Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...Muh Saleh
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang
selanjutnya disebut SPM Kesehatan merupakan
ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar
yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang
berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...Muh Saleh
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang
selanjutnya disebut SPM Kesehatan merupakan
ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar
yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang
berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
Rekomendasi KPK untuk JKN - Primer
A. MONITORING EVALUASI
1. Membangun perangkat yang digunakan oleh FKTP agar indikator kinerja yang ditetapkan oleh Kemenkes dapat diukur secara periodik
2. Menyusun database kinerja FKTP sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dan menyerahkannya kepada Kemenkes untuk dijadikan bahan pendukung untuk pelaksanaan monev dan penetapan kebijakan JKN di masa yang akan datang.
3. BPJSK menetapkan indikator kinerja bagi BPJS di daerah dalam memonitoring FKTP di wilayahnya. Indikator kinerja bagi BPJSK di daerah untuk segera memasang aplikasi P-care di seluruh FKTP termasuk memonitoring penggunaannya.
B. MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KOMPETENSI PETUGAS KESEHATAN DI DAERAH
1. Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada Dinkes dan petugas puskesmas yang melibatkan semua pemangku kepentingan
2. Menjadikan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis yang dilakukan sebagai indikator kinerja tiap kantor cabang
3. Menyediakan ruang konsultasi dengan FKTP dan Dinkes setempat
4. Melakukan pengukuran terhadap tingkat pemahaman FKTP dan kepuasan FKTP ke BPJS Kesehatan
C. MENCIPTAKAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN YANG LEBIH HANDAL
1. Memastikan bahwa mekanisme kontrol yang dibangun BPJS di tingkat FKTP berjalan
2. BPJS di tiap daerah membangun saluran pengaduan masyarakat terkait pelayanan di FKTP dan mensosialisasikannya
Paparan Dasar - Dasar Jabfung Adminkes dan Materi Jabatan Fungsional Adminkes pada Pelatihan Jabatan Fungsional Adminkes di BBPK Ciloto
Credit : dr. Agung Romilian
Rekomendasi KPK untuk JKN - Primer
A. MONITORING EVALUASI
1. Membangun perangkat yang digunakan oleh FKTP agar indikator kinerja yang ditetapkan oleh Kemenkes dapat diukur secara periodik
2. Menyusun database kinerja FKTP sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dan menyerahkannya kepada Kemenkes untuk dijadikan bahan pendukung untuk pelaksanaan monev dan penetapan kebijakan JKN di masa yang akan datang.
3. BPJSK menetapkan indikator kinerja bagi BPJS di daerah dalam memonitoring FKTP di wilayahnya. Indikator kinerja bagi BPJSK di daerah untuk segera memasang aplikasi P-care di seluruh FKTP termasuk memonitoring penggunaannya.
B. MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KOMPETENSI PETUGAS KESEHATAN DI DAERAH
1. Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada Dinkes dan petugas puskesmas yang melibatkan semua pemangku kepentingan
2. Menjadikan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis yang dilakukan sebagai indikator kinerja tiap kantor cabang
3. Menyediakan ruang konsultasi dengan FKTP dan Dinkes setempat
4. Melakukan pengukuran terhadap tingkat pemahaman FKTP dan kepuasan FKTP ke BPJS Kesehatan
C. MENCIPTAKAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN YANG LEBIH HANDAL
1. Memastikan bahwa mekanisme kontrol yang dibangun BPJS di tingkat FKTP berjalan
2. BPJS di tiap daerah membangun saluran pengaduan masyarakat terkait pelayanan di FKTP dan mensosialisasikannya
Paparan Dasar - Dasar Jabfung Adminkes dan Materi Jabatan Fungsional Adminkes pada Pelatihan Jabatan Fungsional Adminkes di BBPK Ciloto
Credit : dr. Agung Romilian
