SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
KELOMPOK
3
Substansi
Kebijakan
Fiskal
Dalam
Islam
Islam menentukan sector penerimaan
pemerintah melalui zakat, ghanimah, fai,
jizyah, kharaj, sedekah daln lain-lain. Khaf
(1999) menyebutkan ada 3 prosedur yang
harus dilakukan pemerintah Islam modern
dalam kebijakan pendapatan fiskalnya
dengan asumsi bahwa pemerintah sepakat
dengan adanya kebijakan pungutan pajak
KELOMPOK
3
Kaidah Kebijakan Pendapatan
dalam ekonomi Islam
Adapun kaidah-kaidah
itu
:
KELOMPOK
3
Kaidah
Syariah yang
berkaitan
dengan
Kebijakan
Pungutan
Pajak
Kaidah Syariah
yang berkaitan
dengan Hasil
Pendapatan
yang berasal
dari Aset
Pemerintah
Kaidah Syariah
yang berkaitan
dengan
Kebijakan
Pajak
KELOMPOK
3
Efisiensi dan efektivitas
merupakan landasan pokok
dalam pengeluaran
pemerintah yang dalan ajaran
Islam dipandu oleh landasan
syariah dan skala prioritas
Belanja pemerintah harus
mengikuti kaidah mashalah
Menghindari masyaqah kesulitan
dan mudarat harus didahulukan
daripada melakukan pembenahan
Mudharat individu dapat
dijadikan alasan demi
menghindari mudharat dalam
skala umum
Kepentingan individu dapat
dikorbankan demi
menghindari kerugian
bersama
1
2
3
4
Kaidah Al-
giurmubilgunni
Kaidah Ma la yatimmu
al-
4
4
Adapun kaidah-kaida tersebut
adalah :
Kebijakan Belanja
dalam Ekonomi
Islam
KELOMPOK
3
Tujuan Kebijakan
Fiskal dalam
Islam
Kebijakan Fiskal dalam Islam
bertujuan menciptakan
masyarakat yang didasarkan
pada keseimbangan distribusi
kekayaan dengan
menempatkan nilai-nilai
material dan spiritual secara
seimbang
Meningkatkan tingkat kesetaraan ekonomi dan
demokrasi yang lebih tinggi dengan prinsip bahwa
“kekayaan tidak boleh hanya beredar di antara orang-
orang kaya”
Melarang pembayaran bunga dalam bentuk
pinjaman
Ekonomi Islam mempunyai komitmen untuk
membantu ekonomi masyarakat yang kurang dan
menyebarkan pesan dan ajaran Islam seluas
mungkin
A
B
C
Menurut Metwally (1995)
ada 3 tujuan yangh hendak
dicapai :
KELOMPOK
3
Pembagian
Kebijakan
Fiskal dalam
Islam
KELOMPOK
3
Kebijakan Pemasukan dari Kaum
Muslimin
KELOMPOK
3
ZAKAT
USH
R
WAKAF
AMWAL
FADHLA
NAWAIB
KHUMU
S
KAFARAT
Kebijakan Pemasukan dari
Kaum Non-Muslim
KELOMPOK
3
JIZYAH
KHARA
J
'USHR
Kebijakan
Pengeluaran
KELOMPOK
3
Kebijakan pengeluaran
pendapatan negara
didistribusikan langsung
kepada orang-orang yang
berhak menerimanya
berdasarkan kriteria langsung
dari Allah SWT dalam
Q.S At-Taubah ayat 60
Instrumen
Kebijakan
Fiskal
KELOMPOK
3
A
B
C
Kebijakan
Pendapatan
Kebijakan
Belanja
Pemerintah
Kebijakan Sumber Penerimaan
Kebijakan Fiskal pada
masa Nabi Muhammad
SAW
KELOMPOK
3
Kebijakan Fiskal pada
masa Khulafaur
Rasyidin
Seiring dengan perluasan kekuasaan
pemerintahan Islam, pemasukan ghanimah,
fai, dan lainnya semakin meningkat.
