Dokumen tersebut membahas tentang gaya gesekan, yang muncul ketika dua permukaan bersentuhan langsung. Gaya gesekan terjadi baik pada benda diam maupun bergerak, dan besarnya ditentukan oleh koefisien gesekan serta gaya normal. Dokumen ini juga menjelaskan rumus besar gaya gesekan dan pengarungnya terhadap pergerakan benda.
Elastisitas adalah sifat benda yang berubah bentuk sementara tanpa perubahan permanen. Benda elastis akan kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan. Benda yang mengalami gaya akan mengalami tegangan dan regangan. Tegangan dan regangan berhubungan dengan modulus elastisitas.
Sebuah balok bermassa 8 kg berada pada bidang miring 30 derajat. Balok tersebut akan tetap diam karena gesekan statis (48,5 N) lebih besar dari gesekan kinetis (40 N). Sebuah benda meluncur ke bawah pada bidang miring 30 derajat dengan kecepatan tetap, dan koefisien gesekannya adalah 0,577.
Gaya gesek adalah gaya yang timbul karena dua permukaan saling bersentuhan dan berlawanan dengan arah gerak. Gaya gesek dapat bermanfaat, seperti pada rem kendaraan, atau merugikan seperti gesekan mesin yang menyebabkan panas. Besar gaya gesek bergantung pada koefisien gesek dan gaya normal. Ada dua jenis gaya gesek yakni statis yang terjadi sebelum gerak dan kinetis saat benda bergerak.
Bahan ajar menjelaskan tentang gaya magnet, gravitasi, dan gesekan. Gaya magnet dapat menarik benda logam, gravitasi menyebabkan objek jatuh ke bumi, dan gesekan terjadi ketika dua permukaan bersentuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang gaya gesekan, yang muncul ketika dua permukaan bersentuhan langsung. Gaya gesekan terjadi baik pada benda diam maupun bergerak, dan besarnya ditentukan oleh koefisien gesekan serta gaya normal. Dokumen ini juga menjelaskan rumus besar gaya gesekan dan pengarungnya terhadap pergerakan benda.
Elastisitas adalah sifat benda yang berubah bentuk sementara tanpa perubahan permanen. Benda elastis akan kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan. Benda yang mengalami gaya akan mengalami tegangan dan regangan. Tegangan dan regangan berhubungan dengan modulus elastisitas.
Sebuah balok bermassa 8 kg berada pada bidang miring 30 derajat. Balok tersebut akan tetap diam karena gesekan statis (48,5 N) lebih besar dari gesekan kinetis (40 N). Sebuah benda meluncur ke bawah pada bidang miring 30 derajat dengan kecepatan tetap, dan koefisien gesekannya adalah 0,577.
Gaya gesek adalah gaya yang timbul karena dua permukaan saling bersentuhan dan berlawanan dengan arah gerak. Gaya gesek dapat bermanfaat, seperti pada rem kendaraan, atau merugikan seperti gesekan mesin yang menyebabkan panas. Besar gaya gesek bergantung pada koefisien gesek dan gaya normal. Ada dua jenis gaya gesek yakni statis yang terjadi sebelum gerak dan kinetis saat benda bergerak.
Bahan ajar menjelaskan tentang gaya magnet, gravitasi, dan gesekan. Gaya magnet dapat menarik benda logam, gravitasi menyebabkan objek jatuh ke bumi, dan gesekan terjadi ketika dua permukaan bersentuhan.
1. Dokumen menjelaskan tentang dinamika gerak lurus dan hukum-hukum gerak Newton.
2. Newton menemukan konsep gravitasi dan hukum gerak yang menjelaskan hubungan antara gaya, massa, dan percepatan.
3. Hukum-hukum Newton digunakan untuk menganalisis berbagai contoh gerak lurus seperti benda diam, bergerak dengan kecepatan tetap, dan sistem benda.
