SlideShare a Scribd company logo
M. Purwatma
20 Februari 2014
SG KWI tentang Pemilu Legislatif 2014:
“Calon legislatif yang jelas-jelas berwawasan
sempit, mementingkan kelompok, dikenal tidak
jujur, korupsi dan menghalalkan segala cara untuk
mendapatkan kedudukan tidak layak dipilih. Hatihatilah dengan sikap ramah-tamah dan kebaikan
yang ditampilkan calon legislatif hanya ketika
berkampanye, seperti membantu secara material
atau memberi uang”.
Tranparency International
Corruption Perception Indexs 2013:
Indonesia bersama Mesir
menduduki ranking 114, dari 175
negara
Arti Korupsi
• Kamus Bahasa Indonesia:
– Korupsi: “perbuatan menggunakan kekuasaan
untuk kepentingan sendiri (spt menggelapkan
uang atau menerima uang sogok)”.
– korupsi waktu: “menggunakan waktu dinas
(bekerja) untuk urusan pribadi”.

• Transparency International:
– Corruption is the abuse of entrusted power for
private gain. It hurts everyone who depends on
the integrity of people in a position of authority

• Korupsi intelektual; Korupsi politik
Nota Pastoral KWI 2004
• “Korupsi yang terjadi sekarang ini sudah berkembang
menjadi korupsi politik dan politik korupsi. Korupsi tidak
terbatas pada pencurian uang untuk memperkaya diri,
tetapi sudah menyangkut suatu pola korupsi yang berantai
dan rakus. Untuk mencapai posisi politik atau jabatan
tertentu, misalnya, seorang calon harus terlebih dulu
mengeluarkan uang yang tidak kecil jumlahnya. Setelah
kedudukan atau jabatan itu tercapai, dia pertama-tama
akan mencari segala jalan untuk mendapatkan kembali
uang yang telah dikeluarkan itu, termasuk melalui saranasarana publik, penyusunan peraturan-peraturan bahkan
perundang-undangan. Wabah korupsi ini masih diperparah
oleh rendahnya mutu pendidikan”.
KORUPSI BERTENTANGAN DENGAN
PRINSIP PENGGUNAAN HARTA BENDA
Korupsi merugikan banyak orang, apalagi
kalau menyangkut segala bidang, dan
tingkat tinggi, bahkan menjadi semacam
“way of life”

Akhirnya yang paling dirugikan adalah
rakyat miskin, karena haknya dirampas
dan tidak punya akses pada hak-hak dasar
“Allah menghendaki supaya bumi beserta
segala isinya digunakan oleh semua orang
dan sekalian bangsa, sehingga harta benda
yang tercipta dengan cara yang wajar harus
mencapai semua orang, berpedoman pada
keadilan, diiringi dengan cinta kasih” (GS 69).
 prinsip universal harta benda, Allah
menghendaki bahwa harta benda
diperuntukkan bagi semua orang
Allah menciptakan alam semesta bagi semua …

milik pribadipun harus dipandang sebagai:
“bukan hanya sebagai miliknya sendiri,
melainkan juga sebagai milik umum, dalam arti
bahwa hal itu berguna tidak hanya bagi dirinya
sendiri, melainkan juga bagi sesamanya”
Tetapi “Semua orang berhak memiliki
sebagian harta-benda sehingga
mencukupi bagi dirinya maupun
kaum kerabatnya”, maka hak pribadi
tidak boleh dilanggar.
Perintah ke 6: Jangan mencuri

