SlideShare a Scribd company logo
Disusun Oleh Kelompok 1
Alin, Alisya, Azzahra, Chaerul, Choirun
Dinamika persatuan dan
kesatuan Bangsa dalam
konteks NKRi
Materi Kelas XII Bab 4
Menurut C. F Strong Negara Kesatuan
adalah bentuk negara dimana
wewenang legislatif tertinggi dipusatkan
dalam suatu badan legislatif nasional.
Kekuasaan negara dipegang oleh
pemerintah pusat. Pemerintah pusat
dapat menyerahkan sebagian
kekuasaannya kepada daerah
berdasarkan hak otonomi, tetapi pada
tahap terakhir kekuasaan tetap berada
di tangan pemerintah pusat.
Apa itu negara Kesatuan?
Sistem Negara Kesatuan
• Negara Kesatuan bersistem Sentralisasi
Semua hal diurus dan diatur oleh pemerintah pusat,sedangkan daerah
hanya menjalankan perintah-perintah dan peraturan-peraturan dari
pemerintah pusat. Daerah tidak berwewenang membuat peraturan-
peraturan sendiri atau mengurus rumah tangganya sendiri.
• Negara Kesatuan bersistem Desentralisasi
Daerah diberi kekuasaan untuk mengatur rumah tangganya
sendiri (otonomi, swatantra). Untuk menampung aspirasi
rakyat didaerah terdapat parlemen daerah.
SISTEM NEGARA KESATUAN INDONESIA
Pada saat ini, Indonesia merupakan negara kesatuan
yang menganut sistem Desentralisasi melalui
mekanisme otonomi daerah. Dengan sistem ini
pemerintah pusat memberikan sebagian kewenangan
pemerintahan kepada daerah otonom (provinsi dan
kabupaten kota). Akan tetapi ada kewenangan yang
tidak diberikan kepada daerah otonom yaitu
kewenangan dalam bidang politik luar negri, agama,
yustisi, pertahanan, keamanan, moneter dan fiskal
nasional.
Karakteristik Negara Kesatuan Indonesia
- Indonesia sejak kelahirannya pada tanggal 17 agustus 1945 telah memiliki tekad
yang sama, bahwa negara ini akan eksis di dunia internasional dalam bentuk
negara kesatuan.
- Pembentukan negara kesatuan bertujuan untuk menyatukan seluruh wilayah
Nusantara agar menjadi negara yang besar dan kukuh dengan kekuasaan negara
yang bersifat sentralistik.
- Dari segi kewilayahan, Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah
negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan
hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang.
1. Persatuan dan kesatuan bangsa
pada masa revolusi
(18 agustus 1945-27 desember 1949)
Provinsi yang baru
dibentuk terdiri atas
delapan wilayah yang
terdiri atas Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sumatera,
Borneo, Sulawesi,
Maluku, dan Sunda
Kecil.
Kondisi
pemerintahan
tidak stabil
karena kabinet
yang dibentuk
tidak bertahan
lama.
Munculnya
gerakan-gerakan
separatis dengan
tujuan mendirikan
negara baru yang
memisahkan diri
dari NKRI misalnya
PKI dan DI/TII.
3 Maklumat Melawan Propaganda Belanda
1) Maklumat Wakil Presiden nomor X tanggal 16 Oktober 1945
yang menghentikan kekuasaan luar bisa dari Presiden sebelum
masa waktunya berakhir (seharusnya berlaku selama enam
bulan). Kemudian Maklumat tersebut memberikan kekuasaan
MPR dan DPR yang semula dipegang oleh Presiden kepada
Komite Nasional Indonesia Pusat. Pada dasarnya Maklumat ini
adalah penyimpanan terhadap ketentuan UUD 1945.
3 Maklumat Melawan Propaganda Belanda
2) Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945, tentang
pembentukan partai politik yang sebanyak-banyaknya oleh
rakyat. Hal ini sebagai akibat dari anggapan pada saat itu
bahwa salah satu ciri demokrasi adalah multipartai. Maklumat
tersebut juga sebagai upaya agar Dunia Barat menilai bahwa
Indonesia adalah negara yang menganut asas demokrasi.
3 Maklumat Melawan Propaganda Belanda
3) Maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945,
yang intinya mengubah sistem pemerintahan
presidensial menjadi sistem pemerintahan parlementer.
Maklumat tersebut kembali menyalahi ketentuan UUD RI
1945 yang menetapkan sistem pemerintahan
presidensial sebagai sistem pemerintah Indonesia.
• Kabinet Amir Syarifudin 1:
3 Juli 1947-11 November 1947
• Kabinet Amir Syarifudin II:
11 November 1947-29 Januari 1948
• Kabinet Hatta 1:
29 Januari 1948-4 Agustus 1949
• Kabinet Darurat (Mr. Sjafruddin Prawiranegara):
19 Desember 1948-13 Juli 1949
• Kabinet Hatta II: 4
Agustus 1949-20 Desember 1949
Kabinet Parlementer
pemberontakan
Partai Komunis
Indonesia (PKI)
Madiun 1948
Pemberontakan ini terjadi pada tanggal 18
September 1948 yang dipimpin oleh Muso.
Tujuan dari pemberontakan PKI Madiun adalah
ingin mengganti dasar negara Pancasila dengan
komunis serta ingin mendirikan Soviet Republik
Indonesia.
Pemberontakan PKI Madiun melakukan aksinya
dengan menguasai seluruh karesidenan Pati. PKI
