Daging merupakan bahan makanan yang mengandung protein dan asam amino. Terdiri dari jaringan otot hewan seperti sapi, kambing, dan babi. Jenis daging antara lain daging sapi, veal, lamb, dan babi. Perlu diperhatikan perubahan warna dan tekstur daging saat diproses. Cara mengolah dan menyimpan daging penting untuk mencegah kontaminasi.
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)fathriska
Dokumen tersebut merangkum proses pembuatan terasi udang melalui fermentasi. Terasi dibuat dengan merendam udang kecil dalam campuran garam selama 1-4 minggu untuk fermentasi. Bakteri Bacillus sp dan B. Mycoides berperan mempercepat proses fermentasi dengan menguraikan protein menjadi asam amino dan menghasilkan aroma khas. Proses fermentasi mengubah udang menjadi terasi dengan komposisi protein dan zat besi yang lebih tinggi.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang proses pembuatan roti, mulai dari pengenalan bahan-bahan dan metode pembuatan roti hingga jenis-jenis metode pembuatan roti seperti no time dough, straight dough, sponge and dough, serta overnight dough. Dokumen juga menjelaskan tahapan proses pembuatan roti secara umum.
Dokumen tersebut membahas tentang bahan tambahan pangan (BTP), termasuk definisi, jenis, fungsi, dan contoh BTP yang diizinkan dan dilarang untuk digunakan dalam makanan."
Dokumen tersebut membahas karakteristik fisik dan kimia bahan hasil pertanian. Karakteristik fisik mencakup densitas, bentuk, tekstur, warna, dan sifat termal. Karakteristik kimia meliputi kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dokumen juga membahas sifat hidrasi seperti kadar air, aktivitas air, dan respirasi buah-buahan.
Daging merupakan bahan makanan yang mengandung protein dan asam amino. Terdiri dari jaringan otot hewan seperti sapi, kambing, dan babi. Jenis daging antara lain daging sapi, veal, lamb, dan babi. Perlu diperhatikan perubahan warna dan tekstur daging saat diproses. Cara mengolah dan menyimpan daging penting untuk mencegah kontaminasi.
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)fathriska
Dokumen tersebut merangkum proses pembuatan terasi udang melalui fermentasi. Terasi dibuat dengan merendam udang kecil dalam campuran garam selama 1-4 minggu untuk fermentasi. Bakteri Bacillus sp dan B. Mycoides berperan mempercepat proses fermentasi dengan menguraikan protein menjadi asam amino dan menghasilkan aroma khas. Proses fermentasi mengubah udang menjadi terasi dengan komposisi protein dan zat besi yang lebih tinggi.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang proses pembuatan roti, mulai dari pengenalan bahan-bahan dan metode pembuatan roti hingga jenis-jenis metode pembuatan roti seperti no time dough, straight dough, sponge and dough, serta overnight dough. Dokumen juga menjelaskan tahapan proses pembuatan roti secara umum.
Dokumen tersebut membahas tentang bahan tambahan pangan (BTP), termasuk definisi, jenis, fungsi, dan contoh BTP yang diizinkan dan dilarang untuk digunakan dalam makanan."
Dokumen tersebut membahas karakteristik fisik dan kimia bahan hasil pertanian. Karakteristik fisik mencakup densitas, bentuk, tekstur, warna, dan sifat termal. Karakteristik kimia meliputi kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dokumen juga membahas sifat hidrasi seperti kadar air, aktivitas air, dan respirasi buah-buahan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, komposisi, standar mutu, dan hasil olahan daging sapi dan unggas. Secara rinci dijelaskan proses produksi daging mulai dari inspeksi, penyembelihan, penuntasan darah, hingga hasil akhir seperti daging olahan. Juga dibahas komposisi gizi dan standar mutu daging sapi serta unggas berdasarkan aturan SNI.
Cake adalah produk patiseri yang dibuat dari adonan dengan komponen terigu, lemak, gula, telur, cairan dan bahan pengembang kimia dengan cara dipanggang (baking) pada rentangan suhu 170-180˚C.