Korupsi sama saja dengan mencuri
hak orang lain.
KORUPSI BERTENTANGAN DENGAN
PRINSIP KESEJAHTERAAN UMUM
Akibat korupsi yang melembaga, maka institusi
pemerintah tidak dapat menjamin kesejahteraan
rakyatnya:
• ongkos politik yang tinggi cenderung membuat orang
yang menjabat mencari keuntungan diri.
• Kebijakan hanya demi kepentingan kelompok
 Korupsi melawan prinsip kesejahteraan umum
“Yang dimaksudkan dengan kesejahteraan
umum ialah keseluruhan kondisi hidup
kemasyarakatan yang memungkinkan baik
kelompok-kelompok maupun anggota-anggota
perorangan untuk secara lebih penuh dan
lebih lancar mencapai kesempurnaan mereka
sendiri. Setiap kelompok harus
memperhitungkan kebutuhan-kebutuhan
serta aspirasi-aspirasi kelompok-kelompok lain
yang wajar, bahkan kesejahteraan umum
segenap keluarga manusia” (GS 26).
“Negara malah mesti menjamin koherensi,
kesatuan dan penataan masyarakat sipil karena
negara adalah bentuk lahiriah dari masyarakat
sipil itu, dalam rangka agar kesejahteraan
umum bisa digapai dengan sumbangsih setiap
warga. Masing-masing pribadi, keluarga atau
kelompok-kelompok perantara tidak mampu
menggapai perkembangan mereka yang
sepenuhnya oleh diri mereka sendiri untuk
menjalani sebuah kehidupan yang benar-benar
manusiawi” (Kompendium ASG no. 168).
Korupsi berlawanan dengan prinsip subsidiaritas:
“semua lembaga dari satu tatanan lebih tinggi mesti
menerapkan perilaku menolong (“subsidium”) –
karenanya mendukung, memajukan, mengembangkan – terhadap lembaga-lembaga dari tatanan
lebih rendah” (Kompendium ASG no. 186).
Seharusnya: yang besar menolong yang kecil,
kelompok-kelompok kecil diberi kesempatan hidup
 korupsi yang melembaga cenderung mematikan
yang kecil
Korupsi bertentangan dengan prinsip
solidaritas

Solidaritas: “menonjolkan hakikat sosial yang
intrinsik dari pribadi manusia, kesetaraan
semua orang dalam martabat dan hak-hak
serta jalan bersama individu-individu dan
bangsa-bangsa menuju kesatuan yang
semakin kokoh” (Kompendium ASG no. 192).
Jadi dasarnya kesetaraan manusia.
“Pada tempat pertama solidaritas itu
nyata dalam pembagian barang-barang
dan di dalam pembayaran upah kerja. Ia
juga mengandaikan usaha menuju suatu
tata sosial yang lebih adil, di mana
ketegangan-ketegangan dapat
disingkirkan dengan lebih baik dan
pertentangan-pertentangan dapat
diselesaikan dengan leibih mudah melalui
jalan perundingan” (KGK 1940).
solidaritas “mengungkapkan secara ringkas
kebutuhan untuk mengakui ikatan-ikatan
kokoh yang mempersatukan semua orang dan
kelompok-kelompok sosial satu sama lain,
ruang yang diberikan kepada kebebasan
manusia bagi pertumbuhan bersama di
dalamnya semua orang berbagi dan di
dalamnya mereka berperan serta”
(Kompendium ASG no. 195).
GEREJA: MENYUARAKAN PERLAWANAN
TERHADAP KORUPSI
Menjadi hati nurani masyarakat  bersuara
melawan korupsi
Paus Fransiskus:
• “inti terdalam dari Injil ialah hidup dalam masyarakat
dan keterlibatan pada sesame” (EG 177).
• “Para Gembala Gereja, dengan mengingat sumbangan
macam-macam ilmu, punya hak untuk memberikan
pandangan pada semua yang berkaitan dengan hidup
masyarakat, karena tugas evangelisasi mencakup dan
menuntut pengembangan secara menyeluruh setiap umat
manusia. Tidak lagi mungkin menyatakan bahwa agama
harus dibatasai pada ruang privat dan ada hanya untuk
mempersiapkan orang ke surga” (EG 182).
Penyadaran:
Menjadikan tema korupsi sebagai
tema dalam perjumpaan umat,
Contoh:
Tema 2006: “Korupsi, dusta
terhadap Allah dan manusia”
Mengembangkan budaya alternatif
“Maksud budaya alternatif adalah suatu pola
pandang dan perilaku yang menjadi tandingan
terhadap pola pandang dan perilaku yang berlaku
umum dalam masyarakat. Dengan membangun dan
mengembangkan budaya alternatif, akar-akar yang
menyebabkan korupsi, kerusakan lingkungan,
kekerasan dan penyelewengan kekuasaan
diharapkan dapat diatasi. Sejalan dengannya, secara
bertahap keadaban publik terbangun dan
kesejahteraan umum terwujud” (Nota Pastoral KWI
2004)
Pelopor bebas korupsi di kalangan
sendiri:
KAS:
• kredibel, transparan dan akuntabel
• pengelolaan keuangan lembaga
Gereja secara transparan
Akhir kata

