SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN I
UJI KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL FOTOVOLTAIK
(ACARA 1)
Disusun oleh :
Nama : 1. Sukma Sewiji H1E014046
2. M. Arsya Adzma S H1E014056
3. Adib Meiditha Wibowo H1E014057
Asisten : Azmie Risyad
Hari, Tanggal :
Pelaksanaan Praktikum : Kamis, 13 Oktober 2016
Pengumpulan Laporan : Selasa, 1 November 2016
LABORATORIUM MATERIAL DAN EKSPERIMEN
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2016
ABSTRAK
Solar sel atau panel surya yaitu alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah
energi cahaya menjadi listrik dimana energi cahaya tersebut bersumber dari
cahaya matahari yang ramah lingkungan, sedangkan surya merupakan sebuah
elemen semi konduktor yang dapat mengkonversi energi surya menjadi energi
listrik berdasarkan efek fotovoltaik. Percobaan Uji Karakteristik Arus dan
Tegangan Sel Fotovoltaik bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik sel
surya, melakukan pengukuran karakteristik sel surya, dan menggambarkan grafik
arus keluaran terhadap tegangan untuk berbagai intensitas cahaya. Alat dan bahan
yang digunakan berupa sel fotovoltaik, MMD, lampu, kabel penghubung, dan
rheostat dimana semua alat dan bahan dirangkai serta digunakan untuk mengukur
intensitas cahaya yang berasal dari lampu dan matahari. Berdasarkan percobaan
tersebut didapat nilai tegangan dan arus yang kemudian dibuat grafik hubungan
arus terhadap tegangan.
Kata Kunci: Sel surya, grafik arus-tegangan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matahari merupakan sumber energi yang potensial bagi kebutuhan
manusia. Energi tersebut bisa didapat dari panas yang merambat sampai
permukaan bumi atau cahaya yang jatuh sampai permukaan bumi. Beberapa
penelitian menyatakan bahwa dengan mengubah cahaya matahari terutama
intensitas matahari dengan solar sel dapat dibuat sumber energi listrik untuk
konsumsi manusia (Yuliananda, dkk., 2015) karena teknologi sel surya
merupakan teknologi konversi dengan mengubah energi matahari menjadi
energi listrik.
Sel surya dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain monokristal
silikon, polikristal silikon, dan amorf silikon. Polikristal lebih banyak dipakai
saat ini karena proses pembuatannya lebih mudah dengan tingkat efisiensi
yang sedang.
Karakteristik sel surya dapat dilihat dari parameter-parameter pada kurva
IV seperti arus hubungan singkat (Isc), tegangan rangkaian terbuka (Voc),
dan faktor pengisian (FF). Sel surya dapat diterapkan dalam penerapan
praktis. Akan tetapi, perlu diketahui karakteristik listrik sel surya baik secara
teoritis mau pun eksperimen (Karina dan Satwiko, 2012).
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum Uji Karakteristik Arus dan Tegangan Sel Fotovoltaik,
yaitu:
1. Mendeskripsikan bahwa karakteristik sel surya ditentukan oleh intensitas
cahaya yang jatuh pada permukaan sel
2. Mengukur karakteristik sel surya terhadap variabel intensitas cahaya
3. Menggambar grafik arus keluaran (I) terhadap tegangan (V) untuk
berbagai intensitas cahaya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Solar sel atau panel surya yaitu alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah
energi cahaya menjadi listrik dimana energi cahaya tersebut bersumber dari
cahaya matahari yang ramah lingkungan, sedangkan surya merupakan sebuah
elemen semi konduktor yang dapat mengkonversi energi surya menjadi energi
listrik berdasarkan efek fotovaoltaik (Suyanto, 2014). Ketika sel disusun secara
seri maka akan menghasilkan arus yang sama dan tegangan bertambah, sedangkan
jika disusun secara paralel maka akan menghasilkan tegangan yang sama namun
jumlah arus lebih besar (Karina dan Satwiko, 2012).
Gambar 2.1 Skema Sel Surya (Suyanto, 2014)
Sel surya dapat dimodelkan sebagai sumber arus yang diparalelkan dengan
dioda. Ketika tidak ada cahaya untuk membangkitkan arus listrik, maka sel surya
berjalan seperti dioda (ID). Ketika intensitas cahaya meningkat, maka sel surya
berfungsi sebagai sumber energi dan arus (II).
Gambar 2.2 Rangkaian Ekuivalen pada Sel Tunggal (Karina dan Satwiko, 2012)
Pembangkitan energi listrik pada sel surya terjadi karena efek fotolistrik (efek
fotovoltaik), yaitu efek yang terjadi akibat energi foton dengan panjang
gelombang tertentu lebih besar dibanding energi ambang semikonduktor. Hal ini
menyebabkan elektron berpindah dari pita valensi (N) menuju pita konduksi (P)
dan meninggalkan hole pada pita valensi, selanjutnya dua buah muatan (pasangan
elektron-hole) dibangkitkan. Aliran elektron-hole yang terjadi apabila
dihubungkan ke beban listrik melalui penghantar akan menghasilkan arus listrik
(Suyanto, 2014).