Dokumen tersebut membahas tentang penyelenggaraan makanan kelompok dan komersial. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang (1) pengertian dan perkembangan penyelenggaraan makanan kelompok dan komersial, (2) ciri-ciri dan jenis penyelenggaraan makanan tersebut, serta (3) regulasi dan persyaratan yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pengasapan daging dan ikan. Proses pengasapan menggunakan asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu pada suhu tinggi, yang mengandung senyawa seperti formaldehida, fenol, dan tar. Proses pengasapan bermanfaat sebagai pengawet karena dapat mengeringkan, memberi efek antioksidan, dan antimikrobial. Namun, pengasapan juga dapat menurunkan nilai gizi dan men
Dokumen tersebut membahas proses pembuatan kornet daging sapi, mulai dari persiapan bahan baku berupa daging sapi, proses pengolahan meliputi penggilingan, pencampuran, pengisian ke dalam kaleng, vakum, penutupan, sterilisasi, pendinginan hingga pengemasan. Proses ini bertujuan menghasilkan produk kornet daging sapi yang aman dan tahan lama.
Mie basah diproduksi melalui proses pencampuran bahan, penipisan adonan, pembuatan untaian, perebusan, dan glazing. Proses ini menghasilkan mie bertekstur kenyal berwarna hijau muda dengan berat produk 360 gram atau 180% dari basis. Komposisi dan perlakuan setiap tahap penting untuk membentuk struktur gluten dan menghasilkan karakteristik fisik mie yang diinginkan.
1. Dokumen memberikan informasi tentang cara memilih dan mengolah telur yang baik, termasuk membuat produk olahan telur seperti tepung telur, telur cair, telur beku, dan telur asin.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Membuat cookies yang difortifikasi dengan zat besi dari ekstrak bayam untuk meningkatkan kadar hemoglobin pada remaja yang sedang menstruasi. Tujuannya adalah untuk mengatasi kekurangan zat besi selama masa menstruasi.
Unggas merupakan hewan ternak yang dapat diolah menjadi berbagai produk seperti daging, telur, dan olahan lainnya. Proses pengolahan daging unggas meliputi inspeksi, penyembelihan, penuntasan darah, penyeduhan, pencabutan bulu, dan dressing. Standar mutu daging unggas meliputi bentuk karkas, tekstur daging, warna, kebersihan, dan lemak. Hasil olahan unggas antara lain sosis, bakso, abon
Dokumen ini membahas penentuan kualitas daging pascapanen dan penyimpanan suhu dingin. Kualitas daging masih baik selama enam jam penyimpanan awal dan satu minggu penyimpanan beku, namun menurun setelah dua minggu penyimpanan beku. Daging segar memiliki warna merah, tekstur kenyal, dan jumlah mikroba rendah.
Dokumen tersebut membahas peranan mikroorganisme dalam bidang pangan, baik peranan positif maupun negatif. Peranan positif mencakup pengolahan pangan melalui fermentasi, sedangkan peranan negatif berupa kontaminasi makanan yang dapat menyebabkan kerusakan dan penyakit. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba seperti pH, kelembaban, oksigen, dan nutrisi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, komposisi, standar mutu, dan hasil olahan daging sapi dan unggas. Secara rinci dijelaskan proses produksi daging mulai dari inspeksi, penyembelihan, penuntasan darah, hingga hasil akhir seperti daging olahan. Juga dibahas komposisi gizi dan standar mutu daging sapi serta unggas berdasarkan aturan SNI.
Cake adalah produk patiseri yang dibuat dari adonan dengan komponen terigu, lemak, gula, telur, cairan dan bahan pengembang kimia dengan cara dipanggang (baking) pada rentangan suhu 170-180˚C.
Dokumen tersebut membahas tentang penyelenggaraan makanan kelompok dan komersial. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang (1) pengertian dan perkembangan penyelenggaraan makanan kelompok dan komersial, (2) ciri-ciri dan jenis penyelenggaraan makanan tersebut, serta (3) regulasi dan persyaratan yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pengasapan daging dan ikan. Proses pengasapan menggunakan asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu pada suhu tinggi, yang mengandung senyawa seperti formaldehida, fenol, dan tar. Proses pengasapan bermanfaat sebagai pengawet karena dapat mengeringkan, memberi efek antioksidan, dan antimikrobial. Namun, pengasapan juga dapat menurunkan nilai gizi dan men
Dokumen tersebut membahas proses pembuatan kornet daging sapi, mulai dari persiapan bahan baku berupa daging sapi, proses pengolahan meliputi penggilingan, pencampuran, pengisian ke dalam kaleng, vakum, penutupan, sterilisasi, pendinginan hingga pengemasan. Proses ini bertujuan menghasilkan produk kornet daging sapi yang aman dan tahan lama.
