Program kerja CSSD RSUD Teluk Kuantan tahun 2019 meliputi pelayanan sterilisasi, pemantauan mutu sterilisasi, pemeliharaan sarana dan peralatan sterilisasi, pengendalian keselamatan pasien dan petugas, serta pengendalian mutu. Tujuannya untuk memenuhi standar sterilisasi dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Dokumen ini membahas prosedur sterilisasi alat medis di Puskesmas Banjar. Terdapat dua metode sterilisasi yaitu dengan merebus selama 20 menit atau menggunakan autoclave. Prosedur mencakup pencucian, pemisahan bahan berbeda, dan penghitungan waktu perebusan untuk memastikan sterilisasi berhasil. Dokumen ini juga berisi daftar tilik untuk memantau pelaksanaan prosedur sterilisasi.
Template bagi petugas kesehatan untuk mempresentasikan kepentingan dan program cuci tangan (higiene tangan) yang ada di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan mereka. Template ini diadaptasi dari WHO, dan bisa digunakan di rumah sakit atau klinik guna mengedukasi petugas kesehatan lainnya. Isi dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Dokumen tersebut menampilkan 6 indikator sasaran keselamatan pasien di sebuah rumah sakit beserta capaian dan targetnya setiap bulan. Indikator tersebut meliputi ketepatan identifikasi pasien, komunikasi medis yang efektif, keamanan obat berbahaya, kepastian prosedur bedah, pencegahan infeksi, dan pencegahan jatuhnya pasien. Secara umum capaian masih di bawah target pada bulan Juli dan Agustus, namun semakin men
Dokumen ini membahas prosedur sterilisasi alat medis di Puskesmas Banjar. Terdapat dua metode sterilisasi yaitu dengan merebus selama 20 menit atau menggunakan autoclave. Prosedur mencakup pencucian, pemisahan bahan berbeda, dan penghitungan waktu perebusan untuk memastikan sterilisasi berhasil. Dokumen ini juga berisi daftar tilik untuk memantau pelaksanaan prosedur sterilisasi.
Template bagi petugas kesehatan untuk mempresentasikan kepentingan dan program cuci tangan (higiene tangan) yang ada di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan mereka. Template ini diadaptasi dari WHO, dan bisa digunakan di rumah sakit atau klinik guna mengedukasi petugas kesehatan lainnya. Isi dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Dokumen tersebut menampilkan 6 indikator sasaran keselamatan pasien di sebuah rumah sakit beserta capaian dan targetnya setiap bulan. Indikator tersebut meliputi ketepatan identifikasi pasien, komunikasi medis yang efektif, keamanan obat berbahaya, kepastian prosedur bedah, pencegahan infeksi, dan pencegahan jatuhnya pasien. Secara umum capaian masih di bawah target pada bulan Juli dan Agustus, namun semakin men
Rapat bulanan komite mutu dan manajemen risiko RSPAD Gatot Soebroto membahas temuan hasil telusur di beberapa instalasi, meliputi IGD, ICU, hemodialisa, radiologi dan laboratorium. Rapat menetapkan tindak lanjut dan waktu penyelesaian masing-masing temuan.
Laporan ICRA Komite PPIRS RSUD Kota Padang Panjang tahun 2016 mengidentifikasi berbagai risiko infeksi silang di rumah sakit terkait proses pelayanan pasien rawat jalan dan rawat inap, termasuk risiko terkait kebersihan tangan, isolasi pasien, penanganan peralatan tajam, dan prosedur invasif. Laporan ini memberikan daftar risiko rinci beserta dampaknya bagi pasien, petugas, dan pengunjung untuk meningkatkan penceg
1. Register risiko UKP Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari mengidentifikasi berbagai risiko yang mungkin terjadi di setiap unit pelayanan seperti laboratorium, farmasi, gigi dan mulut, KIA, KIE, pemeriksaan umum, rekam medis, IGD, dan rawat inap. Risiko tersebut dapat berdampak pada pasien atau petugas.