hirarki maupun awam bergerak
bersama melawan korupsi
Gereja dan Pemberantasan Korupsi

More Related Content

What's hot

power point ideologi pancasila
power point ideologi pancasilapower point ideologi pancasila
power point ideologi pancasila
Hodri Djibril
 
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)ahmad sururi
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamsesukakita
 
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesiaPancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Nena Puji
 
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAPENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
dayurikaperdana19
 
Makna keberagaman dan kesederajatan
Makna keberagaman dan kesederajatanMakna keberagaman dan kesederajatan
Makna keberagaman dan kesederajatan
irene sofia
 
Kb3 dasar logika
Kb3 dasar logikaKb3 dasar logika
Kb3 dasar logika
Pet-pet
 
Ham menurut pandangan barat dan islam
Ham menurut pandangan barat dan islamHam menurut pandangan barat dan islam
Ham menurut pandangan barat dan islamFAS DC
 
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesiaUnique Hartianti
 
Pancasila sebagai etika
Pancasila sebagai etikaPancasila sebagai etika
Pancasila sebagai etika
adekdewa
 
Hukum adat bab 1 STAIN SALATIGA sem 3
Hukum adat bab 1 STAIN SALATIGA sem 3Hukum adat bab 1 STAIN SALATIGA sem 3
Hukum adat bab 1 STAIN SALATIGA sem 3
nurfitriaprimastuti
 
Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Sapto Pandugo
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Irvan Berutu
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
Dian Oktavia
 
Masyarakat Hukum Adat
Masyarakat Hukum AdatMasyarakat Hukum Adat
Masyarakat Hukum Adat
Nina Ruspina
 
Bab vi pelapisan sosial dan kesamaan derajat
Bab vi pelapisan sosial dan kesamaan derajatBab vi pelapisan sosial dan kesamaan derajat
Bab vi pelapisan sosial dan kesamaan derajat
Muhammad Jadin
 
Hak-hak Asasi Menurut UUD 1945
Hak-hak Asasi Menurut UUD 1945Hak-hak Asasi Menurut UUD 1945
Hak-hak Asasi Menurut UUD 1945Ica Diennissa
 
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup.ppt
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup.pptPancasila Sebagai Pandangan Hidup.ppt
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup.ppt
EVI PAULINA SIMAREMARE
 
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi ManusiaTeori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
dichasenja
 
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAMuhamad Yogi
 

What's hot (20)

power point ideologi pancasila
power point ideologi pancasilapower point ideologi pancasila
power point ideologi pancasila
 
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Materi Pertemuan ke 10)
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan ham
 
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesiaPancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
 
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAPENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
 
Makna keberagaman dan kesederajatan
Makna keberagaman dan kesederajatanMakna keberagaman dan kesederajatan
Makna keberagaman dan kesederajatan
 
Kb3 dasar logika
Kb3 dasar logikaKb3 dasar logika
Kb3 dasar logika
 
Ham menurut pandangan barat dan islam
Ham menurut pandangan barat dan islamHam menurut pandangan barat dan islam
Ham menurut pandangan barat dan islam
 