Gambar 2.3 Karakteristik Arus terhadap Tegangan (Karina dan Satwiko, 2012)
Parameter yang biasa digunakan untuk menentukan output karakteristik sel
fotovoltaik, yaitu:
1. Arus hubungan terbuka, yaitu arus keluaran maksimum dari sel surya pada
kondisi tidak ada resistansi
2. Tegangan rangkaian terbuka, yaitu kapasitas tegangan maksimum yang
dapat dicapai pada saat tidak adanya arus
3. Daya maksimum pada Gambar 2.3 berada pada titik A
4. Faktor pengisian merupakan harga yang mendekati konstanta suatu sel
fotovoltaik tertentu
5. Jika nilai faktor pengisian lebih tinggi dari 0,7 maka sel tersebut lebih baik
(Karina dan Satwiko, 2012).
BAB III
METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 13 Oktober 2016 yang
bertempat di Laboratorium Fisika Material Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Jenderal Soedirman.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Uji Karakteristik Arus dan
Tegangan Sel Fotovoltaik dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Alat dan Bahan
No Nama Alat dan Bahan Jumlah
1 Sel fotovoltaik 1
2 MMD amperemeter 1
3 MMD voltmeter 1
4 Rheostat (tahanan geser) 1
5 Lampu pijar 1
6 Kabel penghubung 6
3.3 Prosedur Percobaan
Langkah percobaan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu dengan cahaya
yang berasal lampu pijar dan cahaya matahari.
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
2. Menempatkan sel fotovoltaik di bawah lampu pijar dengan negatif sel
fotovoltaik dihubungkan dengan ground rheostat dan positif rheostat ke
MMD yang diatur amperemeter.
3. Mengatur MMD dalam voltmeter kemudian merangkai rheostat secara
paralel
4. Mencatat nilai tegangan pada voltmeter dan arus pada amperemeter di
setiap tahanan (Rs)
5. Menyinggungkan kabel penghubung dengan hambatan secara bertahap
sampai arus turun mendekati nilai nol
6. Melakukan langkah 1-5 untuk sumber cahaya matahari langsung
7. Membuat grafik I-V.
3.4 Flowchart
Mulai
A. Satu UnitSel Fotovoltaik
B. Duaunit MMD
C. Satu unit Rheostat
D. Satu unit Lampu Pijar
E. 6 buah Kabel Penghubung
F. Cahaya Matahari
A. Menempatkan sel fotovoltaik di
bawah lampu pijar.
B. Merangkai sel fotovoltaik dengan
duabuah MMD (Amperemeter,
Voltmeter) dan rheostat.
C. Menyinggung kabelpenghubung
dengan hambatan secarabertahap
hingga arsmendekati nol
R, V, I,
Grafik V-I
Akhir
Melakukankembalipengukuranuntuk
cahaya matahari.
Grafik I-V
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan, didapatkan data
pengukuran nilai tegangan dan arus dengan sumber intensitas cahaya dari lampu
halogen. Hasil pengukuran tersaji pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Tegangan dan Arus dengan Sumber Intensitas Cahaya dari Lampu Hologen
Berdasarkan pengukuran kedua, didapatkan data pengukuran nilai
tegangan dan arus dengan sumber intensitas cahaya dari matahari sebagai berikut.
Tabel 4.2 Data Tegangan dan Arus dengan Sumber Intensitas Cahaya dari Matahari
No Rx Vx (miliVolt) Ix (Ampere) Ess(miliVolt)
1 10 0.013 1.28 12.813
2 20 0.108 1.71 34.308
3 30 0.02 1.93 57.92
4 40 0.022 2.01 80.422
5 50 0.023 2.11 105.523
6 60 0.024 2.20 132.024
7 70 0.024 2.26 158.224
8 80 0.025 2.29 183.225
9 90 0.025 2.33 209.725
10 100 0.025 2.36 236.025
No Rx Vx (miliVolt) Ix (Ampere) Ess(miliVolt)
1 10 0.088 43.5 435.088
2 20 0.094 46.1 922.094
3 30 0.090 43.8 1314.09
4 40 0.088 43.0 1720.088
5 50 0.086 43.1 2155.086
6 60 0.087 43.30 2598.087
7 70 0.088 43.8 3066.088
8 80 0.089 43.8 3504.089
9 90 0.090 43.8 3942.09
10 100 0.092 43.9 4390.092
4.2 Pembahasan
Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh maka dapat dibuat grafik
hubungan variasi antara nilai arus terhadap tegangan. Grafik hubungan ini
terdiri dari dua grafik dimana cahaya grafik pertama bersumber dari lampu
halogen dan cahaya grafik kedua sumber dari cahaya matahari. Grafik
hubungan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2.
Gambar 4.1 Grafik Variasi Tegangan dan Arus dengan Sumber Lampu Halogen
Gambar 4.2 Grafik Variasi Tegangan dan Arus dengan Sumber Cahaya Matahari
Percobaan Uji Karakteristik Arus dan Tegangan Sel Fotovoltaik dilakukan
dengan menggunakan sel photovoltaic untuk katalis pengubah intensitas cahaya
menjadi tegangan (Paul & Kenneth, 1982). Sumber intensitas cahaya pada
percobaan ini, yaitu cahaya lampu halogen dan cahaya matahari. Hasil
karakteristik arus-tegangan dengan sumber cahaya lampu halogen dapat dilihat
pada Gambar 4.1 dan karakteristik arus-tegangan dengan sumber cahaya
matahari dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Data pada Gambar 4.1 merupakan hubungan arus dan tegangan yang
berbanding lurus dimana semakin besar nilai resistor maka nilai arus dan
nilai tegangan yang dihasilkan semakin besar. Data yang diperoleh pada Gambar