2. Untuk meminimalkan risiko, dilakukan upaya pencegahan dan penanganan jika terjadi kej
Dokumen ini memberikan prosedur dekontaminasi alat medis dengan merendam alat tersebut dalam larutan klorin, alkohol atau fenolik selama 10-20 menit untuk memusnahkan mikroorganisme dan mencegah penularan infeksi."
Dokumen tersebut membahas peraturan perundang-undangan terkait kesehatan kerja di rumah sakit, mulai dari UU, PP, Keppres, hingga peraturan menteri kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan dasar hukum dan ketentuan kesehatan kerja menurut UU Kesehatan dan UU K3.
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasI Putu Cahya Legawa
Bagaimana tim PPI merencanakan dan mengerjakan surveilans terkait HAIs di lingkungan pelayanan Puskesmas?
Presentasi ini memberikan gambaran ringkas mengenai bagaimana menyusun langkah-langkah survei PPI di faskes primer.
1. Dokumen tersebut membahas 7 indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit yang terkait dengan kepatuhan proses klinis, keselamatan pasien, dan kepuasan pelanggan. Indikator-indikator tersebut digunakan untuk mengukur kualitas layanan dan memastikan pelayanan sesuai standar.
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi puskesmas khususnya bab 3, 6, 9 dan 5 yang terkait dengan peningkatan mutu pelayanan puskesmas. Dibahas mengenai standar terkait upaya peningkatan mutu pelayanan puskesmas, peningkatan mutu dan kinerja puskesmas, sasaran kinerja UKM, peningkatan mutu dan keselamatan pasien, serta program peningkatan mutu puskesmas termasuk pengukuran indikator mutu, manaj
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi rumah sakit mengidentifikasi berbagai risiko infeksi, termasuk kegagalan menerapkan protokol kebersihan tangan dan isolasi, serta ketidakpatuhan terhadap prosedur penggunaan alat pelindung diri. Risiko-risiko tersebut dapat meningkatkan angka infeksi di kalangan pasien, pengunjung, dan petugas rumah sakit. Komite telah melakukan berbagai tindakan preventif se
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasienSri Yusanti
Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Puskesmas X dengan melakukan penilaian kinerja pelayanan klinis, memantau pencapaian sasaran keselamatan pasien, serta menerapkan manajemen risiko pada pelayanan laboratorium dan obat. Prioritas program ini adalah pelayanan darurat, ANC dan persalinan, serta pelayanan obat. Program ini akan dievaluasi setiap bulan untuk menilai capaian targetnya.
Program PPI dan K3 Puskesmas Kalikajar ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan menurunkan insiden infeksi, melindungi pasien, tenaga medis, dan masyarakat dari penularan infeksi, serta melindungi lingkungan puskesmas. Program ini meliputi kegiatan seperti sosialisasi, pelatihan, pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan protokol kesehatan seperti cuci tangan dan menggunakan APD unt
Rapat bulanan komite mutu dan manajemen risiko RSPAD Gatot Soebroto membahas temuan hasil telusur di beberapa instalasi, meliputi IGD, ICU, hemodialisa, radiologi dan laboratorium. Rapat menetapkan tindak lanjut dan waktu penyelesaian masing-masing temuan.
Laporan ICRA Komite PPIRS RSUD Kota Padang Panjang tahun 2016 mengidentifikasi berbagai risiko infeksi silang di rumah sakit terkait proses pelayanan pasien rawat jalan dan rawat inap, termasuk risiko terkait kebersihan tangan, isolasi pasien, penanganan peralatan tajam, dan prosedur invasif. Laporan ini memberikan daftar risiko rinci beserta dampaknya bagi pasien, petugas, dan pengunjung untuk meningkatkan penceg
1. Register risiko UKP Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari mengidentifikasi berbagai risiko yang mungkin terjadi di setiap unit pelayanan seperti laboratorium, farmasi, gigi dan mulut, KIA, KIE, pemeriksaan umum, rekam medis, IGD, dan rawat inap. Risiko tersebut dapat berdampak pada pasien atau petugas.
