SlideShare a Scribd company logo
APOSTOLICAM ACTUOSITATEM
     DEKRIT KONSILI VATIKAN II
   TENTANG PERAN KAUM AWAM
Pengantar
• Kaum awam: kekayaan Gereja yang lama sekali
  (sebelum Konsili Vatikan II) di”biar”kan.
• Belum pernah ada Konsili yang secara khusus
  bicara soal “kaum awam” selain KV II (1962-1965)
• Bukan berarti bahwa kaum awam “absen” dalam
  Gereja dan Gereja “cuek” thd kaum awam tetapi
  karena “keawaman” belum dianggap sebagai
  sebuah topik teologis yang mendesak dan
  penting untuk dibicarakan dalam sebuah konsili.
• Selama berabad-abad “periode diam” ttg
  peran kaum awam, martabat dan peran kaum
  dalam Gereja tersembunyi sebagai “obyek
  penderita” (obyek pelayanan kaum hirarki).
• Sampai dengan Konggres Internasional kaum
  Awam 5 Oktober1957, Paus Pius XII masih
  menyebut bahwa peran kaum berada pada
  bayang-bayang kerasulan hirarki. Salah satu
  kutipan dari pidato Paus Pius XII, saat itu:
• It is clear that the ordinary layman can resolve and it is
  highly desirable that he should so resolve—to cooperate in
  a more organized way with ecclesiastical authorities and to
  help them more effectively in their apostolic labor. He will
  thereby make himself more dependent on the Hierarchy,
  which is alone responsible before God for the government
  of the Church. The layman's acceptance of a particular
  mission, of a mandate of the Hierarchy, may associate him
  more closely with the spiritual conquest of the world being
  conducted by the Church under the direction of her
  pastors, but this does not make him a member of the
  hierarchy or give him the powers of Holy Orders or of
  jurisdiction that remain strictly bound to reception of the
  Sacrament of Holy Orders in its various degrees.
• Seabad sebelumnya (1869) saat ada Konsili
  Vatikan I, peran kaum awam pernah
  disinggung, tetapi hanya dalam draft agenda
  pembicaraan Konsili saat itu; dan topik itu
  tidak jadi dibahas, karena pembahasan Konsili
  Vatikan I terfokus pada kedudukan Sri Paus di
  Roma.
Kaum dalam Konsili Vatikan II
• Tema “kaum awam” dibicarakan dalam dua
  tataran: dogmatik dan Pelaksanaannya di
  bidang Pastoral Dogmatik: dibicarakan
  dalam LUMEN GENTIUM (LG) dan Pelaksanaan
  pastoralnya dibicarakan dalam APOSTOLICAM
  ACTUOSITATEM (AA). Kedua dokumen Konsili
  it harus dibicarakan sebagai sebuah kesatuan
  gagasan yang utuh. Tetapi sebenarnya, hal-hal
  yang menyangkut peran awam juga tersebar
  di bagian-bagian lain dalam dokumen Konsili.
• Selain dokumen Konsili, masih ada dokumen
  penting sesudah Konsili yang berbicara khusus
  tentang kaum awam, yakni: CHRISTI FIDELES
  LAICI (CFL) , sebuah anjuran apostolik
  (ensiklik) dari Paus Yohanes Paulus II tahun
  1989.
LUMEN GENTIUM
• No.30:
  – Memberi perhatian kepada status kaum beriman
    kristiani yang disebut awam.
  – Segala sesuatu yang telah dikatakan tentang Umat
    Allah sama-sama dimaksudkan bagi kaum awam (pria
    dan wanita): Umat PB, Imamat umum, sakramen,
    karisma, dll
  – Hirarki – awam: dalam partnership dan kebersamaan
    dalam tugas perutusan yang bersumber pada Kristus,
    masing-masing dengan peran yang khas dengan
    tujuan Ef, 4,15-16: Pertumbuhan Tubuh Kristus yakni
    GerejaNya.
LG. No. 31
• dirumuskan tentang definisi (pengertian)
  tentang kaum awam: “semua orang kristiani,
  yang tidak termasuk golongan imam atau
  religius”.  berkat baptis: menjadi anggota
  Tubuh Kristus, terhimpun menjadi Umat Allah,
  dan mengemban tiga tugas Kristus (imam, raja
  dan nabi) serta melaksanakan perutusan
  Gereja (ke dalam dan ke dunia).
• Kekhasan kaum awam: sifat keduniaannya  tugas:
  mencari Kerajaan Allah dengan mengurusi hal-hal yang
  fana dan mengaturnya sesuai dengan kehendak Allah.
• Kaum awam menjalankan tugas dan pekerjaan duniawi
  dan dipanggil untuk menunaikan tugas mereka sendiri
  dengan dijiwai semangat Injil demi “pengudusan
  dunia”.
• Jadi: tugas mereka ialah menyinari dan mengatur
  semua hal yg fana sedemikian sehingga semuanya
  terlaksana dan berkembang sesuai dengan kehendak
  Kristus.
DEKRIT “APOSTOLICAM ACTUOSITATEM”

