SlideShare a Scribd company logo
DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959
Perubahan sistem pemerintahan dari presidensial menjadi
parlementer yang ditandai dengan adanya Maklumat KNIP Nomor
5 tanggal 11 November 1945.
Perubahan fungsi KNIP yang semula sebagai pembantu presiden dan wakil
presiden menjadi majelis legislatif.
Perubahan fungsi KNIP yang semula sebagai pembantu presiden dan
wakil presiden menjadi majelis legislatif.Pada masa Demokrasi liberal
menggunakan sistem parlementer , artinya yang menjalankan
pemerintahan adalah perdana menteri sedangkan Presiden hanya sebagai
simbol dan pada masa ini Indonesia menggunakan sistem UUDS 1950
sebagai dasar konstitusional sesuai dengan konstitusi pemerintah RIS dan
RI 19 Mei 1950.
Kabinet sangat mudah di jatuhkan sehingga kabinet tidak mampu bekerja
secara maksimal hingga akhir masa kerjanya ( 4 - 5 tahun )
Pemberontakan masih sulit untuk di tumpas sehingga pemerintah masih
sangat di ganggu oleh bentuk perpecahan
KABINET TIDAK BERJALAN OPTIMAL
Dua hal penyebab jatuhnya kabinet di antaranya adanya :
1. Adanya perpecahan diantara partai-partai yang tergabung dalam koalisi
2. Dijatuhkan oleh partai oposisi dengan menggalang didalam parlemen untuk
memberikan dukungan pada kabinet yang memerintah atau mosi tidak
Nama-nama kabinet di masa Demokrasi Liberal :
a. Kabinet Natsir
b. Kabinet Sukiman
c. Kabinet Wilopo
d. Kabinet Ali Sastroamijoyo I
e. Kabinet Burhanuddin Harahap
f. Kabinet Ali Sastroamijoyo II
g. Kabinet Djuanda
TERBENTUKNYA DEWAN DAERAH
Pada masa Kabinet Alisastroamidjojo II, pergolakan muncul di
Sumatera dan Sulawesi di picu oleh rasa ketidakpuasan terhadap
alokasi dana pembangunan yang di terima dari pemerintah pusat dan
juga menemui kesulitan untuk menyampaikan aspirasinya kepada
parlemen
1. Dewan Banteng Sumatera Tengah 20 Desember 1956 Letkol.
Achmad Husain
2. Dewan Gajah Sumatera Utara 22 Desember 1956 Kolonel. Maludin
3. Dewan Garuda Sumatera Selatan 24 Desember 1956 Letkol. Barlian
KESEPAKATAN DEWAN BANTENG 20-25 NOV 1956
1. Pembangunan daerah akan di lakukan dengan cara menggali potensi
daerah melalui pemerintahan otonomi
2. Menyusun buku sejarah perjuangan Sumatera Tengah
3. Membangun museum perjuangan
4. Mengutus para veteran yang cacat karena pertempuran, para janda
dan yatim piatu dan menyediakan lahan untuk makan para pahlawan
5. Merancang simbol dan lambang baru
6. Melakukan pengawasan terhadap penempatan pejabat daerah harus
merupakan tenaga produktif bagi daerah
Komando pertahanan daerah yang meliputi teritorial,operatif dan
administratif
KONSEPSI PRESIDEN 21 FEBRUARI 1957
1. Sistem Demokrasi liberal akan di ganti dengan Demokrasi
terpimpin
2. Akan segera di bentuk kabinet gotong royong yang
menteri-menterinya terdiri atas anggota dari partai-partai besar,
Partai Nasional Indonesia,Mejelis Syuro Muslimin
Indonesia,Nahdlatul Ulama dan PKI
3. Pembentukan Dewan Nasional dengan para anggotanya terdiri
atas golongan-golongan fungsional yang berasal dari masyarakat
Dewan Nasional ini bertugas memberikan nasihat kepada
Presidenbaik di minta maupun tidak
PERBEDAAN PELAKSANAAN DEMOKRASI LIBERAL DAN TERPIMPIN
1. Keterkaitannya dengan masalah kedaulatan Rakyat
Pada Demokrasi liberal kedaulatan rakyat sepenuhnya oleh DPR. DPR dapat
membentuk dan membubarkan pemerintah dan kabinet ( eksekutif ).Pada
Demokrasi Terpimpin , secara normatif konstitusional dintetapkan kedaulatan rakyat
berada dan di laksanakan oleh MPR namun pelaksanaan nya ada di tangan
Presiden
2. Keterkaitannya dengan masalah pembagian kekuasaan
Pada Demokrasi liberal kekuasaan DPR lebih kuat dari
pemerintah/kabinet, DPR bisa memberhentikan pemerintah sedangkan di
Demokrasi Terpimpin kekuasaan Presiden bisa sangat dominan dan
