SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
1 
PEMANFAATAN SECARA LANGSUNG 
ENERGI DARI SINAR MATAHARI 
(GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK) 
PENDAHULUAN 
Pemanfaatan secara langsung energi dalam ujud akhir 
berupa energi elektrik telah menjadi pilihan dalam masyarakat 
moderen yang dinamis dan menyenangkan. Salah satu bentuk 
energi primer yang dapat dikonversi menjadi energi elektrik 
adalah energi dari gelombang elektromagnetik sinar matahari 
melalui prinsip sel fotovoltaik sebagai bentuk energi baru. 
Prinsip tersebut merupakan konversi energi di dalam sistem 
solar cell (sel matahari), di mana solar cell tersebut mempunyai 
karakteristik arus konstan terhadap perubahan tegangan 
sampai nilai batas maksimumnya. 
Perolehan tegangan pada sistem solar cell berasal dari 
sambungan yang diperoleh dengan menggabungkan 
semikonduktor jenis n dan p . Untuk mendapatkannya dapat 
dilakukan dengan pengamatan dan pengukuran langsung 
terhadap sistem solar cell, sehingga karakteristiknya dapat 
diujudkan dalam bentuk tabel maupun grafik. Nilai maksimum 
voltage yang terbangkitkan antara daerah yang tersinari dan 
tidak tersinari (daerah gelap) pada suatu kristal semikonduktor 
dapat diupayakan dengan mengarahkan secara tegak lurus 
terhadap arah datangnya sinar matahari. Karakteristik arus 
konstan terhadap perubahan tegangan yang terjadi dapat 
dibandingkan terhadap karakteristik hasil uji coba sebelum atau 
setelah pabrikasi. 
TINJAUAN PUSTAKA 
Konversi fotoelektrik adalah peubahan energi dari 
gelombang elektromagnetik sinar matahari menjadi energi
elektrik dan terjadi dalam sistem solar cell yang dibatasi 
dengan efisiensi konversi relatif lebih rendah[1]. Konversi 
fotoelektrik tersebut masih merupakan peristiwa dalam laborat 
sampai pada tahun 1941 ketika Ohl menemukan efek 
fotovoltaik pada sambungan dua semikonduktor jenis n dan p . 
Hal yang menarik sistem tersebut terutama adalah 
kemampuannya mengubah energi gelombang elektromagnetik 
sinar matahari menjadi energi listrik secara langsung (directly). 
Menggunakan konstanta konversi fotoelektrik sebesar 1395 
watt per m2 telah dibuktikan, bahwa temperatur radiasi efektif 
di permukaan matahari adalah sekitar 6000K (10800oR)[1]. 
Menurut hukum perpindahan panas radiasi Wiens, energi hasil 
radiasi sinar matahari yang paling mungkin adalah sekitar 2,8 
eV. Meskipun energi ini sangat kecil jika dibandingkan energi 
yang didapat dari reaksi nuklir, tetapi lebih dari cukup untuk 
mengupas elektron valensi dari beberapa macam material. 
Kesuksesan operasi solar cell mengandalkan pada kerja 
sambungan n - p . Suatu sambungan n - p pertama kali 
dibentuk, terdapatlah suatu proses pemuatan sementara yang 
menimbulkan suatu medan listrik di sekitar sambungan. 
Meskipun semikonduktor jenis n dan jenis p netral oleh dirinya 
sendiri, konsentrasi elektron di material jenis n begitu tinggi, 
sehingga ketika digabungkan dengan semikonduktor jenis p 
beberapa elektron dari material n akan “luber” dan masuk ke 
dalam lubang-lubang material p . Ini menyebabkan material n 
bermuatan positif dan material p bermuatan negatif di daerah 
sekitar sambungan. Proses pemuatan ini berlangsung terus 
sampai medan listrik atau medan sambungan menghalangi 
aliran lebih lanjut, sehingga elektron dan aliran lubang 
mempunyai arah yang sama seperti ditunjukkan pada Gambar 
1. 
2 
[1] CULP, Achie J., Prinsiples of Energy Conversion, McGraw-Hill Book Company, USA, 1981.
(a) tanpa voltage vL (b) dengan voltage vL 
Gambar 1. Distribusi muatan pada suatu semikonduktor 
3 
sambungan jenis n - p 
Foton bereaksi dengan elektron valensi di dekat sambungan 
p-n dan menimbulkan efek yang sama seperti yang 
ditimbulkan voltage bias ke depan. Dalam hal ini vL ialah 
tegangan luar yang dibangkitkan foton. Suatu jenis sel 
matahari secara skematis seperti ditunjukkan pada Gambar 
2.[1].
Sambungan p-n 
Silikon jenis p 
- 1,0 in 
Gambar 2. Diagram skematis suatu jenis solar cell 
Foton yang tidak dipantulkan mengenai permukaan sel 
masuk ke lapisan terluar yang tipis dari material semikonduktor 
dan diubah menjadi energi panas atau membentuk pasangan 
ion yang mengikis elektron valensi atom semikonduktor. Untuk 
bisa membentuk pasangan ion, foton yang datang harus 
mempunyai energi yang lebih besar dari energi perangsang 
(E0). Beberapa ion ini akan dipisahkan oleh medan listrik di 
sambungan dan menaikkan aliran pembawa utama dan 
membentuk aliran arus seperti ditunjukkan pada Gambar 
3.[1]. 
4 
Aliran elektron 
0,0001 in 
0,04 in 
Beban 
Silikon jenis n 
Foton energi cahaya 
dari matahari
5 
Daerah 
Jenis - n sambu ng an Je nis - p 
Vo - VL 
Eg 
hv 
hv 
Gambar 3. Pembawa muatan yang disebabkan 
penyinaran sel matahari 
Suatu voltage bias ke depan (vL) bekerja melewati 
sambungan, menaikkan aliran pembawa utama (elektron untuk 
material p dan lubang-lubang untuk material n ) lewat 
sambungan seperti ditunjukkan dalam Gambar 1.(b). J 
(rapat arus bersih) yang melewati sambungan dirumuskan 
dengan:
6 
 
