SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
JURNAL FISIKA MODERN PHOTOVOLTAIC

1

Photovoltaic
Latifatul Hidayah, Budiana, Setyawan Abdillah, friska Ayu F.
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi
Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: latifaya58@yahoo.com
Abstrak— Telah dilakukan percobaan photovoltaic yang
bertujuan untuk mengetahui fenomena photovoltaic pada solar
cell, mengetahui pengaruh intensitas cahaya lampu, lebar solar
cell, dan panjang gelombang cahaya terhadap daya output solar
cell. Pada percobaan ini, dilakukan pengukuran arus output
serta tegangan output. Untuk mengukur arus, multimeter
disusun seri dengan solar cell, sedangkan untuk mengukur
tegangan, multimeter disusun paralel dengan solar cell. Dari
percobaan photovoltaic ini dapat disimpulkan bahwa fenomena
pada solar cell yaitu cahaya jatuh pada permukaan solar cell
yang terbuat dari semikonduktor, membawa energi foton. Energi
foton ini ditransfer ke elektron sehingga elektron tereksitasi dan
terjadi aliran arus dalam semikonduktor. Semakin besar
intensitas cahaya maka daya output solar cell juga akan semakin
besar dan semakin lebar solar cell maka daya output solar cell
juga semakin besar. Serta semakin panjang gelombang cahaya,
semakin besar daya output solar cell, hal ini bertoak belakang
dengan teori yang masih berlaku bila panjang gelombang cahaya
semakin besar maka daya output solar cell akan semakin kecil.

berada diantara isolator dan konduktor. Semikonduktor yang
belum
mendapatkan
pengotoran
(doping)
disebut
semikonduktor instinsik (murni). Beberapa semikonduktor
yang terdoping disebut semikonduktor ekstrinsik, dan
mendasari perangkat-perangkat semikonduktor. Jika pembawa
muatan utamanya adalah elektron, material tersebut
dinamakan semikonduktor tipe-n (dari kata “negatif”);
sedangkan jika lubang yang bertindak sebagai pembawa
muatannya, maka material tersebut dinamakan semikonduktor
tipe-p (dari kata “positif”)[1].
Karakteristik solar cell, pada dasarnya solar cell adalah
suatu dioda dengan daerah luas permukaan yang lebih lebar.
Dari gambar 1.1 menunjukkan bahwa kurva dari arus (I) dan
tegangan (V) sebagai suatu dioda dalam 2 kondisi, yaitu pada
saat kondisi (i) dimana sel surya terkena iradiasi dan kondisi
(ii) pada saat tidak terkena iradiasi.[2]

Kata Kunci—Photovoltaic, solar cell, panjang gelombang
cahaya, intensitas cahaya.

I. PENDAHULUAN

E

nergi banyak sekali bentuknya di alam ini , dan dibagi
menjadi energi terbarukan dan energi tak terbarukan,
mayoritas energi yang banyak digunakan adalah energi
tak terbarukan misal batubara , migas yang lama-kelamaan
akan habis maka perlu penggunaan sistem energi terbarukan
slah satunya yakni energi listrik yang dibangkitkan dari energi
cahaya dengan bantuan solar cell. Solar sel tersusun dari unit
terkecilnya yakni sel, lalu kumpulan sel membentuk modul,
kumpulan modul membentuk area. Pada sel terjadi peristiwa
ketika terkena cahaya maka dihasilkan pasangan elektron dan
hole. Elektron meninggalkan sel surya dan mengalir pada
rangkaian luar sehingga timbul arus listrik[3][4]. Untuk lebih
jelasnya, ketika solar cell mendapat sinar matahari, maka
energi yang diserap sebesar h.v atau biasanya energi ini
disebut dengan foton. Ketika foton diserap, energi foton
ditransfer ke elektron di dalam sebuah atom dari solar cell
(semikonduktor).Dengan energi baru tersebut, elektron dapat
berpindah dari posisi normal di dalam atom sehingga menjadi
bagian arus di dalam sebuah rangkaian listrik[2]. Pada solar cell
ini biasanya digunakan N-Si sebagai kutub negatif dan P-Si
sebagai kutub positif. Apabila kutub positif dan negatif
dihubungkan dengan voltmeter, maka akan terlihat adanya
beda potensial dan bila dihubungkan dengan beban, maka
akan mengalir arus listrik.[3]
Semikonduktor merupakan bahan utama pembentuk solar
cell. Semikonduktor memiliki sifat-sifat penghantar yang

Gambar 1.1 Hubungan I-V pada suatu karakteristik solar cell

Daya yang dihasilkan oleh solar cell sangat dipengaruhi oleh
besarnya kuat sinar yang diterima oleh sel solar cell. Gambar
1.2 memperlihatkan pengaruh kuat sinar terhadap daya yang
dihasilkan.[4]