juga melakukan pembunuhan dan penculikan ini
secara besar-besaran. Pada tanggal 30 September
1948, pemberontakan PKI Madiun berhasil
ditumpas oleh TNI yang dibantu oleh rakyat.
Gerakan Darul
Islam/ Tentara
Islam (DI/TII)
di daerah
Jawa Barat
Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dipimpin
oleh Sekarmadji Maridjan (SM) Kartosuwiryo
yang memiliki cita-cita untuk mendirikan
Negara Islam Indonesia.
Cita-citanya membentuk Negara Islam
Indonesia (NII) diwujudkan melalui Proklamasi
yang dikumAndangkan pada tanggal 7
Agustus 1949 di Desa Cisayong, Jawa Barat.
Untuk mengatasi pemberontakan yang
dilakukan oleh Kartosuwiryo, Pasukan TNI dan
rakyat menggunakan Operasi Pagar Betis di
Gunung Geber. Akhirnya, pada tanggal 4 Juni
1962 Kantosuwiryo berhasil ditangkap dan
dijatuhi hukuman mati.
• Pada masa ini, bentuk negara adalah serikat
atau federasi dengan 15 negara bagian.
• Pada masa Republik Indonesia Serikat juga
terdapat gerakan-gerakan separatis yang terjadi
beberapa wilayah Indonesia, di antaranya:
Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA),
Pemberontakan Andi Azis di Makassar, Gerakan
Republik Maluku Selatan (RMS)
2. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Republik
Indonesia Serikat (27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950)
Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil
(APRA)
Gerakan APRA dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling.
Gerakan ini didasari oleh adanyae kpercayaan rakyat akan
datangnya seorang ratu adil yang akan membawa mereka ke
suasana aman dan tenteram serta memerintah dengan adil dan
bijaksana. Tujuan gerakan APRA adalah untuk
mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dan
memiliki tentaras tersendiri pada negara bagian RIS.
Pemberontakan APRA berhasil ditumpas melalui operasi
militer yang dilakukan oleh Pasukan Siliwangi.
Pemberontakan di bawah pimpinan Andi Aziz ini terjadi di Makassar diawali
dengan adanya kekacauan di Sulawesi Selatan pada bulan April 1950.
Untuk mengatasi pemberontakan tersebut, pemerintah pada tanggal 8 April
1950 mengeluarkan perintah bahwa dalam waktu 4 x 24 Jam Andi Aziz harus
melaporkan diri ke Jakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pada tanggal 15 April 1950, Andi Aziz berangkat ke Jakarta setelah didesak
oleh Presiden NIT, Sukawati. Tetapi Andi Aziz terlambat melapor sehingga ia
ditangkap dan diadili
Pemberontakan Andi Azis di Makassar
Gerakan Republik Maluku Selatan
(RMS)
Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) dipimpin oleh Mr. Dr. Christian
Robert Steven Soumokil yang menolak terhadap pembentukan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan memproklamasikan negara Republik Maluku Selatan
pada tanggal 25 April 1950.
Mereka ingin merdeka dan melepaskan diri dan wilayah Republik Indonesia
karena menganggap Maluku memiliki kekuatan secara ekonomi, politik, dan
geografis untuk berdiri sendiri.
Pemberontakan ini dapat diatasi melalui ekspedisi militer yang dipimpin oleh
Kolonel A.E. Kawilarang (Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia Timur).
3. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa
Demokrasi Liberal
(17 Agustus 1950-5 Juli 1959)
• Pada periode ini kondisi negara kacau karena
tidak berhasilnya badan konstituante menyusun
undang-undang dasar yang baru.
• Persaingan politik dan kondisi ketatanegaraan
bangsa Indonesia menjadi tidak menentu.
• Terdapat gerakan separatis di beberapa daerah,
misalnya Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
dan Pemberontakan PRRI/Permesta (Pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan Rakyat
Semesta).
7 Kali Pergantian Kabinet (1950-1959)
• Kabinet Natsir: 6 September 1950-27 April 1951
• Kabinet Sukirman: 27 April 1951-3 April 1952
• Kabinet Wilopo: 3 April 1952-30 Juli 1953
• Kabinet Ali Sastroamidjojo 1: 30 Juli 1953-12 Agustus 1955
• Kabinet Burhanudin Harahap: 12 Agustus 1955- 24 Maret 1956.
• Kabinet Ali Sastroamidjojo II: 24 Maret 1956-9 April 1957.
• Kabinet Djuanda (karya): 9 April 1957-10 Juli 1959.
Dekret Presiden tanggal 5 juli 1959
• Pembubaran konstituante
• Memberlakukan kembali UUD 1945 dan
tidak berlakunya lagi UUDS 1950.
• Pembentukan MPR dan DPA
sementara.
Gerakan darul islam/tentara
islam Indonesia (Di/TII)
1. Daerah Sulawesi Selatan
Pemberontakan DI/TIII di Aceh dipimpin oleh
Daud Beureuh yang merupakan mantan
gubernur aceh. Pemberontakan ini disebabkan
oleh status Aceh yang semula jadi istimewa
diturunkan menjadi daerah keresidenan dibawah