Presiden di tetapkan seumur hidup dan tidak dapat di bubarkan oleh
MPRS
Pemilu 1955
• Pemilu pada 29 September 1955 untuk memilih anggota parlemen (DPR) dengan hasil
sebagai berikut.
• Pemilu pada 15 Desember 1955 untuk memilih anggota konstituante dengan hasil sebagai
berikut.
No. Nama Partai Jumlah Kursi
1. Partai Nasional Indonesia 57 kursi
2. Masyumi 57 kursi
3. Nahdatul Ulama 45 kursi
4. Partai Komunis Indonesia 39 kursi
No. Nama Partai Jumlah Kursi
1. Partai Nasional Indonesia 119 kursi
2. Masyumi 112kursi
3. Nahdatul Ulama 91 kursi
4. Partai Komunis Indonesia 60 kursi
Sistem Multipartai
Sistem multipartai didasari adanya Maklumat Wakil Presiden 3 November 1945. Dalam
maklumat tersebut Moh. Hatta memberikan kebebasan pembentukan partai politik.
Pada perkembangannya, partai politik pada masa Demokorasi Liberal saling bersaing,
mencari kesalahan, dan saling menjatuhkan.
Menurut Moh. Hatta, sistem multipartai bertujuan untuk memudahkan kekuatan
perjuangan dan memudahkan dalam meminta pertanggung jawaban kepada barisan
perjuangan.
Perubahan fungsi KNIP yang
semula sebagai pembantu
presiden dan wakil presiden
menjadi majelis legislatif.
Konstituante hasil Pemilu 1955
gagal menyusun undang-undang
dasar
Apa penyebabnya?
• Perdebatan berlarut-larut dalam
konstituante.
• Adanya perselisihan antara partai.
• Adanya desakan untuk kembali kepada
UUD 1945.
Langkah
lanjutan
• Presiden Soekarno mengusulkan agar
UUD 1945 diberlakukan kembali
sebagai konstitusi negara.
• Presiden Soekarno membubarkan
konstituante melalui Dekret Presiden 5
Juli 1959.
Pemikiran Ekonomi Nasional pada Masa Demokrasi
Liberal
• Menurut Soemitro Djojohadikusumo,
pembangunan ekonomi pada masa
Demokrasi Liberal masih menemui
berbagai hambatan.
• Kondisi tersebut disebabkan sistem
ekonomi kolonial masih mengakar kuat di
Indonesia.
• Menghadapi kondisi tersebut, Soemitro
Djojohadikusumo menitikberatkan ekonomi
nasional dengan memperkuat sistem
perdagangan.
• Selain itu, pemerintah merangkul kaum
pribumi untuk mewujudkan kelas
pengusaha pribumi.
Upaya Mengatasi Masalah Ekonomi
pada Demokrasi Liberal
Gerakan Benteng Gunting Syafruddin
Nasionalisasi
perusahaan asing
Sistem ekonomi
Ali-Baba
Membentuk Biro
Perancang
Nasional
Bab III
Dinamika Politik–Ekonomi Indonesia
Masa Demokrasi Terpimpin (1959–1965)
Dinamika Politik Dinamika Ekonomi
Dekret Presiden
5 Juli 1959
Peta Kekuatan
Politik Nasional
Peran
Presiden Soekarno
Pembebasan
Irian Barat
Politik Luar Negeri
Sistem Ekonomi Terpimpin
Kebijakan
untuk Mengatasi Masalah
Ekonomi
Daftar Isi
❑ Konsepsi Presiden 1957
❑ Kegagalan Dewan Konstituante
Dekret Presiden
5 Juli 1959
Latar Belakang
Isi Dekret Presiden 5 Juli 1959
Pembubaran Konstituante
Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945
Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS)
Situasi Politik setelah Dekret Presiden 5 Juli 1959
Kabinet Djuanda digantikan Kabinet Kerja pada 10 Juli 1959
Presiden Soekarno juga menetapkan pidatonya yang berjudul ”Penemuan Kembali
Revolusi Kita” menjadi Manifesto Politik
Peta Kekuatan Politik
Nasional
Undang-Undang Dasar 1945U
S
D
E
K
Sosialisme Indonesia
Demokrasi Terpimpin
Ekonomi Terpimpin
Kepribadian Bangsa
✔ Presiden Soekarno juga menyampaikan lima gagasan yang disebut
USDEK
✔ Gagasan tersebut kemudian dikenal dengan istilah Manipol-USDEK
✔ Dalam perkembangannya, Manipol-USDEK ditetapkan sebagai
ideologi resmi dan haluan negara
▪ Indonesia berhasil meraih dukungan dari
negara peserta Konferensi Colombo 1954
dan Konferensi Asia Afrika 1955
▪ Indonesia mengangkat masalah Irian Barat
dalam sidang umum PBB hingga tahun
1960, tetapi mengalami kegagalan
Perjuangan Diplomasi Konfrontasi Politik