Mie basah diproduksi melalui proses pencampuran bahan, penipisan adonan, pembuatan untaian, perebusan, dan glazing. Proses ini menghasilkan mie bertekstur kenyal berwarna hijau muda dengan berat produk 360 gram atau 180% dari basis. Komposisi dan perlakuan setiap tahap penting untuk membentuk struktur gluten dan menghasilkan karakteristik fisik mie yang diinginkan.
1. Dokumen memberikan informasi tentang cara memilih dan mengolah telur yang baik, termasuk membuat produk olahan telur seperti tepung telur, telur cair, telur beku, dan telur asin.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Membuat cookies yang difortifikasi dengan zat besi dari ekstrak bayam untuk meningkatkan kadar hemoglobin pada remaja yang sedang menstruasi. Tujuannya adalah untuk mengatasi kekurangan zat besi selama masa menstruasi.
Unggas merupakan hewan ternak yang dapat diolah menjadi berbagai produk seperti daging, telur, dan olahan lainnya. Proses pengolahan daging unggas meliputi inspeksi, penyembelihan, penuntasan darah, penyeduhan, pencabutan bulu, dan dressing. Standar mutu daging unggas meliputi bentuk karkas, tekstur daging, warna, kebersihan, dan lemak. Hasil olahan unggas antara lain sosis, bakso, abon
Dokumen ini membahas penentuan kualitas daging pascapanen dan penyimpanan suhu dingin. Kualitas daging masih baik selama enam jam penyimpanan awal dan satu minggu penyimpanan beku, namun menurun setelah dua minggu penyimpanan beku. Daging segar memiliki warna merah, tekstur kenyal, dan jumlah mikroba rendah.
Dokumen tersebut membahas peranan mikroorganisme dalam bidang pangan, baik peranan positif maupun negatif. Peranan positif mencakup pengolahan pangan melalui fermentasi, sedangkan peranan negatif berupa kontaminasi makanan yang dapat menyebabkan kerusakan dan penyakit. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba seperti pH, kelembaban, oksigen, dan nutrisi.
Telur merupakan sumber protein yang baik untuk pertumbuhan. Dokumen menjelaskan jenis, komponen, struktur, zat gizi, dan cara pengawetan telur. Telur dapat diolah menjadi telur asin dengan membungkus telur dengan adonan garam atau abu selama beberapa hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi jenis bakteri asam laktat yang terkandung dalam fermentasi se'i daging babi di Kota Kefamenanu, Nusa Tenggara Timur. Metode yang digunakan meliputi fermentasi daging babi selama 72 jam, isolasi bakteri asam laktat pada media MRSA, identifikasi makroskopis dan mikroskopis bakteri terisolasi, serta identifikasi lebih lanjut menggunakan u
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi penyakit melalui makanan, termasuk cara pemindahan, pengendalian penyakit, dan beberapa jenis patogen pembawa penyakit seperti Salmonella, Staphylococcus, Clostridium botulinum. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, epidemiologi, dan pencegahan berbagai penyakit makanan.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip kesehatan, sanitasi, dan keamanan makanan dan minuman (HSMM). Prinsip-prinsip tersebut mencakup pemilihan bahan makanan yang baik, pencegahan kontaminasi sepanjang rantai pasokan dan proses pengolahan makanan, serta ciri-ciri makanan yang aman untuk dikonsumsi.
Dokumen ini membahas kontaminasi Clostridium perfringens pada 262 sampel daging dan masakan daging. Bakteri ini paling sering ditemukan pada daging sapi mentah (82%) dan paling jarang pada irisan sandwich (4.7%). Clostridium perfringens dapat menyebabkan gastroenteritis akibat toksin yang dihasilkan apabila lebih dari 108 sel bakteri tumbuh dan berkembang biak dalam usus. Pencegahan melalui pemasakan yang sempurna, penyimp
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan dan pengolahan daging, mulai dari pentingnya kualitas daging, teknik pemotongan dan pengolahan yang baik, hingga berbagai jenis daging dan manfaat gizinya. Proses pengolahan daging meliputi pelayuan, rigor mortis, dan berbagai teknik seperti pengalengan untuk memperpanjang umur simpan daging.
Apa itu angka kecukupan gizi dan bagaimana cara perhitungannya dalam memenuhi kebutuhan gizi tergantung pda jenis kelamin dan usia dengan faktor koreksi aktivitas fisik
Sayuran segar seberat 3 ton harus didinginkan dari suhu ruangan (25°C) ke suhu pendingin truk (-10°C) selama distribusi berlangsung selama 48 jam. Jumlah panas yang harus dilepaskan adalah sekitar 1,2 juta kJ.
