang dalam kenyataannya berada diwilayah
negara lain. Keberadaan wilayah ini diakui oleh hukum internasional. Perwujudan dari
wilayah ini adalah kantor-kantor perwakilan diplomatik Republik Indonesia di negara lain.
23. Pasal 26 UUD’45 :
(1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara
(2) Penduduk ialah Warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia
(3) Hal-hal yang mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
24. Asas-Asas Kewarganegaraan Indonesia menurut UU RI no.12 th 2006
Asas ius sanguinis : asas yg menentukan kewarganegaraan berdasarkan keturunan, bukan
berdasarkan negara tempat di lahirkan
Asas ius soli : asas yg menentukan kewarganegaraan berdasarkan negara tempat kelahiran,
yg diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yg diatur undang-undang
Asas kewarganegaraan tunggal : asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap
orang
Asas kewarganegaraan ganda terbatas : asas yang menentukan kewarganegaraan ganda
bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yg diatur dlm undang-undang.
25. Syarat-syarat menjadi WNI : Dengan permohonan pewarganegaraan/naturalisasi
a. Naturalisas biasa : Pasal 9 UU RI no. 12 th 2006.
1) Telah berusia 18 tahun / sudah menikah
2) Pada waktu mengajukan permohonan bertempat tinggal di Indonesia paling singkat
5 tahun berturut2 atau 10 tahun tidak berturut2
3) Sehat jasmani & rohani
4) Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui pancasila dan UUD’45
5) Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara satu tahun lebih
6) Jika dengan memperoleh kewarganegaraan RI, tidak menjadi warga negara ganda
7) Mempunyai pekerjaan/ penghasilan tetap
8) Membayar uang pewarganegaraan ke kas negara
b. Naturalisasi istimewa : pasal 20 UU RI no.12 th 2006
Naturalisasi istimewa diberikan kepada orang yg berjasa kepada Negara RI atau dnegan
alasan kepentingan negara, setelah memperoleh pertimbangan DPRD RI. Naturalisasi
istimewa ini batal diberikan jika menyebabkan orang asing tsb berkewarganegaraan ganda.
26. Penyebab Hilangnya kewarganegaraan : UU RI no.12 th 2006
a. Memperoleh kewarganegaraan lain sesuai kemauannya sendiri
b. Tidak menolak/melepaskan kewarganegaraan lain
c. Dinyatakan hilangnya kewarganegaraan o/Presiden atas kemauannya sendiri dg
ketentuan sudah berusia 18 tahun & bertempat tinggal diluar negri
d. Masuk ke dalam dinas tentara negara asing tanpa izin Presiden
e. Masuk dalam dinas negara asing atas kemauan sendiri, yg mana jabatan dalam dinas tsb
di Indonesia hanya dapat dijabat oleh Warga Negara Indonesia
f. Mengangkat sumpah/ janji setia kepada negara asing
g. Turut serta dalam pemilihan sesuatu yg sifatnya ketatanegaraan u/ suatu negara asing
meskipun tidak diwajibkan keikutsertaannya
h. Mempunyai paspor atau surat yang yg dapat diartikan sbg tanda kewarganegaraan yg
masih berlaku dr negara lain atas namanya
i. Bertempat tinggal diluar wilayah NKRI selama lima tahun berturut2 bukan dalam rangka
dinas negara, tanpa alasan yg sah, dan sengaja tidak menyatakan keinginannya u/ tetap
menjadi WNI
27. Undang undang kewarganegaraan yg pernah berlaku di Indonesia:
a. UU RI no 3. Th 1946 tentang Kewarganegaraan Indonesia
b. UU RI no. 2 Th 1958 tentang Penyelesaian Dwi Kewarganegaraan antara Indonesia dan
RRC
c. UU RI no. 62 Th 1968 tentang Kewarganegaraan Indonesia sebagai Penyempurnaan UU
RI no. 3 th 1946
d. UU RI no 12 Th 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia
28. Kemerdekaan beragama : UUD’45
Pasal 28 E ayat :
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat
tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
Pasal 28 I ayat :
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan
hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.
Pasal 29 ayat 1-2 :
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu.
29. Sistim Pertahanan Keamanan Negara
Pasal 30 ayat 1-5 UUD’45:
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakkan hukum.
(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan
pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.
Pasal 27 ayat 3 : Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.
30. Komponen Sistem Pertahanan :
1. TNI sbg kekuatan utama sistem pertahanan
2. POLRI sbg kekuatan utama sistem keamanan
3. Rakyat sbg kekuatan Pendukung
31. SISHANKAMRATA (Sistem Pertahanan dan Kemanan Rakyat Semesta) bercirikan :
Kerakyatan : orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan untuk
kepentingan seluruh rakyat
Kesemestaan : sumberdaya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan
Kewilayahan : gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah
NKRI sesuai dg kondisi negara kepulauan.
29. Sistim Pertahanan Keamanan Negara
Pasal 30 ayat 1-5 UUD’45:
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakkan hukum.
(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan
pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.
Pasal 27 ayat 3 : Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.
30. Komponen Sistem Pertahanan :
1. TNI sbg kekuatan utama sistem pertahanan
2. POLRI sbg kekuatan utama sistem keamanan
3. Rakyat sbg kekuatan Pendukung
31. SISHANKAMRATA (Sistem Pertahanan dan Kemanan Rakyat Semesta) bercirikan :
Kerakyatan : orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan untuk
kepentingan seluruh rakyat
Kesemestaan : sumberdaya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan
Kewilayahan : gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah
NKRI sesuai dg kondisi negara kepulauan.