Perjuangan Pembebasan Irian Barat
✔ Pada 1956 Indonesia membatalkan
hasil KMB
✔ Pada 1960 pemerintah Indonesia
memutus hubungan diplomatik dengan
Belanda
Konfrontasi Ekonomi
Konfrontasi Militer
• Membatalkan utang-utang Indonesia kepada
Belanda senilai 3.661 juta gulden
• Menasionalisasi maskapai penerbangan Belanda
(KLM) dan perusahaan pelayaran (NHM) pada 1958
• Pada 19 Desember 1961 Presiden Soekarno
mengumumkan Trikora
• Pada 1962 pemerintah Indonesia membentuk
Komando Mandala Pembebasan Irian Barat
• Pasukan TNI dikerahkah melalui operasi-operasi
militer di wilayah Irian Barat
Pada 27 Mei 1961 Tengku Abdul Rahman
mencetuskan gagasan pembentukan
Federasi Malaysia
• Presiden Soekarno menganggap
pembentukan Federasi Malaysia adalah
proyek neokolonialisme Inggris yang
membahayakan negara-negara Nefo
• Pada 3 Mei 1964 Presiden Soekarno
mengeluarkan Dwikora yang menandai
konfrontasi Indonesia– Malaysia
Konfrontasi dengan Malaysia
Politik Mercusuar
Politik mercusuar
merupakan politik yang
bertujuan mencari
kemegahan dalam
pergaulan dunia
Bab IV
Indonesia pada Masa Orde Baru
(1966–1998)
A. Masa Transisi
Aksi Tritura
Surat Perintah Sebelas Maret
Kronologi Pengunduran Diri Presiden Soekarno
❑ Pada Juni 1966 Presiden Soekarno menyampaikan pidato pertanggungjawabannya sebagai presiden yang
kemudian dikenal dengan nama pidato Nawaksara.
❑ Pada 20 Juni hingga 5 Juli 1966, melalui Ketetapan Nomor V/MPRS/1966, MPRS meminta Presiden
Soekarno melengkapi isi pidato Nawaksara.
❑ Presiden Soekarno pun menyampaikan kembali pidato pertanggungjawaban pada 10 Januari 1967 di
hadapan anggota MPRS dan DPR-GR. Pidato tersebut dituangkan dalam Surat Presiden RI Nomor
1/Pres/1967 dan diberi nama ”Pelengkap Nawaksara” (Pelnawaksara).
❑ Pada 9 Februari 1967 DPR-GR mengajukan resolusi dan memorandum kepada MPRS agar mengadakan
sidang istimewa untuk mengatasi situasi politik yang memanas.
❑ Para pimpinan ABRI tersebut membujuk Presiden Soekarno untuk menyerahkan kekuasaan pada
pengemban Ketetapan Nomor IX/MPRS/1966, yaitu Letjen Soeharto, sebelum sidang umum MPRS
dilaksanakan.
❑ Pada 22 Februari 1967 Presiden Soekarno secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya.
B. Stabilisasi Politik dan Rehabilitasi Ekonomi Masa
Orde Baru
Back
Stabilisasi Penyeragaman Orde Baru
• Pelarangan ideologi komunisme dan ideologi-ideologi yang dianggap radikal.
• Menetapkan Pancasila sebagai ideologi negara.
• Menggagas mengenai pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila
melalui Ekaprasetya Pancakarsa.
• Melakukan penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).
• Mengharuskan semua partai politik menganut ideologi Pancasila.
Penerapan Dwifungsi ABRI
1.
2.
3.
Bab V
Indonesia pada Masa Reformasi
Daftar Isi
Indonesia pada Masa Reformasi
Pemerintahan Joko Widodo
dan Jusuf Kalla
Pemerintahan Megawati Soekarnoputri
Pemerintahan Abdurrahman Wahid
Pemerintahan B.J. Habibie
Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf
Kalla
Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan
Boediono
Tuntutan Reformasi
Suksesi
Kepemimpinan
Nasional
Amandemen UUD
1945
Penghapusan
Dwifungsi ABRI
Penegakan
Supremasi Hukum
Pemberantasan
KKN
Pelaksanaan
Otonomi Daerah
Pengunduran Diri Presiden
Soeharto
Presiden Soeharto bertemu dengan Wakil Presiden B. J. Habibie dan
sejumlah pejabat tinggi negara setelah pulang dari Kairo pada 15 Mei
1998.
Pada 16 Mei 1998 Presiden Soeharto bertemu dengan pimpinan
DPR, Harmoko. Harmoko menyampaikan sejumlah tuntutan
reformasi dari masyarakat Indonesia.
21 Mei 1998 Presiden Soeharto membacakan pidato pengunduran
dirinya di Istana Negara. Presiden Soeharto mengumumkan Wakil
Presiden B. J. Habibie akan melanjutkan masa jabatan presiden.