4.2, yaitu ketidakkonsistenan nilai arus dan tegangan yang naik turun. Terdapat
perbedaaan yang terjadi pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2. Perbedaan ini terjadi
karena perbedaan sumber yang digunakan. Besar intensitas cahaya pada lampu
pijar berada dikisaran 5w = 235lm, 8w = 430lm, 11w = 620lm, 14w = 810lm
(Kaskus.co.id), sedangkan intensitas cahaya pada matahari lebih besar dari 810lm.
Besarnya perbedaan intensitas ini akan sangat berpengaruh pada hasil tegangan
yang keluar pada sel fotovoltaik.
Gambar 4.3 Grafik Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Karakteristik Arus-Tegangan Sel
Surya (Ajeng, 2013)
Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 jauh berbeda dibandingkan dengan grafik
referensi (Gambar 4.3). Data yang ideal pada percobaan dengan sumber lampu
halogen, yaitu semakin besar nilai resistor maka nilai arusnya akan tetap konstan
dan nilai tegangannya akan naik secara logaritmik sehingga grafik akan menurun.
Akan tetapi, data yang didapat adalah grafik yang semakin naik. Hal ini terjadi
karena beberapa faktor, yaitu:
1. Radiasi matahari
Radiasi matahari di bumi dan berbagai lokasi bervariasi serta sangat
bergantung pada keadaan spektrum solar ke bumi. Insolation solar matahari
akan banyak berpengaruh pada arus dan tegangan
2. Kecepatan angin bertiup
Kecepatan tiupan angin di sekitar lokasi sel surya dapat membantu
mendinginkan permukaan temperatur sel surya sehingga energi cahaya yang
menimpa permukaan sel kurang maksimum
3. Keadaan atmosfir bumi
Keadaan atmosfir bumi berawan, mendung, jenis partikel di udara, asap, uap
air udara (Rh), kabut, dan polusi sangat menentukan nilai arus listrik dari sel
surya. Saat melakukan praktikum, ada sedikit polusi sehingga pengukuran nilai
arus kurang maksimum
4. Orientasi panel atau larik sel surya
Arah dan sudut orientasi dari rangkaian sel surya ke arah matahari secara
optimum sangat penting agar panel surya dapat menghasilkan energi
maksimum. Sebagai guidline, untuk lokasi yang terletak di garis lintang
belahan Utara, maka panel surya sebaiknya diorientasikan ke Selatan. Akan
tetapi, saat praktikum berlangsung tidak memperhatikan arah dan sudut
orientasi
5. Posisi sel surya terhadap matahari
Cahaya matahari yang jatuh ke permukaan sel surya harus tegak lurus agar
didapatkan energi maksimum 1000 W/m2
(Yuliananda, dkk., 2015). Akan
tetapi, posisi sel surya berubah-ubah saat praktikum berlangsung.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan:
1. Karakteristik sel surya ditentukan oleh intensitas cahaya dimana hal
tersebut berhubungan dengan arus dan tegangan yang dihasilkan ketika
sel mendapat penyinaran. Hubungan tegangan dan arus tersebut tersaji
pada Gambar 4.3. Grafik tersebut menunjukan bahwa pada temperatur 25
, besarnya arus listrik sel surya berbanding lurus dengan intensitas
cahaya, sedangkan tegangan listrik sel surya berubah secara logaritmik.
Arus dan tegangan maksimum terjadi pada saat sel surya menghasilkan
daya maksimum
2. Pengukuran yang dilakukan menggunakan dua sumber dimana sumber
pertama berasal dari lampu halogen dan sumber kedua berasal dari cahaya
matahari. Hasil percobaan tersebut dapat dilihat di Tabel 4.1 dan Tabel
4.2
3. Grafik arus keluaran (I) terhadap tegangan (V) untuk berbagai intensitas
cahaya dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2.
5.2 Saran
Setelah melakukan praktikum, kami menyarankan beberapa hal, yaitu:
1. Menyediakan cadangan alat-alat praktikum, sehingga ketika terjadi
anomali ketika praktikum dapat dilakukan percobaan kembali dengan
mengganti alat sebelumnya
2. Melakukan penyediaan alat yang baru.
DAFTAR PUSTAKA
Ajeng, Pengukuran Karakteristik Sel Surya, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung,
2013.
http://www.kaskus.co.id/thread/536319b71e0bc31e0c8b4605/perbandingan-daya-
dan-intensitas-cahaya-lampu-led-dan-lampu-neon/, 31 Oktober 2016, 23.00
WIB.
Karina dan Satwiko, Studi Karakteristik Arus-Tegangan (Kurva I-V) pada Sel
Tunggal Polikristal Silikon serta Pemodelannya, Universitas Negeri Jakarta,
Jakarta, 2012.
Paul & Kenneth, Basic Photovoltaic Principles and Methods, Technical
Information Office, 1982.
Suyanto, PEMANFAATAN SOLAR CELL SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK
TERBARUKAN, AKPRIND, Yogyakarta, 2014.
Yuliananda, dkk., PENGARUH PERUBAHAN INTENSITAS MATAHARI
TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SURYA, Universitas 17 Agustus
1945, Surabaya, 2015.
LAMPIRAN
Gambar Data Pengamatan (1)
Gambar Data Pengamatan (2)
Gambar Pengukuran Arus dan Tegangan dengan Sumber Cahaya Lampu Halogen
Gambar Pengukuran Arus dan Tegangan dengan Sumber Cahaya Matahari