Provinsi Sumatra Utara.
Gerakan darul islam/tentara
islam Indonesia (Di/TII)
2. Daerah aceh
Pemberontakan DI/TIII di Sulawesi Selatan dipimpin
oleh Kahar Muzakar. Pemberontakan ini
disebabkan oleh Kahar Muzakar yang
menempatkan laskar-laskar rakyat Sulawesi Selatan
ke dalam lingkungan APRIS (Angkatan Perang
Republik Indonesia Serikat) dan berkeinginan untuk
menjadi pimpinan dan APRIS.
Gerakan darul islam/tentara
islam Indonesia (Di/TII)
3. Daerah kalimantan selatan
Pemberontakan DI/TIII di Kalimantan Selatan
dipimpin oleh Ibnu Hajar yang menamakan
gerakannya dengan sebutan Kesatuan Rakyat
yang tertindas.
Pemberontakan PRRI/Permesta
(Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta)
Pemberontakan PRRI/Permesta terjadi di Sulawesi yang disebabkan oleh adanya
hubungan yang kurang harmonis antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah. Hal itu dikarenakan jatah keuangan yang diberikan oleh pemerintah
pusat tidak sesuai anggaran yang diusulkan. Puncak pemberontakan ini terjadi
pada tanggal 10 Februari 1958, Ketua Dewan Banteng mengeluarkan ultimatum
kepada pemerintah pusat. Isi ultimatum tersebut adalah menyatakan bahwa
Kabinet Djuanda harus mengundurkan diri dalam waktu 5 x 24 jam. Untuk
mengatasi pemberontakan yang dilakukan PRRI, pemerintah pusat melancarkan
operasi Sapta Marga dan berhasil melumpuhkan aksi dilakukan PRRI/Permesta.
• Banyak terjadi
penyimpangan terhadap
pancasila dan UUD 1945.
• Presiden Soeharto
mencetuskan konsep
demokrasi terpimpin.
• Bangkitnya Partai
Komunis Indonesia (PKI).
4. Persatuan dan kesatuan
bangsa pada masa orde lama
(5 juli 1959 sampai dengan 11
maret 1966)
• Kabinet inti, yang terdiri atas seorang perdana menteri
yang dijabat oleh Presiden dan 10 orang menteri.
• Menteri-menteri ex officio, yaitu pejabat-pejabat negara
yang karena jabatannya diangkat menjadi menteri. Pejabat
tersebut adalah Kepala Staf Angkatan, Darat, Laut, Udara,
Kepolisian Negara, Jaksa Agung, Ketua Dewan Perancang
Nasional dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung.
• Menteri-menteri muda sebanyak 60 orang.
pembentukan kabinet kerja
(9 juli 1959)
Prioritas utama yang dilakukan oleh Pemerintahan
Orde Baru bertumpu pada pembangunan ekonomi
dan stabilitas nasional yang mantap.
Ekses dari kebijakan tersebut adalah digunakannya
pendekatan keamanan dalam rangka mengamankan
pembangunan nasional.
Oleh karena itu jika terdapat pihak-pihak yang dinilai
mengganggu stabilitas nasional, aparat keamanan
akan menindaknya dengan tegas. Sebab jika stabilitas
keamanan terganggu maka pembangunan ekonomi
akan terganggu. Jika pembangunan ekonomi
terganggu maka pembangunan nasional tidak akan
berhasil.
5. Persatuan dan kesatuan pada masa
orde baru (11 maret 1966 sampai
dengan 21 mei 1998)
Kelebihan sistem pemerintahan orde baru
• Perkembangan pendapat per kapita masyarakat
Indonesia yang pada tahun 1968 hanya 70 dolar
Amerika Serikat dan pada 1996 telah mencapai
lebih dari 1.000 dolat Amerika Serikat.
• Suksesnya program transmigrasi.
• Suksesnya program Keluarga Berencana.
• Sukses memerangi buta huruf.
A. Bidang Ekonomi
B. Bidang Politik
C. Bidang Hukum
Kelemahan sistem pemerintahan
orde baru
6. Persatuan dan kesatuan pada
masa reformasi (periode 21 mei
1998-sekarang)
• Era reformasi semakin mendorong usaha
penegakan kedaulatan rakyat dan bertekad untuk
mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme yang menghancurkan
kehidupan bangsa dan negara.
• Bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan
sistem pemerintahan yang demokratis.
1. Kedaulatan ditangan rakyat dan dilakukan menurut UUD
1945 (pasal 1 ayat 2)
2. MPR merupakan lembaga bikameral, yaitu terdiri dari
amggota DPR dan anggota DPD (pasal 2 ayat 1)
3. Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat
(pasal 6a ayat 1)
4. Presiden memegang jabatan selama 5 tahun dan dapat
dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk 1 kali masa
jabatan (pasal 7)
5. Pencantuman Hak Asasi Manusia (pasal 28a-28j)
perubahan dalam ketatanegaraan
Indonesia setelah perubahan uud 1945
6. Penghapusan DPA sebagai lembaga tinggi negara.
7. Presiden bukan mandataris MPR.
8. MPR tidak lagi menyusun GBHN.
9. Pembentukan Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi
Yudisial (KY) ( pasal 24b dan 24c).
10. Anggaran pendidikan minimal 20% (pasal 31 ayat 4).
11. Negara Kesatuan tidak boleh diubah (pasal 37 ayat 5).
12. Penjelasan UUD 1945 dihapus.
perubahan dalam ketatanegaraan
Indonesia setelah perubahan uud 1945
Thankyou.

