SlideShare a Scribd company logo
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
KEUANGAN
TUJUAN
DIHARAPKAN MAMPU MENJELASKAN TENTANG BIAS
KOGNITIF DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KEUANGAN DENGAN
BIAS KOGNITIF
Bias Kognitif Bias kognitif atau bias ini secara keilmuan di
jelaskan bahwa dalam sebuah proses pengolahan,
pemahaman, hingga pengambilan sebuah keputusan final.
Bias kognitif atau prasikap kognitif[1] adalah kondisi yang terjadi ketika alam bawah
sadar salah dalam berpikir sehingga akan menimbulkan kesalahan dalam berpikir,
memproses, dan menafsirkan informasi. hal ini juga dapat mempengaruhi rasionalitas
dan keakuratan dalam menentukan keputusan dan penilaian.[2] Bias merupakan proses
yang tidak disadari dan secara otomatis dirancang untuk membuat pengambilan
keputusan yang lebih cepat dan efisien, bias kognitif dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, seperti faktor heuristik (jalan pintas mental), tekanan sosial dan emosi
PENYEBAB BIAS KOGNITIF
Bias kognitif dapat disebabkan oleh banyak faktor, tetapi penyebab
utamanya sering terjadi karena adanya jalan pintas mental atau yang biasa
dikenal sebagai heuristik,[3] heuristik ini merupakan proses pengambilan
kesimpulan atau keputusan secara cepat berdasarkan data yang tidak
lengkap, sehingga hal tersebut dapat memicu terjadinya bias
dalam mengambil keputusan atau memecahkan masalah.[4] Faktor lain yang
juga dapat menyebabkan terjadinya bias kognitif ini antara
lain emosi, motivasi individu, batasan kemampuan pikiran untuk memproses
informasi dan adanya tekanan sosial.[3] Kemunculan bias kognitif juga dapat
meningkat seiring bertambahnya usia, hal ini disebabkan karena adanya
penurunan pada fleksibilitas kognitif.[5]'
JENIS BIAS KOGNITIF
Bias tindakan
Bias tindakan merupakan kecenderungan pikiran untuk merespons suatu
tindakan sebagai reaksi bawaan yang harus dilakukan, bahkan tanpa adanya
alasan yang kuat untuk melakukan tindakan tersebut. Bias tindakan
cenderung memaksa pikiran untuk lebih memilih bertindak daripada tidak
melakukan tindakan. meskipun tindakan tersebut tidak membuktikan
menghasilkan reaksi yang lebih baik daripada tidak melakukan tindakan.[6]
Heuristik afeksi
Paul Slovic menjelaskan bahwa heuristik afeksi merupakan kecenderungan
orang mempertimbangkan dan mengambil keputusan dengan melibatkan
emosi, seperti faktor apakah saya menyukainya? Apakah saya
membencinya?[7] Dibandingkan menggunakan data dan informasi yang lebih
konkret.[8]
Efek ambiguitas
Efek ambiguitas adalah sebuah tindakan atau pemikiran yang
menggambarkan kecenderungan orang untuk menghindari pilihan yang belum
diketahui kebenarannya karena kurangnya informasi, orang lebih cenderung
memilih pilihan yang lebih pasti bahkan jika pilihan tersebut belum tentu
menguntungkan. Efek ambiguitas ini pertama kali dipelajari oleh
seorang ekonom bernama Daniel Ellsberg pada tahun 1961, dengan
penelitiannya yang dikenal sebagai "Paradoks Ellsbreg".[9]
Anchoring bias[
nchoring bias merupakan bias kognitif yang menyebabkan pikiran
menentukan keputusan dengan terlalu tergantung pada informasi awal
yang diterima dari suatu topik. Saat pikiran membuat rencana atau
keputusan tentang suatu topik, pikiran akan menafsirkan informasi
baru terhadap informasi pertama sebagai referensi, hal ini akan
menyebabkan bias karena pikiran tidak akan melihat dari sisi yang
objektif.[10] Bias ini bisa disebabkan oleh faktor demografi dan
faktor kepribadian.[11]
Attentional bias
Attentional bias merupakan jenis bias kognitif yang membuat pikiran
akan lebih fokus pada hal-hal yang menurutnya bagus dan
mengambaikan aspek penting lainya dari penilaian. Sebagai contoh
jika seseorang membeli mobil bekas dan terlalu jatuh cinta terhadap
eksterior dan interior mobil tersebut, maka bisa saja pembeli akan
mengabaikan faktor penting lain seperti jarak tempuh maupun riwayat
kerusakan mesinnya.[
BIAS KOGNITIF DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
INVESTASI
 Luong dan Ha (2011) menyatakan bahwa
investor individual memiliki kecenderungan
yang lebih tinggi dalam mengikuti keputusan
investor lain dibandingkan dengan investor
institusional. Terdapat beberapa keputusan
 Bracha dan Brown (2012) yang menyatakan
bahwa investor yang mengalami bias
optimisme dikarenakan investor tersebut
terbiasa dan telah memiliki pengalaman serupa
sebelumnya, sehingga hal itu mempengaruhi
mereka dalam mengambil keputusan investasi
 Simon (dikutip oleh Christofaro, 2017) mengemukakan model
pengambilan keputusan satisficing model yang menjelaskan
bahwa sebagai akibat dari rasionalitas individu yang terbatas,
