SlideShare a Scribd company logo
1 of 62
Ikatan Kimia I:
Ikatan Kovalen &
Geometri Molekul
Bab 3
Sumber: Chang Bab 9, 10.1, dan 10.2
Suchoki Bab 6
Created by: BAF
kapasitas
elektron
helium
periode 1
(1 kulit ditempati)
neon
periode 2
(2 kulit ditempati)
argon
periode 3
(3 kulit ditempati)
kripton
periode 4
(4 kulit ditempati)
Model atom Bohr:
Elektron tersusun dalam kulit-kulit di sekitar inti
atom.
IKHTISAR
1. Lambang Titik Lewis
2. Ikatan Ionik
3. Ikatan Kovalen
4. Ikatan Kovalen Polar:
Keelektronegatifan
5. Penulisan Struktur Lewis
6. Pengecualian Aturan Oktet
7. Muatan Formal
8. Konsep Resonans
9. Geometri Molekul: Teori VSEPR
10. Kepolaran Molekul: Momen Dipol
1. LAMBANG TITIK LEWIS
 Struktur elektron-titik atau disebut juga lambang titik Lewis
menggambarkan elektron valensi sebagai titik di sekeliling
lambang atom.
 Elektron yang menempati kulit terluar menentukan sifat-sifat kimia atom, termasuk
kemampuannya membentuk ikatan kimia.
 Karena itu, elektron tersebut dinamai elektron valensi (Latin: valentia, “kekuatan”), dan kulit
yang ditempatinya disebut kulit valensi.
Gilbert Newton Lewis
1. LAMBANG TITIK LEWIS
Golongan Unsur Konfigurasi e  evalensi
1A (1) ns1 1
2A (2) ns2 2
3A (13) ns2np1 3
4A (14) ns2np2 4
5A (15) ns2np3 5
6A (16) ns2np4 6
7A (17) ns2np5 7
8A (18) ns2np6 8
1. LAMBANG TITIK LEWIS
elektron tak
berpasangan
elektron berpasangan/
elektron non-ikatan
2 IKATAN IONIK
Atom elektropositif dapat kehilangan elektron membentuk kation.
orbital
valensi
kosong
Natrium: 11 proton
11elektron
muatan bersih 0
Ion Na+: 11 proton
10 elektron
muatan bersih +1
2 IKATAN IONIK
Atom elektronegatif dapat mengambil elektron membentuk anion.
Li + F Li+ F -
1s22s1 1s22s22p5 1s2
[He]
1s22s22p6
[Ne]
Li Li+ + e
e + F F -
F -
Li+ + Li+ F -
2 IKATAN IONIK
Ikatan ionik dapat terjadi antara kation dan anion.
2 IKATAN IONIK
2 IKATAN IONIK
E meningkat jika Q meningkat dan/atau r
turun.
Energi elektrostatik
Senyawa
MgF2
MgO
LiF
LiCl
2.957
3.938
1.036
853
Q = +2,-1
Q = +2,-2
r F < r Cl
Energi Elektrostatik
E = k
Q+Q-
r
-
Q = muatan anion
r = jarak antarion
Energi yang dibutuhkan untuk sepenuhnya memisahkan 1 mol senyawa ionik padat menjadi ion-
ion gas (disebut juga energi kisi/lattice energy).
Q+ = muatan kation
Siklus Born-Haber untuk Menentukan Energi Elektrostatik
keseluruhan
H o o o
= H1 + Ho + H o
+H + 
oH
2 3 4 5
3 IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen terbentuk karena
pemakaian-bersama (sharing)
elektron.
F F
+
7e 7e
F F
8e 8e
3 IKATAN KOVALEN
Struktur Lewis air
H H
O
+ + H O H
2e 8e 2e
Ikatan kovalen tunggal
atau H O H
3 IKATAN KOVALEN
Ikatan rangkap – 2 atom menggunakan 2 atau lebih pasangan elektron bersama-sama.
atau
O C O
8e 8e 8e
Ikatan rangkap 2
O C O
Ikatan rangkap 2
N N
Ikatan rangkap 3
N N
8e 8e
Ikatan rangkap 3
atau
Aturan oktet
3 IKATAN KOVALEN
Tipe
Ikatan
Panjang
Ikatan
(pm)
C-C 154
CC 133
CC 120
C-N 143
CN 138
CN 116
Panjang Ikatan Kovalen
H2 (g) H (g) + H (g) H0 = 436,4kJ
Cl2 (g) Cl (g) + Cl (g) H0 = 242,7kJ
HCl(g) H (g) + Cl (g) H0 = 431,9kJ
O2 (g) O (g) + O (g) H0 = 498,7kJ O O
N2 (g) N (g) N (g)
+ H0 = 941,4 kJ N N
Perubahan entalpi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan tertentu dalam 1 mol molekul
