Dokumen ini membahas pentingnya Gereja untuk memilih opsi preferensial yang memberi prioritas kepada yang paling membutuhkan, serta terlibat dan berperan aktif dalam masyarakat setempat. Gereja seharusnya menjadi lembaga yang kontekstual, solidar, dan terbuka untuk semua orang. Warisan Albertus Soegijapranata yaitu membangun Gereja yang 100% Katolik dan 100% Indonesia masih perlu diwariskan.
Era VUCA (volatility, uncertainty, complexity and ambiguity) saat ini menuntut kemampuan pebisnis yang tangguh. Pebisnis yang memiliki mindset activism. Apa itu? dan apa saja penyakit yang musti dihindari dalam menjadikan diri kita pebisnis seperti itu?
*) disampaikan oleh M. Sirod di Rumang Singgah Destarata Bogor, pada 12 September 2017 lalu. Semoga bermanfaat
Buku ini mengupas 9 tipe spiritualitas yang berbeda – dengan ciri-ciri, kekuatan, dan kelemahan masing-masing. Anda dapat menemukan salah satu atau lebih tipe spiritualitas yang sesuai dengan diri dan ekspresi Anda yang paling wajar dalam berelasi dengan Yesus Kristus. Apapun spiritualitas atau campuran spiritualitas yang paling sesuai dengan gambaran diri Anda pastilah bukan hal yang terjadi secara kebetulan. Semua itu sudah dirancang oleh Sang Pencipta, yang tahu benar apa yang diperbuat-Nya tatkala Dia menciptakan Anda menurut tujuan-Nya yang unik.
Era VUCA (volatility, uncertainty, complexity and ambiguity) saat ini menuntut kemampuan pebisnis yang tangguh. Pebisnis yang memiliki mindset activism. Apa itu? dan apa saja penyakit yang musti dihindari dalam menjadikan diri kita pebisnis seperti itu?
*) disampaikan oleh M. Sirod di Rumang Singgah Destarata Bogor, pada 12 September 2017 lalu. Semoga bermanfaat
Buku ini mengupas 9 tipe spiritualitas yang berbeda – dengan ciri-ciri, kekuatan, dan kelemahan masing-masing. Anda dapat menemukan salah satu atau lebih tipe spiritualitas yang sesuai dengan diri dan ekspresi Anda yang paling wajar dalam berelasi dengan Yesus Kristus. Apapun spiritualitas atau campuran spiritualitas yang paling sesuai dengan gambaran diri Anda pastilah bukan hal yang terjadi secara kebetulan. Semua itu sudah dirancang oleh Sang Pencipta, yang tahu benar apa yang diperbuat-Nya tatkala Dia menciptakan Anda menurut tujuan-Nya yang unik.
2. Soal: pilihan
• Praksis menggereja memilih: preferential
option
• Alasan: fokus, prioritas, arah keberpihakan
pastoral, ciri penggembalaan, kontekstualisasi
• Maksud: semakin menjadi Gereja
setempat, Gereja sebagai peristiwa
• Metode: see – judge – act
Bukan meniadakan yang lain, namun memberi
prioritas pilihan
his-story His story
3.
4. Meretas batas
• Batas: kultural, sejarah, etnis, religiositas,
sosial-politik
• Keluar dari batas diri (pribadi, primordial)
bukan marah & mengalahkan, tapi agar
semakin berkembang
• Win win solution
• Semakin universal, semakin ilahi
5. Akar identitas
• Menjadi universal, tetap tidak kehilangan
identitas dasar: Jawa, Indonesia
membangun Gereja setempat
• Konsekuensi: terlibat dalam realitas lokal,
setempat >< believing without belonging,
living without compassion
• Think globally, act locally >< physical absent,
homeless mind
• Solidaritas, kepentingan umum
6. Kader & komunitas
• Soal dasar: hidup adalah proses mendidik diri
kemuridan: discipleship
• Terlibat, membangun masa depan, persiapan
orang: the future belongs to those who give the
next generation reason for hope
• Mulai dari komunitas basis (gerejawi – insani)
communion of communities
• Gereja adalah ibu & rumah bagi semua
orang, semua diterima, diperhatikan &
diperkembangkan
7. Pusaran arus
• Maksud: masuk terlibat, agar diperhitungkan
& ikut mempengaruhi (: membentuk) arus
• Minoritas tak bersuara nyaris tak terdengar,
diabaikan
• Resiko pilihan: kepentingan praktis atau
prinsip
• Nilai strategis: masuk lewat pintu mereka,
keluar lewat pintu kita
8. Gereja Soegija
• Gereja setempat, pribumi: kontekstual, 100%
Katolik (identitas ekklesial) – 100 % Indonesia
(identitas sosial) bukan orang privat
• Misi: menjadi garam-ragi & terang
sakramen keselamatan, dasar: inkarnasi
• Small but articulate
• Bukan self-referential Church :
keluar, terlibat, ‘berani sakit’, misioner
alami rahmat
9. Gereja Soegija
• Bukan klerikalisme, fungsionaris, manager
(karir, bersaing) penodaan
• Kolegialitas & kolaborasi
• Melayani keluar dari diri sendiri, menyapa
& masuk dalam realitas
• Kemurahan hati, sederhana, punya hati
mulai dari spiritualitas bukan worldly Church
• Bukan no, but yes Church
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19. Pertanyaan kita
• Seperti apa wajah Gereja kita dewasa ini: apakah
masih berupa Gereja yang memasyarakat (mistik
sosial) atau Gereja yang sibuk di dalam, sibuk
dengan dirinya sendiri (aspek privat); Gereja kita
masih berupa Gereja yang terlibat, ke luar, atau
Gereja yang melayani dirinya sendiri, tenggelam
dan ribut di dalam, ribut sendiri?
• Apa warisan dari Albertus Soegijapranata yang
masih harus kita teruskan dan perjuangkan saat
ini?