Pertemuan 5 ciri-ciri fosil manusia purba indonesia dan asia
1. CIRI-CIRI, FOSIL MANUSIA
PURBA INDONESIA
DAN ASIA
CIRI-CIRI, FOSIL
MANUSIA PURBA
INDONESIA DAN
ASIA
Nurhayadi, S.Pd.
Sejarah Indonesia X
2. Penelitian manusia purba di Indonesia dilakukan oleh :
1. Eugene Dubois
Dia adalah yang pertama kali tertarik meneliti manusia purba di
Indonesia setelah mendapat kiriman sebuah tengkorak dari B.D Von
Reitschoten yang menemukan tengkorak di Wajak, TulungAgung.
1. Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk dalam
jenis HomoSapien (manusia yang sudah berpikir maju)
2. Fosil lain yang ditemukan adalah : Pithecanthropus
Erectus (phitecos = kera, Antropus= Manusia, Erectus=
berjalan tegak) ditemukan di daerahTrinil, pinggir Bengawan Solo,
dekat Ngawi, tahun 1891. Penemuan ini sangat menggemparkan
dunia ilmu pengetahuan.
• Pithecanthropus Majokertensis, ditemukan di daerah Mojokerto
• Pithecanthropus Soloensis, ditemukan di daerah Solo
3. Penemuan Fosil Manusia Purba di Jawa Tengah – Jawa
Timur:
a) Sangiran
b) Sonde
f) Sambungmacan.
g) Trinil
c) Ngandong h) Kedung Brubus
d) Kalibeng i) KabuhPucangan
e) Mojokerto (Jetis-Perning)
2. G.H.R Von Koeningswald
Hasil penemuannya adalah : Fosil tengkorak
di Ngandong, Blora. Tahun 1936, ditemukan tengkorak
anak di Perning, Mojokerto. Tahun 1937 – 1941
ditemukan tengkorak tulang dan rahang Homo
Erectus danMeganthropus
Paleojavanicus di Sangiran, Solo.
4. Penemuan lain tentang manusia Purba :
Ditemukan tengkorak, rahang, tulang pinggul dan tulang paha
manusia Meganthropus, Homo Erectus dan Homo Sapien di lokasi
Sangiran, Sambung Macan (Sragen),Trinil, Ngandong dan Patiayam
(kudus)
3. Penelitian tentang manusia Purba oleh bangsa Indonesia dimulai
pada tahun 1952 yang dipimpin oleh Prof. DR. T. Jacob dari
UNIVERSITAS GAJAH MADA, di daerah Sangiran dan sepanjang
aliran Bengawan Solo.
Fosil Manusia Purba yang ditemukan di Asia, Eropa, danAustralia
adalah :
Semuanya jenis Homo yang sudah maju : Serawak (Malaysia
Timur), Tabon (Filipina), dan Cina.
Fosil yang ditemukan di Cina oleh Dr. Davidson
Black, dinamaiSinanthropus Pekinensis.
5. 1. Meganthropus paleojavanicus
Meganthropus paleojavanicus berasal dari kata-kata; Megan= besar,
Anthropus= manusia, Paleo= tua, Javanicus= dari Jawa. Jadi bisa
disimpulkan bahwa Meganthropus paleojavanicus adalah manusia
purba bertubuh besar tertua di Jawa. Fosil manusia purba ini
ditemukan di daerah Sangiran, Jawa tengah antara tahun 1936-1941
oleh seorang peneliti Belanda bernama Von Koeningswald. Fosil
tersebut tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, melainkan hanya
berupa beberapa bagian tengkorak, rahang bawah, serta gigi-gigi
yang telah lepas. Fosil yang ditemukan di Sangiran ini diperkirakan
telah berumur 1-2 Juta tahun.
Ciri-Ciri Meganthropus paleojavanicus :
a) Mempunyai tonjolan tajam di belakang kepala.
b) Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok.
c) Tidak mempunyai dagu, sehingga lebih menyerupai kera.
d) Mempunyai otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat.
6. Penemuan lain tentang manusia Purba :
Ditemukan tengkorak, rahang, tulang pinggul dan tulang paha
manusia Meganthropus, Homo Erectus dan Homo Sapien di lokasi
Sangiran, Sambung Macan (Sragen),Trinil, Ngandong dan Patiayam
(kudus)
3. Penelitian tentang manusia Purba oleh bangsa Indonesia dimulai
pada tahun 1952 yang dipimpin oleh Prof. DR. T. Jacob dari
UNIVERSITAS GAJAH MADA, di daerah Sangiran dan sepanjang
aliran Bengawan Solo.
Fosil Manusia Purba yang ditemukan di Asia, Eropa, danAustralia
adalah :
Semuanya jenis Homo yang sudah maju : Serawak (Malaysia Timur),
Tabon (Filipina), dan Cina.
Fosil yang ditemukan di Cina oleh Dr. Davidson Black,
dinamaiSinanthropus Pekinensis.
7. 2. Pithecanthropus
Fosil manusia purba jenis Pithecanthrophus adalah jenis fosil
manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia.
Pithecanthropus sendiri berarti manusia kera yang berjalan tegak.
Paling tidak terdapat tiga jenis manusia Pithecanthropus yang
ditemukan di Indonesia, yaitu Pithecanthrophus erectus,
Pithecanthropus mojokertensis, dan Pithecanthropus soloensis.