Dokumen tersebut membahas tentang manipulasi genetika dan pemurnian terhadap susunan bahan pangan. Dibahas definisi dan tujuan manipulasi genetika, manfaatnya seperti meningkatkan produksi dan ketahanan tanaman, serta pro dan kontra dari produk rekayasa genetika."
1. Lemak merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air dan terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen
2. Terdapat berbagai jenis lemak seperti trigliserida, fosfolipida, sterol, dan asam lemak
3. Antioksidan digunakan untuk mencegah oksidasi lemak tak jenuh agar kualitas lemak tetap terjaga
3. Kerusakan Produk Susu
1.SOURING
Perubahan laktosa menjadi
asam laktat karena aktivitas
enzim oleh MO, yang
menimbulkan perubahan rasa
dan penggumpalan
2.GASSINES
Terbentuknya gas karena
reaksi enzimatis yang
menyebabkan perubahan
aro,ma dan bau
4. FAKTOR PENYEBAB
KERUSAKAN SUSU
Kerusakan pada susu dapat disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu,
1) Pertumbuhan dan aktivitas mikroba terutama
bakteri, ragi dan kapang. Beberapa mikroba dapat
membentuk lendir, gas, busa, warna yang
menyimpang, asam, racun dan lain-lain;
2) Aktivitas enzim-enzim di dalam susu.
5. KUALITAS MIKROBIOLOGI
Menurut Elmoslemany (2010), 3 sumber
utama asal bakteri, yaitu:
1. Mikroorganisme penyebab mastitis dalam
ambing
2. Kontaminasi dari luar permukaan ambing
dan puting
3. Permukaan peralatan susu dan tangki
penampungan (bulk tank milk).
6. KUALITAS MIKROBIOLOGI
n Nurliyani (2012), susu mudah dicemari
oleh kuman sejak pemerahan,
peyimpanan, milk can, transportasi
dari kandang ke cooling unit, hingga
pengangkutan truk tanki.
7. HARUS SELALU DIINGAT!
FAKTOR YG MEMPENGARUHI JUMLAH
MIKROORGANISME:
n Zat nutrisi yg tersedia
n Waktu
n Suhu
n Air
n pH
n Oksigen
Mana yg bisa Kita dikendalikan?
9. SUHU
n Suhu adalah faktor lingkungan terpenting
yg mempengaruhi mikrooganisme.
JENIS SUHU
MINIMUM OPTIMUN MAKSIMUM
PSIKROFIL -15 10 20
PSIKROTROF - 5 25 35
MESOFIL 5 – 10 30 – 37 45
THERMOFIL 40 45 – 55 60-80
THERMOTROF 15 42 – 46 50
10. Mikrooorganisme penyebab
kerusakan pada Susu
a. Erwinia, Bacillus & Enterobacter
aerogenes, Jenis bakteri yang menyebabkan
pelendiran pada susu.
b. Alcaligens viscolactis & Enterobacter
aerogenes, Jenis bakteri menyebabkan
pelendiran pada susu.
c. Bakteri S.areus, Jenis bakteri yang
menyebabkan keracunan setelah minum
susu.
11. Susu Segar dan Susu Pasteurisasi
n Mikrobia berasal dari ambing,
permukaan tubuh hewan, pakan,
udara, air dan peralatan.
n Mikrobia: Micrococcus,
Streptococcus, dan
Corynebacterium
n Susu segar mengandung: <1000
sel/ml
n Selama penyimpanan dingin:
psychrothroph dapat tumbuh.
n Susu pasteurisasi: mikrobia
thermoduric (Micrococcus, spora
Bacillus, Clostridium)
12. n Selama penyimpanan dingin dalam refrigerator
sebelum pasteurisasi, hanya psyschrotrophs
(Pseudomonas, Flavobacterium, Alcalaligenes,
coliform, Bacilus spp.) yang dapat tumbuh dalam
susu.
n Bakteri ini dapat mempengaruhi kualitas (flavor dan
tekstur) susu.
n Beberapa dapat menghasilkan enzim proteinase dan
lipase tahan panas, yang mempengaruhi kualitas susu
meskipun telah dipasteurisasi
n Susu segar: 1-3x105 CFU/ml;
n Susu Pasteurisasi Grade A: 2x104 CFU/ml, coliform<
10
13.