individu lebih memilih keputusan yang sekiranya dapat
memperoleh hasil yang memuaskan dan sesuai dengan
harapannya dibandingkan dengan memaksimalkan hasil
 DALAM PROSPECT THEORY
 kecenderungan risiko investor dibagi menjadi dua, yaitu
investor risk averse dan risk seeker (Prosad et al., 2015).
 Prospect theory menjelaskan bahwa sebagian besar
investor menjadi risk averse dengan mengambil
keputusan berisiko rendah ketika mereka berpeluang
besar untuk memperoleh keuntungan, sedangkan ketika
dihadapkan pada suatu keadaan yang berpeluang besar
untuk mengalami kerugian, mereka menjadi risk seeker
dan memilih keputusan berisiko tinggi agar dapat
meminimalisir tingkat kerugian yang mereka terima.
 Hunjra dan Azam (dikutip oleh Farayibi, 2015) membagi
investor berdasarkan kecenderungan risiko mereka
menjadi 3, yaitu risk averse (menghindari risiko), risk
neutral (netral terhadap risiko) dan risk preference /risk
seeker (menyukai risiko).
TEORI KONSERVATISME
Bakar dan Yi (2015) berpendapat bahwa
konservatisme merupakan pandangan investor
yang lambat dalam menyesuaikan respon mereka
terhadap perkembangan informasi dan kejadian
terbaru. Berdasarkan model belief based model
yang dikemukakan oleh Barberis et al. (1998),
konservatisme akan mendorong investor lebih
berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi
dan lambat dalam menyesuaikan diri dengan
informasi baru,Dalam menghadapi suatu
masalah, investor konservatif mengatasinya
dengan mengandalkan pengalamannya terdahulu
dibandingkan dengan mencari informasi baru
yang sesuai. Investor konservatif tetap bersikukuh
atas pendapatnya meskipun tidak sepenuhnya
benar.
Rahim, Shah dan Aamir (2019) berpendapat
bahwa konservatisme merupakan bias yang
menyebabkan investor menggunakan informasi
lampau yang diingat dalam membuat keputusan
dan tidak dapat memperbaharui informasi seperti
yang ada di pasar. Tipe investor konservatif
menggunakan pengalaman dan pengetahuannya
dalam mengambil keputusan investasi tanpa
memproses informasi yang baru
Ragam Bias KOGNITIF
• Representativeness
Bias Investor mengambil keputusan investasi
terlalu cepat tanpa analisis mendalam. Umumnya
investor hanya mengandalkan pengalaman masa
lalu yang dianggap dapat menjadi acuan
keputusan investasinya saat ini.
• Anchoring & Adjustment Bias
Investor hanya mengacu pada satu informasi
tertentu sebagai dasar pengambilan keputusan
investasi.
• Availability Bias
Keputusan investasi yang dilakukan semata-mata
atas kemudahan dan ketersediaan. Apa yang
paling mudah dan tersedia untuk dilakukan, itulah
yang menjadi keputusan akhir investor. Seringkali
investor meyakini bahwa investor lain pun pasti
melakukan hal yang sama dengan dirinya.
• Self-Attribution Bias
Investor menganggap keberhasilan investasinya murni berkat
kemampuan dirinya sendiri dalam memprediksi dan
menganalisis. Jika terjadi kegagalan, investor akan selalu
menyalahkan faktor eksternal.
• Illusion of Control Bias
Investor percaya dirinya memiliki pengendalian penuh atas
tercapainya kinerja investasi yang dimiliki.
• Conservatism Bias
Investor cenderung memaksakan penilaian awal dan
menyangkal perubahan kondisi yang terjadi atas
investasinya. Hal ini membuat investor lambat bereaksi
terhadap informasi atau fakta terbaru.
Confirmation Bias (Selection Bias)
Investor cenderung hanya mencari informasi yang
mendukung pandangannya atas keputusan investasi dan
mengabaikan informasi yang bertentangan dengan
pandangannya. Hindsight Bias Investor cenderung hanya
mengingat dan melebih-lebihkan keberhasilan pengalaman
investasi di masa lalu, namun melupakan kegagalan yang
pernah terjadi.
PEMBUKTIAN EMPIRIS
 Khilar and Singh (2020) yang menyatakan emotional bias
berpengaruh terhadap keputusan investasi
 Duxbury (2015) yang menyatakan emotional bias
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan
keputusan investasi.
 Kartini dan Nuris (2015) yang menyatakan bahwa emotional
bias berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan
investasi.
REFERENSI
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Bias_kognitif
2. Hidayati, Siti Aisyah., Wahyulina, Sri., Suryani, Embun.,
(2022). Pengaruh Cognitive Bias Dan Emotional Bias
Terhadap Keputusan Penempatan Dana Untuk Modal Kerja
Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Di Pulau Lombok Pada
Masa Pandemi Covid 19. JMM UNRAM, 11(1), 21-38
3. Dr. Asep Risman, SE., MM. Dr. Embun Prowanta, MM.,
CSA® ., CRP® ., CIB® ., CFP® . Dr. Indra Siswanti, SE.,
MM., CRP® .2021. Behavioral Corporate Finance,
Banguntapan Jogjakarta, PENERBIT KBM INDONESIA
Kumparan.com