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Pancasila sebagai etika
Pancasila sebagai etikaPancasila sebagai etika
Pancasila sebagai etika
 
Hukum adat bab 1 STAIN SALATIGA sem 3
Hukum adat bab 1 STAIN SALATIGA sem 3Hukum adat bab 1 STAIN SALATIGA sem 3
Hukum adat bab 1 STAIN SALATIGA sem 3
 
Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
 
Masyarakat Hukum Adat
Masyarakat Hukum AdatMasyarakat Hukum Adat
Masyarakat Hukum Adat
 
Bab vi pelapisan sosial dan kesamaan derajat
Bab vi pelapisan sosial dan kesamaan derajatBab vi pelapisan sosial dan kesamaan derajat
Bab vi pelapisan sosial dan kesamaan derajat
 
Hak-hak Asasi Menurut UUD 1945
Hak-hak Asasi Menurut UUD 1945Hak-hak Asasi Menurut UUD 1945
Hak-hak Asasi Menurut UUD 1945
 
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup.ppt
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup.pptPancasila Sebagai Pandangan Hidup.ppt
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup.ppt
 
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi ManusiaTeori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
 
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
 

Similar to Gereja dan Pemberantasan Korupsi

2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madaniHaidar Bashofi
 
Tugas konsep masyarakat madani
Tugas konsep masyarakat madaniTugas konsep masyarakat madani
Tugas konsep masyarakat madaniBilhad Hard
 
valen resum mas
valen resum masvalen resum mas
valen resum mas
Valenjel Nikitadelvi
 
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama IslamKELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
abdulhamidalyFKIP
 
Pengertian civil society dan puncak
Pengertian civil society dan puncakPengertian civil society dan puncak
Pengertian civil society dan puncakSyaifuddin Udin
 
Pengertian civil society dan puncak
Pengertian civil society dan puncakPengertian civil society dan puncak
Pengertian civil society dan puncakSyaifuddin Udin
 
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docx
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docxSejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docx
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docx
IzzulHaqFirmanMaulan
 
Bab vii nilai filosofis sila v
Bab vii nilai filosofis sila vBab vii nilai filosofis sila v
Bab vii nilai filosofis sila v
fanny oktaviani
 
Civil society-dan-masyarakat-madani
Civil society-dan-masyarakat-madaniCivil society-dan-masyarakat-madani
Civil society-dan-masyarakat-madaniAjeng Faiza
 
Tugas pancasila
Tugas pancasilaTugas pancasila
Tugas pancasila
Shon Tp
 
Kewarganegaraan-Masyarakat madani ppt
Kewarganegaraan-Masyarakat madani pptKewarganegaraan-Masyarakat madani ppt
Kewarganegaraan-Masyarakat madani ppt
Pamulang University
 
Tugas kelompok 4 masyarakat madani
Tugas kelompok 4 masyarakat madaniTugas kelompok 4 masyarakat madani
Tugas kelompok 4 masyarakat madanitio_arkarna
 
Masyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptx
Masyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptxMasyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptx
Masyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptx
MawarPutri10
 
MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA DENGAN SEMANGAT KRISTIANI. Aurea Retno Dewanti, S...
MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA DENGAN SEMANGAT KRISTIANI. Aurea Retno Dewanti, S...MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA DENGAN SEMANGAT KRISTIANI. Aurea Retno Dewanti, S...
MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA DENGAN SEMANGAT KRISTIANI. Aurea Retno Dewanti, S...
ELASONIARTI
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologidea merisa
 
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegaraRefleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Agus Widiyanto
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
Clara Kumalawati
 

Similar to Gereja dan Pemberantasan Korupsi (20)

2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madani
 
Tugas konsep masyarakat madani
Tugas konsep masyarakat madaniTugas konsep masyarakat madani
Tugas konsep masyarakat madani
 
valen resum mas
valen resum masvalen resum mas
valen resum mas
 
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama IslamKELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
 