Gambar 1.2 Pengaruh Kuat Penyinaran Terhadap Daya Solar cell
JURNAL FISIKA MODERN PHOTOVOLTAIC
II. METODE
Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk
melaksanakan praktikum ini yaitu, disiapkan peralatanperalatan yang diperlukan dalam praktikum ini yaitu solar cell
sebanyak dua buah dengan ukuran yang berbeda yaitu 2.5 cm
x 5.2 cm dengan luas 13 cm2 dan 5.2 cm x 5.2 cm dengan luas
27.04 cm2, circuit diagram, lighting module, base unit, filter
warna (merah, kuning, biru), multimeter, power supply, test
lead black, dan test lead red. Setelah peralatan disiapkan,
percobaan ini terdiri dari dua pengamatan, yaitu pengukuran
arus dan pengukuran tegangan. Untuk pengukuran arus,
rangkaian disusun seri (antara multimeter dengan solar cell),
sedangkan untuk pengukuran tegangan, rangkaian disusun
paralel (antara multimeter dengan solar cell). Kemudian
sebelum dilakukan pengambilan data, power supply
dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan multimeter
agar sesuai dengan tegangan input yang diinginkan. Dalam
praktikum ini, digunanakan variasi Vinput sebesar 1.587V,
2.222V, 3.225V, 4.06V . Sumber cahaya yang digunakan
disini ialah lampu polikromatik sejumlah 4 buah dengan daya
sebesar 2.5watt tiap lampunya .
Pada pengukuran arus, multimeter dirangkai seri dengan
solar cell seperti pada Gambar 1.

2
Kemudian dengan menggunakan langkah sama dengan
pengukuran arus, pengukuran tegangan dilakukan yaitu
dengan melakukan pengulangan percobaan sebanyak 3 kali,
dengan menggunakan filter warna yang tersedia dan solar cell
yang berbeda ukuran. Kemudian didapatkan nilai Vout nya.
Flow chart percobaan photovoltaic:
Start

Peralatan dirangkai

Filter warna dipasang

Penentuan Vinput pada power
supply

Lampu dihidupkan

Ganti ukuran
solar cell

Arus listrik di ukur

Ganti filter warna

Tegangan diukur

Solar cell sudah
dipakai semua?
Gambar 1. Rangkaian seri multimeter-solar cell

Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan dengan
menggunakan filter warna merah yang ditaruh di atas solar
cel. Sehingga didapatkan nilai Iout nya. Demikian percobaan
diulangi dengan menggunakan variasi warna filter (merah,
kuning, biru) dan juga lebar solar cell yang berbeda pula.
Sedangkan pada pengukuran tegangan, multimeter dirangkai
parallel dengan solar cell seperti pada Gambar 2 di bawah.

Filter sudah
dipakai semua?

Finish
Gambar 3. Flowchart

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 2. Rangkaian paralel multimeter-solar cell

Setelah percobaan selesai dilakukan, maka didapatkan data
nilai Ioutput dan Voutput yang digunakan untuk mendapatkan
nilai daya melalui perhitungan. Berikut adalah tabel data nilai
Poutput (daya output) yang dihasilkan oleh solar cell yang
bebeda.
JURNAL FISIKA MODERN PHOTOVOLTAIC

3

Tabel 1. Daya (P) yang dihasilkan oleh solar cell kecil
No.
Filter
Vin
Vout
Iout
Pout
warna
(v)
(v)
(A)
(watt)
1
Merah
1.587 0.423
0.003
0.0013
2

Kuning

1.587

0.411

0.0027

0.001

3

Biru

1.587

0.406

0.002

0.00081

4

Merah

2.222

0.468

0.011

0.005

5

Kuning

2.222

0.457

0.008

0.0036

6

Biru

2.222

0.453

0.007

0.0031

7

merah

3.225

0.504

0.03

0.0154

8

kuning

3.225

0.4963

0.024

0.012

9

biru

3.225

0.4896

0.021

0.01

10
11
12

merah
kuning
biru

4.06
4.06
4.06

0.522
0.514
0.508

0.052
0.0403
0.035

0.027
0.0207
0.0178

Tabel 2. Daya yang dihasilkan oleh solar 2 (besar)
Filter
Vin
Vout
Iout
No.
warna
(v)
(v)
(A)
1.587 0.3675 0.006
1
merah
1.587 0.3492 0.005
2
kuning

