SlideShare a Scribd company logo
HAK ASASI MANUSIA
KELOMPOK VIII
NAMA:

1. AHMAD YUSUF

(03)

2. ASIF ZINDA NIHRIROH (07)
3. AZKA ERISA

(09)

4. SEPTIAN ZAKARIA

(37)
A. Upaya
Pemajuan, Penghormatan, dan
Penegakan HAM
Macam-macam HAM
a. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)
Hak asasi pribadi adalah hak kemerdekaan untuk memeluk
agama, beribadat menurut agama yang di anut masing-masing,
menyatakan pendapat, dan kebebasan berorganisasi atau
berserikat.

b. Hak Asasi Perlakuan Tata Cara dan Perlindungan Hukum
(Procedural Rights)
Dalam hak ini berarti hak yang di miliki tanpa terkecuali untuk
mendapatkan perlakuan yang wajar dan adil dalam penggeledahan
(Razia, penangkapan, peradilan, dan pembelaan hokum).

c. Hak Asasi Persamaan Hukum (Rights Of Legal Equality)
Hak asasi persamaan hokum adalah hak untuk mendapatkan
pengayoman dan perlakuan yang sama dalam keadilan hukum dan
pemerintahan.
d. Hak Asasi Politik (Political Rights)
Hak asasi politik adalah hak untuk diakui dalam
kedudukan sebagai warga Negara yang sederajat. Setiap
warga Negara berhak mendapatkan hak untuk ikut serta
dalam pemerintahan yaitu dipilih dan memilih.
e. Hak Asasi Sosial dan Kebudayaan (Social and
Cultural Rights)
Hak asasi sosial dan kebudayaan adalah hak untuk
mendapatkan pendidikan dan pengajaran atau hak
memilih pendidikan dan
pengembangan kebudayaan yang di sukai.
f. Hak Asasi Ekonomi atau Hak Milik (Property
Rights)
Hak asasi ekonomi atau hak milik adalah hak dan
kebebasan memiliki sesuatu, hak menjual dan membeli
sesuatu, dan mengadakan suatu perjanjian atau
kontrak.
Berbagai Upaya
Pemajuan, Penghormatan, dan
Penegakan HAM
Tahap-tahap menghormati dan melindungi HAM sudah di
upayakan oleh pemerintah, di antaranya sebagai berikut :
1. Diratifikasinya beberapa konvensi internasional tentang
HAM.
2. Diundangkanya UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan
UU No. 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM.
Upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM di
Indonesia didukung adanya istrumen dan kelembagaan
nasional HAM. Yaitu sebagai berikut penjelasanya :
a. Instrumen HAM di Indonesia

1. Undang-Undang dasar 1945 pasal 27 sampai dengan pasal
34.
2. Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi
Manusia.
3. Keppres No. 12 Tahun 1998 tentang Komisi Nasional Anti
Kekerasan terhadap Perempuan.
4. Instruksi presiden No. 26 tahun 1998 tentang
menghentikan istilah pribumi dan Non pribumi dalam
perumusan dan penyelenggraraan kebijakan perencanaan
program ataupun pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan .
5. Keppres No. 181 tentang Komisi Nasional Anti Kekerasan
terhadap Perempuan.
6. Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan
menyampaikan pendapat di muka umum.
7. Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
8. Undang-Undang No. 26 Tahun 2000 tentang engadilan
HAM.
1. Komnas
HAM

b. Kelembagaan
HAM

3. Pengadilan
HAM

2. Jaksa
Agung
1. Komnas HAM
Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM) adalah Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun
1993.
 Tujuan Komnas HAM antara lain:
a). Membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi
pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila
dan UUD 1945,Piagam PBB serta Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia.
b). Meningkatkan perlindungan hak asasi manusia guna
mendukung terwujudnya pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan masyarakat pada umunya.
 Untuk mencapai tujuan tersebut,Komnas HAM berusaha:
(a). Menyebarluaskan wawasan nasional dan internasional
mengenai hak asasi manusia baik kepada masyarakat
Indonesia maupun internasional.
(b). Mengkaji berbagai instrumen Perserikatan BangsaBangsa tentang hak asasi manusia dengan tujuan
memberikan saran-saran mengenai kemungkinan akses
dan/atau ratifikasinya.