  
 
J J e vL 
  
 0 exp  1 k T 
……(1), dengan: 
J0 = rapat arus beban jenuh berlawanan. 
Rapat arus beban jenuh-berlawanan merupakan arus yang 
mengalir ketika bias-berlawanan yang besar dipakai untuk 
sambungan dan arus mengalir hanya disebabkan oleh 
pembawa minor (elektron untuk material n dan lubang-lubang 
untuk material p ). 
Operasi sel fotoelektrik adalah sedemikian rupa, sehingga 
sebagian arus yang dibangkitkan oleh efek fotoelektrik J s 
dilangsir lewat tahanan dalam sel jika tidak ada beban dalam 
sama sekali. Bagian rapat arus dalam sel yang pergi melalui 
beban luar adalah J L , dan memberikan persamaan: 
J L  J s  J ……(2). 
Substitusi persamaan (1) ke (2) didapatkan: 
J J J evL 
L s …..(3). 
  exp  1 0 kT 
 
 
Untuk vL sama dengan nol, yaitu pada kondisi hubungan 
pendek, bentuk eksponensial pada jumlah terakhir mendekati
satu dan J L = J s , yaitu rapat arus hubung singkat. Nilai 
J s adalah fungsi fluks foton yang datang. 
Suatu karakteristik arus-tegangan solar cell seperti 
7 
ditunjukkan pada Gambar 4. 
Titik daya 
maksimum 
Resistans beban 
10  
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 
80 
70 
60 
50 
40 
30 
20 
10 
Arus luaran (mA) 
Level iluminasi 
125 mW cm2 
100 mW cm2 
50 mW cm2 
Segiempat 
daya 
maksimum 
100  
5  
Tegangan luaran (V) 
Gambar 4. Karakteristik arus-tegangan solar cell 
Daya keluaran yang diperoleh dari solar cell:
8 
P  vL J L A……(4), 
dengan A = luas permukaan sel. 
Substitusi persamaan (3) ke (4) memberikan: 
 
  
 
P A v J A v J e vL 
  
  0 exp  1 k T 
L S L …….(5). 
Diferensiasi persamaan (5) terhadap vL dan mencari nilai 
nol dari turunan tersebut memberikan tegangan beban luar 
vL pada nilai maksimum P: 
J 
s 
,maks. 0 
k T 
e v 
J 
k T 
e v 
L P 
L P 
,maks. 
1 
1 
exp 
 
 
 
……(6) 
. 
Nilai rapat arus hubung singkat J s dan rapat arus jenuh 
berlawanan diketahui, maka nilai vL,maks.P dapat 
dievaluasi dengan cara coba-coba. Keluaran daya maksimum 
solar cell dapat dihitung dari:
9 
A  v  J  
J 
L ,maks. P 0 
s 
L P 
e v 
k T 
P 
,maks. 
maks. 
1 
( ) 
 
 
……(7). 
Pin 
Energi fluks insiden pada sel diketahui, yaitu A 
, maka 
efisiensi konversi pada daya maksimum: 
maks. 
A  v  J  
J 
L P s 
P k T 
,maks. 
in 
,maks. 0 
maks. 
in 
maks. 
 
 
1 
( ) 
   
 
  
 
  
 
  
L P 
P 
e v 
P 
P 
….(8). 
Mengingat fluks masukan energi ke solar cell pada umumnya 
konstan, efisiensi yang diberikan persamaan (8) juga 
merupakan efisiensi konversi maksimum yang mungkin, seperti 
telah ditunjukkan. 
Efisiensi konversi solar cell juga tidak dibatasi oleh efisiensi 
panas suatu siklus mesin kalor tetapi ada kerugian-kerugian 
yang tidak bisa dihindari, sehingga sangat membatasi kinerja 
sel. Dua kerugian utama, adalah kerugian sambungan dan 
spektrum. Kerugian sambungan merupakan kerugian karena 
aliran pembawa minor di dalam sambungan, bernilai -1 dengan 
menggunakan persamaan (1). Meskipun aliran ini biasanya 
kecil saja dibanding dengan aliran pembawa utama, tetapi tidak 
bisa diabaikan. Untuk solar cell dari silikon yang dihadapkan ke 
arah datangnya radiasi matahari, kerugian sambungan 
mengurangi efisiensi sampai 50%. Kerugian sambungan 
mengecil jika intensitas radiasi dinaikkan, karena hal ini
menaikkan secara efektif vL seperti dalam persamaan (1). 
Pada waktu menaikkan intensitas radiasi haruslah berhati-hati 
benar, karena jika kenaikan temperatur T sangat tinggi, ini bisa 
10 
meniadakan kenaikan vL. 
Kerugian utama dalam solar cell ialah kerugian energi 
spektrum. Kerugian ini dihubungkan dengan spektrum energi 
dari foton yang datang dan energi perangsang dari material 
semikonduktor. Setiap foton dengan energi insiden kurang dari 
energi perangsang tidak dapat memproduksi pasangan ion dan 
kelebihan energi akan diubah menjadi energi panas, dan 
hilang. Foton yang mempunyai energi lebih besar dari energi 
perangsang secara normal akan membentuk satu pasang ion 
dan sisanya akan diubah menjadi panas, meskipun kelebihan 
energi ini bisa menolong untuk mencegah beberapa kombinasi 
ulang pasangan-pasangan ion. Untuk solar cell dari bahan 
silikon, nilai energi perangsang sebesar 1,1 eV dan kerugian 
spektrum untuk radiasi matahari lebih-kurang 50%. 
Masih ada kerugian kecil yang berkaitan dengan 
pengoperasian solar cell, termasuk diantaranya pemantulan 
foton, kombinasi ulang pasangan ion sebelum mencapai 
sambungan, juga kerugian karena panas Joule, terutama pada 
lapisan terluar semikonduktor yang tipis. Mengacu ke semua 
kerugian tersebut, efisiensi konversi maksimum suatu sel 
matahari silikon yang mempunyai efisiensi konversi praktis 
paling tinggi di banding sel lain, yaitu sebesar lebih-kurang 
25% (efisiensi aktualnya berkisar antara 15 dan 20%). 
Solar cell mempunyai beberapa kelebihan dibanding sistem 
konversi enegi matahari yang lain. Solar cell itu sederhana, 
kompak, dan mempunyai perbandingan, daya terhadap berat 
yang sangat tinggi. Ini membuatnya sangat menarik untuk 
digunakan di luar angkasa. Solar cell tidak mempunyai bagian
yang bergerak, memungkinkan menghasilkan total konversi 
energi sinar matahari menjadi energi listrik paling tinggi. 
Secara teoritis solar cell mempunyai umur yang tak terbatas 
meskipun pada kenyataannya sel ini juga menderita kerusakan 
karena radiasi, terutama oleh hantaman partikal bermuatan 
energi tinggi seperti elekton dalam sabuk radiasi van Allen di 
sekeliling bumi. Kerusakan radiasi dalam solar cell silikon dapat 
11 
dikurangi dengan menggunakan susunan n di atas p . 
Suatu masalah yang berkenaan dengan sistem konversi 
energi sinar matahari terhadap bumi, bahwa sistem harus 
disatukan dengan sistem penyimpan energi atau dengan jenis 
sistem konversi lain untuk mencatu energi pada malam hari 
atau pada siang hari yang mendung. Pesawat ruang angkasa 
yang diorbitkan juga membutuhkan suatu sistem penyimpan 
enegi untuk memberikan energi pada waktu pesawat angkasa 
berada di balik bayangan bumi. Batere-batere penyimpan 
biasa dipakai bersama sistem solar cell berdaya kecil.
Suatu voltage bias ke depan (vL) bekerja melewati sambungan, 
menaikkan aliran pembawa utama (elektron untuk material p dan 
lubang-lubang untuk material n ) lewat sambungan seperti 
ditunjukkan dalam Gambar 1.(b). J (rapat arus bersih) yang 
melewati sambungan dirumuskan dengan: 
1 
 