14. Kerusakan Telur
Kualitas Internal
• Teerbentuknya gas,
membesarnya rongga udara,
mempengaruhi berat jenis
• Putih telur, penurunan
konsistensi, menjadi cair
• Kuning telur membesar,
rembesan air dari putih telur
• MO pathogen tumbuh
berpotensi menjadi busuk
• Perubahan aroma, karena MO
mengurai protein
Kualitas Eketernal
• Ukuran berubah
• Warna, berbintik-bitnik karena distribusi air tidak merat
• Keutuhan cangkang, retak yang menyebabkan MO mudah masuk
• Kebersihan cangkang, dari kotoran yang menyebabkan telur cepat rusa
15. Telur
n Telur berpeluang terkontaminasi m.o dari fekal,
sarang, pakan, udara, dan peralatan pada
permukaan cangkangnya.
n Jumlah mikrobia pada cangkang dapat mencapai
107 sel.
n Jenis bakteri: Pseudomonas, Alcaligenes, Proteus,
Citrobacter, E. coli, Enterobacter, Enterococcus,
Micrococcus, dan bacillus .
n Antimicrobial factor dalam albumin: lysozyme,
conalbumin, avidin, pH 8-9
16. Denaturasi Telur
1. Denaturasi (kerusakan) reversibel yaitu
kerusakan yang masih mempunyai fungsi
Contoh: telur rebus, secara fisik rusak
menjadi padat, tetapi protein masih
berfungsi baik
2. Denaturasi irreversibel yaitu kerusakan
total. Contoh: telur dadar, bagian tepinya
sudah rusak dan fungsi protein berkurang
17. Protein pada Kuning Telur
1. Vitellin : merupakan protein utama,
disusun oleh lopoprotein kompleks
sehingga disebut “lipovitellin”
2. Phosvitin: protein yang tinggi phosfor
3. Livetin : protein yang tinggi sulfur
Tingkat Koagulasi
q Putih telur: 60oC
q Kuning telur: 65oC
18. Zat Anti Gizi pada Telur
n Ovomucoid
pada telur mentah/setengah matang ovomucoid
dapat diserap secara langsung kedalam pembuluh
darah dan berperan sebagai antigen yang dapat
menimbulkan alergi (bisul)
q Avidin
dapat mengikat biotin, dalam telur mentah bersifat
sebagai racun, tetapi hilang saat proses pemanasan
selain itu telur mentah banyak mengandung bakteri
salmonela yang dapat menyebabkan penyakit demam
typoid
19. Kerusakan pada Telur Segar
n Retak
n Bocor
n Buram/tidak mengkilat
n Bintik kotoran/darah
n Bintik terang pada kuning telur
trlihat saat candling
n Penyimpanan flavor
n Noda daging
20. Selama Penyimpanan
Tidak disebabkan mikroorganisme
n penyusutan berat
n kantung udara tambah besar
n albumen menjadi encer
n kuning telur (yolk) berpindah posisi pada
saat candling
n pH albumen tinggi (7-9)
21. Selama Penyimpanan
Disebabkan mikroorganisme
n kontaminasi cangkang
n penetrasi pori menembus membran
cangkang
n tumbuh melalui membran yolk dan
albumen
n tumbuh dalam albumen mencapai yolk
22. Kerusakan Telur
n Busuk Hijau (Green Rots) : Albumen
menjadi encer, berserabut hijau, Yolk
diselimuti bintik pink/putih mengeras,
membran vitelin menebal, berwarna
putih/hitam
n Busuk Hitam (Black Rots) : Kantung udara
membesar, Albumen jadi coklat kehijauan
dan encer, Yolk berwarna hitam, Jika dibuka
bau busuk, yolk menjadi liat
n Busuk Merah (Red Rots) : Yolk menjadi
kemerahan, Albumen menjadi encer,
keabuan, diselimuti warna kemerahan.
25. PEMERIKSAAN ANTEMORTEM DAN
POSTMORTEM HEWAN QURBAN
n Antemortem meliputi
pemeriksaan perilaku dan
pemeriksaan fisik. Pemeriksaan
perilaku dilakukan pengamatan
dan mencari informasi dari orang
yang merawat hewan kurban
tersebut. Hewan yang sehat nafsu
makannya baik, hewan yang sakit
nafsu makannya berkurang atau
bahkan tidak mau makan
n Postmortem atau setelah hewan
dipotong (disembelih) dilakukan
pemeriksaan postmortem dengan
teliti pada bagian-bagian Karkas,
Karkas sehat tampak sama
dengan warna merah merata dan
lembab
Ante-mortem agar daging dan jeroan
yang akan dikonsumsi masyarakat
adalah daging yang benar-benar
sehat dan berkualitas
Post-mortem memberikan jaminan
bahwa karkas, daging, dan jeroan
yang dihasilkan aman dan layak
dikonsumsi, Mencegah beredarnya
bagian/jaringan abnormal yang
berasal dari pemotongan hewan
sakit.
26. Mikroorganisme yang berisiko mencemari daging Qurban yang
disimpan
1. E. coli
E. coli merupakan bakteri yang umumnya hidup di saluran pencernaan manusia
dan hewan. Karenanya, sangat mungkin bagi bakteri ini untuk mengontaminasi
daging kurban, terutama saat proses penyembelihan hewan dan saat penanganan
daging. Kebersihan yang kurang terjaga selama dua proses tersebut merupakan
penyebab terjadinya kontaminasi bakteri E. coli. Guna mencegahnya, sangat
disarankan untuk menjaga kebersihan tempat dan hewan kurban selama proses
penyembelihan hingga pembagian daging.
2. Salmonella
Bakteri Salmonella dikenal sebagai bakteri yang menjadi pemicu terjadinya
keracunan makanan. Kontaminasi pada daging kurban bisa terjadi akibat proses
memasak daging yang kurang tepat. Untuk itu, kebersihan selama proses
memasak daging sangat diperlukan.
3. Clostridium Perfringens
Sama halnya dengan bakteri E. coli, Clostridium Perfringens juga menghuni saluran
pencernaan manusia dan hewan. Infeksi bisa saja terjadi saat daging kurban
27. Daging dan produk olahannya
n Mikrobia predominan: bakteri, berasal
dari hewan itu sendiri (kulit, rambut,
bulu, GI tract), lingkungan, peralatan dan
manusia
n Karkas yang baik: 10-103 CFU/cm2
n Daging giling: 104-5 CFU/g
n Mikrobia: patogen enterik, Salmonella, E.
coli, Campylobacter jejuni,
Staphylococcus aureus, dll.
n Predominan psychrotroph pada daging
segar: lactobacilli dan leuconostoc, B.
thermosphacta, Pseudomonas, Serratia,
coliform, dll
28. Ciri-ciri karkas ayam yang baik
n Bentuk karkas: padat/kompak, paha, betis, sayap,
dan dada berdaging tebal. Perlemakan, menyebar
rata di bawah kulit bagian karkas.
n Bau : segar khas bau ayam & tidak berbau
asing/abnormal
n Tidak terlihat pembuluh darah
n Bebas dari kotoran
n Kekenyalan : harus elastis (ditekan jari àkembali
seperti semula)
29. n Kulit: harus utuh, tidak memar, tidak sobek atau
banyak goresan. Warna kulit putih mengkilat agak
kekuningan, bebas dari bulu-bulu jarum. Memar à
(akibat benturan, pembuluh darah halus pecah,
terjadi pembekuan darah di bawah kulit) à daya
tahan karkas terhadap serangan mikroba menurun
à daging ayam cepat/mudah membusuk.
n Tidak dijumpai tulang-tulang yang patah (Nurliyani,
2011).
30. Ciri-ciri karkas ayam bangkai/Tiren
n Kulit bercak-bercak merah, pada bagian
kepala dan leher berdarah
n Bagian dalam karkas berwarna merah
n Baunya anyir, tidak seperti karkas ayam
normal
n Otot pada dada agak lembek
n Serabut otot berwarna kemerahan
n Pembuluh darah di leher penuh dengan
darah
n Bekas pemotongan di leher
regangannya kecil dan rata
n Bercak kemerahan lama-kelamaan
menjadi biru lebam (Nurliyani, 2011)
31. ¨Memar, daging kuning kemerahan & gelap
¨Cairan warna gelap
¨Hati coklat hitam
¨Banyak pembekuan darah di usus
¨Konsistensi lemah
¨Kerusakan kulit & daging
¨Mengandung banyak kuman
(Nurliyani, 2011)
32. n Chilled meat: mengandung bakteri
mesophile (Micrococcus, Enterococcus,
Staphylococcus, Bacillus, Clostridium,
Lactobacillus, coliform, dan Enterobacter
yang lain)
n Low heat processed red meat and poultry
product: sosis, nugget,