More Related Content

What's hot

Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modal
Iffa Tabahati
 
Manajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bungaManajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bunga
Desy Diyastuti
 
Prilaku Keuangan P-2.pptx
Prilaku Keuangan P-2.pptxPrilaku Keuangan P-2.pptx
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
Universitas Mulawarman Samarinda
 
Penggunaan dana bank
Penggunaan dana bankPenggunaan dana bank
Penggunaan dana bank
Eva Andini
 
Keputusan Dalam keadaan Risiko
Keputusan Dalam keadaan RisikoKeputusan Dalam keadaan Risiko
Keputusan Dalam keadaan Risiko
Abu Tholib
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Ninnasi Muttaqiin
 
Pandangan islam terhadap resiko
Pandangan islam terhadap resikoPandangan islam terhadap resiko
Pandangan islam terhadap resiko
Adam Hastawa
 
modul managemen keuangan
modul managemen keuanganmodul managemen keuangan
modul managemen keuangan
Haidar Bashofi
 
Manajemen kas
Manajemen kasManajemen kas
Manajemen kas
Anisa Muvit
 
Analisis Laporan Arus Kas
Analisis Laporan Arus KasAnalisis Laporan Arus Kas
Analisis Laporan Arus Kas
aikinou
 
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiManajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Lia Ivvana
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Kelinci Coklat
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
Adelina Yusyak
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
Trisnadi Wijaya
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modalpudle27
 
risk and return
risk and returnrisk and return
risk and return
Fariz Mido
 
Konsep dasar probabilitas.ppt
Konsep dasar probabilitas.pptKonsep dasar probabilitas.ppt
Konsep dasar probabilitas.ppt
Deby Andriana
 
Sumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber PendanaanSumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber Pendanaan
Gusstiawan Raimanu
 
Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]
Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]
Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
 

What's hot (20)

Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modal
 
Manajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bungaManajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bunga
 