Pengertian civil society dan puncak
Pengertian civil society dan puncakPengertian civil society dan puncak
Pengertian civil society dan puncak
 
Pengertian civil society dan puncak
Pengertian civil society dan puncakPengertian civil society dan puncak
Pengertian civil society dan puncak
 
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docx
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docxSejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docx
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docx
 
Bab vii nilai filosofis sila v
Bab vii nilai filosofis sila vBab vii nilai filosofis sila v
Bab vii nilai filosofis sila v
 
Civil society-dan-masyarakat-madani
Civil society-dan-masyarakat-madaniCivil society-dan-masyarakat-madani
Civil society-dan-masyarakat-madani
 
Tugas pancasila
Tugas pancasilaTugas pancasila
Tugas pancasila
 
Kewarganegaraan-Masyarakat madani ppt
Kewarganegaraan-Masyarakat madani pptKewarganegaraan-Masyarakat madani ppt
Kewarganegaraan-Masyarakat madani ppt
 
Masyarakat madani
Masyarakat madaniMasyarakat madani
Masyarakat madani
 
Tugas kelompok 4 masyarakat madani
Tugas kelompok 4 masyarakat madaniTugas kelompok 4 masyarakat madani
Tugas kelompok 4 masyarakat madani
 
Masyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptx
Masyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptxMasyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptx
Masyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptx
 
MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA DENGAN SEMANGAT KRISTIANI. Aurea Retno Dewanti, S...
MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA DENGAN SEMANGAT KRISTIANI. Aurea Retno Dewanti, S...MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA DENGAN SEMANGAT KRISTIANI. Aurea Retno Dewanti, S...
MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA DENGAN SEMANGAT KRISTIANI. Aurea Retno Dewanti, S...
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi
 
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegaraRefleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
 
masyarakat madani
masyarakat madanimasyarakat madani
masyarakat madani
 
Evaluasi xi
Evaluasi xiEvaluasi xi
Evaluasi xi
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 

More from Giovanni Promesso

Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianPandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Giovanni Promesso
 
Eskatologi modern
Eskatologi modernEskatologi modern
Eskatologi modern
Giovanni Promesso
 
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKSakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Giovanni Promesso
 
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinMenjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Giovanni Promesso
 
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGiovanni Promesso
 
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGiovanni Promesso
 
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanMoral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanGiovanni Promesso
 
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaRevitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaGiovanni Promesso
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Giovanni Promesso
 
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Giovanni Promesso
 
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGiovanni Promesso
 
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Giovanni Promesso
 
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaYB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaGiovanni Promesso
 
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGiovanni Promesso
 
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernGiovanni Promesso
 
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaPemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaGiovanni Promesso
 
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaSoegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaGiovanni Promesso
 
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang PolitikPemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang PolitikGiovanni Promesso
 

More from Giovanni Promesso (20)

Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianPandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
 
Eskatologi modern
Eskatologi modernEskatologi modern
Eskatologi modern
 
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKSakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
 
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinMenjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
 
Gereja Berpolitik
Gereja BerpolitikGereja Berpolitik
Gereja Berpolitik
 
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
 
Gereja dan Wahyu Baru
Gereja dan Wahyu BaruGereja dan Wahyu Baru
Gereja dan Wahyu Baru
 
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
 
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanMoral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
 
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaRevitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
 
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
 
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan Indonesia
 
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
 
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaYB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
 
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
 
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
 
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaPemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
 
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaSoegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
 
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang PolitikPemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
 