Dokumen tersebut membahas tentang tekanan pada zat padat. Secara definisi, tekanan adalah gaya tekan yang bekerja pada benda per satuan luas bidang tekan. Rumus tekanan menunjukkan bahwa besar tekanan berbanding lurus dengan gaya tekan dan berbanding terbalik dengan luas bidang tekan. Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari adalah kapak yang tajam akan menghasilkan tekanan lebih besar d
Eksperimen menentukan titik berat benda tegar dengan membuat pola dari kertas karton, membaginya menjadi dua bagian, dan mengukur titik seimbang masing-masing bagian untuk menentukan titik berat keseluruhan benda. Hasil analisis menunjukkan titik berat terletak pada koordinat (18,456; 13,45) mm. Faktor yang dapat menyebabkan ketidakakuratan adalah pembuatan pola, pengaruh angin, kesal
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum Newton yang menerangkan tentang gaya dan gerak, termasuk hukum inersia, hukum pergerakan, dan hukum aksi-reaksi. Secara khusus dijelaskan tentang pengertian gaya, contoh-contoh aplikasinya, dan satuan gaya dalam sistem satuan internasional.
Eksperimen menentukan posisi pusat gravitasi dan pusat massa benda planar. Benda planar diberi beban dan digantung pada titik yang berbeda, lalu digambar garis vertikal. Titik potong garis ini menunjukkan pusat gravitasi dan pusat massa benda. Eksperimen ini menunjukkan bahwa untuk benda biasa, pusat gravitasi setara dengan pusat massa.
1. Dokumen tersebut membahas tentang gerak periodik dan gerak harmonik, termasuk contohnya seperti gerakan bandul sederhana.
2. Dijelaskan pula hukum Hooke yang menyatakan hubungan antara gaya dan perubahan panjang pada benda elastis seperti pegas.
3. Terdapat pula penjelasan tentang periode, frekuensi, fase, dan sudut fase pada gerakan harmonik.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum gerak Newton dan konsep-konsep dasar dinamika, termasuk gaya berat, gaya normal, gaya gesek, dan diagram bebas benda. Secara khusus dijelaskan bahwa hukum pertama Newton menyatakan bahwa benda akan bergerak lurus beraturan atau diam jika tidak ada gaya yang bekerja padanya, hukum kedua menyatakan hubungan antara percepatan, gaya, dan massa suatu benda,
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika gerak yang mempelajari penyebab benda bergerak akibat gaya-gaya yang bekerja. Gaya dapat berupa gaya sentuh yang memerlukan kontak fisik atau gaya tak sentuh tanpa kontak fisik, seperti gaya gravitasi. Hukum-hukum gerak Newton juga dijelaskan seperti hukum inersia, percepatan proporsional dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa, serta aksi dan re
Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat mekanik bahan, termasuk berat jenis, massa jenis, kekuatan, tegangan, regangan, modulus elastisitas, hukum Hooke, energi potensial pegas, dan rangkaian paralel dan seri pegas.
1. Soal ini membahas tentang silinder panjang yang berotasi di atas permukaan datar. Silinder memiliki lubang di tengahnya dan dilepaskan dari posisi miring.
2. Soal ini meminta menghitung besar torsi, momen inersia, dan periode osilasi silinder.
3. Silinder akan bergerak harmonik sederhana dengan periode 4/T untuk kembali ke posisi semula.
1. Dokumen menjelaskan tentang dinamika gerak lurus dan hukum-hukum gerak Newton.
2. Newton menemukan konsep gravitasi dan hukum gerak yang menjelaskan hubungan antara gaya, massa, dan percepatan.
3. Hukum-hukum Newton digunakan untuk menganalisis berbagai contoh gerak lurus seperti benda diam, bergerak dengan kecepatan tetap, dan sistem benda.