More Related Content

Similar to PPT 12A Kelompok 1.pdf

Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaBab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaSuliantika Riani
 
BAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptx
BAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptxBAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptx
BAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptx
IantChapaRhela
 
Bab 2b sni 6
Bab 2b sni 6Bab 2b sni 6
Bab 2b sni 6
Putra Sanubari
 
PowerPoint PR Sejarah Indo. 12 Ed. 2019.pptx
PowerPoint PR Sejarah Indo. 12 Ed. 2019.pptxPowerPoint PR Sejarah Indo. 12 Ed. 2019.pptx
PowerPoint PR Sejarah Indo. 12 Ed. 2019.pptx
RischaDwi
 
Pemberontakan di berbagai daerah
Pemberontakan di berbagai daerahPemberontakan di berbagai daerah
Pemberontakan di berbagai daerah
Suci Ramdani
 
Peristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanPeristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Suci Mairoza Sya
 
KONFLIK IDEOLOGI PADA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA.pptx
KONFLIK IDEOLOGI PADA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA.pptxKONFLIK IDEOLOGI PADA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA.pptx
KONFLIK IDEOLOGI PADA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA.pptx
Ahsanuz Zikri
 
M.Dzkai.F-WPS Officetghbcbcvbcbvxvac.pptx
M.Dzkai.F-WPS Officetghbcbcvbcbvxvac.pptxM.Dzkai.F-WPS Officetghbcbcvbcbvxvac.pptx
M.Dzkai.F-WPS Officetghbcbcvbcbvxvac.pptx
AzrilAnggraAtmoko
 
4 sistem ekonomi di indonesai
4 sistem ekonomi di indonesai4 sistem ekonomi di indonesai
4 sistem ekonomi di indonesai
firman sahari
 
4 sistem ekonomi di indonesai
4 sistem ekonomi di indonesai4 sistem ekonomi di indonesai
4 sistem ekonomi di indonesai
firman sahari
 
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi LiberalPPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
Erika N. D
 
Pancasila bab ii
Pancasila bab iiPancasila bab ii
Pancasila bab ii07051994
 
Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa - Idsejar...
Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa - Idsejar...Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa - Idsejar...
Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa - Idsejar...
muktisaja17
 
Demokrasi liberal sampai reformasi
Demokrasi liberal sampai reformasiDemokrasi liberal sampai reformasi
Demokrasi liberal sampai reformasi
R . Adhi Indra Kurnia
 
Bab III a
Bab III aBab III a
Bab III a
Apronicha Bimbii
 
Merah Muda dan Putih Estetik Buku Kliping Tugas Kelompok Presentasi_20231109_...
Merah Muda dan Putih Estetik Buku Kliping Tugas Kelompok Presentasi_20231109_...Merah Muda dan Putih Estetik Buku Kliping Tugas Kelompok Presentasi_20231109_...
Merah Muda dan Putih Estetik Buku Kliping Tugas Kelompok Presentasi_20231109_...
fatimahazzahrah62
 
