Dokumen tersebut membahas standar akreditasi pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, khususnya bab 2 tentang penyelenggaraan pelayanan UKM. Terdapat 8 standar, 20 kriteria, dan 94 elemen penilaian yang menjabarkan tata cara perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan UKM di puskesmas secara terpadu dan berbasis masyarakat.
Ringkasan analisis hasil capaian program kesehatan lingkungan bulan Juni 2022 menunjukkan bahwa sebagian besar target tercapai, kecuali target rumah yang memenuhi syarat kesehatan yang belum tercapai karena kurangnya penyuluhan. Untuk memperbaiki hal ini, petugas akan meningkatkan kegiatan penyuluhan dan pembinaan mengenai rumah sehat.
Dokumen tersebut merupakan profil Dr. Dadang Solihin dan materi presentasinya tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP). Materi tersebut menjelaskan pentingnya TSP bagi manajemen perusahaan, konsep piramida TSP, manfaat TSP bagi berbagai pihak, dan acuan standar pelaksanaan TSP.
Modul ini membahas tentang membangun tim kerja Puskesmas yang efektif dan handal untuk mendukung pelaksanaan berbagai upaya kesehatan. Tim kerja Puskesmas tidak hanya melibatkan tenaga internal tetapi juga eksternal. Modul ini menjelaskan konsep dasar tim kerja, nilai-nilai SDM, komunikasi, dan kemitraan dalam membentuk tim kerja Puskesmas.
Program kerja CSSD RSUD Teluk Kuantan tahun 2019 meliputi pelayanan sterilisasi, pemantauan mutu sterilisasi, pemeliharaan sarana dan peralatan sterilisasi, pengendalian keselamatan pasien dan petugas, serta pengendalian mutu. Tujuannya untuk memenuhi standar sterilisasi dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, khususnya bab 2 tentang penyelenggaraan pelayanan UKM. Terdapat 8 standar, 20 kriteria, dan 94 elemen penilaian yang menjabarkan tata cara perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan UKM di puskesmas secara terpadu dan berbasis masyarakat.
Ringkasan analisis hasil capaian program kesehatan lingkungan bulan Juni 2022 menunjukkan bahwa sebagian besar target tercapai, kecuali target rumah yang memenuhi syarat kesehatan yang belum tercapai karena kurangnya penyuluhan. Untuk memperbaiki hal ini, petugas akan meningkatkan kegiatan penyuluhan dan pembinaan mengenai rumah sehat.
Dokumen tersebut merupakan profil Dr. Dadang Solihin dan materi presentasinya tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP). Materi tersebut menjelaskan pentingnya TSP bagi manajemen perusahaan, konsep piramida TSP, manfaat TSP bagi berbagai pihak, dan acuan standar pelaksanaan TSP.
Modul ini membahas tentang membangun tim kerja Puskesmas yang efektif dan handal untuk mendukung pelaksanaan berbagai upaya kesehatan. Tim kerja Puskesmas tidak hanya melibatkan tenaga internal tetapi juga eksternal. Modul ini menjelaskan konsep dasar tim kerja, nilai-nilai SDM, komunikasi, dan kemitraan dalam membentuk tim kerja Puskesmas.
Program kerja CSSD RSUD Teluk Kuantan tahun 2019 meliputi pelayanan sterilisasi, pemantauan mutu sterilisasi, pemeliharaan sarana dan peralatan sterilisasi, pengendalian keselamatan pasien dan petugas, serta pengendalian mutu. Tujuannya untuk memenuhi standar sterilisasi dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Kunjungan rumah dilakukan untuk pasien post stroke, hipertensi, dan gangguan jiwa untuk melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, memberikan edukasi kesehatan, dan mengontrol kondisi kesehatan pasien secara rutin. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain kurangnya dukungan dan kesadaran keluarga terhadap pengobatan, serta adanya pasien yang belum memiliki kartu BPJS. Upaya yang dilakukan mel
Dokumen tersebut membahas tentang akreditasi rumah sakit, termasuk dasar hukum dan regulasi yang mendukung pelaksanaan akreditasi rumah sakit, proses akreditasi, persyaratan pengajuan survey akreditasi, dan persiapan survey akreditasi rumah sakit."
Dokumen tersebut membahas kebijakan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia, termasuk tujuan, sasaran, skema pelaksanaan, proses distribusi vaksin, dan tahapan pelayanan vaksinasi."