Dokumen tersebut membahas tentang tekanan pada zat padat. Secara definisi, tekanan adalah gaya tekan yang bekerja pada benda per satuan luas bidang tekan. Rumus tekanan menunjukkan bahwa besar tekanan berbanding lurus dengan gaya tekan dan berbanding terbalik dengan luas bidang tekan. Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari adalah kapak yang tajam akan menghasilkan tekanan lebih besar d
Eksperimen menentukan titik berat benda tegar dengan membuat pola dari kertas karton, membaginya menjadi dua bagian, dan mengukur titik seimbang masing-masing bagian untuk menentukan titik berat keseluruhan benda. Hasil analisis menunjukkan titik berat terletak pada koordinat (18,456; 13,45) mm. Faktor yang dapat menyebabkan ketidakakuratan adalah pembuatan pola, pengaruh angin, kesal
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum Newton yang menerangkan tentang gaya dan gerak, termasuk hukum inersia, hukum pergerakan, dan hukum aksi-reaksi. Secara khusus dijelaskan tentang pengertian gaya, contoh-contoh aplikasinya, dan satuan gaya dalam sistem satuan internasional.
Eksperimen menentukan posisi pusat gravitasi dan pusat massa benda planar. Benda planar diberi beban dan digantung pada titik yang berbeda, lalu digambar garis vertikal. Titik potong garis ini menunjukkan pusat gravitasi dan pusat massa benda. Eksperimen ini menunjukkan bahwa untuk benda biasa, pusat gravitasi setara dengan pusat massa.
1. Dokumen tersebut membahas tentang gerak periodik dan gerak harmonik, termasuk contohnya seperti gerakan bandul sederhana.
2. Dijelaskan pula hukum Hooke yang menyatakan hubungan antara gaya dan perubahan panjang pada benda elastis seperti pegas.
3. Terdapat pula penjelasan tentang periode, frekuensi, fase, dan sudut fase pada gerakan harmonik.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum gerak Newton dan konsep-konsep dasar dinamika, termasuk gaya berat, gaya normal, gaya gesek, dan diagram bebas benda. Secara khusus dijelaskan bahwa hukum pertama Newton menyatakan bahwa benda akan bergerak lurus beraturan atau diam jika tidak ada gaya yang bekerja padanya, hukum kedua menyatakan hubungan antara percepatan, gaya, dan massa suatu benda,
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika gerak yang mempelajari penyebab benda bergerak akibat gaya-gaya yang bekerja. Gaya dapat berupa gaya sentuh yang memerlukan kontak fisik atau gaya tak sentuh tanpa kontak fisik, seperti gaya gravitasi. Hukum-hukum gerak Newton juga dijelaskan seperti hukum inersia, percepatan proporsional dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa, serta aksi dan re
Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat mekanik bahan, termasuk berat jenis, massa jenis, kekuatan, tegangan, regangan, modulus elastisitas, hukum Hooke, energi potensial pegas, dan rangkaian paralel dan seri pegas.
1. Soal ini membahas tentang silinder panjang yang berotasi di atas permukaan datar. Silinder memiliki lubang di tengahnya dan dilepaskan dari posisi miring.
2. Soal ini meminta menghitung besar torsi, momen inersia, dan periode osilasi silinder.
3. Silinder akan bergerak harmonik sederhana dengan periode 4/T untuk kembali ke posisi semula.
Dokumen tersebut berisi soal latihan fisika tentang gerak partikel dalam medan gravitasi. Pertanyaan pertama meminta menentukan posisi kesetimbangan stabil partikel bergerak pada lintasan parabolik dengan persamaan (y) = 0,1x^2. Posisi kesetimbangan stabilnya adalah y = 0. Pertanyaan kedua meminta membuktikan bahwa gerakan partikel yang bergeser dari posisi kesetimbangan adalah harmonis sederhana, dengan frekuensiny
Teks tersebut membahas tentang kesetimbangan balok kayu berbentuk persegi panjang yang mengapung di air. Balok akan berada dalam keadaan setimbang jika gaya angkat air sama dengan beratnya. Jika balok dimiringkan sedikit dari posisi setimbang, maka akan dialami gaya total ke atas atau ke bawah yang akan memulihkannya kembali ke posisi semula, menunjukkan sifat kesetimbangan yang stabil. Jika balok dilepaskan dari posisi dim
Dokumen tersebut berisi pembahasan soal-soal olimpiade fisika tingkat kabupaten/kota tahun 2014. Terdiri dari 6 soal yang membahas konsep-konsep gerak satu dan dua dimensi, mekanika benda keras, energi dan osilasi.