More Related Content

What's hot

Sem1 sejarah indo
Sem1 sejarah indoSem1 sejarah indo
Sem1 sejarah indoseptiputri
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinPandu Adi
 
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...inka -chan
 
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)Yunus Moershal
 
Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966Nugraha Wirawan
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruKiki Evi Wahyuliana
 
Jatuhnya Demokrasi Terpimpin dan Lahirnya Pemerintahan Orde Baru
Jatuhnya Demokrasi Terpimpin dan Lahirnya Pemerintahan Orde BaruJatuhnya Demokrasi Terpimpin dan Lahirnya Pemerintahan Orde Baru
Jatuhnya Demokrasi Terpimpin dan Lahirnya Pemerintahan Orde BaruNazalia Angelina
 
Sistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesiaSistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesiaDian Mardiana
 
proses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baru
proses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baruproses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baru
proses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baruRara Bintra Amelia
 
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaBellaNindaThania
 
Perpindahan Orde Lama ke Orde Baru Part 1
Perpindahan Orde Lama ke Orde Baru Part 1Perpindahan Orde Lama ke Orde Baru Part 1
Perpindahan Orde Lama ke Orde Baru Part 1Siti Farida
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIDewi_Sejarah
 
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde BaruPerkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde BaruEnggita Aprilika Yustian
 

What's hot (17)

Sem1 sejarah indo
Sem1 sejarah indoSem1 sejarah indo
Sem1 sejarah indo
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
 
Bab iii b
Bab iii bBab iii b
Bab iii b
 
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
 
Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
 
Jatuhnya Demokrasi Terpimpin dan Lahirnya Pemerintahan Orde Baru
Jatuhnya Demokrasi Terpimpin dan Lahirnya Pemerintahan Orde BaruJatuhnya Demokrasi Terpimpin dan Lahirnya Pemerintahan Orde Baru
Jatuhnya Demokrasi Terpimpin dan Lahirnya Pemerintahan Orde Baru
 
Sistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesiaSistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesia
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
proses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baru
proses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baruproses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baru
proses kekuasaan peralihan dari orde lama ke orde baru
 
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
 
Perpindahan Orde Lama ke Orde Baru Part 1
Perpindahan Orde Lama ke Orde Baru Part 1Perpindahan Orde Lama ke Orde Baru Part 1
Perpindahan Orde Lama ke Orde Baru Part 1
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde BaruPerkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
 

Similar to Demokrasi liberal sampai reformasi

Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriMater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriYudha Kirito
 
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Lela Warni
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)AmirahNada1
 
