SlideShare a Scribd company logo
Usaha Mempertahankan 
Kemerdekaan
Peristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi 
Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Pemberontakan APRA di Jawa Barat 
• KNIL membentuk gerakan Angkatan Perang Ratu 
Adil 
• Gerakan ini dipimpin oleh Westerling 
• Pada tanggal 23 Januari 1950, APRA melakukan 
pemberontakan di Bandung dengan menduduki 
Markas Divisi Siliwangi 
• Dalang dari gerakan APRA adalah Sultan Hamid II 
• APRA juga berencana menangkap dan 
membunuh beberapa menteri. 
• Sultan Hamid II berhasil ditangkap dan Westerling 
berhasil melarikan diri
Pemberontakan Andi Azis 
• Merupakan mantan Letnan Ajudan Presiden 
Tjokorde Gede Sukawati 
• Terjadi di Sulawesi Selatan 
• Latar belakang  penolakan Andi Azis 
terhadap kedatangan pasukan APRIS ke Sulsel 
• Pasukan Andi Azis melakukan penyerangan ke 
markas-markas TNI di Makasar
Gerakan Republik Maluku Selatan 
• Terjadi di Maluku Selatan 
• Dilakukan oleh mantan Jaksa Agung Negara 
Indonesia Timur Dr. Christian Robert Soumokil 
• Soumokil tidak setuju terbentuknya Negara 
Kesatuan Republik Indonesia 
• Tidak setuju dengan penggabungan daerah-daerah 
Indonesia Timur ke Dalam wilayah RI 
• Dalam menyelesaikan RMS pemerintah 
menempuh jalan damai namun gagal dan 
pemerintah melancarkan ekspedisi militer
Dr. Christian Robert Soumokil
Pemberontakan PRRI/PERMESTA 
• Pemberontakan yg terjadi di indonesia karena 
adanya rasa tidak puas dan tidak percaya 
kepada pemerintah pusat 
• Pendirian organisasi untuk melawan hukum 
• Antaralain mendirikan: Dewan Banteng di 
Sumatera Barat, Dewan Manguni di Sulawesi 
Utara, Dewan Gajah dari Sumatera Utara, 
Dewan Garuda dari Sumatera Selatan
Pemberontakan PRRI/PERMESTA 
• Tanggal 10 Februari 1958 ketua Dewan Banteng 
Letnan Kolonel Achmad Husein mengeluarkan 
ultimatum agar kabinet Djuanda mengundurkan 
diri 
• Letnan Kolonel Achmad Husein mendirikan 
Republik Revolusioner Republik Indonesia 
dengan Syafruddin Prawiranegara 
• Di Sulawesi Utara Letnan Kolonel D.J Somba 
membuat Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)
Konferensi Asia Afrika 
• Konferensi Kolombo (Pancanegara I) 
• Konferensi Bogor (Pancanegara II) 
• Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 
tanggal 18 – 24 April 1955 
• Dihadiri oleh 29 negara
Dasa Sila Bandung 
• Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan 
serta asas-asas yang termuat didalam 
piagam PBB (Perserikatan Bangsa -Bangsa). 
• Menghormati kedaulatan dan keutuhan kawasan 
semua bangsa. 
• Mengakui persamaan semua suku bangsa dan 
persamaan semua bangsa, besar maupun kecil. 
• Tidak melakukan campur tangan atau intervensi 
dalam persoalan dalam negeri negara lain. 
• Menghormati hak setiap bangsa untuk 
mempertahankan diri sendiri maupun secara 
kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB.
Dasa Sila Bandung 
• Dua perkara: 
 Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan 
kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah 
satu negara-negara besar, 
 Tidak melakukan campur tangan terhadap negara lain. 
• Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun 
penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau 
kemerdekaan politik suatu negara. 
• Menyelesaikan segala pertikaian antarabangsa dengan cara 
damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau 
penyelesaian masalah hukum , ataupun lain-lain cara damai, 
menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai 
dengan Piagam PBB. 
• Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama. 
• Menghormati hukum dan kewajiban – kewajiban antarabangsa
Kehidupan Politik dan Pemerintahan, PEMILU 1, 
Penyusunan UUD, dan Dekrit Presiden
Kehidupan Politik dan Pemerintahan 
• Dalam UUDS 1950 diterapkan Demokrasi 
Liberal (demokrasi bebas) 
• Sistem pemerintahan Parlementer 
• Partai pemerintah  partai yang mempunyai 
wakil di pemerintahan 
• Partai Oposisi  partai yang tidak memiliki 
wakil di pemerintahan. Biasanya mencari-cari 
kesalahan pemerintah 
• Sering terjadi pergantian kabinet
Kabinet Natsir 
• memerintah antara tanggal 6 September 1950 – 20 
Maret 1951 
• kabinet Natsir yang merupakan kabinet koalisi yang 
dipimpin oleh Masyumi dan PNI 
• Pada masa kabinet ini, terjadi pemberontakan hampir 
di seluruh wilayah Indonesia, masalah dalam 
keamanan negeri, seperti gerakan DI/TII, Gerakan Andi 
Azis, Gerakan APRA, Gerakan RMS. 
• Perundingan masalah Irian Barat juga mulai dirintis, 
tetapi mengalami jalan buntu. Pada tanggal 22 Januari 
1951, parlemen menyampaikan mosi tidak percaya dan 
mendapat kemenangan sehingga pada tanggal 21 
Maret 1951, Perdana Menteri Natsir mengembalikan 
mandatnya kepada Presiden
Kabinet Natsir 
Program pokoknya: 
• Menggiatkan usaha keamanan dan 
ketenteraman 
• Konsolidasi dan menyempurnakan 
pemerintahan 
• Menyempurnakan organisasi angkatan perang 
• Mengembangkan dan memperkuat ekonomi 
kerakyatan 
• Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian 
Barat
