5. Christina Martha Tiahahu dan
sering dijuluki Mutiara dari Timur, yang
Ikut berjuang melawan Belanda sekalipun usia
yang masih muda (17 tahun) dan wafat 1 Januari
1818 dalam pengasingan (pembuangan)
di Pulau Jawa.
6. Protes rakyat di bawah pimpinan Pattimura diawali dengan penyerahan daftar keluhan-keluhan
kepada Belanda. Daftar itu ditandatangani oleh 21 penguasa orang kaya, patih, raja dari Saparua dan
Nusa Laut. Namun tidak mendapat tanggapan dari Belanda.
3 Mei1817
kira-kira seratus orang, di antaranya Pattimura berkumpul di hutan Warlutun dan memutuskan untuk
menghancurkan benteng di Saparua dan membunuh semua penghuninya.
9 Mei1817
berkerumunlah lagi sejumlah orang yang sama di tempat tersebut. Dipilihnya Pattimura sebagai
kapten.
15 Mei1817
penyerangan dimulai, dengan menyerbu pos Belanda di Porto. Residen Van den Berg ditawan, namun
kemudian dilepas lagi. Keesokan harinya rakyat mengepung benteng Duurstede .Seluruh isi benteng itu
dibunuh termasuk residen Van den Berg beserta keluarga dan para perwira lainnya. Rakyat Maluku
berhasil menduduki benteng Duurstede
7. 17 Mei 1817
Belanda mengirimkan pasukan
yang kuat dari Ambon lengkap
dengan persenjataan di bawah
pimpinan Mayor Beetjes.
20 Mei 1817
pasukan itu tiba di Saparua
dan terjadilah pertempuran
dengan pasukan Pattimura.
Pasukan Belanda dapat
dihancurkan dan Mayor
Beetjes mati tertembak.
Belanda berusaha mengadakan
perundingan dengan Pattimura
namun tidak berhasil sehingga
peperangan di maluku terus
berkobar.
November 1817
Belanda terus-menerus
menembaki daerah
pertahanan Pattimura
dengan meriam, sehingga
benteng Duurstede
terpaksa dikosongkan.
Pattimura mundur, benteng
diduduki Belanda, tetapi
kedudukan Belanda dalam
benteng menjadi sulit
karena terputus dengan
daerah lain. Belanda minta
bantuan dari Ambon.
Setelah bantuan Belanda
dari Ambon yang dipimpin
oleh Kapten Lisnet dan
Mayer datang
8. Serangan Belanda tersebut, menyebabkan
pasukan Pattimura saat perang maluku
semakin terdesak. Banyak daerah yang
jatuh ke tangan Belanda. Para
pemimpinnya juga banyak yang
tertangkap yaitu Rhebok, Thomas
Pattiwael, Pattimura, Raja Tiow, Lukas
Latumahina, dan Johanes Mattulessi.
Pattimura sendiri akhirnya tertangkap di
Siri Seri yang kemudian dibawa ke
Saparua. Belanda membujuk Pattimura
untuk diajak kerja sama, namun Pattimura
menolak. Oleh karena itu, pada tanggal 16
Desember 1817 Pattimura dihukum
gantung di depan benteng Victoria
Ambon. Sebelum digantung, Pattimura
berkata ”Pattimura-Pattimura tua boleh
dihancurkan, tetapi sekali waktu kelak
Pattimura-Pattimura muda akan bangkit”
Tertangkapnya para pemimpin rakyat
Maluku yang gagah berani tersebut