Prilaku Keuangan P-2.pptx
Prilaku Keuangan P-2.pptxPrilaku Keuangan P-2.pptx
Prilaku Keuangan P-2.pptx
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Penggunaan dana bank
Penggunaan dana bankPenggunaan dana bank
Penggunaan dana bank
 
Keputusan Dalam keadaan Risiko
Keputusan Dalam keadaan RisikoKeputusan Dalam keadaan Risiko
Keputusan Dalam keadaan Risiko
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
 
Pandangan islam terhadap resiko
Pandangan islam terhadap resikoPandangan islam terhadap resiko
Pandangan islam terhadap resiko
 
modul managemen keuangan
modul managemen keuanganmodul managemen keuangan
modul managemen keuangan
 
Manajemen kas
Manajemen kasManajemen kas
Manajemen kas
 
Analisis Laporan Arus Kas
Analisis Laporan Arus KasAnalisis Laporan Arus Kas
Analisis Laporan Arus Kas
 
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiManajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modal
 
risk and return
risk and returnrisk and return
risk and return
 
Konsep dasar probabilitas.ppt
Konsep dasar probabilitas.pptKonsep dasar probabilitas.ppt
Konsep dasar probabilitas.ppt
 
Sumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber PendanaanSumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber Pendanaan
 
Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]
Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]
Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]
 

Similar to Perilaku keuangan P-5.pptx

Bias perilaku investor dan pencegahannya
Bias perilaku investor dan pencegahannyaBias perilaku investor dan pencegahannya
Bias perilaku investor dan pencegahannya
SienlyVeronica
 
Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan Keputusan dalam OrganisasiPengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
firstynurhafitry
 
Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan Keputusan dalam OrganisasiPengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Saiful Rohman
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasi
mahardika20
 
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
briant_123
 
Pengembalian keputusan dalam organisasi
Pengembalian keputusan dalam organisasiPengembalian keputusan dalam organisasi
Pengembalian keputusan dalam organisasi
ulungfurtuna
 
Pengampilan keputusan dalam organisasi
Pengampilan keputusan dalam organisasiPengampilan keputusan dalam organisasi
Pengampilan keputusan dalam organisasi
fahmifrz
 
tugas 3
tugas 3tugas 3
tugas 3
erniarsulia
 
Pertemuan 5&6
Pertemuan 5&6Pertemuan 5&6
Pertemuan 5&6
erniarsulia
 
Isi makalah
Isi makalahIsi makalah
Isi makalah
Asyiaah Valdesyiah
 
tugas ke-3 pengambilan keputusan
tugas ke-3 pengambilan keputusantugas ke-3 pengambilan keputusan
tugas ke-3 pengambilan keputusanfauzan mahardika
 
pertemuan 5&6
pertemuan 5&6pertemuan 5&6
pertemuan 5&6
adhafahruzi
 
materi 9 komunikasi.pptx
materi 9 komunikasi.pptxmateri 9 komunikasi.pptx
materi 9 komunikasi.pptx
AmiKakakiral
 
1. Strategi membantu klien dalam pengambilan keputusan.ppt
1. Strategi membantu klien dalam pengambilan keputusan.ppt1. Strategi membantu klien dalam pengambilan keputusan.ppt
1. Strategi membantu klien dalam pengambilan keputusan.ppt
dian34065
 
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASIPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
AuliaVelayati
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
YeniSriLestari1
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
VhynaAmelia
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
IilMuntaha
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
aislentikaekwindasar
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
YudiAristaYulanda
 

Similar to Perilaku keuangan P-5.pptx (20)

Bias perilaku investor dan pencegahannya
Bias perilaku investor dan pencegahannyaBias perilaku investor dan pencegahannya
Bias perilaku investor dan pencegahannya
 
Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan Keputusan dalam OrganisasiPengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
 
Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan Keputusan dalam OrganisasiPengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasi
 
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
 
Pengembalian keputusan dalam organisasi
Pengembalian keputusan dalam organisasiPengembalian keputusan dalam organisasi
Pengembalian keputusan dalam organisasi
 
