Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik sistem perkemihan yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi organ-organ terkait seperti ginjal, kandung kemih, dan meatus urinaria untuk mendeteksi gangguan pada sistem tersebut.
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan dasar-dasar pelaksanaan perawatan paliatif pada pasien HIV/AIDS. Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga dengan mengurangi penderitaan fisik, emosional, sosial dan spiritual yang disebabkan oleh penyakit."
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik sistem perkemihan yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi organ-organ terkait seperti ginjal, kandung kemih, dan meatus urinaria untuk mendeteksi gangguan pada sistem tersebut.
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan dasar-dasar pelaksanaan perawatan paliatif pada pasien HIV/AIDS. Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga dengan mengurangi penderitaan fisik, emosional, sosial dan spiritual yang disebabkan oleh penyakit."
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Keperawatan komunitas merupakan bidang keperawatan yang menggabungkan keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menekankan peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya promotif dan preventif.
2. Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
Luka bakar merupakan trauma yang disebabkan oleh panas dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan kulit secara lokal maupun sistemik. Penanganannya meliputi pencegahan shock, pemberian cairan infus, debridemen luka, dan perawatan luka secara terbuka atau tertutup untuk mencegah komplikasi seperti infeksi dan kontraktur. Prognosa tergantung pada lokasi, luas, dan derajat luka bakar serta keadaan pas
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian gawat darurat yang terdiri dari pengkajian primer (ABCD) dan sekunder. Pengkajian primer meliputi penilaian terhadap jalan nafas, pernafasan, peredarah darah, tingkat kesadaran dan paparan. Sedangkan pengkajian sekunder meliputi pengukuran vital sign lengkap dan pemberian tindakan kenyamanan.
Dokumen tersebut membahas tentang defisiensi insulin yang menyebabkan peningkatan glukagon yang menurunkan penggunaan glukosa oleh sel, meningkatkan glukoneogenesis dan glikemia serta menyebabkan berbagai komplikasi metabolik dan vaskuler seperti ketonemia, asidosis, trombosis, aterosklerosis, komplikasi mikrovaskuler seperti retinopati dan nefropati serta komplikasi makrovaskuler seperti infark miokard dan stroke.
Dokumen tersebut menjelaskan proses penyebaran virus dengue melalui nyamuk Aedes sebagai vektor, mulai dari infeksi virus di darah hingga menimbulkan berbagai gejala klinis seperti demam, nyeri otot/sendi, perdarahan, gangguan sistem koagulasi darah, dan edema di berbagai organ.
Dokumen tersebut merangkum tentang pemeriksaan fisik thorax (paru dan jantung) yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan dimulai dengan memperkenalkan diri kepada pasien dan meminta persetujuan, kemudian dilanjutkan dengan inspeksi bentuk dada dan pergerakannya. Palpasi dilakukan untuk merasakan fremitus dan pergerakan dada. Perkusi digunakan untuk menentukan
Dokumen tersebut membahas beberapa model dan nilai promosi kesehatan, yaitu: 1) Health Belief Model yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang, 2) Transtheoretical Model yang mengidentifikasi tahapan perubahan perilaku, 3) Theory of Reasoned Action yang menjelaskan pengaruh sikap dan norma sosial terhadap niat berperilaku, 4) Stress and Coping yang membahas hubungan antara stresor, stres, dan k
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai hasil pemeriksaan laboratorium pasien selama beberapa hari yang menunjukkan gangguan fungsi ginjal akut dan kronik. Terdapat peningkatan kadar gula darah, enzim hati, dan bilirubin total yang menunjukkan komplikasi diabetes dan hepatitis.
Modul 3 kb1 pemeriksaan fisik sistem pencernaanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang teknik pemeriksaan fisik sistem pencernaan, mulai dari persiapan, alat yang dibutuhkan, urutan pemeriksaan, hingga cara melakukan inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi organ-organ dalam sistem pencernaan seperti hati dan limpa.