More Related Content

What's hot

Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanLaporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanMutiara_Khairunnisa
 
Polarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikPolarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikMerah Mars HiiRo
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)SMP IT Putra Mataram
 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikNurfaizatul Jannah
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiDwi Karyani
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLatifatul Hidayah
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCWahyu Pratama
 
Eksperimen hamburan rutherford kel. 1
Eksperimen hamburan rutherford kel. 1Eksperimen hamburan rutherford kel. 1
Eksperimen hamburan rutherford kel. 1Arintya Wahyuningtyas
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
 
Fisika Inti
Fisika Inti Fisika Inti
Fisika Inti FKIP UHO
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)FEmi1710
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikwindyramadhani52
 

What's hot (20)

Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanLaporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
 
Polarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikPolarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrik
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
 
Teori Pita Energi
Teori Pita EnergiTeori Pita Energi
Teori Pita Energi
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
 
Rpp sumber energi
Rpp sumber energiRpp sumber energi
Rpp sumber energi
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materi
 
4.hukum gauss
4.hukum gauss4.hukum gauss
4.hukum gauss
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
 
Fisika inti dan radioaktif
Fisika inti dan radioaktifFisika inti dan radioaktif
Fisika inti dan radioaktif
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Laporan cincin newton optik
Laporan cincin newton optik Laporan cincin newton optik
Laporan cincin newton optik
 
Eksperimen hamburan rutherford kel. 1
Eksperimen hamburan rutherford kel. 1Eksperimen hamburan rutherford kel. 1
Eksperimen hamburan rutherford kel. 1
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
 
Fisika Inti
Fisika Inti Fisika Inti
Fisika Inti
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 

Similar to FOTOVOLTAIK

Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.Photovoltaic
Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.PhotovoltaicSel.Surya_Solar.Cell_Solar.Photovoltaic
Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.PhotovoltaicBogor
 
Laporan Resmi Percobaan Photovoltaic
Laporan Resmi Percobaan PhotovoltaicLaporan Resmi Percobaan Photovoltaic
Laporan Resmi Percobaan PhotovoltaicLatifatul Hidayah
 
Ringkasan tentang Solar Cell
Ringkasan tentang Solar CellRingkasan tentang Solar Cell
Ringkasan tentang Solar CellBogor
 
Pemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptx
Pemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptxPemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptx
Pemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptxSyafiraAyuCahyani2
 
Laporan Praktikum LR03
Laporan Praktikum LR03Laporan Praktikum LR03
Laporan Praktikum LR03userindo
 