gas disebut energi ikatan.
Energi Ikatan
Energi Ikatan
Ikatan tunggal < Ikatan rangkap 2 < Ikatan rangkap 3
Energi Ikatan Kovalen
Energi ikatan rata2 dalam
molekul poliatomik
+ H0 = 502kJ
H2O(g)
OH(g)
H (g)
H (g) +
OH (g)
O (g) H0 = 427kJ
Energi ikatan OH rata2 =
502 + 427
2
= 464 kJ
Energi Ikatan (BE) dan Perubahan Entalpi dalam Reaksi
Bayangkan suatu reaksi dilakukan dengan memutuskan seluruh ikatan
pada reaktan, lalu atom2 gas digunakan untuk membentuk seluruh ikatan
pada produk.
H0 = total energi masuk – total energi keluar
=  BE(reaktan) –  BE(produk)
Gunakan energi ikatan utk menghitung perubahan entalpi:
H2 (g) + F2 (g) 2HF (g)
H0 =  BE(reaktan) – BE(produk)
Ikatan yg terputus Jumlah ikatan yg
terputus
Energi ikatan
(kJ/mol)
Perubahan energi
(kJ)
H
F
H
F
1
1
436,4
156,9
436,4
156,9
Ikatan yg
terbentuk
Jumlah ikatan yg
terbentuk
Energi ikatan
(kJ/mol)
Perubahan energi
(kJ)
H F 2 568,2 1.136,4
H0 = 436,4 + 156,9 – 2 x 568,2 = -543,1 kJ
Perbandingan Senyawa Ionik dan Kovalen
Ikatan kovalen polar terjadi karena tidak meratanya pemakaian-bersama elektron. Elektron
berada lebih dekat ke salah satu atom.
H F
Daerah
kaya elektron
Daerah
miskin elektron
4. IKATAN KOVALEN POLAR:
KEELEKTRONEGATIFAN
4. IKATAN KOVALEN POLAR:
KEELEKTRONEGATIFAN
Keelektronegatifan: kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dalam ikatan kimia.
Keelektronegatifan - relatif, F tertinggi
(mendasari penentuan biloks)
+ e
X(g) X
(g)
4. IKATAN KOVALEN POLAR:
KEELEKTRONEGATIFAN
Afinitas elektron 
(mudah menarik elektron)
Energi ionisasi 
(sulit melepas elektron)
Keelektronegatifan 
Afinitas elektron - terukur, Cl tertinggi
4. IKATAN KOVALEN POLAR:
KEELEKTRONEGATIFAN
Klasifikasi ikatan berdasarkan perbedaan keelektronegatifan
Perbedaan Tipe Ikatan
0
>1,7
Antara 0 dan 1,7
Kovalen
Ionik
Kovalen Polar
4. IKATAN KOVALEN POLAR:
KEELEKTRONEGATIFAN
Tentukan apakah ikatan berikut ionik, kovalen polar, atau kovalen: Ikatan pada CsCl;
ikatan pada H2S; dan ikatan NN pada H2NNH2.
Cs – 0,7 Cl – 3,0 3,0 – 0,7 = 2,3 Ionik
H – 2,1 S – 2,5 2,5 – 2,1 = 0,4 Kovalen Polar
N – 3,0 N – 3,0 3,0 – 3,0 = 0 Kovalen
1. Tulis kerangka struktur dari senyawa bersangkutan, yg terdiri dari lambang kimia atom2 yg
terlibat dan menempatkan atom2 yg berikatan secara berdekatan satu dgn yg lain.
2. Hitunglah total elektron valensi dari semua atom yg terlibat. Tambahkan 1 untuk tiap muatan
negatif. Kurangkan 1 untuk tiap muatan positif.
3. Lengkapi oktet dari semua atom yang terikat pada atom pusat kecuali hidrogen.
4. Jika aturan oktet belum tercapai pada atom pusat, gunakan PEB dari atom-atom di sekitarnya
untuk menambahkan ikatan rangkap 2 atau 3 di antara atom pusat dan atom di sekitarnya
sampai aturan terpenuhi.
5. PENULISAN STRUKTUR LEWIS
Tuliskan struktur Lewis dari nitrogen trifluorida (NF3).
Tahap 1 – N kurang elektronegatif dibanding F, tempatkan N di pusat.
F N F
F
Tahap 2 – Hitung elektron valensi N - 5 (2s22p3) dan F - 7 (2s22p5).
5 + (3 x 7) = 26 elektron valensi
Tahap 3 – Gambar ikatan tunggal antara atom N dan F dan lengkapi
oktet pada atom N dan F.
Tahap 4 – Periksa, apakah  e pd struktur sebanding dengan
 e valensi?
3 ikatan tunggal (3x2) + 10 PEB (10x2) = 26 elektron valensi