Hemofilia adalah gangguan genetik yang diturunkan secara x-linked resesif yang disebabkan oleh kelainan produksi faktor pembekuan darah seperti faktor VIII dan IX, menyebabkan perdarahan yang sulit dihentikan. Penyakit ini ditandai dengan perdarahan berkepanjangan setelah luka atau operasi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengkajian sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, dan sistem lainnya yang relevan untuk mendeteksi gangguan kardiovaskuler. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dada, jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, hati, usus, dan tulang untuk menilai gejala dan tanda-tanda klinis gangguan kardiovaskuler. Output urine dan
Dokumen tersebut membahas tentang predisposisi genetik penyakit Hirschsprung, respons psikologis orang tua dan anak, serta risiko komplikasi medis pascaoperasi penyakit tersebut seperti infeksi, obstruksi usus, dan gangguan pencernaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa darah. DM dibagi menjadi tipe I, tipe II, dan sekunder. Gejala klinis DM antara lain poliuria, polidipsia, polifagia. Pengobatan DM meliputi diet, olahraga, obat-obatan seperti metformin, sulfonilurea, dan insulin. Komplikasi DM dapat akut atau kronis seperti
Dokumen tersebut membahas tentang sistem triase dalam penanganan korban bencana. Sistem triase digunakan untuk menentukan prioritas perawatan korban berdasarkan tingkat keparahannya dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Dibahas pula pengertian kegawatdaruratan, kasus yang dapat terjadi, prinsip triase, dan penanganan prioritas berdasarkan pengkajian primer ABC (Airway, Breathing, Circulation).
Dokumen tersebut membahas tentang cairan tubuh, elektrolit, dan kebutuhan cairan pada berbagai kondisi seperti dehidrasi, luka bakar, dan trauma. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan komposisi dan jumlah cairan tubuh yang berbeda pada bayi, anak, dan dewasa, serta pedoman penggantian cairan dan elektrolit untuk mengatasi dehidrasi, luka bakar, dan pendarahan.
1) Sindrom Steven-Johnson adalah reaksi alergi obat yang parah yang mempengaruhi kulit dan membran mukosa
2) Gejala klinisnya meliputi eritema, vesikel, dan bula pada kulit serta kelainan mata dan mulut
3) Penatalaksanaannya meliputi penghentian obat penyebab, kortikosteroid, antibiotika, dan perawatan luka
Kementerian Kesehatan mencatat kenaikan kematian ibu di Indonesia pada 2020. Salah satu penyebabnya adalah infeksi pasca persalinan. Jus nanas dapat mempercepat penyembuhan luka perineum karena mengandung enzim bromelin yang bermanfaat sebagai anti inflamasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian jus nanas terhadap lama penyembuhan luka perineum pada ibu nifas.
1. Dokumen tersebut membahas tentang apendisitis dan manfaat ambulasi dini bagi pasien post operasi apendiktomi perforasi di RSUD Dr. Soedarso Pontianak Kalimantan Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pengalaman pasien dalam melakukan ambulasi dini.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Keperawatan komunitas merupakan bidang keperawatan yang menggabungkan keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menekankan peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya promotif dan preventif.
2. Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
Luka bakar merupakan trauma yang disebabkan oleh panas dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan kulit secara lokal maupun sistemik. Penanganannya meliputi pencegahan shock, pemberian cairan infus, debridemen luka, dan perawatan luka secara terbuka atau tertutup untuk mencegah komplikasi seperti infeksi dan kontraktur. Prognosa tergantung pada lokasi, luas, dan derajat luka bakar serta keadaan pas
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian gawat darurat yang terdiri dari pengkajian primer (ABCD) dan sekunder. Pengkajian primer meliputi penilaian terhadap jalan nafas, pernafasan, peredarah darah, tingkat kesadaran dan paparan. Sedangkan pengkajian sekunder meliputi pengukuran vital sign lengkap dan pemberian tindakan kenyamanan.