• Apostolica Actuaositatem (hurufiah) berarti:
  kegiatan merasul  yang dibicarakan dalam
  Dekrit tersebut: kegiatan kerasulan kaum
  awam.
• Maksud Konsili: menjelaskan hakikat, sifat,
  kemajemukan kerasulan, asas kerasulan awam
  dan petunjuk pastoral bagi kerasulan kaum
  awam (AA no.1)
Hakikat dan sifat kerasulan awam
• Kerasulan awam merupakan kesatuan dengan
  kekrasulan Gereja yang menjalankan
  perutusan Yesus Kritus dengan ciri khas:
  keduniaannya.

                  Kerasulan
                   awam

               Kerasulan Gereja


              Karya Yesus Kristus
• Prinsip: Dalam Gereja terdapat aneka
  pelayanan tetapi merupakan sebuah kesatuan
  perutusan; sumbernya: Yesus Kristus (AA no.2)
• Asasnya: kesatuan dalam Roh Kudus yang
  memberikan kharisma kepada setiap orang
  demi kesejahteraan sesama manusia dan
  pembangunan Gereja; dan kesatuan dalam
  sesama saudara serta kesatuan dengan hirarki
  (AA no. 3)
• Spiritualitas Kerasulan Awam: ke-erat-an
  hubungan dengan Kristus yang dihayati dengan
  merasuki tata dunia dengan semangat kristiani:
  – mengamalkan kebaikan kepada semua orang
  – tidak hancur karena kekurangan duniawi dan tidak
    sombong karena kelimpahan bendawi
  – Memupuk keutamaan dan mengamalkan karunia Roh
    Kudus yang telah diterima
  – ikut serta dalam (salah satu) lembaga Gereja
  – Menjunjung tinggi kejujuran, adil, peri kemanusiaan
    dalam hidup bermasyarakat. (Bdk AA 4).
TUJUAN KERASULAN AWAM
• Pemberitaan Kabar Gembira Tuhan kepada dunia
  dengan kata dan perbuatan serta kesaksian hidup
  kristiani
• Pengudusan umat manusia berkat iman kepada Allah
  (bdk Mat 5,16) (AA no.6)
• Pembaharuan tata dunia secara kristiani:
  mengembalikan dunia ini yang tercipta “sungguh amat
  baik” (Kej 1,31) tetapi dicemarkan oleh kekuatan dosa
  sehingga terjadi tingkah laku dan lembaga manusia
  mengalami kemerosotan dan menghina martabat
  manusia serta pemujaan terhadap hal-hal duniawi (AA
  7).
BIDANG KERASULAN AWAM
• Secara umum bidang kerasulan awam terdapat dalam Gereja
  (internal)dan Masyarakat (eksternal)
• Bidang kerasulan internal) kerasulan lewat partisipai dalam hidup
  parokial (AA no.10)
• Keluarga: menghayati secara konsekwen dan konsisten martabat
  perkawinan kristiani mereka
• Kaum Muda: terkait dengan pembentukan dan pembinaan hidup
  kaum muda
• Kerasulan di lingkup hidup sosial-masyarakat: komitmen hidup
  sosial demi pembangunan masyarakat yang lebih baik (AA 13)
• Dan bidang kerasulan di lingkup nasional dan internasional: politik,
  dialog, perdamaian dunia dan kesejahteraan semua orang.
CHRISTI FIDELES LAICI (CFL)
• Ensiklik Yohanes Paulus II ini ditulis setelah terlaksana
  Sinode Para Uskup sedunia th 1987 di Roma dengan
  tema “Panggilan dan Perutusan kaum awam” dan Paus
  YP II menerbitkan ensiklik ini tahun 1989.
• YP II ingin menanggapi hasil pembicaraan sinode
  tersebut dengan menerbitkan sebuah Ensiklik yang
  diberi judul Christi Fideles Laici (kaum beriman awam).
• Secara umum: CFL menggemakan sekali lagi ajaran
  Konsili Vatikan II tentang kaum awam, tetapi dalam
  konteks dan suasana aktual sebagaimana dibicarakan
  dakam Sinode para Uskup se dunia.
KONTEKS CFL
• Ada tiga masalah besar di jaman moderen ini
  yang menjadi konteks panggilan kaum awam
  yakni masalah sekularisme, pelanggaran
  martabat manusia dan masalah
  persengketaan dan perdamaian.
• DI tengah masalah-masalah besar tersebut,
  panggilan kaum awam mendapat konteks
  yang baru dan menantang,
• Sekularisme : arus pemikiran manusia yang
  mengutamakan hal-hal duniawi dengan
  menyingkirkan apa saja yang berkaitan dengan
  masalah-masalah agama-hidup rohani  GS 8:
  semakin banyak jumlah orang yang meninggalkan
  agama di dalam praktik” (ateis praktis).
• Di sisi lain: hasrat manusia dan kebutuhan akan
  agama tidak mungkin dipadamkan sama sekali
  (CFL 4)
• YP II melihat bagaimana martabat manusia
  masih sering diinjak-injak bahkan juga lewat
  sistem-sistem perkonomian, hukum, ideologi,
  politik, dll! (CFL no 5)
• Akan tetapi keluhuran martabat manusia
  adalah sesuatu yang tak dapat dilenyapkan
  betapa pun sering tidak dinilai dan dilanggar.
  Sebabnya: martabat manusia memiliki dasar
  dalam Allah Sang Pencipta.
• Terjadinya masalah persengketaan antar
  pribadi, kelompok, kategori, bangsa-bangsa ,
  yang tercermin dalam bentuk kekerasan,
  terorisme dan perang.
• Di pihak lain, hasrat manusia untuk berdamai
  tidak dapat ditumpas. Berbagai macam usaha
  telah dirintis umat manusia untuk mencari
  perdamaian
PANGGILAN AWAM YANG KONTEKSTUAL