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
2. 2
TOPIK
▪ Latar Belakang
▪ Pemanfaatan Sistem Informasi dalam Penyelenggaraan
Akreditasi
▪ Pemanfaatan Sistem Informasi dalam Upaya
Peningkatan Mutu
▪ Penutup
3. Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
berencana dan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
kesehatan reproduksi makanan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Outcome
RPJMN
bidang
kesehatan
6
kategori
utama
Transformasi
sistem
pembiayaan
kesehatan
Transformasi
SDM
Kesehatan
Transformasi
teknologi
kesehatan
Transformasi layanan primer Transformasi sistem
ketahanan kesehatan
Edukasi
Kesehatan
a
Pencegahan
Primer
b a b
Penguatan
surveilans
berbasis
lab dan
ketahanan
tanggap
darurat
Peningkata
n
ketahanan
sektor
farmasi &
alat
kesehatan
a Teknologi informasi b Bioteknologi
Pencegahan
Sekunder
c
Peningkata
n kapasitas
dan
kapabilitas
layanan
primer
d
Peningkatan
akses dan
mutu
layanan
sekunder &
tersier
1 2 Transformasi
layanan
rujukan
6
5
4
3
3
4. STANDAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
4
PELAYANAN
KESEHATAN
BUDAYA
MUTU
REGIS
TRASI
AKREDI
TASI
SERTIFI
KASI
PENGU
KURAN
MUTU
PELAP
ORAN
IKP
AUDIT
KLINIS
LISENSI
PENINGKATAN
STATUS
KESEHATAN
&
KEPUASAN
PASIEN
PELAYANAN
KESEHATAN
YANG
BERMUTU
“Tingkat Pelayanan yang dapat meningkatkan
outcome yang diharapkan, sesuai standar
pelayanan, perkembangan ilmu, hak pasien dan
keterlibatan pasien dan masyarakat”
5. TRANSFORMASI AKREDITASI
5
Penetapan RPMK akreditasi
puskesmas, klinik, labkes &
utd, tpmd/tpmdg
Penetapan standar akreditasi
• Std akred Puskesmas
• Std akred Klinik
• Std akred Labkes
• Std akred UTD
• Std akred TPMD/TPMG
Penetapan Lembaga
penyelenggara akreditasi
Pemanfaatan teknologi
informasi dalam
penyelenggaraan survei
akreditasi
Penyusunan kurikulum
dan modul pelatihan
untuk pemenuhan
jumlah surveyor
Penyusunan Juknis
Survey
6. 6
TOPIK
▪ Latar Belakang
▪ Pemanfaatan Sistem Informasi dalam Penyelenggaraan
Akreditasi
▪ Pemanfaatan Sistem Informasi dalam Upaya
Peningkatan Mutu
7. 7
Sistem Informasi
Nasional Akreditasi
Fasyankes
Keputusan Direktur Jenderal
Pelayanan Kesehatan Nomor
HK.02.02/I/3991/2022 Tentang
Petunjuk Teknis Survei Akreditasi
Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik,
Laboratorium Kesehatan, Unit
Transfusi Darah, Tempat Praktik
Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter Gigi
DASAR HUKUM
SINAF
Permenkes No 34
Tentang PMK No. 34
Th 2022 ttg Akreditasi
Puskesmas, Klinik,
Labkes, UTD, TPMD
dan TPMDG
PENGEMBANGAN SINAF
8. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
LPA dapat kembangkan IT
dalam penyelenggaraan
Akreditasi untuk kebutuhan
internal lembaga
penyelenggara Akreditasi.
Penyelenggaraan Akreditasi
dilaksanakan melalui
pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi.
Teknologi informasi dan
komunikasi dalam
penyelenggaraan
Akreditasi dikembangkan
oleh Menteri.
Pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi
dalam penyelenggaraan
Akreditasi harus
memperhatikan prinsip satu
data Indonesia
9. PEMANFAATAN SINAF DALAM PENYELENGARAAN AKREDITASI
9
2 3 4 5 5
PENJADWALAN
SURVEI
VERIFIKASI
LAPORAN
HASIL SURVEI
PENETAPAN STATUS
AKREDITASI, PENERBITAN
SERTIFIKAT AKREDITASI
PELAPORAN
HASIL
SURVEI
1
PENGUSULAN
SURVEI
PEMBERIAN
REKOMENDASI
STATUS
AKREDITASI
10. MEKANISME PELAKSANAAN AKREDITASI
10
Puskesmas,
Klinik, Labkes,
UTD
Survei
Penjadwalan
Survei
Laporan
Hasil Survei
Verifikasi
Laporan
Hasil Survei
Rekomendasi
Status
Akreditasi
Penetapan
Status
Akreditasi
Penerbitan
e-Sertifikat
Dinas
Kesehatan
Proses di Lembaga Penyelenggara Akreditasi diluar Kemkes
Proses di Kemkes
L
E
M
B
A
G
A
K
E
M
E
N
K
E
S
12. 12
Integrasi SINAF dengan SATU SEHAT
Dilakukan kesepakatan antara Bagian Informasi Setditjen Yankes dengan DTO
No Kegiatan
Target
Penyelesaian
Status
1 Koordinasi mengenai
