SlideShare a Scribd company logo
ASKEP KOMUNITAS PENYAKIT MENULAR

                                         BAB II
                                TINJAUAN PUSTAKA
A.Penyakit Menular Di Dunia
         Dinegara-negara berkembang pola epidemiologi penyakit tampak bahwa pola
  prevalensi penyakit infeksi dan parasit masih sangat tinggi, misalnya penyakit infeksi
  saluran pernafasan akut (ISPA) dan diare (Santoso L, 1998). Penyakit menular merupakan
  penyakit yang ikut bertanggung jawab terhadap tingginya angka kematian di dunia.
  Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan mikroorganisme, baik bakteri, virus,
  maupun jamur, yang bisa ditularkan dari satu orang penderita kepada orang sehat hingga
  menyebabkan sakit seperti sumber penularan.
         Berikut ini adalah 10 wabah penyakit menular yang banyak menimbulkan
  kematian dan mengurangi populasi penduduk dunia.
  1.Black Plague (wabah penyakit pes)
            Terjadi di Eropa pada tahun 1347, ketika perahu yang datang dari Krimea
     merapat di Mesina, Sisilia. Perahu tersebut ternyata membawa wabah penyakit pes.
     Dalam empat tahun sekitar sepertiga penduduk benua eropa tewas oleh wabah
     tersebut.Wabah penyakit Pes tersebut kemudian menyebar ke Asia,Cina menjadi
     korban terbanyak. Penduduk Cina berkurang dari 123 juta menjadi 65 juta selama abad
     ke 14. Hama bakteri ini ditularkan oleh kutu yang telah terinfeksi Pes dari tikus ke
     manusia. Pada tahun 1896 giliran India di serang wabah ini. India kehilangan 10 juta
     penduduknya dalam kurun waktu 12 tahun.
  2.Wabah Penyakit Cacar
            Penduduk asli Amerika 90% meninggal karena wabah ini. Ketika para negara
     penjajah sampai pertama kali di Massachusetts,mereka menemukan daerah itu praktis
     tanpa penghuni karena hampir semua orang Indian lokal mati karena penyakit ini. Pada
     tahun 1518 cacar juga menyerang Meksiko dan Peru. Cacar dinyakini menjadi penyakit
     mematikan pada saat itu. Pada tahun 1970,cacar membunuh hampir 2 juta orang setiap
     tahunnya. Cacar di temukan terakhir tahun 1977 di Somalia.
  3.Leishmaniosis
            Penyakit ini disebabkan oleh protozoa yang menyebar melalui gigitan lalat pasir
     (Phlebotomus). Penyakit ini menginfeksi 2 juta orang pertahun dan sekitar 12 juta
     ditemukan diseluruh dunia. Jenis yang paling parah adalah “Kala Azar” (“demam
hitam” dalam Hindu), yang menginfeksi 500.000 orang, dan inkubasi berlangsung
  selama beberapa minggu. parasit ini menyebabkan infeksi kulit seluruh tubuh, dan
  perdarahan hidung. Hal ini menyebabkan luka parah pada kaki dan cacat fisik
  sementara atau definitif. Kala Azar menyebabkan pembengkakan limpa dan hati dan
  menyerang sumsum tulang . Tanpa perawatan, parasit membunuh 75-95% pasien. Hal
  ini ditemukan terutama di Afrika, Cina, India, Amerika Latin, dan kadang-kadang
  terjadi wabah di Meksiko dan Amerika Serikat. Obat terbaik adalah Pentostam.
  Amfoterisin B intravena efektif.
4.Wabah Malaria
          Malaria menjangkiti 500 juta orang di seluruh dunia. Disebabkan oleh protozoa
  tersebar oleh nyamuk betina Anopheles. Ditemukan 300 juta kasus-parah. Di desa-desa
  Afrika timur, anak-anak digigit oleh nyamuk pembawa malaria Anopheles 50-80 kali
  sebulan. Hal ini memicu demam, menggigil, berkeringat banyak, artikulasi nyeri, sakit
  kepala parah, muntah dan kelemahan ekstrim, sehingga sakit bahkan tidak bisa
  menangis.
          Setiap tahun, 1,5 juta orang meninggal karena malaria (satu juta di Afrika
  Selatan Sahara), seorang anak meninggal setiap 30 detik. Sekitar 120 juta orang
  meninggal karena malaria sejak 1914, dan penyakit ini endemik di 101 negara,
  terutama      didaerah       tropis,     di      Afrika,      Asia   dan     Amerika.
  Menyebar selama musim hujan, ketika nyamuk berkembang biak. Kina diekstraksi dari
  kulit pohon kina Amerika Selatan menyelamatkan jutaan penderita malaria. Banyak
  perawatan telah dikembangkan (mefloquine, Halofantrine, produk Artemisia) tetapi
  tidak memiliki efektivitas total, sebagai parasit terus bermutasi.
5.Gonore dan Sifilis
          Gonore dan sifilis yang dipicu oleh dua bakteri (Neisseria dan Treponema
  pallida) dan ditularkan secara seksual. 62 juta orang di seluruh dunia terkena penyakit
  ini, terutama usia 15-29 tahun, di seluruh planet ini, terutama di daerah perkotaan dan
  tingkat sosial ekonomi rendah. Pada pria, gonore menghasilkan inkontinensia, nyeri
  uretra, kemerahan, penis rasa panas dan peradangan testis. Pada wanita, itu
  menyebabkan rasa sakit parah.
          Ulcered menginduksi lesi sifilis (syphilis chancre) di lokasi pintu masuk.
  Setelah itu, memicu letusan kulit, demam, rambut rontok, hepatitis kurang parah dan
  condilloms gential, tetapi jika tidak diobati, luka mencakup sistem saraf, yang
menyebabkan kematian. Perlakuan terdiri dari antibiotik yang sangat kuat (ceftriaxone,
  sefiksim, dan lain-lain) yang juga sangat mahal.
6.Pneumonia
          Pneumonia mempengaruhi 1% dari penduduk planet ini dan disebabkan oleh
  virus atau bakteri (seperti Aeromonas hydrophila). Akibat dari penyakit ini adalah,
  demam, menggigil, berkeringat, batuk dengan dahak, otot, kepala dan nyeri dada,
  hilangnya nafsu makan, kelemahan. Penyakit ini telah membunuh 3,5 juta penduduk
  dunia setiap tahunnya. Terutama pasien dengan immunodepression parah, orang-orang
  yang mengikuti kemoterapi, orang-orang yang lebih tua dari 75, penderita asma,
  perokok, pecandu alkohol, mereka yang memiliki insufisiensi ginjal dan anak-anak di
  bawah usia 2 tahun. Terutama sekali terjadi di negara-negara miskin.
7.Penyakit Tidur
          Penyakit tidur dipicu oleh gambiense Tripanosoma dan rhodesiense T. protozoa
  disebarkan oleh lalat tse-tse (Glossina). Varian Amerika, T cruzi, disebarkan gigitan
  serangga menyebabkan penyakit yang disebut Chagas. Racun dari parasit terutama
  mempengaruhi sistem saraf pusat dan otot jantung yang menyebabkan demam, edemas,
  kantuk, dan meningitis. Hal ini mempengaruhi 60 juta orang, tetapi hanya 4.000.000
  menerima perawatan, dan membunuh 150.000 orang per tahun.
8.Tifus
          Pada tahun 1918-1919 membunuh lebih dari 30 juta orang setelah Perang Dunia
  Pertama selesai.
9.Tuberkulosis (TBC)
          Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Koch. TBC ditemukan bahkan di mumi
  berasal dari Mesir kuno dan Peru. 2 juta orang meninggal setiap tahun karena TBC.
  Sekitar 150 juta orang diperkirakan telah meninggal karena TBC sejak 1914. Sepertiga
  dari orang membawa bakteri Koch, yang menyebar melalui udara dan mempengaruhi
  seluruh tubuh, terutama paru-paru. Hal ini menyebabkan batuk yang berkepanjangan,
  demam, menggigil, dahak berdarah, berat badan turun drastis, berkeringat.
          Hal ini menginfeksi sepertiga penduduk dunia dan setiap tahun lain 8.000.000
  kasus baru muncul. Lebih banyak menyerang perempuan pada usia antara 15 dan 45
  tahun. TBC tersebar di seluruh dunia, kasus terbanyak ditemukan di Bangladesh, Cina,
  Indonesia, Filipina, India dan Pakistan.
10.AIDS
WHO memperkirakan antara 5 -10 juta orang telah terinfeksi HIV dan 10-30%
     diantaranya akan menjadi penderita AIDS. Serta terdapat sejumlah 33 juta orang hidup
     dengan HIV positif, di antaranya 30 juta berada di negara berkembang. Di Indonesia,
     menurut laporan UNAIDS (2008), diestimasikan jumlah orang dengan HIV positif
     mencapai 270.000, anak-anak dan dewasa. AIDS diperkirakan telah menyerang 46-
     60000000 orang dan itu dihasilkan oleh human immunodeficiency virus (HIV),
     menyebar melalui darah, air mani, dan cairan vagina. Ada yang bilang virus ini masih
     dalam tahap awal. Gejala penyakit ini sangatlah pelan, mulai dengan kelelahan dan
     demam. Setelah itu, peradangan ganglion muncul bersama diare, radang paru-paru dan
     penurunan berat badan. Pada tahap akhir, penderita akan mengalami kematian.
            Setiap menit, lima orang baru terinfeksi HIV, dan virus yang membunuh orang-
     orang muda, ditemukan dalam periode produktif. Telah membunuh 25 juta orang sejak
     tahun 1981 dan sekitar 3,3 juta orang dengan HIV meninggal setiap tahun. 68.000.000
     orang bisa mati antara 2000-2020. Afrika telah kehilangan 20% dari tenaga kerja
     tersebut. 28.000.000 dari yang terinfeksi HIV ditemukan di Afrika, dan 500.000 di
     Eropa Barat; 300.000 di Eropa Timur, 600.000 di Asia Timur dan Oseania; 2.600.000
     di Amerika (sebagian besar Amerika Selatan).
B.Penyakit Menular Di Indonesia
      Berdasarkan SKRT 1986, ditunjukan bahwa sebagian besar kematian penduduk
  disebabkan oleh penyakit menular. Sebagian besar penyebab kematian bayi oleh karena
  penyakit menular akut yaitu: ISPA 23,4% ; PD31 19,4% dan Diare 15,6%. Semakin
  rendahnya angka kematian bayi dan kematian kasar, serta meningkatnya harapan hidup
  maka akan mendorong terjadinya perubahan dan pola penyakit. Kecuai demam
  berdarah (DHF), HIV/AIDS dan Tuberkulosis, maka banyak penyakit menular pada
  anak : difteri, pertusis, tetanus dan tetanus neonatorum, poliomyelitis dan campak juga
  frambusia dan kusta (lepra) diperkirakan insidennya dapat ditekan menjadi seminimal
  mungkin atau telah dapat diturunkan dengan cukup memuaskan (Santoso L, 1998).
      Infeksi Filariasis dan penularannya selalu terdapat di banyak daerah tanpa kegiatan
  pengawasan yang cukup. Proyek percobaan untuk ELF memperlihatkan hasil yang
  menjanjikan yang perlu ditingkatkan ke tingkat propinsi, sesuai dengan komitmen
  untuk target penghapusan global (Mekhong Plus).
      Infeksi Dengue dan komplikasinya seperti demam berdarah terus meningkat di
  daerah kota dan pinggir kota dengan meningkatnya angka kesakitan namun
  menurunnya angka kematian yang menjanjikan. Partisipasi dan jaringan masyarakat
diperlukan untuk memulai pengawasan dari penularan dengue (terutama di perkotaan)
dan filariasis (terutama di pedesaan).
    Leptospirosis tetap menjadi hal yang serius meskipun tidak ada laporan yang
mengancam. Rabies dan Japanese Encephalitis adalah masalah utama yang
memerlukan dukungan dari sistem pemerintahan untuk memperkuat pengawasan dan
vaksin pencegahan.
    Frambesia dan kusta adalah penyakit menular yang dapat diobati, namun dengan
penularan utama yang terjadi di daerah yang miskin, terpencil, kurang pelayanannya,
diperlukan kesadaran yang ditingkatkan dan dukungan dari pemerintah setempat, dan
juga tingkat daerah. Helminthiasis yang sangat umum dan sangat endemis dengan
pengaruh kesehatan yang kronik yang dapat secara luas ditingkatkan melalui
pemberantasan cacing yang berulang-ulang secara masal, yang harus dikoordinasikan
dengan perawatan ELF dimanapun memungkinkan.
       Cara terbaik untuk menghadang infeksi penyakit adalah menghindarinya, yakni
melalui imunisasi atau menjaga kebugaran agar daya tahan tubuh meningkat. Secara
umum, ada beberapa jenis penyakit yang paling menular di Indonesia :
1.Tuberkulosis
            Seperti halnya flu, kuman tuberkulosis (TB) menyebar di udara pada saat
   penderita batuk, bersin, atau meludah. Secara sosial, penderita TB dikonotasikan
   sebagai "orang berbahaya" karena penyakitnya menular ke orang lain sehingga
   dikucilkan dari lingkungannya.
2.Hepatitis
            Di Indonesia, jenis hepatitis yang banyak dijumpai adalah hepatitis A, B, dan C.
   Hepatitis A paling ringan dibanding jenis hepatitis lainnya dan saat ini pun sudah ada