Kemudian penetapan pos pemasukan
“kharaj” terhadap tanah Irak dengan
bersandar pada apa yang telah dilakukan
Rasulullah SAW terhadap Khaibar dan atas
keputusan ijma sahabat. Hal itu terjadi pada
masa pemerintahan Umar bin Khattab
Ada 4 langkah yang dilakukan
yaitu :
• Peningkatan pendapatan rasional
dan tingkat partisipasi kerja
• Kebijakan pajak
• Anggaran
• Kebijakan Fiskal Khusus
Kebijakan
Pendapatan
Kebijakan Belanja
Pemerintah
Belanja
kebutuhan
operasion
al
pemerinta
h yang
rutin
Belanja umum
yang dapat
dilakukan
pemerintah
apabila
sumber
dananya
tersedia
Belanja umum
yang berkaitan
dengan proyek
yang
disepakati
oleh
masyarakat
berikut system
pendanaannya
KELOMPOK
3
KELOMPOK
3
Secara lebih terperici,
pembelanjaan negara
harus didasarkan pada
hal-hal berikut :
Kebijakan belanja rutin
harus sesuai dengan asas
maslahat umum
Efisiensi dalam belanja
rutin
Tidak berpihak pada
kelompok kaya
Komitmen dengan aturan
syariah
1
2
3
4
Komitmen dengan skala
prioritas syariah
5
KELOMPOK
3
Sumber
Penerimaa
n Negara
Pengeluara
n
Negara
Utang
Negar
a
1 2 3
Kebijakan Sumber
Penerimaan dan
Pengeluaran Negara
Sumber Penerimaan
Negara
KELOMPOK
3
ZAKAT
PAJAK (PEMBAYARAN) BERCORAK
KHUSUS YANG DIPUNGUT DARI HARTA
BERSIH SESEORANG YANG
DIKUMPULKAN OLEH NEGARA DAN
DIGUNAKAN UNTUK TUJUAN KHUSUS
KHARAJ
DISEBUT PAJAK BUMI YAITU JENIS
PAJAK YANG DIKENAKAN PADA
TANAH
GHANIMAH
JENIS BARANG BERGERAK YANG
BIAS DIPINDAHKAN, DIPEROLEH
DALAM PEPERANGAN MELAWAN
MUSUH
JIZYAH
PAJAK YANG DIKENAKAN PADA
KALANGAN NON MUSLIM
SEBAGAI JAMINAN YANG
DIBERIKAN NEGARA ISLAM
UNTUK MELINDUNGI
KEHIDUPANNYA
FAI'
PENERIMAAN BAGI
NEGARA ISLAM DAN
SUMBER PEMBIAYAAN
NEGARA
Bea cukai dan
Pungutan menurut
Mannan
Pengeluaran
Negara
KELOMPOK
3
Yaitu berupa zakat (pajak uang
diberikan kaum Muslim)
dimaksudkan untuk kaum
(fukara) Muslim untuk merebut
hati mereka, membebaskan
budak dan tawanan perang,
membantu mereka yang terjerat
utang, mereka yang di jalan Allah
dan Allah Maha Mengetahui
KELOMPOK
3
Kepentingan pertama
diarahkan pada biaya
pertahanan negara dan
menjaga perdamaian negara,
sedangkan kepentingan
kedua dikeluarkan untuk
pokok pengeluaran lain
seperti yang dijelaskan oleh
Ibn Taimiyah adalah sebagai
berikut :
Pengeluaran untuk para
gubernur, menteri dan
pejabat pemerintah lain
dibiayai dari anggaran
pemerintah fai’
Memelihara
keadilan
Biaya pendidikan warga
negara, baik siswa maupun
guru
Utilitas umum, infrastuktur
dan gugus tugas ekonomi
harus ditanggung negara
1
2
3
4
Utang
Negara
KELOMPOK
3
Utang negara berasal dari
utang dalam negeri maupun
luar negeri.
Dalam Islam, semua pinjaman
harus bebas bunga. Pinjaman
ini dapat diperoleh dengan cara
langsung dari public atau
secara tidak langsung dalam
bentuk pinjaman yang
diperoleh dari bank sentral