More Related Content

What's hot

Uud amandemen
Uud amandemenUud amandemen
Uud amandemen
Billy Buhaiba
 
Uu tahun 2004 no. 16 tentang kerjaksaan ri
Uu tahun 2004 no. 16 tentang kerjaksaan riUu tahun 2004 no. 16 tentang kerjaksaan ri
Uu tahun 2004 no. 16 tentang kerjaksaan ri
Legal Akses
 
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasiPeran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
Ahmad Dahlan University
 
Uud 1945
Uud 1945Uud 1945
Uud 1945
sarahrzkirh28
 
Ppkn
PpknPpkn
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...Operator Warnet Vast Raha
 
Uu no. 7 tahun 1989 tentang peradilan agama
Uu no. 7 tahun 1989 tentang peradilan agamaUu no. 7 tahun 1989 tentang peradilan agama
Uu no. 7 tahun 1989 tentang peradilan agama
Legal Akses
 
UUD RI Tahun 1945
UUD RI Tahun 1945UUD RI Tahun 1945
UUD RI Tahun 1945
BINA BANGUN BANGSA
 
Amandemen uud 45 nkri
Amandemen uud 45 nkriAmandemen uud 45 nkri
Amandemen uud 45 nkri
ekowingsinaga022
 
Undang undang dasar
Undang undang dasarUndang undang dasar
Undang undang dasar
surya454
 
UUD RI 1945
UUD RI 1945UUD RI 1945
UU 1945
UU 1945UU 1945
UU 1945
falkenmadara
 
Sistem Pemerintahan
Sistem PemerintahanSistem Pemerintahan
Sistem Pemerintahan
Fenny Handayani
 
Undang Undang Dasar 1945
Undang Undang Dasar 1945Undang Undang Dasar 1945
Undang Undang Dasar 1945
sam kempo
 

What's hot (15)

Uud amandemen
Uud amandemenUud amandemen
Uud amandemen
 
Uu tahun 2004 no. 16 tentang kerjaksaan ri
Uu tahun 2004 no. 16 tentang kerjaksaan riUu tahun 2004 no. 16 tentang kerjaksaan ri
Uu tahun 2004 no. 16 tentang kerjaksaan ri
 
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasiPeran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
 
Uud 1945
Uud 1945Uud 1945
Uud 1945
 
Ppkn
PpknPpkn
Ppkn
 
Hasil amandemen undang
Hasil amandemen undangHasil amandemen undang
Hasil amandemen undang
 
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
 
Uu no. 7 tahun 1989 tentang peradilan agama
Uu no. 7 tahun 1989 tentang peradilan agamaUu no. 7 tahun 1989 tentang peradilan agama
Uu no. 7 tahun 1989 tentang peradilan agama
 