(c). Memantau dan menyelidiki pelaksanaan hak asasi
manusia serta memberikan pendapat,pertimbangan dan
saran kepada badan pemerintah negara mengenai
pelaksanaan hak asasi manusia.
(d). Mengadakan kerja sama regional dan internasional
dalam rangka memajukan dan melindungi hak asasi
manusia.
 Komnas HAM mempunyai wewenang dalam melakukan tugas
penyelidikaan, yaitu :
a.melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap peristiwa
timbul dalam masyarakat yang berdasarkan sifat atau
lingkungan patut diduga terdapat pelanggaranhak asasi manusia
yang berat.
b.Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang atau
kelompok tertentu atas terjadinya pelanggaranhas asasi
manusia yang berat,serta mencari keterangan dan barang bukti.
c. Memanggil pihak pengadu,korban atau pihak yang diadukan
untuk dimintak dan didengar keterangannya.
d.Memanggil saksi untuk dimintai dan didengar kesaksiannya.
e.Meninjau dan mengumpulkan keterangan ditempat
kejadian dan ditempat lainnya yang dianggap perlu.
f. Memanggil pihak terkait untuk memberikan keterangansecara
tertulis atau menyerahkan dokumen yang diperlukan s esuai
dengan aslinya.
g. Atas perintah penyelidikan dapat melakukan tindakan berupa :
1.Pemeriksaan surat.
2.Penggeledaan dan penyitaan.
3.Pemeriksaan setempat terhadap rumah, pekarangan,
bangunan dan tempat tempat lainnya yang diduki atau
dimiliki Pihak tertentu.
4.Mendatangkan ahli dalam hubungannya dengan
penyelidikan.
2. Jaksa Agung
Jaksa agung bertugas melakukan :
a). Penyidikan.
(1) Penyidikan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang
berat dilakukan oleh jaksa agung.
(2) Penyidikan wajib diselesaikan paling lama 90 hari sejak
tanggal hasil penyelidikan diterima dan dinyatakan lengkap
oleh penyidik, jangka waktu penyidikan dapat diperpanjang
paling lama 90 ( sembilan puluh ) hari oleh ketua pengadilan
HAM sesuai dengan daerah hukumnya, dan apabila
penyidikan belum selesai, penyidikan dapat diperpanjang
paling lama 60 hari. Apabila dalam jangka waktu penyidikan
tidak ditemukan bukti yang cukup, maka jaksa agung wajib
mengeluarkan SP3, penyidikan hanya akan dibuka kembali
apabila terdapat alasan dan bukti lain yang melengkapi hasil
penidikan untuk dilakukan penuntutan.
b). Penuntutan

(1). Penuntutan perkara pelanggaran hak asasi
manusia yang berat dilakukan oleh jaksa agung.
(2) Jangka waktu penuntutan wajib
dilakasanakan paling lama 70 (tujuh puluh) hari
terhitung sejak tanggal hasil penyidikan diterima.
3. Pengadilan HAM
(a).Perkara pelanggaran hak asasi manusia yang
berat,diperiksa dan diputus oleh pengadilan HAM dalam waktu
paling lama 180 (seratus delapan puluh) hari terhitung sejak
perkara dilimpahkan ke pengadilan HAM (pengadilan HAM
tingkat pertama).
(b).Dalam hal perkara pelanggaran hak asasi manusia yang
berat dimohonkan banding ke pengadilan tinggi,maka perkara
tersebut diperiksa dan di putus dalam waktu paling lama 90
(sembilan puluh) hari terhitung sejak perkara dilimpahkan ke
pengadilan tinggi.
(c). Dalam hal perkara pelanggaran hak asasi manusia yang
berat dimohonkan kasasi ke Mahkamah Agung,perkara
tersebut diperiksa dan di putus dalam waktu paling lama 90
(sembilan puluh) hari terhitung sejak perkara di limpahkan ke
Mahkamah Agung.
B. Berperan Serta dalam Upaya
Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM
1. Konsekuensi Suatu Negara yang Tidak
Menegakkan HAM

A. Adanya tuntutan – tuntutan dari LSM nasional
maupun Internasional terhadap pemerintah dari
Negara yang bersangkutan.

B. Negara tersebut akan di kucilkan dari
peraturan dunia Internasional

C. Jika terjadi pelanggaran HAM, misalnya kejahatan
genosida dari pemerintah yang berkuasa kepada
rakyatnya, maka melalui resolusi Dewan Keamanan
PBB, Pemimpin Negara yang bersangkutan dapat di tuntut
untuk di ajukan ke Mahkama Internasional.
2. Hambatan dalam Menegakkan HAM

A. Keterbatasan
pengetahuaan
masyarakat terhadap
bentuk – bentuk
pelanggaran HAM.

B. Rendahnya kesadaran
dan keberanian
masyarakat untuk
melaporkan pelanggaran
HAM yang terjadi baik
mengenai dirinya
maupun pihak lain.

D. Sulitnya mencari
calon hakim ad hoc
diluar hakim karir.

C. Belum optimalnya
kemampuan para
hakim di peradilan
HAM ad hoc.

E. Sulitnya mencari jaksa
sebagai penuntut umum
sebab hanya orang yang
berpengalaman
penuntutnya saja yang
dilibatkan
3. Peran Kita dalam Menegakkan HAM

A. Dalam Kehidupan Bermasyarakat
• 1) Menghindari perbuatan yang dapat
merendahkan, melecehkan nilai – nilai kemanusiaan
• 2) Mencegah segala tindakan atau perbuatan yang
mengarah ke pelanggaran HAM, baik oleh diri sendiri
maupun yang dilakukan orang lain.

B. Dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
• 1) Berani melaporkan kepada pihak yang berwajib
(Komnas HAM) jika melihat peristiwa pelanggaran HAM
• 2) Berani menjadi saksi dalam proses di pengadilan jika
benar – benar mengetahui peristiwa pelanggaran HAM.
C. Instrumen Hukum dan Peradilan HAM
Internasional

1. Intstrumen
Hukum HAM
Internasional

A. HAM
Bersifat
Universal
B. Pelanggaran
HAM
Internasional

2. Peradilan
HAM
Internasional

A. Mahkama
Internasional
(MI)
B. Mahkama
Militer
Internasional
C. Mahkama
Pidana
Internasional
1. Intstrumen Hukum HAM
Internasional
A. HAM Bersifat Universal
Perangkat hukum atau instrument hak asasi manusia
yang merupakan induk dari instrumen-instrumen
lainnya, yaitu :
1. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (The Universal
Declaration of Human Rights)
2. Konvensi Internasional tentang Hak Asasi Manusia
dalam Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya (International
Convenant of Economic, Social, and Cultural Rights)
3. Konvensi Internasional tentang Hak Asasi Manusia
dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara
(International Convenant on Civil and Political Rights)
B. Pelanggaran HAM Internasional
Walaupun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia telah
disahkan, namun ternyata berbagai pelanggaran terhadap hak asasi
manusia di dunia ini masih saja terjadi. Berikut ini beberapa catatan
sejarah mengenai berbagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang
terjadi di dunia.
1. Republik Afrika Selatan (1960). Peristiwa terjadi pada waktu rezim
apartheid berkuasa dimana kelompok minoritas kulit putih melakukan
penindasan terhadap warga Negara kulit hitam. Penindasan tersebut
terjadi dalam peristiwa Sharpeville yang mengakibatkan 77 orang tewas
terutama pihak sipil. Kemudian peristiwa ini dijadikan simbol perjuangan
anti apartheid. Setelah itu pada tahun 1976 terjadi peristiwa berdarah
Sowito yang menelan korban terutama anak-anak sekolah.
2. Republik Afrika Tengah (1976). Jean Bedel Bokassa menjalankan
pemerintahannya secara otoriter dan melakukan berbagai kejahatan
terhadap kemanusiaan. Selama memerintah dari tahun 1976 smapai
dengan tahun 1980, tidak kurang dari 1500 orang sebagai lawan
politiknya hilang tanpa jelas beritanya.
3. Uganda (1971). Saat Idi Amin memeribtah dari tahun
1971 smapai 1979, pemerintahannya sangat otoriter dan
sangat terror. Terjadi pengusiran 80.000 orang keturunan
Asia, penangkapan secara sewenang-wenang sehingga
mengakibatkan 300.000 orang menjadi korban
pembunuhan tanpa proses peradilan yang jelas.
4. Uni soviet (1979). Tentara Uni Soviet mengadakan
invansi ke kota Kabul Afganistan untuk mendukung
pemerintahan Babrak Karmal yang berhasil melakukan
kudeta terhadap pemerintahan yg sah, sehingga
menimbulkan korban perang yang berkepanjangan
sampai tahun 1990-an.
4. Amerika Serikat (1989). Terjadi di Cleveland California
seorang bernama Patrick Edward P. mendorong murid SD
dengan korban 5 anak tewas dan 30 lainnya luka-luka.
Semua korban adalah anak-anak dari Asia, sehingga
diduga ada unsur rasialisme. Peristiwa yang sama
pernah terjadi di
Alabama, Illionis, Chicago, Philadelphia, dan Florida dari
tahun 1985 sampai dengan 1988.
5. Indonesia (1999). Pada saat berlangsungnya jajak
pendapat di Timor-Timur pada tahun 1999 yang di
fasilitasi oleh PBB, terjadi tindak kekerasan yang
melibatkan aparat keamanan, sehingga diperkirakan 600
orang tewas dan pembakaran rumah-rumah dan
gedung-gedung pemerintah.
2. Peradilan HAM Internasional
 Berikut ini adalah lembaga – lembaga tersebut :