• Dalam konteks 3 masalah besar itulah kaum
  awam di panggil untuk “Pergilah juga ke kebun
  anggurku” (Mat 20,1-2).
• Partisipasi kaum awam dalam menghadapi
  masalah-masalah itu, baik dalam bentuk
  kerasulan ke dalam (CFL 18-31) maupun
  kerasuan ke luar (CFL 32-44)
WHAT NEXT?
• Perlu keberanian dan kecerdasan untuk
  menjadi nabi di tengah kehidupan ini.
• Internal, kita sudah cukup aktif, bagaimana
  yang menyangkut unsur “ke-dunia-an” ini
  (eksternal)
• Energinya: Iman akan Kristus dan kesatuan
  dalam Gereja.

More Related Content

What's hot

Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)Kornelis Ruben
 
Memahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbumMemahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbumalbertus purnomo
 
Iglsias catlicas orientales resumen
Iglsias catlicas orientales resumenIglsias catlicas orientales resumen
Iglsias catlicas orientales resumenVirgen de Guadalupe
 
Kompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIKompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIGiovanni Promesso
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaKirenius Wadu
 
Ensiklik laodato si indonesia
Ensiklik laodato si indonesiaEnsiklik laodato si indonesia
Ensiklik laodato si indonesiaKornelis Ruben
 
persiapan membaca "Laudato si"
persiapan membaca "Laudato si"persiapan membaca "Laudato si"
persiapan membaca "Laudato si"budhi pr
 
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)Chatarina Pantja W
 
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajat
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajatPel 5 perempuan dan laki laki sederajat
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajatKornelis Ruben
 
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai PersekutuanPel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai PersekutuanKornelis Ruben
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Dearest Rome
 
Esensi Pemuridan 2: Intensional (Pertumbuhan Rohani)
Esensi Pemuridan 2: Intensional (Pertumbuhan Rohani)Esensi Pemuridan 2: Intensional (Pertumbuhan Rohani)
Esensi Pemuridan 2: Intensional (Pertumbuhan Rohani)Johan Setiawan
 