2. BAB1-Penerapan Pancasila Masa Orde Lama (1959-1966)(1).pdf
2. BAB1-Penerapan Pancasila Masa Orde Lama (1959-1966)(1).pdf2. BAB1-Penerapan Pancasila Masa Orde Lama (1959-1966)(1).pdf
2. BAB1-Penerapan Pancasila Masa Orde Lama (1959-1966)(1).pdfirham15
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinWarnet Raha
 
Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi TerpimpinDemokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi TerpimpinYeni Dyana
 
Indonesia masa-orde-baru
Indonesia masa-orde-baruIndonesia masa-orde-baru
Indonesia masa-orde-baruAlfian Akatsuki
 
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptxSodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptxSitiNurhalimah95
 
penerapan pancasila dari masa ke masa.pptx
penerapan pancasila dari masa ke masa.pptxpenerapan pancasila dari masa ke masa.pptx
penerapan pancasila dari masa ke masa.pptxMeigoAnugraJaya1
 
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanPeristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanZahra Rizky Fadilah
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptxKehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptxJack132330
 
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptxKehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptxAnisMugni1
 
Pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pelaksanaan demokrasi di indonesiaPelaksanaan demokrasi di indonesia
Pelaksanaan demokrasi di indonesiaIntan Oktavia
 

Similar to Demokrasi liberal sampai reformasi (20)

Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriMater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
 
Dekrit presiden
Dekrit presidenDekrit presiden
Dekrit presiden
 
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
 
2. BAB1-Penerapan Pancasila Masa Orde Lama (1959-1966)(1).pdf
2. BAB1-Penerapan Pancasila Masa Orde Lama (1959-1966)(1).pdf2. BAB1-Penerapan Pancasila Masa Orde Lama (1959-1966)(1).pdf
2. BAB1-Penerapan Pancasila Masa Orde Lama (1959-1966)(1).pdf
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 
Makalah demokrasi terpimpin (2)
Makalah demokrasi terpimpin (2)Makalah demokrasi terpimpin (2)
Makalah demokrasi terpimpin (2)
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 
Perekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesiaPerekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesia
 
Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi TerpimpinDemokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
 
Indonesia masa-orde-baru
Indonesia masa-orde-baruIndonesia masa-orde-baru
Indonesia masa-orde-baru
 
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptxSodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
 
penerapan pancasila dari masa ke masa.pptx
penerapan pancasila dari masa ke masa.pptxpenerapan pancasila dari masa ke masa.pptx
penerapan pancasila dari masa ke masa.pptx
 
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanPeristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptxKehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
 
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptxKehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
 
Pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pelaksanaan demokrasi di indonesiaPelaksanaan demokrasi di indonesia
Pelaksanaan demokrasi di indonesia
 

Recently uploaded

perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfindrawatiahmad62
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...Kanaidi ken
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxmuhammadyudiyanto55
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfMIN1Sumedang
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxMasHari12
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxnawasenamerta
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024SABDA
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfgloriosaesy
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxlastri261
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxGallantryW
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...Kanaidi ken
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxEkoPutuKromo
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARcakrasyid
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGEviRohimah3
 

Recently uploaded (20)

perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 

Demokrasi liberal sampai reformasi

  • 1. DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 Perubahan sistem pemerintahan dari presidensial menjadi parlementer yang ditandai dengan adanya Maklumat KNIP Nomor 5 tanggal 11 November 1945. Perubahan fungsi KNIP yang semula sebagai pembantu presiden dan wakil presiden menjadi majelis legislatif. Perubahan fungsi KNIP yang semula sebagai pembantu presiden dan wakil presiden menjadi majelis legislatif.Pada masa Demokrasi liberal menggunakan sistem parlementer , artinya yang menjalankan pemerintahan adalah perdana menteri sedangkan Presiden hanya sebagai simbol dan pada masa ini Indonesia menggunakan sistem UUDS 1950 sebagai dasar konstitusional sesuai dengan konstitusi pemerintah RIS dan RI 19 Mei 1950. Kabinet sangat mudah di jatuhkan sehingga kabinet tidak mampu bekerja secara maksimal hingga akhir masa kerjanya ( 4 - 5 tahun ) Pemberontakan masih sulit untuk di tumpas sehingga pemerintah masih sangat di ganggu oleh bentuk perpecahan
  • 2. KABINET TIDAK BERJALAN OPTIMAL Dua hal penyebab jatuhnya kabinet di antaranya adanya : 1. Adanya perpecahan diantara partai-partai yang tergabung dalam koalisi 2. Dijatuhkan oleh partai oposisi dengan menggalang didalam parlemen untuk memberikan dukungan pada kabinet yang memerintah atau mosi tidak Nama-nama kabinet di masa Demokrasi Liberal : a. Kabinet Natsir b. Kabinet Sukiman c. Kabinet Wilopo d. Kabinet Ali Sastroamijoyo I e. Kabinet Burhanuddin Harahap f. Kabinet Ali Sastroamijoyo II g. Kabinet Djuanda
  • 3. TERBENTUKNYA DEWAN DAERAH Pada masa Kabinet Alisastroamidjojo II, pergolakan muncul di Sumatera dan Sulawesi di picu oleh rasa ketidakpuasan terhadap alokasi dana pembangunan yang di terima dari pemerintah pusat dan juga menemui kesulitan untuk menyampaikan aspirasinya kepada parlemen 1. Dewan Banteng Sumatera Tengah 20 Desember 1956 Letkol. Achmad Husain 2. Dewan Gajah Sumatera Utara 22 Desember 1956 Kolonel. Maludin 3. Dewan Garuda Sumatera Selatan 24 Desember 1956 Letkol. Barlian
  • 4. KESEPAKATAN DEWAN BANTENG 20-25 NOV 1956 1. Pembangunan daerah akan di lakukan dengan cara menggali potensi daerah melalui pemerintahan otonomi 2. Menyusun buku sejarah perjuangan Sumatera Tengah 3. Membangun museum perjuangan 4. Mengutus para veteran yang cacat karena pertempuran, para janda dan yatim piatu dan menyediakan lahan untuk makan para pahlawan 5. Merancang simbol dan lambang baru 6. Melakukan pengawasan terhadap penempatan pejabat daerah harus merupakan tenaga produktif bagi daerah Komando pertahanan daerah yang meliputi teritorial,operatif dan administratif
  • 5. KONSEPSI PRESIDEN 21 FEBRUARI 1957 1. Sistem Demokrasi liberal akan di ganti dengan Demokrasi terpimpin 2. Akan segera di bentuk kabinet gotong royong yang menteri-menterinya terdiri atas anggota dari partai-partai besar, Partai Nasional Indonesia,Mejelis Syuro Muslimin Indonesia,Nahdlatul Ulama dan PKI 3. Pembentukan Dewan Nasional dengan para anggotanya terdiri atas golongan-golongan fungsional yang berasal dari masyarakat Dewan Nasional ini bertugas memberikan nasihat kepada Presidenbaik di minta maupun tidak
  • 6. PERBEDAAN PELAKSANAAN DEMOKRASI LIBERAL DAN TERPIMPIN 1. Keterkaitannya dengan masalah kedaulatan Rakyat Pada Demokrasi liberal kedaulatan rakyat sepenuhnya oleh DPR. DPR dapat membentuk dan membubarkan pemerintah dan kabinet ( eksekutif ).Pada Demokrasi Terpimpin , secara normatif konstitusional dintetapkan kedaulatan rakyat berada dan di laksanakan oleh MPR namun pelaksanaan nya ada di tangan Presiden 2. Keterkaitannya dengan masalah pembagian kekuasaan Pada Demokrasi liberal kekuasaan DPR lebih kuat dari pemerintah/kabinet, DPR bisa memberhentikan pemerintah sedangkan di Demokrasi Terpimpin kekuasaan Presiden bisa sangat dominan dan Presiden di tetapkan seumur hidup dan tidak dapat di bubarkan oleh MPRS