  
 
J J e vL 
  
 0 exp  1 k T 
……(1), 
dengan: J0 = rapat arus beban jenuh berlawanan. 
Operasi sel fotoelektrik adalah sedemikian rupa, sehingga sebagian 
arus yang dibangkitkan oleh efek fotoelektrik J s dilangsir lewat 
tahanan dalam sel jika tidak ada beban dalam sama sekali. Bagian
rapat arus dalam sel yang pergi melalui beban luar adalah J L , dan 
memberikan persamaan: 
2 
J L  J s  J ……(2). 
Substitusi persamaan (1) ke (2) didapatkan: 
J J J evL 
L s …..(3). 
  exp  1 0 kT 
 
 
 
Untuk vL sama dengan nol, yaitu pada kondisi hubungan pendek, 
bentuk eksponensial pada jumlah terakhir mendekati satu dan J L = 
J s , yaitu rapat arus hubung singkat. Nilai J s adalah fungsi fluks 
foton yang datang.
3 
Daya keluaran yang diperoleh dari solar cell: 
P  vL J L A……(4), 
dengan A = luas permukaan sel. 
Substitusi persamaan (3) ke (4) memberikan: 
 
  
 
P A v J A v J e vL 
  
  0 exp  1 k T 
L S L …….(5).
Diferensiasi persamaan (5) terhadap vL dan mencari nilai nol dari 
turunan tersebut memberikan tegangan beban luar vL pada nilai 
maksimum P: 
4 
J 
s 
,maks. 0 
k T 
e v 
J 
k T 
e v 
L P 
L P 
,maks. 
1 
1 
exp 
 
 
 
……(6).
Nilai rapat arus hubung singkat J s dan rapat arus jenuh berlawanan 
diketahui, maka nilai vL,maks.P dapat dievaluasi dengan cara coba-coba. 
5 
Keluaran daya maksimum solar cell dapat dihitung dari: 
A  v  J  
J 
L ,maks. P 0 
s 
L P 
e v 
k T 
P 
,maks. 
maks. 
1 
( ) 
 
 
……(7). 
Pin 
Energi fluks insiden pada sel diketahui, yaitu A 
, maka efisiensi 
konversi pada daya maksimum:
6 
maks. 
A  v  J  
J 
L P s 
P k T 
,maks. 
in 
,maks. 0 
maks. 
in 
maks. 
 
 
1 
( ) 
   
 
  
 
  
 
  
L P 
P 
e v 
P 
P 
….(8) 
.
Daerah 
sambungan 
Jenis - n Jenis - p 
Sabuk konduksi 
Aliran elektronyang sama 
padakeduaarah 
Vo 
Aliranlubangyang sama 
pada keduaarah 
Sabukvalensi 
Eg 
Eo 
Level 
Fermi 
Sabukkonduksi 
Jenis - n Jenis - p 
Aliranelektron 
kelebihan 
Vo -VL 
Alirankelebihan 
lubang 
Sabukvalensi 
Eo 
Level 
Fermi 
Energi elektron E 
Eg 
Eg 
(a) tanpa voltage vL (b) dengan voltage 
Energi elektron E 
vL 
Gambar 1. Distribusi muatan pada suatu semikonduktor 
1 
sambungan jenis n - p 
Sambungan p-n 
Silikon jenis p 
Silikon jenis n 
Foton energi cahaya 
dari matahari 
- 1,0 in 
Aliran elektron 
0,0001 in 
0,04 in 
Beban 
Gambar 2. Diagram skematis suatu jenis solar cell
2 
D aerah 
Jenis - n sambungan Jenis - p 
Vo - VL 
Eg 
hv 
hv 
Gambar 3. Pembawa muatan yang disebabkan 
penyinaran sel matahari
Titik daya 
maksimum 
Resistans beban 
10  
0,1 0 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 
3 
80 
70 
60 
50 
40 
30 
20 
10 
Arus luaran (mA) 
Level iluminasi 
125 mW cm2 
100 mW cm2 
50 mW cm2 
Segiempat 
daya 
maksimum 
100  
5  
Tegangan luaran (V) 
Gambar 4. Karakteristik arus-tegangan solar cell
4