Gereja dan Pemberantasan Korupsi

  • 2. SG KWI tentang Pemilu Legislatif 2014: “Calon legislatif yang jelas-jelas berwawasan sempit, mementingkan kelompok, dikenal tidak jujur, korupsi dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kedudukan tidak layak dipilih. Hatihatilah dengan sikap ramah-tamah dan kebaikan yang ditampilkan calon legislatif hanya ketika berkampanye, seperti membantu secara material atau memberi uang”.
  • 3. Tranparency International Corruption Perception Indexs 2013: Indonesia bersama Mesir menduduki ranking 114, dari 175 negara
  • 4. Arti Korupsi • Kamus Bahasa Indonesia: – Korupsi: “perbuatan menggunakan kekuasaan untuk kepentingan sendiri (spt menggelapkan uang atau menerima uang sogok)”. – korupsi waktu: “menggunakan waktu dinas (bekerja) untuk urusan pribadi”. • Transparency International: – Corruption is the abuse of entrusted power for private gain. It hurts everyone who depends on the integrity of people in a position of authority • Korupsi intelektual; Korupsi politik
  • 5. Nota Pastoral KWI 2004 • “Korupsi yang terjadi sekarang ini sudah berkembang menjadi korupsi politik dan politik korupsi. Korupsi tidak terbatas pada pencurian uang untuk memperkaya diri, tetapi sudah menyangkut suatu pola korupsi yang berantai dan rakus. Untuk mencapai posisi politik atau jabatan tertentu, misalnya, seorang calon harus terlebih dulu mengeluarkan uang yang tidak kecil jumlahnya. Setelah kedudukan atau jabatan itu tercapai, dia pertama-tama akan mencari segala jalan untuk mendapatkan kembali uang yang telah dikeluarkan itu, termasuk melalui saranasarana publik, penyusunan peraturan-peraturan bahkan perundang-undangan. Wabah korupsi ini masih diperparah oleh rendahnya mutu pendidikan”.
  • 6. KORUPSI BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP PENGGUNAAN HARTA BENDA
  • 7. Korupsi merugikan banyak orang, apalagi kalau menyangkut segala bidang, dan tingkat tinggi, bahkan menjadi semacam “way of life” Akhirnya yang paling dirugikan adalah rakyat miskin, karena haknya dirampas dan tidak punya akses pada hak-hak dasar
  • 8. “Allah menghendaki supaya bumi beserta segala isinya digunakan oleh semua orang dan sekalian bangsa, sehingga harta benda yang tercipta dengan cara yang wajar harus mencapai semua orang, berpedoman pada keadilan, diiringi dengan cinta kasih” (GS 69).  prinsip universal harta benda, Allah menghendaki bahwa harta benda diperuntukkan bagi semua orang
  • 9. Allah menciptakan alam semesta bagi semua … milik pribadipun harus dipandang sebagai: “bukan hanya sebagai miliknya sendiri, melainkan juga sebagai milik umum, dalam arti bahwa hal itu berguna tidak hanya bagi dirinya sendiri, melainkan juga bagi sesamanya”
  • 10. Tetapi “Semua orang berhak memiliki sebagian harta-benda sehingga mencukupi bagi dirinya maupun kaum kerabatnya”, maka hak pribadi tidak boleh dilanggar. Perintah ke 6: Jangan mencuri Korupsi sama saja dengan mencuri hak orang lain.
  • 12. Akibat korupsi yang melembaga, maka institusi pemerintah tidak dapat menjamin kesejahteraan rakyatnya: • ongkos politik yang tinggi cenderung membuat orang yang menjabat mencari keuntungan diri. • Kebijakan hanya demi kepentingan kelompok  Korupsi melawan prinsip kesejahteraan umum
  • 13. “Yang dimaksudkan dengan kesejahteraan umum ialah keseluruhan kondisi hidup kemasyarakatan yang memungkinkan baik kelompok-kelompok maupun anggota-anggota perorangan untuk secara lebih penuh dan lebih lancar mencapai kesempurnaan mereka sendiri. Setiap kelompok harus memperhitungkan kebutuhan-kebutuhan serta aspirasi-aspirasi kelompok-kelompok lain yang wajar, bahkan kesejahteraan umum segenap keluarga manusia” (GS 26).