Dokumen tersebut membahas rencana penataan Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Indonesia untuk mencapai layanan laboratorium yang terintegrasi dan bermutu guna mendukung upaya deteksi dini penyakit, surveilans berbasis laboratorium, serta peningkatan kesehatan masyarakat.
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas penerapan konsep One Health dan biosekuriti di peternakan dan pasar unggas untuk mencegah zoonosis dan resistensi antibiotik. Konsep One Health menekankan hubungan erat antara kesehatan manusia, hewan dan lingkungan, sementara biosekuriti bertujuan untuk mengelola risiko penyakit dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan. Dokumen ini menjelaskan pentingnya pendekatan terintegrasi antarsektor dalam
Mi2 a kb5 pengertian ketepatan, kelengkapan - kebenaran laporan pptpjj_kemenkes
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai tiga aspek penting dalam pelaporan epidemiologi, yaitu kelengkapan, ketepatan waktu, dan kebenaran laporan. Kelengkapan laporan mengacu pada persentase laporan yang diterima dari total laporan yang seharusnya diterima. Ketepatan waktu berkaitan dengan kesesuaian waktu pengiriman laporan. Kebenaran laporan menyangkut validitas data yang dilaporkan.
Petunjuk teknis ini menjelaskan konsep integrasi pelayanan kesehatan primer yang merupakan salah satu pilar transformasi sistem kesehatan Indonesia. Integrasi pelayanan dilaksanakan melalui empat klaster yaitu klaster kesehatan ibu dan anak, klaster kesehatan usia produktif dan lansia, klaster penanggulangan penyakit menular, serta klaster manajemen puskesmas. Pelayanan kesehatan primer akan diselenggarakan secara terintegrasi di ting
Permenkes nomor 66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...Ulfah Hanum
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur petunjuk operasional penggunaan dana alokasi khusus fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2018, yang bertujuan untuk membantu pembangunan kesehatan di daerah sesuai prioritas nasional. Dana tersebut akan dialokasikan untuk peningkatan fasilitas kesehatan dasar, rujukan, dan farmasi di seluruh Indonesia.
Arah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RSditjenyankes
Dokumen tersebut membahas berbagai upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu dan standar pelayanan kesehatan di Indonesia, termasuk melalui penguatan fasilitas kesehatan, peningkatan kompetensi sumber daya kesehatan, pemanfaatan teknologi informasi, serta implementasi akreditasi rumah sakit."
ASEAN MRA on Veterinary Practitioner - Forum Diskusi PDHI, Presentasi Zoom, 3...Tata Naipospos
Draf ASEAN Mutual Recognition Agreement on Veterinary Practitioner membahas kerangka kerja sama antar negara anggota ASEAN dalam mengakui kualifikasi dan lisensi praktisi kedokteran hewan. Draf ini mendefinisikan istilah kunci seperti praktisi kedokteran hewan asing dan negara asal, serta mengatur pengakuan kualifikasi praktisi asing, peran otoritas regulator profesi kedokteran hewan, dan mekanisme penyelesaian sengketa di
Kunjungan rumah dilakukan untuk pasien post stroke, hipertensi, dan gangguan jiwa untuk melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, memberikan edukasi kesehatan, dan mengontrol kondisi kesehatan pasien secara rutin. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain kurangnya dukungan dan kesadaran keluarga terhadap pengobatan, serta adanya pasien yang belum memiliki kartu BPJS. Upaya yang dilakukan mel
Dokumen tersebut membahas tentang akreditasi rumah sakit, termasuk dasar hukum dan regulasi yang mendukung pelaksanaan akreditasi rumah sakit, proses akreditasi, persyaratan pengajuan survey akreditasi, dan persiapan survey akreditasi rumah sakit."
Dokumen tersebut membahas kebijakan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia, termasuk tujuan, sasaran, skema pelaksanaan, proses distribusi vaksin, dan tahapan pelayanan vaksinasi."
Dokumen tersebut membahas rencana penataan Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Indonesia untuk mencapai layanan laboratorium yang terintegrasi dan bermutu guna mendukung upaya deteksi dini penyakit, surveilans berbasis laboratorium, serta peningkatan kesehatan masyarakat.