Tuliskan struktur Lewis dari ion karbonat (CO3
2-).
Tahap 1 – C kurang elektronegatif daripada O, tempatkan C di pusat.
Tahap 2 – Jumlahkan elektron valensi C - 4 (2s22p2) dan O - 6 (2s22p4)
dan muatan (2e).
4 + (3 x 6) + 2 = 24 elektron valensi
Tahap 3 – Gambar ikatan tunggal antara atom C dan O dan lengkapi
oktet pada atom C dan O
Tahap 4 – Periksa, apakah  e pd struktur sebanding dengan
 e valensi?
3 ikatan tunggal (3x2) + 10 PEB (10x2) = 26 elektron valensi
Tahap 5 – Terlalu banyak! Buat ikatan rangkap, periksa ulang  e.
O C O
O
2 ikatan tunggal (2x2) = 4
1 ikatan ganda = 4
8 PEB (8x2) = 16
Total = 24
Oktet Taklengkap: e di sekitar atom pusat <8.
H Be H
Be – 2e
2H – 2x1e
4e
BeH2
BF3
B – 3e
3F – 3x7e
24e
F B F
F
3 ikatan tunggal (3x2) = 6
9 ps. bebas (9x2) = 18
Total = 24
6. PENGECUALIAN ATURAN OKTET
6. PENGECUALIAN ATURAN OKTET
BF3 memiliki kecenderungan menarik PEB yang dimiliki atom lain, misalnya:
Elektron ikatan nitrogen-boron hanya berasal dari salah satu atom, yakni nitrogen  ikatan
kovalen koordinasi.
N – 5e
O – 6e
11e
NO
N O
SF6
S – 6e
6F – 42e
48e
S
F
F
F
Oktet yang diperluas: e di sekitar atom pusat <8.
Atom-atom unsur periode 3 ke atas (bilangan kuantum utama n > 2) dapat melibatkan orbital 3d
untuk pembentukan ikatan.
F
F
F
6 ikatan tunggal (6x2) = 12
18 ps. bebas (18x2) = 36
Total = 48
6. PENGECUALIAN ATURAN OKTET
Molekul Berelektron Gasal
Contoh lain: NO2
7. MUATAN FORMAL
H C O H
Formaldehida (CH2O) memiliki 2 kemungkinan kerangka struktur:
H
C O
dan
H
Dapat kita gambarkan struktur Lewis untuk masing-masing kemungkinan:
C - 4 e
O - 6 e
2H - 2x1 e
12 e
2 ikatan tunggal (2x2) = 4
1 ikatan rangkap 2 = 4
2 PEB (2x2) = 4
Total = 12
H C O H
H
C O
H
2 ikatan tunggal (2x2) = 4
1 ikatan rangkap 2 = 4
2 PEB (2x2) = 4
Total = 12
1.  muatan formal dari setiap atom dalam molekul/ion harus = muatan molekul/ion tersebut.
2. Pada molekul netral, struktur Lewis tanpa muatan formal lebih disukai.
3. Struktur Lewis dengan distribusi muatan formal yang kecil lebih disukai.
4. Jika distribusi muatan formal serupa, struktur Lewis yang muatan negatifnya berada pada atom
yang lebih elektronegatif lebih disukai.
Kedua struktur memenuhi aturan oktet, maka pemilihan didasarkan pada muatan formal:
7. MUATAN FORMAL
Muatan formal :  e valensi dalam atom bebas dikurangi  e yang dimiliki oleh
atom tersebut di dalam struktur Lewis.
Muatan formal
pd C
= 4 - 2 - ½ x 6 =-1
Muatan formal
pd O
= 6 - 2 - ½ x 6 =+1
Muatan formal =
1
2
(  e ikatan )
 e val pd
atom bebas  e
 bebas 
7. MUATAN FORMAL
H C O H
-1 +1
H
H
0
C
0
O
Muatan formal
pd C
= 4 - 0 - ½ x 8 =0
Muatan formal
pd O
= 6 - 4 - ½ x 4 =0
H
H N O
H
(1)
Gunakan konsep muatan formal untuk menentukan mana struktur
hidroksilamina, NH3O, yang terbaik.
H = 1 – 0 – ½ (2) = 0
N = 5 – 0 – ½ (8) = +1
O = 6 – 6 – ½ (2) = –1
H N O H
H
(2)
H = 1 – 0 – ½ (2) = 0
N = 5 – 2 – ½ (6) = 0
O = 6 – 4 – ½ (4) = 0
Struktur (2) terbaik karena muatan formal semua atomnya nol.
Struktur resonans: dua atau lebih struktur Lewis untuk suatu molekul dengan susunan atom
sama, tetapi susunan elektron berbeda.
Tak satu pun struktur resonans menggambarkan dengan tepat struktur molekul yang
sesungguhnya.
+ 
O
+ 
O C O
O
 