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahayaLaporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahayafikar zul
 
081211332010 efek fotolistrik
081211332010 efek fotolistrik081211332010 efek fotolistrik
081211332010 efek fotolistrikFakhrun Nisa
 
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faradaymakalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faradaynoussevarenna
 
Materi fister rekayasa pembangkit listrik
Materi  fister rekayasa pembangkit listrikMateri  fister rekayasa pembangkit listrik
Materi fister rekayasa pembangkit listrikAdhi Susanto
 
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Aris Widodo
 
Modul Fisika 2019.pdf
Modul Fisika 2019.pdfModul Fisika 2019.pdf
Modul Fisika 2019.pdffarisabqari1
 

Similar to FOTOVOLTAIK (20)

Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.Photovoltaic
Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.PhotovoltaicSel.Surya_Solar.Cell_Solar.Photovoltaic
Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.Photovoltaic
 
Laporan Resmi Percobaan Photovoltaic
Laporan Resmi Percobaan PhotovoltaicLaporan Resmi Percobaan Photovoltaic
Laporan Resmi Percobaan Photovoltaic
 
Ringkasan tentang Solar Cell
Ringkasan tentang Solar CellRingkasan tentang Solar Cell
Ringkasan tentang Solar Cell
 
Pemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptx
Pemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptxPemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptx
Pemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptx
 
Laporan Praktikum LR03
Laporan Praktikum LR03Laporan Praktikum LR03
Laporan Praktikum LR03
 
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahayaLaporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
 
Solar Cell
Solar CellSolar Cell
Solar Cell
 
081211332010 efek fotolistrik
081211332010 efek fotolistrik081211332010 efek fotolistrik
081211332010 efek fotolistrik
 
R2 efek fotolistrik
R2 efek fotolistrikR2 efek fotolistrik
R2 efek fotolistrik
 
efek fotolistrik.pptx
efek fotolistrik.pptxefek fotolistrik.pptx
efek fotolistrik.pptx
 
Photovoltaic
PhotovoltaicPhotovoltaic
Photovoltaic
 
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faradaymakalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
 
Materi fister rekayasa pembangkit listrik
Materi  fister rekayasa pembangkit listrikMateri  fister rekayasa pembangkit listrik
Materi fister rekayasa pembangkit listrik
 
BAB V GAYA LORENTZ
BAB V GAYA LORENTZBAB V GAYA LORENTZ
BAB V GAYA LORENTZ
 
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
 
Modul Fisika 2019.pdf
Modul Fisika 2019.pdfModul Fisika 2019.pdf
Modul Fisika 2019.pdf
 
LISTRIK STATIS.ppt
LISTRIK STATIS.pptLISTRIK STATIS.ppt
LISTRIK STATIS.ppt
 
Konsep cahaya di atas cahaya
Konsep cahaya di atas cahayaKonsep cahaya di atas cahaya
Konsep cahaya di atas cahaya
 
Laporan 5 alkp
Laporan 5 alkpLaporan 5 alkp
Laporan 5 alkp
 
Laporan avometer
Laporan avometerLaporan avometer
Laporan avometer
 

Recently uploaded

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 

Recently uploaded (11)