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas penerapan konsep One Health dan biosekuriti di peternakan dan pasar unggas untuk mencegah zoonosis dan resistensi antibiotik. Konsep One Health menekankan hubungan erat antara kesehatan manusia, hewan dan lingkungan, sementara biosekuriti bertujuan untuk mengelola risiko penyakit dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan. Dokumen ini menjelaskan pentingnya pendekatan terintegrasi antarsektor dalam
Mi2 a kb5 pengertian ketepatan, kelengkapan - kebenaran laporan pptpjj_kemenkes
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai tiga aspek penting dalam pelaporan epidemiologi, yaitu kelengkapan, ketepatan waktu, dan kebenaran laporan. Kelengkapan laporan mengacu pada persentase laporan yang diterima dari total laporan yang seharusnya diterima. Ketepatan waktu berkaitan dengan kesesuaian waktu pengiriman laporan. Kebenaran laporan menyangkut validitas data yang dilaporkan.
Petunjuk teknis ini menjelaskan konsep integrasi pelayanan kesehatan primer yang merupakan salah satu pilar transformasi sistem kesehatan Indonesia. Integrasi pelayanan dilaksanakan melalui empat klaster yaitu klaster kesehatan ibu dan anak, klaster kesehatan usia produktif dan lansia, klaster penanggulangan penyakit menular, serta klaster manajemen puskesmas. Pelayanan kesehatan primer akan diselenggarakan secara terintegrasi di ting
Permenkes nomor 66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...Ulfah Hanum
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur petunjuk operasional penggunaan dana alokasi khusus fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2018, yang bertujuan untuk membantu pembangunan kesehatan di daerah sesuai prioritas nasional. Dana tersebut akan dialokasikan untuk peningkatan fasilitas kesehatan dasar, rujukan, dan farmasi di seluruh Indonesia.
Arah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RSditjenyankes
Dokumen tersebut membahas berbagai upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu dan standar pelayanan kesehatan di Indonesia, termasuk melalui penguatan fasilitas kesehatan, peningkatan kompetensi sumber daya kesehatan, pemanfaatan teknologi informasi, serta implementasi akreditasi rumah sakit."
ASEAN MRA on Veterinary Practitioner - Forum Diskusi PDHI, Presentasi Zoom, 3...Tata Naipospos
Draf ASEAN Mutual Recognition Agreement on Veterinary Practitioner membahas kerangka kerja sama antar negara anggota ASEAN dalam mengakui kualifikasi dan lisensi praktisi kedokteran hewan. Draf ini mendefinisikan istilah kunci seperti praktisi kedokteran hewan asing dan negara asal, serta mengatur pengakuan kualifikasi praktisi asing, peran otoritas regulator profesi kedokteran hewan, dan mekanisme penyelesaian sengketa di
Mengapa Suatu Negara Memerlukan Veterinary Statutory Body (VSB)? - Forum Disk...Tata Naipospos
Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya suatu negara memiliki Veterinary Statutory Body (VSB) atau badan pengatur profesi kedokteran hewan. VSB berperan meregulasi praktik kedokteran hewan dengan menetapkan standar pendidikan, kode etik, dan melakukan pengawasan terhadap kompetensi dan perilaku profesional dokter hewan serta paraprofesional veteriner. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa langkah yang d
Peraturan Menteri Kesehatan No. 26 Tahun 2019 mengatur tentang pelaksanaan Undang-Undang No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan. Peraturan ini mengatur jenis perawat, perizinan berupa STRP dan SIPP, penyelenggaraan praktik keperawatan di fasilitas kesehatan dan tempat lain, serta pembinaan dan pengawasan praktik keperawatan.
Workshop Kurikulum Legislasi dan Etika Veteriner - FKH UGM, 25 November 2021Tata Naipospos
Ada kebutuhan untuk legislasi veteriner yang efektif untuk mengatur domain veteriner dan memungkinkan otoritas kompeten menjalankan fungsi untuk kesehatan hewan dan keamanan pangan."
PENTINGNYA LEGALITAS STR DAN SIPP BAGI PERAWAT.pptxrachmat sudrajat
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya legalitas STR dan SIPP bagi perawat sesuai dengan UU No. 38/2014 dan peraturan pelaksanaannya. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran dan implementasi visi misi DPD PPNI Jakarta Utara, termasuk kegiatan advokasi, musyawarah, bakti sosial, dan dukungan terhadap program imunisasi.
Undang-undang ini mengatur tentang praktik kedokteran di Indonesia. Konsil Kedokteran Indonesia dibentuk untuk melindungi masyarakat dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dari dokter dan dokter gigi. Konsil ini bertanggung jawab kepada Presiden dan berfungsi mengatur, mengesahkan, dan membina dokter serta dokter gigi.