A. Mahkama Internasional (MI)
Mahkam Internasional bertugas menyelelesaikan sengketa
antaranegara dan memutus perkara hukum yang
dilimpahkan oleh pihak yang bersengketa. Mahkama
Internasional merupakan sebuah pengadilan Internasional
yang khusus atau terbatas hanya menangani NegaraNegara yang bersengketa .
B. Mahkama Militer Internasional ( Internasional
Military Tribunal )
Mahkam Militer Internasional dibentuk pada tahun 1945
untuk mengadili tindak kejahatan internasional, seperti
kasus kejahatan dalam Perang Dunia II
C. Mahkama Pidana Internasional (Internasional
Criminal Court )
International Criminal Court (ICC) dibentuk berdasarkan
pada Statua Roma tanggal 17 Juli 1998 untuk mengadili
tindak kejahatan kemanusiaan, yaitu genosida
(genocide), kejahatan terhadap kemanusiaan (crime against
humanity), kejahatan perang (war crimes) dan kejahatan
(aggression).
Untuk kategori pelanggaran HAM berat berskala
Internasional yang berlaku di wilayah tertentu, dibentuk
sebuah pengadilan Internasional (Internasional Tribunal)
HAM. Dewan keamanan PBB memiliki kewenangan
membentuk pengadilan Internasional di suatu Negara
dengan 3 syarat, yaitu :
A. Kasus tersebut berlangsung dalam suatu konflik yang
berlarut – larut
B. Mengancam perdamaian Internasional maupun regional.
C. Pemerintah Negara yang bersangkutan tidak berdaya dan
tidak sanggup menciptakan pengadilan yang objektif.
THANKS FOR WATCHING !



More Related Content

What's hot

Slde pengadilan ham
Slde pengadilan hamSlde pengadilan ham
Slde pengadilan hamgaluhmunita
 
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XPPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XLatifa Syifa
 
UU No. 26 Tahun 2000 Pengadilan HAM
UU No. 26 Tahun 2000 Pengadilan HAMUU No. 26 Tahun 2000 Pengadilan HAM
UU No. 26 Tahun 2000 Pengadilan HAM
akuntabilitasnet
 
Permasalahan Dan Penegakkan Ham Di Indonesia
Permasalahan Dan Penegakkan Ham Di IndonesiaPermasalahan Dan Penegakkan Ham Di Indonesia
Permasalahan Dan Penegakkan Ham Di Indonesia
Mohammad Arif Harfianto
 
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMA
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMAHak Asasi Manusia Kelas 11 SMA
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMA
Vanya Angellista
 
PKN - PENEGAKAN HAM DI INDONESIA
PKN - PENEGAKAN HAM DI INDONESIAPKN - PENEGAKAN HAM DI INDONESIA
PKN - PENEGAKAN HAM DI INDONESIA
Pieter Schmidt
 
Tugas PKN (Komnas HAM)
Tugas PKN (Komnas HAM)Tugas PKN (Komnas HAM)
Tugas PKN (Komnas HAM)
Nanda Ayu Sabrina
 
Presentasi ham
Presentasi hamPresentasi ham
Presentasi ham
Desti Asriyani
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan ham
rayhanf
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamsesukakita
 
HAM (Hak Asasi Manusia)
HAM (Hak Asasi Manusia)HAM (Hak Asasi Manusia)
HAM (Hak Asasi Manusia)
Syarah Hope
 
Penghormatan&perlindungan ham.ppt
Penghormatan&perlindungan ham.pptPenghormatan&perlindungan ham.ppt
Penghormatan&perlindungan ham.pptDelima Putri
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
محمد اوكال
 
Bab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARA
Bab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARABab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARA
Bab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARA
rframadhan
 
Undang-undang ITE
Undang-undang ITEUndang-undang ITE
Undang-undang ITE
Mixon Mixon
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
Deril Kholid
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaDwi Anita
 

What's hot (20)

Slde pengadilan ham
Slde pengadilan hamSlde pengadilan ham
Slde pengadilan ham
 
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XPPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
 
UU No. 26 Tahun 2000 Pengadilan HAM
UU No. 26 Tahun 2000 Pengadilan HAMUU No. 26 Tahun 2000 Pengadilan HAM
UU No. 26 Tahun 2000 Pengadilan HAM
 
Permasalahan Dan Penegakkan Ham Di Indonesia
Permasalahan Dan Penegakkan Ham Di IndonesiaPermasalahan Dan Penegakkan Ham Di Indonesia
Permasalahan Dan Penegakkan Ham Di Indonesia
 
Ham
HamHam
Ham
 
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMA
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMAHak Asasi Manusia Kelas 11 SMA
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMA
 
Makalah komnasham
Makalah komnashamMakalah komnasham
Makalah komnasham
 
Uu 26 2000
Uu 26 2000Uu 26 2000
Uu 26 2000
 
PKN - PENEGAKAN HAM DI INDONESIA
PKN - PENEGAKAN HAM DI INDONESIAPKN - PENEGAKAN HAM DI INDONESIA
PKN - PENEGAKAN HAM DI INDONESIA
 
Tugas PKN (Komnas HAM)
Tugas PKN (Komnas HAM)Tugas PKN (Komnas HAM)
Tugas PKN (Komnas HAM)
 
Presentasi ham
Presentasi hamPresentasi ham
Presentasi ham
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan ham
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan ham
 
HAM (Hak Asasi Manusia)
HAM (Hak Asasi Manusia)HAM (Hak Asasi Manusia)
HAM (Hak Asasi Manusia)
 
Penghormatan&perlindungan ham.ppt
Penghormatan&perlindungan ham.pptPenghormatan&perlindungan ham.ppt
Penghormatan&perlindungan ham.ppt
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
 