integrasi SINAF dan SINAR
dengan SATU SEHAT
Januari 2023
2 Identifikasi elemen penilaian
terkait program prioritas
nasional yang akan
diintegrasikan ke SATU SEHAT
Minggu ke-1
Maret
3 Permohonan masukan dan
arahan pimpinan
Minggu ke-2
Maret
4 Pertemuan lanjutan dengan
Bagian Informasi Setditjen
Yankes, Pusdatin & DTO
Minggu ke-3
Maret
5 Proses integrasi SINAF
dengan SATU SEHAT
Akhir Maret
1. Menggunakan kode fasyankes
yang sama, antara SINAF dan
SATU SEHAT
2. Membuat master fasilitas
pelayanan kesehatan
3. Identifikasi data yang akan
diintegrasikan
Alur Integrasi
Sudah dilakukan On progress Mohon arahan
13. USER YANG TERLIBAT DALAM APLIKASI
1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan meliputi Puskesmas, Klinik,
Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan TPMDG
2. Admin Lembaga Penyelenggara Akreditasi (LPA)
3. Surveior Lembaga Penyelenggara Akreditasi (LPA)
4. Verifikator Lembaga Penyelenggara Akreditasi (LPA)
5. Ketua Lembaga Penyelenggara Akreditasi (LPA)
6. Kementerian Kesehatan
7. Dinas Kesehatan Daerah Provinsi
8. Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota
14. 14
TOPIK
▪ Latar Belakang
▪ Pemanfaatan Sistem Informasi dalam Penyelenggaraan
Akreditasi
▪ Pemanfaatan Sistem Informasi dalam Upaya
Peningkatan Mutu
15. Indikator Nasional Mutu Pelayanan
Kesehatan Tempat Praktik Mandiri
Dokter dan Dokter Gigi, Klinik, Pusat
Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit,
Laboratorium Kesehatan, dan Unit
Transfusi Darah
PERMENKES 30 TH 2022
15
INM
Tolok ukur yang digunakan untuk
menilai tingkat keberhasilan mutu
pelayanan kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan
Kepentingan
transparansi
publik
Memberikan
umpan balik
kepada
fasyankes .
Menilai apakah
upaya yang
telah dilakukan
dapat
meningkatkan
keluaran
pelayanan
kesehatan
Pembelajaran
menggunakan
praktik terbaik
yang diperoleh
melalui proses
kaji banding
Tujuan Pengukuran INM
16. 16
• Untuk mempertahankan dan meningkatkan
mutu harus melakukan pengukuran dan
evaluasi mutu pelayanan Kesehatan
• Pengukuran Indikator Mutu dilakukan dengan
menggunakan profil Indikator Mutu melalui
tahapan kegiatan:
• pengumpulan data
• validasi data
• analisis data
• pelaporan dan komunikasi
• Pengukuran Indikator Mutu tersebut
dilakukan melalui sistem informasi yang
dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan
• 6 INDIKATOR
PUSKESMAS
• 13 INDIKATOR
RS
• 4 INDIKATOR
KLINIK
• 7 INDIKATOR
LABKES
• 7 INDIKATOR
UTD
• 4 INDIKATOR
TPMD/DG
INM TPMD, KLINIK, PUSKESMAS,
RS, LABKES, DAN UTD
17. KESELAMATAN PASIEN
17
PERMENKES NO.11 TAHUN 2017 TTG KESELAMATAN
PASIEN
Keselamatan Pasien adalah
suatu sistem yang membuat
asuhan pasien lebih aman
• Fasilitas pelayanan kesehatan
harus melakukan pelaporan
Insiden, secara online atau
tertulis ke KNKP
• Pelaporan Insiden tersebut
disampaikan setelah dilakukan
analisis, serta mendapatkan
rekomendasi dan solusi dari
tim Keselamatan Pasien
fasilitas pelayanan kesehatan.
1 ASSESMEN RESIKO
2 IDENTIFIKASI &
PENGELOLAAN RESIKO
PASIEN
3 PELAPORAN & ANALISIS
INSIDEN
4 KEMAMPUAN BELAJAR DARI
INSIDEN & TINDAK
LANJUTNYA
18. PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
18
BERDASAR SE DIRJEN NOVEMBER 2021
Surat Edaran Direktur Jenderal
Pelayanan Kesehatan nomor
HK.02.02/I/4254/2021 tanggal 30
November 2021 tentang
Penggunaan Aplikasi Laporan
Insiden Keselamatan Pasien,
Rumah Sakit, Laboratorium
Kesehatan dan Unit Transfusi
Darah.
o Laporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan mulai 1
Januari 2022.
o Fasilitas Pelayanan Kesehatan mengirimkan
laporan IKP (ada atau nihil) pada tiap akhir
bulan.
o Laporan IKP dilakukan melalui aplikasi e-
report melalui alamat:
http://mutufasyankes.kemkes.go.id
o Dinas Kesehatan Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap e-report di masing-
masing wilayah kerjanya.