Pengampilan keputusan dalam organisasi
Pengampilan keputusan dalam organisasiPengampilan keputusan dalam organisasi
Pengampilan keputusan dalam organisasi
 
tugas 3
tugas 3tugas 3
tugas 3
 
Pertemuan 5&6
Pertemuan 5&6Pertemuan 5&6
Pertemuan 5&6
 
Isi makalah
Isi makalahIsi makalah
Isi makalah
 
tugas ke-3 pengambilan keputusan
tugas ke-3 pengambilan keputusantugas ke-3 pengambilan keputusan
tugas ke-3 pengambilan keputusan
 
pertemuan 5&6
pertemuan 5&6pertemuan 5&6
pertemuan 5&6
 
materi 9 komunikasi.pptx
materi 9 komunikasi.pptxmateri 9 komunikasi.pptx
materi 9 komunikasi.pptx
 
1. Strategi membantu klien dalam pengambilan keputusan.ppt
1. Strategi membantu klien dalam pengambilan keputusan.ppt1. Strategi membantu klien dalam pengambilan keputusan.ppt
1. Strategi membantu klien dalam pengambilan keputusan.ppt
 
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASIPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 

More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT)

PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptxPERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Tata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk managementTata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk management
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEKMANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.pptMateri 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Pertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptxPertemuan 11.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptxPERTEMUAN 9-10.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptxMateri 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptxMateri 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptxMateri 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptxMateri 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptxMateri 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptxMateri 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptxMateri 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan PerusahaanMateri 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptxMateri 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 

More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT) (20)

PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptxPERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
 
Tata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk managementTata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk management
 
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEKMANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
 
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
 
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.pptMateri 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
 
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Pertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptxPertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptx
 
PERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptxPERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptx
 
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptxMateri 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
 
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptxMateri 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
 
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptxMateri 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
 
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptxMateri 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
 
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptxMateri 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
 
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptxMateri 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
 
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptxMateri 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
 
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan PerusahaanMateri 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
 
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptxMateri 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
 
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 

Recently uploaded

materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
nugrohoaditya12334
 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
ErvinYogi
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
ssuser781f6d1
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptxANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
AnisaSyahfitri1
 
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptxPPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
azfikar96
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
DebiCarolina2
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 

Recently uploaded (14)

materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptxANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
 
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptxPPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 