O C O
O


O C O
O


8. KONSEP RESONANS
O O O O O
Ikatan oksigen-oksigen pada ozon sama panjang, yaitu 128 pm.
Contoh lain:
(1) Ion nitrat, NO3
:
O
N O
O
O
N O
O
N O
O
O
(2) Ion asetat, CH3CO2
:
O
CH3 C
O
O
CH3 C
O
8. KONSEP RESONANS
9. GEOMETRI MOLEKUL:
TEORI VSEPR
Teori VSEPR/TPEKV
(valence shell electron-pair repulsion = tolakan pasangan-elektron kulit valensi)
Aturan umum:
 Pasangan elektron di sekitar atom pusat cenderung tolak-menolak dan menempatkan diri sejauh-
jauhnya untuk meminimumkan tolakan.
 Gaya tolak menurun dengan urutan sebagai berikut:
PEB dgn PEB > PEB dgn PEI > PEI dgn PEI
(PEB = pasangan elektron bebas; PEI = pasangan elektron ikatan)
Notasi VSEPR: ABmEn
A  atom pusat
B  atom yang terikat pada atom pusat, jumlahnya m
E  PEB pada atom pusat, jumlahnya n
Molekul yang Atom Pusatnya Tidak Memiliki PEB (n = 0)
Susunan
pasangan elektron
Jumlah
pasangan
elektron
Geometri
molekul Contoh
(AB2)
(AB3)
(AB4)
Molekul yang Atom Pusatnya Tidak Memiliki PEB (n = 0)
Susunan
pasangan elektron
Jumlah
pasangan
elektron
Geometri
molekul Contoh
(AB5)
(AB6)
berilium klorida boron trifluorida
linear
segitiga datar
metana
tetrahedral
fosforus pentaklorida
bipiramida segitiga
sulfur heksafluorida
oktahedral
Molekul yang Atom Pusatnya Memiliki PEB (n  0)
(AB3) (AB2E)
(1) Susunan pasangan elektron: Segitiga datar
Geometri molekul:
Menekuk/V
Molekul yang Atom Pusatnya Memiliki PEB (n  0)
(2) Susunan pasangan elektron: Tetrahedral
(AB4) (AB3E) (AB2E2)
Geometri molekul:
Piramida segitiga
Geometri molekul:
Menekuk/V
Tolakan PEI dgn PEI < PEB dgn PEI < PEB dgn PEB
Molekul yang Atom Pusatnya Memiliki PEB (n  0)
(3) Susunan pasangan elektron: Bipiramida segitiga
(AB5) (AB4E) (AB3E2)
Geometri molekul:
Bentuk T
(AB2E3)
SF4
Geometri molekul:
Tetrahedron terdistorsi
(jungkat-jungkit/see-saw)
Geometri molekul:
Linear
Molekul yang Atom Pusatnya Memiliki PEB (n  0)
(4) Susunan pasangan elektron: Oktahedral
(AB6) (AB5E) (AB4E2)
Geometri molekul:
Piramida segiempat
Geometri molekul:
Bujur sangkar datar
Panduan umum untuk menerapkan model VSEPR
1. Tuliskan struktur Lewis molekul tersebut.
2. Hitung jumlah pasangan elektron di sekitar atom pusat.
3. Gunakan VSEPR untuk meramalkan geometri molekul.
Apakah geometri molekul dari SO2 dan SF4?
S
O O
AB2E
menekuk
S
F
F
F F
AB4E
tetrahedron
terdistorsi
10. KEPOLARAN MOLEKUL:
MOMEN DIPOL
 Pada molekul diatomik, kepolaran molekul = kepolaran ikatan.
Contoh: H2, O2, N2  molekulnonpolar
HF, HCl, ClF  molekul polar
 Jika molekul memiliki >2 atom, kepolaran molekul tidak selalu sejalan dengan kepolaran
ikatan, bergantung pada geometri molekul tersebut.
NONPOLAR POLAR
 = Q x r
Satuan :
1 D = 3,336 x 10-30 Cm
10. KEPOLARAN MOLEKUL:
MOMEN DIPOL
 Ukuran kepolaran ikatan ialah momen dipol (), yaitu hasil kali muatan (Q) dan jarak
antarmuatan (r) .
AB2E  menekuk
Resultan kepolaran ikatan  0
Ada momen dipol  Molekul polar
C
Yang manakah dari molekul berikut yang memiliki momen dipol?
SO2, CH4, dan CH2Cl2
H
S
H
H
H
AB4  tetrahedral
Resultan kepolaran ikatan = 0
Tidak ada momen dipol
 Molekul nonpolar
Apakah CH2Cl2 memiliki momen dipol?
Latihan Soal
1. Empat atom D, E, F, dan G memiliki keelektronegatifan berturut-turut 3,8;
3,3; 2,8; dan 1,3. Jika atom-atom unsur ini membentuk molekul DE, DG,
EG, dan DF, urutkan molekul-molekul tersebut berdasarkan kenaikan
sifat ikatan kovalen.
2. Kelompokkan ikatan berikut ke dalam ikatan ionik, kovalen polar, atau
kovalen, dan berikan alasannya:
(a) ikatan CC dalam H3CCH3
(b) ikatan KI dalam KI
(c) ikatan NB dalam H3NBCl3
(d) ikatan ClO dalam ClO2.
3. Tuliskan struktur Lewis untuk spesi berikut, termasuk semua bentuk
resonansnya, dan berikan muatan formalnya: (a) HCO2
-; (b) CH2NO2
-.
4. Dari data energi ikatan, perkirakan perubahan entalpi untuk pembakaran
gas hidrogen:
2 H2 (g) + O2 (g)  2 H2O(g)
Latihan Soal
5. Ramalkan geometri molekul dan ion berklorin berikut dengan
menggunakan metode VSEPR:
(a) PCl3 (b) TeCl4 (c) ZnCl4
2– (d) ICl4
– (e) SnCl5
–
6. Susunlah molekul-molekul berikut menurut urutan meningkatnya momen
dipol: H2O, CBr4, H2S, HF, NH3, CO2
7. Urutkan senyawa-senyawa berikut menurut urutan meningkatnya momen
dipol:

More Related Content

Similar to Ikatan KImia dalam Geometri Molekul.pptx

S T R U K T U R M O L E K U L
S T R U K T U R  M O L E K U LS T R U K T U R  M O L E K U L
S T R U K T U R M O L E K U L
Iwan Setiawan
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
Diyas16
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
angga678964
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
ZidniAzizati1
 
Ppt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimiaPpt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimia
Kira R. Yamato
 
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
baskimia
 

Similar to Ikatan KImia dalam Geometri Molekul.pptx (20)