More Related Content

Similar to Pertemuan 6 -substansi kebijakan fiskal dalam islam.pptx

Tax Planning
Tax PlanningTax Planning
Tax Planningkaromah95
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam PrekonomianKebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam PrekonomianJunik DM Laricomone
 
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajak
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan PajakHukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajak
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajaksdmstiemuttaqien
 
Basic Concept Of Tax Management
Basic Concept Of Tax ManagementBasic Concept Of Tax Management
Basic Concept Of Tax Managementpuspa
 
Presentasi Manajemen Perpajakan - 1 rev.pptx
Presentasi Manajemen Perpajakan - 1 rev.pptxPresentasi Manajemen Perpajakan - 1 rev.pptx
Presentasi Manajemen Perpajakan - 1 rev.pptxRobbyRafeal2
 
Inflasi Dalam Persfektif Ekonomi Syariah
 Inflasi Dalam Persfektif Ekonomi Syariah Inflasi Dalam Persfektif Ekonomi Syariah
Inflasi Dalam Persfektif Ekonomi SyariahAsikin Aja
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskalSiti Sahati
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...turah11
 
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptxPPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptxlindahelmi
 
MATERI KOMPREHENSIF PAJAK- MANAJEMEN PAJAK.pptx
MATERI KOMPREHENSIF PAJAK-  MANAJEMEN PAJAK.pptxMATERI KOMPREHENSIF PAJAK-  MANAJEMEN PAJAK.pptx
MATERI KOMPREHENSIF PAJAK- MANAJEMEN PAJAK.pptxDjenniSasmitaMA
 
2. PENGANTAR PERPAJAKAN.pdf
2. PENGANTAR PERPAJAKAN.pdf2. PENGANTAR PERPAJAKAN.pdf
2. PENGANTAR PERPAJAKAN.pdfLusiAna96
 
Politik hukum dan kebijakan publik
Politik hukum dan kebijakan publikPolitik hukum dan kebijakan publik
Politik hukum dan kebijakan publikBiati Ardiansyah
 
PERDEBATAN_KEBIJAKAN_MAKRO_EKONOMI DALAM FISKAL.pptx
PERDEBATAN_KEBIJAKAN_MAKRO_EKONOMI DALAM FISKAL.pptxPERDEBATAN_KEBIJAKAN_MAKRO_EKONOMI DALAM FISKAL.pptx
PERDEBATAN_KEBIJAKAN_MAKRO_EKONOMI DALAM FISKAL.pptxINDIRAARUNDINASARISA
 
Bab i
Bab iBab i
Bab iorchy
 
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia MithaQhaulia
 
Kebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasiKebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasiFerdi Ozom
 
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 20192019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019Ahmad Abdul Haq
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 

Similar to Pertemuan 6 -substansi kebijakan fiskal dalam islam.pptx (20)

Tax Planning
Tax PlanningTax Planning
Tax Planning
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam PrekonomianKebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
 
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajak
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan PajakHukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajak
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajak
 
Basic Concept Of Tax Management
Basic Concept Of Tax ManagementBasic Concept Of Tax Management
Basic Concept Of Tax Management
 
Presentasi Manajemen Perpajakan - 1 rev.pptx
Presentasi Manajemen Perpajakan - 1 rev.pptxPresentasi Manajemen Perpajakan - 1 rev.pptx
Presentasi Manajemen Perpajakan - 1 rev.pptx
 