Bab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARA
Bab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARABab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARA
Bab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARA
 
Undang-undang ITE
Undang-undang ITEUndang-undang ITE
Undang-undang ITE
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 

Similar to Hak asasi manusia (x mipa 5)

Instrumen HAM
Instrumen HAMInstrumen HAM
Instrumen HAM
Destri Nurul
 
Bab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the lawBab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the law
Titikbudiarti
 
Perlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaPerlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusia
boscobahy1
 
presentasi PKN Kelompok 2 kelas xi perawat
presentasi PKN Kelompok 2 kelas xi perawatpresentasi PKN Kelompok 2 kelas xi perawat
presentasi PKN Kelompok 2 kelas xi perawat
apotek agam farma
 
Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma
Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma
Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma
Ricky Suadma
 
BAB I MENERAPKAN JALAN TERJAL PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI IDNONESIA.pptx
BAB I MENERAPKAN JALAN TERJAL PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI IDNONESIA.pptxBAB I MENERAPKAN JALAN TERJAL PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI IDNONESIA.pptx
BAB I MENERAPKAN JALAN TERJAL PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI IDNONESIA.pptx
WawanKurniawan735417
 
pengertian HAM
pengertian HAM pengertian HAM
pengertian HAM
Meri Diho
 
Makalah komnasham
Makalah komnashamMakalah komnasham
Makalah komnasham
Septian Muna Barakati
 
Hak asasi manusia devie ambarwati (7816130656)
Hak  asasi manusia   devie ambarwati (7816130656)Hak  asasi manusia   devie ambarwati (7816130656)
Hak asasi manusia devie ambarwati (7816130656)Dhevie Ambarwati
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
FMM_16
 
Ham 131107101519-phpapp02
Ham 131107101519-phpapp02Ham 131107101519-phpapp02
Ham 131107101519-phpapp02
rofiqalfauzy
 
Pengertian dan macam macam ham
Pengertian dan macam macam hamPengertian dan macam macam ham
Pengertian dan macam macam hamYon Narendra Arie
 
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasila
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasilaHak asasi manusia dalam prespektif pancasila
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasila
yantowiyulyanto
 
PKN (instrumen ham)
PKN (instrumen ham)PKN (instrumen ham)
PKN (instrumen ham)
sarahmaida12
 
Human Rights
Human RightsHuman Rights
Human Rights
Soya Odut
 
[240717] Presentasi PPKn
[240717] Presentasi PPKn[240717] Presentasi PPKn
[240717] Presentasi PPKn
Mega Lestari Syofyan
 

Similar to Hak asasi manusia (x mipa 5) (20)

Jenis pelanggaran hak asasi manusia
Jenis pelanggaran hak asasi manusiaJenis pelanggaran hak asasi manusia
Jenis pelanggaran hak asasi manusia
 
Instrumen HAM
Instrumen HAMInstrumen HAM
Instrumen HAM
 
Ppt pkn
Ppt pknPpt pkn
Ppt pkn
 
Bab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the lawBab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the law
 
Perlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaPerlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusia
 
presentasi PKN Kelompok 2 kelas xi perawat
presentasi PKN Kelompok 2 kelas xi perawatpresentasi PKN Kelompok 2 kelas xi perawat
presentasi PKN Kelompok 2 kelas xi perawat
 
Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma
Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma
Tugas kewarganegaraan BAB 1 by ricky suadma
 
BAB I MENERAPKAN JALAN TERJAL PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI IDNONESIA.pptx
BAB I MENERAPKAN JALAN TERJAL PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI IDNONESIA.pptxBAB I MENERAPKAN JALAN TERJAL PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI IDNONESIA.pptx
BAB I MENERAPKAN JALAN TERJAL PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI IDNONESIA.pptx
 
pengertian HAM
pengertian HAM pengertian HAM
pengertian HAM
 
Makalah komnasham
Makalah komnashamMakalah komnasham
Makalah komnasham
 
Hak asasi manusia devie ambarwati (7816130656)
Hak  asasi manusia   devie ambarwati (7816130656)Hak  asasi manusia   devie ambarwati (7816130656)
Hak asasi manusia devie ambarwati (7816130656)
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Ham 131107101519-phpapp02
Ham 131107101519-phpapp02Ham 131107101519-phpapp02
Ham 131107101519-phpapp02
 
Pengertian dan macam macam ham
Pengertian dan macam macam hamPengertian dan macam macam ham
Pengertian dan macam macam ham
 
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasila
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasilaHak asasi manusia dalam prespektif pancasila
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasila
 
Bab iii-hak-asasi-manusia
Bab iii-hak-asasi-manusiaBab iii-hak-asasi-manusia
Bab iii-hak-asasi-manusia
 
PKN (instrumen ham)
PKN (instrumen ham)PKN (instrumen ham)
PKN (instrumen ham)
 