Undang-undang ini mengatur tentang praktik kedokteran di Indonesia, mencakup pembentukan Konsil Kedokteran Indonesia yang bertugas melakukan registrasi dokter dan menetapkan standar pendidikan profesi, serta mengatur fungsi, tugas dan wewenang Konsil Kedokteran Indonesia dalam mengatur praktik kedokteran.
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Tata Naipospos
Optimalisasi peran karantina hewan sebagai otoritas veteriner di perbatasan dalam konteks pengendalian penyakit membahas pentingnya karantina hewan untuk mencegah penyebaran penyakit menular antar negara dan mengatur impor hewan dan produk hewannya. Dokumen ini juga membahas perlunya koordinasi yang baik antara berbagai otoritas terkait untuk menjalankan fungsi karantina hewan secara efektif.
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya Veterinary Statutory Body (VSB) bagi peningkatan kualitas profesi kedokteran hewan di Indonesia. Dokumen ini menjelaskan definisi profesi dokter hewan, peran pentingnya bagi masyarakat, serta unsur-unsur yang menentukan kualitas layanan kesehatan hewan seperti tenaga kerja kesehatan hewan dan kinerja layanan kesehatan hewan berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Hewan Dun
Peraturan ini mengatur pedoman pelayanan jasa medik veteriner yang meliputi ketentuan perizinan, persyaratan pelayanan, hak dan kewajiban tenaga kesehatan hewan, serta pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pelayanan. Tujuannya untuk memberikan arahan bagi terlaksananya sistem kesehatan hewan nasional melalui pelayanan jasa medik veteriner sesuai standar.
Similar to Peta Jalan Profesi Veteriner Indonesia Menuju VSB dan ASEAN MRA - AIHSP dan Ditjen PKH, 19 Desember 2020 (14)
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Tata Naipospos
The document provides details regarding an upcoming PVS Evaluation Follow-Up mission in Indonesia from 2-13 October 2023 that will evaluate the country's Veterinary Services. The previous PVS Evaluation in 2007 assessed Indonesia at Level 2, and a 2011 Gap Analysis set a target of Level 3 within 5 years. The upcoming mission will evaluate progress towards this Level 3 target. It outlines the scope of the evaluation, procedures to be followed, and provides an overview of data and documents that will be reviewed. Ideal sampling sites across different categories are also listed.
The document discusses challenges that remained from the 2011 Gap Analysis, including legislation, management and coordination, staff development, surveillance capabilities, and disease control programs. It notes that reports
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Tata Naipospos
Virus influenza aviar tingkat patogenisitas tinggi (HPAI) dan rendah (LPAI) masih menyebar luas di Indonesia, terutama di sektor perunggasan skala kecil. Virus-virus baru seperti LPAI H9N2 pertama kali dideteksi pada 2017. Pasar unggas hidup (PUH) memainkan peran penting dalam penyebaran berulang virus melalui kontak erat antara unggas dari berbagai daerah. Dinamika evolusi virus H5N1 menunjukkan be
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Tata Naipospos
1. WOAH bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang resistensi antimikroba melalui survei, pengembangan strategi komunikasi, dan materi edukasi.
2. Survei mengenai pengetahuan, sikap, dan praktik peternak unggas menunjukkan perlu ditingkatkannya pemahaman tentang penggunaan antibiotik.
3. Upaya berkelanjutan dibutuhkan untuk mempromosikan penggunaan
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Tata Naipospos
PMK dan penyakit hewan lainnya seperti LSD dan PPR merupakan penyakit lintas batas yang berpotensi menyebar dengan cepat dan menimbulkan dampak sosial ekonomi yang signifikan. Strategi pengendalian utama untuk PMK adalah karantina, vaksinasi, surveilans epidemiologi, zonasi, depopulasi, dan biosekuriti. Vaksinasi massal digunakan untuk mengendalikan wabah PMK di Indonesia, namun vaksin yang tersedia belum d
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Tata Naipospos
Kesejahteraan hewan memainkan peran penting dalam perdagangan internasional dan status kinerja layanan veteriner suatu negara. Standar kesejahteraan hewan internasional dipromosikan untuk maksimalkan implementasinya di seluruh dunia.
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Tata Naipospos
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas survei Knowledge, Attitude, and Practices (KAP) mengenai penggunaan antimikroba pada peternakan unggas di Indonesia.
2. Survei ini dilaksanakan di dua kabupaten di Jawa Timur, yaitu Blitar dan Malang, dengan target 60 peternak unggas.
3. Tujuan survei ini adalah untuk menilai pengetahuan, sikap, dan praktik peternak mengenai pen
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang lumpy skin disease (LSD) dari perspektif global. LSD merupakan penyakit menular yang penting secara ekonomi yang menyerang sapi. Penyakit ini telah menyebar dari Afrika ke berbagai belahan dunia. Perubahan iklim diduga berperan dalam penyebaran internasional penyakit ini. Pengendalian LSD meliputi vaksinasi, pembatasan lalu lintas ternak, dan pemusnahan hewan terinfeksi.
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas pengendalian lalu lintas ternak dan vaksinasi khususnya di daerah bebas penyakit mulut dan kuku. Dokumen menjelaskan tentang pola lalu lintas ternak, klasifikasi zona berdasarkan risiko penyakit, dan aturan lalu lintas berdasarkan situasi penyakit di suatu daerah.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
Peta Jalan Profesi Veteriner Indonesia Menuju VSB dan ASEAN MRA - AIHSP dan Ditjen PKH, 19 Desember 2020
1. Peta Jalan Profesi Veteriner Indonesia
Menuju ASEAN MRA dan VSB
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Ketua 2 Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI)
WEBINAR 2020 – MENGAPA DAN BAGAIMANA VSB DAN ASEAN MRA
BERDAMPAK PADA PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI INDONESIA
Sabtu, 19 Desember 2020
2. Mutual Recognition Agreement (MRA)
• Mutual Recognition Arrangement (MRA) di sektor jasa adalah elemen kunci
dari integrasi ASEAN dalam perdagangan jasa (trade in services).
• MRA memfasilitasi perdagangan jasa dengan memberikan pengakuan di
antara Negara-negara Anggota ASEAN untuk para profesional yang
berwenang, berlisensi atau disertifikasi oleh otoritas masing-masing dalam
kerangka MRA.
• MRA memungkinkan kualifikasi penyedia layanan (services suppliers), yang
diakui oleh pihak berwenang di negara asal mereka, untuk diakui bersama
oleh Negara-negara Anggota ASEAN lainnya yang adalah penandatangan MRA.
• MRA tidak diharapkan untuk mengesampingkan/membatalkan hukum
setempat, sebaliknya MRA hanya berlaku sesuai dengan hukum dan peraturan
yang berlaku di negara tuan rumah (host country).
2
3. MRA dalam perdagangan jasa
.
Melalui pertukaran informasi, MRA juga
bekerja menuju adopsi praktik terbaik (best
practices) tentang standar dan kualifikasi.
.
MRA adalah kerangka pengaturan yang dibuat
untuk mendukung liberalisasi dan
memfasilitasi perdagangan jasa.
MRA bertujuan untuk memfasilitasi
mobilitas tenaga kerja
profesional/trampil di ASEAN.
3
4. ASEAN MRAs
1. ASEAN Mutual Recognition Arrangements on Engineering Services (2005)
2. ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Nursing Services (2006)
3. ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Architectural Services (2007)
4. ASEAN Framework Arrangement on Mutual Recognition of Surveying
Qualifications (2007)
5. ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Dental Practitioners (2009)
6. ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Medical Practitioners (2009)
7. ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals (2012)
8. ASEAN Mutual Recognition Arrangement Framework on Accountacy
Services (2014).
4
6. Tujuan ASEAN MRA on Veterinary Practitioner
ARTIKEL I-TUJUAN
◉ Tujuan MRA adalah untuk:
1.1 memfasilitasi mobilitas dokter hewan masing-masing Negara Anggota
ASEAN;
1.2 bertukar informasi dan meningkatkan kerja sama mengenai
pengakuan bersama (mutual recognition) dokter hewan;
1.3 mempromosikan penerapan standar dan kualifikasi praktik dokter
hewan; dan
1.4 menyediakan dan memfasilitasi peningkatan kapasitas (capacity
building) dan pelatihan dokter hewan.
6
7. Definisi ASEAN MRA on Veterinary Practitioners
ARTIKEL II - DEFINISI (2.1 - 2.2)
Dalam MRA ini, kecuali jika konteksnya memerlukan:
2.1 Praktisi kedokteran hewan artinya seseorang dengan pendidikan yang
sesuai, teregistrasi atau terlisensi oleh veterinary statutory body (VSB)
yang relevan di Negara Asal untuk mempraktikkan kedokteran
hewan/sains di negara tersebut.
2.2 Spesialis praktisi kedokteran hewan artinya dokter hewan yang memiliki
pelatihan spesialis kedokteran hewan dan kualifikasi pasca sarjana yang
diakui di Negara Asal dan telah diregistrasi dan/atau dilisensi sebagai
spesialis jika registrasi tersebut berlaku di Negara Asal (Country of Origin).
7
8. Definisi ASEAN MRA on Veterinary Practitioners
ARTIKEL II - DEFINISI (2.3 - 2.5)
2.3 Praktisi kedokteran hewan asing berarti dokter hewan termasuk spesialis
praktisi kedokteran hewan yang memegang kewarganegaraan suatu Negara
Anggota ASEAN, yang memegang lisensi untuk praktik di Negara Asal dan
mengajukan permohonan praktik kedokteran hewan di Negara Tuan Rumah.
2.4 Negara Asal (Country of Origin) artinya Negara Anggota ASEAN dimana
praktisi kedokteran hewan memiliki lisensi dokter hewan yang berlaku dan
sah.
2.5 Negara Tuan Rumah (Host Country) artinya Negara Anggota ASEAN dimana
praktisi kedokteran hewan asing mengajukan permohonan untuk praktik
kedokteran hewan.
8
9. Definisi ASEAN MRA on Veterinary Practitioners
ARTIKEL II - DEFINISI (2.6 - 2.7)
2.6 Otoritas Regulator Veteriner Profesional/Professional Veterinary
Regulatory Authority (selanjutnya disebut sebagai PVRA) artinya suatu
badan yang diberikan kewenangan oleh pemerintah di masing-masing
Negara Anggota ASEAN untuk meregulasi dan mengendalikan praktisi
kedokteran hewan.
2.7 Regulasi Domestik artinya undang-undang, aturan dan regulasi yang
berkaitan dengan praktik kedokteran hewan yang dikeluarkan oleh PVRA
dan/atau otoritas yang relevan.
9
10. Pengakuan ASEAN MRA on Veterinary Practitioners
ARTIKEL III - PENGAKUAN DAN PEMENUHAN PERSYARATAN PRAKTISI
KEDOKTERAN HEWAN ASING
3.1 Pengakuan Praktisi Kedokteran Hewan Asing
Praktisi kedokteran hewan asing dapat mengajukan permohonan untuk
praktik kedokteran hewan di Negara Tuan Rumah sesuai dengan regulasi dan
persyaratan domestik.
3.2 Pemenuhan Persyaratan Praktisi Kedokteran Hewan Asing
Seorang praktisi kedokteran hewan asing yang memenuhi regulasi domestik
harus memenuhi persyaratan untuk melakukan praktik kedokteran hewan di
Negara Tuan Rumah.
10
11. Pengakuan ASEAN MRA on Veterinary Practitioners
ARTIKEL III - PENGAKUAN DAN PEMENUHAN PERSYARATAN PRAKTISI
KEDOKTERAN HEWAN ASING (lanjutan)
3.3 Kewajiban Praktisi Kedokteran Hewan Asing
Praktisi kedokteran hewan asing yang diizinkan untuk melakukan praktik
kedokteran hewan di Negara Tuan Rumah harus tunduk pada regulasi
domestik dan ASEAN Veterinary Code of Conduct 2016.
11
12. Otoritas Regulator Veteriner Profesional
ARTIKEL IV - OTORITAS REGULATOR VETERINER PROFESIONAL/
PROFESSIONAL VETERINARY REGULATORY AUTHORITY
4.1 Tunduk pada regulasi domestik, Otoritas Regulator Veteriner Profesional
/Professional Veterinary Regulatory Authority:
4.1.1 mengevaluasi kualifikasi, pelatihan dan pengalaman praktisi
kedokteran hewan asing;
4.1.2 memberikan pengakuan dan meregistrasi praktisi kedokteran hewan
asing yang memenuhi persyaratan untuk melakukan praktik di
Negara Tuan Rumah;
4.1.3 memantau dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi domestik
dari Negara Tuan Rumah.