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 

FOTOVOLTAIK

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN I UJI KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL FOTOVOLTAIK (ACARA 1) Disusun oleh : Nama : 1. Sukma Sewiji H1E014046 2. M. Arsya Adzma S H1E014056 3. Adib Meiditha Wibowo H1E014057 Asisten : Azmie Risyad Hari, Tanggal : Pelaksanaan Praktikum : Kamis, 13 Oktober 2016 Pengumpulan Laporan : Selasa, 1 November 2016 LABORATORIUM MATERIAL DAN EKSPERIMEN JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2016
  • 2. ABSTRAK Solar sel atau panel surya yaitu alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah energi cahaya menjadi listrik dimana energi cahaya tersebut bersumber dari cahaya matahari yang ramah lingkungan, sedangkan surya merupakan sebuah elemen semi konduktor yang dapat mengkonversi energi surya menjadi energi listrik berdasarkan efek fotovoltaik. Percobaan Uji Karakteristik Arus dan Tegangan Sel Fotovoltaik bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik sel surya, melakukan pengukuran karakteristik sel surya, dan menggambarkan grafik arus keluaran terhadap tegangan untuk berbagai intensitas cahaya. Alat dan bahan yang digunakan berupa sel fotovoltaik, MMD, lampu, kabel penghubung, dan rheostat dimana semua alat dan bahan dirangkai serta digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang berasal dari lampu dan matahari. Berdasarkan percobaan tersebut didapat nilai tegangan dan arus yang kemudian dibuat grafik hubungan arus terhadap tegangan. Kata Kunci: Sel surya, grafik arus-tegangan.
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matahari merupakan sumber energi yang potensial bagi kebutuhan manusia. Energi tersebut bisa didapat dari panas yang merambat sampai permukaan bumi atau cahaya yang jatuh sampai permukaan bumi. Beberapa penelitian menyatakan bahwa dengan mengubah cahaya matahari terutama intensitas matahari dengan solar sel dapat dibuat sumber energi listrik untuk konsumsi manusia (Yuliananda, dkk., 2015) karena teknologi sel surya merupakan teknologi konversi dengan mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Sel surya dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain monokristal silikon, polikristal silikon, dan amorf silikon. Polikristal lebih banyak dipakai saat ini karena proses pembuatannya lebih mudah dengan tingkat efisiensi yang sedang. Karakteristik sel surya dapat dilihat dari parameter-parameter pada kurva IV seperti arus hubungan singkat (Isc), tegangan rangkaian terbuka (Voc), dan faktor pengisian (FF). Sel surya dapat diterapkan dalam penerapan praktis. Akan tetapi, perlu diketahui karakteristik listrik sel surya baik secara teoritis mau pun eksperimen (Karina dan Satwiko, 2012). 1.2 Tujuan Tujuan dari praktikum Uji Karakteristik Arus dan Tegangan Sel Fotovoltaik, yaitu: 1. Mendeskripsikan bahwa karakteristik sel surya ditentukan oleh intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan sel 2. Mengukur karakteristik sel surya terhadap variabel intensitas cahaya 3. Menggambar grafik arus keluaran (I) terhadap tegangan (V) untuk berbagai intensitas cahaya
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Solar sel atau panel surya yaitu alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah energi cahaya menjadi listrik dimana energi cahaya tersebut bersumber dari cahaya matahari yang ramah lingkungan, sedangkan surya merupakan sebuah elemen semi konduktor yang dapat mengkonversi energi surya menjadi energi listrik berdasarkan efek fotovaoltaik (Suyanto, 2014). Ketika sel disusun secara seri maka akan menghasilkan arus yang sama dan tegangan bertambah, sedangkan jika disusun secara paralel maka akan menghasilkan tegangan yang sama namun jumlah arus lebih besar (Karina dan Satwiko, 2012). Gambar 2.1 Skema Sel Surya (Suyanto, 2014) Sel surya dapat dimodelkan sebagai sumber arus yang diparalelkan dengan dioda. Ketika tidak ada cahaya untuk membangkitkan arus listrik, maka sel surya berjalan seperti dioda (ID). Ketika intensitas cahaya meningkat, maka sel surya berfungsi sebagai sumber energi dan arus (II). Gambar 2.2 Rangkaian Ekuivalen pada Sel Tunggal (Karina dan Satwiko, 2012) Pembangkitan energi listrik pada sel surya terjadi karena efek fotolistrik (efek fotovoltaik), yaitu efek yang terjadi akibat energi foton dengan panjang