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
Azza Mafazah
 
pptpend-171020135819.pdf
pptpend-171020135819.pdfpptpend-171020135819.pdf
pptpend-171020135819.pdf
HikmaWati22
 

Similar to PPT 12A Kelompok 1.pdf (20)

Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaBab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Indonesia Paska Pengakuan Kedaulatan
Indonesia  Paska  Pengakuan  KedaulatanIndonesia  Paska  Pengakuan  Kedaulatan
Indonesia Paska Pengakuan Kedaulatan
 
BAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptx
BAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptxBAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptx
BAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptx
 
Bab 2b sni 6
Bab 2b sni 6Bab 2b sni 6
Bab 2b sni 6
 
PowerPoint PR Sejarah Indo. 12 Ed. 2019.pptx
PowerPoint PR Sejarah Indo. 12 Ed. 2019.pptxPowerPoint PR Sejarah Indo. 12 Ed. 2019.pptx
PowerPoint PR Sejarah Indo. 12 Ed. 2019.pptx
 
Pemberontakan di berbagai daerah
Pemberontakan di berbagai daerahPemberontakan di berbagai daerah
Pemberontakan di berbagai daerah
 
Peristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanPeristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
 
KONFLIK IDEOLOGI PADA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA.pptx
KONFLIK IDEOLOGI PADA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA.pptxKONFLIK IDEOLOGI PADA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA.pptx
KONFLIK IDEOLOGI PADA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA.pptx
 
M.Dzkai.F-WPS Officetghbcbcvbcbvxvac.pptx
M.Dzkai.F-WPS Officetghbcbcvbcbvxvac.pptxM.Dzkai.F-WPS Officetghbcbcvbcbvxvac.pptx
M.Dzkai.F-WPS Officetghbcbcvbcbvxvac.pptx
 
4 sistem ekonomi di indonesai
4 sistem ekonomi di indonesai4 sistem ekonomi di indonesai
4 sistem ekonomi di indonesai
 
4 sistem ekonomi di indonesai
4 sistem ekonomi di indonesai4 sistem ekonomi di indonesai
4 sistem ekonomi di indonesai
 
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi LiberalPPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
 
Pancasila bab ii
Pancasila bab iiPancasila bab ii
Pancasila bab ii
 
Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa - Idsejar...
Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa - Idsejar...Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa - Idsejar...
Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa - Idsejar...
 
Demokrasi liberal sampai reformasi
Demokrasi liberal sampai reformasiDemokrasi liberal sampai reformasi
Demokrasi liberal sampai reformasi
 
Bab III a
Bab III aBab III a
Bab III a
 
Merah Muda dan Putih Estetik Buku Kliping Tugas Kelompok Presentasi_20231109_...
Merah Muda dan Putih Estetik Buku Kliping Tugas Kelompok Presentasi_20231109_...Merah Muda dan Putih Estetik Buku Kliping Tugas Kelompok Presentasi_20231109_...
Merah Muda dan Putih Estetik Buku Kliping Tugas Kelompok Presentasi_20231109_...
 
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
 
pptpend-171020135819.pdf
pptpend-171020135819.pdfpptpend-171020135819.pdf
pptpend-171020135819.pdf
 
pkn skuyyyy.pptx
pkn skuyyyy.pptxpkn skuyyyy.pptx
pkn skuyyyy.pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
moh3315
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Sathya Risma
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
HERIHERI52
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 