Human Rights
Human RightsHuman Rights
Human Rights
 
HAK ASASI MANUSIA
HAK ASASI MANUSIAHAK ASASI MANUSIA
HAK ASASI MANUSIA
 
[240717] Presentasi PPKn
[240717] Presentasi PPKn[240717] Presentasi PPKn
[240717] Presentasi PPKn
 

Hak asasi manusia (x mipa 5)

  • 1. HAK ASASI MANUSIA KELOMPOK VIII NAMA: 1. AHMAD YUSUF (03) 2. ASIF ZINDA NIHRIROH (07) 3. AZKA ERISA (09) 4. SEPTIAN ZAKARIA (37)
  • 2.
  • 4.
  • 5. Macam-macam HAM a. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights) Hak asasi pribadi adalah hak kemerdekaan untuk memeluk agama, beribadat menurut agama yang di anut masing-masing, menyatakan pendapat, dan kebebasan berorganisasi atau berserikat. b. Hak Asasi Perlakuan Tata Cara dan Perlindungan Hukum (Procedural Rights) Dalam hak ini berarti hak yang di miliki tanpa terkecuali untuk mendapatkan perlakuan yang wajar dan adil dalam penggeledahan (Razia, penangkapan, peradilan, dan pembelaan hokum). c. Hak Asasi Persamaan Hukum (Rights Of Legal Equality) Hak asasi persamaan hokum adalah hak untuk mendapatkan pengayoman dan perlakuan yang sama dalam keadilan hukum dan pemerintahan.
  • 6. d. Hak Asasi Politik (Political Rights) Hak asasi politik adalah hak untuk diakui dalam kedudukan sebagai warga Negara yang sederajat. Setiap warga Negara berhak mendapatkan hak untuk ikut serta dalam pemerintahan yaitu dipilih dan memilih. e. Hak Asasi Sosial dan Kebudayaan (Social and Cultural Rights) Hak asasi sosial dan kebudayaan adalah hak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran atau hak memilih pendidikan dan pengembangan kebudayaan yang di sukai. f. Hak Asasi Ekonomi atau Hak Milik (Property Rights) Hak asasi ekonomi atau hak milik adalah hak dan kebebasan memiliki sesuatu, hak menjual dan membeli sesuatu, dan mengadakan suatu perjanjian atau kontrak.
  • 7. Berbagai Upaya Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM Tahap-tahap menghormati dan melindungi HAM sudah di upayakan oleh pemerintah, di antaranya sebagai berikut : 1. Diratifikasinya beberapa konvensi internasional tentang HAM. 2. Diundangkanya UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM. Upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM di Indonesia didukung adanya istrumen dan kelembagaan nasional HAM. Yaitu sebagai berikut penjelasanya :
  • 8. a. Instrumen HAM di Indonesia 1. Undang-Undang dasar 1945 pasal 27 sampai dengan pasal 34. 2. Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. 3. Keppres No. 12 Tahun 1998 tentang Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan. 4. Instruksi presiden No. 26 tahun 1998 tentang menghentikan istilah pribumi dan Non pribumi dalam perumusan dan penyelenggraraan kebijakan perencanaan program ataupun pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan . 5. Keppres No. 181 tentang Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan. 6. Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum. 7. Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM 8. Undang-Undang No. 26 Tahun 2000 tentang engadilan HAM.
  • 9. 1. Komnas HAM b. Kelembagaan HAM 3. Pengadilan HAM 2. Jaksa Agung
  • 10. 1. Komnas HAM Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) adalah Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993.  Tujuan Komnas HAM antara lain: a). Membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945,Piagam PBB serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. b). Meningkatkan perlindungan hak asasi manusia guna mendukung terwujudnya pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat pada umunya.
  • 11.  Untuk mencapai tujuan tersebut,Komnas HAM berusaha: (a). Menyebarluaskan wawasan nasional dan internasional mengenai hak asasi manusia baik kepada masyarakat Indonesia maupun internasional. (b). Mengkaji berbagai instrumen Perserikatan BangsaBangsa tentang hak asasi manusia dengan tujuan memberikan saran-saran mengenai kemungkinan akses dan/atau ratifikasinya. (c). Memantau dan menyelidiki pelaksanaan hak asasi manusia serta memberikan pendapat,pertimbangan dan saran kepada badan pemerintah negara mengenai pelaksanaan hak asasi manusia. (d). Mengadakan kerja sama regional dan internasional dalam rangka memajukan dan melindungi hak asasi manusia.