  • 5. gelombang tertentu lebih besar dibanding energi ambang semikonduktor. Hal ini menyebabkan elektron berpindah dari pita valensi (N) menuju pita konduksi (P) dan meninggalkan hole pada pita valensi, selanjutnya dua buah muatan (pasangan elektron-hole) dibangkitkan. Aliran elektron-hole yang terjadi apabila dihubungkan ke beban listrik melalui penghantar akan menghasilkan arus listrik (Suyanto, 2014). Gambar 2.3 Karakteristik Arus terhadap Tegangan (Karina dan Satwiko, 2012) Parameter yang biasa digunakan untuk menentukan output karakteristik sel fotovoltaik, yaitu: 1. Arus hubungan terbuka, yaitu arus keluaran maksimum dari sel surya pada kondisi tidak ada resistansi 2. Tegangan rangkaian terbuka, yaitu kapasitas tegangan maksimum yang dapat dicapai pada saat tidak adanya arus 3. Daya maksimum pada Gambar 2.3 berada pada titik A 4. Faktor pengisian merupakan harga yang mendekati konstanta suatu sel fotovoltaik tertentu 5. Jika nilai faktor pengisian lebih tinggi dari 0,7 maka sel tersebut lebih baik (Karina dan Satwiko, 2012).
  • 6. BAB III METODE 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 13 Oktober 2016 yang bertempat di Laboratorium Fisika Material Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jenderal Soedirman. 3.2 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Uji Karakteristik Arus dan Tegangan Sel Fotovoltaik dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Alat dan Bahan No Nama Alat dan Bahan Jumlah 1 Sel fotovoltaik 1 2 MMD amperemeter 1 3 MMD voltmeter 1 4 Rheostat (tahanan geser) 1 5 Lampu pijar 1 6 Kabel penghubung 6 3.3 Prosedur Percobaan Langkah percobaan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu dengan cahaya yang berasal lampu pijar dan cahaya matahari. 1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan 2. Menempatkan sel fotovoltaik di bawah lampu pijar dengan negatif sel fotovoltaik dihubungkan dengan ground rheostat dan positif rheostat ke MMD yang diatur amperemeter. 3. Mengatur MMD dalam voltmeter kemudian merangkai rheostat secara paralel 4. Mencatat nilai tegangan pada voltmeter dan arus pada amperemeter di setiap tahanan (Rs)
  • 7. 5. Menyinggungkan kabel penghubung dengan hambatan secara bertahap sampai arus turun mendekati nilai nol 6. Melakukan langkah 1-5 untuk sumber cahaya matahari langsung 7. Membuat grafik I-V. 3.4 Flowchart Mulai A. Satu UnitSel Fotovoltaik B. Duaunit MMD C. Satu unit Rheostat D. Satu unit Lampu Pijar E. 6 buah Kabel Penghubung F. Cahaya Matahari A. Menempatkan sel fotovoltaik di bawah lampu pijar. B. Merangkai sel fotovoltaik dengan duabuah MMD (Amperemeter, Voltmeter) dan rheostat. C. Menyinggung kabelpenghubung dengan hambatan secarabertahap hingga arsmendekati nol R, V, I, Grafik V-I Akhir Melakukankembalipengukuranuntuk cahaya matahari. Grafik I-V
  • 8. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan, didapatkan data pengukuran nilai tegangan dan arus dengan sumber intensitas cahaya dari lampu halogen. Hasil pengukuran tersaji pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Tegangan dan Arus dengan Sumber Intensitas Cahaya dari Lampu Hologen Berdasarkan pengukuran kedua, didapatkan data pengukuran nilai tegangan dan arus dengan sumber intensitas cahaya dari matahari sebagai berikut. Tabel 4.2 Data Tegangan dan Arus dengan Sumber Intensitas Cahaya dari Matahari No Rx Vx (miliVolt) Ix (Ampere) Ess(miliVolt) 1 10 0.013 1.28 12.813 2 20 0.108 1.71 34.308 3 30 0.02 1.93 57.92 4 40 0.022 2.01 80.422 5 50 0.023 2.11 105.523 6 60 0.024 2.20 132.024 7 70 0.024 2.26 158.224 8 80 0.025 2.29 183.225 9 90 0.025 2.33 209.725 10 100 0.025 2.36 236.025 No Rx Vx (miliVolt) Ix (Ampere) Ess(miliVolt) 1 10 0.088 43.5 435.088 2 20 0.094 46.1 922.094 3 30 0.090 43.8 1314.09 4 40 0.088 43.0 1720.088 5 50 0.086 43.1 2155.086 6 60 0.087 43.30 2598.087 7 70 0.088 43.8 3066.088 8 80 0.089 43.8 3504.089 9 90 0.090 43.8 3942.09 10 100 0.092 43.9 4390.092
  • 9. 4.2 Pembahasan Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh maka dapat dibuat grafik hubungan variasi antara nilai arus terhadap tegangan. Grafik hubungan ini terdiri dari dua grafik dimana cahaya grafik pertama bersumber dari lampu halogen dan cahaya grafik kedua sumber dari cahaya matahari. Grafik hubungan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2. Gambar 4.1 Grafik Variasi Tegangan dan Arus dengan Sumber Lampu Halogen Gambar 4.2 Grafik Variasi Tegangan dan Arus dengan Sumber Cahaya Matahari