2. Untuk meminimalkan risiko, dilakukan upaya pencegahan dan penanganan jika terjadi kej
Dokumen ini memberikan prosedur dekontaminasi alat medis dengan merendam alat tersebut dalam larutan klorin, alkohol atau fenolik selama 10-20 menit untuk memusnahkan mikroorganisme dan mencegah penularan infeksi."
Dokumen tersebut membahas peraturan perundang-undangan terkait kesehatan kerja di rumah sakit, mulai dari UU, PP, Keppres, hingga peraturan menteri kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan dasar hukum dan ketentuan kesehatan kerja menurut UU Kesehatan dan UU K3.
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasI Putu Cahya Legawa
Bagaimana tim PPI merencanakan dan mengerjakan surveilans terkait HAIs di lingkungan pelayanan Puskesmas?
Presentasi ini memberikan gambaran ringkas mengenai bagaimana menyusun langkah-langkah survei PPI di faskes primer.
1. Dokumen tersebut membahas 7 indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit yang terkait dengan kepatuhan proses klinis, keselamatan pasien, dan kepuasan pelanggan. Indikator-indikator tersebut digunakan untuk mengukur kualitas layanan dan memastikan pelayanan sesuai standar.
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi puskesmas khususnya bab 3, 6, 9 dan 5 yang terkait dengan peningkatan mutu pelayanan puskesmas. Dibahas mengenai standar terkait upaya peningkatan mutu pelayanan puskesmas, peningkatan mutu dan kinerja puskesmas, sasaran kinerja UKM, peningkatan mutu dan keselamatan pasien, serta program peningkatan mutu puskesmas termasuk pengukuran indikator mutu, manaj
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi rumah sakit mengidentifikasi berbagai risiko infeksi, termasuk kegagalan menerapkan protokol kebersihan tangan dan isolasi, serta ketidakpatuhan terhadap prosedur penggunaan alat pelindung diri. Risiko-risiko tersebut dapat meningkatkan angka infeksi di kalangan pasien, pengunjung, dan petugas rumah sakit. Komite telah melakukan berbagai tindakan preventif se
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasienSri Yusanti
Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Puskesmas X dengan melakukan penilaian kinerja pelayanan klinis, memantau pencapaian sasaran keselamatan pasien, serta menerapkan manajemen risiko pada pelayanan laboratorium dan obat. Prioritas program ini adalah pelayanan darurat, ANC dan persalinan, serta pelayanan obat. Program ini akan dievaluasi setiap bulan untuk menilai capaian targetnya.
Program PPI dan K3 Puskesmas Kalikajar ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan menurunkan insiden infeksi, melindungi pasien, tenaga medis, dan masyarakat dari penularan infeksi, serta melindungi lingkungan puskesmas. Program ini meliputi kegiatan seperti sosialisasi, pelatihan, pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan protokol kesehatan seperti cuci tangan dan menggunakan APD unt
Kerangka acuan keselamatan dan keamanan kerja laboratorium puskesmas ini membahas tentang pentingnya penerapan program K3 di laboratorium untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan bagi petugas, meliputi identifikasi bahaya, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan perbaikan secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas peran kepemimpinan rumah sakit dalam pengelolaan insiden keselamatan pasien, meliputi pengembangan sistem pelaporan insiden, pengukuran kinerja, dan pembentukan budaya keselamatan di rumah sakit."
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit (HAIs) melalui penerapan bundle-bundle yang terdiri dari serangkaian tindakan pencegahan infeksi yang dilakukan secara konsisten untuk pasien berisiko terinfeksi. Dokumen ini menjelaskan berbagai bundle seperti bundle infeksi saluran kemih, infeksi daerah operasi, dan infeksi darah akibat peralatan infus perifer.