What's hot (20)

Being Catholic
Being CatholicBeing Catholic
Being Catholic
 
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
 
Memahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbumMemahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbum
 
Ppt 3 gereja
Ppt 3   gerejaPpt 3   gereja
Ppt 3 gereja
 
Oikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJAOikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJA
 
Pekan Suci
Pekan SuciPekan Suci
Pekan Suci
 
Iglsias catlicas orientales resumen
Iglsias catlicas orientales resumenIglsias catlicas orientales resumen
Iglsias catlicas orientales resumen
 
Ekaristi yang liturgis
Ekaristi yang liturgisEkaristi yang liturgis
Ekaristi yang liturgis
 
Tahta kasih karunia
Tahta kasih karuniaTahta kasih karunia
Tahta kasih karunia
 
Kompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIKompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan II
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga Gereja
 
Ensiklik laodato si indonesia
Ensiklik laodato si indonesiaEnsiklik laodato si indonesia
Ensiklik laodato si indonesia
 
persiapan membaca "Laudato si"
persiapan membaca "Laudato si"persiapan membaca "Laudato si"
persiapan membaca "Laudato si"
 
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP)
 
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajat
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajatPel 5 perempuan dan laki laki sederajat
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajat
 
Pak kelas7 bahan bab3 uh2 uas sm1 dave
Pak kelas7 bahan bab3 uh2 uas sm1 davePak kelas7 bahan bab3 uh2 uas sm1 dave
Pak kelas7 bahan bab3 uh2 uas sm1 dave
 
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai PersekutuanPel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)
 
Esensi Pemuridan 2: Intensional (Pertumbuhan Rohani)
Esensi Pemuridan 2: Intensional (Pertumbuhan Rohani)Esensi Pemuridan 2: Intensional (Pertumbuhan Rohani)
Esensi Pemuridan 2: Intensional (Pertumbuhan Rohani)
 
Sakramen Baptis
Sakramen BaptisSakramen Baptis
Sakramen Baptis
 

Similar to Pertemuan VII

Ajaran sosial gereja
Ajaran sosial gerejaAjaran sosial gereja
Ajaran sosial gerejabudhi pr
 
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGiovanni Promesso
 
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)anandasesilia
 
Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)wilaxmalaikat
 
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuhGEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuhjamesdks621
 
PAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptx
PAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptxPAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptx
PAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptxYudiRahadiPurba
 
Konsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen ProtestanKonsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen Protestanpjj_kemenkes
 
Latihan pelayan sel rev.
Latihan pelayan sel rev.Latihan pelayan sel rev.
Latihan pelayan sel rev.wilaxmalaikat
 
Sosialisasi app2015
Sosialisasi app2015Sosialisasi app2015
Sosialisasi app2015karangpanas
 

Similar to Pertemuan VII (20)

Pertemuan IV
Pertemuan IVPertemuan IV
Pertemuan IV
 
Ajaran sosial gereja
Ajaran sosial gerejaAjaran sosial gereja
Ajaran sosial gereja
 
Ppt 4 masyarakat
Ppt 4   masyarakatPpt 4   masyarakat
Ppt 4 masyarakat
 
Ppt 4 masyarakat
Ppt 4   masyarakatPpt 4   masyarakat
Ppt 4 masyarakat
 
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan Indonesia
 
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
 
Pertemuan XI
Pertemuan XIPertemuan XI
Pertemuan XI
 
Pertemuan VI
Pertemuan VIPertemuan VI
Pertemuan VI
 
Evangelii Nuntiandi 2016
Evangelii Nuntiandi 2016Evangelii Nuntiandi 2016
Evangelii Nuntiandi 2016
 
Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)
 
Pertemuan X
Pertemuan XPertemuan X
Pertemuan X
 
Katekese Umat.ppt
Katekese Umat.pptKatekese Umat.ppt
Katekese Umat.ppt
 
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuhGEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
 
PAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptx
PAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptxPAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptx
PAK Pertemuan 12 Iman kristen dikaitkan dengan Tugas Gereja dan Kebudayaan.pptx
 
Wawancara ix
Wawancara ixWawancara ix
Wawancara ix
 
Pel 1 evang.oikos
Pel 1 evang.oikosPel 1 evang.oikos
Pel 1 evang.oikos
 
Konsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen ProtestanKonsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen Protestan
 
Latihan pelayan sel rev.
Latihan pelayan sel rev.Latihan pelayan sel rev.
Latihan pelayan sel rev.
 