  • 7. Pemilu 1955 • Pemilu pada 29 September 1955 untuk memilih anggota parlemen (DPR) dengan hasil sebagai berikut. • Pemilu pada 15 Desember 1955 untuk memilih anggota konstituante dengan hasil sebagai berikut. No. Nama Partai Jumlah Kursi 1. Partai Nasional Indonesia 57 kursi 2. Masyumi 57 kursi 3. Nahdatul Ulama 45 kursi 4. Partai Komunis Indonesia 39 kursi No. Nama Partai Jumlah Kursi 1. Partai Nasional Indonesia 119 kursi 2. Masyumi 112kursi 3. Nahdatul Ulama 91 kursi 4. Partai Komunis Indonesia 60 kursi
  • 8. Sistem Multipartai Sistem multipartai didasari adanya Maklumat Wakil Presiden 3 November 1945. Dalam maklumat tersebut Moh. Hatta memberikan kebebasan pembentukan partai politik. Pada perkembangannya, partai politik pada masa Demokorasi Liberal saling bersaing, mencari kesalahan, dan saling menjatuhkan. Menurut Moh. Hatta, sistem multipartai bertujuan untuk memudahkan kekuatan perjuangan dan memudahkan dalam meminta pertanggung jawaban kepada barisan perjuangan. Perubahan fungsi KNIP yang semula sebagai pembantu presiden dan wakil presiden menjadi majelis legislatif.
  • 9. Konstituante hasil Pemilu 1955 gagal menyusun undang-undang dasar Apa penyebabnya? • Perdebatan berlarut-larut dalam konstituante. • Adanya perselisihan antara partai. • Adanya desakan untuk kembali kepada UUD 1945. Langkah lanjutan • Presiden Soekarno mengusulkan agar UUD 1945 diberlakukan kembali sebagai konstitusi negara. • Presiden Soekarno membubarkan konstituante melalui Dekret Presiden 5 Juli 1959.
  • 10. Pemikiran Ekonomi Nasional pada Masa Demokrasi Liberal • Menurut Soemitro Djojohadikusumo, pembangunan ekonomi pada masa Demokrasi Liberal masih menemui berbagai hambatan. • Kondisi tersebut disebabkan sistem ekonomi kolonial masih mengakar kuat di Indonesia. • Menghadapi kondisi tersebut, Soemitro Djojohadikusumo menitikberatkan ekonomi nasional dengan memperkuat sistem perdagangan. • Selain itu, pemerintah merangkul kaum pribumi untuk mewujudkan kelas pengusaha pribumi.
  • 11. Upaya Mengatasi Masalah Ekonomi pada Demokrasi Liberal Gerakan Benteng Gunting Syafruddin Nasionalisasi perusahaan asing Sistem ekonomi Ali-Baba Membentuk Biro Perancang Nasional
  • 12. Bab III Dinamika Politik–Ekonomi Indonesia Masa Demokrasi Terpimpin (1959–1965) Dinamika Politik Dinamika Ekonomi Dekret Presiden 5 Juli 1959 Peta Kekuatan Politik Nasional Peran Presiden Soekarno Pembebasan Irian Barat Politik Luar Negeri Sistem Ekonomi Terpimpin Kebijakan untuk Mengatasi Masalah Ekonomi Daftar Isi
  • 13. ❑ Konsepsi Presiden 1957 ❑ Kegagalan Dewan Konstituante Dekret Presiden 5 Juli 1959 Latar Belakang Isi Dekret Presiden 5 Juli 1959 Pembubaran Konstituante Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945 Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) Situasi Politik setelah Dekret Presiden 5 Juli 1959 Kabinet Djuanda digantikan Kabinet Kerja pada 10 Juli 1959 Presiden Soekarno juga menetapkan pidatonya yang berjudul ”Penemuan Kembali Revolusi Kita” menjadi Manifesto Politik
  • 14. Peta Kekuatan Politik Nasional Undang-Undang Dasar 1945U S D E K Sosialisme Indonesia Demokrasi Terpimpin Ekonomi Terpimpin Kepribadian Bangsa ✔ Presiden Soekarno juga menyampaikan lima gagasan yang disebut USDEK ✔ Gagasan tersebut kemudian dikenal dengan istilah Manipol-USDEK ✔ Dalam perkembangannya, Manipol-USDEK ditetapkan sebagai ideologi resmi dan haluan negara