Dokumen tersebut membahas tentang defisiensi insulin yang menyebabkan peningkatan glukagon yang menurunkan penggunaan glukosa oleh sel, meningkatkan glukoneogenesis dan glikemia serta menyebabkan berbagai komplikasi metabolik dan vaskuler seperti ketonemia, asidosis, trombosis, aterosklerosis, komplikasi mikrovaskuler seperti retinopati dan nefropati serta komplikasi makrovaskuler seperti infark miokard dan stroke.
Dokumen tersebut menjelaskan proses penyebaran virus dengue melalui nyamuk Aedes sebagai vektor, mulai dari infeksi virus di darah hingga menimbulkan berbagai gejala klinis seperti demam, nyeri otot/sendi, perdarahan, gangguan sistem koagulasi darah, dan edema di berbagai organ.
Dokumen tersebut merangkum tentang pemeriksaan fisik thorax (paru dan jantung) yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan dimulai dengan memperkenalkan diri kepada pasien dan meminta persetujuan, kemudian dilanjutkan dengan inspeksi bentuk dada dan pergerakannya. Palpasi dilakukan untuk merasakan fremitus dan pergerakan dada. Perkusi digunakan untuk menentukan
Dokumen tersebut membahas beberapa model dan nilai promosi kesehatan, yaitu: 1) Health Belief Model yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang, 2) Transtheoretical Model yang mengidentifikasi tahapan perubahan perilaku, 3) Theory of Reasoned Action yang menjelaskan pengaruh sikap dan norma sosial terhadap niat berperilaku, 4) Stress and Coping yang membahas hubungan antara stresor, stres, dan k
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai hasil pemeriksaan laboratorium pasien selama beberapa hari yang menunjukkan gangguan fungsi ginjal akut dan kronik. Terdapat peningkatan kadar gula darah, enzim hati, dan bilirubin total yang menunjukkan komplikasi diabetes dan hepatitis.
Modul 3 kb1 pemeriksaan fisik sistem pencernaanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang teknik pemeriksaan fisik sistem pencernaan, mulai dari persiapan, alat yang dibutuhkan, urutan pemeriksaan, hingga cara melakukan inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi organ-organ dalam sistem pencernaan seperti hati dan limpa.
Hemofilia adalah gangguan genetik yang diturunkan secara x-linked resesif yang disebabkan oleh kelainan produksi faktor pembekuan darah seperti faktor VIII dan IX, menyebabkan perdarahan yang sulit dihentikan. Penyakit ini ditandai dengan perdarahan berkepanjangan setelah luka atau operasi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengkajian sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, dan sistem lainnya yang relevan untuk mendeteksi gangguan kardiovaskuler. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dada, jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, hati, usus, dan tulang untuk menilai gejala dan tanda-tanda klinis gangguan kardiovaskuler. Output urine dan
Dokumen tersebut membahas tentang predisposisi genetik penyakit Hirschsprung, respons psikologis orang tua dan anak, serta risiko komplikasi medis pascaoperasi penyakit tersebut seperti infeksi, obstruksi usus, dan gangguan pencernaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa darah. DM dibagi menjadi tipe I, tipe II, dan sekunder. Gejala klinis DM antara lain poliuria, polidipsia, polifagia. Pengobatan DM meliputi diet, olahraga, obat-obatan seperti metformin, sulfonilurea, dan insulin. Komplikasi DM dapat akut atau kronis seperti
Dokumen tersebut membahas tentang sistem triase dalam penanganan korban bencana. Sistem triase digunakan untuk menentukan prioritas perawatan korban berdasarkan tingkat keparahannya dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Dibahas pula pengertian kegawatdaruratan, kasus yang dapat terjadi, prinsip triase, dan penanganan prioritas berdasarkan pengkajian primer ABC (Airway, Breathing, Circulation).