Interaksi 2;
Interaksi 2; Interaksi 2;
Interaksi 2;
 
Sosialisasi app2015
Sosialisasi app2015Sosialisasi app2015
Sosialisasi app2015
 

More from Giovanni Promesso

Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianPandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianGiovanni Promesso
 
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKSakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKGiovanni Promesso
 
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinMenjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinGiovanni Promesso
 
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGiovanni Promesso
 
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGiovanni Promesso
 
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanMoral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanGiovanni Promesso
 
Gereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan KorupsiGereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan KorupsiGiovanni Promesso
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Giovanni Promesso
 
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Giovanni Promesso
 
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Giovanni Promesso
 
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaYB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaGiovanni Promesso
 
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGiovanni Promesso
 
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernGiovanni Promesso
 
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaPemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaGiovanni Promesso
 
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaSoegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaGiovanni Promesso
 
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang PolitikPemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang PolitikGiovanni Promesso
 

More from Giovanni Promesso (20)

Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianPandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
 
Eskatologi modern
Eskatologi modernEskatologi modern
Eskatologi modern
 
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKSakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
 
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinMenjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
 
Gereja Berpolitik
Gereja BerpolitikGereja Berpolitik
Gereja Berpolitik
 
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
 
Gereja dan Wahyu Baru
Gereja dan Wahyu BaruGereja dan Wahyu Baru
Gereja dan Wahyu Baru
 
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
 
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanMoral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
 
Gereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan KorupsiGereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan Korupsi
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
 
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
 
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
 
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaYB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
 
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
 
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
 
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaPemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
 
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaSoegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
 
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang PolitikPemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
 
Libido Politik Agustinus
Libido Politik AgustinusLibido Politik Agustinus
Libido Politik Agustinus
 