1. Dua bola terhubung tongkat di bidang miring. Diketahui massa bola dan sudut bidang. Tentukan gaya pada bola dan tongkat, percepatan bola, kecepatan bola 1 saat mencapai dasar.
2. Sistem dua papan dan dua silinder dihubungkan katrol. Diketahui massa. Tentukan percepatan sistem, massa minimum agar bergerak, gaya dinding katrol.
3. Roda sepeda awal berputar di udara lalu
Teks tersebut berisi 7 soal fisika tentang sistem mekanik, daya angkat helikopter, tetesan air dari keran yang bocor, gesekan antara benda, lemparan bola basket, tumbukan benda, dan ayunan bandul. Ringkasannya adalah: teks tersebut berisi 7 soal fisika tentang berbagai sistem mekanik dan interaksinya seperti gaya, gesekan, tumbukan, dan ayunan.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Perc. 12 gesekan
1. Quelean
B.
PERCOBAAN 12
GESEKAN
TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan inisiswa diharapkan dapat:
1. Menentukan gaya gesekan luncur/gelincir antara dua benda yang bergesekan.
2. Menyebut hubungan antara gaya luncur dan gaya normal pada benda yang meluncur.
PENDAHULUAN
Jika kita menarik atau mendorong sebuah benda, misalnya meja yang berada di atas lantai, dan
jika dorongan atau tarikan yang diberikan tidak cukup kuat, benda tidak akan bergerak. Benda
dalam keadaan setimbang. Kelihatannya ada suatu gaya yang berlawanan arah dengan gaya
dorong yang mencegah benda berpindah daritempatnya di lantai. Gaya itu disebut gaya gesekan
sfafis antara meja dan lantai. Gaya gesekan disebabkan sebagian oleh ketidakteraturan
permukaan yang saling bersentuhan dan sebagian disebabkan gaya antar-molekul antara dua
benda yang saling bersentuhan (gaya adesif).
Misalkan benda itu berupa balok yang memiliki masaa M danberat Ws sebagaimana terlihat pada
Gambar 12.1. Jika benda itu ditarik atau didorong ke kanan oleh gaya F, dan benda masih dalam
keadaan diam (setimbang), gaya yang bekerja pada benda adalah gaya tarik F, gaya besekan F;,
gaya gravitasi Ws, dan gaya normal N bekerja tegak lurus permukaan tempat balok berada;
Karena balok dalam keadaan setimbang:
F=Fn; N=Wo.
Jika gaya tarik F diperbesar. secara berangsur-
angsur, maka, mulai dari gaya dengan nilai tertentu
benda mulai meluncur (bergerak). lni berarti bahwa
gaya gesekan juga bertambah besar sampai
mencapai nilai tertinggi. Setelah nilai ini
tercapat,gaya gesekan juga bertambah sampai
harga tertentu (maksimum), setelahnya gaya initidak
dapbt lagi mencegah benda untuk bergerak. Gaya
gesekan ini disebut gaya gesekan luncur statis
maksimum atau disingkal gaya gesekan sfafis maksimum. Gaya gesekan statis maksimum
dinyatakan dengan Fn. Ketika benda telah bergerak, gaya yang diperlukan untuk mempertahkan
gerak benda temyata lebih kecil daripada gaya gesekan statis. Gaya gesekan itu disebut gaya
gesekan dinamis (dynamic friction force).