Pout
(watt)
0.0022
0.00174

biru

1.587

0.342

0.004

4

merah

2.222

0.441

0.019

0.0084

5

kuning

2.222

0.4223

0.015

0.00633

6

biru

2.222

0.414

0.013

0.00538

7

merah

3.225

0.494

0.052

0.0257

8

kuning

3.225

0.482

0.04

0.019

3

0.00137

3.225

9
biru
0.474
0.035
0.0166
10
merah
4.06
0.5163 0.091
0.0469
11
4.06
0.506
0.07
0.035
kuning
12
4.06
0.498
0.061
0.0303
biru
Dari data – data yang diperoleh di atas, dapat dianalisis
bahwa ,pada percobaan ini digunakan tegangan sumber yang
berbeda-beda, yaitu 1.587 V, 2.222V, 3.225V, dan 4.06V.
Dari Tegangan input yang berbeda – beda ini, didapatkan nilai
dari arus output dan tegangan output yang nantinya akan
digunakan untuk menghitung daya. Perhitungan daya
dilakukan dengan menggunakan rumus :
..................................................(1)
Daya yang dihitung di sini adalah daya output, jadi yang
diunakan adalan Voutput dan Ioutput. Daya pada lampu yang
digunakan adalah 2.5 watt. Daya lampu ini digunakan untuk
menghitung intensitas cahaya lampu. Intensitas cahaya
dihitung menggunakan persamaan:
...................................................(2)
Dan pada percobaan kali ini, digunakan lampu sebanyak
empat buah yang masing – masing memiliki daya 2.5 watt,
maka daya total lampu adalah sebesar 10 watt. Sedangkan

untuk luas dari solar cell yaitu yaitu 2.5 cm x 5.2 cm dengan
luas 13 cm2 dan 5.2 cm x 5.2 cm dengan luas 27.04 cm2 . Besar
intensitas cahaya lampu pada solar cell kecil yaitu 7692.30 C
sedangkan untuk intensitas cahaya lampu pada solar cell besar
yaitu 3698.22 C. Kembali pada tujuan praktikum ini yaitu
untuk mengetahui fenomena photovoltaic pada solar cell,
mengetahui pengaruh intensitas cahaya lampu, lebar solar cell,
dan panjang gelombang cahaya terhadap daya output solar
cell.

Pada tujuan yang pertama yaitu mengenai fenomena
photovoltaic pada solar cell, dapat dijelaskan bahwa
terjadinya aliran arus dapat dijelaskan dengan
menggunakan
prinsip
bahan
semikonduktor,
dikarenakan pada solar cell menggunakan bahan
semikonduktor. Proses terjadinya arus pada solar cell
yaitu, ketika cahaya mengenai permukaan solar cell,
maka cahaya akan mengenai pita valensi pada bahan
semikonduktor, dimana pada pita valensi tersebut,
terdapat elektron – elektron. Pada daerah lain terdapat
pita konduksi, yaitu daerah yang banyak terdapat hole
(muatan positif/proton). Diantara pita valensi dan pita
konduksi terdapat celah yang disebut gap. Pada bahan
semikonduktor, gap/celah tersebut lebarnya diantara
konduktor dan isolator, jadi hal ini yang menyebabkan
bahan semikonduktor memiliki sifat konduktor atau
bahkan isolator . Sedangkan kalau pada konduktor
celahnya sangat sempit bahkan tidak ada (sehingga
mudah menghantarkan arus) , sedangkan pada isolator,
celahnya sangat lebar (sehingga sulit bahkan tidak bisa
menghantarkan arus). Pada pita valensi, elektron –
elektron mendapatkan energi yang cukup besar dari
cahaya lampu yang disebut energi foton. Karena energi
yang dimiliki oleh elektron sudah cukup besar, maka
elektron dapat berpindah dari pita valensi ke pita
konduksi, demikian seterusnya hingga terjadilah arus.
Kemudian untuk tujuan yang kedua yaitu mengenai
pengaruh intensitas cahaya terhadap daya output dapat dilihat
perbandingannya pada tabel data. Intensitas pada dasarnya
berbanding terbalik dengan luas solar cell, melihat pada
persamaan (2). Ketika luas solar cell lebih kecil, maka
intensitas cahayanya lebih besar begitu pula sebaliknya. Pada
solar cell kecil, dengan mengunakan penyinaran lampu yang
sama, daya yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan
daya output pada solar cell yang besar. Pada dasarnya,
besarnya arus bergantung pada intensitas cahayanya. Semakin
banyak intensitas cahaya yang masuk semakin banyak pula
energi foton yang diserap yang mengakibatkan semakin
banyak elektron yang berpindah, sehingga arus yang
dihasilkan juga semakin besar. Variasi yang dilakukan pada
praktikum ini juga pada luasan solar cell. Dengan
membandingkan data daya output solar cell pada tabel 1
dengan tabel 2, menunjukkan bahwa daya output solar cell
dengan luas yang besar, lebih besar dari pada solar cell
dengan luasan yang kecil. Sedangkan variasi filter warna
bertujuan untuk membedakan panjang gelombang cahaya.
Panjang gelombang merah 620-750, kuning 570-590 nm,
JURNAL FISIKA MODERN PHOTOVOLTAIC