Dokumen tersebut membahas tentang cairan tubuh, elektrolit, dan kebutuhan cairan pada berbagai kondisi seperti dehidrasi, luka bakar, dan trauma. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan komposisi dan jumlah cairan tubuh yang berbeda pada bayi, anak, dan dewasa, serta pedoman penggantian cairan dan elektrolit untuk mengatasi dehidrasi, luka bakar, dan pendarahan.
1) Sindrom Steven-Johnson adalah reaksi alergi obat yang parah yang mempengaruhi kulit dan membran mukosa
2) Gejala klinisnya meliputi eritema, vesikel, dan bula pada kulit serta kelainan mata dan mulut
3) Penatalaksanaannya meliputi penghentian obat penyebab, kortikosteroid, antibiotika, dan perawatan luka
Kementerian Kesehatan mencatat kenaikan kematian ibu di Indonesia pada 2020. Salah satu penyebabnya adalah infeksi pasca persalinan. Jus nanas dapat mempercepat penyembuhan luka perineum karena mengandung enzim bromelin yang bermanfaat sebagai anti inflamasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian jus nanas terhadap lama penyembuhan luka perineum pada ibu nifas.
1. Dokumen tersebut membahas tentang apendisitis dan manfaat ambulasi dini bagi pasien post operasi apendiktomi perforasi di RSUD Dr. Soedarso Pontianak Kalimantan Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pengalaman pasien dalam melakukan ambulasi dini.
Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)Shelfi Steiv
Dokumen tersebut merangkum peran perawat dalam pemberian obat kepada pasien, yang meliputi identifikasi langkah-langkah proses keperawatan dalam terapi obat, peran perawat terkait terapi obat, dan prinsip-prinsip pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan rencana terapi obat. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran perawat sebagai pelaksana, pendidik, pengelola, dan peneliti dalam terapi obat, serta
1. Intervensi keperawatan perioperatif untuk mencegah infeksi dan komplikasi pada pasien gangguan muskuloskeletal meliputi pemberian edukasi kesehatan, latihan pra-operasi, pencegahan infeksi, dan rehabilitasi pasca-operasi seperti latihan otot.
2. Tindakan spesifik untuk mencegah pembengkakan darah vena pasca bedah ortopedi adalah memperhatikan posisi pasien, pencegahan infeksi, memberikan edukasi kese
Ringkasan: Penelitian ini menilai kualitas hidup pasien setelah operasi hernia inguinalis dengan menggunakan kuesioner SF-36. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar pasien merasa kualitas hidupnya membaik setelah operasi, terutama kelompok usia muda. Namun, beberapa pasien tua mengalami penurunan kualitas hidup karena nyeri pasca operasi.
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis AkutTenri Ashari Wanahari
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas kasus penggunaan anestesi umum pada pria usia 30 tahun dengan diagnosis appendisitis akut yang akan menjalani operasi.
2) Anestesi umum digunakan karena operasi intra abdominal paling baik dilakukan dengan anestesi umum endotrakeal.
3) Persiapan pra-anestesi dilakukan untuk mempersiapkan pasien secara fisik dan mental serta merencan
Dokumen tersebut membahas tentang inisiasi dini yang dilakukan setelah persalinan, yaitu dengan membiarkan kulit ibu dan bayi bersentuhan selama satu jam atau sampai menyusui pertama kali. Dokumen juga menjelaskan lima tahapan perilaku bayi sebelum menyusu serta pentingnya memberikan waktu bagi ibu dan bayi untuk berinteraksi setelah kelahiran tanpa memaksa bayi menyusu.
Studi ini membandingkan hasil terapi pembedahan dan pemberian nutrisi pada pasien stenosis pylori hipertrofi pada anak. 38 pasien dibagi menjadi kelompok pembedahan dan nutrisi. Kelompok nutrisi diberi makanan kecil berfrekuensi tinggi. Hasilnya, terapi nutrisi dapat menjadi pilihan pada 25% kasus dan bermanfaat di daerah dengan fasilitas terbatas. Komplikasi terjadi pada 5% kasus pembedahan. Nutrisi d
Dokumen tersebut membahas konsep asuhan keperawatan pre dan post operasi pada sistem saraf. Secara garis besar dibahas persiapan pasien secara fisik, nutrisi, cairan dan elektrolit, persiapan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium, status anestesi, serta inform consent sebelum operasi. Setelah operasi dibahas asuhan seperti observasi tanda vital, aktivitas, dan manajemen nyeri.
Dokumen tersebut membahas tentang gastritis erosiva, yang merupakan peradangan pada permukaan lambung yang ditandai dengan adanya erosi pada mukosa lambung. Dibahas pula anatomi dan fisiologi lambung, termasuk fungsi motorik dan pencernaan lambung. Juga disebutkan beberapa definisi gastritis erosiva dan bagian-bagiannya.
Asuhan keperawatan pada ibu P dan ibu N post sectio caesarea dengan indikasi usia beresiko di Ruang Irna Teratai Lantai II RSUP Fatmawati mencakup penatalaksanaan medis, pencegahan infeksi, manajemen nyeri, dan promosi kesiapan menjadi orang tua.
Dokumen tersebut merupakan bab pendahuluan dari suatu karya tulis ilmiah yang membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem pencernaan post operasi ileus obstruksi parsial. Bab pendahuluan ini menjelaskan latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan penulisan, metode dan sistematika penulisan yang akan digunakan.
2. Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi Profesi Ners
Acep Ranal, S. Kep.
Efrida Mayasari, S. Kep.
Ennie Yofanthy, S. Kep.
Husniyah, S. Kep.
Junaidah, S. Kep.
Nurazizah, S. Kep.
Rosmian, S. Kep.
Sindi Andika P, S. Kep.
Sumarlini, S. Kep.
Yanawati, S. Kep.
Yulia Fienti, S. Kep.
Stase Keperawatan Dewasa
Preseptor Akademik : Ns. Rizki Sari Utami Muchtar, M. Kep.
Preseptor Klinik : Ns. Henry Pencon Munthe, S. Kep.
3. Ileus
Ileus adalah istilah medis untuk menurunnya pergerakan pada saluran
pencernaan yang menyebabkan penumpukan atau penyumbatan zat makanan.
4. Ileus Pasca Operasi
Ileus pasca operasi, distensi lambung, dan
distensi abdomen adalah kejadian paling
umum pada operasi abdomen.
Ileus pasca operasi yang berkepanjangan
dapat mengurangi kenyamanan pasien,
menambah lama tinggal di RS, biaya
perawatan yang lebih tinggi, menunda
asupan makanan pertama serta masalah
dalam mobilisasi.
5. Mengunyah Permen Karet
Untuk Mempercepat
Pemulihan Motilitas Usus
Setelah Operasi
*Dikumpulkan 7 Jurnal Internasional (PubMed) terlampir
*Ditelaah 1 jurnal
6. Identitas Jurnal
Effect of Chewing Gum on Gastrointestinal Function Recovery
After Surgery of Gynecological Cancer Patients at Rajavithi
Hospital: A Randomized Controlled Trial
Judul
Arphamart Nanthiphatthanachai1, Putsarat Insin1,2*
Penulis
2020
Tahun
Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, Vol. 21
J u r n a l
761 - 770
Halaman
7. P (Problem/ Population)
86 pasien yang menjalani operasi
bedah stadium komprehensif elektif
untuk kanker ginekologi selama
periode dari 1 Oktober 2018 hingga 30
Juni 2019 di Departemen Obstetri dan
Ginekologi, Rumah Sakit Rajavithi,
Bangkok, Thailand.
Population
Problem
Untuk mengevaluasi keefektifan
mengunyah permen karet pasca operasi
dibandingkan dengan perawatan pasca
operasi rutin pada pemulihan fungsi
gastrointestinal setelah pembedahan
komprehensif untuk kanker ginekologi.
8. I (Intervention)
Pasien dalam kelompok intervensi penelitian ini menerima permen karet setelah operasi
dengan instruksi untuk mengunyah permen karet selama 30 menit dimulai pada pagi
pertama pasca operasi kemudian setiap 8 jam dan dilanjutkan seperti yang diinstruksikan
sampai kentut pertama.
Permen karet yang digunakan adalah Clorets®Mint Tab Bebas gula dengan tablet rasa mint
asli (Mondelez International, Thailand Co., Ltd). Bahan termasuk rasa alami dan buatan (sorb
itol 97%, aspartam 0,4%, sukralosa 0,15%), bahan dasar permen karet, pengemulsi (INS473)
dan bahan anticaking (INS511).
9. C (Comparison)
Sebanyak 82 pasien secara acak dialokasikan ke dalam dua
kelompok yaitu kelompok mengunyah permen karet (n=40) dan
kelompok kontrol (n=42).
Pada kelompok pengunyah permen karet, pasien ditugaskan
untuk mengunyah permen karet bebas gula selama 30 menit
mulai dari pagi pertama pasca operasi kemudian setiap 8 jam
sampai buang air besar pertama. Pada kelompok kontrol,
pasien telah menerima perawatan rutin pasca operasi.
Titik akhir primer adalah waktu untuk flatus pertama setelah
operasi. Titik akhir sekunder adalah waktu untuk buang air
besar pertama, waktu untuk buang air besar pertama, waktu
untuk berjalan pertama kali, analgesia pasca operasi dan
kebutuhan obat antiemetik, gejala ileus, lama tinggal di rumah
sakit, dan potensi efek samping mengunyah permen karet.
10. O (Outcome)
Mengunyah permen karet secara statistik signifikan dalam mengurangi waktu untuk
flatus pertama dibandingkan dengan perawatan rutin pasca operasi (median 24,7
(kisaran 2,2-86,5) vs 35,4 (kisaran 7,2-80,9) jam, p=0,025).
Lama tinggal di rumah sakit juga secara signifikan lebih pendek pada kelompok
pengunyah permen karet (median 3,0 (kisaran 1,0-8,8) vs 3,5 (kisaran 1,8-50,0) hari,
p=0,023).
Tidak ada perbedaan yang signifikan pada waktu pertama kali buang air besar,
waktu pertama kali berjalan, analgesia pasca operasi dan kebutuhan obat
antiemetik, serta gejala ileus antara kedua kelompok.
Tidak ada efek samping yang terkait dengan mengunyah permen karet pasca
operasi yang diamati.
11. Jurnal Terkait (2017 – 2022)
Effect of gum chewing on
ameliorating ileus following
colorectal surgery: A meta-
analysis of 18 randomized
controlled trials
Source:
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/
Chewing gum for intestinal
function recovery after
caesarean section: a systematic
review and meta-analysis
Chewing gum promotes bowel
function recovery in elderly
patients after lumbar spinal
surgery: a retrospective single-
center cohort study
Pre-operative chewing
gum, and carbohydrates
– a reply
Influence of gum-chewing
on postoperative bowel
activity after laparoscopic
surgery for gastric cancer: A
randomized controlled trial
Chewing Xylitol Gum Could
Accelerate Bowel Motility
Recovery After Elective Open
Proctectomy For Rectal Cancer
12. Kesimpulan
Mengunyah permen karet memberikan efek yang signifikan untuk pemulihan
dini fungsi gastrointestinal pada pasien yang menjalani operasi, ini adalah
intervensi efisien dan fisiologis yang aman dan dapat direkomendasikan
sebagai tambahan dalam perawatan pasca operasi operasi.