Ikatan kimia1
Ikatan kimia1Ikatan kimia1
Ikatan kimia1
 
4. Ikatan Kimia.pptx
4. Ikatan Kimia.pptx4. Ikatan Kimia.pptx
4. Ikatan Kimia.pptx
 
S T R U K T U R M O L E K U L
S T R U K T U R  M O L E K U LS T R U K T U R  M O L E K U L
S T R U K T U R M O L E K U L
 
BAB 3. IKATAN KIMIA.pdf
BAB 3. IKATAN KIMIA.pdfBAB 3. IKATAN KIMIA.pdf
BAB 3. IKATAN KIMIA.pdf
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Model ikatan kimia
Model ikatan kimia Model ikatan kimia
Model ikatan kimia
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Pp pe
Pp pePp pe
Pp pe
 
Ikatan Kimia
Ikatan KimiaIkatan Kimia
Ikatan Kimia
 
Ppt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimiaPpt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimia
 
Bentuk Molekul ppt
Bentuk Molekul pptBentuk Molekul ppt
Bentuk Molekul ppt
 
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
 
Bab9
Bab9Bab9
Bab9
 
Bentuk molekul
Bentuk molekulBentuk molekul
Bentuk molekul
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
susilowati82
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 

Ikatan KImia dalam Geometri Molekul.pptx

  • 1. Ikatan Kimia I: Ikatan Kovalen & Geometri Molekul Bab 3 Sumber: Chang Bab 9, 10.1, dan 10.2 Suchoki Bab 6 Created by: BAF
  • 2. kapasitas elektron helium periode 1 (1 kulit ditempati) neon periode 2 (2 kulit ditempati) argon periode 3 (3 kulit ditempati) kripton periode 4 (4 kulit ditempati) Model atom Bohr: Elektron tersusun dalam kulit-kulit di sekitar inti atom.
  • 3. IKHTISAR 1. Lambang Titik Lewis 2. Ikatan Ionik 3. Ikatan Kovalen 4. Ikatan Kovalen Polar: Keelektronegatifan 5. Penulisan Struktur Lewis 6. Pengecualian Aturan Oktet 7. Muatan Formal 8. Konsep Resonans 9. Geometri Molekul: Teori VSEPR 10. Kepolaran Molekul: Momen Dipol
  • 4. 1. LAMBANG TITIK LEWIS  Struktur elektron-titik atau disebut juga lambang titik Lewis menggambarkan elektron valensi sebagai titik di sekeliling lambang atom.  Elektron yang menempati kulit terluar menentukan sifat-sifat kimia atom, termasuk kemampuannya membentuk ikatan kimia.  Karena itu, elektron tersebut dinamai elektron valensi (Latin: valentia, “kekuatan”), dan kulit yang ditempatinya disebut kulit valensi. Gilbert Newton Lewis
  • 5. 1. LAMBANG TITIK LEWIS Golongan Unsur Konfigurasi e  evalensi 1A (1) ns1 1 2A (2) ns2 2 3A (13) ns2np1 3 4A (14) ns2np2 4 5A (15) ns2np3 5 6A (16) ns2np4 6 7A (17) ns2np5 7 8A (18) ns2np6 8
  • 6. 1. LAMBANG TITIK LEWIS elektron tak berpasangan elektron berpasangan/ elektron non-ikatan
  • 7. 2 IKATAN IONIK Atom elektropositif dapat kehilangan elektron membentuk kation. orbital valensi kosong Natrium: 11 proton 11elektron muatan bersih 0 Ion Na+: 11 proton 10 elektron muatan bersih +1
  • 8. 2 IKATAN IONIK Atom elektronegatif dapat mengambil elektron membentuk anion.
  • 9. Li + F Li+ F - 1s22s1 1s22s22p5 1s2 [He] 1s22s22p6 [Ne] Li Li+ + e e + F F - F - Li+ + Li+ F - 2 IKATAN IONIK Ikatan ionik dapat terjadi antara kation dan anion.
  • 12. E meningkat jika Q meningkat dan/atau r turun. Energi elektrostatik Senyawa MgF2 MgO LiF LiCl 2.957 3.938 1.036 853 Q = +2,-1 Q = +2,-2 r F < r Cl Energi Elektrostatik E = k Q+Q- r - Q = muatan anion r = jarak antarion Energi yang dibutuhkan untuk sepenuhnya memisahkan 1 mol senyawa ionik padat menjadi ion- ion gas (disebut juga energi kisi/lattice energy). Q+ = muatan kation
  • 13. Siklus Born-Haber untuk Menentukan Energi Elektrostatik keseluruhan H o o o = H1 + Ho + H o +H +  oH 2 3 4 5
  • 14.
  • 15. 3 IKATAN KOVALEN Ikatan kovalen terbentuk karena pemakaian-bersama (sharing) elektron. F F + 7e 7e F F 8e 8e
  • 16. 3 IKATAN KOVALEN Struktur Lewis air H H O + + H O H 2e 8e 2e Ikatan kovalen tunggal atau H O H