Dokumen tersebut membahas kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi di puskesmas yang mencakup empat pilar utama yaitu dukungan manajerial, pengendalian administratif, pengendalian lingkungan, dan perlindungan diri. Kebijakan tersebut bertujuan untuk melindungi pasien, tenaga kesehatan, dan pengunjung dari risiko tertular infeksi di puskesmas.
Keputusan Direktur RSUD Gunungsitoli menetapkan kebijakan manajemen fasilitas dan keselamatan untuk memenuhi standar pelayanan dan meningkatkan mutu pelayanan. Kebijakan tersebut mencakup program manajemen risiko fasilitas, penanganan limbah B3, tanggap darurat, keselamatan kebakaran, dan pemeliharaan peralatan serta sistem utilitas.
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatanUllank Stira
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan ini mengatur tentang 5 jenis standar yaitu: (1) Standar alat tenun, (2) Standar alat keperawatan dan kebidanan, (3) Standar alat rumah tangga, (4) Standar alat pencatatan dan pelaporan, dan (5) Standar pengelolaan peralatan. Standar ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan di rumah sakit dan puskesmas melalui penerapan standar pen
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sibela membentuk Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk menerapkan protokol kesehatan di puskesmas. Tim ini terdiri dari perwakilan setiap unit dan bertanggung jawab mengendalikan risiko infeksi serta memantau pelaksanaan prosedur kesehatan.
Rumah sakit menyusun program PPI yang terpadu dan menyeluruh untuk mencegah penularan infeksi berdasarkan 11 kewaspadaan standar dan 3 kewaspadaan berdasarkan transmisi (kontak, droplet, udara). Program PPI disusun berdasarkan pengkajian risiko proaktif setiap tahun.
drg juliko KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018_6 sept 2021.pptxmarita896206
Dokumen tersebut membahas konsep K3 di Puskesmas sesuai PMK 52 tahun 2018. Terdapat penjelasan mengenai standar K3 di fasyankes, program kesehatan kerja, program keselamatan kerja, dan contoh program kerja K3 di fasyankes.
Dokumen tersebut membahas tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit (SPM RS) yang mencakup dasar hukum, latar belakang, pengertian, manfaat, jenis pelayanan, indikator, dan peranan Dinas Kesehatan dalam penyusunan dan pencapaian SPM RS.
Similar to [Pdf] program kerja cssd 2019 compress (20)
1. PROGRAM KERJAPROGRAM KERJA
UNIT CSSD RSUD TELUK KUANTANUNIT CSSD RSUD TELUK KUANTAN
KAB. KUANTAN SINGINGI TAHUN 2019KAB. KUANTAN SINGINGI TAHUN 2019
11.. PPEENDNDAAHHUULLUUAANN
SeSentrntralal StSterierililisassasii didi rumrumahah saksakitit adadalaalahh suasuatutu uniunitt
untuk memproses, pengolahan alat atauuntuk memproses, pengolahan alat atau bahan yang bertujuanbahan yang bertujuan
untuntukuk memengnghanhancurcurkankan sesemuamua bebentuntukk kekehihidupdupanan mimikrokrobaba
termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan proses kimiatermasuk endospora dan dapat dilakukan dengan proses kimia
atauatau fisifisika.ka. RumaRumahh sakisakitt sebasebagaigai insinstitutitusisi sebasebagaigai penpenyediyediaa
pelapelayanyananan kesekesehatahatann berupberupayaaya untuuntukk mencmencegahegah terjterjadinadinyaya
ininfefeksksii babagigi papasisienen dadann pepetutugagass rurumamahh sasakikit.t. SaSalalahh sasatutu
indikatorindikator keberhasilkeberhasilan dalan dalam pelayam pelayanan rumanan rumah sakiah sakit adalaht adalah
renrendahdahnynyaa anangkgkaa ininfekfeksisi nosnosokokomiomialal didirumrumahah saksakit.it. UnUntuktuk
memencncapapaiai kekebeberhrhasasililanan tetersrsebebutut mamakaka peperlrluu didilalakukukakann
pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit.pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit.