  • 15. ▪ Indonesia berhasil meraih dukungan dari negara peserta Konferensi Colombo 1954 dan Konferensi Asia Afrika 1955 ▪ Indonesia mengangkat masalah Irian Barat dalam sidang umum PBB hingga tahun 1960, tetapi mengalami kegagalan Perjuangan Diplomasi Konfrontasi Politik Perjuangan Pembebasan Irian Barat ✔ Pada 1956 Indonesia membatalkan hasil KMB ✔ Pada 1960 pemerintah Indonesia memutus hubungan diplomatik dengan Belanda
  • 16. Konfrontasi Ekonomi Konfrontasi Militer • Membatalkan utang-utang Indonesia kepada Belanda senilai 3.661 juta gulden • Menasionalisasi maskapai penerbangan Belanda (KLM) dan perusahaan pelayaran (NHM) pada 1958 • Pada 19 Desember 1961 Presiden Soekarno mengumumkan Trikora • Pada 1962 pemerintah Indonesia membentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat • Pasukan TNI dikerahkah melalui operasi-operasi militer di wilayah Irian Barat
  • 17. Pada 27 Mei 1961 Tengku Abdul Rahman mencetuskan gagasan pembentukan Federasi Malaysia • Presiden Soekarno menganggap pembentukan Federasi Malaysia adalah proyek neokolonialisme Inggris yang membahayakan negara-negara Nefo • Pada 3 Mei 1964 Presiden Soekarno mengeluarkan Dwikora yang menandai konfrontasi Indonesia– Malaysia Konfrontasi dengan Malaysia
  • 18. Politik Mercusuar Politik mercusuar merupakan politik yang bertujuan mencari kemegahan dalam pergaulan dunia
  • 19. Bab IV Indonesia pada Masa Orde Baru (1966–1998)
  • 23. Kronologi Pengunduran Diri Presiden Soekarno ❑ Pada Juni 1966 Presiden Soekarno menyampaikan pidato pertanggungjawabannya sebagai presiden yang kemudian dikenal dengan nama pidato Nawaksara. ❑ Pada 20 Juni hingga 5 Juli 1966, melalui Ketetapan Nomor V/MPRS/1966, MPRS meminta Presiden Soekarno melengkapi isi pidato Nawaksara. ❑ Presiden Soekarno pun menyampaikan kembali pidato pertanggungjawaban pada 10 Januari 1967 di hadapan anggota MPRS dan DPR-GR. Pidato tersebut dituangkan dalam Surat Presiden RI Nomor 1/Pres/1967 dan diberi nama ”Pelengkap Nawaksara” (Pelnawaksara). ❑ Pada 9 Februari 1967 DPR-GR mengajukan resolusi dan memorandum kepada MPRS agar mengadakan sidang istimewa untuk mengatasi situasi politik yang memanas. ❑ Para pimpinan ABRI tersebut membujuk Presiden Soekarno untuk menyerahkan kekuasaan pada pengemban Ketetapan Nomor IX/MPRS/1966, yaitu Letjen Soeharto, sebelum sidang umum MPRS dilaksanakan. ❑ Pada 22 Februari 1967 Presiden Soekarno secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya.
  • 24. B. Stabilisasi Politik dan Rehabilitasi Ekonomi Masa Orde Baru Back
  • 25. Stabilisasi Penyeragaman Orde Baru • Pelarangan ideologi komunisme dan ideologi-ideologi yang dianggap radikal. • Menetapkan Pancasila sebagai ideologi negara. • Menggagas mengenai pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila melalui Ekaprasetya Pancakarsa. • Melakukan penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). • Mengharuskan semua partai politik menganut ideologi Pancasila.
  • 27. Bab V Indonesia pada Masa Reformasi Daftar Isi
  • 28. Indonesia pada Masa Reformasi Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla Pemerintahan Megawati Soekarnoputri Pemerintahan Abdurrahman Wahid Pemerintahan B.J. Habibie Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono
  • 29. Tuntutan Reformasi Suksesi Kepemimpinan Nasional Amandemen UUD 1945 Penghapusan Dwifungsi ABRI Penegakan Supremasi Hukum Pemberantasan KKN Pelaksanaan Otonomi Daerah
  • 30. Pengunduran Diri Presiden Soeharto Presiden Soeharto bertemu dengan Wakil Presiden B. J. Habibie dan sejumlah pejabat tinggi negara setelah pulang dari Kairo pada 15 Mei 1998. Pada 16 Mei 1998 Presiden Soeharto bertemu dengan pimpinan DPR, Harmoko. Harmoko menyampaikan sejumlah tuntutan reformasi dari masyarakat Indonesia. 21 Mei 1998 Presiden Soeharto membacakan pidato pengunduran dirinya di Istana Negara. Presiden Soeharto mengumumkan Wakil Presiden B. J. Habibie akan melanjutkan masa jabatan presiden.