Kabinet Sukiman, Kabinet Wilopo 
• Merupakan sebuah kabinet koalisi 
• Kabinet sukiman terbentuk pada tanggal 26 
April 1951 dan jatuh pada Februari 1952 
karena serangan dari kelompoknya sendiri 
akibat kebijakan politik yang condong ke Barat 
• Kabinet Wilopo adalah kabinet koalisi antara 
PNI dan Masyumi
Kabinet-kabinet 
• Kabinet Natsir 
• Kabinet Sukiman, 
• Kabinet Wilopo 
• Kabinet Ali Sastroamijoyo 
• Kabinet Burhanuddin Harahap 
• Kabinet Ali Sastroamijoyo II 
• Kabinet Djuanda
Pemilihan Umum 1 
• Pemilu pertama dilangsungkan pada tahun 1955 dan 
bertujuan untuk memilih anggota-anggota DPR dan 
Konstituante 
• dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali 
Sastroamidjojo 
• Sesuai tujuannya, Pemilu 1955 ini dibagi menjadi dua tahap, 
yaitu: 
• Tahap pertama adalah Pemilu untuk memilih anggota DPR. 
Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955, 
dan diikuti oleh 29 partai politik dan individu, 
• Tahap kedua adalah Pemilu untuk memilih anggota 
Konstituante. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 15 
Desember 1955. 
• Lima besar dalam Pemilu ini adalah Partai Nasional Indonesia, 
Masyumi, Nahdlatul Ulama, Partai Komunis Indonesia, dan 
Partai Syarikat Islam Indonesia
Dewan Konstituante 
• Konstituante adalah lembaga negara 
Indonesia yang ditugaskan untuk membentuk 
Undang-Undang Dasar atau konstitusi baru 
untuk menggantikan UUDS 1950
Isi Konsepsi Soekarno 
• Sistem demokrasi parlementer model Barat tidak 
sesuai dengan kepribadian bangsa sehingga harus 
di ganti dengan sistem demokrasi terpimpin 
• Dibentuk kabinet Gotong Royong yang 
beranggotakan semua partai termasuk PKI dan 
golongan fungsional (Golongan Karya) 
• Pembentukan Dewan Nasional sebagai penasihat 
kabinet 
Konsepsi Presiden ini ditolak karena perubahan 
tersebut ada pada Dewan Konstituante
Isi Konsepsi Soekarno 
• Kembali ke sistem presidensial berdasarkan 
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 
• Dekrit mendapat dukungan dari kepolisian 
dan tentara 
• Dekrit di tentang oleh sebagian pimpinan 
partai politik 
• Dekrit Presiden 1959 dilatarbelakangi oleh 
kegagalan Badan Konstituante untuk 
menetapkan UUD baru sebagai pengganti 
UUDS 1950
Isi Dekrit Presiden 1959 
• Pembubaran Konstituante 
• Pemberlakuan kembali UUD '45 dan tidak 
berlakunya UUDS 1950 
• Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu 
yang sesingkat-singkatnya
Suasana Dekrit Presiden
Demokrasi Terpimpin 
• Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem 
demokrasi dimana seluruh keputusan serta 
pemikiran berpusat pada pemimpin negara 
• Konsep sistem Demokrasi Terpimpin pertama kali 
diumumkan oleh Presiden Soekarno dalam 
pembukaan sidang konstituante pada tanggal 10 
November 1956 
• Pada masa Demokrasi Terpimpin, presiden 
Soekarno mengembangkan ajaran Nasakom. 
• Nasakom adalah singkatan Nasionalis, Agama 
dan Komunis
Politik Luar Negeri 
• Politik Luar Negeri indonesia adalah Bebas Aktif 
• Bebas, dalam pengertian bahwa Indonesia tidak 
memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada 
dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa 
sebagaimana dicerminkan dalam Pancasila. 
• Aktif, berarti bahwa di dalam menjalankan 
kebijaksanaan luar negerinya, Indonesia tidak 
bersifat pasif-reaktif atas kejadiankejadian 
internasionalnya, melainkan bersifat aktif.
Gerakan Non-Blok 
• suatu organisasi internasional yang terdiri dari 
lebih dari 100 negara-negara yang tidak 
menganggap dirinya beraliansi dengan atau 
terhadap blok kekuatan besar apapun
Gerakan Non-Blok 
• Tujuan tercantum dalam Deklarasi Havana 
tahun 1979, adalah untuk menjamin 
"kemerdekaan, kedaulatan, integritas 
teritorial, dan keamanan dari negara-negara 
nonblok" dalam perjuangan mereka 
menentang imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, 
apartheid, zionisme, rasisme dan 
segala bentuk agresi militer, pendudukan, 
dominasi, interferensi atau hegemoni dan 
menentang segala bentuk blok politik
Konfrontasi dengan Malaysia 
• Perang ini berawal dari keinginan Federasi 
Malaya lebih dikenali sebagai Persekutuan 
Tanah Melayu pada tahun 1961 untuk 
menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak 
kedalam Federasi Malaysia yang tidak sesuai 
dengan Persetujuan Manila oleh
Konfrontasi dengan Malaysia 
• karena itu keinginan tersebut ditentang oleh 
Presiden Soekarno yang menganggap 
pembentukan Federasi Malaysia yang 
sekarang dikenal sebagai Malaysia sebagai 
"boneka Inggris" merupakan kolonialisme dan 
imperialisme dalam bentuk baru serta 
dukungan terhadap berbagai gangguan 
keamanan dalam negeri dan pemberontakan 
di Indonesia
Indonesia Keluar dari PBB 
• Sebab  masuknya Malaysia ke dalam 
Anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB 
• Politik Indonesia lebih mengarah kepada 
politik Barat 
• Presiden Soekarno menyatakan Indonesia 
keluar dari PBB sejak 7 Januari 1965 
• Peristiwa keluarnya Indonesia dari PBB 
merupakan puncak keterkucilan Indonesia dari 
pergaulan intemasional