  • 14. “Negara malah mesti menjamin koherensi, kesatuan dan penataan masyarakat sipil karena negara adalah bentuk lahiriah dari masyarakat sipil itu, dalam rangka agar kesejahteraan umum bisa digapai dengan sumbangsih setiap warga. Masing-masing pribadi, keluarga atau kelompok-kelompok perantara tidak mampu menggapai perkembangan mereka yang sepenuhnya oleh diri mereka sendiri untuk menjalani sebuah kehidupan yang benar-benar manusiawi” (Kompendium ASG no. 168).
  • 15. Korupsi berlawanan dengan prinsip subsidiaritas: “semua lembaga dari satu tatanan lebih tinggi mesti menerapkan perilaku menolong (“subsidium”) – karenanya mendukung, memajukan, mengembangkan – terhadap lembaga-lembaga dari tatanan lebih rendah” (Kompendium ASG no. 186). Seharusnya: yang besar menolong yang kecil, kelompok-kelompok kecil diberi kesempatan hidup  korupsi yang melembaga cenderung mematikan yang kecil
  • 16. Korupsi bertentangan dengan prinsip solidaritas Solidaritas: “menonjolkan hakikat sosial yang intrinsik dari pribadi manusia, kesetaraan semua orang dalam martabat dan hak-hak serta jalan bersama individu-individu dan bangsa-bangsa menuju kesatuan yang semakin kokoh” (Kompendium ASG no. 192). Jadi dasarnya kesetaraan manusia.
  • 17. “Pada tempat pertama solidaritas itu nyata dalam pembagian barang-barang dan di dalam pembayaran upah kerja. Ia juga mengandaikan usaha menuju suatu tata sosial yang lebih adil, di mana ketegangan-ketegangan dapat disingkirkan dengan lebih baik dan pertentangan-pertentangan dapat diselesaikan dengan leibih mudah melalui jalan perundingan” (KGK 1940).
  • 18. solidaritas “mengungkapkan secara ringkas kebutuhan untuk mengakui ikatan-ikatan kokoh yang mempersatukan semua orang dan kelompok-kelompok sosial satu sama lain, ruang yang diberikan kepada kebebasan manusia bagi pertumbuhan bersama di dalamnya semua orang berbagi dan di dalamnya mereka berperan serta” (Kompendium ASG no. 195).
  • 20. Menjadi hati nurani masyarakat  bersuara melawan korupsi Paus Fransiskus: • “inti terdalam dari Injil ialah hidup dalam masyarakat dan keterlibatan pada sesame” (EG 177). • “Para Gembala Gereja, dengan mengingat sumbangan macam-macam ilmu, punya hak untuk memberikan pandangan pada semua yang berkaitan dengan hidup masyarakat, karena tugas evangelisasi mencakup dan menuntut pengembangan secara menyeluruh setiap umat manusia. Tidak lagi mungkin menyatakan bahwa agama harus dibatasai pada ruang privat dan ada hanya untuk mempersiapkan orang ke surga” (EG 182).
  • 21. Penyadaran: Menjadikan tema korupsi sebagai tema dalam perjumpaan umat, Contoh: Tema 2006: “Korupsi, dusta terhadap Allah dan manusia”
  • 22. Mengembangkan budaya alternatif “Maksud budaya alternatif adalah suatu pola pandang dan perilaku yang menjadi tandingan terhadap pola pandang dan perilaku yang berlaku umum dalam masyarakat. Dengan membangun dan mengembangkan budaya alternatif, akar-akar yang menyebabkan korupsi, kerusakan lingkungan, kekerasan dan penyelewengan kekuasaan diharapkan dapat diatasi. Sejalan dengannya, secara bertahap keadaban publik terbangun dan kesejahteraan umum terwujud” (Nota Pastoral KWI 2004)
  • 23. Pelopor bebas korupsi di kalangan sendiri: KAS: • kredibel, transparan dan akuntabel • pengelolaan keuangan lembaga Gereja secara transparan
  • 24. Akhir kata hirarki maupun awam bergerak bersama melawan korupsi