Inflasi Dalam Persfektif Ekonomi Syariah
 Inflasi Dalam Persfektif Ekonomi Syariah Inflasi Dalam Persfektif Ekonomi Syariah
Inflasi Dalam Persfektif Ekonomi Syariah
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskal
 
Haula rosdiana
Haula rosdianaHaula rosdiana
Haula rosdiana
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
 
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptxPPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
PPT JURNAL PAJAK KEL.9.pptx
 
MATERI KOMPREHENSIF PAJAK- MANAJEMEN PAJAK.pptx
MATERI KOMPREHENSIF PAJAK-  MANAJEMEN PAJAK.pptxMATERI KOMPREHENSIF PAJAK-  MANAJEMEN PAJAK.pptx
MATERI KOMPREHENSIF PAJAK- MANAJEMEN PAJAK.pptx
 
2. PENGANTAR PERPAJAKAN.pdf
2. PENGANTAR PERPAJAKAN.pdf2. PENGANTAR PERPAJAKAN.pdf
2. PENGANTAR PERPAJAKAN.pdf
 
Politik hukum dan kebijakan publik
Politik hukum dan kebijakan publikPolitik hukum dan kebijakan publik
Politik hukum dan kebijakan publik
 
PERDEBATAN_KEBIJAKAN_MAKRO_EKONOMI DALAM FISKAL.pptx
PERDEBATAN_KEBIJAKAN_MAKRO_EKONOMI DALAM FISKAL.pptxPERDEBATAN_KEBIJAKAN_MAKRO_EKONOMI DALAM FISKAL.pptx
PERDEBATAN_KEBIJAKAN_MAKRO_EKONOMI DALAM FISKAL.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia
 
Kebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasiKebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasi
 
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 20192019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskal
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 

More from zahari15

Petemuan 14 - Pembangunan dalam perspektif Islam.ppt
Petemuan 14 - Pembangunan dalam perspektif Islam.pptPetemuan 14 - Pembangunan dalam perspektif Islam.ppt
Petemuan 14 - Pembangunan dalam perspektif Islam.pptzahari15
 
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptx
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptxPertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptx
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptxzahari15
 
12141769.ppt
12141769.ppt12141769.ppt
12141769.pptzahari15
 
Pemilihan_Analisa_Data.ppt
Pemilihan_Analisa_Data.pptPemilihan_Analisa_Data.ppt
Pemilihan_Analisa_Data.pptzahari15
 
PENGOLAHAN_ANALISIS_DATA.ppt
PENGOLAHAN_ANALISIS_DATA.pptPENGOLAHAN_ANALISIS_DATA.ppt
PENGOLAHAN_ANALISIS_DATA.pptzahari15
 
Pertemuan 6 - Perdgangan Internasional dan neraca pembayaran.pptx
Pertemuan 6 - Perdgangan Internasional dan neraca pembayaran.pptxPertemuan 6 - Perdgangan Internasional dan neraca pembayaran.pptx
Pertemuan 6 - Perdgangan Internasional dan neraca pembayaran.pptxzahari15
 

More from zahari15 (6)

Petemuan 14 - Pembangunan dalam perspektif Islam.ppt
Petemuan 14 - Pembangunan dalam perspektif Islam.pptPetemuan 14 - Pembangunan dalam perspektif Islam.ppt
Petemuan 14 - Pembangunan dalam perspektif Islam.ppt
 
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptx
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptxPertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptx
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptx
 
12141769.ppt
12141769.ppt12141769.ppt
12141769.ppt
 
Pemilihan_Analisa_Data.ppt
Pemilihan_Analisa_Data.pptPemilihan_Analisa_Data.ppt
Pemilihan_Analisa_Data.ppt
 
PENGOLAHAN_ANALISIS_DATA.ppt
PENGOLAHAN_ANALISIS_DATA.pptPENGOLAHAN_ANALISIS_DATA.ppt
PENGOLAHAN_ANALISIS_DATA.ppt
 
Pertemuan 6 - Perdgangan Internasional dan neraca pembayaran.pptx
Pertemuan 6 - Perdgangan Internasional dan neraca pembayaran.pptxPertemuan 6 - Perdgangan Internasional dan neraca pembayaran.pptx
Pertemuan 6 - Perdgangan Internasional dan neraca pembayaran.pptx
 

Pertemuan 6 -substansi kebijakan fiskal dalam islam.pptx

  • 2. Islam menentukan sector penerimaan pemerintah melalui zakat, ghanimah, fai, jizyah, kharaj, sedekah daln lain-lain. Khaf (1999) menyebutkan ada 3 prosedur yang harus dilakukan pemerintah Islam modern dalam kebijakan pendapatan fiskalnya dengan asumsi bahwa pemerintah sepakat dengan adanya kebijakan pungutan pajak KELOMPOK 3 Kaidah Kebijakan Pendapatan dalam ekonomi Islam
  • 3. Adapun kaidah-kaidah itu : KELOMPOK 3 Kaidah Syariah yang berkaitan dengan Kebijakan Pungutan Pajak Kaidah Syariah yang berkaitan dengan Hasil Pendapatan yang berasal dari Aset Pemerintah Kaidah Syariah yang berkaitan dengan Kebijakan Pajak
  • 4. KELOMPOK 3 Efisiensi dan efektivitas merupakan landasan pokok dalam pengeluaran pemerintah yang dalan ajaran Islam dipandu oleh landasan syariah dan skala prioritas Belanja pemerintah harus mengikuti kaidah mashalah Menghindari masyaqah kesulitan dan mudarat harus didahulukan daripada melakukan pembenahan Mudharat individu dapat dijadikan alasan demi menghindari mudharat dalam skala umum Kepentingan individu dapat dikorbankan demi menghindari kerugian bersama 1 2 3 4 Kaidah Al- giurmubilgunni Kaidah Ma la yatimmu al- 4 4 Adapun kaidah-kaida tersebut adalah : Kebijakan Belanja dalam Ekonomi Islam
  • 5. KELOMPOK 3 Tujuan Kebijakan Fiskal dalam Islam Kebijakan Fiskal dalam Islam bertujuan menciptakan masyarakat yang didasarkan pada keseimbangan distribusi kekayaan dengan menempatkan nilai-nilai material dan spiritual secara seimbang
  • 6. Meningkatkan tingkat kesetaraan ekonomi dan demokrasi yang lebih tinggi dengan prinsip bahwa “kekayaan tidak boleh hanya beredar di antara orang- orang kaya” Melarang pembayaran bunga dalam bentuk pinjaman Ekonomi Islam mempunyai komitmen untuk membantu ekonomi masyarakat yang kurang dan menyebarkan pesan dan ajaran Islam seluas mungkin A B C Menurut Metwally (1995) ada 3 tujuan yangh hendak dicapai : KELOMPOK 3
  • 8. Kebijakan Pemasukan dari Kaum Muslimin KELOMPOK 3 ZAKAT USH R WAKAF AMWAL FADHLA NAWAIB KHUMU S KAFARAT
  • 9. Kebijakan Pemasukan dari Kaum Non-Muslim KELOMPOK 3 JIZYAH KHARA J 'USHR
  • 10. Kebijakan Pengeluaran KELOMPOK 3 Kebijakan pengeluaran pendapatan negara didistribusikan langsung kepada orang-orang yang berhak menerimanya berdasarkan kriteria langsung dari Allah SWT dalam Q.S At-Taubah ayat 60