More Related Content

What's hot

Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi TerpimpinDemokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Yeni Dyana
 
Persebaran fauna di dunia
Persebaran fauna di duniaPersebaran fauna di dunia
Persebaran fauna di dunia
Pramesti Widya Utami
 
APRA smanike kelas XII MIA 4
APRA smanike kelas XII MIA 4APRA smanike kelas XII MIA 4
APRA smanike kelas XII MIA 4
niningindrios_29
 
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotaPpt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
jopiwildani
 
Apa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementerApa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementer
Ratri nia
 
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora  dan fauna di dunia & indonesiaPersebaran flora  dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesiaChan Maro
 
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSIGEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
Aulia Safitri
 
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Ulul Azmi Lomuber Rezqi
 
Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan Area Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan Area
Dicky Armansyah
 
Pemberontakan rms
Pemberontakan rmsPemberontakan rms
Pemberontakan rms
Dilma Alfida Alfida
 
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpin
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpinPpt ekonomi masa demokrasi terpimpin
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpin
University Of Tarbiyah
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
Muhammad Faisal Rauf
 
Pemberontakan Andi azis di Makassar
Pemberontakan Andi azis di Makassar Pemberontakan Andi azis di Makassar
Pemberontakan Andi azis di Makassar
ttanitaaprilia
 
LETAK GEOMORFOLOGIS TERHADAP POTENSI FISIK WILAYAH INDONESIA
LETAK GEOMORFOLOGIS TERHADAP POTENSI FISIK WILAYAH INDONESIALETAK GEOMORFOLOGIS TERHADAP POTENSI FISIK WILAYAH INDONESIA
LETAK GEOMORFOLOGIS TERHADAP POTENSI FISIK WILAYAH INDONESIA
Nesha Mutiara
 
Akar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesiaAkar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesia
TriDiana4
 
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
Zulfira Farah Nubua
 
Demokrasi terpimpin
Demokrasi terpimpinDemokrasi terpimpin
Demokrasi terpimpin
Joshua Adiguna Prastowo
 
Ppt geo kelas xi bab 6
Ppt geo kelas xi bab 6Ppt geo kelas xi bab 6
Ppt geo kelas xi bab 6
Mas Mun
 
Modernisasi sebagai Dampak Perubahan Sosial
Modernisasi sebagai Dampak Perubahan SosialModernisasi sebagai Dampak Perubahan Sosial
Modernisasi sebagai Dampak Perubahan SosialUlul Azmi Lomuber Rezqi
 

What's hot (20)

Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi TerpimpinDemokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
 
Persebaran fauna di dunia
Persebaran fauna di duniaPersebaran fauna di dunia
Persebaran fauna di dunia
 
APRA smanike kelas XII MIA 4
APRA smanike kelas XII MIA 4APRA smanike kelas XII MIA 4
APRA smanike kelas XII MIA 4
 
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotaPpt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
 
Apa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementerApa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementer
 
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora  dan fauna di dunia & indonesiaPersebaran flora  dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
 
Sistem Demokrasi Parlementer
Sistem Demokrasi ParlementerSistem Demokrasi Parlementer
Sistem Demokrasi Parlementer
 
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSIGEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
 
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
 
Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan Area Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan Area
 
Pemberontakan rms
Pemberontakan rmsPemberontakan rms
Pemberontakan rms
 
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpin
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpinPpt ekonomi masa demokrasi terpimpin
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpin
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Pemberontakan Andi azis di Makassar
Pemberontakan Andi azis di Makassar Pemberontakan Andi azis di Makassar
Pemberontakan Andi azis di Makassar
 
LETAK GEOMORFOLOGIS TERHADAP POTENSI FISIK WILAYAH INDONESIA
LETAK GEOMORFOLOGIS TERHADAP POTENSI FISIK WILAYAH INDONESIALETAK GEOMORFOLOGIS TERHADAP POTENSI FISIK WILAYAH INDONESIA
LETAK GEOMORFOLOGIS TERHADAP POTENSI FISIK WILAYAH INDONESIA
 
Akar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesiaAkar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesia
 
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
 
Demokrasi terpimpin
Demokrasi terpimpinDemokrasi terpimpin
Demokrasi terpimpin
 
Ppt geo kelas xi bab 6
Ppt geo kelas xi bab 6Ppt geo kelas xi bab 6
Ppt geo kelas xi bab 6
 
Modernisasi sebagai Dampak Perubahan Sosial
Modernisasi sebagai Dampak Perubahan SosialModernisasi sebagai Dampak Perubahan Sosial
Modernisasi sebagai Dampak Perubahan Sosial
 

Similar to Peristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan

Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptxKehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Jack132330
 
Demokrasi parle-WPS Office.pptx
Demokrasi parle-WPS Office.pptxDemokrasi parle-WPS Office.pptx
Demokrasi parle-WPS Office.pptx
HermanHerman823980
 
PPT 12A Kelompok 1.pdf
PPT 12A Kelompok 1.pdfPPT 12A Kelompok 1.pdf
PPT 12A Kelompok 1.pdf
Chaerulrh
 
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Mimosa Lambert
 
Demokrasi liberal sampai reformasi
Demokrasi liberal sampai reformasiDemokrasi liberal sampai reformasi
Demokrasi liberal sampai reformasi
R . Adhi Indra Kurnia
 
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriMater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriYudha Kirito
 
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanPeristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Zahra Rizky Fadilah
 
Bab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptxBab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptx
Morris332085
 
Merah Muda dan Putih Estetik Buku Kliping Tugas Kelompok Presentasi_20231109_...
Merah Muda dan Putih Estetik Buku Kliping Tugas Kelompok Presentasi_20231109_...Merah Muda dan Putih Estetik Buku Kliping Tugas Kelompok Presentasi_20231109_...
Merah Muda dan Putih Estetik Buku Kliping Tugas Kelompok Presentasi_20231109_...
fatimahazzahrah62
 
Demokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di IndonesiaDemokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di Indonesia
Sekolah Swasta di Jakarta
 
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaBab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaSuliantika Riani
 
penerapan pancasila dari masa ke masa.pptx
penerapan pancasila dari masa ke masa.pptxpenerapan pancasila dari masa ke masa.pptx
penerapan pancasila dari masa ke masa.pptx
MeigoAnugraJaya1
 
Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945
Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945
Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945Pedroped Pedroro
 
DEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptx
DEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptxDEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptx
DEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptx
ShintaPutri46
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
Isaka Yoga
 
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptxPowerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
NandaBas
 
ppt sejarah indo ukbm 4.pdf
ppt sejarah indo ukbm 4.pdfppt sejarah indo ukbm 4.pdf
ppt sejarah indo ukbm 4.pdf
ssuser9d992b
 
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatanPolitik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
indakristya
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
FemiNofita
 

Similar to Peristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan (20)

Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptxKehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
 
Demokrasi parle-WPS Office.pptx
Demokrasi parle-WPS Office.pptxDemokrasi parle-WPS Office.pptx
Demokrasi parle-WPS Office.pptx
 
Demokrasi liberal
Demokrasi liberalDemokrasi liberal
Demokrasi liberal
 
PPT 12A Kelompok 1.pdf
PPT 12A Kelompok 1.pdfPPT 12A Kelompok 1.pdf
PPT 12A Kelompok 1.pdf
 
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
 
Demokrasi liberal sampai reformasi
Demokrasi liberal sampai reformasiDemokrasi liberal sampai reformasi
Demokrasi liberal sampai reformasi
 
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriMater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
 
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanPeristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
 
Bab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptxBab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptx
 
Merah Muda dan Putih Estetik Buku Kliping Tugas Kelompok Presentasi_20231109_...
Merah Muda dan Putih Estetik Buku Kliping Tugas Kelompok Presentasi_20231109_...Merah Muda dan Putih Estetik Buku Kliping Tugas Kelompok Presentasi_20231109_...
Merah Muda dan Putih Estetik Buku Kliping Tugas Kelompok Presentasi_20231109_...
 
Demokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di IndonesiaDemokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di Indonesia
 
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaBab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
penerapan pancasila dari masa ke masa.pptx
penerapan pancasila dari masa ke masa.pptxpenerapan pancasila dari masa ke masa.pptx
penerapan pancasila dari masa ke masa.pptx
 
Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945
Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945
Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945
 
DEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptx
DEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptxDEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptx
DEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptx
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
 
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptxPowerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
 
ppt sejarah indo ukbm 4.pdf
ppt sejarah indo ukbm 4.pdfppt sejarah indo ukbm 4.pdf
ppt sejarah indo ukbm 4.pdf
 
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatanPolitik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
 

More from Suci Mairoza Sya

Tindakan Heroik Rakyat Indonesia di Berbagai Daerah
Tindakan Heroik Rakyat Indonesia di Berbagai DaerahTindakan Heroik Rakyat Indonesia di Berbagai Daerah
Tindakan Heroik Rakyat Indonesia di Berbagai Daerah
Suci Mairoza Sya
 
Perkembangan Islam serta Kerajaan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam serta Kerajaan Islam di IndonesiaPerkembangan Islam serta Kerajaan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam serta Kerajaan Islam di Indonesia
Suci Mairoza Sya
 
BPUPKI dan PPKI
BPUPKI dan PPKIBPUPKI dan PPKI
BPUPKI dan PPKI
Suci Mairoza Sya
 
Kerajaan-Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia
Kerajaan-Kerajaan Hindu dan Buddha di IndonesiaKerajaan-Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia
Kerajaan-Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia
Suci Mairoza Sya
 
Masa Kependudukan Jepang di Indonesia
Masa Kependudukan Jepang di IndonesiaMasa Kependudukan Jepang di Indonesia
Masa Kependudukan Jepang di Indonesia
Suci Mairoza Sya
 
Proses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di Asia
Proses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di AsiaProses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di Asia
Proses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di Asia
Suci Mairoza Sya
 
Perang Dunia 2 (1939 – 1945)
Perang Dunia 2 (1939 – 1945)Perang Dunia 2 (1939 – 1945)
Perang Dunia 2 (1939 – 1945)
Suci Mairoza Sya
 
Perang Dunia 1 1914 1918
Perang Dunia 1 1914 1918Perang Dunia 1 1914 1918
Perang Dunia 1 1914 1918
Suci Mairoza Sya
 
Organisasi pergerakan indonesia part 2
Organisasi pergerakan indonesia part 2Organisasi pergerakan indonesia part 2
Organisasi pergerakan indonesia part 2
Suci Mairoza Sya
 
Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Suci Mairoza Sya
 
Perlawanan rakyat menentang kolonialisme barat
Perlawanan rakyat menentang kolonialisme baratPerlawanan rakyat menentang kolonialisme barat
Perlawanan rakyat menentang kolonialisme barat
Suci Mairoza Sya
 
Pemerintahan kolonial belanda
Pemerintahan kolonial belandaPemerintahan kolonial belanda
Pemerintahan kolonial belanda
Suci Mairoza Sya
 
Perjuangan Diplomasi dan Agresi Militer
Perjuangan Diplomasi dan Agresi MiliterPerjuangan Diplomasi dan Agresi Militer
Perjuangan Diplomasi dan Agresi Militer
Suci Mairoza Sya
 

More from Suci Mairoza Sya (13)

Tindakan Heroik Rakyat Indonesia di Berbagai Daerah
Tindakan Heroik Rakyat Indonesia di Berbagai DaerahTindakan Heroik Rakyat Indonesia di Berbagai Daerah
Tindakan Heroik Rakyat Indonesia di Berbagai Daerah
 
Perkembangan Islam serta Kerajaan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam serta Kerajaan Islam di IndonesiaPerkembangan Islam serta Kerajaan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam serta Kerajaan Islam di Indonesia
 
BPUPKI dan PPKI
BPUPKI dan PPKIBPUPKI dan PPKI
BPUPKI dan PPKI
 
Kerajaan-Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia
Kerajaan-Kerajaan Hindu dan Buddha di IndonesiaKerajaan-Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia
Kerajaan-Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia
 
Masa Kependudukan Jepang di Indonesia
Masa Kependudukan Jepang di IndonesiaMasa Kependudukan Jepang di Indonesia
Masa Kependudukan Jepang di Indonesia
 
Proses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di Asia
Proses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di AsiaProses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di Asia
Proses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di Asia
 
Perang Dunia 2 (1939 – 1945)
Perang Dunia 2 (1939 – 1945)Perang Dunia 2 (1939 – 1945)
Perang Dunia 2 (1939 – 1945)
 
Perang Dunia 1 1914 1918
Perang Dunia 1 1914 1918Perang Dunia 1 1914 1918
Perang Dunia 1 1914 1918
 
Organisasi pergerakan indonesia part 2
Organisasi pergerakan indonesia part 2Organisasi pergerakan indonesia part 2
Organisasi pergerakan indonesia part 2
 
Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1
 
Perlawanan rakyat menentang kolonialisme barat
Perlawanan rakyat menentang kolonialisme baratPerlawanan rakyat menentang kolonialisme barat
Perlawanan rakyat menentang kolonialisme barat
 
Pemerintahan kolonial belanda
Pemerintahan kolonial belandaPemerintahan kolonial belanda
Pemerintahan kolonial belanda
 
Perjuangan Diplomasi dan Agresi Militer
Perjuangan Diplomasi dan Agresi MiliterPerjuangan Diplomasi dan Agresi Militer
Perjuangan Diplomasi dan Agresi Militer
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
WinaldiSatria
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 

Peristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan

  • 2. Peristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
  • 3. Pemberontakan APRA di Jawa Barat • KNIL membentuk gerakan Angkatan Perang Ratu Adil • Gerakan ini dipimpin oleh Westerling • Pada tanggal 23 Januari 1950, APRA melakukan pemberontakan di Bandung dengan menduduki Markas Divisi Siliwangi • Dalang dari gerakan APRA adalah Sultan Hamid II • APRA juga berencana menangkap dan membunuh beberapa menteri. • Sultan Hamid II berhasil ditangkap dan Westerling berhasil melarikan diri
  • 4.
  • 5. Pemberontakan Andi Azis • Merupakan mantan Letnan Ajudan Presiden Tjokorde Gede Sukawati • Terjadi di Sulawesi Selatan • Latar belakang  penolakan Andi Azis terhadap kedatangan pasukan APRIS ke Sulsel • Pasukan Andi Azis melakukan penyerangan ke markas-markas TNI di Makasar
  • 6. Gerakan Republik Maluku Selatan • Terjadi di Maluku Selatan • Dilakukan oleh mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur Dr. Christian Robert Soumokil • Soumokil tidak setuju terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia • Tidak setuju dengan penggabungan daerah-daerah Indonesia Timur ke Dalam wilayah RI • Dalam menyelesaikan RMS pemerintah menempuh jalan damai namun gagal dan pemerintah melancarkan ekspedisi militer
  • 8. Pemberontakan PRRI/PERMESTA • Pemberontakan yg terjadi di indonesia karena adanya rasa tidak puas dan tidak percaya kepada pemerintah pusat • Pendirian organisasi untuk melawan hukum • Antaralain mendirikan: Dewan Banteng di Sumatera Barat, Dewan Manguni di Sulawesi Utara, Dewan Gajah dari Sumatera Utara, Dewan Garuda dari Sumatera Selatan
  • 9. Pemberontakan PRRI/PERMESTA • Tanggal 10 Februari 1958 ketua Dewan Banteng Letnan Kolonel Achmad Husein mengeluarkan ultimatum agar kabinet Djuanda mengundurkan diri • Letnan Kolonel Achmad Husein mendirikan Republik Revolusioner Republik Indonesia dengan Syafruddin Prawiranegara • Di Sulawesi Utara Letnan Kolonel D.J Somba membuat Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)
  • 10. Konferensi Asia Afrika • Konferensi Kolombo (Pancanegara I) • Konferensi Bogor (Pancanegara II) • Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tanggal 18 – 24 April 1955 • Dihadiri oleh 29 negara
  • 11. Dasa Sila Bandung • Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat didalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa -Bangsa). • Menghormati kedaulatan dan keutuhan kawasan semua bangsa. • Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil. • Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam persoalan dalam negeri negara lain. • Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri maupun secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB.
  • 12. Dasa Sila Bandung • Dua perkara:  Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara-negara besar,  Tidak melakukan campur tangan terhadap negara lain. • Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara. • Menyelesaikan segala pertikaian antarabangsa dengan cara damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau penyelesaian masalah hukum , ataupun lain-lain cara damai, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai dengan Piagam PBB. • Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama. • Menghormati hukum dan kewajiban – kewajiban antarabangsa
  • 13.
  • 14. Kehidupan Politik dan Pemerintahan, PEMILU 1, Penyusunan UUD, dan Dekrit Presiden
  • 15. Kehidupan Politik dan Pemerintahan • Dalam UUDS 1950 diterapkan Demokrasi Liberal (demokrasi bebas) • Sistem pemerintahan Parlementer • Partai pemerintah  partai yang mempunyai wakil di pemerintahan • Partai Oposisi  partai yang tidak memiliki wakil di pemerintahan. Biasanya mencari-cari kesalahan pemerintah • Sering terjadi pergantian kabinet
  • 16. Kabinet Natsir • memerintah antara tanggal 6 September 1950 – 20 Maret 1951 • kabinet Natsir yang merupakan kabinet koalisi yang dipimpin oleh Masyumi dan PNI • Pada masa kabinet ini, terjadi pemberontakan hampir di seluruh wilayah Indonesia, masalah dalam keamanan negeri, seperti gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, Gerakan RMS. • Perundingan masalah Irian Barat juga mulai dirintis, tetapi mengalami jalan buntu. Pada tanggal 22 Januari 1951, parlemen menyampaikan mosi tidak percaya dan mendapat kemenangan sehingga pada tanggal 21 Maret 1951, Perdana Menteri Natsir mengembalikan mandatnya kepada Presiden
  • 17. Kabinet Natsir Program pokoknya: • Menggiatkan usaha keamanan dan ketenteraman • Konsolidasi dan menyempurnakan pemerintahan • Menyempurnakan organisasi angkatan perang • Mengembangkan dan memperkuat ekonomi kerakyatan • Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat
  • 18.
  • 19. Kabinet Sukiman, Kabinet Wilopo • Merupakan sebuah kabinet koalisi • Kabinet sukiman terbentuk pada tanggal 26 April 1951 dan jatuh pada Februari 1952 karena serangan dari kelompoknya sendiri akibat kebijakan politik yang condong ke Barat • Kabinet Wilopo adalah kabinet koalisi antara PNI dan Masyumi
  • 20. Kabinet-kabinet • Kabinet Natsir • Kabinet Sukiman, • Kabinet Wilopo • Kabinet Ali Sastroamijoyo • Kabinet Burhanuddin Harahap • Kabinet Ali Sastroamijoyo II • Kabinet Djuanda
  • 21. Pemilihan Umum 1 • Pemilu pertama dilangsungkan pada tahun 1955 dan bertujuan untuk memilih anggota-anggota DPR dan Konstituante • dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo • Sesuai tujuannya, Pemilu 1955 ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu: • Tahap pertama adalah Pemilu untuk memilih anggota DPR. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955, dan diikuti oleh 29 partai politik dan individu, • Tahap kedua adalah Pemilu untuk memilih anggota Konstituante. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 1955. • Lima besar dalam Pemilu ini adalah Partai Nasional Indonesia, Masyumi, Nahdlatul Ulama, Partai Komunis Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia
  • 22.
  • 23. Dewan Konstituante • Konstituante adalah lembaga negara Indonesia yang ditugaskan untuk membentuk Undang-Undang Dasar atau konstitusi baru untuk menggantikan UUDS 1950
  • 24. Isi Konsepsi Soekarno • Sistem demokrasi parlementer model Barat tidak sesuai dengan kepribadian bangsa sehingga harus di ganti dengan sistem demokrasi terpimpin • Dibentuk kabinet Gotong Royong yang beranggotakan semua partai termasuk PKI dan golongan fungsional (Golongan Karya) • Pembentukan Dewan Nasional sebagai penasihat kabinet Konsepsi Presiden ini ditolak karena perubahan tersebut ada pada Dewan Konstituante
  • 25. Isi Konsepsi Soekarno • Kembali ke sistem presidensial berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 • Dekrit mendapat dukungan dari kepolisian dan tentara • Dekrit di tentang oleh sebagian pimpinan partai politik • Dekrit Presiden 1959 dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante untuk menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950
  • 26. Isi Dekrit Presiden 1959 • Pembubaran Konstituante • Pemberlakuan kembali UUD '45 dan tidak berlakunya UUDS 1950 • Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
  • 28. Demokrasi Terpimpin • Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi dimana seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpin negara • Konsep sistem Demokrasi Terpimpin pertama kali diumumkan oleh Presiden Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante pada tanggal 10 November 1956 • Pada masa Demokrasi Terpimpin, presiden Soekarno mengembangkan ajaran Nasakom. • Nasakom adalah singkatan Nasionalis, Agama dan Komunis
  • 29. Politik Luar Negeri • Politik Luar Negeri indonesia adalah Bebas Aktif • Bebas, dalam pengertian bahwa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa sebagaimana dicerminkan dalam Pancasila. • Aktif, berarti bahwa di dalam menjalankan kebijaksanaan luar negerinya, Indonesia tidak bersifat pasif-reaktif atas kejadiankejadian internasionalnya, melainkan bersifat aktif.
  • 30. Gerakan Non-Blok • suatu organisasi internasional yang terdiri dari lebih dari 100 negara-negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan besar apapun
  • 31. Gerakan Non-Blok • Tujuan tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, adalah untuk menjamin "kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok" dalam perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik
  • 32. Konfrontasi dengan Malaysia • Perang ini berawal dari keinginan Federasi Malaya lebih dikenali sebagai Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961 untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak kedalam Federasi Malaysia yang tidak sesuai dengan Persetujuan Manila oleh
  • 33. Konfrontasi dengan Malaysia • karena itu keinginan tersebut ditentang oleh Presiden Soekarno yang menganggap pembentukan Federasi Malaysia yang sekarang dikenal sebagai Malaysia sebagai "boneka Inggris" merupakan kolonialisme dan imperialisme dalam bentuk baru serta dukungan terhadap berbagai gangguan keamanan dalam negeri dan pemberontakan di Indonesia
  • 34. Indonesia Keluar dari PBB • Sebab  masuknya Malaysia ke dalam Anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB • Politik Indonesia lebih mengarah kepada politik Barat • Presiden Soekarno menyatakan Indonesia keluar dari PBB sejak 7 Januari 1965 • Peristiwa keluarnya Indonesia dari PBB merupakan puncak keterkucilan Indonesia dari pergaulan intemasional