Sterilisasi merupakan salah satu upaya untuk memutusSterilisasi merupakan salah satu upaya untuk memutus
mata rantaimata rantai yang penting untuk pencegahan dan pengendalianyang penting untuk pencegahan dan pengendalian
ininfefeksksi,i, sesertrtaa beberprpereranan dadalalamm upupayayaa memenenekakann kekejajadidianan
infeksi.Sterilisasi sangat tergantung pada unit penunjang laininfeksi.Sterilisasi sangat tergantung pada unit penunjang lain
seperti unsur pelayanan medik, rumah tangga, pemeliharaanseperti unsur pelayanan medik, rumah tangga, pemeliharaan
sarana, sanitasi dan lain-lain.Apabila terjadi hambatan padasarana, sanitasi dan lain-lain.Apabila terjadi hambatan pada
salah satu unit diatas maka akhirnya akan mengganggu prosessalah satu unit diatas maka akhirnya akan mengganggu proses
hasil sterilisasi.hasil sterilisasi.
2.2. LALATTARAR BEBELALAKAKANGNG
Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi dirumahUntuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi dirumah
sakitsakit perlu diperlu diterapkan pterapkan pencegahanencegahan dan pendan pengendaliagendalian infeksn infeksii
(PP! yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,(PP! yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pembpembinaainaan,n, pendpendidikidikanan dandan pelpelatihatihanan sertsertaa monimonitorintoringg dandan
e"e"alaluauasisi.. #a#alalamm memencncegegahah pepermrmasasalalahahanan didiatatasas,, mamakkaa
penpengegelollolaanaan khkhusuususs padpadaa UnUnitit SenSentratrall StSterierilislisasiasi sasangngatlatlahah
diperlukan.diperlukan. $leh ka$leh karena iturena itu perlunya Uniperlunya Unit Sentralt Sentral SterilisSterilisasiasi
memmembuabuatt proprogragramm yayangng jeljelasas daldalamam ranrangkgkaa memeninningkgkatkatkanan
profesionalisme pelayanan sehingga mampu bersaing dimasaprofesionalisme pelayanan sehingga mampu bersaing dimasa
yang akan d yang akan datang.atang.
33.. TTUUJJUUAANN
aa.. TTuujjuuaann UmUmuumm
%em%emenenuhiuhi kekeperperlualuann barbarangang-ba-baranrangg stesterilril yanyangg dapdapatat
dipertanggung ja&abkan kesetrilannya secara kontinyu dandipertanggung ja&abkan kesetrilannya secara kontinyu dan
konskonsisteistenn baik untukbaik untuk kepekeperluan daruratrluan darurat maupmaupunun untuuntukk
kekepeperlrluauann rurutitinn yyanangg didilalaksksananakakanan dadalalamm ruruanangagann
terkterkontrontrolol linlingkungkunganngannyaya sehsehinginggaga berkberkontriontribusibusi daladalamm
upaya pencegahan dan penurunan angka infeksi di rumahupaya pencegahan dan penurunan angka infeksi di rumah
sakit.sakit.
11
2. !. Tujuan K"u#u#
'! %enyiapkan barang-barang steril baik habis pakai
maupun tidak habis pakai untuk pera&atan pasien.
! %endistribusikan barang-barang steril yang
diperlukan oleh unit atau ruang pera&atan pasien.
)! %emilih bahan medis habis pakai yang aman,
bermutu dan efektif untuk kebutuhan penyediaan
barang-barang steril.
*! %empertahankan standar yang telah ditetapkan.
$. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
+akupan kegiatan pelayanan +SS# meliputi
a. %elakukan koordinasi dengan unit kerja yang terkait
b. %elakukan pelaksanaan rencana program meliputi
'. %elaksanakan pelayanan penyediaan barang atau bahan
medis habis pakai steril di semua unit rumah sakit
sesuai standar.
. %onitoring penerapan S$P tentang Sterilisasi
( Perencanaan, Pengadaan, Pencucian, Pengemasan,
Pemberian tanda, Proses sterilisasi, Peyimpanan, dan
Pendistribusian !.
). Pemantauan k&alitas produk sterilisasi (uji mikrobiologi!
di /!
*. Pemantauan k&alitas produk sterilisasi dengan tape
indikator pada mesin Autocla"
0. Pemantauan k&alitas produk sterilisasi internal indikator
pada mesin Autocla"
1. Pemantauan k&alitas sterilisator dengan (Bowie Dick Tes)
pada mesin Autocla"
2. Pemantauan k&alitas air bersih.
3. Pemantauan k&alitas suhu dan kelembaban udara.
4. Pemeliharaan alat5mesin sterilisator secara rutin dan
non rutin
'6. /alibrasi mesin sterilisator oleh P7/
''. Pemeliharaan alat pendingin (A+! ruangan
'. Peningkatan komunikasi yang efektif
'). Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
'*. Perlindungan keselamatan kerja dan kesehatan petugas
kesehatan
'0. %elakukan pencegahan kecelakaan pada petugas
'1. %elakukan pengendalian penerimaan barang kotor dan
pemantauan daerah dekontaminasi
'2. %elakukan pencegahan infeksi untuk petugas
kesehatan
'3. Pemantauan penyiapan proses sterilisasi
'4. Pemantauan penanganan 8at-8at kimia
6. %elakukan pencegahan transmisi penyakit menular
2
3. dalam tatanan pelayanan kesehatan
'. %elakukan pemantauan penggunaan AP# dan
pelaksanaan langkah cuci tangan yang benar
. Pemantauan bah&asanya semua petugas +SS# harus
mendapatkan pelatihan tentang gejala penyakit
menular yang sedang dihadapi
). In haouse training tentang sterilisasi.
*. Eks House Training (Pelatihan dasar dan manajemen
+SS#! orang.
0. Seminar 5 okakarya
1. 9ugus kendali mutu 5 PS:
%. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
a. %elakukan koordinasi dengan /epala nstalasi edah
Sentral dan unit5 ruangan terkait dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan sterilisasi, Pemenuhan
standar pelayanan.
b. %elakukan koordinasi dengan nstalasi5 unit terkait dalam
memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana peralatan
penunjang pelayanan sterilisasi.
c. %elakukan koordinasi dengan bagian pelayanan non medis
Rumah sakit dalam pelaksanaan program #iklat tentang
Sterilisasi.
d. %enetapkan S#% yang akan mengikuti pelatihan atau
pendidikan dan berkoordinasi dengan bidang pelayanan
non medis rumah sakit.
3
4. &. SASARAN
Adapun Sasaran dalam Program Kerja CSSD ini meliputi :
No K'()a*an Sasaran Target
Pelayanan Sterilisasi
1 %emberikan pelayanan, penyediaan
barang5alat medis steril.
Semua unit pelayanan yang ada di
RSU# ;eluk /uantan sesuai standar.
Penanggung ja&ab
Penanggung <a&ab Unit +SS#
'66=
Pe!antauan !utu sterilisasi
1 %onitoring penerapan SP$ Sterilisasi (
Perencanaan, Pengadaan, Pencucian,
Pengemasan, Pemberian tanda, Proses
sterilisasi, Penyimpanan, dan
Pendistribusian !.
Semua unit pelayanan yang ada di
RSU# ;eluk /uantan sesuai standar.