   vaksinnya. Penularan terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses
   pasien, misalnya makan buah-buahan dan sayur yang tidak dimasak atau minum
   dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi. Virus hepatitis B dan C ditularkan
   melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi, di antaranya transfusi darah, hubungan
   seks, tato, tindik, dan injeksi. Untuk mencegah penularan, hindari penggunaan bersama
   alat yang bisa terkontaminasi darah, seperti pisau cukur, sikat gigi, jarum suntik, alat
   tato atau tindik; lakukan hubungan seks aman, misalnya dengan kondom; serta
   imunisasi hepatitis B.
3.Malaria
Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan parasit plasmodium yang
     hidup dalam sel darah merah manusia dan ditularkan oleh nyamuk malaria, anopheles.
     Penyakit parasit ini masih menjadi wabah di sejumlah wilayah di Indonesia. Berbeda
     dengan nyamuk penyebab demam berdarah, nyamuk penyebar malaria ini berkembang
     biak di kubangan-kubangan air alami, seperti di sekitar sungai, sawah, tegalan, dan
     hutan, termasuk di areal-areal bekas genangan banjir. Penyakit ini mudah dikenali dari
     gejala meriang (panas dingin dan menggigil) serta demam berkepanjangan.
  4.Cacar air
             Hampir setiap orang pernah menderita cacar air saat kecil. Ini karena virus
     varicella zooster penyebab cacar air termasuk yang paling mudah menular dari orang ke
     orang. Virus ini juga bisa menyebabkan herpes. Kendati bisa disembuhkan, jangan
     sepelekan penyakit yang telah ratusan tahun dikenal orang ini karena bisa terjadi
     komplikasi sejumlah penyakit. Bekas gelembung berisi cairan pun bisa meninggalkan
     bopeng yang mengganggu penampilan.
             Penularan cacar air terjadi lewat percikan ludah orang sakit atau melalui cairan
     yang keluar bila gelembung-gelembung di kulit pecah. Penderita dapat menularkan
     penyakit ini 24 jam sebelum kelainan di kulit timbul sampai tujuh hari kemudian.
     Karena sangat mudah menular, penderita harus diisolasi sampai sembuh.
  5.Influenza
             Virus influenza dapat dengan mudah berpindah dari satu orang ke orang lain,
     seperti halnya kita berpindah dari satu situs ke situs lain. Penularan terjadi karena
     kontak langsung, seperti bersin dan batuk, atau penularan tak langsung seperti
     menyentuh gagang pintu yang sudah tercemar virus.
       Kebanyakan virus flu menyebabkan gejala ringan berupa nyeri otot, batuk, bersih,
  demam, sakit kepala, lelah, dan hidung tersumbat. Yang harus diwaspadai adalah, virus
  flu sampai saat ini terus bermutasi dan menyebabkan berbagai penyakit, seperti flu
  burung (swine flu).
C.Rantai Infeksi
       Yang dimaksud penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan
  (berpindah dari orang yang satu ke orang yang lain, baik secara langsung maupun
  melalui perantara). Penyakit menular ini ditandai dengan adanya (hadirnya) agen atau
  penyebab penyakit yang hidup dan dapat berpindah.
       Suatu penyakit dapat menular dari orang yang satu kepada yang lain ditentukan
  oleh 3 faktor tersebut diatas, yakni :
a. Agen (penyebab penyakit)
    b. Host (induk semang)
    c. Route of transmission (jalannya penularan)
    Apabila diumpamakan berkembangnya suatu tanaman, dapat diumpamakan
sebagai biji (agen), tanah (host) dan iklim (route of transmission).
a.Agen-Agen Infeksi (Penyebab Infeksi)
         Makhluk hidup sebagai pemegang peranan penting didalam epidemiologi yang
    merupakan penyebab penyakit dapat dikelompokkan menjadi :
     1)Golongan virus, misalnya influenza, trachoma, cacar dan sebagainya.
     2)Golongan riketsia, misalnya typhus.
     3)Golongan bakteri, misalnya disentri.
     4)Golongan protozoa, misalnya malaria, filaria, schistosoma dan sebagainya.
     5)Golongan jamur, yakni bermacam-macam panu, kurap dan sebagainya.
     6)Golongan cacing, yakni bermacam-macam cacing perut seperti ascaris (cacing
         gelang), cacing kremi, cacing pita, cacing tambang dan sebagainya.
         Agar supaya agen atau penyebab penyakit menular ini tetap hidup (survive)
    maka perlu persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
        a)Berkembang biak
        b)Bergerak atau berpindah dari induk semang
        c)Mencapai induk semang baru
        d)Menginfeksi induk semang baru tersebut.
         Kemampuan agen penyakit ini untuk tetap hidup pada lingkungan manusia
    adalah suatu faktor penting didalam epidemiologi infeksi. Setiap bibit penyakit
    (penyebab penyakit) mempunyai habitat sendiri-sendiri sehingga ia dapat tetap
    hidup.
         Dari sini timbul istilah reservoar yang diartikan sebagai berikut; habitat
    dimana bibit penyakit tersebut hidup dan berkembang, survival dimana bibit
    penyakit tersebut sangat tergantung pada habitat sehingga ia dapat tetap hidup.
    Reservoar tersebut dapat berupa manusia, binatang atau benda-benda mati.
         Reservoar didalam Manusia, Penyakit-penyakit yang mempunyai reservoar
    didalam tubuh manusia antara lain campak (measles), cacar air (small pox), typhus
    (typhoid), miningitis, gonoirhoea dan syphilis. Manusia sebagai reservoar dapat
    menjadi kasus yang aktif dan carrier.
Carrier adalah orang yang mempunyai bibit penyakit didalam tubuhnya tanpa
   menunjukkan adanya gejala penyakit tetapi orang tersebut dapat menularkan
   penyakitnya kepada orang lain. Convalescant carriers adalah orang yang masih
   mengandung bibit penyakit setelah sembuh dari suatu penyakit.
       Carriers adalah sangat penting dalam epidemiologi penyakit-penyakit polio,
   typhoid, meningococal meningitis dan amoebiasis. Hal ini disebabkan karena :
   1)Jumlah (banyaknya carriers jauh lebih banyak daripada orang yang sakitnya
       sendiri).
   2)Carriers maupun orang yang ditulari sama sekali tidak tahu bahwa mereka
       menderita / kena penyakit.
   3)Carriers tidak menurunkan kesehatannya karena masih dapat melakukan
       pekerjaan sehari-hari.
   4)Carriers mungkin sebagai sumber infeksi untuk jangka waktu yang relatif lama.
       Reservoar pada Binatang, Penyakit-penyakit yang mempunyai reservoar pada
   binatang pada umumnya adalah penyakit zoonosis. Zoonosis adalah penyakit pada
   binatang vertebrata yang dapat menular pada manusia. Penularan penyakit-
   penyakit pada binatang ini melalui berbagai cara, yakni :
   a.Orang makan daging binatang yang menderita penyakit, misalnya cacing pita.
   b.Melalui gigitan binatang sebagai vektornya, misalnya pes melalui pinjal tikus,
       malaria, filariasis, demam berdarah melalui gigitan nyamuk.
   c.Binatang penderita penyakit langsung menggigit orang misalnya rabies.
       Benda-Benda Mati sebagai Reservoar, Penyakit-penyakit yang mempunyai
   reservoar pada benda-benda mati pada dasarnya adalah saprofit hidup dalam tanah.
   Pada umumnya bibit penyakit ini berkembang biak pada lingkungan yang cocok
   untuknya. Oleh karena itu bila terjadi perubahan temperatur atau kelembaban dari
   kondisi dimana ia dapat hidup maka ia berkembang biak dan siap infektif. Contoh
   clostridium tetani penyebab tetanus, C. botulinum penyebab keracunan makanan
   dan sebagainya.
       Sumber Infeksi dan Penyebaran Penyakit. Yang dimaksud sumber infeksi
   adalah semua benda termasuk orang atau binatang yang dapat melewatkan /
   menyebabkan penyakit pada orang. Sumber penyakit ini mencakup juga reservoir
   seperti telah dijelaskan sebelumnya.
b.Macam-Macam Penularan (Mode of Transmission)
Mode penularan adalah suatu mekanisme dimana agen / penyebab penyakit
   tersebut ditularkan dari orang ke orang lain atau dari reservoar kepada induk
   semang baru. Penularan ini melalui berbagai cara antara lain :
  1.Kontak (Contact)
         Kontak disini dapat terjadi kontak langsung maupun kontak tidak langsung
      melalui benda-benda yang terkontaminasi. Penyakit-penyakit yang ditularkan
      melalui kontak langsung ini pada umumnya terjadi pada masyarakat yang hidup
      berjubel. Oleh karena itu lebih cenderung terjadi di kota daripada di desa yang
      penduduknya masih jarang.
  2.Inhalasi (Inhalation)
         Yaitu penularan melalui udara / pernapasan. Oleh karena itu ventilasi rumah
      yang kurang, berjejalan (over crowding) dan tempat-tempat umum adalah faktor
      yang sangat penting didalam epidemiologi penyakit ini. Penyakit yang
      ditularkan melalui udara ini sering disebut air borne infection (penyakit yang
      ditularkan melalui udara).
  3.Infeksi
         Penularan melalui tangan, makanan dan minuman.
  4.Penetrasi pada Kulit
         Hal ini dapat langsung oleh organisme itu sendiri. Penetrasi pada kulit
      misalnya cacing tambang, melalui gigitan vektor misalnya malaria atau melalui
      luka, misalnya tetanus.
  5.Infeksi Melalui Plasenta
               Yakni infeksi yang diperoleh melalui plasenta dari ibu penderita
      penyakit pada waktu mengandung, misalnya syphilis dan toxoplasmosis.
c.Faktor Induk Semang (Host)
       Terjadinya suatu penyakit (infeksi) pada seseorang ditentukan pula oleh
   faktor-faktor yang ada pada induk semang itu sendiri. Dengan perkataan lain
   penyakit-penyakit dapat terjadi pada seseorang tergantung / ditentukan oleh
   kekebalan / resistensi orang yang bersangkutan.
      Tiga Kelompok utama penyakit menular
      1)Penyakit yang sangat berbahaya karena angka kematian sangat tinggi
      2)Penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan kematian dan cacat,
              walaupun akibatnya lebih ringan dari yang pertama
3)Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapi dapat
        mewabah yang menimbulkan kerugian materi.
Tiga Sifat Utama Aspek Penularan Penyakit Dari Orang Ke Orang
1)Waktu Generasi (Generation Time)
         Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai masa
   kemampuan maksimal pejamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit. Hal
   ini sangat penting dalam mempelajari proses penularan. Perbedaan masa tunas
   ditentukan oleh masuknya unsur penyebab sampai timbulnya gejala penyakit
   sehingga tidak dapat ditentukan pada penyakit dengan gejala yang terselubung,
   sedangkan waktu generasi untuk waktu masuknya unsur penyebab penyakit
   hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebut untuk menularkan kepada
   pejamu lain walau tanpa gejala klinik / terselubung.
2)Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)
         Kekebalan kelompok adalah kemampuan atau daya tahan suatu
   kelompok penduduk tertentu terhadap serangan/penyebaran unsur penyebab
   penyakit menular tertentu didasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu
   anggota kelompok tersebut. Herd immunity merupakan factor utama dalam
   poses kejadian wabah di masyarakat serta kelangsungan penyakit pada suatu
   kelompok penyakit tertentu. Wabah terjadi karena 2 keadaan
       a.Keadaan kekebalan populasi yakni suatu wabah besar dapat terjadi jika
          agent penyakit infeksi masuk ke dalam suatu populasi yang tidak
          pernah terpapar oleh agen tersebut / kemasukan suatu agen penyakit
          menular yang sudah lama absent dalam populasi tersebut.
       b.Bila populasi tertutup seperti asrama, barak dimana keadaan sangat
          tertutup dan mudah terjadi kontak langsung masuknya sejumlah orang-
          orang yang peka terhadap penyakit tertentu dalam populasi tersebut.
3)Angka Serangan (Attack Rate)