  • 18. Ikatan rangkap – 2 atom menggunakan 2 atau lebih pasangan elektron bersama-sama. atau O C O 8e 8e 8e Ikatan rangkap 2 O C O Ikatan rangkap 2 N N Ikatan rangkap 3 N N 8e 8e Ikatan rangkap 3 atau Aturan oktet 3 IKATAN KOVALEN
  • 19. Tipe Ikatan Panjang Ikatan (pm) C-C 154 CC 133 CC 120 C-N 143 CN 138 CN 116 Panjang Ikatan Kovalen
  • 20. H2 (g) H (g) + H (g) H0 = 436,4kJ Cl2 (g) Cl (g) + Cl (g) H0 = 242,7kJ HCl(g) H (g) + Cl (g) H0 = 431,9kJ O2 (g) O (g) + O (g) H0 = 498,7kJ O O N2 (g) N (g) N (g) + H0 = 941,4 kJ N N Perubahan entalpi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan tertentu dalam 1 mol molekul gas disebut energi ikatan. Energi Ikatan Energi Ikatan Ikatan tunggal < Ikatan rangkap 2 < Ikatan rangkap 3 Energi Ikatan Kovalen
  • 21. Energi ikatan rata2 dalam molekul poliatomik + H0 = 502kJ H2O(g) OH(g) H (g) H (g) + OH (g) O (g) H0 = 427kJ Energi ikatan OH rata2 = 502 + 427 2 = 464 kJ
  • 22. Energi Ikatan (BE) dan Perubahan Entalpi dalam Reaksi Bayangkan suatu reaksi dilakukan dengan memutuskan seluruh ikatan pada reaktan, lalu atom2 gas digunakan untuk membentuk seluruh ikatan pada produk. H0 = total energi masuk – total energi keluar =  BE(reaktan) –  BE(produk)
  • 23. Gunakan energi ikatan utk menghitung perubahan entalpi: H2 (g) + F2 (g) 2HF (g) H0 =  BE(reaktan) – BE(produk) Ikatan yg terputus Jumlah ikatan yg terputus Energi ikatan (kJ/mol) Perubahan energi (kJ) H F H F 1 1 436,4 156,9 436,4 156,9 Ikatan yg terbentuk Jumlah ikatan yg terbentuk Energi ikatan (kJ/mol) Perubahan energi (kJ) H F 2 568,2 1.136,4 H0 = 436,4 + 156,9 – 2 x 568,2 = -543,1 kJ
  • 25. Ikatan kovalen polar terjadi karena tidak meratanya pemakaian-bersama elektron. Elektron berada lebih dekat ke salah satu atom. H F Daerah kaya elektron Daerah miskin elektron 4. IKATAN KOVALEN POLAR: KEELEKTRONEGATIFAN
  • 26. 4. IKATAN KOVALEN POLAR: KEELEKTRONEGATIFAN
  • 27. Keelektronegatifan: kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dalam ikatan kimia. Keelektronegatifan - relatif, F tertinggi (mendasari penentuan biloks) + e X(g) X (g) 4. IKATAN KOVALEN POLAR: KEELEKTRONEGATIFAN Afinitas elektron  (mudah menarik elektron) Energi ionisasi  (sulit melepas elektron) Keelektronegatifan  Afinitas elektron - terukur, Cl tertinggi
  • 28.
  • 29.
  • 30. 4. IKATAN KOVALEN POLAR: KEELEKTRONEGATIFAN
  • 31. Klasifikasi ikatan berdasarkan perbedaan keelektronegatifan Perbedaan Tipe Ikatan 0 >1,7 Antara 0 dan 1,7 Kovalen Ionik Kovalen Polar 4. IKATAN KOVALEN POLAR: KEELEKTRONEGATIFAN
  • 32. Tentukan apakah ikatan berikut ionik, kovalen polar, atau kovalen: Ikatan pada CsCl; ikatan pada H2S; dan ikatan NN pada H2NNH2. Cs – 0,7 Cl – 3,0 3,0 – 0,7 = 2,3 Ionik H – 2,1 S – 2,5 2,5 – 2,1 = 0,4 Kovalen Polar N – 3,0 N – 3,0 3,0 – 3,0 = 0 Kovalen
  • 33. 1. Tulis kerangka struktur dari senyawa bersangkutan, yg terdiri dari lambang kimia atom2 yg terlibat dan menempatkan atom2 yg berikatan secara berdekatan satu dgn yg lain. 2. Hitunglah total elektron valensi dari semua atom yg terlibat. Tambahkan 1 untuk tiap muatan negatif. Kurangkan 1 untuk tiap muatan positif. 3. Lengkapi oktet dari semua atom yang terikat pada atom pusat kecuali hidrogen. 4. Jika aturan oktet belum tercapai pada atom pusat, gunakan PEB dari atom-atom di sekitarnya untuk menambahkan ikatan rangkap 2 atau 3 di antara atom pusat dan atom di sekitarnya sampai aturan terpenuhi. 5. PENULISAN STRUKTUR LEWIS
  • 34. Tuliskan struktur Lewis dari nitrogen trifluorida (NF3). Tahap 1 – N kurang elektronegatif dibanding F, tempatkan N di pusat. F N F F Tahap 2 – Hitung elektron valensi N - 5 (2s22p3) dan F - 7 (2s22p5). 5 + (3 x 7) = 26 elektron valensi Tahap 3 – Gambar ikatan tunggal antara atom N dan F dan lengkapi oktet pada atom N dan F. Tahap 4 – Periksa, apakah  e pd struktur sebanding dengan  e valensi? 3 ikatan tunggal (3x2) + 10 PEB (10x2) = 26 elektron valensi