Perilaku keuangan P-5.pptx

  • 2. TUJUAN DIHARAPKAN MAMPU MENJELASKAN TENTANG BIAS KOGNITIF DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEUANGAN DENGAN
  • 3. BIAS KOGNITIF Bias Kognitif Bias kognitif atau bias ini secara keilmuan di jelaskan bahwa dalam sebuah proses pengolahan, pemahaman, hingga pengambilan sebuah keputusan final. Bias kognitif atau prasikap kognitif[1] adalah kondisi yang terjadi ketika alam bawah sadar salah dalam berpikir sehingga akan menimbulkan kesalahan dalam berpikir, memproses, dan menafsirkan informasi. hal ini juga dapat mempengaruhi rasionalitas dan keakuratan dalam menentukan keputusan dan penilaian.[2] Bias merupakan proses yang tidak disadari dan secara otomatis dirancang untuk membuat pengambilan keputusan yang lebih cepat dan efisien, bias kognitif dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor heuristik (jalan pintas mental), tekanan sosial dan emosi
  • 4. PENYEBAB BIAS KOGNITIF Bias kognitif dapat disebabkan oleh banyak faktor, tetapi penyebab utamanya sering terjadi karena adanya jalan pintas mental atau yang biasa dikenal sebagai heuristik,[3] heuristik ini merupakan proses pengambilan kesimpulan atau keputusan secara cepat berdasarkan data yang tidak lengkap, sehingga hal tersebut dapat memicu terjadinya bias dalam mengambil keputusan atau memecahkan masalah.[4] Faktor lain yang juga dapat menyebabkan terjadinya bias kognitif ini antara lain emosi, motivasi individu, batasan kemampuan pikiran untuk memproses informasi dan adanya tekanan sosial.[3] Kemunculan bias kognitif juga dapat meningkat seiring bertambahnya usia, hal ini disebabkan karena adanya penurunan pada fleksibilitas kognitif.[5]'
  • 5. JENIS BIAS KOGNITIF Bias tindakan Bias tindakan merupakan kecenderungan pikiran untuk merespons suatu tindakan sebagai reaksi bawaan yang harus dilakukan, bahkan tanpa adanya alasan yang kuat untuk melakukan tindakan tersebut. Bias tindakan cenderung memaksa pikiran untuk lebih memilih bertindak daripada tidak melakukan tindakan. meskipun tindakan tersebut tidak membuktikan menghasilkan reaksi yang lebih baik daripada tidak melakukan tindakan.[6] Heuristik afeksi Paul Slovic menjelaskan bahwa heuristik afeksi merupakan kecenderungan orang mempertimbangkan dan mengambil keputusan dengan melibatkan emosi, seperti faktor apakah saya menyukainya? Apakah saya membencinya?[7] Dibandingkan menggunakan data dan informasi yang lebih konkret.[8] Efek ambiguitas Efek ambiguitas adalah sebuah tindakan atau pemikiran yang menggambarkan kecenderungan orang untuk menghindari pilihan yang belum diketahui kebenarannya karena kurangnya informasi, orang lebih cenderung memilih pilihan yang lebih pasti bahkan jika pilihan tersebut belum tentu menguntungkan. Efek ambiguitas ini pertama kali dipelajari oleh seorang ekonom bernama Daniel Ellsberg pada tahun 1961, dengan penelitiannya yang dikenal sebagai "Paradoks Ellsbreg".[9] Anchoring bias[ nchoring bias merupakan bias kognitif yang menyebabkan pikiran menentukan keputusan dengan terlalu tergantung pada informasi awal yang diterima dari suatu topik. Saat pikiran membuat rencana atau keputusan tentang suatu topik, pikiran akan menafsirkan informasi baru terhadap informasi pertama sebagai referensi, hal ini akan menyebabkan bias karena pikiran tidak akan melihat dari sisi yang objektif.[10] Bias ini bisa disebabkan oleh faktor demografi dan faktor kepribadian.[11] Attentional bias Attentional bias merupakan jenis bias kognitif yang membuat pikiran akan lebih fokus pada hal-hal yang menurutnya bagus dan mengambaikan aspek penting lainya dari penilaian. Sebagai contoh jika seseorang membeli mobil bekas dan terlalu jatuh cinta terhadap eksterior dan interior mobil tersebut, maka bisa saja pembeli akan mengabaikan faktor penting lain seperti jarak tempuh maupun riwayat kerusakan mesinnya.[
  • 6. BIAS KOGNITIF DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI  Luong dan Ha (2011) menyatakan bahwa investor individual memiliki kecenderungan yang lebih tinggi dalam mengikuti keputusan investor lain dibandingkan dengan investor institusional. Terdapat beberapa keputusan  Bracha dan Brown (2012) yang menyatakan bahwa investor yang mengalami bias optimisme dikarenakan investor tersebut terbiasa dan telah memiliki pengalaman serupa sebelumnya, sehingga hal itu mempengaruhi mereka dalam mengambil keputusan investasi  Simon (dikutip oleh Christofaro, 2017) mengemukakan model pengambilan keputusan satisficing model yang menjelaskan bahwa sebagai akibat dari rasionalitas individu yang terbatas, individu lebih memilih keputusan yang sekiranya dapat memperoleh hasil yang memuaskan dan sesuai dengan harapannya dibandingkan dengan memaksimalkan hasil  DALAM PROSPECT THEORY  kecenderungan risiko investor dibagi menjadi dua, yaitu investor risk averse dan risk seeker (Prosad et al., 2015).  