SlideShare a Scribd company logo
Obat-Obat Ekspektoran | 1
MAKALAH FARMAKOLOGI
“OBAT-OBAT EKSPEKTORAN “
DISUSUN OLEH :
KELAS A
KELOMPOK 4
MUSFIRAH NURUL ANISA
NUR FAUZIAH KASIM PUJI KURNIAWATI RAHMAN
NUREVA RAMLI RESKY AMALIA
NURFAEDAH KARIM SERVIN NOVIYANA M
NURNANENGSIH
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKESMAKASSAR
JURUSAN FARMASI
Obat-Obat Ekspektoran | 2
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya kita masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa juga kita
sanjung sajikan selawat beriringkan salam kepada nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW yang
membawa kita dari alam kebodohan hingga alam yang penuh pengetahuan yang seperti kita
sarakan pada saat ini.
Tak lupa kami ucapkan dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberi
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini
masih banyak kekurangan.Oleh sebab itu Kami sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun motivasi.Semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan teman-teman.Amin.
Makassar, Mei 2013
Penulis
Obat-Obat Ekspektoran | 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekspektoran................................................................................... 6
B. Obat-Obat Ekspektoran................................................................................... 6
C. Farmakodinamika............................................................................................ 8
D. Contoh Obat-Obat Ekspektoran...................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 14
Obat-Obat Ekspektoran | 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Batuk sebenarnya adalah refleks normal tubuh kita akibat adanya rangsangan dari
selaput lendir di daerah tenggorok dan cabang tenggorok, yang bertujuan untuk
membersihkan saluran pernafasan dari zat-zat asing yang menganggu.Jadi, merupakan
suatu mekanisme perlindungan tubuh.Namun jika berlebihan memang jadi menjengkelkan.
Secara sederhana, batuk dibedakan menjadi dua jenis, batuk kering dan batuk
berdahak. Batuk kering biasanya bukan merupakan mekanisme pengeluaran zat asing, dan
mungkin merupakan bagian dari penyakit lain. Batuk seperti ini tidak berguna dan harus
dihentikan. Untuk ini ada obat-obat yang bekerja menekan rangsang batuk atau dikenal
dengan nama antitusif. Beberapa obat yang termasuk jenis ini dan sering digunakan adalah
dekstrometorfan, noskapin, dan kodein.
Sebaliknya, batuk berdahak adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan zat-zat
asing dari saluran nafas, temasuk dahak.Batuk ini sebaiknya tidak ditekan, supaya zat-zat
asing itu bisa dikeluarkan.Obat-obat yang bisa membantu pengeluaran dahak disebut
ekspektoran.Obat-obat ini biasanya juga merangsang terjadinya batuk supaya terjadi
pengeluaran dahak.Selain itu ada juga obat-obat yang bisa membantu mengencerkan dahak
sehingga mudah dikeluarkan yang disebut mukolitik.Contoh obat-obat ekspektoran adalah
amonium klorida, gliseril guaiakol, ipekak, dll.
Batuk yang disebabkan karena infeksi virus biasanya akan sembuh sendiri, tetapi
batuk yang merupakan gejala infeksi pernafasan karena bakteri mungkin butuh waktu lebih
lama dan memerlukan tambahan obat antibiotika. Batuk jenis ini biasanya ditandai dengan
dahak yang banyak, kental dan berwarna kuning kehijauan.Kalau Anda mengalami batuk
demikian tentu perlu diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Dari segi lamanya, batuk dibedakan menjadi batuk akut (< 3 minggu), batuk
subakut (3-8 minggu), dan batuk kronis (> 8 minggu). Batuk akut dan subakut umumnya
relatif ringan dan bisa sembuh sendiri, walaupun seringkali perlu penanganan dengan obat
batuk dan obat lain untuk mengurangi gejala dan menghilangkan penyebabnya. Sedangkan
batuk kronis, perlu perhatian tersendiri karena batuk kronis biasanya adalah tanda atau
Obat-Obat Ekspektoran | 5
gejala adanya penyakit lain yang lebih berat. Banyak penyakit berat yang ditandai dengan
batuk kronis, misalnya asma, TBC, gangguan refluks lambung, penyakit paru obstruksi
kronis, sampai kanker paru-paru.Untuk itu, batuk kronis harus diperiksakan ke dokter
untuk memastikan penyebabnya dan diatasi sesuai dengan penyebabnya itu. Dalam
makalah ini akandibahas mengenai ekspektoransia, obat-obat ekspektoran, beserta contoh-
contoh obatnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ekspektoran ?
2. Apa saja penggolongan obat-obat ekspektoran ?
3. Apa saja contoh obat-obatekspektoran ?
Obat-Obat Ekspektoran | 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Ekspektoran
Ekspektoran ialah obat yang dapat merangsang pengeluaran dahak dari saluran
napas (ekspektorasi). Ekspektoransia adalah senyawa yang mempermudah atau
mempercepat pembuangan secret bronkus dari bronkus dan trakea. Ekspektoransia sendiri
dibagi atas, sekretolitika, mukolitika dan sekretomotorika. Pembedaan yang jelas antara
ketiga kelompok ini tak mungkin dilakukan karena perbedaannya yang kecil. Sekretolitika
meninggikan sekresi bronkus dan dengan demikian mengencerkan lendir. Ini terjadi secara
reflektorik dengan stimulus serabut aferen parasimpatikus dan atau dengan bekerja
langsung pada sel pembentuk lendir. Mukolitika mengubah sifat fisikimia secret, terutama
viskositasnya diturunkan. Sekretomotorika menyebabkan getaran secret dan batuk untuk
mengeluarkan secret dan batuk untuk mengeluarkan secret tersebut.
Penggunaan ekspektoran didasarkan pengalaman empiris. Belum ada data yang
membuktikan efektivitas ekspektoran dengan dosis yang umum digunakan.Mekanisme
kerjanya diduga berdasarkan stimulasi mukosa lambung dan selanjutnya secara refleks
merangsang sekresi kelenjar saluran napas lewat N. vagus, sehingga menurunkan viskositas
dan mempermudah pengeluaran dahak.
Ekspektoran mengencerkan flegma di tenggorokan dan saluran bronkus sehingga