UUD RI Tahun 1945
UUD RI Tahun 1945UUD RI Tahun 1945
UUD RI Tahun 1945
 
Amandemen uud 45 nkri
Amandemen uud 45 nkriAmandemen uud 45 nkri
Amandemen uud 45 nkri
 
Undang undang dasar
Undang undang dasarUndang undang dasar
Undang undang dasar
 
UUD RI 1945
UUD RI 1945UUD RI 1945
UUD RI 1945
 
UU 1945
UU 1945UU 1945
UU 1945
 
Sistem Pemerintahan
Sistem PemerintahanSistem Pemerintahan
Sistem Pemerintahan
 
Undang Undang Dasar 1945
Undang Undang Dasar 1945Undang Undang Dasar 1945
Undang Undang Dasar 1945
 

Similar to Kisi kisi uts pkn

Makalah fahmi
Makalah fahmiMakalah fahmi
Makalah fahmi
fahmifahmisandy
 
Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma
Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma
Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma
Ricky Suadma
 
Instrumen HAM
Instrumen HAMInstrumen HAM
Instrumen HAM
Destri Nurul
 
Uu 26 2000
Uu 26 2000Uu 26 2000
Uu 26 2000
People Power
 
RUU PPHMA versi AMAN
RUU PPHMA versi AMANRUU PPHMA versi AMAN
RUU PPHMA versi AMAN
Norsel Maranden
 
Bab 3 ham kls x retno
Bab 3 ham kls x   retnoBab 3 ham kls x   retno
Bab 3 ham kls x retno
Hendrastuti Retno
 
Slde pengadilan ham
Slde pengadilan hamSlde pengadilan ham
Slde pengadilan ham
galuhmunita
 
pengertian HAM
pengertian HAM pengertian HAM
pengertian HAM
Meri Diho
 
Undang-undang ITE
Undang-undang ITEUndang-undang ITE
Undang-undang ITE
Mixon Mixon
 
Undang Undang Negara Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999
Undang Undang Negara Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999Undang Undang Negara Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999
Undang Undang Negara Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999
natalsosa01
 
Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999
Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999
Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999
Pustakahukum
 
Uu nomor-39-tahun-1999-tentang-$h9 fvds
Uu nomor-39-tahun-1999-tentang-$h9 fvdsUu nomor-39-tahun-1999-tentang-$h9 fvds
Uu nomor-39-tahun-1999-tentang-$h9 fvds
yhubi1
 
Uu no.39 tahun 1999 tentang HAM (Tugas Fenti Anita Sari)
Uu no.39 tahun 1999 tentang HAM (Tugas Fenti Anita Sari)Uu no.39 tahun 1999 tentang HAM (Tugas Fenti Anita Sari)
Uu no.39 tahun 1999 tentang HAM (Tugas Fenti Anita Sari)
Fenti Anita Sari
 

Similar to Kisi kisi uts pkn (20)

Makalah fahmi
Makalah fahmiMakalah fahmi
Makalah fahmi
 
Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma
Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma
Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma
 
Instrumen HAM
Instrumen HAMInstrumen HAM
Instrumen HAM
 
Ham (Hak Asasi Manusia)
Ham (Hak Asasi Manusia)Ham (Hak Asasi Manusia)
Ham (Hak Asasi Manusia)
 
Uu 26 2000
Uu 26 2000Uu 26 2000
Uu 26 2000
 
RUU PPHMA versi AMAN
RUU PPHMA versi AMANRUU PPHMA versi AMAN
RUU PPHMA versi AMAN
 
Ruu pphma versi aman
Ruu pphma versi amanRuu pphma versi aman
Ruu pphma versi aman
 
Bab 3 ham kls x retno
Bab 3 ham kls x   retnoBab 3 ham kls x   retno
Bab 3 ham kls x retno
 
Uu 26 2000 Pjls
Uu 26 2000 PjlsUu 26 2000 Pjls
Uu 26 2000 Pjls
 
Materi 3
Materi  3Materi  3
Materi 3
 
Slde pengadilan ham
Slde pengadilan hamSlde pengadilan ham
Slde pengadilan ham
 
1999 39 ham
1999 39 ham1999 39 ham
1999 39 ham
 
pengertian HAM
pengertian HAM pengertian HAM
pengertian HAM
 
Jenis pelanggaran hak asasi manusia
Jenis pelanggaran hak asasi manusiaJenis pelanggaran hak asasi manusia
Jenis pelanggaran hak asasi manusia
 