12
13. ASEAN Veterinary Statutory Body Network
ARTIKEL V - ASEAN VETERINARY STATUTORY BODY NETWORK
5.1 ASEAN Veterinary Statutory Body Network (selanjutnya disebut sebagai
AVSBN) harus:
5.1.1 memfasilitasi implementasi MRA melalui pemahaman yang lebih baik tentang
Regulasi Domestik yang berlaku di masing-masing Negara Anggota ASEAN dan
dalam pengembangan strategi untuk implementasi MRA ini;
5.1.2 mendorong Negara Anggota ASEAN untuk menstandarisasikan dan
mengadopsi mekanisme dan prosedur dalam implementasi MRA ini;
5.1.3 mendorong pertukaran informasi mengenai undang-undang, praktik-praktik
dan pengembangan dalam praktik kedokteran hewan di kawasan ASEAN
dengan melakukan harmonisasi yang sesuai dengan standar-standar regional
dan/atau internasional;
13
14. ASEAN Veterinary Statutory Body Network
ARTIKEL V - ASEAN VETERINARY STATUTORY BODY NETWORK (lanjutan)
5.1.4 mengembangkan mekanisme pertukaran informasi berkelanjutan jika
diperlukan;
5.1.5 meninjau ulang MRA setiap lima (5) tahun atau periode yang
dianggap tepat oleh AVSBN;
5.1.6 melakukan hal-hal lain yang terkait dengan MRA ini.
5.2 AVSBN harus memformulasikan mekanisme untuk melaksanakan
mandatnya.
14
15. Penyelesaian Sengketa dalam MRA
ARTIKEL VI - PENYELESAIAN SENGKETA
6.1 Setiap perselisihan yang timbul dari penafsiran atau penerapan MRA harus
diselesaikan sesuai dengan ketentuan Bab VIII dari ASEAN Charter.
ARTIKEL VII-AMANDEMEN
7.1 MRA ini dapat diubah dengan persetujuan semua Negara Anggota ASEAN.
15
16. Ketentuan Final dalam MRA
ARTIKEL VIII - KETENTUAN FINAL
8.1 MRA ini tidak boleh mengurangi, menghilangkan atau memodifikasi hak, kuasa dan
otoritas masing-masing Negara Anggota ASEAN (NAA), PVRA dan otoritas terkait
lainnya untuk meregulasi dan mengendalikan praktisi kedokteran hewan dan praktik
kedokteran hewan. NAA, bagaimanapun harus menggunakan kekuatan regulasinya
secara wajar dan dengan itikad baik untuk tujuan ini tanpa menciptakan hambatan
yang tidak perlu terhadap praktik kedokteran hewan.
8.2 General Agreement on Trade in Services (GATS), ASEAN Framework Agreement on
Services (AFAS) dan ASEAN Trade in Services Agreement (ATISA) harus dirujuk jika
tidak ada ketentuan khusus yang dibuat dalam MRA.
8.3 MRA ini mulai berlaku enam (6) bulan setelah ditandatangani oleh semua NAA.
8.4 MRA ini akan disimpan di Sekretariat ASEAN, yang akan segera menerbitkan salinan
bersertifikat kepada masing-masing NAA.
16
17. Tantangan Negara-negara Anggota ASEAN
1. Perbedaan persyaratan kualifikasi antar negara.
2. Perbedaan budaya, bahasa, dan komunikasi yang efektif.
3. Ketidakcocokan antara praktisi kedokteran hewan yang diperlukan
dan yang tersedia.
4. Tidak adanya insentif untuk dijadikan daya tarik bagi praktisi
kedokteran hewan profesional asing.
5. Penyesuaian terhadap hukum lokal dan regulasi negara yang
diadopsi/Negara Tuan Rumah (host country)
6. Penerimaan oleh praktisi kedokteran hewan profesional lokal.
Sumber: MA Elizabeth D. Callanta, DVM, MSc. Roadmap of the Veterinary Profession to MRA.
17
18. 18
Peta Jalan Profesi Veteriner Indonesia
Menuju Veterinary Statutory Body
(Konsil Kedokteran Hewan Indonesia)
19. Area kemitraan (Area of partnership)
Perhimpunan Dokter
Hewan Indonesia
(PDHI)
Veterinary
Statutory Body
(VSB)
Veterinary
Education
Establishment
(VEE)
Veterinary
Association
20. VSB dan legislasi veteriner di ASEAN
No Negara ASEAN Nama PRA/VSB Dasar Legislasi
1. Brunei
Darussalam
Brunei Darussalam Veterinary
Council*
Constitution of Brunei Darussalam
Veterinary Surgeons Order 2005
2. Kamboja - -
3. Indonesia - -
4. Laos - -
5. Malaysia Malaysian Veterinary Council Veterinary Surgeons Act 1974
6. Myanmar Veterinary Council of Myanmar The Veterinary Council Law of
Myanmar 1995
7. Filippina Professional Regulatory Board
of Veterinary Medicine
The Philippine Veterinary Medicine
Act of 2004
8. Singapura* - -
9. Thailand Veterinary Council of Thailand Veterinary Professional Act 1992
10. Vietnam - -
* Dalam proses mendirikan VSB
20
21. Tantangan profesi kedokteran hewan ke depan
• Profesi Dokter Hewan di ASEAN sedang dalam proses
untuk diliberalisasi. Ada 3 (tiga) jasa profesi layanan
kesehatan yang telah diliberalisasi yaitu dokter, dokter
gigi, dan perawat.
• ASEAN Framework Agrrement on Services (AFAS)
subsektor kesehatan telah diratifikasi dalam Peraturan
Presiden RI No. 36/2012 tentang Bidang Usaha yang
Terbuka dan Tertutup. Layanan veteriner belum
ditetapkan mengikuti prinsip dalam Perpres tersebut.
• Sesuai tuntutan pasar ASEAN dan internasional, setiap
profesi harus memiliki ‘kompetensi yang teregistrasi’ di
negara asal dan ‘diakui’ oleh Negara Anggota ASEAN.
21
22. Peluang Dokter Hewan Indonesia ke depan
• Dokter Hewan WNI dapat bekerja di Negara Anggota ASEAN jika:
- teregistrasi oleh VSB di negara asal (Indonesia)
- diakui oleh VSB negara tujuan sesuai persyaratan eligibilitas ASEAN
MRA on Veterinary Practitioner.
- memenuhi persyaratan regulasi domestik negara tujuan.
• Persaingan jasa Dokter Hewan ASEAN akan semakin meningkat karena
berbasis kompetensi dan iptek.
• Peningkatan kompetensi melalui kegiatan sertifikasi yang diakui secara
internasional menjadi suatu ‘keharusan’ untuk bisa eksis di era global.
22
23. Program ‘Veterinary Statutory Bodies Twinning’
• Program kembaran (Twinning program) yang
diprakarsai OIE antara VSB suatu negara dengan VSB
negara lainnya yang dimulai pada 2014.
• Tujuan utamanya adalah untuk membantu VSB
suatu negara menjadi mandiri dan memiliki otoritas
dan kapabilitas mengawasi praktik profesional.
• Isu silang (cross-cutting) dengan perundangan
kedokteran hewan dan OIE Veterinary Legislation
Support Program (VLSP).
• OIE akan mengadaptasi konsep jenis bantuan teknis
yang sifatnya lebih mengarah kepada ‘ad hoc’.
23
24. Apa yang harus dilakukan pemerintah dan
PDHI ke depan?
1. Sosialisasi informasi untuk menjelaskan peran VSB/PRA kepada pemerintah, dokter
hewan, peternak, publik dan pemangku kepentingan swasta.
2. Membangun website untuk menyediakan informasi tentang rencana pembentukan
KKHI, materi-materi yang terkait dengan OIE Veterinary Core Curriculum, OIE One Day
Competencies.
3. Penyiapan dan penyusunan kerangka hukum dalam bentuk Undang-Undang tentang
Praktik Kedokteran Hewan yang akan memfasilitasi terbentuknya KKHI yang berfungsi
sesuai dengan standar internasional OIE.
4. Mengajukan ke OIE untuk usulan proyek OIE Twinning on VSB dengan salah satu VSB
di negara maju (seperti misalnya: Australia, Canada).
5. Menyiapkan kerangka fisik, anggaran dan operasional untuk terbentuknya Konsil
Kedokteran Hewan Indonesia (KKHI).
24
25. Peta jalan menuju pembentukan KKHI
Pembahasan dan
sosialisasi VSB
dan legislasi
pendukung yang
diperlukan.
Penyiapan UU yang akan
memfasilitasi
pembentukan Konsil
Kedokteran Hewan
Indonesia (KKHI) dan
pengajuan proyek OIE
Twinning on VSB ke OIE.
Menyiapkan kerangka
fisik, anggaran dan
operasional untuk
terbentuknya Konsil
Kedokteran Hewan
Indonesia (KKHI).
KKHI
25