meringankan iritasi yang menyebabkan batuk.Ekspektoran yang biasanya digunakan dalam
sediaan batuk adalah guaifenesin.
B. Obat-Obat Ekspektoran
Simplisia yang mengandung saponin (misalnya Radix Primulae, Radix Polygalae),
simlisia/ senyawa yang merangsang muntah (misalnya Radix Ipecacuanhae, emetin) dan
guaiakol kemungkinan bekerja murni secara refloktoris. Sedangkan ammonium klorida
dankalium iodide bekerja baik secara reflektoris maupun secara langsung. Minyak atsiri
(misalnya oleum anisi, eucalypti, Menthae, Thymi, Terebinthinae) langsung menstimulasi
sekresi bronkus. Jika minyak atsiri diberikan secara oral, setelah absorpsi sebagian akan
dikeluarkan melalui paru- paru. Pendapat tentang arti terapeutik sekretolitika bervariasi.
Obat-Obat Ekspektoran | 7
Khasiat kalium iodide tidaklah diragukan akan tetapi pemakaiannya untuk waktu yang
lama dibatasi (bahaya keracunan iod).
Penggunaan minyak atsiri pada bayi dan anak- anak menimbulkan masalah karena
khasiatnya yang tidak pasti dan kemungkinan timbulnya keadaan yang lebih buruk yaitu
laringospasmus atau stimulasi sentral. Berikut beberapa penjelasan mengenai obat- obat
ekspektoran :
1. Kalium Iodida
Iodida menstimulasi sekresi mucus di cabang tenggorok dan mencairkannya,
tetapi sebagai obat (hampir) tidak efektif. Namun obat ini banyak digunakan dalam
sediaan batuk, khususnya pada asma, meskipun risiko akan efek samping besar sekali.
Kalium iodida terutama digunakan untuk profilaksis dan terapi struma (gondok) dan
hipertirosis, serta untuk obat tetes mata (larutan 1%) pada lensa mata keruh (katarak).
Efek sampingnya kuat dan berupa gangguan tiroid, struma, urticarial dan iod-
akne, juga hiperkaliemia (pada fungsi ginjal buruk).
Dosis: pada batuk oral 3 dd 0,5 – 1 g, maksimal 6 g sehari. Bagi pasien yang
tidak boleh diberikan kalium, obat ini dapat diganti dengan natrium iodida dengan
khasiat yang sama.
2. Amonium Klorida
Berdaya deuretis lemah yang menyebabkan acidosis, yakni kelebihan asam
dalam darah.Keasaman darah merangsang pusat pernapasan, sehingga frekuensi
napas meningkat dan getar bulu-getar (cilia) di saluran napas distimulasi.Sekresi
dahak juga meningkat.Maka senyawa ini banyak digunakan dalam sediaan sirop
batuk, misalnya Obat Batuk Hitam.
Efek sampingnya hanya bisa terjadi pada dosis tinggi dan berupa acidosis
(khusus pada anak-anak dan pada pasien ginjal) dan gangguan lambung (mual,
muntah), berhubung sifatnya yang merangsang mukosa.
Dosis: oral 3-4 dd 100-150 mg, maksimal 3 g seharinya.
3. Guaifenesin (gliserilguaiakolat)
Adalah derivat-guaiakol yang banyak digunakan sebagai ekspektorans dalam
pelbagai jenis sediaan batuk populer.Pada dosis tinggi bekerja merelaksasi otot,
seperti mefenesin.
Obat-Obat Ekspektoran | 8
Efek sampingnya kadang kala berupa iritasi lambung (mual, muntah) yang
dapat dikurangi bila diminum dengan segelas air.
Dosis: oral 4-6 dd 100-200 mg
4. Minyak Terbang
Minyak terbang/atsiri, seperti minyak kayu putih, minyak permen dan minyak
adas (Oleum foeniculi) berkhasiat menstimulasi sekresi dahak, bekerja spasmolitis
(melawan kejang), antiradang dan juga bersifat bakteriostatis lemah.Berdasarkan
sifat-sifat ini, minyak terbang banyak digunakan dalam sirop batuk atau juga sebagai
obat inhalasi uap (obat sedot), yaitu k.l. 10 tetes dimasukkan ke dalam 1 liter air
panas dan dihisap uapnya.Terbukti bahwa inhalasi demikian juga sangat efektif untuk
meringankan selesma akibat infeksi virus yang ternyata dapat diinaktifkan oleh suhu
di atas 400
C.
5. Ipecacuanhae radix
Akar tambahan dari tumbuhan Pyschotria ipecacuanha (Rubiaceae)ini
mengandung dua alkaloida, yakni emetin dan sefaetin. Zat-zat ini bersifat emetis
(menimbulkan muntah), spasmolitis terhadap kejang-kejang saluran napas dan
menstimulasi sekresi bronchi secara reflektoris.Penggunaan utamanya adalah sebagai
emetikum efektif pada peristiwa keracunan, terutama pada anak-anak. Sebagai
ekspektorans hanya digunakan dalam kombinasi dengan obat-obat batuk lain,
misalnya dalam pulvis/tablet Doveri, yakni campuran dengan serbuk candu dan Ipeca
juga berfungsi mencegah penyalahgunaannya.
Efek sampingnya pada dosis biasa berupa reaksi hipersensitasi dan muntah-
muntah pada dosis yang lebih tinggi.
Dosis: oral 3 dd 50 mg.
C. Farmakodinamik
Mekanisme Kerja:
- Penurunan viskositas dahak bronkial
- Mempengaruhi aktivitas siliar
- Perangsangan produksi surfaktan
Tujuan-tujuan ini dapat dicapai dengan obat-obat dan metode yang berbeda.
Obat-Obat Ekspektoran | 9
1) Air, larutan NaCl 0,7 – 2%, larutan NaHCO3 2 – 5%
 Efek ekspektoran tercapai dengan jalan inhalasi (larutan hipertonis dan isotonis).
 Pengenceran secret bronkial secara langsung atau osmotik.
 Bahaya bronkospasmus pada orang yang peka, pasien asma
2) Minyak atsiri, simplisia yang mengandung saponin
 Pada batuk: minyak atsiri yang berkhasiat yang mengandung adas wangi, Adas,
Eukaliptus, Menthae piperitae, Salvia dan Timi.
 Cara kerja: ekspektorasi dengan stimulasi sekresi langsung dan efek rangsangan
nonspesifik terhadap mukosa, sebagian antiseptik, mengendorkan kejang; anestetik
local.
 Smplisia yang mengandung saponin: akar Senegal, bunga Primula veris, kayu
manis.
 Efek: merangsang mukosa gastrointestinal, sehingga melalui refleks vagal terjadi
stimulasi kelenjar lendir di bronki.
3) Emetin
 Pada dosis rendah (0,5-2 mg), sebagai emetik 20-30 mg) melalui reflex vagal
bekerja sebagai ekspektoran.
4) Amoniumklorida (NH4Cl), Kalium iodida (KI)
 Penimbunan ion-ion di sel-sel yang memproduksi lendir di selaput lendir bronkial
dan stimulasi sekresi langsung.
 Efek samping tidak boleh diabaikan:
- NH4Cl: muntah, haus, nyeri kepala, linglung; dosis lebih tinggi; asidosis
dengan hiperventilasi, pemakaian jangka panjang.
- KI: gangguan pada kelenjar tiroid
5) Guaifenesin, Guaiakol
 Merangsang selaput lendir lambung, sehingga sekresi bronkial naik melalui
refleks parasimpatik.
 Efek samping: sedasi, gangguan GI, muntah.
 Guaifenesin, eterbgliserin dan guaiakolat, masih terdapat dalam banyak sediaan
kombinasi, namun efektivitas klinisnya memang masih diragukan.
Obat-Obat Ekspektoran | 10
D. Contoh Obat-Obat Ekspektoran
1. ALLERIN
Zat Aktif : Gliserilguaiakolat 50 mg, Na-sitrat 180 mg, difenhidramin HCl 12,5 mg,
pseudoefedrin 15mg/5 ml.
Indikasi : Untuk meringankan batuk berdahak dan pilek.
2. BRONCHICUM
Zat Aktif :Tingtur cimicifugae 0,2 ml, tingtur Grindellae 1 ml, tingtur Pimpinelae
0,2 ml, tingtur Primullae, tingtur Quebracho 0,7 ml, tingtur timus 1 ml, Efedrin HCl
0,15 g, minyak eukaliptus 0,01 ml, saponin 0,04 g/100 ml.
Indikasi : Melegakan dan melancarkan saluran nafas; mencairkan gumpalan
dahak dan lendir; mempermudah pembuangan dahak; menghilangkan gangguan dan
iritasi pada selaput lendir.
3. BUFABAT
Zat Aktif : Gliserilguaiakolat 100 mg
Indikasi : Meredakan batuk berdahak
4. COHISTAN Ekspektoran
Zat Aktif : Gliserilguaiakolat 50 mg, klorfeniramini maleat 1 mg/5ml.
Indikasi : Batuk pilek, batuk alergi, flu, faringitis, laryngitis, bronchitis, dan
lain-lain.
Efek Samping : Mengantuk.
5. COMTUSI
Zat Aktif : Oksomemazin 1,65 mg, gliserilguaiakolat 33,3 mg/kap
Indikasi : Batuk produktif dan non produktif; batuk disebabkan karena alergi.
Efek Samping : Mengantuk, lemas, hipotensi, inkoordinasi, kemerahan kulit.
6. DEFAN
Zat Aktif : Klorfeniramin maleat 1 mg, fenilpropanolamin HCl 8 mg,
gliserilguaiakolat 50 mg.
Indikasi : Batuk berdahak disertai dengan bersin, hidung tersumbat, pilek, dan
batuk karena alergi.
7. EXCOSIN
Obat-Obat Ekspektoran | 11
Zat Aktif : Parasetamol 120 mg, ammonium klorida 100 mg, efedrin HCl 5 mg,
klorfeniramin maleat 2 mg, glycerrhizae succus 150 mg, minyak mentol q.s./5 ml.
Indikasi : Mengatasi batuk disertai demam; mengeluarkan dahak, melegakan
pernapasan dan hidung tersumbat.
8. FIMETON
Zat Aktif : CTM 1 mg, gliserilguaiakolat 50 mg, efedrin HCl 5 mg, ammonium
kloridum 85 mg, mentol 0,75 mg, oleum eucalypti 0,35 mg.
Indikasi : Mengatasi batuk dan pilek, dapat melegakan tenggorokan.
9. GRAXINE
Zat Aktif : Bromheksin HCl 8 mg, gliserilguaiakolat 100 mg
Indikasi : Mukolitik dan ekspektoran.
Efek samping: Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, rasa penuh diperut, sakit
kepala, vertigo, berkeringat banyak dan ruam kulit.
10. HUFALLERZINE EXPECTORANT
Zat Aktif : Prometazin HCl 5 mg, glyceril guaiakolat 50 mg, tict. Ipecacuanhae
0,045%/5ml.
Indikasi : Sebagai antihistamin dan ekspektoran, cocok untuk batuk yang
disebabkan alergi.
11. ITRABAT
Zat Aktif : Gliserilguaiakolat 88 mg, ammonium klorida 180 mg, klorfeniramin
maleat 1 mg, succus liquiritae 100mg.
Indikasi : Meringankan batuk disertai dahak karena alergi.
Efek Samping : Mengantuk, mual, muntah, diare, sakit perut, pusing, dosis
berlebihan kemungkinan menimbulkan asidosis.
12. MEZINEX
Zat Aktif : Prometazin HCl 5 mg, ekstrak ipeka 3 mg, gliserilguaiakolat 45 mg,
etanol 0,04%.
Indikasi : Meredakan batuk berdahak atau batuk disebabkan alergi.
13. MULTIKOL
Zat Aktif : Succus glikeriza 83 mg, ammonium klorida 100 mg, efedrin HCl 5
mg, ekstrak timi 0,2 mg, mentol 2,5 mg.
Obat-Obat Ekspektoran | 12
Indikasi : Batuk kering, batuk sesak, batuk pilek dan batuk karena merokok.
14. NIRITON
Zat Aktif : Efedrin HCl 3 mg, ammonium klorida 60 mg, ammonium bromide 60
mg, Na-sitrat 100 mg, klorfeniramin maleat 2 mg, ekstrak timus encer 0,2 ml, oleum
mentol pip. q.s. alcohol 5% tiap 4 ml sirup.
Indikasi : Batuk disebabkan influenza, masuk angin, bronchitis, radang saluran
napas, alergi dan meredakan sesak nafas disebabkan asma.
15. OBH
Zat Aktif : Amonium klorida 100 mg, Succus liquiritae 160 mg, gliserilguaiakolat
50 mg, difenhidramin HCl 3,5 mg, bromhexin HCl 2 mg/5 ml sirup.
Indikasi : Untuk batuk berdahak disertai alergi.
Efek Samping: Mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan psikomotor, mulut
kering, sedasi, mual, pusing, sakit kepala, vertigo, keluar keringat banyak, aritmia,
palpitasi, retensi urin, ruam kulit.
16. PHENERGAN
Zat Aktif : Prometazin 5 mg, guaiakolat ester 45 mg, ekstrak ipeka 3 mg/5 ml.
Indikasi : Batuk, bronchitis, batuk rejan, tuberculosis, batuk karena alergi.
17. SILEX
Zat Aktif : Guaifenesin37,5 mg, ekstrak thyme 250 mg, ekstrak primulae 50 mg,
ekstrak althaea 175 mg, ekstrak droserae 25 mg, ekstrak serphulli 175 mg, eucalyptus
oil 0,5 mg, anise oil 1,25 mg/5ml.
Indikasi : Batuk karena bronchitis, flu, faringitis, batuk rejan, batuk pada
perokok.
18. UNI BABY’S Cough
Zat Aktif : Parasetamol 120 mg, gliserilguaiakolat 25 mg, CTM 1 mg, oleum
anisi 0,005 ml/5ml.
Indikasi : Batuk berdahak, batuk panas, batuk pilek, batuk pilek, demam,
influenza.
Obat-Obat Ekspektoran | 13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ekspektoran ialah obat yang dapat merangsang pengeluaran dahak dari saluran napas
(ekspektorasi).
2. Obat-obat ekspektoran adalah Kalium Iodida, Ammonium klorida, Guaifenesin,
Minyak Terbang, Ipecancuhae radix.
3. Contoh obat-obat ekspektoran, yaitu: Allerin, Bronchicum, Bronchitin, Bufabat,
Cohistan, Comtusi, Defan, Elsiron, Emkanadryl, Excosin, Fimeton, Flucadex, Gigadryl,
Graxine, Guamin, Hufallerzine Expectorant, Itrabat, Mezinex, Multikol, Niriton, OBH,
Phenergan, Silex, Uni Baby’s Cough, dll.
Obat-Obat Ekspektoran | 14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2010. Informasi Spesialite Obat Indonesia. PT. Isfi Penerbitan: Jakarta.
Harkness, Richard. 1984. Interaksi Obat. Penerbit ITB: Bandung.
Hoan Tjay, Tan., Rahardi, Kirana.2007.Obat-Obat Penting Edisi Keenam.PT Elex Media
Komputindo: Jakarta.
Gan Gunawan, Sulistia. 2009. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Balai Penerbit FKUI: Jakarta.
Mutschler, Ernst. 1985. Dinamika Obat. Penerbit ITB : Bandung.

More Related Content

What's hot

Farmakognosi
FarmakognosiFarmakognosi
Farmakognosi
Ilma Alvia Bayatika
 
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
pjj_kemenkes
 
EKSPEKTORAN & MUKOLITIK
EKSPEKTORAN & MUKOLITIKEKSPEKTORAN & MUKOLITIK
EKSPEKTORAN & MUKOLITIK
Sapan Nada
 
FARMAKOLOGI ANTIASMA
FARMAKOLOGI ANTIASMAFARMAKOLOGI ANTIASMA
FARMAKOLOGI ANTIASMA
Sapan Nada
 
Cara mengorbankan hewan percobaan
Cara mengorbankan hewan percobaanCara mengorbankan hewan percobaan
Cara mengorbankan hewan percobaan
Rizka Pratiwi
 
Patofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetik
Patofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetikPatofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetik
Patofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetik
AKADEMI FARMASI AL-ISHLAH CILEGON
 
Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi
Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensiPharmaceutical care untuk penyakit hipertensi
Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi
Surya Amal
 
Soal ujian sem ganjil farmakognosi kelas X
Soal ujian sem ganjil farmakognosi kelas XSoal ujian sem ganjil farmakognosi kelas X
Soal ujian sem ganjil farmakognosi kelas X
apotek agam farma
 
Fitoterapi antiinflamasi
Fitoterapi antiinflamasiFitoterapi antiinflamasi
Fitoterapi antiinflamasi
SofiaNofianti
 
4. biofarmasi sediaan oral
4. biofarmasi sediaan oral4. biofarmasi sediaan oral
4. biofarmasi sediaan oral
risti eyen
 
Diuretic pharmacology
Diuretic pharmacologyDiuretic pharmacology
Diuretic pharmacology
nisha althaf
 
Swamwdikasi ppt
Swamwdikasi pptSwamwdikasi ppt
Swamwdikasi ppt
Fauzi Ma'ruf
 
MATERI INJEKSI 2
MATERI INJEKSI 2MATERI INJEKSI 2
MATERI INJEKSI 2
rofiq sabilal
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
Dokter Tekno
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
Dilla Novita
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
Dokter Tekno
 
Kasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IKasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi I
Oppy Utriyani
 
Fitofarmaka
FitofarmakaFitofarmaka
Fitofarmaka
Dewi Kartika
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Surya Amal
 

What's hot (20)

Farmakognosi
FarmakognosiFarmakognosi
Farmakognosi
 
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
 
EKSPEKTORAN & MUKOLITIK
EKSPEKTORAN & MUKOLITIKEKSPEKTORAN & MUKOLITIK
EKSPEKTORAN & MUKOLITIK
 
FARMAKOLOGI ANTIASMA
FARMAKOLOGI ANTIASMAFARMAKOLOGI ANTIASMA
FARMAKOLOGI ANTIASMA
 
Cara mengorbankan hewan percobaan
Cara mengorbankan hewan percobaanCara mengorbankan hewan percobaan
Cara mengorbankan hewan percobaan
 
Patofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetik
Patofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetikPatofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetik
Patofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetik
 
Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi
Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensiPharmaceutical care untuk penyakit hipertensi
Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi
 
Soal ujian sem ganjil farmakognosi kelas X
Soal ujian sem ganjil farmakognosi kelas XSoal ujian sem ganjil farmakognosi kelas X
Soal ujian sem ganjil farmakognosi kelas X
 
Fitoterapi antiinflamasi
Fitoterapi antiinflamasiFitoterapi antiinflamasi
Fitoterapi antiinflamasi
 
4. biofarmasi sediaan oral
4. biofarmasi sediaan oral4. biofarmasi sediaan oral
4. biofarmasi sediaan oral
 
Diuretic pharmacology
Diuretic pharmacologyDiuretic pharmacology
Diuretic pharmacology
 
Distribusi dan ikatan protein
Distribusi dan ikatan proteinDistribusi dan ikatan protein
Distribusi dan ikatan protein
 
Swamwdikasi ppt
Swamwdikasi pptSwamwdikasi ppt
Swamwdikasi ppt
 
MATERI INJEKSI 2
MATERI INJEKSI 2MATERI INJEKSI 2
MATERI INJEKSI 2
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
Kasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IKasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi I
 
Fitofarmaka
FitofarmakaFitofarmaka
Fitofarmaka
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 

Viewers also liked

Antitusif
AntitusifAntitusif
Antitusif & Agen Mukolitik
Antitusif & Agen MukolitikAntitusif & Agen Mukolitik
Antitusif & Agen Mukolitik
Muhammad Nasrullah
 
Batuk
BatukBatuk
Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan
Dedi Kun
 
Batuk dan pengobatannya
Batuk dan pengobatannyaBatuk dan pengobatannya
Batuk dan pengobatannya
rula25
 
Pengantar farmakologi
Pengantar farmakologiPengantar farmakologi
Pengantar farmakologi
Sofie Via
 
Farmakologi Anti tusiv akper pemkot tegal
Farmakologi Anti tusiv akper pemkot tegalFarmakologi Anti tusiv akper pemkot tegal
Farmakologi Anti tusiv akper pemkot tegal
Hanifathul Novanti Wardani
 
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping ObatJenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
pjj_kemenkes
 
Obat saluran nafas farmakologi
Obat saluran nafas farmakologiObat saluran nafas farmakologi
Obat saluran nafas farmakologi
Zharfa Setiawan
 
10 obat-obat-infeksi-saluran-pernafasan-atas
10 obat-obat-infeksi-saluran-pernafasan-atas10 obat-obat-infeksi-saluran-pernafasan-atas
10 obat-obat-infeksi-saluran-pernafasan-atasakbardaus88
 
Etika batuk
Etika batukEtika batuk
Etika batuk
Rendhy Santoso
 
TOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGITOKSIKOLOGI
Fisiologi batuk
Fisiologi batukFisiologi batuk
Fisiologi batuk
baroezd
 
Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)
Operator Warnet Vast Raha
 
Asma ppt (2)
Asma ppt (2)Asma ppt (2)
Asma ppt (2)
dwikasari25
 
FARMAKOLOGI ANTI HISTAMIN DAN KEMOTERAPI PARASIT
FARMAKOLOGI ANTI HISTAMIN DAN KEMOTERAPI PARASITFARMAKOLOGI ANTI HISTAMIN DAN KEMOTERAPI PARASIT
FARMAKOLOGI ANTI HISTAMIN DAN KEMOTERAPI PARASIT
Vhiyyae ChokkiCokiie
 
Obat antihipertensi
Obat antihipertensiObat antihipertensi
Obat antihipertensi
Denindra Tea
 
Pengetahuan produk biosir hpai
Pengetahuan produk biosir hpaiPengetahuan produk biosir hpai
Pengetahuan produk biosir hpai
radhiani
 
Klasifikasi.docx yyy
Klasifikasi.docx yyyKlasifikasi.docx yyy
Klasifikasi.docx yyy
Operator Warnet Vast Raha
 

Viewers also liked (20)

Antitusif
AntitusifAntitusif
Antitusif
 
Antitusif & Agen Mukolitik
Antitusif & Agen MukolitikAntitusif & Agen Mukolitik
Antitusif & Agen Mukolitik
 
Batuk
BatukBatuk
Batuk
 
Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan
 
Batuk dan pengobatannya
Batuk dan pengobatannyaBatuk dan pengobatannya
Batuk dan pengobatannya
 
Pengantar farmakologi
Pengantar farmakologiPengantar farmakologi
Pengantar farmakologi
 
Farmakologi Anti tusiv akper pemkot tegal
Farmakologi Anti tusiv akper pemkot tegalFarmakologi Anti tusiv akper pemkot tegal
Farmakologi Anti tusiv akper pemkot tegal
 
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping ObatJenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
 
Obat saluran nafas farmakologi
Obat saluran nafas farmakologiObat saluran nafas farmakologi
Obat saluran nafas farmakologi
 
10 obat-obat-infeksi-saluran-pernafasan-atas
10 obat-obat-infeksi-saluran-pernafasan-atas10 obat-obat-infeksi-saluran-pernafasan-atas
10 obat-obat-infeksi-saluran-pernafasan-atas
 
Etika batuk
Etika batukEtika batuk
Etika batuk
 
TOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGITOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGI
 
Fisiologi batuk
Fisiologi batukFisiologi batuk
Fisiologi batuk
 
Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)
 
Asma ppt (2)
Asma ppt (2)Asma ppt (2)
Asma ppt (2)
 
Makalah defisiensi enzim
Makalah defisiensi enzimMakalah defisiensi enzim
Makalah defisiensi enzim
 
FARMAKOLOGI ANTI HISTAMIN DAN KEMOTERAPI PARASIT
FARMAKOLOGI ANTI HISTAMIN DAN KEMOTERAPI PARASITFARMAKOLOGI ANTI HISTAMIN DAN KEMOTERAPI PARASIT
FARMAKOLOGI ANTI HISTAMIN DAN KEMOTERAPI PARASIT
 
Obat antihipertensi
Obat antihipertensiObat antihipertensi
Obat antihipertensi
 
Pengetahuan produk biosir hpai
Pengetahuan produk biosir hpaiPengetahuan produk biosir hpai
Pengetahuan produk biosir hpai
 
Klasifikasi.docx yyy
Klasifikasi.docx yyyKlasifikasi.docx yyy
Klasifikasi.docx yyy
 

Similar to Ekspektoran

PPT Kel 4 Farmakologi.pptx
PPT Kel 4 Farmakologi.pptxPPT Kel 4 Farmakologi.pptx
PPT Kel 4 Farmakologi.pptx
AuliaPutri98
 
PPT OBAT BATUK.pptx
PPT OBAT BATUK.pptxPPT OBAT BATUK.pptx
PPT OBAT BATUK.pptx
Alqawiyyu1
 
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx
NFebrian
 
Obat sistem respirasi
Obat sistem respirasiObat sistem respirasi
Obat sistem respirasi
Fina Ratih Wiraputri
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Sulistia Rini
 
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Modul 1 pernafasan ok
Modul 1 pernafasan okModul 1 pernafasan ok
Modul 1 pernafasan ok
Anton Saja
 
Antidotum.pptx
Antidotum.pptxAntidotum.pptx
Antidotum.pptx
Mau Maulana
 
konseling asma
konseling asmakonseling asma
konseling asmawitanurma
 
Askep brochitis rini kastella
Askep brochitis rini kastellaAskep brochitis rini kastella
Askep brochitis rini kastella
Operator Warnet Vast Raha
 
ASKEP DIGESTIF PAROTITIS oleh Herianto.pptx
ASKEP DIGESTIF PAROTITIS oleh Herianto.pptxASKEP DIGESTIF PAROTITIS oleh Herianto.pptx
ASKEP DIGESTIF PAROTITIS oleh Herianto.pptx
Herianto Elbcome 300
 
fdokumen.com_penyuluhan-asma.ppt
fdokumen.com_penyuluhan-asma.pptfdokumen.com_penyuluhan-asma.ppt
fdokumen.com_penyuluhan-asma.ppt
KevinTandarto1
 
Atelektasis iii
Atelektasis iiiAtelektasis iii
Artikel 2
Artikel 2Artikel 2
Artikel 2
Pa Tris
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Sulistia Rini
 
Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1
sharklasers22
 
Pbl 7 a modul sesak batuk
Pbl 7 a modul sesak batukPbl 7 a modul sesak batuk
Pbl 7 a modul sesak batuk
Ai Coryde
 

Similar to Ekspektoran (20)

PPT Kel 4 Farmakologi.pptx
PPT Kel 4 Farmakologi.pptxPPT Kel 4 Farmakologi.pptx
PPT Kel 4 Farmakologi.pptx
 
PPT OBAT BATUK.pptx
PPT OBAT BATUK.pptxPPT OBAT BATUK.pptx
PPT OBAT BATUK.pptx
 
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx
 
Obat sistem respirasi
Obat sistem respirasiObat sistem respirasi
Obat sistem respirasi
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
 
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
 
Modul 1 pernafasan ok
Modul 1 pernafasan okModul 1 pernafasan ok
Modul 1 pernafasan ok
 
Antidotum.pptx
Antidotum.pptxAntidotum.pptx
Antidotum.pptx
 
konseling asma
konseling asmakonseling asma
konseling asma
 
Askep brochitis rini kastella
Askep brochitis rini kastellaAskep brochitis rini kastella
Askep brochitis rini kastella
 
Askep brochitis rini kastella
Askep brochitis rini kastellaAskep brochitis rini kastella
Askep brochitis rini kastella
 
ASKEP DIGESTIF PAROTITIS oleh Herianto.pptx
ASKEP DIGESTIF PAROTITIS oleh Herianto.pptxASKEP DIGESTIF PAROTITIS oleh Herianto.pptx
ASKEP DIGESTIF PAROTITIS oleh Herianto.pptx
 
fdokumen.com_penyuluhan-asma.ppt
fdokumen.com_penyuluhan-asma.pptfdokumen.com_penyuluhan-asma.ppt
fdokumen.com_penyuluhan-asma.ppt
 
Atelektasis iii
Atelektasis iiiAtelektasis iii
Atelektasis iii
 
Artikel 2
Artikel 2Artikel 2
Artikel 2
 
Farmakologi sam toww
Farmakologi sam towwFarmakologi sam toww
Farmakologi sam toww
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1
 
Pbl 7 a modul sesak batuk
Pbl 7 a modul sesak batukPbl 7 a modul sesak batuk
Pbl 7 a modul sesak batuk
 

Recently uploaded

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 

Recently uploaded (20)

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 

Ekspektoran

  • 1. Obat-Obat Ekspektoran | 1 MAKALAH FARMAKOLOGI “OBAT-OBAT EKSPEKTORAN “ DISUSUN OLEH : KELAS A KELOMPOK 4 MUSFIRAH NURUL ANISA NUR FAUZIAH KASIM PUJI KURNIAWATI RAHMAN NUREVA RAMLI RESKY AMALIA NURFAEDAH KARIM SERVIN NOVIYANA M NURNANENGSIH POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKESMAKASSAR JURUSAN FARMASI
  • 2. Obat-Obat Ekspektoran | 2 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia- Nya kita masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa juga kita sanjung sajikan selawat beriringkan salam kepada nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW yang membawa kita dari alam kebodohan hingga alam yang penuh pengetahuan yang seperti kita sarakan pada saat ini. Tak lupa kami ucapkan dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan.Oleh sebab itu Kami sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun motivasi.Semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.Amin. Makassar, Mei 2013 Penulis
  • 3. Obat-Obat Ekspektoran | 3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... 1 KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2 DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................................ 4 B. Rumusan Masalah........................................................................................... 5 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Ekspektoran................................................................................... 6 B. Obat-Obat Ekspektoran................................................................................... 6 C. Farmakodinamika............................................................................................ 8 D. Contoh Obat-Obat Ekspektoran...................................................................... 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 14
  • 4. Obat-Obat Ekspektoran | 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batuk sebenarnya adalah refleks normal tubuh kita akibat adanya rangsangan dari selaput lendir di daerah tenggorok dan cabang tenggorok, yang bertujuan untuk membersihkan saluran pernafasan dari zat-zat asing yang menganggu.Jadi, merupakan suatu mekanisme perlindungan tubuh.Namun jika berlebihan memang jadi menjengkelkan. Secara sederhana, batuk dibedakan menjadi dua jenis, batuk kering dan batuk berdahak. Batuk kering biasanya bukan merupakan mekanisme pengeluaran zat asing, dan mungkin merupakan bagian dari penyakit lain. Batuk seperti ini tidak berguna dan harus dihentikan. Untuk ini ada obat-obat yang bekerja menekan rangsang batuk atau dikenal dengan nama antitusif. Beberapa obat yang termasuk jenis ini dan sering digunakan adalah dekstrometorfan, noskapin, dan kodein. Sebaliknya, batuk berdahak adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan zat-zat asing dari saluran nafas, temasuk dahak.Batuk ini sebaiknya tidak ditekan, supaya zat-zat asing itu bisa dikeluarkan.Obat-obat yang bisa membantu pengeluaran dahak disebut ekspektoran.Obat-obat ini biasanya juga merangsang terjadinya batuk supaya terjadi pengeluaran dahak.Selain itu ada juga obat-obat yang bisa membantu mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan yang disebut mukolitik.Contoh obat-obat ekspektoran adalah amonium klorida, gliseril guaiakol, ipekak, dll. Batuk yang disebabkan karena infeksi virus biasanya akan sembuh sendiri, tetapi batuk yang merupakan gejala infeksi pernafasan karena bakteri mungkin butuh waktu lebih lama dan memerlukan tambahan obat antibiotika. Batuk jenis ini biasanya ditandai dengan dahak yang banyak, kental dan berwarna kuning kehijauan.Kalau Anda mengalami batuk demikian tentu perlu diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dari segi lamanya, batuk dibedakan menjadi batuk akut (< 3 minggu), batuk subakut (3-8 minggu), dan batuk kronis (> 8 minggu). Batuk akut dan subakut umumnya relatif ringan dan bisa sembuh sendiri, walaupun seringkali perlu penanganan dengan obat batuk dan obat lain untuk mengurangi gejala dan menghilangkan penyebabnya. Sedangkan batuk kronis, perlu perhatian tersendiri karena batuk kronis biasanya adalah tanda atau
  • 5. Obat-Obat Ekspektoran | 5 gejala adanya penyakit lain yang lebih berat. Banyak penyakit berat yang ditandai dengan batuk kronis, misalnya asma, TBC, gangguan refluks lambung, penyakit paru obstruksi kronis, sampai kanker paru-paru.Untuk itu, batuk kronis harus diperiksakan ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan diatasi sesuai dengan penyebabnya itu. Dalam makalah ini akandibahas mengenai ekspektoransia, obat-obat ekspektoran, beserta contoh- contoh obatnya. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan ekspektoran ? 2. Apa saja penggolongan obat-obat ekspektoran ? 3. Apa saja contoh obat-obatekspektoran ?
  • 6. Obat-Obat Ekspektoran | 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ekspektoran Ekspektoran ialah obat yang dapat merangsang pengeluaran dahak dari saluran napas (ekspektorasi). Ekspektoransia adalah senyawa yang mempermudah atau mempercepat pembuangan secret bronkus dari bronkus dan trakea. Ekspektoransia sendiri dibagi atas, sekretolitika, mukolitika dan sekretomotorika. Pembedaan yang jelas antara ketiga kelompok ini tak mungkin dilakukan karena perbedaannya yang kecil. Sekretolitika meninggikan sekresi bronkus dan dengan demikian mengencerkan lendir. Ini terjadi secara reflektorik dengan stimulus serabut aferen parasimpatikus dan atau dengan bekerja langsung pada sel pembentuk lendir. Mukolitika mengubah sifat fisikimia secret, terutama viskositasnya diturunkan. Sekretomotorika menyebabkan getaran secret dan batuk untuk mengeluarkan secret dan batuk untuk mengeluarkan secret tersebut. Penggunaan ekspektoran didasarkan pengalaman empiris. Belum ada data yang membuktikan efektivitas ekspektoran dengan dosis yang umum digunakan.Mekanisme kerjanya diduga berdasarkan stimulasi mukosa lambung dan selanjutnya secara refleks merangsang sekresi kelenjar saluran napas lewat N. vagus, sehingga menurunkan viskositas dan mempermudah pengeluaran dahak. Ekspektoran mengencerkan flegma di tenggorokan dan saluran bronkus sehingga meringankan iritasi yang menyebabkan batuk.Ekspektoran yang biasanya digunakan dalam sediaan batuk adalah guaifenesin. B. Obat-Obat Ekspektoran Simplisia yang mengandung saponin (misalnya Radix Primulae, Radix Polygalae), simlisia/ senyawa yang merangsang muntah (misalnya Radix Ipecacuanhae, emetin) dan guaiakol kemungkinan bekerja murni secara refloktoris. Sedangkan ammonium klorida dankalium iodide bekerja baik secara reflektoris maupun secara langsung. Minyak atsiri (misalnya oleum anisi, eucalypti, Menthae, Thymi, Terebinthinae) langsung menstimulasi sekresi bronkus. Jika minyak atsiri diberikan secara oral, setelah absorpsi sebagian akan dikeluarkan melalui paru- paru. Pendapat tentang arti terapeutik sekretolitika bervariasi.
  • 7. Obat-Obat Ekspektoran | 7 Khasiat kalium iodide tidaklah diragukan akan tetapi pemakaiannya untuk waktu yang lama dibatasi (bahaya keracunan iod). Penggunaan minyak atsiri pada bayi dan anak- anak menimbulkan masalah karena khasiatnya yang tidak pasti dan kemungkinan timbulnya keadaan yang lebih buruk yaitu laringospasmus atau stimulasi sentral. Berikut beberapa penjelasan mengenai obat- obat ekspektoran : 1. Kalium Iodida Iodida menstimulasi sekresi mucus di cabang tenggorok dan mencairkannya, tetapi sebagai obat (hampir) tidak efektif. Namun obat ini banyak digunakan dalam sediaan batuk, khususnya pada asma, meskipun risiko akan efek samping besar sekali. Kalium iodida terutama digunakan untuk profilaksis dan terapi struma (gondok) dan hipertirosis, serta untuk obat tetes mata (larutan 1%) pada lensa mata keruh (katarak). Efek sampingnya kuat dan berupa gangguan tiroid, struma, urticarial dan iod- akne, juga hiperkaliemia (pada fungsi ginjal buruk). Dosis: pada batuk oral 3 dd 0,5 – 1 g, maksimal 6 g sehari. Bagi pasien yang tidak boleh diberikan kalium, obat ini dapat diganti dengan natrium iodida dengan khasiat yang sama. 2. Amonium Klorida Berdaya deuretis lemah yang menyebabkan acidosis, yakni kelebihan asam dalam darah.Keasaman darah merangsang pusat pernapasan, sehingga frekuensi napas meningkat dan getar bulu-getar (cilia) di saluran napas distimulasi.Sekresi dahak juga meningkat.Maka senyawa ini banyak digunakan dalam sediaan sirop batuk, misalnya Obat Batuk Hitam. Efek sampingnya hanya bisa terjadi pada dosis tinggi dan berupa acidosis (khusus pada anak-anak dan pada pasien ginjal) dan gangguan lambung (mual, muntah), berhubung sifatnya yang merangsang mukosa. Dosis: oral 3-4 dd 100-150 mg, maksimal 3 g seharinya. 3. Guaifenesin (gliserilguaiakolat) Adalah derivat-guaiakol yang banyak digunakan sebagai ekspektorans dalam pelbagai jenis sediaan batuk populer.Pada dosis tinggi bekerja merelaksasi otot, seperti mefenesin.
  • 8. Obat-Obat Ekspektoran | 8 Efek sampingnya kadang kala berupa iritasi lambung (mual, muntah) yang dapat dikurangi bila diminum dengan segelas air. Dosis: oral 4-6 dd 100-200 mg 4. Minyak Terbang Minyak terbang/atsiri, seperti minyak kayu putih, minyak permen dan minyak adas (Oleum foeniculi) berkhasiat menstimulasi sekresi dahak, bekerja spasmolitis (melawan kejang), antiradang dan juga bersifat bakteriostatis lemah.Berdasarkan sifat-sifat ini, minyak terbang banyak digunakan dalam sirop batuk atau juga sebagai obat inhalasi uap (obat sedot), yaitu k.l. 10 tetes dimasukkan ke dalam 1 liter air panas dan dihisap uapnya.Terbukti bahwa inhalasi demikian juga sangat efektif untuk meringankan selesma akibat infeksi virus yang ternyata dapat diinaktifkan oleh suhu di atas 400 C. 5. Ipecacuanhae radix Akar tambahan dari tumbuhan Pyschotria ipecacuanha (Rubiaceae)ini mengandung dua alkaloida, yakni emetin dan sefaetin. Zat-zat ini bersifat emetis (menimbulkan muntah), spasmolitis terhadap kejang-kejang saluran napas dan menstimulasi sekresi bronchi secara reflektoris.Penggunaan utamanya adalah sebagai emetikum efektif pada peristiwa keracunan, terutama pada anak-anak. Sebagai ekspektorans hanya digunakan dalam kombinasi dengan obat-obat batuk lain, misalnya dalam pulvis/tablet Doveri, yakni campuran dengan serbuk candu dan Ipeca juga berfungsi mencegah penyalahgunaannya. Efek sampingnya pada dosis biasa berupa reaksi hipersensitasi dan muntah- muntah pada dosis yang lebih tinggi. Dosis: oral 3 dd 50 mg. C. Farmakodinamik Mekanisme Kerja: - Penurunan viskositas dahak bronkial - Mempengaruhi aktivitas siliar - Perangsangan produksi surfaktan Tujuan-tujuan ini dapat dicapai dengan obat-obat dan metode yang berbeda.
  • 9. Obat-Obat Ekspektoran | 9 1) Air, larutan NaCl 0,7 – 2%, larutan NaHCO3 2 – 5%  Efek ekspektoran tercapai dengan jalan inhalasi (larutan hipertonis dan isotonis).  Pengenceran secret bronkial secara langsung atau osmotik.  Bahaya bronkospasmus pada orang yang peka, pasien asma 2) Minyak atsiri, simplisia yang mengandung saponin  Pada batuk: minyak atsiri yang berkhasiat yang mengandung adas wangi, Adas, Eukaliptus, Menthae piperitae, Salvia dan Timi.  Cara kerja: ekspektorasi dengan stimulasi sekresi langsung dan efek rangsangan nonspesifik terhadap mukosa, sebagian antiseptik, mengendorkan kejang; anestetik local.  Smplisia yang mengandung saponin: akar Senegal, bunga Primula veris, kayu manis.  Efek: merangsang mukosa gastrointestinal, sehingga melalui refleks vagal terjadi stimulasi kelenjar lendir di bronki. 3) Emetin  Pada dosis rendah (0,5-2 mg), sebagai emetik 20-30 mg) melalui reflex vagal bekerja sebagai ekspektoran. 4) Amoniumklorida (NH4Cl), Kalium iodida (KI)  Penimbunan ion-ion di sel-sel yang memproduksi lendir di selaput lendir bronkial dan stimulasi sekresi langsung.  Efek samping tidak boleh diabaikan: - NH4Cl: muntah, haus, nyeri kepala, linglung; dosis lebih tinggi; asidosis dengan hiperventilasi, pemakaian jangka panjang. - KI: gangguan pada kelenjar tiroid 5) Guaifenesin, Guaiakol  Merangsang selaput lendir lambung, sehingga sekresi bronkial naik melalui refleks parasimpatik.  Efek samping: sedasi, gangguan GI, muntah.  Guaifenesin, eterbgliserin dan guaiakolat, masih terdapat dalam banyak sediaan kombinasi, namun efektivitas klinisnya memang masih diragukan.
  • 10. Obat-Obat Ekspektoran | 10 D. Contoh Obat-Obat Ekspektoran 1. ALLERIN Zat Aktif : Gliserilguaiakolat 50 mg, Na-sitrat 180 mg, difenhidramin HCl 12,5 mg, pseudoefedrin 15mg/5 ml. Indikasi : Untuk meringankan batuk berdahak dan pilek. 2. BRONCHICUM Zat Aktif :Tingtur cimicifugae 0,2 ml, tingtur Grindellae 1 ml, tingtur Pimpinelae 0,2 ml, tingtur Primullae, tingtur Quebracho 0,7 ml, tingtur timus 1 ml, Efedrin HCl 0,15 g, minyak eukaliptus 0,01 ml, saponin 0,04 g/100 ml. Indikasi : Melegakan dan melancarkan saluran nafas; mencairkan gumpalan dahak dan lendir; mempermudah pembuangan dahak; menghilangkan gangguan dan iritasi pada selaput lendir. 3. BUFABAT Zat Aktif : Gliserilguaiakolat 100 mg Indikasi : Meredakan batuk berdahak 4. COHISTAN Ekspektoran Zat Aktif : Gliserilguaiakolat 50 mg, klorfeniramini maleat 1 mg/5ml. Indikasi : Batuk pilek, batuk alergi, flu, faringitis, laryngitis, bronchitis, dan lain-lain. Efek Samping : Mengantuk. 5. COMTUSI Zat Aktif : Oksomemazin 1,65 mg, gliserilguaiakolat 33,3 mg/kap Indikasi : Batuk produktif dan non produktif; batuk disebabkan karena alergi. Efek Samping : Mengantuk, lemas, hipotensi, inkoordinasi, kemerahan kulit. 6. DEFAN Zat Aktif : Klorfeniramin maleat 1 mg, fenilpropanolamin HCl 8 mg, gliserilguaiakolat 50 mg. Indikasi : Batuk berdahak disertai dengan bersin, hidung tersumbat, pilek, dan batuk karena alergi. 7. EXCOSIN
  • 11. Obat-Obat Ekspektoran | 11 Zat Aktif : Parasetamol 120 mg, ammonium klorida 100 mg, efedrin HCl 5 mg, klorfeniramin maleat 2 mg, glycerrhizae succus 150 mg, minyak mentol q.s./5 ml. Indikasi : Mengatasi batuk disertai demam; mengeluarkan dahak, melegakan pernapasan dan hidung tersumbat. 8. FIMETON Zat Aktif : CTM 1 mg, gliserilguaiakolat 50 mg, efedrin HCl 5 mg, ammonium kloridum 85 mg, mentol 0,75 mg, oleum eucalypti 0,35 mg. Indikasi : Mengatasi batuk dan pilek, dapat melegakan tenggorokan. 9. GRAXINE Zat Aktif : Bromheksin HCl 8 mg, gliserilguaiakolat 100 mg Indikasi : Mukolitik dan ekspektoran. Efek samping: Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, rasa penuh diperut, sakit kepala, vertigo, berkeringat banyak dan ruam kulit. 10. HUFALLERZINE EXPECTORANT Zat Aktif : Prometazin HCl 5 mg, glyceril guaiakolat 50 mg, tict. Ipecacuanhae 0,045%/5ml. Indikasi : Sebagai antihistamin dan ekspektoran, cocok untuk batuk yang disebabkan alergi. 11. ITRABAT Zat Aktif : Gliserilguaiakolat 88 mg, ammonium klorida 180 mg, klorfeniramin maleat 1 mg, succus liquiritae 100mg. Indikasi : Meringankan batuk disertai dahak karena alergi. Efek Samping : Mengantuk, mual, muntah, diare, sakit perut, pusing, dosis berlebihan kemungkinan menimbulkan asidosis. 12. MEZINEX Zat Aktif : Prometazin HCl 5 mg, ekstrak ipeka 3 mg, gliserilguaiakolat 45 mg, etanol 0,04%. Indikasi : Meredakan batuk berdahak atau batuk disebabkan alergi. 13. MULTIKOL Zat Aktif : Succus glikeriza 83 mg, ammonium klorida 100 mg, efedrin HCl 5 mg, ekstrak timi 0,2 mg, mentol 2,5 mg.
  • 12. Obat-Obat Ekspektoran | 12 Indikasi : Batuk kering, batuk sesak, batuk pilek dan batuk karena merokok. 14. NIRITON Zat Aktif : Efedrin HCl 3 mg, ammonium klorida 60 mg, ammonium bromide 60 mg, Na-sitrat 100 mg, klorfeniramin maleat 2 mg, ekstrak timus encer 0,2 ml, oleum mentol pip. q.s. alcohol 5% tiap 4 ml sirup. Indikasi : Batuk disebabkan influenza, masuk angin, bronchitis, radang saluran napas, alergi dan meredakan sesak nafas disebabkan asma. 15. OBH Zat Aktif : Amonium klorida 100 mg, Succus liquiritae 160 mg, gliserilguaiakolat 50 mg, difenhidramin HCl 3,5 mg, bromhexin HCl 2 mg/5 ml sirup. Indikasi : Untuk batuk berdahak disertai alergi. Efek Samping: Mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan psikomotor, mulut kering, sedasi, mual, pusing, sakit kepala, vertigo, keluar keringat banyak, aritmia, palpitasi, retensi urin, ruam kulit. 16. PHENERGAN Zat Aktif : Prometazin 5 mg, guaiakolat ester 45 mg, ekstrak ipeka 3 mg/5 ml. Indikasi : Batuk, bronchitis, batuk rejan, tuberculosis, batuk karena alergi. 17. SILEX Zat Aktif : Guaifenesin37,5 mg, ekstrak thyme 250 mg, ekstrak primulae 50 mg, ekstrak althaea 175 mg, ekstrak droserae 25 mg, ekstrak serphulli 175 mg, eucalyptus oil 0,5 mg, anise oil 1,25 mg/5ml. Indikasi : Batuk karena bronchitis, flu, faringitis, batuk rejan, batuk pada perokok. 18. UNI BABY’S Cough Zat Aktif : Parasetamol 120 mg, gliserilguaiakolat 25 mg, CTM 1 mg, oleum anisi 0,005 ml/5ml. Indikasi : Batuk berdahak, batuk panas, batuk pilek, batuk pilek, demam, influenza.
  • 13. Obat-Obat Ekspektoran | 13 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Ekspektoran ialah obat yang dapat merangsang pengeluaran dahak dari saluran napas (ekspektorasi). 2. Obat-obat ekspektoran adalah Kalium Iodida, Ammonium klorida, Guaifenesin, Minyak Terbang, Ipecancuhae radix. 3. Contoh obat-obat ekspektoran, yaitu: Allerin, Bronchicum, Bronchitin, Bufabat, Cohistan, Comtusi, Defan, Elsiron, Emkanadryl, Excosin, Fimeton, Flucadex, Gigadryl, Graxine, Guamin, Hufallerzine Expectorant, Itrabat, Mezinex, Multikol, Niriton, OBH, Phenergan, Silex, Uni Baby’s Cough, dll.
  • 14. Obat-Obat Ekspektoran | 14 DAFTAR PUSTAKA Anonim.2010. Informasi Spesialite Obat Indonesia. PT. Isfi Penerbitan: Jakarta. Harkness, Richard. 1984. Interaksi Obat. Penerbit ITB: Bandung. Hoan Tjay, Tan., Rahardi, Kirana.2007.Obat-Obat Penting Edisi Keenam.PT Elex Media Komputindo: Jakarta. Gan Gunawan, Sulistia. 2009. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Balai Penerbit FKUI: Jakarta. Mutschler, Ernst. 1985. Dinamika Obat. Penerbit ITB : Bandung.