More Related Content

What's hot

07 plts-solar-energi [12 b]
07 plts-solar-energi [12 b]07 plts-solar-energi [12 b]
07 plts-solar-energi [12 b]Kira R. Yamato
 
Materi fister rekayasa pembangkit listrik
Materi  fister rekayasa pembangkit listrikMateri  fister rekayasa pembangkit listrik
Materi fister rekayasa pembangkit listrikAdhi Susanto
 
Pembangkit listrik sederhana
Pembangkit listrik sederhanaPembangkit listrik sederhana
Pembangkit listrik sederhanaanggundiantriana
 
Pembangkit listrik tenaga surya
Pembangkit listrik tenaga suryaPembangkit listrik tenaga surya
Pembangkit listrik tenaga suryaHabeb Muhammad
 
334270180 perencanaan-plts-terpusat
334270180 perencanaan-plts-terpusat334270180 perencanaan-plts-terpusat
334270180 perencanaan-plts-terpusatEmil ..
 
Solar Energy power point
Solar Energy power pointSolar Energy power point
Solar Energy power pointIman Maris
 
[Ppt] Materi Pembelajaran tentang Rangkaian Listrik
[Ppt] Materi Pembelajaran tentang Rangkaian Listrik[Ppt] Materi Pembelajaran tentang Rangkaian Listrik
[Ppt] Materi Pembelajaran tentang Rangkaian Listriknov_eels
 
Menghitung instalasi pembangkit listrik tenaga surya
Menghitung instalasi pembangkit listrik tenaga suryaMenghitung instalasi pembangkit listrik tenaga surya
Menghitung instalasi pembangkit listrik tenaga suryaListrik Tenaga Surya
 
Ppt gaya gerak listri dan tegangan terminal
Ppt gaya gerak listri dan tegangan terminalPpt gaya gerak listri dan tegangan terminal
Ppt gaya gerak listri dan tegangan terminalMA NA
 
3 asnal pembangkit sel surya
3 asnal  pembangkit sel surya3 asnal  pembangkit sel surya
3 asnal pembangkit sel suryaheru.prasetyo
 
Rahadi sanjaya 11041028
Rahadi sanjaya 11041028Rahadi sanjaya 11041028
Rahadi sanjaya 1104102811041028
 
Makalah generator dc
Makalah generator dc Makalah generator dc
Makalah generator dc Surya Andika
 
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy SystemResume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy SystemMuhamad Arghifary
 
Skripsi surya
Skripsi suryaSkripsi surya
Skripsi suryararanaga
 

What's hot (20)

07 plts-solar-energi [12 b]
07 plts-solar-energi [12 b]07 plts-solar-energi [12 b]
07 plts-solar-energi [12 b]
 
Materi fister rekayasa pembangkit listrik
Materi  fister rekayasa pembangkit listrikMateri  fister rekayasa pembangkit listrik
Materi fister rekayasa pembangkit listrik
 
Pembangkit listrik sederhana
Pembangkit listrik sederhanaPembangkit listrik sederhana
Pembangkit listrik sederhana
 
Pembangkit listrik tenaga surya
Pembangkit listrik tenaga suryaPembangkit listrik tenaga surya
Pembangkit listrik tenaga surya
 
Solar cell tugas 1
Solar cell tugas 1Solar cell tugas 1
Solar cell tugas 1
 
334270180 perencanaan-plts-terpusat
334270180 perencanaan-plts-terpusat334270180 perencanaan-plts-terpusat
334270180 perencanaan-plts-terpusat
 
Solar Energy power point
Solar Energy power pointSolar Energy power point
Solar Energy power point
 
Makalah listrik sederhana
Makalah listrik sederhanaMakalah listrik sederhana
Makalah listrik sederhana
 
[Ppt] Materi Pembelajaran tentang Rangkaian Listrik
[Ppt] Materi Pembelajaran tentang Rangkaian Listrik[Ppt] Materi Pembelajaran tentang Rangkaian Listrik
[Ppt] Materi Pembelajaran tentang Rangkaian Listrik
 
Cara membuat sel surya
Cara membuat sel suryaCara membuat sel surya
Cara membuat sel surya
 
Menghitung instalasi pembangkit listrik tenaga surya
Menghitung instalasi pembangkit listrik tenaga suryaMenghitung instalasi pembangkit listrik tenaga surya
Menghitung instalasi pembangkit listrik tenaga surya
 
Solar Cell
Solar CellSolar Cell
Solar Cell
 
Produk rekayasa panel surya
Produk rekayasa panel suryaProduk rekayasa panel surya
Produk rekayasa panel surya
 
Ppt gaya gerak listri dan tegangan terminal
Ppt gaya gerak listri dan tegangan terminalPpt gaya gerak listri dan tegangan terminal
Ppt gaya gerak listri dan tegangan terminal
 
3 asnal pembangkit sel surya
3 asnal  pembangkit sel surya3 asnal  pembangkit sel surya
3 asnal pembangkit sel surya
 
Jenis jenis bateri
Jenis jenis bateriJenis jenis bateri
Jenis jenis bateri
 
Rahadi sanjaya 11041028
Rahadi sanjaya 11041028Rahadi sanjaya 11041028
Rahadi sanjaya 11041028
 
Makalah generator dc
Makalah generator dc Makalah generator dc
Makalah generator dc
 
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy SystemResume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
 
Skripsi surya
Skripsi suryaSkripsi surya
Skripsi surya
 

Similar to Ringkasan tentang Solar Cell

Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.Photovoltaic
Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.PhotovoltaicSel.Surya_Solar.Cell_Solar.Photovoltaic
Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.PhotovoltaicBogor
 
Pemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptx
Pemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptxPemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptx
Pemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptxSyafiraAyuCahyani2
 