Perbandingan antara gaya gesekan statis Fn dan gaya N disebut juga koefisien gesekan sfatis
dan diberi lambang p.. Oleh sebab itu:
Gambar 12.1
Gaya tarikan dan gaya gesekan
u= L. d^u' N'
Fg= PN
Dapat dilihat bahwa p lidak memiliki dimensi. Percobaan-percobaan memperlihatkan bahwa 7z
adalah konstan untuk dua benda yang diberikan dalam gerak meluncur. Jika koefisien gesekan
konstan, maka grafik Fr - N adalah berupa garis lurus. p adalah kemiringan grafik.
38
2. Qesckan
Dalam percobaan ini kita akan mencari koefisien gesekan statis dan mengamati faktor-faktor
yang mempengaruhi besar nilai tersebut. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi gaya
gesekan, yaitu :
a. Jenis bahan yang saling bersentuhan;
b. berat benda W, alau gaya normal N.
Benda yang akan digunakan adalah sebuah balok yang disebut balok gesekan. Balok gesekan
memiliki empat jenis permukaan yang berbeda: karet, kayu, plastik, dan kaca.
C. ALATPERCOBAAN
Papan percobaan Balok gesek
Bidang miring Massa bercelah dan penggantung massa
Neraca Pegas Penjepit kertas
Puli Talinilon
Alat bantu:
Timbangan fiika tersedia)
D. PERSIAPAN PERCOBAAN
Jika timbangan disediakan:
Neraca batang memiliki akurasi yang lebih baik daripada neraca pegas. Jadi, jika neraca batang
tersedia, dianjurkan agar Anda menentukan gaya gravitasi dengan mengukur massa benda
menggunakan neraca (dan menghitung gaya gravitasi), alih-alih menggunakan neraca pegas.
1. Gunakan neraca untuk mengukur massa me balok gesekan. Catat nilai mspada kotom yang
sesuai pada Tabel 12.1.
2- Gunakan neraca untuk mengukur massa satu kotak penjepit kertas mp.
Massa satu kotak penjepit kertas mo = ..... kg.
3. Hitung jumlah penjepit kertas yang ada di datam kotak tersebut. Misalkan ada sejumlah n
buah.
n=....
4. Selanjutnya hitung massa satu penjepit kertas ffip = n1o: n, dan catat hasil perhitungan pada
Tabel 12.1.
Jika timbangan tidak tersedia:
5. Gunakan neraca pegas untuk mengukur massa balok gesekor r??e. Catat nilai me pada Tabel
12.1.
6. Gunakan neraca pegas untuk mengukur massa satu kotak penjepit kertas mp.
Massa satu kotak penjepit kertas mu = ..... kg.
7 - Hitung jumlah penjepit kertas yang ada didalam kotak tersebut. Misalkan ada sejumla h n buah.
n=.....,,
B. Selanjutnya hitung massa satu penjepit kertas frp= tfib: n, dan catat hasil perhitungan Tabel
12.1.
Catatan: Penjepit kertas akan digunakan sebagai"massa renik" (renik = kecil) selain massa
bercelah yang bermassa agak besar.
39
3. Qesefraa
Periksa balok gesekan secara
seksama. Perhatikan empat
permukaannya yang berbeda-
beda, yaitu karet, kayu, plastik,
dan kaca.
Rangkai alat percobaan seperti pada
Gambar 12.2; lelakl<an bidang miring
dalam keadaan horizontal. Mulailah
dengah permukaan karet balok
gesek bersentuhan dengan bidang
miring. Jadi, pada percobaan ini
terjadi persentuhan antara
permukaan karet dan permukaan
aluminium bidang miring.
Gunakan tali penyipat tegak untuk
meyakinkan bahwa bidang miring
ada dalam keadaan horizontal.
12. Atur posisi puli sedemikian rupa
sehingga tali sejajar dengan
permukaan bidang miring.