  • 10. Percobaan Uji Karakteristik Arus dan Tegangan Sel Fotovoltaik dilakukan dengan menggunakan sel photovoltaic untuk katalis pengubah intensitas cahaya menjadi tegangan (Paul & Kenneth, 1982). Sumber intensitas cahaya pada percobaan ini, yaitu cahaya lampu halogen dan cahaya matahari. Hasil karakteristik arus-tegangan dengan sumber cahaya lampu halogen dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan karakteristik arus-tegangan dengan sumber cahaya matahari dapat dilihat pada Gambar 4.2. Data pada Gambar 4.1 merupakan hubungan arus dan tegangan yang berbanding lurus dimana semakin besar nilai resistor maka nilai arus dan nilai tegangan yang dihasilkan semakin besar. Data yang diperoleh pada Gambar 4.2, yaitu ketidakkonsistenan nilai arus dan tegangan yang naik turun. Terdapat perbedaaan yang terjadi pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2. Perbedaan ini terjadi karena perbedaan sumber yang digunakan. Besar intensitas cahaya pada lampu pijar berada dikisaran 5w = 235lm, 8w = 430lm, 11w = 620lm, 14w = 810lm (Kaskus.co.id), sedangkan intensitas cahaya pada matahari lebih besar dari 810lm. Besarnya perbedaan intensitas ini akan sangat berpengaruh pada hasil tegangan yang keluar pada sel fotovoltaik. Gambar 4.3 Grafik Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Karakteristik Arus-Tegangan Sel Surya (Ajeng, 2013) Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 jauh berbeda dibandingkan dengan grafik referensi (Gambar 4.3). Data yang ideal pada percobaan dengan sumber lampu halogen, yaitu semakin besar nilai resistor maka nilai arusnya akan tetap konstan
  • 11. dan nilai tegangannya akan naik secara logaritmik sehingga grafik akan menurun. Akan tetapi, data yang didapat adalah grafik yang semakin naik. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, yaitu: 1. Radiasi matahari Radiasi matahari di bumi dan berbagai lokasi bervariasi serta sangat bergantung pada keadaan spektrum solar ke bumi. Insolation solar matahari akan banyak berpengaruh pada arus dan tegangan 2. Kecepatan angin bertiup Kecepatan tiupan angin di sekitar lokasi sel surya dapat membantu mendinginkan permukaan temperatur sel surya sehingga energi cahaya yang menimpa permukaan sel kurang maksimum 3. Keadaan atmosfir bumi Keadaan atmosfir bumi berawan, mendung, jenis partikel di udara, asap, uap air udara (Rh), kabut, dan polusi sangat menentukan nilai arus listrik dari sel surya. Saat melakukan praktikum, ada sedikit polusi sehingga pengukuran nilai arus kurang maksimum 4. Orientasi panel atau larik sel surya Arah dan sudut orientasi dari rangkaian sel surya ke arah matahari secara optimum sangat penting agar panel surya dapat menghasilkan energi maksimum. Sebagai guidline, untuk lokasi yang terletak di garis lintang belahan Utara, maka panel surya sebaiknya diorientasikan ke Selatan. Akan tetapi, saat praktikum berlangsung tidak memperhatikan arah dan sudut orientasi 5. Posisi sel surya terhadap matahari Cahaya matahari yang jatuh ke permukaan sel surya harus tegak lurus agar didapatkan energi maksimum 1000 W/m2 (Yuliananda, dkk., 2015). Akan tetapi, posisi sel surya berubah-ubah saat praktikum berlangsung.
  • 12. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan: 1. Karakteristik sel surya ditentukan oleh intensitas cahaya dimana hal tersebut berhubungan dengan arus dan tegangan yang dihasilkan ketika sel mendapat penyinaran. Hubungan tegangan dan arus tersebut tersaji pada Gambar 4.3. Grafik tersebut menunjukan bahwa pada temperatur 25 , besarnya arus listrik sel surya berbanding lurus dengan intensitas cahaya, sedangkan tegangan listrik sel surya berubah secara logaritmik. Arus dan tegangan maksimum terjadi pada saat sel surya menghasilkan daya maksimum 2. Pengukuran yang dilakukan menggunakan dua sumber dimana sumber pertama berasal dari lampu halogen dan sumber kedua berasal dari cahaya matahari. Hasil percobaan tersebut dapat dilihat di Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 3. Grafik arus keluaran (I) terhadap tegangan (V) untuk berbagai intensitas cahaya dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2. 5.2 Saran Setelah melakukan praktikum, kami menyarankan beberapa hal, yaitu: 1. Menyediakan cadangan alat-alat praktikum, sehingga ketika terjadi anomali ketika praktikum dapat dilakukan percobaan kembali dengan mengganti alat sebelumnya 2. Melakukan penyediaan alat yang baru.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Ajeng, Pengukuran Karakteristik Sel Surya, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, 2013. http://www.kaskus.co.id/thread/536319b71e0bc31e0c8b4605/perbandingan-daya- dan-intensitas-cahaya-lampu-led-dan-lampu-neon/, 31 Oktober 2016, 23.00 WIB. Karina dan Satwiko, Studi Karakteristik Arus-Tegangan (Kurva I-V) pada Sel Tunggal Polikristal Silikon serta Pemodelannya, Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, 2012. Paul & Kenneth, Basic Photovoltaic Principles and Methods, Technical Information Office, 1982. Suyanto, PEMANFAATAN SOLAR CELL SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TERBARUKAN, AKPRIND, Yogyakarta, 2014. Yuliananda, dkk., PENGARUH PERUBAHAN INTENSITAS MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SURYA, Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2015.
  • 15. Gambar Data Pengamatan (2) Gambar Pengukuran Arus dan Tegangan dengan Sumber Cahaya Lampu Halogen
  • 16. Gambar Pengukuran Arus dan Tegangan dengan Sumber Cahaya Matahari