  • 35. Tuliskan struktur Lewis dari ion karbonat (CO3 2-). Tahap 1 – C kurang elektronegatif daripada O, tempatkan C di pusat. Tahap 2 – Jumlahkan elektron valensi C - 4 (2s22p2) dan O - 6 (2s22p4) dan muatan (2e). 4 + (3 x 6) + 2 = 24 elektron valensi Tahap 3 – Gambar ikatan tunggal antara atom C dan O dan lengkapi oktet pada atom C dan O Tahap 4 – Periksa, apakah  e pd struktur sebanding dengan  e valensi? 3 ikatan tunggal (3x2) + 10 PEB (10x2) = 26 elektron valensi Tahap 5 – Terlalu banyak! Buat ikatan rangkap, periksa ulang  e. O C O O 2 ikatan tunggal (2x2) = 4 1 ikatan ganda = 4 8 PEB (8x2) = 16 Total = 24
  • 36. Oktet Taklengkap: e di sekitar atom pusat <8. H Be H Be – 2e 2H – 2x1e 4e BeH2 BF3 B – 3e 3F – 3x7e 24e F B F F 3 ikatan tunggal (3x2) = 6 9 ps. bebas (9x2) = 18 Total = 24 6. PENGECUALIAN ATURAN OKTET
  • 37. 6. PENGECUALIAN ATURAN OKTET BF3 memiliki kecenderungan menarik PEB yang dimiliki atom lain, misalnya: Elektron ikatan nitrogen-boron hanya berasal dari salah satu atom, yakni nitrogen  ikatan kovalen koordinasi.
  • 38. N – 5e O – 6e 11e NO N O SF6 S – 6e 6F – 42e 48e S F F F Oktet yang diperluas: e di sekitar atom pusat <8. Atom-atom unsur periode 3 ke atas (bilangan kuantum utama n > 2) dapat melibatkan orbital 3d untuk pembentukan ikatan. F F F 6 ikatan tunggal (6x2) = 12 18 ps. bebas (18x2) = 36 Total = 48 6. PENGECUALIAN ATURAN OKTET Molekul Berelektron Gasal Contoh lain: NO2
  • 39. 7. MUATAN FORMAL H C O H Formaldehida (CH2O) memiliki 2 kemungkinan kerangka struktur: H C O dan H Dapat kita gambarkan struktur Lewis untuk masing-masing kemungkinan: C - 4 e O - 6 e 2H - 2x1 e 12 e 2 ikatan tunggal (2x2) = 4 1 ikatan rangkap 2 = 4 2 PEB (2x2) = 4 Total = 12 H C O H H C O H 2 ikatan tunggal (2x2) = 4 1 ikatan rangkap 2 = 4 2 PEB (2x2) = 4 Total = 12
  • 40. 1.  muatan formal dari setiap atom dalam molekul/ion harus = muatan molekul/ion tersebut. 2. Pada molekul netral, struktur Lewis tanpa muatan formal lebih disukai. 3. Struktur Lewis dengan distribusi muatan formal yang kecil lebih disukai. 4. Jika distribusi muatan formal serupa, struktur Lewis yang muatan negatifnya berada pada atom yang lebih elektronegatif lebih disukai. Kedua struktur memenuhi aturan oktet, maka pemilihan didasarkan pada muatan formal: 7. MUATAN FORMAL Muatan formal :  e valensi dalam atom bebas dikurangi  e yang dimiliki oleh atom tersebut di dalam struktur Lewis.
  • 41. Muatan formal pd C = 4 - 2 - ½ x 6 =-1 Muatan formal pd O = 6 - 2 - ½ x 6 =+1 Muatan formal = 1 2 (  e ikatan )  e val pd atom bebas  e  bebas  7. MUATAN FORMAL H C O H -1 +1 H H 0 C 0 O Muatan formal pd C = 4 - 0 - ½ x 8 =0 Muatan formal pd O = 6 - 4 - ½ x 4 =0
  • 42. H H N O H (1) Gunakan konsep muatan formal untuk menentukan mana struktur hidroksilamina, NH3O, yang terbaik. H = 1 – 0 – ½ (2) = 0 N = 5 – 0 – ½ (8) = +1 O = 6 – 6 – ½ (2) = –1 H N O H H (2) H = 1 – 0 – ½ (2) = 0 N = 5 – 2 – ½ (6) = 0 O = 6 – 4 – ½ (4) = 0 Struktur (2) terbaik karena muatan formal semua atomnya nol.
  • 43. Struktur resonans: dua atau lebih struktur Lewis untuk suatu molekul dengan susunan atom sama, tetapi susunan elektron berbeda. Tak satu pun struktur resonans menggambarkan dengan tepat struktur molekul yang sesungguhnya. +  O +  O C O O   O C O O   O C O O   8. KONSEP RESONANS O O O O O Ikatan oksigen-oksigen pada ozon sama panjang, yaitu 128 pm.
  • 44. Contoh lain: (1) Ion nitrat, NO3 : O N O O O N O O N O O O (2) Ion asetat, CH3CO2 : O CH3 C O O CH3 C O 8. KONSEP RESONANS