Massa bercelah fiika perlu bersama-sama dengan penjepit kertas) digunakan untuk menarik
benda (balok gesekan).
E. LANGKAH PERCOBA.AN
1. Pasang massa secukupnya pada penggantung massa sedemikian rupa sehingga balok
gesekan hampir bergerak ke kanan. Untuk mengetahui hhl ini; berilah balok dorongan
sekejap saja ke kanan. Bila balok bergerak ke kanan kurang lebih dengan kecepatan tetap,
persyaratan "sehingga balok gesekan hampir bergerak ke kanan" sudah terpenuhi. Jika
balok berhe_nti setetah di dorong, massa pada penggantung terlalu kecil. Jika balok bergerak
dipercepat, massa pada penggantung massa terlalu berat. Jika perlu, gunakan jepit kertas.
2. Setelah diperoleh keadaan balok bergerak dengan kecepatan tetap ke kanan, tentukan
massa yang digunakan untuk menarik benda tersebut (termasuk massa jepit kertas).
Misalkan beratnya adalah 4 kg.
Catat nilai mlpada lembar kertas terpisah.
3. Gunakan nilai M untuk menghitung gaya tarik gravitasi F menggunakan persamaan F = mg.
Anggap nilai g = 9,8 m/detik2. lnilah Ft. Catat nilai Fs pada kolom yang sesuai pada Tabel
12.1 (baris 1 dibawah judulkolom'karet")
Menyelidiki pengaruh perbedaan bahan permukaan pada gaya gesekan statis
4. Gunakan metoda yang sama dengan di atas, tentukan gaya gesekan kinetis antara bahan
lainnya (kayu, plastik, dan kaca) dan bidang miring. Catat hasil percobaan pada kolom dan
baris yang sesuai pada Tabel 12.1.
9.
10.
11.
Gambar12.1
40
4. Qesertan
Menyelidiki pengaruh perbedaan gaya normal pada gaya gesekan statis
5. Ubah berat balok gesekan dengan menambahkan massa bercelah di atas balok gesekan. Untuk
penambahan massa, Anda dapat mengikuti penambahan massa sepertiterlihat pada Tabel ,12.1.
6. Tentukan gaya gesekan statis untuk berat balok gesekan yang berbeda, dan untuk
permukaan yang berbeda.
7. catat hasilyang didapatkan pada kolom dan baris yang sesuaipada Tabel 12.1.
'Tabel 12.1
Mo = .... kg
,1?p = .... kg
Menentukan koefisen gesekan untuk tiap pasang permukaan kontak
8. Buat grafik antara W dan F1 untuk tiap 4 pasang permukaan (karet - aluminum, kayu -aluminum, plastik - aluminum, dan kaca - aluminum). Anda dapat membuat grafik pada satu
lembar kertas grafik mm saja, atau dalam 4 lembar kertas garfik mm yang terpisah.
PERHTTUNGAN
Hitung koefisien gesekan statis antara empat permukaan (karet, kayu, plastik, dan kaca) dan
bidang miring (aluminium).
lapet = ..'.i l.(,va-rui = .......1 /gr*-er = ......., /6r-+rr = .......
(Anda dapat menghitung nilai itu dengan menghitung nilai rata-rata dari masing-masing
percobaan, atau dengan menggunakan nilai kemiringan (s/ope) grafik W - F1, jika grafik yang
didapatkan adalah linear.
PERTANYAAN
Apa yang dapat Anda katakan mengenai pengaruh gaya normal ke gaya gesekan kinetis?
H. KES!MPULAN
Apa kesimpulan umum yang dapat Anda gambarkan dari percobaan di atas berkaitan dengan
gaya gesekan?
F.
G.
Penambahan
massa (kg)
Massa totalm
Balok gesekan
(kg)
Massa massa
penarik mr (k9)
Gaya gesekan statik F1= Mg(N) untuk
permukaan
Karet Kayu Plastik Kaca
0
0,050
0,100
0,150
0,200
0,250
41