Penanggung ja&ab
Penanggung <a&ab Unit +SS#
'66=
. Pemantauan k&alitas produk sterilisasi
dengan tape indikator
Sterilisator Steam5Autocla"e
Penanggung ja&ab
Penanggung <a&ab Unit +SS#
'66=
1
5. ). Pemantauan k&alitas produk sterilisasi
internal indikator
Sterilisator Steam5Autocla"e
Penanggung ja&ab
Penanggung <a&ab Unit +SS#
'66=
*. Pemantauan k&alitas sterilisator dengan
(Bowie Dick Tes)
Sterilisator Steam5Autocla"e
Penanggung ja&ab
Penanggung <a&ab Unit +SS#
'66=
0. Pemantauan k&alitas air bersih. Air kran +SS#
Penanggung ja&ab
Penanggung <a&ab Unit +SS#
'66=
1. Pemantauan k&alitas suhu dan
kelembaban udara.
Ruang penyimpanan alat5bahan
steril
Penanggung ja&ab
Penanggung <a&ab Unit +SS#
'66=
2
6. Pe!eliharaan sarana dan peralatan sterilisasi
1 Pemeliharaan alat5mesin sterilisator
secara rutin dan non rutin oleh petugas
intern rumah sakit.
'. Steam5Autocla"e '
. Sealler '
). /ompresor '
Penanggung ja&ab
/epala +SS#5;eknisi >lektromedis
'66=
. /alibrasi mesin sterilisator oleh P7/ Steam5Autocla"e '
Penanggung ja&ab
/epala Unit +SS#
;eknisi >lektromedis
;eknisi P7/
'66=
). Pemeliharaan alat pendingin (A+!
ruangan
A+ dalam ruang +SS#
Penanggung ja&ab
/epala +SS#
;eknisi %ekanikal ? >lektrikal (%>!
'66=
Pengendalian "esela!atan Pasien
1
'.
Peningkatan komunikasi yang efektif Pasien
Penanggung ja&ab
Penanggung <a&ab Unit +SS#
'66=
3
8. *. %elakukan pengendalian penerimaan
barang kotor dan pemantauan daerah
dekontaminasi
Petugas +SS#
Penanggung ja&ab
Penanggung <a&ab Unit +SS#
'66=
0. Pemantauan penyiapan proses
sterilisasi
Petugas +SS#
Penanggung ja&ab
Penanggung <a&ab Unit +SS#
'66=
1. Pemantauan penanganan 8at-8at kimia $lka%y!e
$lkacide
Penanggung ja&ab
Penanggung <a&ab Unit +SS#
'66=
Pencegahan dan Pengendalian In&eksi
1 %elakukan pencegahan transmisi
penyakit menular dalam tatanan
pelayanan kesehatan
Petugas +SS#
Penanggung ja&ab
Penanggung <a&ab Unit +SS#
Penanggung <a&ab PP
'66=
5
9. . %elakukan pemantauan penggunaan
AP# dan pelaksanaan langkah cuci
tangan yang benar
Petugas +SS#
Penanggung ja&ab
Penanggung <a&ab Unit +SS#
Penanggung <a&ab PP ? /) RS
'66=
). Pemantauan bah&asanya semua
petugas +SS# harus mendapatkan
pelatihan tentang gejala penyakit
menular yang sedang dihadapi
Petugas +SS#
Penanggung ja&ab
Penanggung <a&ab Unit +SS#
Penanggung <a&ab PP
'66=
Pendidikan dan pelatihan sta&
1 In house training tentang sterilisasi. Petugas +SS# @ Unit terkait
)6 orang
Penanggung ja&ab
/epala +SS# @ idang Pelayanan on
%edis
'66=
. Eks House Training (Pelatihan up date
+SS#!