Pertemuan VII

  • 1. APOSTOLICAM ACTUOSITATEM DEKRIT KONSILI VATIKAN II TENTANG PERAN KAUM AWAM
  • 2. Pengantar • Kaum awam: kekayaan Gereja yang lama sekali (sebelum Konsili Vatikan II) di”biar”kan. • Belum pernah ada Konsili yang secara khusus bicara soal “kaum awam” selain KV II (1962-1965) • Bukan berarti bahwa kaum awam “absen” dalam Gereja dan Gereja “cuek” thd kaum awam tetapi karena “keawaman” belum dianggap sebagai sebuah topik teologis yang mendesak dan penting untuk dibicarakan dalam sebuah konsili.
  • 3. • Selama berabad-abad “periode diam” ttg peran kaum awam, martabat dan peran kaum dalam Gereja tersembunyi sebagai “obyek penderita” (obyek pelayanan kaum hirarki). • Sampai dengan Konggres Internasional kaum Awam 5 Oktober1957, Paus Pius XII masih menyebut bahwa peran kaum berada pada bayang-bayang kerasulan hirarki. Salah satu kutipan dari pidato Paus Pius XII, saat itu:
  • 4. • It is clear that the ordinary layman can resolve and it is highly desirable that he should so resolve—to cooperate in a more organized way with ecclesiastical authorities and to help them more effectively in their apostolic labor. He will thereby make himself more dependent on the Hierarchy, which is alone responsible before God for the government of the Church. The layman's acceptance of a particular mission, of a mandate of the Hierarchy, may associate him more closely with the spiritual conquest of the world being conducted by the Church under the direction of her pastors, but this does not make him a member of the hierarchy or give him the powers of Holy Orders or of jurisdiction that remain strictly bound to reception of the Sacrament of Holy Orders in its various degrees.
  • 5. • Seabad sebelumnya (1869) saat ada Konsili Vatikan I, peran kaum awam pernah disinggung, tetapi hanya dalam draft agenda pembicaraan Konsili saat itu; dan topik itu tidak jadi dibahas, karena pembahasan Konsili Vatikan I terfokus pada kedudukan Sri Paus di Roma.
  • 6. Kaum dalam Konsili Vatikan II • Tema “kaum awam” dibicarakan dalam dua tataran: dogmatik dan Pelaksanaannya di bidang Pastoral Dogmatik: dibicarakan dalam LUMEN GENTIUM (LG) dan Pelaksanaan pastoralnya dibicarakan dalam APOSTOLICAM ACTUOSITATEM (AA). Kedua dokumen Konsili it harus dibicarakan sebagai sebuah kesatuan gagasan yang utuh. Tetapi sebenarnya, hal-hal yang menyangkut peran awam juga tersebar di bagian-bagian lain dalam dokumen Konsili.
  • 7. • Selain dokumen Konsili, masih ada dokumen penting sesudah Konsili yang berbicara khusus tentang kaum awam, yakni: CHRISTI FIDELES LAICI (CFL) , sebuah anjuran apostolik (ensiklik) dari Paus Yohanes Paulus II tahun 1989.
  • 8. LUMEN GENTIUM • No.30: – Memberi perhatian kepada status kaum beriman kristiani yang disebut awam. – Segala sesuatu yang telah dikatakan tentang Umat Allah sama-sama dimaksudkan bagi kaum awam (pria dan wanita): Umat PB, Imamat umum, sakramen, karisma, dll – Hirarki – awam: dalam partnership dan kebersamaan dalam tugas perutusan yang bersumber pada Kristus, masing-masing dengan peran yang khas dengan tujuan Ef, 4,15-16: Pertumbuhan Tubuh Kristus yakni GerejaNya.
  • 9. LG. No. 31 • dirumuskan tentang definisi (pengertian) tentang kaum awam: “semua orang kristiani, yang tidak termasuk golongan imam atau religius”.  berkat baptis: menjadi anggota Tubuh Kristus, terhimpun menjadi Umat Allah, dan mengemban tiga tugas Kristus (imam, raja dan nabi) serta melaksanakan perutusan Gereja (ke dalam dan ke dunia).
  • 10. • Kekhasan kaum awam: sifat keduniaannya  tugas: mencari Kerajaan Allah dengan mengurusi hal-hal yang fana dan mengaturnya sesuai dengan kehendak Allah. • Kaum awam menjalankan tugas dan pekerjaan duniawi dan dipanggil untuk menunaikan tugas mereka sendiri dengan dijiwai semangat Injil demi “pengudusan dunia”. • Jadi: tugas mereka ialah menyinari dan mengatur semua hal yg fana sedemikian sehingga semuanya terlaksana dan berkembang sesuai dengan kehendak Kristus.
  • 11. DEKRIT “APOSTOLICAM ACTUOSITATEM” • Apostolica Actuaositatem (hurufiah) berarti: kegiatan merasul  yang dibicarakan dalam Dekrit tersebut: kegiatan kerasulan kaum awam. • Maksud Konsili: menjelaskan hakikat, sifat, kemajemukan kerasulan, asas kerasulan awam dan petunjuk pastoral bagi kerasulan kaum awam (AA no.1)
  • 12. Hakikat dan sifat kerasulan awam • Kerasulan awam merupakan kesatuan dengan kekrasulan Gereja yang menjalankan perutusan Yesus Kritus dengan ciri khas: keduniaannya. Kerasulan awam Kerasulan Gereja Karya Yesus Kristus