  • 12.  Komnas HAM mempunyai wewenang dalam melakukan tugas penyelidikaan, yaitu : a.melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap peristiwa timbul dalam masyarakat yang berdasarkan sifat atau lingkungan patut diduga terdapat pelanggaranhak asasi manusia yang berat. b.Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang atau kelompok tertentu atas terjadinya pelanggaranhas asasi manusia yang berat,serta mencari keterangan dan barang bukti. c. Memanggil pihak pengadu,korban atau pihak yang diadukan untuk dimintak dan didengar keterangannya. d.Memanggil saksi untuk dimintai dan didengar kesaksiannya. e.Meninjau dan mengumpulkan keterangan ditempat kejadian dan ditempat lainnya yang dianggap perlu.
  • 13. f. Memanggil pihak terkait untuk memberikan keterangansecara tertulis atau menyerahkan dokumen yang diperlukan s esuai dengan aslinya. g. Atas perintah penyelidikan dapat melakukan tindakan berupa : 1.Pemeriksaan surat. 2.Penggeledaan dan penyitaan. 3.Pemeriksaan setempat terhadap rumah, pekarangan, bangunan dan tempat tempat lainnya yang diduki atau dimiliki Pihak tertentu. 4.Mendatangkan ahli dalam hubungannya dengan penyelidikan.
  • 14. 2. Jaksa Agung Jaksa agung bertugas melakukan : a). Penyidikan. (1) Penyidikan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat dilakukan oleh jaksa agung. (2) Penyidikan wajib diselesaikan paling lama 90 hari sejak tanggal hasil penyelidikan diterima dan dinyatakan lengkap oleh penyidik, jangka waktu penyidikan dapat diperpanjang paling lama 90 ( sembilan puluh ) hari oleh ketua pengadilan HAM sesuai dengan daerah hukumnya, dan apabila penyidikan belum selesai, penyidikan dapat diperpanjang paling lama 60 hari. Apabila dalam jangka waktu penyidikan tidak ditemukan bukti yang cukup, maka jaksa agung wajib mengeluarkan SP3, penyidikan hanya akan dibuka kembali apabila terdapat alasan dan bukti lain yang melengkapi hasil penidikan untuk dilakukan penuntutan.
  • 15. b). Penuntutan (1). Penuntutan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat dilakukan oleh jaksa agung. (2) Jangka waktu penuntutan wajib dilakasanakan paling lama 70 (tujuh puluh) hari terhitung sejak tanggal hasil penyidikan diterima.
  • 16. 3. Pengadilan HAM (a).Perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat,diperiksa dan diputus oleh pengadilan HAM dalam waktu paling lama 180 (seratus delapan puluh) hari terhitung sejak perkara dilimpahkan ke pengadilan HAM (pengadilan HAM tingkat pertama). (b).Dalam hal perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat dimohonkan banding ke pengadilan tinggi,maka perkara tersebut diperiksa dan di putus dalam waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak perkara dilimpahkan ke pengadilan tinggi. (c). Dalam hal perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat dimohonkan kasasi ke Mahkamah Agung,perkara tersebut diperiksa dan di putus dalam waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak perkara di limpahkan ke Mahkamah Agung.
  • 17. B. Berperan Serta dalam Upaya Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM
  • 18. 1. Konsekuensi Suatu Negara yang Tidak Menegakkan HAM A. Adanya tuntutan – tuntutan dari LSM nasional maupun Internasional terhadap pemerintah dari Negara yang bersangkutan. B. Negara tersebut akan di kucilkan dari peraturan dunia Internasional C. Jika terjadi pelanggaran HAM, misalnya kejahatan genosida dari pemerintah yang berkuasa kepada rakyatnya, maka melalui resolusi Dewan Keamanan PBB, Pemimpin Negara yang bersangkutan dapat di tuntut untuk di ajukan ke Mahkama Internasional.
  • 19. 2. Hambatan dalam Menegakkan HAM A. Keterbatasan pengetahuaan masyarakat terhadap bentuk – bentuk pelanggaran HAM. B. Rendahnya kesadaran dan keberanian masyarakat untuk melaporkan pelanggaran HAM yang terjadi baik mengenai dirinya maupun pihak lain. D. Sulitnya mencari calon hakim ad hoc diluar hakim karir. C. Belum optimalnya kemampuan para hakim di peradilan HAM ad hoc. E. Sulitnya mencari jaksa sebagai penuntut umum sebab hanya orang yang berpengalaman penuntutnya saja yang dilibatkan
  • 20. 3. Peran Kita dalam Menegakkan HAM A. Dalam Kehidupan Bermasyarakat • 1) Menghindari perbuatan yang dapat merendahkan, melecehkan nilai – nilai kemanusiaan • 2) Mencegah segala tindakan atau perbuatan yang mengarah ke pelanggaran HAM, baik oleh diri sendiri maupun yang dilakukan orang lain. B. Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara • 1) Berani melaporkan kepada pihak yang berwajib (Komnas HAM) jika melihat peristiwa pelanggaran HAM • 2) Berani menjadi saksi dalam proses di pengadilan jika benar – benar mengetahui peristiwa pelanggaran HAM.
  • 21. C. Instrumen Hukum dan Peradilan HAM Internasional 1. Intstrumen Hukum HAM Internasional A. HAM Bersifat Universal B. Pelanggaran HAM Internasional 2. Peradilan HAM Internasional A. Mahkama Internasional (MI) B. Mahkama Militer Internasional C. Mahkama Pidana Internasional
  • 22. 1. Intstrumen Hukum HAM Internasional A. HAM Bersifat Universal Perangkat hukum atau instrument hak asasi manusia yang merupakan induk dari instrumen-instrumen lainnya, yaitu : 1. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (The Universal Declaration of Human Rights) 2. Konvensi Internasional tentang Hak Asasi Manusia dalam Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya (International Convenant of Economic, Social, and Cultural Rights) 3. Konvensi Internasional tentang Hak Asasi Manusia dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara (International Convenant on Civil and Political Rights)
  • 23. B. Pelanggaran HAM Internasional Walaupun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia telah disahkan, namun ternyata berbagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia di dunia ini masih saja terjadi. Berikut ini beberapa catatan sejarah mengenai berbagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di dunia. 1. Republik Afrika Selatan (1960). Peristiwa terjadi pada waktu rezim apartheid berkuasa dimana kelompok minoritas kulit putih melakukan penindasan terhadap warga Negara kulit hitam. Penindasan tersebut terjadi dalam peristiwa Sharpeville yang mengakibatkan 77 orang tewas terutama pihak sipil. Kemudian peristiwa ini dijadikan simbol perjuangan anti apartheid. Setelah itu pada tahun 1976 terjadi peristiwa berdarah Sowito yang menelan korban terutama anak-anak sekolah. 2. Republik Afrika Tengah (1976). Jean Bedel Bokassa menjalankan pemerintahannya secara otoriter dan melakukan berbagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Selama memerintah dari tahun 1976 smapai dengan tahun 1980, tidak kurang dari 1500 orang sebagai lawan politiknya hilang tanpa jelas beritanya.
  • 24. 3. Uganda (1971). Saat Idi Amin memeribtah dari tahun 1971 smapai 1979, pemerintahannya sangat otoriter dan sangat terror. Terjadi pengusiran 80.000 orang keturunan Asia, penangkapan secara sewenang-wenang sehingga mengakibatkan 300.000 orang menjadi korban pembunuhan tanpa proses peradilan yang jelas. 4. Uni soviet (1979). Tentara Uni Soviet mengadakan invansi ke kota Kabul Afganistan untuk mendukung pemerintahan Babrak Karmal yang berhasil melakukan kudeta terhadap pemerintahan yg sah, sehingga menimbulkan korban perang yang berkepanjangan sampai tahun 1990-an.
  • 25. 4. Amerika Serikat (1989). Terjadi di Cleveland California seorang bernama Patrick Edward P. mendorong murid SD dengan korban 5 anak tewas dan 30 lainnya luka-luka. Semua korban adalah anak-anak dari Asia, sehingga diduga ada unsur rasialisme. Peristiwa yang sama pernah terjadi di Alabama, Illionis, Chicago, Philadelphia, dan Florida dari tahun 1985 sampai dengan 1988. 5. Indonesia (1999). Pada saat berlangsungnya jajak pendapat di Timor-Timur pada tahun 1999 yang di fasilitasi oleh PBB, terjadi tindak kekerasan yang melibatkan aparat keamanan, sehingga diperkirakan 600 orang tewas dan pembakaran rumah-rumah dan gedung-gedung pemerintah.
  • 26. 2. Peradilan HAM Internasional  Berikut ini adalah lembaga – lembaga tersebut : A. Mahkama Internasional (MI) Mahkam Internasional bertugas menyelelesaikan sengketa antaranegara dan memutus perkara hukum yang dilimpahkan oleh pihak yang bersengketa. Mahkama Internasional merupakan sebuah pengadilan Internasional yang khusus atau terbatas hanya menangani NegaraNegara yang bersengketa . B. Mahkama Militer Internasional ( Internasional Military Tribunal ) Mahkam Militer Internasional dibentuk pada tahun 1945 untuk mengadili tindak kejahatan internasional, seperti kasus kejahatan dalam Perang Dunia II
  • 27. C. Mahkama Pidana Internasional (Internasional Criminal Court ) International Criminal Court (ICC) dibentuk berdasarkan pada Statua Roma tanggal 17 Juli 1998 untuk mengadili tindak kejahatan kemanusiaan, yaitu genosida (genocide), kejahatan terhadap kemanusiaan (crime against humanity), kejahatan perang (war crimes) dan kejahatan (aggression). Untuk kategori pelanggaran HAM berat berskala Internasional yang berlaku di wilayah tertentu, dibentuk sebuah pengadilan Internasional (Internasional Tribunal) HAM. Dewan keamanan PBB memiliki kewenangan membentuk pengadilan Internasional di suatu Negara dengan 3 syarat, yaitu : A. Kasus tersebut berlangsung dalam suatu konflik yang berlarut – larut B. Mengancam perdamaian Internasional maupun regional. C. Pemerintah Negara yang bersangkutan tidak berdaya dan tidak sanggup menciptakan pengadilan yang objektif.