Prinsip Kerja Sebuah Sel surya
Prinsip Kerja Sebuah Sel suryaPrinsip Kerja Sebuah Sel surya
Prinsip Kerja Sebuah Sel suryaammar alhafiz
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energiElika Bafadal
 
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptxKONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptxAgiesSahirwan
 
02-Dasar Konversi Energi.pptx
02-Dasar Konversi Energi.pptx02-Dasar Konversi Energi.pptx
02-Dasar Konversi Energi.pptxManuelManik
 
Chapter 12. electrical properties , William D.Callister
Chapter 12. electrical properties , William D.CallisterChapter 12. electrical properties , William D.Callister
Chapter 12. electrical properties , William D.CallisterAgam Real
 
dasar kelistrikan
dasar kelistrikandasar kelistrikan
dasar kelistrikanAdo Dtcom
 
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1Slamet Setiyono
 
Teori bahan isolasi-Syamsir Abduh
Teori bahan isolasi-Syamsir AbduhTeori bahan isolasi-Syamsir Abduh
Teori bahan isolasi-Syamsir AbduhTrisakti University
 
Kelistrikan dan teknologi listrik di lingkungan
Kelistrikan dan teknologi listrik di lingkunganKelistrikan dan teknologi listrik di lingkungan
Kelistrikan dan teknologi listrik di lingkunganSMP Negeri 2 Krian
 
Teori bahan isolasi-Syamsir Abduh
Teori bahan isolasi-Syamsir AbduhTeori bahan isolasi-Syamsir Abduh
Teori bahan isolasi-Syamsir AbduhTrisakti University
 

Similar to Ringkasan tentang Solar Cell (20)

Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.Photovoltaic
Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.PhotovoltaicSel.Surya_Solar.Cell_Solar.Photovoltaic
Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.Photovoltaic
 
Pemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptx
Pemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptxPemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptx
Pemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptx
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Fotovoltaik
FotovoltaikFotovoltaik
Fotovoltaik
 
Prinsip Kerja Sebuah Sel surya
Prinsip Kerja Sebuah Sel suryaPrinsip Kerja Sebuah Sel surya
Prinsip Kerja Sebuah Sel surya
 
9 semikonduktor
9 semikonduktor9 semikonduktor
9 semikonduktor
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi
 
LISTRIK STATIS.ppt
LISTRIK STATIS.pptLISTRIK STATIS.ppt
LISTRIK STATIS.ppt
 
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptxKONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
 
02-Dasar Konversi Energi.pptx
02-Dasar Konversi Energi.pptx02-Dasar Konversi Energi.pptx
02-Dasar Konversi Energi.pptx
 
Chapter 12. electrical properties , William D.Callister
Chapter 12. electrical properties , William D.CallisterChapter 12. electrical properties , William D.Callister
Chapter 12. electrical properties , William D.Callister
 
dasar kelistrikan
dasar kelistrikandasar kelistrikan
dasar kelistrikan
 
MARYANTI123.docx
MARYANTI123.docxMARYANTI123.docx
MARYANTI123.docx
 
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Teori bahan isolasi-Syamsir Abduh
Teori bahan isolasi-Syamsir AbduhTeori bahan isolasi-Syamsir Abduh
Teori bahan isolasi-Syamsir Abduh
 
Anodasi aluminium
Anodasi aluminiumAnodasi aluminium
Anodasi aluminium
 
Kelistrikan dan teknologi listrik di lingkungan
Kelistrikan dan teknologi listrik di lingkunganKelistrikan dan teknologi listrik di lingkungan
Kelistrikan dan teknologi listrik di lingkungan
 
Teori bahan isolasi-Syamsir Abduh
Teori bahan isolasi-Syamsir AbduhTeori bahan isolasi-Syamsir Abduh
Teori bahan isolasi-Syamsir Abduh
 

More from Bogor

sintesis jaringan
sintesis jaringansintesis jaringan
sintesis jaringanBogor
 
partial fraction expansion (foster first form)
partial fraction expansion (foster first form)partial fraction expansion (foster first form)
partial fraction expansion (foster first form)Bogor
 
Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...
Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...
Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...Bogor
 
Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Bogor
 
Persamaan Diferensial orde 1
Persamaan Diferensial orde 1Persamaan Diferensial orde 1
Persamaan Diferensial orde 1Bogor
 
Kriteria(kinerja)
Kriteria(kinerja)Kriteria(kinerja)
Kriteria(kinerja)Bogor
 
Pemanfaatan Potensi Gas Bio
Pemanfaatan Potensi Gas BioPemanfaatan Potensi Gas Bio
Pemanfaatan Potensi Gas BioBogor
 
Hydrothermal Coordination (scheduling_problem)
Hydrothermal Coordination (scheduling_problem)Hydrothermal Coordination (scheduling_problem)
Hydrothermal Coordination (scheduling_problem)Bogor
 
Sekilas tentang Fuel Cell
Sekilas tentang Fuel CellSekilas tentang Fuel Cell
Sekilas tentang Fuel CellBogor
 
PV =contoh.soal&penyelesaiannya=
PV =contoh.soal&penyelesaiannya=PV =contoh.soal&penyelesaiannya=
PV =contoh.soal&penyelesaiannya=Bogor
 
Penggunaan metode matriks impedans bus
Penggunaan metode matriks impedans busPenggunaan metode matriks impedans bus
Penggunaan metode matriks impedans busBogor
 
Berpikir ilmiah
Berpikir ilmiahBerpikir ilmiah
Berpikir ilmiahBogor
 
Tulisan ilmiah vs tulisan sastra
Tulisan ilmiah vs tulisan sastraTulisan ilmiah vs tulisan sastra
Tulisan ilmiah vs tulisan sastraBogor
 

More from Bogor (13)

sintesis jaringan
sintesis jaringansintesis jaringan
sintesis jaringan
 
partial fraction expansion (foster first form)
partial fraction expansion (foster first form)partial fraction expansion (foster first form)
partial fraction expansion (foster first form)
 
Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...
Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...
Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...
 
Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]
 
Persamaan Diferensial orde 1
Persamaan Diferensial orde 1Persamaan Diferensial orde 1
Persamaan Diferensial orde 1
 
Kriteria(kinerja)
Kriteria(kinerja)Kriteria(kinerja)
Kriteria(kinerja)
 
Pemanfaatan Potensi Gas Bio
Pemanfaatan Potensi Gas BioPemanfaatan Potensi Gas Bio
Pemanfaatan Potensi Gas Bio
 
Hydrothermal Coordination (scheduling_problem)
Hydrothermal Coordination (scheduling_problem)Hydrothermal Coordination (scheduling_problem)
Hydrothermal Coordination (scheduling_problem)
 
Sekilas tentang Fuel Cell
Sekilas tentang Fuel CellSekilas tentang Fuel Cell
Sekilas tentang Fuel Cell
 
PV =contoh.soal&penyelesaiannya=
PV =contoh.soal&penyelesaiannya=PV =contoh.soal&penyelesaiannya=
PV =contoh.soal&penyelesaiannya=
 
Penggunaan metode matriks impedans bus
Penggunaan metode matriks impedans busPenggunaan metode matriks impedans bus
Penggunaan metode matriks impedans bus
 
Berpikir ilmiah
Berpikir ilmiahBerpikir ilmiah
Berpikir ilmiah
 
Tulisan ilmiah vs tulisan sastra
Tulisan ilmiah vs tulisan sastraTulisan ilmiah vs tulisan sastra
Tulisan ilmiah vs tulisan sastra
 

Recently uploaded

PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 

Recently uploaded (9)

PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 

Ringkasan tentang Solar Cell

  • 1. 1 PEMANFAATAN SECARA LANGSUNG ENERGI DARI SINAR MATAHARI (GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK) PENDAHULUAN Pemanfaatan secara langsung energi dalam ujud akhir berupa energi elektrik telah menjadi pilihan dalam masyarakat moderen yang dinamis dan menyenangkan. Salah satu bentuk energi primer yang dapat dikonversi menjadi energi elektrik adalah energi dari gelombang elektromagnetik sinar matahari melalui prinsip sel fotovoltaik sebagai bentuk energi baru. Prinsip tersebut merupakan konversi energi di dalam sistem solar cell (sel matahari), di mana solar cell tersebut mempunyai karakteristik arus konstan terhadap perubahan tegangan sampai nilai batas maksimumnya. Perolehan tegangan pada sistem solar cell berasal dari sambungan yang diperoleh dengan menggabungkan semikonduktor jenis n dan p . Untuk mendapatkannya dapat dilakukan dengan pengamatan dan pengukuran langsung terhadap sistem solar cell, sehingga karakteristiknya dapat diujudkan dalam bentuk tabel maupun grafik. Nilai maksimum voltage yang terbangkitkan antara daerah yang tersinari dan tidak tersinari (daerah gelap) pada suatu kristal semikonduktor dapat diupayakan dengan mengarahkan secara tegak lurus terhadap arah datangnya sinar matahari. Karakteristik arus konstan terhadap perubahan tegangan yang terjadi dapat dibandingkan terhadap karakteristik hasil uji coba sebelum atau setelah pabrikasi. TINJAUAN PUSTAKA Konversi fotoelektrik adalah peubahan energi dari gelombang elektromagnetik sinar matahari menjadi energi
  • 2. elektrik dan terjadi dalam sistem solar cell yang dibatasi dengan efisiensi konversi relatif lebih rendah[1]. Konversi fotoelektrik tersebut masih merupakan peristiwa dalam laborat sampai pada tahun 1941 ketika Ohl menemukan efek fotovoltaik pada sambungan dua semikonduktor jenis n dan p . Hal yang menarik sistem tersebut terutama adalah kemampuannya mengubah energi gelombang elektromagnetik sinar matahari menjadi energi listrik secara langsung (directly). Menggunakan konstanta konversi fotoelektrik sebesar 1395 watt per m2 telah dibuktikan, bahwa temperatur radiasi efektif di permukaan matahari adalah sekitar 6000K (10800oR)[1]. Menurut hukum perpindahan panas radiasi Wiens, energi hasil radiasi sinar matahari yang paling mungkin adalah sekitar 2,8 eV. Meskipun energi ini sangat kecil jika dibandingkan energi yang didapat dari reaksi nuklir, tetapi lebih dari cukup untuk mengupas elektron valensi dari beberapa macam material. Kesuksesan operasi solar cell mengandalkan pada kerja sambungan n - p . Suatu sambungan n - p pertama kali dibentuk, terdapatlah suatu proses pemuatan sementara yang menimbulkan suatu medan listrik di sekitar sambungan. Meskipun semikonduktor jenis n dan jenis p netral oleh dirinya sendiri, konsentrasi elektron di material jenis n begitu tinggi, sehingga ketika digabungkan dengan semikonduktor jenis p beberapa elektron dari material n akan “luber” dan masuk ke dalam lubang-lubang material p . Ini menyebabkan material n bermuatan positif dan material p bermuatan negatif di daerah sekitar sambungan. Proses pemuatan ini berlangsung terus sampai medan listrik atau medan sambungan menghalangi aliran lebih lanjut, sehingga elektron dan aliran lubang mempunyai arah yang sama seperti ditunjukkan pada Gambar 1. 2 [1] CULP, Achie J., Prinsiples of Energy Conversion, McGraw-Hill Book Company, USA, 1981.
  • 3. (a) tanpa voltage vL (b) dengan voltage vL Gambar 1. Distribusi muatan pada suatu semikonduktor 3 sambungan jenis n - p Foton bereaksi dengan elektron valensi di dekat sambungan p-n dan menimbulkan efek yang sama seperti yang ditimbulkan voltage bias ke depan. Dalam hal ini vL ialah tegangan luar yang dibangkitkan foton. Suatu jenis sel matahari secara skematis seperti ditunjukkan pada Gambar 2.[1].
  • 4. Sambungan p-n Silikon jenis p - 1,0 in Gambar 2. Diagram skematis suatu jenis solar cell Foton yang tidak dipantulkan mengenai permukaan sel masuk ke lapisan terluar yang tipis dari material semikonduktor dan diubah menjadi energi panas atau membentuk pasangan ion yang mengikis elektron valensi atom semikonduktor. Untuk bisa membentuk pasangan ion, foton yang datang harus mempunyai energi yang lebih besar dari energi perangsang (E0). Beberapa ion ini akan dipisahkan oleh medan listrik di sambungan dan menaikkan aliran pembawa utama dan membentuk aliran arus seperti ditunjukkan pada Gambar 3.[1]. 4 Aliran elektron 0,0001 in 0,04 in Beban Silikon jenis n Foton energi cahaya dari matahari
  • 5. 5 Daerah Jenis - n sambu ng an Je nis - p Vo - VL Eg hv hv Gambar 3. Pembawa muatan yang disebabkan penyinaran sel matahari Suatu voltage bias ke depan (vL) bekerja melewati sambungan, menaikkan aliran pembawa utama (elektron untuk material p dan lubang-lubang untuk material n ) lewat sambungan seperti ditunjukkan dalam Gambar 1.(b). J (rapat arus bersih) yang melewati sambungan dirumuskan dengan:
  • 6. 6     J J e vL    0 exp  1 k T ……(1), dengan: J0 = rapat arus beban jenuh berlawanan. Rapat arus beban jenuh-berlawanan merupakan arus yang mengalir ketika bias-berlawanan yang besar dipakai untuk sambungan dan arus mengalir hanya disebabkan oleh pembawa minor (elektron untuk material n dan lubang-lubang untuk material p ). Operasi sel fotoelektrik adalah sedemikian rupa, sehingga sebagian arus yang dibangkitkan oleh efek fotoelektrik J s dilangsir lewat tahanan dalam sel jika tidak ada beban dalam sama sekali. Bagian rapat arus dalam sel yang pergi melalui beban luar adalah J L , dan memberikan persamaan: J L  J s  J ……(2). Substitusi persamaan (1) ke (2) didapatkan: J J J evL L s …..(3).   exp  1 0 kT   Untuk vL sama dengan nol, yaitu pada kondisi hubungan pendek, bentuk eksponensial pada jumlah terakhir mendekati
  • 7. satu dan J L = J s , yaitu rapat arus hubung singkat. Nilai J s adalah fungsi fluks foton yang datang. Suatu karakteristik arus-tegangan solar cell seperti 7 ditunjukkan pada Gambar 4. Titik daya maksimum Resistans beban 10  0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 80 70 60 50 40 30 20 10 Arus luaran (mA) Level iluminasi 125 mW cm2 100 mW cm2 50 mW cm2 Segiempat daya maksimum 100  5  Tegangan luaran (V) Gambar 4. Karakteristik arus-tegangan solar cell Daya keluaran yang diperoleh dari solar cell:
  • 8. 8 P  vL J L A……(4), dengan A = luas permukaan sel. Substitusi persamaan (3) ke (4) memberikan:     P A v J A v J e vL     0 exp  1 k T L S L …….(5). Diferensiasi persamaan (5) terhadap vL dan mencari nilai nol dari turunan tersebut memberikan tegangan beban luar vL pada nilai maksimum P: J s ,maks. 0 k T e v J k T e v L P L P ,maks. 1 1 exp    ……(6) . Nilai rapat arus hubung singkat J s dan rapat arus jenuh berlawanan diketahui, maka nilai vL,maks.P dapat dievaluasi dengan cara coba-coba. Keluaran daya maksimum solar cell dapat dihitung dari:
  • 9. 9 A  v  J  J L ,maks. P 0 s L P e v k T P ,maks. maks. 1 ( )   ……(7). Pin Energi fluks insiden pada sel diketahui, yaitu A , maka efisiensi konversi pada daya maksimum: maks. A  v  J  J L P s P k T ,maks. in ,maks. 0 maks. in maks.   1 ( )             L P P e v P P ….(8). Mengingat fluks masukan energi ke solar cell pada umumnya konstan, efisiensi yang diberikan persamaan (8) juga merupakan efisiensi konversi maksimum yang mungkin, seperti telah ditunjukkan. Efisiensi konversi solar cell juga tidak dibatasi oleh efisiensi panas suatu siklus mesin kalor tetapi ada kerugian-kerugian yang tidak bisa dihindari, sehingga sangat membatasi kinerja sel. Dua kerugian utama, adalah kerugian sambungan dan spektrum. Kerugian sambungan merupakan kerugian karena aliran pembawa minor di dalam sambungan, bernilai -1 dengan menggunakan persamaan (1). Meskipun aliran ini biasanya kecil saja dibanding dengan aliran pembawa utama, tetapi tidak bisa diabaikan. Untuk solar cell dari silikon yang dihadapkan ke arah datangnya radiasi matahari, kerugian sambungan mengurangi efisiensi sampai 50%. Kerugian sambungan mengecil jika intensitas radiasi dinaikkan, karena hal ini
  • 10. menaikkan secara efektif vL seperti dalam persamaan (1). Pada waktu menaikkan intensitas radiasi haruslah berhati-hati benar, karena jika kenaikan temperatur T sangat tinggi, ini bisa 10 meniadakan kenaikan vL. Kerugian utama dalam solar cell ialah kerugian energi spektrum. Kerugian ini dihubungkan dengan spektrum energi dari foton yang datang dan energi perangsang dari material semikonduktor. Setiap foton dengan energi insiden kurang dari energi perangsang tidak dapat memproduksi pasangan ion dan kelebihan energi akan diubah menjadi energi panas, dan hilang. Foton yang mempunyai energi lebih besar dari energi perangsang secara normal akan membentuk satu pasang ion dan sisanya akan diubah menjadi panas, meskipun kelebihan energi ini bisa menolong untuk mencegah beberapa kombinasi ulang pasangan-pasangan ion. Untuk solar cell dari bahan silikon, nilai energi perangsang sebesar 1,1 eV dan kerugian spektrum untuk radiasi matahari lebih-kurang 50%. Masih ada kerugian kecil yang berkaitan dengan pengoperasian solar cell, termasuk diantaranya pemantulan foton, kombinasi ulang pasangan ion sebelum mencapai sambungan, juga kerugian karena panas Joule, terutama pada lapisan terluar semikonduktor yang tipis. Mengacu ke semua kerugian tersebut, efisiensi konversi maksimum suatu sel matahari silikon yang mempunyai efisiensi konversi praktis paling tinggi di banding sel lain, yaitu sebesar lebih-kurang 25% (efisiensi aktualnya berkisar antara 15 dan 20%). Solar cell mempunyai beberapa kelebihan dibanding sistem konversi enegi matahari yang lain. Solar cell itu sederhana, kompak, dan mempunyai perbandingan, daya terhadap berat yang sangat tinggi. Ini membuatnya sangat menarik untuk digunakan di luar angkasa. Solar cell tidak mempunyai bagian
  • 11. yang bergerak, memungkinkan menghasilkan total konversi energi sinar matahari menjadi energi listrik paling tinggi. Secara teoritis solar cell mempunyai umur yang tak terbatas meskipun pada kenyataannya sel ini juga menderita kerusakan karena radiasi, terutama oleh hantaman partikal bermuatan energi tinggi seperti elekton dalam sabuk radiasi van Allen di sekeliling bumi. Kerusakan radiasi dalam solar cell silikon dapat 11 dikurangi dengan menggunakan susunan n di atas p . Suatu masalah yang berkenaan dengan sistem konversi energi sinar matahari terhadap bumi, bahwa sistem harus disatukan dengan sistem penyimpan energi atau dengan jenis sistem konversi lain untuk mencatu energi pada malam hari atau pada siang hari yang mendung. Pesawat ruang angkasa yang diorbitkan juga membutuhkan suatu sistem penyimpan enegi untuk memberikan energi pada waktu pesawat angkasa berada di balik bayangan bumi. Batere-batere penyimpan biasa dipakai bersama sistem solar cell berdaya kecil.
  • 12. Suatu voltage bias ke depan (vL) bekerja melewati sambungan, menaikkan aliran pembawa utama (elektron untuk material p dan lubang-lubang untuk material n ) lewat sambungan seperti ditunjukkan dalam Gambar 1.(b). J (rapat arus bersih) yang melewati sambungan dirumuskan dengan: 1     J J e vL    0 exp  1 k T ……(1), dengan: J0 = rapat arus beban jenuh berlawanan. Operasi sel fotoelektrik adalah sedemikian rupa, sehingga sebagian arus yang dibangkitkan oleh efek fotoelektrik J s dilangsir lewat tahanan dalam sel jika tidak ada beban dalam sama sekali. Bagian
  • 13. rapat arus dalam sel yang pergi melalui beban luar adalah J L , dan memberikan persamaan: 2 J L  J s  J ……(2). Substitusi persamaan (1) ke (2) didapatkan: J J J evL L s …..(3).   exp  1 0 kT    Untuk vL sama dengan nol, yaitu pada kondisi hubungan pendek, bentuk eksponensial pada jumlah terakhir mendekati satu dan J L = J s , yaitu rapat arus hubung singkat. Nilai J s adalah fungsi fluks foton yang datang.
  • 14. 3 Daya keluaran yang diperoleh dari solar cell: P  vL J L A……(4), dengan A = luas permukaan sel. Substitusi persamaan (3) ke (4) memberikan:     P A v J A v J e vL     0 exp  1 k T L S L …….(5).
  • 15. Diferensiasi persamaan (5) terhadap vL dan mencari nilai nol dari turunan tersebut memberikan tegangan beban luar vL pada nilai maksimum P: 4 J s ,maks. 0 k T e v J k T e v L P L P ,maks. 1 1 exp    ……(6).
  • 16. Nilai rapat arus hubung singkat J s dan rapat arus jenuh berlawanan diketahui, maka nilai vL,maks.P dapat dievaluasi dengan cara coba-coba. 5 Keluaran daya maksimum solar cell dapat dihitung dari: A  v  J  J L ,maks. P 0 s L P e v k T P ,maks. maks. 1 ( )   ……(7). Pin Energi fluks insiden pada sel diketahui, yaitu A , maka efisiensi konversi pada daya maksimum:
  • 17. 6 maks. A  v  J  J L P s P k T ,maks. in ,maks. 0 maks. in maks.   1 ( )             L P P e v P P ….(8) .
  • 18. Daerah sambungan Jenis - n Jenis - p Sabuk konduksi Aliran elektronyang sama padakeduaarah Vo Aliranlubangyang sama pada keduaarah Sabukvalensi Eg Eo Level Fermi Sabukkonduksi Jenis - n Jenis - p Aliranelektron kelebihan Vo -VL Alirankelebihan lubang Sabukvalensi Eo Level Fermi Energi elektron E Eg Eg (a) tanpa voltage vL (b) dengan voltage Energi elektron E vL Gambar 1. Distribusi muatan pada suatu semikonduktor 1 sambungan jenis n - p Sambungan p-n Silikon jenis p Silikon jenis n Foton energi cahaya dari matahari - 1,0 in Aliran elektron 0,0001 in 0,04 in Beban Gambar 2. Diagram skematis suatu jenis solar cell
  • 19. 2 D aerah Jenis - n sambungan Jenis - p Vo - VL Eg hv hv Gambar 3. Pembawa muatan yang disebabkan penyinaran sel matahari
  • 20. Titik daya maksimum Resistans beban 10  0,1 0 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 3 80 70 60 50 40 30 20 10 Arus luaran (mA) Level iluminasi 125 mW cm2 100 mW cm2 50 mW cm2 Segiempat daya maksimum 100  5  Tegangan luaran (V) Gambar 4. Karakteristik arus-tegangan solar cell
  • 21. 4