Berdasarkan pengukuran umur lapisan tanah, fosil Pithecanthropus
yang ditemukan di Indonesia mempunyai umur yang bervariasi, yaitu
antara 30.000 sampai 1 juta tahun yang lalu.
C iri-cirinya :
Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
Hidup berkelompok
Hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol
Mengumpulkan makanan dan berburu
8. Makanannya daging dan tumbuhan
Tidak berdagu
Perawakannya tegap dan memiliki perlekatan otot
tengkuk yang besar dan kuat
Tulang belakang menonjol dan tajam
Keningnya menonjol
Tidak berdagu
Perawakannya tegap dan memiliki perlekatan otot
tengkuk yang besar dan kuat
Tulang belakang menonjol dan tajam
9. 1. Pithecanthropus erectus, ditemukan oleh Eugene Dubois pada
tahun 1891 di sekitar lembah sungai Bengawan Solo, Trinil, Jawa
Tengah. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang
atas, tengkorak, dan tulang kaki.
2. Pithecanthropus mojokertensis, disebut juga dengan
Pithecanthropus robustus. Fosil manusia purba ini ditemukan oleh
Von Koeningswald pada tahun 1936 di Mojokerto, Jawa Timur. Fosil
yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak anak-anak.
3. Pithecanthropus soloensis, ditemukan di dua tempat terpisah oleh
Von Koeningswald dan Oppernoorth di Ngandong dan Sangiran
antara tahun 1931-1933. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak dan
juga tulang kering.
11. 3. Homo
Manusia purba dari genus Homo adalah jenis manusia purba yang
berumur paling muda, fosil manusia purba jenis ini diperkirakan
berasal dari 15.000-40.000 tahun SM. Dari volume otaknya yang
sudah menyerupai manusia modern, dapat diketahui bahwa manusia
purba ini sudah merupakan manusia (Homo) dan bukan lagi manusia
kera (Pithecanthrupus). Di Indonesia sendiri ditemukan tiga jenis
manusia purba dari genus Homo, antara lain Homo soloensis, Homo
wajakensis, dan Homo floresiensis.
1) Homo soloensis, ditemukan oleh Von Koeningswald dan Weidenrich
antara tahun 1931-1934 disekitar sungai bengawan solo. Fosil yang
ditemukan hanya berupa tulang tengkorak. Ciri-ciri khusus yang
dimiliki oleh manusia purba jenis ini antara lain, volume otak antara
1000 – 1300 cc; tinggi badan antara 130 – 210 cm; muka tidak
menonjol ke depan; serta berjalan tegap secara bipedal (dua
kaki). Homo soloensis diperkirakan pernah hidup antara 900.000
sampai 300.000 tahun yang lalu.
12. Homo wajakensis, ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1889
di Wajak, Jawa Timur. Fosil yang ditemukan berupa rahang
bawah, tulang tengkorak, dan beberapa ruas tulang leher. Ciri-
ciri Homo wajakensis antara lain, memiliki muka lebar dan datar;
hidungnya lebar dan bagian mulutnya menonjol; tulang tengkorak
sudah membulat; serta memiliki tonjolan yang agak mencolok di
dahi. Homo wajakensis diperkirakan hidup antara 40.000 sampai
25.000 tahun yang lalu.
Homo floresiensis, ditemukan saat penggalian di Liang Bua, Flores
oleh tim arkeologi gabungan dari Puslitbang Arkeologi
Nasional, Indonesia dan University of New England, Australia pada
tahun 2003. Saat dilakukan penggalian pada kedalaman lima
meter, ditemukan kerangka mirip manusia yang belum membatu
(belum menjadi fosil) dengan ukurannya yang sangat kerdil. Manusia
kerdil dari Flores ini diperkirakan hidup antara 94.000 dan 13.000
tahun SM. Ciri-ciri Homo floresiensis antara lain, tinggi badan kurang
dari 1 meter; berbadan tegap; berjalan secara bipedal; volume otak
sekitar 417cc; serta tidak memiliki dagu.
14. Ciri-cirinya :
Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang lalu
Muka dan hidung lebar
Dahi masih menonjol
Tarap kehidupannya lebih maju dibanding manusia sebelumnya
Bermuka lebar
Berat badan antara 30-150 kg
Alatnya masih dari batu dan tulang
Mulutnya masih menonjol
17. Jenis fosil manusia purba Indonesia:
1) Meganthropus Paleojavanicus (Sangiran).
2) Pithecanthropus Robustus (Trinil).
3) Pithecanthropus Erectus (Homo Erectus) (Trinil).
4) Pithecanthropus Mojokertensis (Perning).
5) Homo Javanensis (Sambung Macan).
6) Homo Soloensis (Ngandong).
7) Homo Sapiens Wajakensis (Tulungagung).
18. Manusia Kera dari Afrika Selatan
a) Australopithecus Africanus
Australopithecus africanus
ditemukan di desa Taung di
sekitar Bechunaland
ditemukan oleh Raymond
Dart tahun 1924. Bagian
tubuh yang ditemukan
hanya fosil tengkorak
kepala saja.
19. B). PARANTHROPUS ROBUSTUS
DAN PARANTHROPUS
TRANSVAALENSIS
• Dua penemuan tersebut
ditemukan di daerah Amerika
Selatan dengan ciri isi volume
otak sekitar 600 cm kubik, hidup di
lingkungan terbuka, serta memiliki
tinggi badan kurang lebih 1,5
meter. Kedua fosil menusia kera
tersebut disebut australopithecus.