         Adalah sejumlah kasus yang berkembang atau muncul dalam satu satuan
   waktu tertentu dikalangan anggota kelompok yang mengalami kontak serta
   memiliki resiko / kerentanan terhadap penyakit tersebut. Angka serangan ini
   bertunjuan untuk menganalisis tingkat penularan dan tingkat keterancaman
   dalam keluarga, dimana tata cara dan konsep keluarga, system hubungan
   keluarga dengan masyarakat serta hubungan individu dalam kehidupan sehari-
hari pada kelompok populasi tertentu merupakan unit Epidemiologi tempat
               penularan penyakit berlangsung.
                  Manisfestasi Klinik Secara Umum
               1.Spektrum penyakit menular
                   Pada proses penyakit menular secara umum dijumpai berbagai manifestasi
                   klinik, mulai dari gejala klinik yang tidak tampak sampai keadaan yang
                   berat disertai komplikasi dan berakhir cacat / meninggal dunia. Akhir dari
                   proses penyakit adalah sembuh, cacat atau meninggal
               2.Infeksi terselubung (tanpa gejala klinis)
                   Adalah keadaan suatu penyakit yang tidak menampakan secara jelas dan
                   nyata dalam bentuk gejala klinis yang jelas sehingga tidak dapat di
                   diagnosa tanpa cara tertentu seperti tes tuberkolin, kultur tenggorokan,
                   pemeriksaan antibody dalam tubuh dan lain-lain.
                   Gambar Penyebaran Karakteristik Manistestasi Klinik, Dari 3 jenis
                   penyakit menular
                    1)Lebih banyak dengan tanpa gejala klinik (terselubung) contoh:
                        tubekulosis, poliomyelitis, hepatitis A
                    2)Lebih banyak dengan gejala klinik jelas contoh: measles, chiceplax
                    3)Penyakit yang umumnya berakhir dengan kematian contoh: rabies
D.Pencegahan
         Secara umum, pencegahan penyakit menular dapat dilakukan melalui langkah-
      langkah:
      a.Eliminasi Reservoir (Sumber Penyakit)
         Eliminasi reservoir manusia sebagai sumber penyebaran penyakit dapat dilakukan
         dengan :
         1)Mengisolasi penderita (pasien), yaitu menempatkan pasien di tempat yang
               khusus untuk mengurangi kontak dengan orang lain.
         2)Karantina adalah membatasi ruang gerak penderita dan menempatkannya
               bersama-sama penderita lain yang sejenis pada tempat yang khusus didesain
               untuk itu. Biasanya dalam waktu yang lama, misalnya karantina untuk penderita
               kusta.
         3)Memutus Mata Rantai Penularan
Meningkatkan sanitasi lingkungan dan higiene perorangan adalah merupakan
          usaha yang penting untuk memutus hubungan atau mata rantai penularan
          penyakit menular.
   4)Melindungi Orang-Orang (Kelompok) yang Rentan
          Bayi dan anak balita adalah merupakan kelompok usia yang rentan terhadap
          penyakit menular. Kelompok usia yang rentan ini perlu lindungan khusus
          (specific protection) dengan imunisasi baik imunisasi aktif maupun pasif. Obat-
          obat profilaksis tertentu juga dapat mencegah penyakit malaria, meningitis dan
          disentri baksilus. Pada anak usia muda, gizi yang kurang akan menyebabkan
          kerentanan pada anak tersebut. Oleh sebab itu, meningkatkan gizi anak adalah
          juga merupakan usaha pencegahan penyakit infeksi pada anak.
   Pengertian pencegahan secara umum adalah mengambil tindakan terlebih dahulu
sebelum kejadian. Dalam mengambil langkah-langkah untuk pencegahan, haruslah
didasarkan pada data / keterangan yang bersumber dari hasil analisis epidemiologi atau
hasil pengamatan. Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan penyakit secara umum
yakni :
1.Pencegahan primer
            Sasaran pencegahan tingkat pertama dapat ditujukan pada factor peyebab,
   lingkungan serta factor penjamu.
   a.Sasaran yang ditujukan pada factor penyebab yang bertujuan untuk mengurangi
      penyebab atau menurunkan pengaruh penyebab serendah mungkin dengan usaha
      antara lain : desinfeksi, pasteurisasi, yang bertujun untuk menghilangkan mikro-
      organisme penyebab penyakit, penyemprotan/insektisida dalam rangka menurunkan
      dan menghilangkan sumber penularan maupun memutuskan rantai penularan, di
      samping karantina dan isolasi yang juga dalam rangka memutuskan rantai penularan.
      Selain itu usaha untuk mengurangi/menghilangkan sumber penularan dapat
      dilakukan melalui pengobatan penderita serta pemusnahan sumber yang ada
      (biasanya pada binatang yang menderita), serta mengurangi/menghindari perilaku
      yang dapat meningkatkan resiko perorangan dan masyarakat.
   b.Mengatasi / modifikasi lingkungan melalui perbaikan lingkungan fisik seperti
      peningkatan air bersih, sanitasi lingkungan dan perumahan serta bentuk pemukiman
      lainnya, perbaikan dan peningkatan lingkungan biologis seperti pemberantasan
      serangga dan binatang pengerat, serta peningkatan lingkungan social seperti
      kepadatan rumah tangga, ubungan antar individu dan kehidupan social masyarakat.
c.Meningkatkan daya tahan penjamu yang meliputi perbaikan status gizi, status
            kesehatan umum dan kualitas hidup penduduk, pemberian imunisasi serta berbagai
            bentuk pencegahan khusus lainnya, peningkatan status psikologis, persiapan
            perkawinan serta usaha menghindari pengaruh factor keturunan, dan peningkatan
            ketahanan fisik melalui peningkatan kualitas gizi, serta olah raga kesehatan.
      2.Pencegahan sekunder
                  Sasaran pencegahan ini terutama ditujukan pada mereka yang menderita atau
         dianggap mendrita(suspek) atau yang terancam akan menderita(masa tunas). Adapun
         tujuan usaha pencegahan tingkat kedua ini yang meliputi diagnosis dini dan pengobatan
         yang tepat agar dapat dicegah meluasnya penyakit atau untuk mencegah timbulnya
         wabah, serta untuk segera mencegah terjadinya akibat samping atau komplikasi.
         a.Pencarian penderita secara dini dan aktif mlalui peninkatan usaha surveillans penyakit
            tertentu, pemeriksaan berkala serta pmeriksaan kelompok tertentu ( calon pegawai,
            ABRI, mahasiswa dan lain sebagainya ), penyaringan ( screenin) untuk pnyakit
            tertentu secara umum dalam masyarakat, serta pengobatan dan perawatan yang
            efektif.
         b.Pemberian chemoprophylaxis yang terutama bagi mereka yang dicurigai berda pada
            proses prepatogenesis dan pathogenesis penyakit tertentu.
      3.Pencegahan tersier
                  Sasaran pencegahan tingkat ke tiga adalah penderita penyakit tetentu dengan
         tujuan mencegah jangan sampai mengalami cacat atau kelainan permanen, mencegah
         bertambah parahnya suatu penyakit atau mncegah kematian akibat penaykit tersebut.
         Berbagi usaha dalam mencegah proses penyakit lebih lanjut seperti pada penderita
         diabetes mellitus, penderita tuberculosis paru yang berat, penderita penyakit measles
         agar jangan terjadi komplikasi dan lain sebagainya.
                  Pada tingkat ini juga dilakukan usaha rehabilitasi untuk mencegah terjadinya
         akibat samping dari penyembuhan suatu penyakit tertentu. Rehabilitasi adalah usaha
         pengembalian fungsi fisik, psikologis dan social seoptimal mungkin yng meliputi
         rehabilitasi fisik atau medis, rehabilitasi mental/psikologis serta rehbilitasi social.
E.Peran Perawat
          Dewasa ini walaupun isolasi penderita beberapa penyakit menular tentu masih
      dilakukan demikian pula berbagai usaha membebas hamakan benda atau alat, akan
      tetapi dalam usaha penanggulangan penyakit menular pada umumnya lebih diarahkan
      pada kemungkinan penyebaran organisme penyebab dalam masyarakat. Penderita tanpa
gejala klinik memegang perana penting karena mereka merupakan sumber utama
penyebaran penyakit menular tertentu di masyarakat (Noor N, 2006).
    Dengan adanya perbedaan manifestasi klinis pada berbagai jenis penyakit menular
maka tidak semua penderita atau kejadian penyakit menular dalam masyarakat dapat
tercatat dengan baik oleh petugas kesehatan (perawat). Pada umumnya penyakit dengan
manifestasi penyakit yang berat yang akan tercatat sebagai penderita rawat inap di
rumah sakit. Sedangkan penderita dengan gejala klinik ringan atau sedang, mungkin
sebagian besar akan pergi ke pusat pelayanan kesehatan atau kedokter untuk berobat
sehingga dapat tercatat pada lapora kejadian penyakit. Sedangkan penyakit tanpa gejala
klinik umumnya tidak tercatat dan tidak di laporkan. Oleh sebab itu, pada penyakit
tertentu akan terjadi pelaporan peristiwa kejadian infeksi lebih rendah dari sebenarnya,
sedangkan untuk penyakit yang manifestasi klinik berat, akan menghasilkan angka
kematian (CFR) lebih tinggi dari yang sebenarnya. Dengan demikian, maka analisis
penyakit menular dalam masyarakat harus ditetapkan pula kriteria diagnosa yang
digunakan (Noor N, 2006).
    Sebagai seorang perawat komunitas dalam hal ini, peran dan tugas sebagai perawat
komunitas tetap kita laksanakan yakni:
1.Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan
           Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan oleh perawat
    dengan mempertahan keadaan kebutuhan dasar manusiayang dibutuhkan melalui
    pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan
    sehingga dapat ditentukan diagnose keperawatan agar bias direncanakan dan
    dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan manusia, kemudian
    dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Asuhan keperawatan yang diberikan dari
    hal yang sederhana sampai kompleks.
2.Peran sebagi advokad
           Peran ini dilakukan perawat dalam meembantu klien, keluarga dalam
    mnginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
    khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindkan keperawatan yang diberikan
    kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien
    yang meliputi hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang
    penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk
    menerima ganti rugi akibat kelalaian.
3.Peran sebagai educator
Peran ini dilakukan dengan membantu pasien dalam meningkatkan tingkat
       pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan , sehingga
       terjadi perubahan perilaku dari klien setalah dilakukan pendidikan kesehatan.
  4.Peran sebagai coordinator
              Peran   ini    dilaksanakan    dengan   mengarahkan,     merencanakan    serta
       mengorgaisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberi pelayanan
       kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien
  5.Peran sebagai kolaborator
              Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri
       dari: dokter, fisioterrfis dan lainnya dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan
       keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan
       bentuk pelayanan selanjutnya.
  6.Peran sebagai kosultan
              Sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang
       tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi
       tentang tujuan peayanan keperawatan yang diberikan.
  7.Peran sebagai pembaharu
              Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,
       kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
       pelayanan keperawatan.



                                            BAB III
                                        PENUTUP
A.Kesimpulan
       Dalam medis, penyakit menular atau penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang
disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan
faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan). Penyakit menular merupakan
penyakit yang ikut bertanggung jawab terhadap tingginya angka kematian di dunia. Penyakit
menular adalah penyakit yang disebabkan mikroorganisme, baik bakteri, virus, maupun
jamur, yang bisa ditularkan dari satu orang penderita kepada orang sehat hingga
menyebabkan sakit seperti sumber penularan.
       Cara terbaik untuk menghadang infeksi penyakit adalah menghindarinya, yakni
melalui imunisasi atau menjaga kebugaran agar daya tahan tubuh meningkat. Dalam
mengambil langkah-langkah untuk pencegahan, haruslah didasarkan pada data / keterangan
yang bersumber dari hasil analisis epidemiologi atau hasil pengamatan. Pada dasarnya ada
tiga tingkatan pencegahan penyakit secara umum yakni Pencegahan primer, pencegahan
sekunder, pencegahan tersier

                                  DAFTAR PUSTAKA

Bustman N. (2006) Pengantar epidemiologi. Jakarta : Rineka Cipta

Noor N. (2006). Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: Rineka Cipta
Santoso L. (2010) ikhtisar penyakit tropik. FKM UNDIP
Safaat M. (2010). Kapita selekta epidemiologi penyakit menular. http://www.asterpix.com
http://www.who.int/. (2010). program pencegahan, pemberantasan dan pengawasan
     terhadap penyakit menular.

More Related Content

What's hot

Makalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontikMakalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontik
KhairulAnwar237
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
nanang aw aw
 
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaAsuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaheri damanik
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
LSIM
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanRahayoe Ningtyas
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
pjj_kemenkes
 
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman SejawatHubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman SejawatAgustin Malianti
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanocto zulkarnain
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
Sulistia Rini
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
DiniHadianingsih
 
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa-Yusie Aprilia-
 
makalah komunitas agregat deawas pria.pdf
makalah komunitas agregat deawas pria.pdfmakalah komunitas agregat deawas pria.pdf
makalah komunitas agregat deawas pria.pdf
maung8
 
Trend dan Issu Keperawatan keluarga.pptx
Trend dan Issu Keperawatan keluarga.pptxTrend dan Issu Keperawatan keluarga.pptx
Trend dan Issu Keperawatan keluarga.pptx
RAFIHENDARESKI
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
pjj_kemenkes
 
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi KlienPentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Anggita Oksyrana
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
Ade Rahman
 
Konflik Management Keperawatan
Konflik Management KeperawatanKonflik Management Keperawatan
Konflik Management Keperawatan
Fransiska Oktafiani
 

What's hot (20)

Makalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontikMakalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontik
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaAsuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatan
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman SejawatHubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatan
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
Makalah home care3
Makalah home care3Makalah home care3
Makalah home care3
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
 
makalah komunitas agregat deawas pria.pdf
makalah komunitas agregat deawas pria.pdfmakalah komunitas agregat deawas pria.pdf
makalah komunitas agregat deawas pria.pdf
 
Trend dan Issu Keperawatan keluarga.pptx
Trend dan Issu Keperawatan keluarga.pptxTrend dan Issu Keperawatan keluarga.pptx
Trend dan Issu Keperawatan keluarga.pptx
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi KlienPentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Konflik Management Keperawatan
Konflik Management KeperawatanKonflik Management Keperawatan
Konflik Management Keperawatan
 
Homecare lansia
Homecare lansiaHomecare lansia
Homecare lansia
 

Viewers also liked

Makalah tbc untuk para pekerja
Makalah tbc untuk para pekerjaMakalah tbc untuk para pekerja
Makalah tbc untuk para pekerja
Muhammad Arham
 
Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia
  Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia  Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia
Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesiaSiti Julaiha
 
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual  (IMS)Infeksi Menular Seksual  (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS)
mbanarti
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksualKaze Va
 
Power point penyakit seksual
Power point penyakit seksualPower point penyakit seksual
Power point penyakit seksualrinuw
 
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaPedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Muh Saleh
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Muhammad Muqouwis. AT
 

Viewers also liked (9)

Askep influensa
Askep influensaAskep influensa
Askep influensa
 
Influenza askep Akper pemkab muna
Influenza askep Akper pemkab munaInfluenza askep Akper pemkab muna
Influenza askep Akper pemkab muna
 
Makalah tbc untuk para pekerja
Makalah tbc untuk para pekerjaMakalah tbc untuk para pekerja
Makalah tbc untuk para pekerja
 
Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia
  Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia  Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia
Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia
 
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual  (IMS)Infeksi Menular Seksual  (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS)
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksual
 
Power point penyakit seksual
Power point penyakit seksualPower point penyakit seksual
Power point penyakit seksual
 
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaPedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
 

Similar to Askep komunitas penyakit menular

697-article-text-1307-1-10-20210301-1.pdf
697-article-text-1307-1-10-20210301-1.pdf697-article-text-1307-1-10-20210301-1.pdf
697-article-text-1307-1-10-20210301-1.pdf
ssuserffecbb
 
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)Muhammad Taqwan
 
Makalah ikm revisi baruuuuuu pdf
Makalah ikm revisi baruuuuuu pdfMakalah ikm revisi baruuuuuu pdf
Makalah ikm revisi baruuuuuu pdf
Diera Iya
 
materi pembelajaran epidemiologi kesehatan lingkungan
materi pembelajaran epidemiologi kesehatan lingkunganmateri pembelajaran epidemiologi kesehatan lingkungan
materi pembelajaran epidemiologi kesehatan lingkungan
AzizahPutriWibowo
 
macam_macam_penyakit_menular_pptx PART 2.pptx
macam_macam_penyakit_menular_pptx PART 2.pptxmacam_macam_penyakit_menular_pptx PART 2.pptx
macam_macam_penyakit_menular_pptx PART 2.pptx
whidul
 
Penyakit tuberkulosis
Penyakit tuberkulosisPenyakit tuberkulosis
Penyakit tuberkulosis
jebatjm
 
Zoonosis, Hewan dan Lingkungan: Mencegah Pandemi Berikutnya. Room Isu Lingkun...
Zoonosis, Hewan dan Lingkungan: Mencegah Pandemi Berikutnya. Room Isu Lingkun...Zoonosis, Hewan dan Lingkungan: Mencegah Pandemi Berikutnya. Room Isu Lingkun...
Zoonosis, Hewan dan Lingkungan: Mencegah Pandemi Berikutnya. Room Isu Lingkun...
Tata Naipospos
 
Karya ilmiah mengenai penyakit flu burung - Anang
Karya ilmiah mengenai penyakit flu burung - AnangKarya ilmiah mengenai penyakit flu burung - Anang
Karya ilmiah mengenai penyakit flu burung - Anang
Anang Andika Putra Siswanto
 