  • 45. 9. GEOMETRI MOLEKUL: TEORI VSEPR Teori VSEPR/TPEKV (valence shell electron-pair repulsion = tolakan pasangan-elektron kulit valensi) Aturan umum:  Pasangan elektron di sekitar atom pusat cenderung tolak-menolak dan menempatkan diri sejauh- jauhnya untuk meminimumkan tolakan.  Gaya tolak menurun dengan urutan sebagai berikut: PEB dgn PEB > PEB dgn PEI > PEI dgn PEI (PEB = pasangan elektron bebas; PEI = pasangan elektron ikatan) Notasi VSEPR: ABmEn A  atom pusat B  atom yang terikat pada atom pusat, jumlahnya m E  PEB pada atom pusat, jumlahnya n
  • 46. Molekul yang Atom Pusatnya Tidak Memiliki PEB (n = 0) Susunan pasangan elektron Jumlah pasangan elektron Geometri molekul Contoh (AB2) (AB3) (AB4)
  • 47. Molekul yang Atom Pusatnya Tidak Memiliki PEB (n = 0) Susunan pasangan elektron Jumlah pasangan elektron Geometri molekul Contoh (AB5) (AB6)
  • 48. berilium klorida boron trifluorida linear segitiga datar
  • 51. Molekul yang Atom Pusatnya Memiliki PEB (n  0) (AB3) (AB2E) (1) Susunan pasangan elektron: Segitiga datar Geometri molekul: Menekuk/V
  • 52. Molekul yang Atom Pusatnya Memiliki PEB (n  0) (2) Susunan pasangan elektron: Tetrahedral (AB4) (AB3E) (AB2E2) Geometri molekul: Piramida segitiga Geometri molekul: Menekuk/V
  • 53. Tolakan PEI dgn PEI < PEB dgn PEI < PEB dgn PEB
  • 54. Molekul yang Atom Pusatnya Memiliki PEB (n  0) (3) Susunan pasangan elektron: Bipiramida segitiga (AB5) (AB4E) (AB3E2) Geometri molekul: Bentuk T (AB2E3) SF4 Geometri molekul: Tetrahedron terdistorsi (jungkat-jungkit/see-saw) Geometri molekul: Linear
  • 55. Molekul yang Atom Pusatnya Memiliki PEB (n  0) (4) Susunan pasangan elektron: Oktahedral (AB6) (AB5E) (AB4E2) Geometri molekul: Piramida segiempat Geometri molekul: Bujur sangkar datar
  • 56. Panduan umum untuk menerapkan model VSEPR 1. Tuliskan struktur Lewis molekul tersebut. 2. Hitung jumlah pasangan elektron di sekitar atom pusat. 3. Gunakan VSEPR untuk meramalkan geometri molekul. Apakah geometri molekul dari SO2 dan SF4? S O O AB2E menekuk S F F F F AB4E tetrahedron terdistorsi
  • 57. 10. KEPOLARAN MOLEKUL: MOMEN DIPOL  Pada molekul diatomik, kepolaran molekul = kepolaran ikatan. Contoh: H2, O2, N2  molekulnonpolar HF, HCl, ClF  molekul polar  Jika molekul memiliki >2 atom, kepolaran molekul tidak selalu sejalan dengan kepolaran ikatan, bergantung pada geometri molekul tersebut. NONPOLAR POLAR
  • 58.  = Q x r Satuan : 1 D = 3,336 x 10-30 Cm 10. KEPOLARAN MOLEKUL: MOMEN DIPOL  Ukuran kepolaran ikatan ialah momen dipol (), yaitu hasil kali muatan (Q) dan jarak antarmuatan (r) .
  • 59.
  • 60. AB2E  menekuk Resultan kepolaran ikatan  0 Ada momen dipol  Molekul polar C Yang manakah dari molekul berikut yang memiliki momen dipol? SO2, CH4, dan CH2Cl2 H S H H H AB4  tetrahedral Resultan kepolaran ikatan = 0 Tidak ada momen dipol  Molekul nonpolar Apakah CH2Cl2 memiliki momen dipol?
  • 61. Latihan Soal 1. Empat atom D, E, F, dan G memiliki keelektronegatifan berturut-turut 3,8; 3,3; 2,8; dan 1,3. Jika atom-atom unsur ini membentuk molekul DE, DG, EG, dan DF, urutkan molekul-molekul tersebut berdasarkan kenaikan sifat ikatan kovalen. 2. Kelompokkan ikatan berikut ke dalam ikatan ionik, kovalen polar, atau kovalen, dan berikan alasannya: (a) ikatan CC dalam H3CCH3 (b) ikatan KI dalam KI (c) ikatan NB dalam H3NBCl3 (d) ikatan ClO dalam ClO2. 3. Tuliskan struktur Lewis untuk spesi berikut, termasuk semua bentuk resonansnya, dan berikan muatan formalnya: (a) HCO2 -; (b) CH2NO2 -. 4. Dari data energi ikatan, perkirakan perubahan entalpi untuk pembakaran gas hidrogen: 2 H2 (g) + O2 (g)  2 H2O(g)
  • 62. Latihan Soal 5. Ramalkan geometri molekul dan ion berklorin berikut dengan menggunakan metode VSEPR: (a) PCl3 (b) TeCl4 (c) ZnCl4 2– (d) ICl4 – (e) SnCl5 – 6. Susunlah molekul-molekul berikut menurut urutan meningkatnya momen dipol: H2O, CBr4, H2S, HF, NH3, CO2 7. Urutkan senyawa-senyawa berikut menurut urutan meningkatnya momen dipol: