Dokumen tersebut berisi 10 soal pilihan ganda tentang penyakit gigi, mulut, dan kulit. Soal-soal tersebut mencakup topik seperti penyebab candidiasis, faktor yang memengaruhi pertumbuhan Streptococcus mutans, penyebab menurunnya karies gigi, diagnosis dari gejala klinis tertentu.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
Absorpsi obat adaah peran yang terpenting untuk akhirnya menentukan efektifitas obat. Sebelum obat diabsorpsi,terlebih dahulu obat itu larut dalam cairan biologis. Kelarutan (serta cepat lambatnya melarut) menentukan banyaknya obat terabsorpsi.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
Absorpsi obat adaah peran yang terpenting untuk akhirnya menentukan efektifitas obat. Sebelum obat diabsorpsi,terlebih dahulu obat itu larut dalam cairan biologis. Kelarutan (serta cepat lambatnya melarut) menentukan banyaknya obat terabsorpsi.
Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas.
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Bayu Mario
Antibiotik beta-laktam adalah golongan antibiotik yang memiliki kesamaan komponen struktur berupa adanya cincin beta-laktam.
Senyawa ini bekerja dengan menghambat sintesis dinding bakteri dan menyebabkan pembentukan dinding sel yang tidak sempurna dan mengakibatkan terganggunya tekanan osmotik sel bakteri dan kematian sel bakteri
Menurut Farmakope Indonesia Ed. III, salep (unguentum) adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya larut dan terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok. Sedangkan menurut Farmakope Indonesia Ed. IV, salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.
Pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal dengan komposisi bahan padat lebih dari 50%.
Menurut Farmakope Indonesia Ed. IV, krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Krim berupa emulsi kental mengandung tidak kurang 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar.
Menurut FI edisi III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak.
Menurut FI edisi IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras dan lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas.
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Bayu Mario
Antibiotik beta-laktam adalah golongan antibiotik yang memiliki kesamaan komponen struktur berupa adanya cincin beta-laktam.
Senyawa ini bekerja dengan menghambat sintesis dinding bakteri dan menyebabkan pembentukan dinding sel yang tidak sempurna dan mengakibatkan terganggunya tekanan osmotik sel bakteri dan kematian sel bakteri
Menurut Farmakope Indonesia Ed. III, salep (unguentum) adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya larut dan terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok. Sedangkan menurut Farmakope Indonesia Ed. IV, salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.
Pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal dengan komposisi bahan padat lebih dari 50%.
Menurut Farmakope Indonesia Ed. IV, krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Krim berupa emulsi kental mengandung tidak kurang 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar.
Menurut FI edisi III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak.
Menurut FI edisi IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras dan lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)Univ.Moestopo
This clinical case of traumatic ulcer and fordcye's spot , were found on two patient that come to Moestopo Dentistry hospital (RSGM-Moestopo). this literature, include photo of clinical case,general definition of each symptons and way to cure it.
1. Pertanyaan Pilihan Berganda
KELOMPOK 8
1. Apakah bakteri penyebab terjadinya penyakit candidiasis yang paling sering?
a. Streptococcus pneumonia
b. Staphylococcus aureus
c. Candida albicans
d. Streptococcus mutans
e. E. Coli
JAWABAN : C (Medical Microbiology Jawetz, Melnick&Adelberg’s ed 24th)
2. Pada suasana seperti apakah bakteri penyebab caries gigi (Streptococcus mutans)
mampu bekerja dengan baik?
a. Basa
b. Asam
c. Normal
d. Sedikit asam
e. Sedikit basa
JAWABAN : B (Medical Microbiology Jawetz, Melnick&Adelberg’s ed 24th)
3. Apakah penyebab menurunnya prevalensi karies gigi di zaman modern ?
a. fluoridasi air minum
b. penggunaan antibiotik
c. defisiensi vitamin D
d. konsumsi gula yang meningkat
e. kebiasaan merokok
JAWABAN : A (Pintauli S, Hamada T. Menuju gigi dan mulut sehat, pencegahan dan
pemeliharaan; Karies gigi. Medan : USU Press. 2008: 4. 2. Todar K.)
2. 4. Apakah salah satu faktor predisposisi terjadinya leukoplakia?
a. Diet tinggi lemak
b. infeksi parasit
c. chronic local friction
d. infeksi Staphylococcus aureus
e. defisiensi vitamin B
JAWABAN: C (Buku Ajar Penyakit THT Bopies Edisi 6. Editor Hrjanto E dan
Kuswidayanti S. EGC)
5. Sampai tingkat berapakah Streptococcus mutan dapat menurunkan PH medium pada
karies gigi ?
a. 2,3
b. 3,3
c. 4,3
d. 4,5
e. 5
JAWABAN : C. 4,3 ( Buku ajar bedah Wim Djong)
6. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan .:
Dagu tegang.nyeri pada gigi,kesulitan membuka mulut dan makan. laring membengkak
sehingga sulit bernapas. Selain itu terdapat selulitis pada bagian yang bengkak.
Berdasarkan kasus di atas, apakah diagnosis yang mungkin dapat ditegakkan?
a. karies
b. candida oral
c. angina ludwig
d. ulkus aptosa
e. esofanginitis.
JAWABAN : C (Barakate MS, Jensen MJ, Hemli JM, Graham AR. Ludwig’s angina:
report of a case and review of management issues. Ann Otol Rhinol Laryngol
2001;110(5 Pt 1): 453–6.)
3. 7. Pak dani datang berobat ke klinik, keluhan terdapat rasa nyeri dan bengkak pada rahang
bawah. Umur 45 tahun, mempunyai kebiasaan merokok. Inspeksi mulut terlihat warna
kekuningan pada daerah gigi dan terdapat karang gigi pada gigi molar. Palpasi terasa
nyeri pada rahang bawah dan bawah lidah.
Apakah diagnosis yang mungkin dari penyakit ini ?
a. Caries gigi
b. Angina Ludwig
c. Parotitis
d. Pulpitis
e. Glositis
JAWABAN : B (Barakate MS, Jensen MJ, Hemli JM, Graham AR. Ludwig’s angina:
report of a case and review of management issues. Ann Otol Rhinol Laryngol
2001;110(5 Pt 1): 453–6.)
8. Apakah terapi yang tepat digunakan untuk diagnosis penyakit pada nomer (7) di atas?
a. Pemakaian preparat fluoride
b. Antibiotik
c. Drainase
d. A dan B benar
e. B dan C benar
JAWABAN : C (Barakate MS, Jensen MJ, Hemli JM, Graham AR. Ludwig’s angina:
report of a case and review of management issues. Ann Otol Rhinol Laryngol
2001;110(5 Pt 1): 453–6.)
9. Perempuan, 40 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan bercak putih pada mukosa
pipi dan lidah, tidak sakit. Pernah dilakukan radiasi nasofaring yang berakhir 1 bulan
yang lalu. Pemeriksaan fisik diperoleh plak putih pada mukosa pipi dan mukosa lidah,
plak putih tebal, berbatas tegas, dan tidak sakit. Apabila dipaksa dikelupas, terdapat
permukaan berwarna merah, kasar, sakit, dan ada sedikit perdarahan. Diagnosis yang
paling mungkin pada pasien ini adalah:
4. a. leukoplakia
b. liken planus erosif
c. liken planus non-erosif
d. candidiasis
e. bercak putih pasca terapi sinar
JAWABAN : D (Kuswadji. Kandidosis. Dalam : Djuanda Adhi, hamzah Mochtar,
Aisah Siti. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi ketiga, Jakarta, FK UI, 1999 :
103-6)
10. Seorang ibu datang ke klinik anda untuk memeriksakan anaknya, berusia 4 bulan. Dari
hasil anamnesis didapatkan bahwa bayi tersebut mengkonsumsi susu botol dengan
menggunakan dot. Anak tersebut juga memilki kebiasaan menggigit gigit jarinya.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan:
Terdapat ulkus dua buah berwarna putih kekuningan dengan tepi kemerahan berbatas
tegas berukuran kurang dari 1 cm di daerah komissura labialis dekstra dan sinistra.
Apakah diagnosis yang mungkin dari kasus tersebut?
a. angular cheilitis
b. giant cell tumor
c. leukoplakia
d. herpes zoster
e. herpangina
JAWABAN : A (Kuswadji. Kandidosis. Dalam : Djuanda Adhi, hamzah Mochtar,
Aisah Siti. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi ketiga, Jakarta, FK UI, 1999 :
103-6)