nm biru 450-495 nm. Prinsip filter warna disini seperti
saringan pada tahu. Jadi, cahaya polikromatis tiba
mengenai permukaan filter warna, kemudian cahaya
polikromatis terfiltrasi sehingga hanya ada satu panjang
gelombang yang bisa tersaring. Dan itulah yang disebut
cahaya monokromatis.Berdasarkan data pada tabel 1 dan
tabel 2, semakin besar panjang gelombang semakin besar pula
daya output solar cell. Data ini bertolak belakang dengan teori.
Berdasarkan teori, semakin besar panjang gelombang,
energinya semakin kecil dan daya output solar cell juga
semakin kecil. Sehingga pada percobaan kali ini, belum bisa
membuktikan kebenaran teori tersebut.
Untuk mempermudah pembacaan data pada tabel, dibuatlah
grafik hubungan Vinput dengan Poutput seperti pada gambar di
bawah ini:

grafik Pout terhadap Vin

Vin

0.03
y = 0.008x - 0.013
0.02
R² = 0.908
grafik Pout
terhadap Vin

0
2

4

6

Pout

Gambar 1. Grafik daya output solar cell 1 (kecil)

grafik Pout terhadap Vin

Vin

0.06
y=
0.04 0.014x - 0.023
R² = 0.896
0.02

grafik Pout
terhadap Vin

0
-0.02 0

2

aliran arus dalam semikonduktor. Semakin besar intensitas
cahaya maka daya output solar cell juga akan semakin besar
dan semakin lebar solar cell maka daya output solar cell juga
semakin besar. Serta semakin panjang gelombang cahaya,
semakin besar daya output solar cell, hal ini bertoak belakang
dengan teori yang masih berlaku bila panjang gelombang
cahaya semakin besar maka daya output solar cell akan
semakin kecil.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten
laboratorium fisika modern, Budiana, Setyawan Abdillah, dan
Friska Ayu F. selaku asisten dalam percobaan photovoltaic,
yang telah bersedia membantu baik sebelum maupun pada saat
percobaan hingga jurnal ini dapat terselesaikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada rekan – rekan satu
kelompok atas kerja samanya dalam melaksanakan praktikum
ini, serta seluruh pihak yan telah membantu dalan
penyelesaian jurnal ini.
DAFTAR PUSTAKA

0.01

-0.01 0

4

4

6

Pout

Gambar 2. Grafik daya output solar cell (besar)

Dari tampilan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa semakin
besar tegangan yang masuk, maka daya yang dihasilkan

pun semakin besar.
IV. KESIMPULAN
Dari percobaan photovoltaic yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa fenomena pada solar cell yaitu cahaya
jatuh pada permukaan solar cell yang terbuat dari
semikonduktor, membawa energi foton. Energi foton ini
ditransfer ke elektron sehingga elektron tereksitasi dan terjadi

Savin, Gautreau, “Schaum’s Outline of Theory and Problem of Modern
Physics, second edition” Erlangga, Jakarta, pp.258, 2006.
[2] S.Kessler Dipl.Ing.ETH, R Nutzi Dipl.Ing.HTL. 1995.
Photovoltaik, Malang: VEDC.
[3] Antonio, Handbook of Photovoltaic Science and
Engineering.chichester:wiley ltd,2011.
[4] Donald, Semiconductor Physics and Devices.North America:Mc
grawhill,2003.
[1]

More Related Content

What's hot

Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Khairul Amri
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
Kira R. Yamato
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
mocoz
 
Tugas makalah isolator
Tugas makalah isolatorTugas makalah isolator
Tugas makalah isolator
Renha2jk
 
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
KEN KEN
 

What's hot (20)

routh hurwitz
routh hurwitzrouth hurwitz
routh hurwitz
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
 
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDipmakalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
 
Diagram blok
Diagram blokDiagram blok
Diagram blok
 
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN POWER SUPPLY DENGAN SOFTWARE PROTEL
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN POWER SUPPLY DENGAN SOFTWARE PROTELLAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN POWER SUPPLY DENGAN SOFTWARE PROTEL
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN POWER SUPPLY DENGAN SOFTWARE PROTEL
 
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedy
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedyRangkaian kutub empat by muhammad kennedy
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedy
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
Fungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolFungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrol
 
Transmisi Tenaga Listrik
 Transmisi Tenaga Listrik  Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
Tugas makalah isolator
Tugas makalah isolatorTugas makalah isolator
Tugas makalah isolator
 
Modul Pemrograman Bahasa Assembly
Modul Pemrograman Bahasa AssemblyModul Pemrograman Bahasa Assembly
Modul Pemrograman Bahasa Assembly
 
Laporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaLaporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersama
 
3 sistem tenaga listrik
3 sistem tenaga listrik3 sistem tenaga listrik
3 sistem tenaga listrik
 
Diktat sistem-linier
Diktat sistem-linierDiktat sistem-linier
Diktat sistem-linier
 
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
 
Mesin induksi
Mesin induksiMesin induksi
Mesin induksi
 

Similar to Laporan Resmi Percobaan Photovoltaic

Paper Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya SatelitPaper Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit
N'fall Sevenfoldism
 
Materi fister rekayasa pembangkit listrik
Materi  fister rekayasa pembangkit listrikMateri  fister rekayasa pembangkit listrik
Materi fister rekayasa pembangkit listrik
Adhi Susanto
 
Miniatur panel surya
Miniatur panel suryaMiniatur panel surya
Miniatur panel surya
28DEKY
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
Destina Destina
 

Similar to Laporan Resmi Percobaan Photovoltaic (20)

Photovoltaic
PhotovoltaicPhotovoltaic
Photovoltaic
 
Fotovoltaik
FotovoltaikFotovoltaik
Fotovoltaik
 
Solar Cell
Solar CellSolar Cell
Solar Cell
 
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya SatelitPaper Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit
 
Makalah photonic devices (fix)
Makalah photonic devices (fix)Makalah photonic devices (fix)
Makalah photonic devices (fix)
 
[1] EK-8 Hasyim Asyari UMS.pdf
[1] EK-8 Hasyim Asyari UMS.pdf[1] EK-8 Hasyim Asyari UMS.pdf
[1] EK-8 Hasyim Asyari UMS.pdf
 
laporan enfia
laporan enfialaporan enfia
laporan enfia
 
Materi fister rekayasa pembangkit listrik
Materi  fister rekayasa pembangkit listrikMateri  fister rekayasa pembangkit listrik
Materi fister rekayasa pembangkit listrik
 
Miniatur panel surya
Miniatur panel suryaMiniatur panel surya
Miniatur panel surya
 
Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.Photovoltaic
Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.PhotovoltaicSel.Surya_Solar.Cell_Solar.Photovoltaic
Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.Photovoltaic
 
Pemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptx
Pemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptxPemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptx
Pemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptx
 
Makalah plts
Makalah pltsMakalah plts
Makalah plts
 
Agustinus siahaan-08120201006
Agustinus siahaan-08120201006Agustinus siahaan-08120201006
Agustinus siahaan-08120201006
 
Ringkasan tentang Solar Cell
Ringkasan tentang Solar CellRingkasan tentang Solar Cell
Ringkasan tentang Solar Cell
 
Modul Fisika 2019.pdf
Modul Fisika 2019.pdfModul Fisika 2019.pdf
Modul Fisika 2019.pdf
 
Laporan Praktikum LR03
Laporan Praktikum LR03Laporan Praktikum LR03
Laporan Praktikum LR03
 
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahayaLaporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Makalah fisika panel surya
Makalah fisika panel suryaMakalah fisika panel surya
Makalah fisika panel surya
 
Pembangkit listrik tenaga surya
Pembangkit listrik tenaga suryaPembangkit listrik tenaga surya
Pembangkit listrik tenaga surya
 

Laporan Resmi Percobaan Photovoltaic

  • 1. JURNAL FISIKA MODERN PHOTOVOLTAIC 1 Photovoltaic Latifatul Hidayah, Budiana, Setyawan Abdillah, friska Ayu F. Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: latifaya58@yahoo.com Abstrak— Telah dilakukan percobaan photovoltaic yang bertujuan untuk mengetahui fenomena photovoltaic pada solar cell, mengetahui pengaruh intensitas cahaya lampu, lebar solar cell, dan panjang gelombang cahaya terhadap daya output solar cell. Pada percobaan ini, dilakukan pengukuran arus output serta tegangan output. Untuk mengukur arus, multimeter disusun seri dengan solar cell, sedangkan untuk mengukur tegangan, multimeter disusun paralel dengan solar cell. Dari percobaan photovoltaic ini dapat disimpulkan bahwa fenomena pada solar cell yaitu cahaya jatuh pada permukaan solar cell yang terbuat dari semikonduktor, membawa energi foton. Energi foton ini ditransfer ke elektron sehingga elektron tereksitasi dan terjadi aliran arus dalam semikonduktor. Semakin besar intensitas cahaya maka daya output solar cell juga akan semakin besar dan semakin lebar solar cell maka daya output solar cell juga semakin besar. Serta semakin panjang gelombang cahaya, semakin besar daya output solar cell, hal ini bertoak belakang dengan teori yang masih berlaku bila panjang gelombang cahaya semakin besar maka daya output solar cell akan semakin kecil. berada diantara isolator dan konduktor. Semikonduktor yang belum mendapatkan pengotoran (doping) disebut semikonduktor instinsik (murni). Beberapa semikonduktor yang terdoping disebut semikonduktor ekstrinsik, dan mendasari perangkat-perangkat semikonduktor. Jika pembawa muatan utamanya adalah elektron, material tersebut dinamakan semikonduktor tipe-n (dari kata “negatif”); sedangkan jika lubang yang bertindak sebagai pembawa muatannya, maka material tersebut dinamakan semikonduktor tipe-p (dari kata “positif”)[1]. Karakteristik solar cell, pada dasarnya solar cell adalah suatu dioda dengan daerah luas permukaan yang lebih lebar. Dari gambar 1.1 menunjukkan bahwa kurva dari arus (I) dan tegangan (V) sebagai suatu dioda dalam 2 kondisi, yaitu pada saat kondisi (i) dimana sel surya terkena iradiasi dan kondisi (ii) pada saat tidak terkena iradiasi.[2] Kata Kunci—Photovoltaic, solar cell, panjang gelombang cahaya, intensitas cahaya. I. PENDAHULUAN E nergi banyak sekali bentuknya di alam ini , dan dibagi menjadi energi terbarukan dan energi tak terbarukan, mayoritas energi yang banyak digunakan adalah energi tak terbarukan misal batubara , migas yang lama-kelamaan akan habis maka perlu penggunaan sistem energi terbarukan slah satunya yakni energi listrik yang dibangkitkan dari energi cahaya dengan bantuan solar cell. Solar sel tersusun dari unit terkecilnya yakni sel, lalu kumpulan sel membentuk modul, kumpulan modul membentuk area. Pada sel terjadi peristiwa ketika terkena cahaya maka dihasilkan pasangan elektron dan hole. Elektron meninggalkan sel surya dan mengalir pada rangkaian luar sehingga timbul arus listrik[3][4]. Untuk lebih jelasnya, ketika solar cell mendapat sinar matahari, maka energi yang diserap sebesar h.v atau biasanya energi ini disebut dengan foton. Ketika foton diserap, energi foton ditransfer ke elektron di dalam sebuah atom dari solar cell (semikonduktor).Dengan energi baru tersebut, elektron dapat berpindah dari posisi normal di dalam atom sehingga menjadi bagian arus di dalam sebuah rangkaian listrik[2]. Pada solar cell ini biasanya digunakan N-Si sebagai kutub negatif dan P-Si sebagai kutub positif. Apabila kutub positif dan negatif dihubungkan dengan voltmeter, maka akan terlihat adanya beda potensial dan bila dihubungkan dengan beban, maka akan mengalir arus listrik.[3] Semikonduktor merupakan bahan utama pembentuk solar cell. Semikonduktor memiliki sifat-sifat penghantar yang Gambar 1.1 Hubungan I-V pada suatu karakteristik solar cell Daya yang dihasilkan oleh solar cell sangat dipengaruhi oleh besarnya kuat sinar yang diterima oleh sel solar cell. Gambar 1.2 memperlihatkan pengaruh kuat sinar terhadap daya yang dihasilkan.[4] Gambar 1.2 Pengaruh Kuat Penyinaran Terhadap Daya Solar cell
  • 2. JURNAL FISIKA MODERN PHOTOVOLTAIC II. METODE Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk melaksanakan praktikum ini yaitu, disiapkan peralatanperalatan yang diperlukan dalam praktikum ini yaitu solar cell sebanyak dua buah dengan ukuran yang berbeda yaitu 2.5 cm x 5.2 cm dengan luas 13 cm2 dan 5.2 cm x 5.2 cm dengan luas 27.04 cm2, circuit diagram, lighting module, base unit, filter warna (merah, kuning, biru), multimeter, power supply, test lead black, dan test lead red. Setelah peralatan disiapkan, percobaan ini terdiri dari dua pengamatan, yaitu pengukuran arus dan pengukuran tegangan. Untuk pengukuran arus, rangkaian disusun seri (antara multimeter dengan solar cell), sedangkan untuk pengukuran tegangan, rangkaian disusun paralel (antara multimeter dengan solar cell). Kemudian sebelum dilakukan pengambilan data, power supply dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan multimeter agar sesuai dengan tegangan input yang diinginkan. Dalam praktikum ini, digunanakan variasi Vinput sebesar 1.587V, 2.222V, 3.225V, 4.06V . Sumber cahaya yang digunakan disini ialah lampu polikromatik sejumlah 4 buah dengan daya sebesar 2.5watt tiap lampunya . Pada pengukuran arus, multimeter dirangkai seri dengan solar cell seperti pada Gambar 1. 2 Kemudian dengan menggunakan langkah sama dengan pengukuran arus, pengukuran tegangan dilakukan yaitu dengan melakukan pengulangan percobaan sebanyak 3 kali, dengan menggunakan filter warna yang tersedia dan solar cell yang berbeda ukuran. Kemudian didapatkan nilai Vout nya. Flow chart percobaan photovoltaic: Start Peralatan dirangkai Filter warna dipasang Penentuan Vinput pada power supply Lampu dihidupkan Ganti ukuran solar cell Arus listrik di ukur Ganti filter warna Tegangan diukur Solar cell sudah dipakai semua? Gambar 1. Rangkaian seri multimeter-solar cell Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan dengan menggunakan filter warna merah yang ditaruh di atas solar cel. Sehingga didapatkan nilai Iout nya. Demikian percobaan diulangi dengan menggunakan variasi warna filter (merah, kuning, biru) dan juga lebar solar cell yang berbeda pula. Sedangkan pada pengukuran tegangan, multimeter dirangkai parallel dengan solar cell seperti pada Gambar 2 di bawah. Filter sudah dipakai semua? Finish Gambar 3. Flowchart III. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 2. Rangkaian paralel multimeter-solar cell Setelah percobaan selesai dilakukan, maka didapatkan data nilai Ioutput dan Voutput yang digunakan untuk mendapatkan nilai daya melalui perhitungan. Berikut adalah tabel data nilai Poutput (daya output) yang dihasilkan oleh solar cell yang bebeda.
  • 3. JURNAL FISIKA MODERN PHOTOVOLTAIC 3 Tabel 1. Daya (P) yang dihasilkan oleh solar cell kecil No. Filter Vin Vout Iout Pout warna (v) (v) (A) (watt) 1 Merah 1.587 0.423 0.003 0.0013 2 Kuning 1.587 0.411 0.0027 0.001 3 Biru 1.587 0.406 0.002 0.00081 4 Merah 2.222 0.468 0.011 0.005 5 Kuning 2.222 0.457 0.008 0.0036 6 Biru 2.222 0.453 0.007 0.0031 7 merah 3.225 0.504 0.03 0.0154 8 kuning 3.225 0.4963 0.024 0.012 9 biru 3.225 0.4896 0.021 0.01 10 11 12 merah kuning biru 4.06 4.06 4.06 0.522 0.514 0.508 0.052 0.0403 0.035 0.027 0.0207 0.0178 Tabel 2. Daya yang dihasilkan oleh solar 2 (besar) Filter Vin Vout Iout No. warna (v) (v) (A) 1.587 0.3675 0.006 1 merah 1.587 0.3492 0.005 2 kuning Pout (watt) 0.0022 0.00174 biru 1.587 0.342 0.004 4 merah 2.222 0.441 0.019 0.0084 5 kuning 2.222 0.4223 0.015 0.00633 6 biru 2.222 0.414 0.013 0.00538 7 merah 3.225 0.494 0.052 0.0257 8 kuning 3.225 0.482 0.04 0.019 3 0.00137 3.225 9 biru 0.474 0.035 0.0166 10 merah 4.06 0.5163 0.091 0.0469 11 4.06 0.506 0.07 0.035 kuning 12 4.06 0.498 0.061 0.0303 biru Dari data – data yang diperoleh di atas, dapat dianalisis bahwa ,pada percobaan ini digunakan tegangan sumber yang berbeda-beda, yaitu 1.587 V, 2.222V, 3.225V, dan 4.06V. Dari Tegangan input yang berbeda – beda ini, didapatkan nilai dari arus output dan tegangan output yang nantinya akan digunakan untuk menghitung daya. Perhitungan daya dilakukan dengan menggunakan rumus : ..................................................(1) Daya yang dihitung di sini adalah daya output, jadi yang diunakan adalan Voutput dan Ioutput. Daya pada lampu yang digunakan adalah 2.5 watt. Daya lampu ini digunakan untuk menghitung intensitas cahaya lampu. Intensitas cahaya dihitung menggunakan persamaan: ...................................................(2) Dan pada percobaan kali ini, digunakan lampu sebanyak empat buah yang masing – masing memiliki daya 2.5 watt, maka daya total lampu adalah sebesar 10 watt. Sedangkan untuk luas dari solar cell yaitu yaitu 2.5 cm x 5.2 cm dengan luas 13 cm2 dan 5.2 cm x 5.2 cm dengan luas 27.04 cm2 . Besar intensitas cahaya lampu pada solar cell kecil yaitu 7692.30 C sedangkan untuk intensitas cahaya lampu pada solar cell besar yaitu 3698.22 C. Kembali pada tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui fenomena photovoltaic pada solar cell, mengetahui pengaruh intensitas cahaya lampu, lebar solar cell, dan panjang gelombang cahaya terhadap daya output solar cell. Pada tujuan yang pertama yaitu mengenai fenomena photovoltaic pada solar cell, dapat dijelaskan bahwa terjadinya aliran arus dapat dijelaskan dengan menggunakan prinsip bahan semikonduktor, dikarenakan pada solar cell menggunakan bahan semikonduktor. Proses terjadinya arus pada solar cell yaitu, ketika cahaya mengenai permukaan solar cell, maka cahaya akan mengenai pita valensi pada bahan semikonduktor, dimana pada pita valensi tersebut, terdapat elektron – elektron. Pada daerah lain terdapat pita konduksi, yaitu daerah yang banyak terdapat hole (muatan positif/proton). Diantara pita valensi dan pita konduksi terdapat celah yang disebut gap. Pada bahan semikonduktor, gap/celah tersebut lebarnya diantara konduktor dan isolator, jadi hal ini yang menyebabkan bahan semikonduktor memiliki sifat konduktor atau bahkan isolator . Sedangkan kalau pada konduktor celahnya sangat sempit bahkan tidak ada (sehingga mudah menghantarkan arus) , sedangkan pada isolator, celahnya sangat lebar (sehingga sulit bahkan tidak bisa menghantarkan arus). Pada pita valensi, elektron – elektron mendapatkan energi yang cukup besar dari cahaya lampu yang disebut energi foton. Karena energi yang dimiliki oleh elektron sudah cukup besar, maka elektron dapat berpindah dari pita valensi ke pita konduksi, demikian seterusnya hingga terjadilah arus. Kemudian untuk tujuan yang kedua yaitu mengenai pengaruh intensitas cahaya terhadap daya output dapat dilihat perbandingannya pada tabel data. Intensitas pada dasarnya berbanding terbalik dengan luas solar cell, melihat pada persamaan (2). Ketika luas solar cell lebih kecil, maka intensitas cahayanya lebih besar begitu pula sebaliknya. Pada solar cell kecil, dengan mengunakan penyinaran lampu yang sama, daya yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan daya output pada solar cell yang besar. Pada dasarnya, besarnya arus bergantung pada intensitas cahayanya. Semakin banyak intensitas cahaya yang masuk semakin banyak pula energi foton yang diserap yang mengakibatkan semakin banyak elektron yang berpindah, sehingga arus yang dihasilkan juga semakin besar. Variasi yang dilakukan pada praktikum ini juga pada luasan solar cell. Dengan membandingkan data daya output solar cell pada tabel 1 dengan tabel 2, menunjukkan bahwa daya output solar cell dengan luas yang besar, lebih besar dari pada solar cell dengan luasan yang kecil. Sedangkan variasi filter warna bertujuan untuk membedakan panjang gelombang cahaya. Panjang gelombang merah 620-750, kuning 570-590 nm,
  • 4. JURNAL FISIKA MODERN PHOTOVOLTAIC nm biru 450-495 nm. Prinsip filter warna disini seperti saringan pada tahu. Jadi, cahaya polikromatis tiba mengenai permukaan filter warna, kemudian cahaya polikromatis terfiltrasi sehingga hanya ada satu panjang gelombang yang bisa tersaring. Dan itulah yang disebut cahaya monokromatis.Berdasarkan data pada tabel 1 dan tabel 2, semakin besar panjang gelombang semakin besar pula daya output solar cell. Data ini bertolak belakang dengan teori. Berdasarkan teori, semakin besar panjang gelombang, energinya semakin kecil dan daya output solar cell juga semakin kecil. Sehingga pada percobaan kali ini, belum bisa membuktikan kebenaran teori tersebut. Untuk mempermudah pembacaan data pada tabel, dibuatlah grafik hubungan Vinput dengan Poutput seperti pada gambar di bawah ini: grafik Pout terhadap Vin Vin 0.03 y = 0.008x - 0.013 0.02 R² = 0.908 grafik Pout terhadap Vin 0 2 4 6 Pout Gambar 1. Grafik daya output solar cell 1 (kecil) grafik Pout terhadap Vin Vin 0.06 y= 0.04 0.014x - 0.023 R² = 0.896 0.02 grafik Pout terhadap Vin 0 -0.02 0 2 aliran arus dalam semikonduktor. Semakin besar intensitas cahaya maka daya output solar cell juga akan semakin besar dan semakin lebar solar cell maka daya output solar cell juga semakin besar. Serta semakin panjang gelombang cahaya, semakin besar daya output solar cell, hal ini bertoak belakang dengan teori yang masih berlaku bila panjang gelombang cahaya semakin besar maka daya output solar cell akan semakin kecil. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten laboratorium fisika modern, Budiana, Setyawan Abdillah, dan Friska Ayu F. selaku asisten dalam percobaan photovoltaic, yang telah bersedia membantu baik sebelum maupun pada saat percobaan hingga jurnal ini dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan – rekan satu kelompok atas kerja samanya dalam melaksanakan praktikum ini, serta seluruh pihak yan telah membantu dalan penyelesaian jurnal ini. DAFTAR PUSTAKA 0.01 -0.01 0 4 4 6 Pout Gambar 2. Grafik daya output solar cell (besar) Dari tampilan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar tegangan yang masuk, maka daya yang dihasilkan pun semakin besar. IV. KESIMPULAN Dari percobaan photovoltaic yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa fenomena pada solar cell yaitu cahaya jatuh pada permukaan solar cell yang terbuat dari semikonduktor, membawa energi foton. Energi foton ini ditransfer ke elektron sehingga elektron tereksitasi dan terjadi Savin, Gautreau, “Schaum’s Outline of Theory and Problem of Modern Physics, second edition” Erlangga, Jakarta, pp.258, 2006. [2] S.Kessler Dipl.Ing.ETH, R Nutzi Dipl.Ing.HTL. 1995. Photovoltaik, Malang: VEDC. [3] Antonio, Handbook of Photovoltaic Science and Engineering.chichester:wiley ltd,2011. [4] Donald, Semiconductor Physics and Devices.North America:Mc grawhill,2003. [1]