Undang-undang ITE
Undang-undang ITEUndang-undang ITE
Undang-undang ITE
 
Jenis pelanggaran hak asasi manusia
Jenis pelanggaran hak asasi manusiaJenis pelanggaran hak asasi manusia
Jenis pelanggaran hak asasi manusia
 
Undang Undang Negara Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999
Undang Undang Negara Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999Undang Undang Negara Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999
Undang Undang Negara Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999
 
Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999
Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999
Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999
 
Uu nomor-39-tahun-1999-tentang-$h9 fvds
Uu nomor-39-tahun-1999-tentang-$h9 fvdsUu nomor-39-tahun-1999-tentang-$h9 fvds
Uu nomor-39-tahun-1999-tentang-$h9 fvds
 
Uu no.39 tahun 1999 tentang HAM (Tugas Fenti Anita Sari)
Uu no.39 tahun 1999 tentang HAM (Tugas Fenti Anita Sari)Uu no.39 tahun 1999 tentang HAM (Tugas Fenti Anita Sari)
Uu no.39 tahun 1999 tentang HAM (Tugas Fenti Anita Sari)
 

More from putrisagut

English paper assigment/tugas makalah bahasa inggris lengkap dengan contoh so...
English paper assigment/tugas makalah bahasa inggris lengkap dengan contoh so...English paper assigment/tugas makalah bahasa inggris lengkap dengan contoh so...
English paper assigment/tugas makalah bahasa inggris lengkap dengan contoh so...
putrisagut
 
Soal sejarah xi sem 2
Soal sejarah xi sem 2Soal sejarah xi sem 2
Soal sejarah xi sem 2
putrisagut
 
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurProses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
putrisagut
 
Pertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat yang terang
Pertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat yang terangPertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat yang terang
Pertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat yang terang
putrisagut
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
putrisagut
 
Laporan bio
Laporan bioLaporan bio
Laporan bio
putrisagut
 
Kimia p h
Kimia p hKimia p h
Kimia p h
putrisagut
 
Satuan karya pramuka
Satuan karya pramukaSatuan karya pramuka
Satuan karya pramuka
putrisagut
 
Kesetimbangan kimia dalam industri amonia1
Kesetimbangan kimia dalam industri amonia1Kesetimbangan kimia dalam industri amonia1
Kesetimbangan kimia dalam industri amonia1
putrisagut
 
Matriks rotasi dengan pusat p (a,b)
Matriks rotasi dengan pusat p (a,b)Matriks rotasi dengan pusat p (a,b)
Matriks rotasi dengan pusat p (a,b)
putrisagut
 
Kelompok 3 xi mia 2 polinomial
Kelompok 3 xi mia 2 polinomialKelompok 3 xi mia 2 polinomial
Kelompok 3 xi mia 2 polinomial
putrisagut
 
Tugas seni rupa
Tugas seni rupaTugas seni rupa
Tugas seni rupa
putrisagut
 
Pkn ham
Pkn hamPkn ham
Pkn ham
putrisagut
 
Ekonomi sem 2
Ekonomi sem  2Ekonomi sem  2
Ekonomi sem 2
putrisagut
 
Bab 9 fisika
Bab 9 fisikaBab 9 fisika
Bab 9 fisika
putrisagut
 
Bab 7 fisika
Bab 7 fisikaBab 7 fisika
Bab 7 fisika
putrisagut
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
putrisagut
 
Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10
Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10 Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10
Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10
putrisagut
 
Teks eksplanasi tentang banjir
Teks eksplanasi tentang banjirTeks eksplanasi tentang banjir
Teks eksplanasi tentang banjir
putrisagut
 
Transformasi geometri MATEMATIKA KELAS 12 SMA lengkap dengan contoh soal dan ...
Transformasi geometri MATEMATIKA KELAS 12 SMA lengkap dengan contoh soal dan ...Transformasi geometri MATEMATIKA KELAS 12 SMA lengkap dengan contoh soal dan ...
Transformasi geometri MATEMATIKA KELAS 12 SMA lengkap dengan contoh soal dan ...
putrisagut
 

More from putrisagut (20)

English paper assigment/tugas makalah bahasa inggris lengkap dengan contoh so...
English paper assigment/tugas makalah bahasa inggris lengkap dengan contoh so...English paper assigment/tugas makalah bahasa inggris lengkap dengan contoh so...
English paper assigment/tugas makalah bahasa inggris lengkap dengan contoh so...
 
Soal sejarah xi sem 2
Soal sejarah xi sem 2Soal sejarah xi sem 2
Soal sejarah xi sem 2
 
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurProses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
 
Pertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat yang terang
Pertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat yang terangPertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat yang terang
Pertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat yang terang
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Laporan bio
Laporan bioLaporan bio
Laporan bio
 
Kimia p h
Kimia p hKimia p h
Kimia p h
 
Satuan karya pramuka
Satuan karya pramukaSatuan karya pramuka
Satuan karya pramuka
 
Kesetimbangan kimia dalam industri amonia1
Kesetimbangan kimia dalam industri amonia1Kesetimbangan kimia dalam industri amonia1
Kesetimbangan kimia dalam industri amonia1
 
Matriks rotasi dengan pusat p (a,b)
Matriks rotasi dengan pusat p (a,b)Matriks rotasi dengan pusat p (a,b)
Matriks rotasi dengan pusat p (a,b)
 
Kelompok 3 xi mia 2 polinomial
Kelompok 3 xi mia 2 polinomialKelompok 3 xi mia 2 polinomial
Kelompok 3 xi mia 2 polinomial
 
Tugas seni rupa
Tugas seni rupaTugas seni rupa
Tugas seni rupa
 
Pkn ham
Pkn hamPkn ham
Pkn ham
 
Ekonomi sem 2
Ekonomi sem  2Ekonomi sem  2
Ekonomi sem 2
 
Bab 9 fisika
Bab 9 fisikaBab 9 fisika
Bab 9 fisika
 
Bab 7 fisika
Bab 7 fisikaBab 7 fisika
Bab 7 fisika
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10
Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10 Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10
Penelitian sosial-SOSIOLOGI KELAS 10
 
Teks eksplanasi tentang banjir
Teks eksplanasi tentang banjirTeks eksplanasi tentang banjir
Teks eksplanasi tentang banjir
 
Transformasi geometri MATEMATIKA KELAS 12 SMA lengkap dengan contoh soal dan ...
Transformasi geometri MATEMATIKA KELAS 12 SMA lengkap dengan contoh soal dan ...Transformasi geometri MATEMATIKA KELAS 12 SMA lengkap dengan contoh soal dan ...
Transformasi geometri MATEMATIKA KELAS 12 SMA lengkap dengan contoh soal dan ...
 

Recently uploaded

SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 

Recently uploaded (20)

SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 

Kisi kisi uts pkn

  • 1. NAMA : PUTRI SAGITA UTAMI KELAS : XI MIA 2 KISI KISI UTS PKN 1. Pelanggaran HAM : Menurut Pasal 1 ayat 6 UU RI no. 39 Th 1999 tentang HAM yg dimaksud pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. 2. Pelanggaran HAM itu dalah pelanggaran atau pelalaian terhadap kewajiban asasi yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain. 3. 4. Bentuk-bentuk pelanggaran HAM : - Diskriminasi : yaitu suatu pembatasan, pelecehan atau pengucilan yang langsung maupun tidak langsung didasarkan pad pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, jenis kelamin, bahasa, keyakinan, dan politik yang berakibat pengurangan, penyimpangan, atau penghapusan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik secara individual maupun kolektif dalam semua spek kehidupan. PASAL ISI 28 A Hak u/hidup 28 B 1. Hak membentuk keluarga 2. Hak kelangsungan hidup 28 C 1. Hak melanjutkan pendidikan 2. Hak membangun masyarakat bangsa dan negara 28 D 1. Hak perlindungan hukum 2. Hak menerima upah kerja 3. Hak memperoleh kesempatan yang sama 4. Hak status kewarhganegaraan 28 E 1. Hak memeluk agama 2.hak kebebasan keyakinan beragama 3. Hak mengeluarkan pendapat 28 F Hak berkomunikasi 28 G 1. Hak perlindungan dari ancaman 2. Hak bebas dr penyiksaan 28 H 1. Hak pelayanan kesehatan 2. Hak memperoleh keadilan 3. Hak jamsos 4. Hak milik pribadi 28 I 1. Hak u/tidak diperbudak 2. Hak u/ mempertahankan budaya 3. Hak u/pertanggungjawaban thdp negara 28 J Hak u/ mengormati hak orang lain
  • 2. - Penyiksaan : adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan sengaja sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan baik jasmani maupun rohani pada seseorang untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari seseorang atau orang ketiga. 5. Pelanggaran berdasarkan sifat : - Berat : pelanggaran HAM yang berbahaya dan mengancam nyawa manusia seperti pembunuhan, penganiayaan, perampokan, perbudakan, penyanderaan, dsb. - Ringan : pelanggaran HAM yang tidak mengancam keselamatan jiwa manusia, akan tetapi dapat berbahaya jika tidak segera ditanggulangi. Misalnya kelalaian memberi pelayanan kesehatan, pencemaran lingkungan yang disengaja dsb. 6. Pelanggaran HAM menurut UU No. 26 Th. 2000 tentang pengadilan HAM dapat diklasifikasi menjadi 2 yaitu : - Kejahatan genosida : setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud u/ menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara : a. Membunuh anggota kelompok b. Mengakibatkan penderitaan fisik dan mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok c. Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yg mengakibatkan kemusnahan secara fisik d. Memaksakan tindakan-tindakan yg bertujuan mencegah kelahiran dalam kelompok e. Memindahkan secaa paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain - Kejahatan terhadap kemanusiaan : Salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas dan sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukkan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa : a. Pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pemerkosaan,penghilangan orang & pengusiran/pemindahan penduduk scr paksa, penyiksaan, perampasan kemerdekan secara sewenang-wenang (melanggar ketentuan pokok internasional). b. Kejahatan apartheid : sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh suatu pemerintahan dengan tujuan untuk melingdungi hak-hak istimewa dari suatu ras atau bangsa. 7. Penyebab pelanggaran HAM :
  • 3. - Internal : sikap egois/ mementingkan diri sendiri, rendahnya kesadaran HAM & sikap tidak toleran. - Eksternal : Penyalahgunaan kekuasaan, ketidaktegasan aparat penegak hukum, penyalahgunaan teknologi,kesenjangan sosial dan eonomi yang tinggi. 8. Penegakkan HAM, secara preventif : - dibuatnya perundang-undangan HAM yang semakin lengkap mengikuti kebutuhan - di buatnya lembaga-lembaga pemantauan dan pengawasan pelaksanaan HAM - sosialisasi HAM kepada masyarakat 9. Upaya penegakkan HAM melalui penindakan : - Penerimaan pengaduan dari korban pelaggaran HAM - Investigasi terhadap peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran HAM - Penyelesaian perkara pelanggaran HAM berat melalui peroses peradilan di pengadilan HAM. 10. Penyelesaian perkara melalui perdamaian, negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan penilaian para ahli 11. Wewenang KOMNAS HAM : - Melakukan perdamaian pada kedua belah pihak yang bermasalah - Menyelesaikan masalah secara konsultasi maupun negosiasi - Menyampaikan rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran HAM kepada pemerintah dan DPR untuk ditindak lanjuti - Memberi saran kepada pihak yang bermasalah untuk menyelesaikan sengketa di pengadilan 12. KOMNAS HAM beranggotakan 35 orang dipilih oleh DPR berdasarkan usulan KOMNAS HAM yang diresmikan presiden. Waktunya 5 tahun