Petugas +SS# orang
Penanggung ja&ab
/epala +SS# @ idang Pelayanan on
%edis
'66=
). Seminar 5 okakarya Petugas +SS#
Penanggung ja&ab
/epala +SS#
'66=
6
10. +II. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
/>9A;A <A#UA
;ri&ulan
'
;ri&ulan
;ri&ulan
)
;ri&ulan *
' ) * 0 1 2 3 4 '6 '' '
Pelayanan
Sterilisasi
1. %emberikan
pelayanan,
penyediaan
barang5alat medis
steril.
Pemantauan mutu
sterili
sasi
'. %onitoring
penerapan S$P
Sterilisasi (
Perencanaan,
Pengadaan,
Pencucian,
Pengemasan,
Pemberian tanda,
Proses sterilisasi,
Peyimpanan, dan
Pendistribusian !.
. Pemantauan
k&alitas produk
hasil sterilisasi.
(uji mikrobiologi!
di /
3. Pemantauan
k&alitas produk
sterilisasi dengan
tape indikator
4. Pemantauan
k&alitas produk
sterilisasi
internal indikator
0. Pemantauan
k&alitas
sterilisator
dengan
(Bowie Dick Tes)
1
11. 2. Pemantauan
k&alitas air
bersih.
3. Pemantauan
k&alitas suhu
dan kelembaban
udara.
Pemeliharaan
sarana dan
peralatan
sterilisasi
1. Pemeliharaan
alat5mesin
sterilisator secara
rutin dan non
rutin oleh
petugas intern
rumah sakit.
. /alibrasi mesin
sterilisator oleh
P7/S
). Pemeliharaan
alat pendingin
(A+! ruangan
Pengendalian
Keselamatan
Pasien
'. Peningkatan
komunikasi yang
efektif
. Pengurangan
risiko infeksi
terkait pelayanan
kesehatan
Pengendalian
Keselamatan Kerja
'. Perlindungan
keselamatan
kerja dan
kesehatan
2
12. petugas
kesehatan
. %elakukan
pencegahan
infeksi untuk
petugas
kesehatan
). %elakukan
pencegahan
kecelakaan pada
petugas
*. %elakukan
pengendalian
penerimaan
barang kotor
dan pemantauan
daerah
dekontaminasi
0. Pemantauan
penyiapan proses
sterilisasi
1. Pemantauan
penanganan 8at-
8at kimia
Pencegahan dan
Pengendalian
Infeksi
'. %elakukan
pencegahan
transmisi
penyakit
menular dalam
tatanan
pelayanan
kesehatan
. %elakukan
pemantauan
3
13. penggunaan AP#
dan pelaksanaan
langkah cuci
tangan yang
benar
). Pemantauan
bah&asanya
semua petugas
+SS# harus
mendapatkan
pelatihan
tentang gejala
penyakit
menular yang
sedang dihadapi
Pendidikan dan
pelatihan staf
1. In haouse
training tentang
sterilisasi.
2. Eks House
Training
(Pelatihan up
date +SS#!
). Seminar 5
okakarya
*. PS:
+III. E+ALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
'. Pencatatan dilakukan terhadap semua kegiatan.
. Pelaporan dilakukan setiap akhir kegiatan
I,. PENCATATAN- PELAPORAN DAN E+ALUASI KEGIATAN
4
14. :asil e"aluasi dibuat analisa untuk dilaporkan kepada /epala
Rumah Sakit agar mendapatkan rekomendasi sebagai tindak
lanjut.
,. PENUTUP
#emikian Program Pelayanan Sterilisasi Sentral RSU# ;eluk
/uantan ;ahun 6'3. #iharapkan dengan dukungan, kerja sama
dan partisipasi dari semua pihak yang terkait, khususnya dari
/epala Rumah Sakit Umum #aerah ;eluk /uantan agar program
ini dapat terlaksanakan sesuai dengan apa yang diharapkan.
%engetahui,
#irektur Rumah Sakit /epala nstalasi PSRS
/. a")an#a"- SOG )/au#- S.S)- A*
NIP. 19%1212 200%01 1 002 NIP.19$0101 200%01 1 01%
5