  • 12. Kebijakan Fiskal pada masa Nabi Muhammad SAW KELOMPOK 3 Kebijakan Fiskal pada masa Khulafaur Rasyidin Seiring dengan perluasan kekuasaan pemerintahan Islam, pemasukan ghanimah, fai, dan lainnya semakin meningkat. Kemudian penetapan pos pemasukan “kharaj” terhadap tanah Irak dengan bersandar pada apa yang telah dilakukan Rasulullah SAW terhadap Khaibar dan atas keputusan ijma sahabat. Hal itu terjadi pada masa pemerintahan Umar bin Khattab Ada 4 langkah yang dilakukan yaitu : • Peningkatan pendapatan rasional dan tingkat partisipasi kerja • Kebijakan pajak • Anggaran • Kebijakan Fiskal Khusus Kebijakan Pendapatan
  • 13. Kebijakan Belanja Pemerintah Belanja kebutuhan operasion al pemerinta h yang rutin Belanja umum yang dapat dilakukan pemerintah apabila sumber dananya tersedia Belanja umum yang berkaitan dengan proyek yang disepakati oleh masyarakat berikut system pendanaannya KELOMPOK 3
  • 14. KELOMPOK 3 Secara lebih terperici, pembelanjaan negara harus didasarkan pada hal-hal berikut : Kebijakan belanja rutin harus sesuai dengan asas maslahat umum Efisiensi dalam belanja rutin Tidak berpihak pada kelompok kaya Komitmen dengan aturan syariah 1 2 3 4 Komitmen dengan skala prioritas syariah 5
  • 15. KELOMPOK 3 Sumber Penerimaa n Negara Pengeluara n Negara Utang Negar a 1 2 3 Kebijakan Sumber Penerimaan dan Pengeluaran Negara
  • 16. Sumber Penerimaan Negara KELOMPOK 3 ZAKAT PAJAK (PEMBAYARAN) BERCORAK KHUSUS YANG DIPUNGUT DARI HARTA BERSIH SESEORANG YANG DIKUMPULKAN OLEH NEGARA DAN DIGUNAKAN UNTUK TUJUAN KHUSUS KHARAJ DISEBUT PAJAK BUMI YAITU JENIS PAJAK YANG DIKENAKAN PADA TANAH GHANIMAH JENIS BARANG BERGERAK YANG BIAS DIPINDAHKAN, DIPEROLEH DALAM PEPERANGAN MELAWAN MUSUH JIZYAH PAJAK YANG DIKENAKAN PADA KALANGAN NON MUSLIM SEBAGAI JAMINAN YANG DIBERIKAN NEGARA ISLAM UNTUK MELINDUNGI KEHIDUPANNYA FAI' PENERIMAAN BAGI NEGARA ISLAM DAN SUMBER PEMBIAYAAN NEGARA Bea cukai dan Pungutan menurut Mannan
  • 17. Pengeluaran Negara KELOMPOK 3 Yaitu berupa zakat (pajak uang diberikan kaum Muslim) dimaksudkan untuk kaum (fukara) Muslim untuk merebut hati mereka, membebaskan budak dan tawanan perang, membantu mereka yang terjerat utang, mereka yang di jalan Allah dan Allah Maha Mengetahui
  • 18. KELOMPOK 3 Kepentingan pertama diarahkan pada biaya pertahanan negara dan menjaga perdamaian negara, sedangkan kepentingan kedua dikeluarkan untuk pokok pengeluaran lain seperti yang dijelaskan oleh Ibn Taimiyah adalah sebagai berikut : Pengeluaran untuk para gubernur, menteri dan pejabat pemerintah lain dibiayai dari anggaran pemerintah fai’ Memelihara keadilan Biaya pendidikan warga negara, baik siswa maupun guru Utilitas umum, infrastuktur dan gugus tugas ekonomi harus ditanggung negara 1 2 3 4
  • 19. Utang Negara KELOMPOK 3 Utang negara berasal dari utang dalam negeri maupun luar negeri. Dalam Islam, semua pinjaman harus bebas bunga. Pinjaman ini dapat diperoleh dengan cara langsung dari public atau secara tidak langsung dalam bentuk pinjaman yang diperoleh dari bank sentral