Bersama dokter Puskesmas Jadikan Pandemi Covid-19 menjadi Endemi.pptx
Bersama dokter Puskesmas Jadikan Pandemi Covid-19 menjadi Endemi.pptxBersama dokter Puskesmas Jadikan Pandemi Covid-19 menjadi Endemi.pptx
Bersama dokter Puskesmas Jadikan Pandemi Covid-19 menjadi Endemi.pptx
Kornelius Drg
 
Epid kelompok 1
Epid kelompok 1Epid kelompok 1
Epid kelompok 1
rizarizakurnia
 
Presentasi-penyuluhan-TBC.ppt
Presentasi-penyuluhan-TBC.pptPresentasi-penyuluhan-TBC.ppt
Presentasi-penyuluhan-TBC.ppt
RidaNengsih
 
Peranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang MerugikanPeranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang Merugikan
irestya
 
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
Tata Naipospos
 
Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...
Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...
Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...
Tata Naipospos
 
Bab iii sifilis
Bab iii sifilisBab iii sifilis
Bab iii sifilis
Bayu Permana
 
Macam macam penyakit menular
Macam macam penyakit menularMacam macam penyakit menular
Macam macam penyakit menular
Alfin Rifqi Febrian
 
Tbc epid
Tbc  epidTbc  epid
Tbc epidbjahboi
 
Virus parasit manusia-hewan-tumbuhan
Virus parasit manusia-hewan-tumbuhanVirus parasit manusia-hewan-tumbuhan
Virus parasit manusia-hewan-tumbuhan
machdaniar
 

Similar to Askep komunitas penyakit menular (20)

1 o penyakit yang menyebabkan wabah
1 o penyakit yang menyebabkan wabah1 o penyakit yang menyebabkan wabah
1 o penyakit yang menyebabkan wabah
 
697-article-text-1307-1-10-20210301-1.pdf
697-article-text-1307-1-10-20210301-1.pdf697-article-text-1307-1-10-20210301-1.pdf
697-article-text-1307-1-10-20210301-1.pdf
 
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
 
Makalah ikm revisi baruuuuuu pdf
Makalah ikm revisi baruuuuuu pdfMakalah ikm revisi baruuuuuu pdf
Makalah ikm revisi baruuuuuu pdf
 
materi pembelajaran epidemiologi kesehatan lingkungan
materi pembelajaran epidemiologi kesehatan lingkunganmateri pembelajaran epidemiologi kesehatan lingkungan
materi pembelajaran epidemiologi kesehatan lingkungan
 
macam_macam_penyakit_menular_pptx PART 2.pptx
macam_macam_penyakit_menular_pptx PART 2.pptxmacam_macam_penyakit_menular_pptx PART 2.pptx
macam_macam_penyakit_menular_pptx PART 2.pptx
 
Penyakit tuberkulosis
Penyakit tuberkulosisPenyakit tuberkulosis
Penyakit tuberkulosis
 
Zoonosis, Hewan dan Lingkungan: Mencegah Pandemi Berikutnya. Room Isu Lingkun...
Zoonosis, Hewan dan Lingkungan: Mencegah Pandemi Berikutnya. Room Isu Lingkun...Zoonosis, Hewan dan Lingkungan: Mencegah Pandemi Berikutnya. Room Isu Lingkun...
Zoonosis, Hewan dan Lingkungan: Mencegah Pandemi Berikutnya. Room Isu Lingkun...
 
Karya ilmiah mengenai penyakit flu burung - Anang
Karya ilmiah mengenai penyakit flu burung - AnangKarya ilmiah mengenai penyakit flu burung - Anang
Karya ilmiah mengenai penyakit flu burung - Anang
 
Bersama dokter Puskesmas Jadikan Pandemi Covid-19 menjadi Endemi.pptx
Bersama dokter Puskesmas Jadikan Pandemi Covid-19 menjadi Endemi.pptxBersama dokter Puskesmas Jadikan Pandemi Covid-19 menjadi Endemi.pptx
Bersama dokter Puskesmas Jadikan Pandemi Covid-19 menjadi Endemi.pptx
 
Epid kelompok 1
Epid kelompok 1Epid kelompok 1
Epid kelompok 1
 
Presentasi-penyuluhan-TBC.ppt
Presentasi-penyuluhan-TBC.pptPresentasi-penyuluhan-TBC.ppt
Presentasi-penyuluhan-TBC.ppt
 
Peranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang MerugikanPeranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang Merugikan
 
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
 
KLB 2.pptx
KLB 2.pptxKLB 2.pptx
KLB 2.pptx
 
Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...
Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...
Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...
 
Bab iii sifilis
Bab iii sifilisBab iii sifilis
Bab iii sifilis
 
Macam macam penyakit menular
Macam macam penyakit menularMacam macam penyakit menular
Macam macam penyakit menular
 
Tbc epid
Tbc  epidTbc  epid
Tbc epid
 
Virus parasit manusia-hewan-tumbuhan
Virus parasit manusia-hewan-tumbuhanVirus parasit manusia-hewan-tumbuhan
Virus parasit manusia-hewan-tumbuhan
 

More from heri damanik

Penyuluhan personal higin makanan bergizi
Penyuluhan personal higin makanan bergiziPenyuluhan personal higin makanan bergizi
Penyuluhan personal higin makanan bergiziheri damanik
 
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urbanAsuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urbanheri damanik
 
Asuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilan
Asuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilanAsuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilan
Asuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilanheri damanik
 
Rematoid artritis lansia
Rematoid artritis lansiaRematoid artritis lansia
Rematoid artritis lansiaheri damanik
 
Prosedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sampleProsedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sampleheri damanik
 
Pengkajian katarak
Pengkajian katarakPengkajian katarak
Pengkajian katarakheri damanik
 
4a florence nightingale
4a florence nightingale4a florence nightingale
4a florence nightingaleheri damanik
 
Proposal terapi aktivitas kelompok
Proposal terapi aktivitas kelompokProposal terapi aktivitas kelompok
Proposal terapi aktivitas kelompokheri damanik
 
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinSistem pencernaan atau sistem gastroinstestin
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin
heri damanik
 
Pengertian air dan syarat
Pengertian air dan syaratPengertian air dan syarat
Pengertian air dan syaratheri damanik
 
Penyakit menular seksual yang paling sering terjadi
Penyakit menular seksual yang paling sering terjadiPenyakit menular seksual yang paling sering terjadi
Penyakit menular seksual yang paling sering terjadiheri damanik
 

More from heri damanik (20)

Penyuluhan personal higin makanan bergizi
Penyuluhan personal higin makanan bergiziPenyuluhan personal higin makanan bergizi
Penyuluhan personal higin makanan bergizi
 
Hiv aids smu
Hiv aids smuHiv aids smu
Hiv aids smu
 
Dm bab 1 5
Dm bab 1 5Dm bab 1 5
Dm bab 1 5
 
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urbanAsuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
 
Asuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilan
Asuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilanAsuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilan
Asuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilan
 
Askep ge bab 1 5
Askep ge bab 1 5Askep ge bab 1 5
Askep ge bab 1 5
 
Rematoid artritis lansia
Rematoid artritis lansiaRematoid artritis lansia
Rematoid artritis lansia
 
Uks
UksUks
Uks
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Riset keperawatan
Riset keperawatanRiset keperawatan
Riset keperawatan
 
Prosedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sampleProsedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sample
 
Puskesmas
PuskesmasPuskesmas
Puskesmas
 
Pengkajian
PengkajianPengkajian
Pengkajian
 
Pengkajian katarak
Pengkajian katarakPengkajian katarak
Pengkajian katarak
 
4a florence nightingale
4a florence nightingale4a florence nightingale
4a florence nightingale
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Proposal terapi aktivitas kelompok
Proposal terapi aktivitas kelompokProposal terapi aktivitas kelompok
Proposal terapi aktivitas kelompok
 
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinSistem pencernaan atau sistem gastroinstestin
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin
 
Pengertian air dan syarat
Pengertian air dan syaratPengertian air dan syarat
Pengertian air dan syarat
 
Penyakit menular seksual yang paling sering terjadi
Penyakit menular seksual yang paling sering terjadiPenyakit menular seksual yang paling sering terjadi
Penyakit menular seksual yang paling sering terjadi
 

Askep komunitas penyakit menular

  • 1. ASKEP KOMUNITAS PENYAKIT MENULAR BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Penyakit Menular Di Dunia Dinegara-negara berkembang pola epidemiologi penyakit tampak bahwa pola prevalensi penyakit infeksi dan parasit masih sangat tinggi, misalnya penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan diare (Santoso L, 1998). Penyakit menular merupakan penyakit yang ikut bertanggung jawab terhadap tingginya angka kematian di dunia. Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan mikroorganisme, baik bakteri, virus, maupun jamur, yang bisa ditularkan dari satu orang penderita kepada orang sehat hingga menyebabkan sakit seperti sumber penularan. Berikut ini adalah 10 wabah penyakit menular yang banyak menimbulkan kematian dan mengurangi populasi penduduk dunia. 1.Black Plague (wabah penyakit pes) Terjadi di Eropa pada tahun 1347, ketika perahu yang datang dari Krimea merapat di Mesina, Sisilia. Perahu tersebut ternyata membawa wabah penyakit pes. Dalam empat tahun sekitar sepertiga penduduk benua eropa tewas oleh wabah tersebut.Wabah penyakit Pes tersebut kemudian menyebar ke Asia,Cina menjadi korban terbanyak. Penduduk Cina berkurang dari 123 juta menjadi 65 juta selama abad ke 14. Hama bakteri ini ditularkan oleh kutu yang telah terinfeksi Pes dari tikus ke manusia. Pada tahun 1896 giliran India di serang wabah ini. India kehilangan 10 juta penduduknya dalam kurun waktu 12 tahun. 2.Wabah Penyakit Cacar Penduduk asli Amerika 90% meninggal karena wabah ini. Ketika para negara penjajah sampai pertama kali di Massachusetts,mereka menemukan daerah itu praktis tanpa penghuni karena hampir semua orang Indian lokal mati karena penyakit ini. Pada tahun 1518 cacar juga menyerang Meksiko dan Peru. Cacar dinyakini menjadi penyakit mematikan pada saat itu. Pada tahun 1970,cacar membunuh hampir 2 juta orang setiap tahunnya. Cacar di temukan terakhir tahun 1977 di Somalia. 3.Leishmaniosis Penyakit ini disebabkan oleh protozoa yang menyebar melalui gigitan lalat pasir (Phlebotomus). Penyakit ini menginfeksi 2 juta orang pertahun dan sekitar 12 juta ditemukan diseluruh dunia. Jenis yang paling parah adalah “Kala Azar” (“demam
  • 2. hitam” dalam Hindu), yang menginfeksi 500.000 orang, dan inkubasi berlangsung selama beberapa minggu. parasit ini menyebabkan infeksi kulit seluruh tubuh, dan perdarahan hidung. Hal ini menyebabkan luka parah pada kaki dan cacat fisik sementara atau definitif. Kala Azar menyebabkan pembengkakan limpa dan hati dan menyerang sumsum tulang . Tanpa perawatan, parasit membunuh 75-95% pasien. Hal ini ditemukan terutama di Afrika, Cina, India, Amerika Latin, dan kadang-kadang terjadi wabah di Meksiko dan Amerika Serikat. Obat terbaik adalah Pentostam. Amfoterisin B intravena efektif. 4.Wabah Malaria Malaria menjangkiti 500 juta orang di seluruh dunia. Disebabkan oleh protozoa tersebar oleh nyamuk betina Anopheles. Ditemukan 300 juta kasus-parah. Di desa-desa Afrika timur, anak-anak digigit oleh nyamuk pembawa malaria Anopheles 50-80 kali sebulan. Hal ini memicu demam, menggigil, berkeringat banyak, artikulasi nyeri, sakit kepala parah, muntah dan kelemahan ekstrim, sehingga sakit bahkan tidak bisa menangis. Setiap tahun, 1,5 juta orang meninggal karena malaria (satu juta di Afrika Selatan Sahara), seorang anak meninggal setiap 30 detik. Sekitar 120 juta orang meninggal karena malaria sejak 1914, dan penyakit ini endemik di 101 negara, terutama didaerah tropis, di Afrika, Asia dan Amerika. Menyebar selama musim hujan, ketika nyamuk berkembang biak. Kina diekstraksi dari kulit pohon kina Amerika Selatan menyelamatkan jutaan penderita malaria. Banyak perawatan telah dikembangkan (mefloquine, Halofantrine, produk Artemisia) tetapi tidak memiliki efektivitas total, sebagai parasit terus bermutasi. 5.Gonore dan Sifilis Gonore dan sifilis yang dipicu oleh dua bakteri (Neisseria dan Treponema pallida) dan ditularkan secara seksual. 62 juta orang di seluruh dunia terkena penyakit ini, terutama usia 15-29 tahun, di seluruh planet ini, terutama di daerah perkotaan dan tingkat sosial ekonomi rendah. Pada pria, gonore menghasilkan inkontinensia, nyeri uretra, kemerahan, penis rasa panas dan peradangan testis. Pada wanita, itu menyebabkan rasa sakit parah. Ulcered menginduksi lesi sifilis (syphilis chancre) di lokasi pintu masuk. Setelah itu, memicu letusan kulit, demam, rambut rontok, hepatitis kurang parah dan condilloms gential, tetapi jika tidak diobati, luka mencakup sistem saraf, yang
  • 3. menyebabkan kematian. Perlakuan terdiri dari antibiotik yang sangat kuat (ceftriaxone, sefiksim, dan lain-lain) yang juga sangat mahal. 6.Pneumonia Pneumonia mempengaruhi 1% dari penduduk planet ini dan disebabkan oleh virus atau bakteri (seperti Aeromonas hydrophila). Akibat dari penyakit ini adalah, demam, menggigil, berkeringat, batuk dengan dahak, otot, kepala dan nyeri dada, hilangnya nafsu makan, kelemahan. Penyakit ini telah membunuh 3,5 juta penduduk dunia setiap tahunnya. Terutama pasien dengan immunodepression parah, orang-orang yang mengikuti kemoterapi, orang-orang yang lebih tua dari 75, penderita asma, perokok, pecandu alkohol, mereka yang memiliki insufisiensi ginjal dan anak-anak di bawah usia 2 tahun. Terutama sekali terjadi di negara-negara miskin. 7.Penyakit Tidur Penyakit tidur dipicu oleh gambiense Tripanosoma dan rhodesiense T. protozoa disebarkan oleh lalat tse-tse (Glossina). Varian Amerika, T cruzi, disebarkan gigitan serangga menyebabkan penyakit yang disebut Chagas. Racun dari parasit terutama mempengaruhi sistem saraf pusat dan otot jantung yang menyebabkan demam, edemas, kantuk, dan meningitis. Hal ini mempengaruhi 60 juta orang, tetapi hanya 4.000.000 menerima perawatan, dan membunuh 150.000 orang per tahun. 8.Tifus Pada tahun 1918-1919 membunuh lebih dari 30 juta orang setelah Perang Dunia Pertama selesai. 9.Tuberkulosis (TBC) Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Koch. TBC ditemukan bahkan di mumi berasal dari Mesir kuno dan Peru. 2 juta orang meninggal setiap tahun karena TBC. Sekitar 150 juta orang diperkirakan telah meninggal karena TBC sejak 1914. Sepertiga dari orang membawa bakteri Koch, yang menyebar melalui udara dan mempengaruhi seluruh tubuh, terutama paru-paru. Hal ini menyebabkan batuk yang berkepanjangan, demam, menggigil, dahak berdarah, berat badan turun drastis, berkeringat. Hal ini menginfeksi sepertiga penduduk dunia dan setiap tahun lain 8.000.000 kasus baru muncul. Lebih banyak menyerang perempuan pada usia antara 15 dan 45 tahun. TBC tersebar di seluruh dunia, kasus terbanyak ditemukan di Bangladesh, Cina, Indonesia, Filipina, India dan Pakistan. 10.AIDS
  • 4. WHO memperkirakan antara 5 -10 juta orang telah terinfeksi HIV dan 10-30% diantaranya akan menjadi penderita AIDS. Serta terdapat sejumlah 33 juta orang hidup dengan HIV positif, di antaranya 30 juta berada di negara berkembang. Di Indonesia, menurut laporan UNAIDS (2008), diestimasikan jumlah orang dengan HIV positif mencapai 270.000, anak-anak dan dewasa. AIDS diperkirakan telah menyerang 46- 60000000 orang dan itu dihasilkan oleh human immunodeficiency virus (HIV), menyebar melalui darah, air mani, dan cairan vagina. Ada yang bilang virus ini masih dalam tahap awal. Gejala penyakit ini sangatlah pelan, mulai dengan kelelahan dan demam. Setelah itu, peradangan ganglion muncul bersama diare, radang paru-paru dan penurunan berat badan. Pada tahap akhir, penderita akan mengalami kematian. Setiap menit, lima orang baru terinfeksi HIV, dan virus yang membunuh orang- orang muda, ditemukan dalam periode produktif. Telah membunuh 25 juta orang sejak tahun 1981 dan sekitar 3,3 juta orang dengan HIV meninggal setiap tahun. 68.000.000 orang bisa mati antara 2000-2020. Afrika telah kehilangan 20% dari tenaga kerja tersebut. 28.000.000 dari yang terinfeksi HIV ditemukan di Afrika, dan 500.000 di Eropa Barat; 300.000 di Eropa Timur, 600.000 di Asia Timur dan Oseania; 2.600.000 di Amerika (sebagian besar Amerika Selatan). B.Penyakit Menular Di Indonesia Berdasarkan SKRT 1986, ditunjukan bahwa sebagian besar kematian penduduk disebabkan oleh penyakit menular. Sebagian besar penyebab kematian bayi oleh karena penyakit menular akut yaitu: ISPA 23,4% ; PD31 19,4% dan Diare 15,6%. Semakin rendahnya angka kematian bayi dan kematian kasar, serta meningkatnya harapan hidup maka akan mendorong terjadinya perubahan dan pola penyakit. Kecuai demam berdarah (DHF), HIV/AIDS dan Tuberkulosis, maka banyak penyakit menular pada anak : difteri, pertusis, tetanus dan tetanus neonatorum, poliomyelitis dan campak juga frambusia dan kusta (lepra) diperkirakan insidennya dapat ditekan menjadi seminimal mungkin atau telah dapat diturunkan dengan cukup memuaskan (Santoso L, 1998). Infeksi Filariasis dan penularannya selalu terdapat di banyak daerah tanpa kegiatan pengawasan yang cukup. Proyek percobaan untuk ELF memperlihatkan hasil yang menjanjikan yang perlu ditingkatkan ke tingkat propinsi, sesuai dengan komitmen untuk target penghapusan global (Mekhong Plus). Infeksi Dengue dan komplikasinya seperti demam berdarah terus meningkat di daerah kota dan pinggir kota dengan meningkatnya angka kesakitan namun menurunnya angka kematian yang menjanjikan. Partisipasi dan jaringan masyarakat
  • 5. diperlukan untuk memulai pengawasan dari penularan dengue (terutama di perkotaan) dan filariasis (terutama di pedesaan). Leptospirosis tetap menjadi hal yang serius meskipun tidak ada laporan yang mengancam. Rabies dan Japanese Encephalitis adalah masalah utama yang memerlukan dukungan dari sistem pemerintahan untuk memperkuat pengawasan dan vaksin pencegahan. Frambesia dan kusta adalah penyakit menular yang dapat diobati, namun dengan penularan utama yang terjadi di daerah yang miskin, terpencil, kurang pelayanannya, diperlukan kesadaran yang ditingkatkan dan dukungan dari pemerintah setempat, dan juga tingkat daerah. Helminthiasis yang sangat umum dan sangat endemis dengan pengaruh kesehatan yang kronik yang dapat secara luas ditingkatkan melalui pemberantasan cacing yang berulang-ulang secara masal, yang harus dikoordinasikan dengan perawatan ELF dimanapun memungkinkan. Cara terbaik untuk menghadang infeksi penyakit adalah menghindarinya, yakni melalui imunisasi atau menjaga kebugaran agar daya tahan tubuh meningkat. Secara umum, ada beberapa jenis penyakit yang paling menular di Indonesia : 1.Tuberkulosis Seperti halnya flu, kuman tuberkulosis (TB) menyebar di udara pada saat penderita batuk, bersin, atau meludah. Secara sosial, penderita TB dikonotasikan sebagai "orang berbahaya" karena penyakitnya menular ke orang lain sehingga dikucilkan dari lingkungannya. 2.Hepatitis Di Indonesia, jenis hepatitis yang banyak dijumpai adalah hepatitis A, B, dan C. Hepatitis A paling ringan dibanding jenis hepatitis lainnya dan saat ini pun sudah ada vaksinnya. Penularan terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses pasien, misalnya makan buah-buahan dan sayur yang tidak dimasak atau minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi. Virus hepatitis B dan C ditularkan melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi, di antaranya transfusi darah, hubungan seks, tato, tindik, dan injeksi. Untuk mencegah penularan, hindari penggunaan bersama alat yang bisa terkontaminasi darah, seperti pisau cukur, sikat gigi, jarum suntik, alat tato atau tindik; lakukan hubungan seks aman, misalnya dengan kondom; serta imunisasi hepatitis B. 3.Malaria
