2. Perlakuan akuntansi untuk pajak tangguhan diatur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 46 (PSAK 46)
Akuntansi pajak tangguhan tidak terlepas dari empat kegiatan proses
akuntansi, yaitu pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan
1. Pengakuan
Perbedaan temporer yang dapat menambah jumlah pajak di masa depan
akan diakui sebagai kewajiban (utang) pajak tangguhan dan perusahaan
harus mengakui adanya beban pajak tangguhan (deferred tax expense).
BEGITUPUN SEBALIKNYA
3. 2. Pengukuran
Pengukuran pajak tangguhan akan dihitung dengan menggunakan
tarif yang berlaku di masa yang akan datang atau secara substantif
berlaku pada tanggal neraca
3. Penyajian
Aset pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan harus
disajikan secara terpisah dari aset atau kewajiban pajak kini dan
disajikan dalam unsur non current (tidak lancar) dalam neraca
4. Penyajian Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan
dalam Laporan Laba Rugi Komersial
Laba sebelum PPh XXX
Beban (Manfaat) PPh :
Pajak Kini XXX
Pajak Tangguhan XXX
(XXX)
Laba Bersih XXX
4. Pengungkapan
beberapa hal-hal yang berhubungan dengan pajak tangguhan dan
harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan,
5. a. Jumlah pajak kini dan pajak tangguhan yang berasal dari transaksi-
transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
b. Penjelasan mengenai hubungan antara beban (penghasilan) pajak
dan laba akuntansi
c. Penjelasan mengenai perubahan tarif pajak yang berlaku dan
perbandingan dengan tarif yang berlaku pada periode akuntansi
sebelumnya
d. Jumlah (dan batas waktu penggunaan, jika ada) perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan dan sisa rugi yang dapat
dikompensasikan ke tahun berikut
e. setiap kelompok perbedaan temporer dan untuk setiap kelompok
rugi yang dapat dikompensasi ke tahun berikutnya
6. Koreksi Fiskal
Pada dasanya pajak tangguhan timbul karena adanya perbedaan antara
laba akuntansi yang berasal dari laporan keuangan komersial dengan
laba fiskal yang berasal dari laporan keuangan fiskal
Koreksi fiskal terjadi karena adanya perbedaan pengakuan pendapatan
dan biaya secara komersial dan secara fiskal, yang dapat berupa
perbedaan permanen dan perbedaan temporer (waktu).
A. Perbedaan permanen (permanent differences)
Perbedaan tetap/permanent adalah perbedaan yang terjadi karena
transaksi pendapatan dan biaya diakui menurut akuntansi komersial
tetapi tidak diakui menurut fiskal sehinggga tidak ada koreksi di
kemudian hari.
7. B. Perbedaan temporer atau waktu (temporary or timing differences)
Perbedaan temporer atau waktu adalah perbedaan yang bersifat
sementara karena adanya ketidaksamaan waktu pengakuan
penghasilan dan beban antara peraturan perpajakan