  • 4. 13. Pembentukan Peradilan HAM Internasional oleh PBB atas rekomendasi Mahkamah Internasional PBB. 14. Sanksi Internasional atas pelanggaran HAM yang diberikan kepada negara yang dianggap melanggar HAM : - Embargo ekonomi - Pengurangan bantuan ekonomi - Pemutusan hubungan diplomatik - Pengalihan ilustrasi - Pemboikotan produk ekspor 15. Penanganan Kasus Pelanggaran HAM di Pengadilan HAM : Landasan persidangan : Hukum Acara Pidana Penyidikan/pemeriksaan/penahanan dan penangkapan oleh Jaksa Agung a. Pengadilan HAM : 90 hari-perpanjangan 30 hari b. Pengadilan Tinggi : 60 hari-perpanjangan 30 hari c. Mahkamah Agung : 60 hari-perpajangan 30 hari KOMNAS HAM  Tim Adhoc : KOMNAS HAM & Unsur masyarakat Jaksa Agung  Tim Adhoc/ penyidik : Pemerintah & masyarakat  Tim Adhoc/penuntut : Pemerintah & masyarakat (harus sumpah/janji) Perkara pelanggaran HAM berat diperiksa dan diputuskan oleh : a. Pengadilan HAM : dilakukan Majelis Hakim Pengadilan HAM ( 2 Hakim Pengadilan HAM 3 Hakim Adhoc) paling lama 180 hari b. Pengadilan Tinggi : dilakukan oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi ( 2 Hakim Pengadilan Tinggi 3 hakim Adhoc) paling lama 90 hari c. Mahkamah Agung : dilakukan oleh Majelis Hakim Agung ( 2 Hakim Agung 3 Hakim Adhoc) paling lama 90 hari. Hakim Adhoc di MA diangkat o/Presiden atas usulan DPRD RI. 16. Menurut UU RI no. 26 Th 2000 Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran HAM berat yang diharapkan dapat melindungi hak asasi manusia baik
  • 5. perseorangan maupun masyarakat dan menjadi dasar dalam penegakkan, kepastian hukum, keadilan dan perasaan aman, baik perseorangan maupun masyarakat. 17. Pasal 25 A UUD RI : Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang. 18. Pasal 18 UUD RI ayat 1: Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang- undang. 19. Pasal 33 ayat 2 dan 3 : (1)Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara (2) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnyaa dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. 20. Batas-batas Wilayah Indonesia • Utara : Malaysia bagian timur (Utara Kalimantan). Laut Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, & Filiphina. • Barat : Samudra Hindia, Perairan negara India. Pulau Ronde (Aceh)-Pulau Nicobar (India) • Selatan : Wilayah darat Timor Leste, Perairan Australia, Samudra Hindia • Timur : Papua Nugini & Perairan Samudra Pasifik 21. Isi Deklarasi Djuanda : Bahwa segala perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk dalam daratan Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya, adalah bagian yang wajar dari wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian daripada perairan pedalaman atau perairan nasional yang berada dibawah kedaulatan Negara Republik Indonesia. Penentuan batas laut 12 mil yang diukur dari garis-garis yang menghubungkan titik terluar pada pulau-pulau Negara Republik Indonesia akan ditentukan dengan undang-undang.
  • 6. 22. Zona Laut Teritorial : garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas. Zona Landas Kontinen : dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Zona Ekonomi Eksklusif/ZEE : jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Wilayah Ekstrateritorial : wilayah negara NKRI yang dalam kenyataannya berada diwilayah negara lain. Keberadaan wilayah ini diakui oleh hukum internasional. Perwujudan dari wilayah ini adalah kantor-kantor perwakilan diplomatik Republik Indonesia di negara lain. 23. Pasal 26 UUD’45 : (1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara (2) Penduduk ialah Warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia (3) Hal-hal yang mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang. 24. Asas-Asas Kewarganegaraan Indonesia menurut UU RI no.12 th 2006 Asas ius sanguinis : asas yg menentukan kewarganegaraan berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat di lahirkan Asas ius soli : asas yg menentukan kewarganegaraan berdasarkan negara tempat kelahiran, yg diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yg diatur undang-undang Asas kewarganegaraan tunggal : asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang Asas kewarganegaraan ganda terbatas : asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yg diatur dlm undang-undang.
  • 7. 25. Syarat-syarat menjadi WNI : Dengan permohonan pewarganegaraan/naturalisasi a. Naturalisas biasa : Pasal 9 UU RI no. 12 th 2006. 1) Telah berusia 18 tahun / sudah menikah 2) Pada waktu mengajukan permohonan bertempat tinggal di Indonesia paling singkat 5 tahun berturut2 atau 10 tahun tidak berturut2 3) Sehat jasmani & rohani 4) Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui pancasila dan UUD’45 5) Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara satu tahun lebih 6) Jika dengan memperoleh kewarganegaraan RI, tidak menjadi warga negara ganda 7) Mempunyai pekerjaan/ penghasilan tetap 8) Membayar uang pewarganegaraan ke kas negara b. Naturalisasi istimewa : pasal 20 UU RI no.12 th 2006 Naturalisasi istimewa diberikan kepada orang yg berjasa kepada Negara RI atau dnegan alasan kepentingan negara, setelah memperoleh pertimbangan DPRD RI. Naturalisasi istimewa ini batal diberikan jika menyebabkan orang asing tsb berkewarganegaraan ganda. 26. Penyebab Hilangnya kewarganegaraan : UU RI no.12 th 2006 a. Memperoleh kewarganegaraan lain sesuai kemauannya sendiri b. Tidak menolak/melepaskan kewarganegaraan lain c. Dinyatakan hilangnya kewarganegaraan o/Presiden atas kemauannya sendiri dg ketentuan sudah berusia 18 tahun & bertempat tinggal diluar negri d. Masuk ke dalam dinas tentara negara asing tanpa izin Presiden e. Masuk dalam dinas negara asing atas kemauan sendiri, yg mana jabatan dalam dinas tsb di Indonesia hanya dapat dijabat oleh Warga Negara Indonesia f. Mengangkat sumpah/ janji setia kepada negara asing g. Turut serta dalam pemilihan sesuatu yg sifatnya ketatanegaraan u/ suatu negara asing meskipun tidak diwajibkan keikutsertaannya h. Mempunyai paspor atau surat yang yg dapat diartikan sbg tanda kewarganegaraan yg masih berlaku dr negara lain atas namanya
  • 8. i. Bertempat tinggal diluar wilayah NKRI selama lima tahun berturut2 bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yg sah, dan sengaja tidak menyatakan keinginannya u/ tetap menjadi WNI 27. Undang undang kewarganegaraan yg pernah berlaku di Indonesia: a. UU RI no 3. Th 1946 tentang Kewarganegaraan Indonesia b. UU RI no. 2 Th 1958 tentang Penyelesaian Dwi Kewarganegaraan antara Indonesia dan RRC c. UU RI no. 62 Th 1968 tentang Kewarganegaraan Indonesia sebagai Penyempurnaan UU RI no. 3 th 1946 d. UU RI no 12 Th 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia 28. Kemerdekaan beragama : UUD’45 Pasal 28 E ayat : (1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali. (2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya. Pasal 28 I ayat : (1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun. Pasal 29 ayat 1-2 : (1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing- masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu.
  • 9. 29. Sistim Pertahanan Keamanan Negara Pasal 30 ayat 1-5 UUD’45: (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. (2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung. (3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. (4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. (5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang. Pasal 27 ayat 3 : Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. 30. Komponen Sistem Pertahanan : 1. TNI sbg kekuatan utama sistem pertahanan 2. POLRI sbg kekuatan utama sistem keamanan 3. Rakyat sbg kekuatan Pendukung 31. SISHANKAMRATA (Sistem Pertahanan dan Kemanan Rakyat Semesta) bercirikan : Kerakyatan : orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat Kesemestaan : sumberdaya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan Kewilayahan : gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah NKRI sesuai dg kondisi negara kepulauan.
  • 10. 29. Sistim Pertahanan Keamanan Negara Pasal 30 ayat 1-5 UUD’45: (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. (2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung. (3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. (4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. (5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang. Pasal 27 ayat 3 : Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. 30. Komponen Sistem Pertahanan : 1. TNI sbg kekuatan utama sistem pertahanan 2. POLRI sbg kekuatan utama sistem keamanan 3. Rakyat sbg kekuatan Pendukung 31. SISHANKAMRATA (Sistem Pertahanan dan Kemanan Rakyat Semesta) bercirikan : Kerakyatan : orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat Kesemestaan : sumberdaya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan Kewilayahan : gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah NKRI sesuai dg kondisi negara kepulauan.