  • 6. Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan parasit plasmodium yang hidup dalam sel darah merah manusia dan ditularkan oleh nyamuk malaria, anopheles. Penyakit parasit ini masih menjadi wabah di sejumlah wilayah di Indonesia. Berbeda dengan nyamuk penyebab demam berdarah, nyamuk penyebar malaria ini berkembang biak di kubangan-kubangan air alami, seperti di sekitar sungai, sawah, tegalan, dan hutan, termasuk di areal-areal bekas genangan banjir. Penyakit ini mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin dan menggigil) serta demam berkepanjangan. 4.Cacar air Hampir setiap orang pernah menderita cacar air saat kecil. Ini karena virus varicella zooster penyebab cacar air termasuk yang paling mudah menular dari orang ke orang. Virus ini juga bisa menyebabkan herpes. Kendati bisa disembuhkan, jangan sepelekan penyakit yang telah ratusan tahun dikenal orang ini karena bisa terjadi komplikasi sejumlah penyakit. Bekas gelembung berisi cairan pun bisa meninggalkan bopeng yang mengganggu penampilan. Penularan cacar air terjadi lewat percikan ludah orang sakit atau melalui cairan yang keluar bila gelembung-gelembung di kulit pecah. Penderita dapat menularkan penyakit ini 24 jam sebelum kelainan di kulit timbul sampai tujuh hari kemudian. Karena sangat mudah menular, penderita harus diisolasi sampai sembuh. 5.Influenza Virus influenza dapat dengan mudah berpindah dari satu orang ke orang lain, seperti halnya kita berpindah dari satu situs ke situs lain. Penularan terjadi karena kontak langsung, seperti bersin dan batuk, atau penularan tak langsung seperti menyentuh gagang pintu yang sudah tercemar virus. Kebanyakan virus flu menyebabkan gejala ringan berupa nyeri otot, batuk, bersih, demam, sakit kepala, lelah, dan hidung tersumbat. Yang harus diwaspadai adalah, virus flu sampai saat ini terus bermutasi dan menyebabkan berbagai penyakit, seperti flu burung (swine flu). C.Rantai Infeksi Yang dimaksud penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan (berpindah dari orang yang satu ke orang yang lain, baik secara langsung maupun melalui perantara). Penyakit menular ini ditandai dengan adanya (hadirnya) agen atau penyebab penyakit yang hidup dan dapat berpindah. Suatu penyakit dapat menular dari orang yang satu kepada yang lain ditentukan oleh 3 faktor tersebut diatas, yakni :
  • 7. a. Agen (penyebab penyakit) b. Host (induk semang) c. Route of transmission (jalannya penularan) Apabila diumpamakan berkembangnya suatu tanaman, dapat diumpamakan sebagai biji (agen), tanah (host) dan iklim (route of transmission). a.Agen-Agen Infeksi (Penyebab Infeksi) Makhluk hidup sebagai pemegang peranan penting didalam epidemiologi yang merupakan penyebab penyakit dapat dikelompokkan menjadi : 1)Golongan virus, misalnya influenza, trachoma, cacar dan sebagainya. 2)Golongan riketsia, misalnya typhus. 3)Golongan bakteri, misalnya disentri. 4)Golongan protozoa, misalnya malaria, filaria, schistosoma dan sebagainya. 5)Golongan jamur, yakni bermacam-macam panu, kurap dan sebagainya. 6)Golongan cacing, yakni bermacam-macam cacing perut seperti ascaris (cacing gelang), cacing kremi, cacing pita, cacing tambang dan sebagainya. Agar supaya agen atau penyebab penyakit menular ini tetap hidup (survive) maka perlu persyaratan-persyaratan sebagai berikut : a)Berkembang biak b)Bergerak atau berpindah dari induk semang c)Mencapai induk semang baru d)Menginfeksi induk semang baru tersebut. Kemampuan agen penyakit ini untuk tetap hidup pada lingkungan manusia adalah suatu faktor penting didalam epidemiologi infeksi. Setiap bibit penyakit (penyebab penyakit) mempunyai habitat sendiri-sendiri sehingga ia dapat tetap hidup. Dari sini timbul istilah reservoar yang diartikan sebagai berikut; habitat dimana bibit penyakit tersebut hidup dan berkembang, survival dimana bibit penyakit tersebut sangat tergantung pada habitat sehingga ia dapat tetap hidup. Reservoar tersebut dapat berupa manusia, binatang atau benda-benda mati. Reservoar didalam Manusia, Penyakit-penyakit yang mempunyai reservoar didalam tubuh manusia antara lain campak (measles), cacar air (small pox), typhus (typhoid), miningitis, gonoirhoea dan syphilis. Manusia sebagai reservoar dapat menjadi kasus yang aktif dan carrier.
  • 8. Carrier adalah orang yang mempunyai bibit penyakit didalam tubuhnya tanpa menunjukkan adanya gejala penyakit tetapi orang tersebut dapat menularkan penyakitnya kepada orang lain. Convalescant carriers adalah orang yang masih mengandung bibit penyakit setelah sembuh dari suatu penyakit. Carriers adalah sangat penting dalam epidemiologi penyakit-penyakit polio, typhoid, meningococal meningitis dan amoebiasis. Hal ini disebabkan karena : 1)Jumlah (banyaknya carriers jauh lebih banyak daripada orang yang sakitnya sendiri). 2)Carriers maupun orang yang ditulari sama sekali tidak tahu bahwa mereka menderita / kena penyakit. 3)Carriers tidak menurunkan kesehatannya karena masih dapat melakukan pekerjaan sehari-hari. 4)Carriers mungkin sebagai sumber infeksi untuk jangka waktu yang relatif lama. Reservoar pada Binatang, Penyakit-penyakit yang mempunyai reservoar pada binatang pada umumnya adalah penyakit zoonosis. Zoonosis adalah penyakit pada binatang vertebrata yang dapat menular pada manusia. Penularan penyakit- penyakit pada binatang ini melalui berbagai cara, yakni : a.Orang makan daging binatang yang menderita penyakit, misalnya cacing pita. b.Melalui gigitan binatang sebagai vektornya, misalnya pes melalui pinjal tikus, malaria, filariasis, demam berdarah melalui gigitan nyamuk. c.Binatang penderita penyakit langsung menggigit orang misalnya rabies. Benda-Benda Mati sebagai Reservoar, Penyakit-penyakit yang mempunyai reservoar pada benda-benda mati pada dasarnya adalah saprofit hidup dalam tanah. Pada umumnya bibit penyakit ini berkembang biak pada lingkungan yang cocok untuknya. Oleh karena itu bila terjadi perubahan temperatur atau kelembaban dari kondisi dimana ia dapat hidup maka ia berkembang biak dan siap infektif. Contoh clostridium tetani penyebab tetanus, C. botulinum penyebab keracunan makanan dan sebagainya. Sumber Infeksi dan Penyebaran Penyakit. Yang dimaksud sumber infeksi adalah semua benda termasuk orang atau binatang yang dapat melewatkan / menyebabkan penyakit pada orang. Sumber penyakit ini mencakup juga reservoir seperti telah dijelaskan sebelumnya. b.Macam-Macam Penularan (Mode of Transmission)
  • 9. Mode penularan adalah suatu mekanisme dimana agen / penyebab penyakit tersebut ditularkan dari orang ke orang lain atau dari reservoar kepada induk semang baru. Penularan ini melalui berbagai cara antara lain : 1.Kontak (Contact) Kontak disini dapat terjadi kontak langsung maupun kontak tidak langsung melalui benda-benda yang terkontaminasi. Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui kontak langsung ini pada umumnya terjadi pada masyarakat yang hidup berjubel. Oleh karena itu lebih cenderung terjadi di kota daripada di desa yang penduduknya masih jarang. 2.Inhalasi (Inhalation) Yaitu penularan melalui udara / pernapasan. Oleh karena itu ventilasi rumah yang kurang, berjejalan (over crowding) dan tempat-tempat umum adalah faktor yang sangat penting didalam epidemiologi penyakit ini. Penyakit yang ditularkan melalui udara ini sering disebut air borne infection (penyakit yang ditularkan melalui udara). 3.Infeksi Penularan melalui tangan, makanan dan minuman. 4.Penetrasi pada Kulit Hal ini dapat langsung oleh organisme itu sendiri. Penetrasi pada kulit misalnya cacing tambang, melalui gigitan vektor misalnya malaria atau melalui luka, misalnya tetanus. 5.Infeksi Melalui Plasenta Yakni infeksi yang diperoleh melalui plasenta dari ibu penderita penyakit pada waktu mengandung, misalnya syphilis dan toxoplasmosis. c.Faktor Induk Semang (Host) Terjadinya suatu penyakit (infeksi) pada seseorang ditentukan pula oleh faktor-faktor yang ada pada induk semang itu sendiri. Dengan perkataan lain penyakit-penyakit dapat terjadi pada seseorang tergantung / ditentukan oleh kekebalan / resistensi orang yang bersangkutan. Tiga Kelompok utama penyakit menular 1)Penyakit yang sangat berbahaya karena angka kematian sangat tinggi 2)Penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan kematian dan cacat, walaupun akibatnya lebih ringan dari yang pertama
  • 10. 3)Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapi dapat mewabah yang menimbulkan kerugian materi. Tiga Sifat Utama Aspek Penularan Penyakit Dari Orang Ke Orang 1)Waktu Generasi (Generation Time) Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai masa kemampuan maksimal pejamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit. Hal ini sangat penting dalam mempelajari proses penularan. Perbedaan masa tunas ditentukan oleh masuknya unsur penyebab sampai timbulnya gejala penyakit sehingga tidak dapat ditentukan pada penyakit dengan gejala yang terselubung, sedangkan waktu generasi untuk waktu masuknya unsur penyebab penyakit hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebut untuk menularkan kepada pejamu lain walau tanpa gejala klinik / terselubung. 2)Kekebalan Kelompok (Herd Immunity) Kekebalan kelompok adalah kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu terhadap serangan/penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu didasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota kelompok tersebut. Herd immunity merupakan factor utama dalam poses kejadian wabah di masyarakat serta kelangsungan penyakit pada suatu kelompok penyakit tertentu. Wabah terjadi karena 2 keadaan a.Keadaan kekebalan populasi yakni suatu wabah besar dapat terjadi jika agent penyakit infeksi masuk ke dalam suatu populasi yang tidak pernah terpapar oleh agen tersebut / kemasukan suatu agen penyakit menular yang sudah lama absent dalam populasi tersebut. b.Bila populasi tertutup seperti asrama, barak dimana keadaan sangat tertutup dan mudah terjadi kontak langsung masuknya sejumlah orang- orang yang peka terhadap penyakit tertentu dalam populasi tersebut. 3)Angka Serangan (Attack Rate) Adalah sejumlah kasus yang berkembang atau muncul dalam satu satuan waktu tertentu dikalangan anggota kelompok yang mengalami kontak serta memiliki resiko / kerentanan terhadap penyakit tersebut. Angka serangan ini bertunjuan untuk menganalisis tingkat penularan dan tingkat keterancaman dalam keluarga, dimana tata cara dan konsep keluarga, system hubungan keluarga dengan masyarakat serta hubungan individu dalam kehidupan sehari-