Prospect theory menjelaskan bahwa sebagian besar investor menjadi risk averse dengan mengambil keputusan berisiko rendah ketika mereka berpeluang besar untuk memperoleh keuntungan, sedangkan ketika dihadapkan pada suatu keadaan yang berpeluang besar untuk mengalami kerugian, mereka menjadi risk seeker dan memilih keputusan berisiko tinggi agar dapat meminimalisir tingkat kerugian yang mereka terima.  Hunjra dan Azam (dikutip oleh Farayibi, 2015) membagi investor berdasarkan kecenderungan risiko mereka menjadi 3, yaitu risk averse (menghindari risiko), risk neutral (netral terhadap risiko) dan risk preference /risk seeker (menyukai risiko).
  • 7. TEORI KONSERVATISME Bakar dan Yi (2015) berpendapat bahwa konservatisme merupakan pandangan investor yang lambat dalam menyesuaikan respon mereka terhadap perkembangan informasi dan kejadian terbaru. Berdasarkan model belief based model yang dikemukakan oleh Barberis et al. (1998), konservatisme akan mendorong investor lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi dan lambat dalam menyesuaikan diri dengan informasi baru,Dalam menghadapi suatu masalah, investor konservatif mengatasinya dengan mengandalkan pengalamannya terdahulu dibandingkan dengan mencari informasi baru yang sesuai. Investor konservatif tetap bersikukuh atas pendapatnya meskipun tidak sepenuhnya benar. Rahim, Shah dan Aamir (2019) berpendapat bahwa konservatisme merupakan bias yang menyebabkan investor menggunakan informasi lampau yang diingat dalam membuat keputusan dan tidak dapat memperbaharui informasi seperti yang ada di pasar. Tipe investor konservatif menggunakan pengalaman dan pengetahuannya dalam mengambil keputusan investasi tanpa memproses informasi yang baru
  • 8. Ragam Bias KOGNITIF • Representativeness Bias Investor mengambil keputusan investasi terlalu cepat tanpa analisis mendalam. Umumnya investor hanya mengandalkan pengalaman masa lalu yang dianggap dapat menjadi acuan keputusan investasinya saat ini. • Anchoring & Adjustment Bias Investor hanya mengacu pada satu informasi tertentu sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. • Availability Bias Keputusan investasi yang dilakukan semata-mata atas kemudahan dan ketersediaan. Apa yang paling mudah dan tersedia untuk dilakukan, itulah yang menjadi keputusan akhir investor. Seringkali investor meyakini bahwa investor lain pun pasti melakukan hal yang sama dengan dirinya. • Self-Attribution Bias Investor menganggap keberhasilan investasinya murni berkat kemampuan dirinya sendiri dalam memprediksi dan menganalisis. Jika terjadi kegagalan, investor akan selalu menyalahkan faktor eksternal. • Illusion of Control Bias Investor percaya dirinya memiliki pengendalian penuh atas tercapainya kinerja investasi yang dimiliki. • Conservatism Bias Investor cenderung memaksakan penilaian awal dan menyangkal perubahan kondisi yang terjadi atas investasinya. Hal ini membuat investor lambat bereaksi terhadap informasi atau fakta terbaru. Confirmation Bias (Selection Bias) Investor cenderung hanya mencari informasi yang mendukung pandangannya atas keputusan investasi dan mengabaikan informasi yang bertentangan dengan pandangannya. Hindsight Bias Investor cenderung hanya mengingat dan melebih-lebihkan keberhasilan pengalaman investasi di masa lalu, namun melupakan kegagalan yang pernah terjadi.
  • 9. PEMBUKTIAN EMPIRIS  Khilar and Singh (2020) yang menyatakan emotional bias berpengaruh terhadap keputusan investasi  Duxbury (2015) yang menyatakan emotional bias berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi.  Kartini dan Nuris (2015) yang menyatakan bahwa emotional bias berpengaruh negatif terhadap pengambilan keputusan investasi.
  • 10. REFERENSI 1. https://id.wikipedia.org/wiki/Bias_kognitif 2. Hidayati, Siti Aisyah., Wahyulina, Sri., Suryani, Embun., (2022). Pengaruh Cognitive Bias Dan Emotional Bias Terhadap Keputusan Penempatan Dana Untuk Modal Kerja Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Di Pulau Lombok Pada Masa Pandemi Covid 19. JMM UNRAM, 11(1), 21-38 3. Dr. Asep Risman, SE., MM. Dr. Embun Prowanta, MM., CSA® ., CRP® ., CIB® ., CFP® . Dr. Indra Siswanti, SE., MM., CRP® .2021. Behavioral Corporate Finance, Banguntapan Jogjakarta, PENERBIT KBM INDONESIA