PPT 12A Kelompok 1.pdf

  • 1. Disusun Oleh Kelompok 1 Alin, Alisya, Azzahra, Chaerul, Choirun Dinamika persatuan dan kesatuan Bangsa dalam konteks NKRi Materi Kelas XII Bab 4
  • 2. Menurut C. F Strong Negara Kesatuan adalah bentuk negara dimana wewenang legislatif tertinggi dipusatkan dalam suatu badan legislatif nasional. Kekuasaan negara dipegang oleh pemerintah pusat. Pemerintah pusat dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada daerah berdasarkan hak otonomi, tetapi pada tahap terakhir kekuasaan tetap berada di tangan pemerintah pusat. Apa itu negara Kesatuan?
  • 3. Sistem Negara Kesatuan • Negara Kesatuan bersistem Sentralisasi Semua hal diurus dan diatur oleh pemerintah pusat,sedangkan daerah hanya menjalankan perintah-perintah dan peraturan-peraturan dari pemerintah pusat. Daerah tidak berwewenang membuat peraturan- peraturan sendiri atau mengurus rumah tangganya sendiri. • Negara Kesatuan bersistem Desentralisasi Daerah diberi kekuasaan untuk mengatur rumah tangganya sendiri (otonomi, swatantra). Untuk menampung aspirasi rakyat didaerah terdapat parlemen daerah.
  • 4. SISTEM NEGARA KESATUAN INDONESIA Pada saat ini, Indonesia merupakan negara kesatuan yang menganut sistem Desentralisasi melalui mekanisme otonomi daerah. Dengan sistem ini pemerintah pusat memberikan sebagian kewenangan pemerintahan kepada daerah otonom (provinsi dan kabupaten kota). Akan tetapi ada kewenangan yang tidak diberikan kepada daerah otonom yaitu kewenangan dalam bidang politik luar negri, agama, yustisi, pertahanan, keamanan, moneter dan fiskal nasional.
  • 5. Karakteristik Negara Kesatuan Indonesia - Indonesia sejak kelahirannya pada tanggal 17 agustus 1945 telah memiliki tekad yang sama, bahwa negara ini akan eksis di dunia internasional dalam bentuk negara kesatuan. - Pembentukan negara kesatuan bertujuan untuk menyatukan seluruh wilayah Nusantara agar menjadi negara yang besar dan kukuh dengan kekuasaan negara yang bersifat sentralistik. - Dari segi kewilayahan, Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang.
  • 6. 1. Persatuan dan kesatuan bangsa pada masa revolusi (18 agustus 1945-27 desember 1949) Provinsi yang baru dibentuk terdiri atas delapan wilayah yang terdiri atas Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Borneo, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil. Kondisi pemerintahan tidak stabil karena kabinet yang dibentuk tidak bertahan lama. Munculnya gerakan-gerakan separatis dengan tujuan mendirikan negara baru yang memisahkan diri dari NKRI misalnya PKI dan DI/TII.
  • 7. 3 Maklumat Melawan Propaganda Belanda 1) Maklumat Wakil Presiden nomor X tanggal 16 Oktober 1945 yang menghentikan kekuasaan luar bisa dari Presiden sebelum masa waktunya berakhir (seharusnya berlaku selama enam bulan). Kemudian Maklumat tersebut memberikan kekuasaan MPR dan DPR yang semula dipegang oleh Presiden kepada Komite Nasional Indonesia Pusat. Pada dasarnya Maklumat ini adalah penyimpanan terhadap ketentuan UUD 1945.
  • 8. 3 Maklumat Melawan Propaganda Belanda 2) Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945, tentang pembentukan partai politik yang sebanyak-banyaknya oleh rakyat. Hal ini sebagai akibat dari anggapan pada saat itu bahwa salah satu ciri demokrasi adalah multipartai. Maklumat tersebut juga sebagai upaya agar Dunia Barat menilai bahwa Indonesia adalah negara yang menganut asas demokrasi.
  • 9. 3 Maklumat Melawan Propaganda Belanda 3) Maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945, yang intinya mengubah sistem pemerintahan presidensial menjadi sistem pemerintahan parlementer. Maklumat tersebut kembali menyalahi ketentuan UUD RI 1945 yang menetapkan sistem pemerintahan presidensial sebagai sistem pemerintah Indonesia.
  • 10. • Kabinet Amir Syarifudin 1: 3 Juli 1947-11 November 1947 • Kabinet Amir Syarifudin II: 11 November 1947-29 Januari 1948 • Kabinet Hatta 1: 29 Januari 1948-4 Agustus 1949 • Kabinet Darurat (Mr. Sjafruddin Prawiranegara): 19 Desember 1948-13 Juli 1949 • Kabinet Hatta II: 4 Agustus 1949-20 Desember 1949 Kabinet Parlementer
  • 11. pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) Madiun 1948 Pemberontakan ini terjadi pada tanggal 18 September 1948 yang dipimpin oleh Muso. Tujuan dari pemberontakan PKI Madiun adalah ingin mengganti dasar negara Pancasila dengan komunis serta ingin mendirikan Soviet Republik Indonesia. Pemberontakan PKI Madiun melakukan aksinya dengan menguasai seluruh karesidenan Pati. PKI juga melakukan pembunuhan dan penculikan ini secara besar-besaran. Pada tanggal 30 September 1948, pemberontakan PKI Madiun berhasil ditumpas oleh TNI yang dibantu oleh rakyat.
  • 12. Gerakan Darul Islam/ Tentara Islam (DI/TII) di daerah Jawa Barat Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan (SM) Kartosuwiryo yang memiliki cita-cita untuk mendirikan Negara Islam Indonesia. Cita-citanya membentuk Negara Islam Indonesia (NII) diwujudkan melalui Proklamasi yang dikumAndangkan pada tanggal 7 Agustus 1949 di Desa Cisayong, Jawa Barat. Untuk mengatasi pemberontakan yang dilakukan oleh Kartosuwiryo, Pasukan TNI dan rakyat menggunakan Operasi Pagar Betis di Gunung Geber. Akhirnya, pada tanggal 4 Juni 1962 Kantosuwiryo berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
  • 13. • Pada masa ini, bentuk negara adalah serikat atau federasi dengan 15 negara bagian. • Pada masa Republik Indonesia Serikat juga terdapat gerakan-gerakan separatis yang terjadi beberapa wilayah Indonesia, di antaranya: Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), Pemberontakan Andi Azis di Makassar, Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS) 2. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950)
  • 14. Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) Gerakan APRA dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling. Gerakan ini didasari oleh adanyae kpercayaan rakyat akan datangnya seorang ratu adil yang akan membawa mereka ke suasana aman dan tenteram serta memerintah dengan adil dan bijaksana. Tujuan gerakan APRA adalah untuk mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dan memiliki tentaras tersendiri pada negara bagian RIS. Pemberontakan APRA berhasil ditumpas melalui operasi militer yang dilakukan oleh Pasukan Siliwangi.
  • 15. Pemberontakan di bawah pimpinan Andi Aziz ini terjadi di Makassar diawali dengan adanya kekacauan di Sulawesi Selatan pada bulan April 1950. Untuk mengatasi pemberontakan tersebut, pemerintah pada tanggal 8 April 1950 mengeluarkan perintah bahwa dalam waktu 4 x 24 Jam Andi Aziz harus melaporkan diri ke Jakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pada tanggal 15 April 1950, Andi Aziz berangkat ke Jakarta setelah didesak oleh Presiden NIT, Sukawati. Tetapi Andi Aziz terlambat melapor sehingga ia ditangkap dan diadili Pemberontakan Andi Azis di Makassar
  • 16. Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS) Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) dipimpin oleh Mr. Dr. Christian Robert Steven Soumokil yang menolak terhadap pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan memproklamasikan negara Republik Maluku Selatan pada tanggal 25 April 1950. Mereka ingin merdeka dan melepaskan diri dan wilayah Republik Indonesia karena menganggap Maluku memiliki kekuatan secara ekonomi, politik, dan geografis untuk berdiri sendiri. Pemberontakan ini dapat diatasi melalui ekspedisi militer yang dipimpin oleh Kolonel A.E. Kawilarang (Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia Timur).
  • 17. 3. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Demokrasi Liberal (17 Agustus 1950-5 Juli 1959) • Pada periode ini kondisi negara kacau karena tidak berhasilnya badan konstituante menyusun undang-undang dasar yang baru. • Persaingan politik dan kondisi ketatanegaraan bangsa Indonesia menjadi tidak menentu. • Terdapat gerakan separatis di beberapa daerah, misalnya Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) dan Pemberontakan PRRI/Permesta (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta).
  • 18. 7 Kali Pergantian Kabinet (1950-1959) • Kabinet Natsir: 6 September 1950-27 April 1951 • Kabinet Sukirman: 27 April 1951-3 April 1952 • Kabinet Wilopo: 3 April 1952-30 Juli 1953 • Kabinet Ali Sastroamidjojo 1: 30 Juli 1953-12 Agustus 1955 • Kabinet Burhanudin Harahap: 12 Agustus 1955- 24 Maret 1956. • Kabinet Ali Sastroamidjojo II: 24 Maret 1956-9 April 1957. • Kabinet Djuanda (karya): 9 April 1957-10 Juli 1959.
  • 19. Dekret Presiden tanggal 5 juli 1959 • Pembubaran konstituante • Memberlakukan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950. • Pembentukan MPR dan DPA sementara.
  • 20. Gerakan darul islam/tentara islam Indonesia (Di/TII) 1. Daerah Sulawesi Selatan Pemberontakan DI/TIII di Aceh dipimpin oleh Daud Beureuh yang merupakan mantan gubernur aceh. Pemberontakan ini disebabkan oleh status Aceh yang semula jadi istimewa diturunkan menjadi daerah keresidenan dibawah Provinsi Sumatra Utara.