  • 11. hari pada kelompok populasi tertentu merupakan unit Epidemiologi tempat penularan penyakit berlangsung. Manisfestasi Klinik Secara Umum 1.Spektrum penyakit menular Pada proses penyakit menular secara umum dijumpai berbagai manifestasi klinik, mulai dari gejala klinik yang tidak tampak sampai keadaan yang berat disertai komplikasi dan berakhir cacat / meninggal dunia. Akhir dari proses penyakit adalah sembuh, cacat atau meninggal 2.Infeksi terselubung (tanpa gejala klinis) Adalah keadaan suatu penyakit yang tidak menampakan secara jelas dan nyata dalam bentuk gejala klinis yang jelas sehingga tidak dapat di diagnosa tanpa cara tertentu seperti tes tuberkolin, kultur tenggorokan, pemeriksaan antibody dalam tubuh dan lain-lain. Gambar Penyebaran Karakteristik Manistestasi Klinik, Dari 3 jenis penyakit menular 1)Lebih banyak dengan tanpa gejala klinik (terselubung) contoh: tubekulosis, poliomyelitis, hepatitis A 2)Lebih banyak dengan gejala klinik jelas contoh: measles, chiceplax 3)Penyakit yang umumnya berakhir dengan kematian contoh: rabies D.Pencegahan Secara umum, pencegahan penyakit menular dapat dilakukan melalui langkah- langkah: a.Eliminasi Reservoir (Sumber Penyakit) Eliminasi reservoir manusia sebagai sumber penyebaran penyakit dapat dilakukan dengan : 1)Mengisolasi penderita (pasien), yaitu menempatkan pasien di tempat yang khusus untuk mengurangi kontak dengan orang lain. 2)Karantina adalah membatasi ruang gerak penderita dan menempatkannya bersama-sama penderita lain yang sejenis pada tempat yang khusus didesain untuk itu. Biasanya dalam waktu yang lama, misalnya karantina untuk penderita kusta. 3)Memutus Mata Rantai Penularan
  • 12. Meningkatkan sanitasi lingkungan dan higiene perorangan adalah merupakan usaha yang penting untuk memutus hubungan atau mata rantai penularan penyakit menular. 4)Melindungi Orang-Orang (Kelompok) yang Rentan Bayi dan anak balita adalah merupakan kelompok usia yang rentan terhadap penyakit menular. Kelompok usia yang rentan ini perlu lindungan khusus (specific protection) dengan imunisasi baik imunisasi aktif maupun pasif. Obat- obat profilaksis tertentu juga dapat mencegah penyakit malaria, meningitis dan disentri baksilus. Pada anak usia muda, gizi yang kurang akan menyebabkan kerentanan pada anak tersebut. Oleh sebab itu, meningkatkan gizi anak adalah juga merupakan usaha pencegahan penyakit infeksi pada anak. Pengertian pencegahan secara umum adalah mengambil tindakan terlebih dahulu sebelum kejadian. Dalam mengambil langkah-langkah untuk pencegahan, haruslah didasarkan pada data / keterangan yang bersumber dari hasil analisis epidemiologi atau hasil pengamatan. Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan penyakit secara umum yakni : 1.Pencegahan primer Sasaran pencegahan tingkat pertama dapat ditujukan pada factor peyebab, lingkungan serta factor penjamu. a.Sasaran yang ditujukan pada factor penyebab yang bertujuan untuk mengurangi penyebab atau menurunkan pengaruh penyebab serendah mungkin dengan usaha antara lain : desinfeksi, pasteurisasi, yang bertujun untuk menghilangkan mikro- organisme penyebab penyakit, penyemprotan/insektisida dalam rangka menurunkan dan menghilangkan sumber penularan maupun memutuskan rantai penularan, di samping karantina dan isolasi yang juga dalam rangka memutuskan rantai penularan. Selain itu usaha untuk mengurangi/menghilangkan sumber penularan dapat dilakukan melalui pengobatan penderita serta pemusnahan sumber yang ada (biasanya pada binatang yang menderita), serta mengurangi/menghindari perilaku yang dapat meningkatkan resiko perorangan dan masyarakat. b.Mengatasi / modifikasi lingkungan melalui perbaikan lingkungan fisik seperti peningkatan air bersih, sanitasi lingkungan dan perumahan serta bentuk pemukiman lainnya, perbaikan dan peningkatan lingkungan biologis seperti pemberantasan serangga dan binatang pengerat, serta peningkatan lingkungan social seperti kepadatan rumah tangga, ubungan antar individu dan kehidupan social masyarakat.
  • 13. c.Meningkatkan daya tahan penjamu yang meliputi perbaikan status gizi, status kesehatan umum dan kualitas hidup penduduk, pemberian imunisasi serta berbagai bentuk pencegahan khusus lainnya, peningkatan status psikologis, persiapan perkawinan serta usaha menghindari pengaruh factor keturunan, dan peningkatan ketahanan fisik melalui peningkatan kualitas gizi, serta olah raga kesehatan. 2.Pencegahan sekunder Sasaran pencegahan ini terutama ditujukan pada mereka yang menderita atau dianggap mendrita(suspek) atau yang terancam akan menderita(masa tunas). Adapun tujuan usaha pencegahan tingkat kedua ini yang meliputi diagnosis dini dan pengobatan yang tepat agar dapat dicegah meluasnya penyakit atau untuk mencegah timbulnya wabah, serta untuk segera mencegah terjadinya akibat samping atau komplikasi. a.Pencarian penderita secara dini dan aktif mlalui peninkatan usaha surveillans penyakit tertentu, pemeriksaan berkala serta pmeriksaan kelompok tertentu ( calon pegawai, ABRI, mahasiswa dan lain sebagainya ), penyaringan ( screenin) untuk pnyakit tertentu secara umum dalam masyarakat, serta pengobatan dan perawatan yang efektif. b.Pemberian chemoprophylaxis yang terutama bagi mereka yang dicurigai berda pada proses prepatogenesis dan pathogenesis penyakit tertentu. 3.Pencegahan tersier Sasaran pencegahan tingkat ke tiga adalah penderita penyakit tetentu dengan tujuan mencegah jangan sampai mengalami cacat atau kelainan permanen, mencegah bertambah parahnya suatu penyakit atau mncegah kematian akibat penaykit tersebut. Berbagi usaha dalam mencegah proses penyakit lebih lanjut seperti pada penderita diabetes mellitus, penderita tuberculosis paru yang berat, penderita penyakit measles agar jangan terjadi komplikasi dan lain sebagainya. Pada tingkat ini juga dilakukan usaha rehabilitasi untuk mencegah terjadinya akibat samping dari penyembuhan suatu penyakit tertentu. Rehabilitasi adalah usaha pengembalian fungsi fisik, psikologis dan social seoptimal mungkin yng meliputi rehabilitasi fisik atau medis, rehabilitasi mental/psikologis serta rehbilitasi social. E.Peran Perawat Dewasa ini walaupun isolasi penderita beberapa penyakit menular tentu masih dilakukan demikian pula berbagai usaha membebas hamakan benda atau alat, akan tetapi dalam usaha penanggulangan penyakit menular pada umumnya lebih diarahkan pada kemungkinan penyebaran organisme penyebab dalam masyarakat. Penderita tanpa
  • 14. gejala klinik memegang perana penting karena mereka merupakan sumber utama penyebaran penyakit menular tertentu di masyarakat (Noor N, 2006). Dengan adanya perbedaan manifestasi klinis pada berbagai jenis penyakit menular maka tidak semua penderita atau kejadian penyakit menular dalam masyarakat dapat tercatat dengan baik oleh petugas kesehatan (perawat). Pada umumnya penyakit dengan manifestasi penyakit yang berat yang akan tercatat sebagai penderita rawat inap di rumah sakit. Sedangkan penderita dengan gejala klinik ringan atau sedang, mungkin sebagian besar akan pergi ke pusat pelayanan kesehatan atau kedokter untuk berobat sehingga dapat tercatat pada lapora kejadian penyakit. Sedangkan penyakit tanpa gejala klinik umumnya tidak tercatat dan tidak di laporkan. Oleh sebab itu, pada penyakit tertentu akan terjadi pelaporan peristiwa kejadian infeksi lebih rendah dari sebenarnya, sedangkan untuk penyakit yang manifestasi klinik berat, akan menghasilkan angka kematian (CFR) lebih tinggi dari yang sebenarnya. Dengan demikian, maka analisis penyakit menular dalam masyarakat harus ditetapkan pula kriteria diagnosa yang digunakan (Noor N, 2006). Sebagai seorang perawat komunitas dalam hal ini, peran dan tugas sebagai perawat komunitas tetap kita laksanakan yakni: 1.Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan oleh perawat dengan mempertahan keadaan kebutuhan dasar manusiayang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnose keperawatan agar bias direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Asuhan keperawatan yang diberikan dari hal yang sederhana sampai kompleks. 2.Peran sebagi advokad Peran ini dilakukan perawat dalam meembantu klien, keluarga dalam mnginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindkan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian. 3.Peran sebagai educator
  • 15. Peran ini dilakukan dengan membantu pasien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan , sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setalah dilakukan pendidikan kesehatan. 4.Peran sebagai coordinator Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorgaisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberi pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien 5.Peran sebagai kolaborator Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari: dokter, fisioterrfis dan lainnya dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya. 6.Peran sebagai kosultan Sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan peayanan keperawatan yang diberikan. 7.Peran sebagai pembaharu Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan. BAB III PENUTUP A.Kesimpulan Dalam medis, penyakit menular atau penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan). Penyakit menular merupakan penyakit yang ikut bertanggung jawab terhadap tingginya angka kematian di dunia. Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan mikroorganisme, baik bakteri, virus, maupun jamur, yang bisa ditularkan dari satu orang penderita kepada orang sehat hingga menyebabkan sakit seperti sumber penularan. Cara terbaik untuk menghadang infeksi penyakit adalah menghindarinya, yakni melalui imunisasi atau menjaga kebugaran agar daya tahan tubuh meningkat. Dalam
  • 16. mengambil langkah-langkah untuk pencegahan, haruslah didasarkan pada data / keterangan yang bersumber dari hasil analisis epidemiologi atau hasil pengamatan. Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan penyakit secara umum yakni Pencegahan primer, pencegahan sekunder, pencegahan tersier DAFTAR PUSTAKA Bustman N. (2006) Pengantar epidemiologi. Jakarta : Rineka Cipta Noor N. (2006). Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: Rineka Cipta Santoso L. (2010) ikhtisar penyakit tropik. FKM UNDIP Safaat M. (2010). Kapita selekta epidemiologi penyakit menular. http://www.asterpix.com http://www.who.int/. (2010). program pencegahan, pemberantasan dan pengawasan terhadap penyakit menular.