  • 13. • Prinsip: Dalam Gereja terdapat aneka pelayanan tetapi merupakan sebuah kesatuan perutusan; sumbernya: Yesus Kristus (AA no.2) • Asasnya: kesatuan dalam Roh Kudus yang memberikan kharisma kepada setiap orang demi kesejahteraan sesama manusia dan pembangunan Gereja; dan kesatuan dalam sesama saudara serta kesatuan dengan hirarki (AA no. 3)
  • 14. • Spiritualitas Kerasulan Awam: ke-erat-an hubungan dengan Kristus yang dihayati dengan merasuki tata dunia dengan semangat kristiani: – mengamalkan kebaikan kepada semua orang – tidak hancur karena kekurangan duniawi dan tidak sombong karena kelimpahan bendawi – Memupuk keutamaan dan mengamalkan karunia Roh Kudus yang telah diterima – ikut serta dalam (salah satu) lembaga Gereja – Menjunjung tinggi kejujuran, adil, peri kemanusiaan dalam hidup bermasyarakat. (Bdk AA 4).
  • 15. TUJUAN KERASULAN AWAM • Pemberitaan Kabar Gembira Tuhan kepada dunia dengan kata dan perbuatan serta kesaksian hidup kristiani • Pengudusan umat manusia berkat iman kepada Allah (bdk Mat 5,16) (AA no.6) • Pembaharuan tata dunia secara kristiani: mengembalikan dunia ini yang tercipta “sungguh amat baik” (Kej 1,31) tetapi dicemarkan oleh kekuatan dosa sehingga terjadi tingkah laku dan lembaga manusia mengalami kemerosotan dan menghina martabat manusia serta pemujaan terhadap hal-hal duniawi (AA 7).
  • 16. BIDANG KERASULAN AWAM • Secara umum bidang kerasulan awam terdapat dalam Gereja (internal)dan Masyarakat (eksternal) • Bidang kerasulan internal) kerasulan lewat partisipai dalam hidup parokial (AA no.10) • Keluarga: menghayati secara konsekwen dan konsisten martabat perkawinan kristiani mereka • Kaum Muda: terkait dengan pembentukan dan pembinaan hidup kaum muda • Kerasulan di lingkup hidup sosial-masyarakat: komitmen hidup sosial demi pembangunan masyarakat yang lebih baik (AA 13) • Dan bidang kerasulan di lingkup nasional dan internasional: politik, dialog, perdamaian dunia dan kesejahteraan semua orang.
  • 17. CHRISTI FIDELES LAICI (CFL) • Ensiklik Yohanes Paulus II ini ditulis setelah terlaksana Sinode Para Uskup sedunia th 1987 di Roma dengan tema “Panggilan dan Perutusan kaum awam” dan Paus YP II menerbitkan ensiklik ini tahun 1989. • YP II ingin menanggapi hasil pembicaraan sinode tersebut dengan menerbitkan sebuah Ensiklik yang diberi judul Christi Fideles Laici (kaum beriman awam). • Secara umum: CFL menggemakan sekali lagi ajaran Konsili Vatikan II tentang kaum awam, tetapi dalam konteks dan suasana aktual sebagaimana dibicarakan dakam Sinode para Uskup se dunia.
  • 18. KONTEKS CFL • Ada tiga masalah besar di jaman moderen ini yang menjadi konteks panggilan kaum awam yakni masalah sekularisme, pelanggaran martabat manusia dan masalah persengketaan dan perdamaian. • DI tengah masalah-masalah besar tersebut, panggilan kaum awam mendapat konteks yang baru dan menantang,
  • 19. • Sekularisme : arus pemikiran manusia yang mengutamakan hal-hal duniawi dengan menyingkirkan apa saja yang berkaitan dengan masalah-masalah agama-hidup rohani  GS 8: semakin banyak jumlah orang yang meninggalkan agama di dalam praktik” (ateis praktis). • Di sisi lain: hasrat manusia dan kebutuhan akan agama tidak mungkin dipadamkan sama sekali (CFL 4)
  • 20. • YP II melihat bagaimana martabat manusia masih sering diinjak-injak bahkan juga lewat sistem-sistem perkonomian, hukum, ideologi, politik, dll! (CFL no 5) • Akan tetapi keluhuran martabat manusia adalah sesuatu yang tak dapat dilenyapkan betapa pun sering tidak dinilai dan dilanggar. Sebabnya: martabat manusia memiliki dasar dalam Allah Sang Pencipta.
  • 21. • Terjadinya masalah persengketaan antar pribadi, kelompok, kategori, bangsa-bangsa , yang tercermin dalam bentuk kekerasan, terorisme dan perang. • Di pihak lain, hasrat manusia untuk berdamai tidak dapat ditumpas. Berbagai macam usaha telah dirintis umat manusia untuk mencari perdamaian
  • 22. PANGGILAN AWAM YANG KONTEKSTUAL • Dalam konteks 3 masalah besar itulah kaum awam di panggil untuk “Pergilah juga ke kebun anggurku” (Mat 20,1-2). • Partisipasi kaum awam dalam menghadapi masalah-masalah itu, baik dalam bentuk kerasulan ke dalam (CFL 18-31) maupun kerasuan ke luar (CFL 32-44)
  • 23. WHAT NEXT? • Perlu keberanian dan kecerdasan untuk menjadi nabi di tengah kehidupan ini. • Internal, kita sudah cukup aktif, bagaimana yang menyangkut unsur “ke-dunia-an” ini (eksternal) • Energinya: Iman akan Kristus dan kesatuan dalam Gereja.