  • 21. Gerakan darul islam/tentara islam Indonesia (Di/TII) 2. Daerah aceh Pemberontakan DI/TIII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakar. Pemberontakan ini disebabkan oleh Kahar Muzakar yang menempatkan laskar-laskar rakyat Sulawesi Selatan ke dalam lingkungan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) dan berkeinginan untuk menjadi pimpinan dan APRIS.
  • 22. Gerakan darul islam/tentara islam Indonesia (Di/TII) 3. Daerah kalimantan selatan Pemberontakan DI/TIII di Kalimantan Selatan dipimpin oleh Ibnu Hajar yang menamakan gerakannya dengan sebutan Kesatuan Rakyat yang tertindas.
  • 23. Pemberontakan PRRI/Permesta (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta) Pemberontakan PRRI/Permesta terjadi di Sulawesi yang disebabkan oleh adanya hubungan yang kurang harmonis antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Hal itu dikarenakan jatah keuangan yang diberikan oleh pemerintah pusat tidak sesuai anggaran yang diusulkan. Puncak pemberontakan ini terjadi pada tanggal 10 Februari 1958, Ketua Dewan Banteng mengeluarkan ultimatum kepada pemerintah pusat. Isi ultimatum tersebut adalah menyatakan bahwa Kabinet Djuanda harus mengundurkan diri dalam waktu 5 x 24 jam. Untuk mengatasi pemberontakan yang dilakukan PRRI, pemerintah pusat melancarkan operasi Sapta Marga dan berhasil melumpuhkan aksi dilakukan PRRI/Permesta.
  • 24. • Banyak terjadi penyimpangan terhadap pancasila dan UUD 1945. • Presiden Soeharto mencetuskan konsep demokrasi terpimpin. • Bangkitnya Partai Komunis Indonesia (PKI). 4. Persatuan dan kesatuan bangsa pada masa orde lama (5 juli 1959 sampai dengan 11 maret 1966)
  • 25. • Kabinet inti, yang terdiri atas seorang perdana menteri yang dijabat oleh Presiden dan 10 orang menteri. • Menteri-menteri ex officio, yaitu pejabat-pejabat negara yang karena jabatannya diangkat menjadi menteri. Pejabat tersebut adalah Kepala Staf Angkatan, Darat, Laut, Udara, Kepolisian Negara, Jaksa Agung, Ketua Dewan Perancang Nasional dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung. • Menteri-menteri muda sebanyak 60 orang. pembentukan kabinet kerja (9 juli 1959)
  • 26. Prioritas utama yang dilakukan oleh Pemerintahan Orde Baru bertumpu pada pembangunan ekonomi dan stabilitas nasional yang mantap. Ekses dari kebijakan tersebut adalah digunakannya pendekatan keamanan dalam rangka mengamankan pembangunan nasional. Oleh karena itu jika terdapat pihak-pihak yang dinilai mengganggu stabilitas nasional, aparat keamanan akan menindaknya dengan tegas. Sebab jika stabilitas keamanan terganggu maka pembangunan ekonomi akan terganggu. Jika pembangunan ekonomi terganggu maka pembangunan nasional tidak akan berhasil. 5. Persatuan dan kesatuan pada masa orde baru (11 maret 1966 sampai dengan 21 mei 1998)
  • 27. Kelebihan sistem pemerintahan orde baru • Perkembangan pendapat per kapita masyarakat Indonesia yang pada tahun 1968 hanya 70 dolar Amerika Serikat dan pada 1996 telah mencapai lebih dari 1.000 dolat Amerika Serikat. • Suksesnya program transmigrasi. • Suksesnya program Keluarga Berencana. • Sukses memerangi buta huruf.
  • 28. A. Bidang Ekonomi B. Bidang Politik C. Bidang Hukum Kelemahan sistem pemerintahan orde baru
  • 29. 6. Persatuan dan kesatuan pada masa reformasi (periode 21 mei 1998-sekarang) • Era reformasi semakin mendorong usaha penegakan kedaulatan rakyat dan bertekad untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme yang menghancurkan kehidupan bangsa dan negara. • Bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan sistem pemerintahan yang demokratis.
  • 30. 1. Kedaulatan ditangan rakyat dan dilakukan menurut UUD 1945 (pasal 1 ayat 2) 2. MPR merupakan lembaga bikameral, yaitu terdiri dari amggota DPR dan anggota DPD (pasal 2 ayat 1) 3. Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat (pasal 6a ayat 1) 4. Presiden memegang jabatan selama 5 tahun dan dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk 1 kali masa jabatan (pasal 7) 5. Pencantuman Hak Asasi Manusia (pasal 28a-28j) perubahan dalam ketatanegaraan Indonesia setelah perubahan uud 1945
  • 31. 6. Penghapusan DPA sebagai lembaga tinggi negara. 7. Presiden bukan mandataris MPR. 8. MPR tidak lagi menyusun GBHN. 9. Pembentukan Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Yudisial (KY) ( pasal 24b dan 24c). 10. Anggaran pendidikan minimal 20% (pasal 31 ayat 4). 11. Negara Kesatuan tidak boleh diubah (pasal 37 ayat 5). 12. Penjelasan UUD 1945 dihapus. perubahan dalam ketatanegaraan Indonesia setelah perubahan uud 1945