Sejarah Indonesia - Perang Tondano dan Pattimura Angkat SenjataMardeliaNF
Dokumen ini membahas dua peristiwa bersejarah yaitu Perang Tondano pada abad ke-18 dan 19 melawan kolonialisme Belanda di Sulawesi Utara serta pemberontakan Pattimura melawan monopoli perdagangan dan kerja paksa Belanda di Maluku pada abad ke-19. Kedua peristiwa ini merupakan bentuk perlawanan rakyat Indonesia terhadap penindasan dan eksploitasi kolonial Belanda.
1. Perlawanan rakyat Maluku meletus akibat penindasan dan perlakuan sewenang-wenang dari pemerintah kolonial Belanda setelah kembalinya kendali Maluku dari tangan Inggris
2. Pemimpin perlawanan Thomas Matulessi, yang dikenal sebagai Pattimura, berhasil mengalahkan pasukan Belanda dalam beberapa pertempuran
3. Pattimura akhirnya ditangkap akibat pengkhianatan salah satu anak buahnya, menand
Mengevaluasi Perang Melawan Penjajah Kolonial Hindia BelandaSyafira Azzahra
Perang Banjar melawan Belanda disebabkan oleh campur tangan Belanda dalam urusan internal Kesultanan Banjar dan perebutan tambang batubara. Perang berlangsung lama dengan strategi gerilya dan berakhir dengan kekalahan Banjar. Aceh melakukan perlawanan selama lebih dari 30 tahun melawan taktik baru Belanda seperti penculikan keluarga pejuang. Perang Batak berlangsung 29 tahun akibat penolakan Raja Batak atas penyusutan wilay
Perang Tondano berlangsung pada abad ke-18 dan 19 melawan kolonial Belanda di Minahasa. Pattimura memimpin perlawanan rakyat Maluku pada 1817 melawan monopoli perdagangan dan kerja paksa Belanda, namun akhirnya tertangkap dan dihukum mati. Perlawanan ini menunjukkan semangat kemerdekaan rakyat Indonesia.
Perang ini terjadi pada tahun 1817 di Maluku antara rakyat Maluku melawan pemerintah kolonial Belanda. Tokoh-tokohnya antara lain Thomas Matulessy (Kapitan Pattimura), Christina Martha Tiahahu, dan Kapitan Paulus Tiahahu. Perang ini dipicu oleh tindakan sewenang-wenang pemerintah Belanda terhadap rakyat Maluku.
Sejarah Indonesia - Perang Tondano dan Pattimura Angkat SenjataMardeliaNF
Dokumen ini membahas dua peristiwa bersejarah yaitu Perang Tondano pada abad ke-18 dan 19 melawan kolonialisme Belanda di Sulawesi Utara serta pemberontakan Pattimura melawan monopoli perdagangan dan kerja paksa Belanda di Maluku pada abad ke-19. Kedua peristiwa ini merupakan bentuk perlawanan rakyat Indonesia terhadap penindasan dan eksploitasi kolonial Belanda.
1. Perlawanan rakyat Maluku meletus akibat penindasan dan perlakuan sewenang-wenang dari pemerintah kolonial Belanda setelah kembalinya kendali Maluku dari tangan Inggris
2. Pemimpin perlawanan Thomas Matulessi, yang dikenal sebagai Pattimura, berhasil mengalahkan pasukan Belanda dalam beberapa pertempuran
3. Pattimura akhirnya ditangkap akibat pengkhianatan salah satu anak buahnya, menand
Mengevaluasi Perang Melawan Penjajah Kolonial Hindia BelandaSyafira Azzahra
Perang Banjar melawan Belanda disebabkan oleh campur tangan Belanda dalam urusan internal Kesultanan Banjar dan perebutan tambang batubara. Perang berlangsung lama dengan strategi gerilya dan berakhir dengan kekalahan Banjar. Aceh melakukan perlawanan selama lebih dari 30 tahun melawan taktik baru Belanda seperti penculikan keluarga pejuang. Perang Batak berlangsung 29 tahun akibat penolakan Raja Batak atas penyusutan wilay
Perang Tondano berlangsung pada abad ke-18 dan 19 melawan kolonial Belanda di Minahasa. Pattimura memimpin perlawanan rakyat Maluku pada 1817 melawan monopoli perdagangan dan kerja paksa Belanda, namun akhirnya tertangkap dan dihukum mati. Perlawanan ini menunjukkan semangat kemerdekaan rakyat Indonesia.
Perang ini terjadi pada tahun 1817 di Maluku antara rakyat Maluku melawan pemerintah kolonial Belanda. Tokoh-tokohnya antara lain Thomas Matulessy (Kapitan Pattimura), Christina Martha Tiahahu, dan Kapitan Paulus Tiahahu. Perang ini dipicu oleh tindakan sewenang-wenang pemerintah Belanda terhadap rakyat Maluku.
Pattimura memimpin perlawanan rakyat Maluku melawan penindasan Belanda pada abad ke-19. Perlawanan ini dimulai karena banyaknya korupsi, pajak yang tinggi, dan kerja paksa. Meskipun pasukannya berhasil mengalahkan pasukan Belanda awalnya, Pattimura akhirnya tertangkap dan dihukum mati gantung. Perjuangan rakyat Maluku melemah setelah pemimpinnya ditangkap, sehingga Maluku berada di b
Perang Padri terjadi di Sumatera Barat antara kaum adat dan kaum Padri yang dipimpin Tuanku Imam Bonjol. Belanda ikut campur dan mendukung kaum adat. Perang berlangsung selama 18 tahun dari 1821-1837 dan melalui 3 fase, dimana pada akhirnya Belanda berhasil menangkap dan mengasingkan Tuanku Imam Bonjol.
1) Pattimura adalah pahlawan nasional Indonesia dari Maluku yang melawan kolonialisme Belanda
2) Ia memimpin perlawanan rakyat Maluku melawan kebijakan kolonial Belanda seperti pajak tanah dan kerja wajib
3) Perlawanannya berakhir dengan penangkapannya dan hukuman gantung oleh Belanda pada 1817
Perang Tondano terjadi dua kali antara abad ke-18 dan ke-19 di Minahasa, Sulawesi Utara, antara Belanda melawan penduduk setempat. Pertama terjadi tahun 1808-1809 karena Belanda mencoba memonopoli perdagangan beras di Minahasa. Kedua terjadi abad ke-19 saat Belanda memaksa penduduk untuk bergabung dalam pasukan. Kedua perang berakhir dengan kekalahan penduduk setempat melawan pasuk
Perang Banjar (1859-1905) adalah perang perlawanan rakyat Banjar melawan penjajahan Belanda yang berlangsung selama hampir setengah abad. Perang ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Pangeran Hidayatullah, Pangeran Antasari, dan Tumenggung Surapati melawan kolonialisasi dan campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan Banjar. Walaupun mengalami banyak kekalahan, perlawanan rakyat Banjar yang dipimpin berbagai tokoh ter
Perlawanan Pattimura dimulai pada Mei 1817 dengan menyerang kapal Belanda dan mengepung benteng Duurstede. Meskipun mendapat bantuan dari Batavia, Belanda akhirnya kembali merebut benteng Duurstede pada Agustus 1817. Pattimura dieksekusi pada Desember 1817, sementara Christina Martha Tiahahu dibuang ke Jawa dan meninggal. Perlawanan gagal membebaskan Maluku dari penjajahan Belanda.
Sejarah : Perang tondano & pattimura angkat senjataTavan Faiz
Dokumen tersebut membahas tentang Perang Tondano I dan II serta gerakan Pattimura di Maluku. Perang Tondano I terjadi akibat penentangan rakyat Minahasa atas upaya VOC memaksa mereka menjual hasil pertanian. Perang Tondano II dipicu merekrutnya 2.000 pasukan pribumi oleh Daendels yang ditentang rakyat Minahasa. Pattimura memimpin perlawanan rakyat Maluku melawan kolonialisme Belanda dengan menyerang benteng-b
Perang Aceh melawan Belanda berlangsung dari 1873 hingga 1904. Perang ini dipicu oleh upaya diplomatik Aceh yang gagal dan menjadi alasan bagi Belanda untuk menyerang Aceh. Akibatnya, Aceh akhirnya tunduk pada pemerintahan Hindia Belanda. Beberapa tokoh perlawanan terkemuka adalah Teuku Umar, Cut Nyak Dien, dan Panglima Polim. Mereka melakukan berbagai taktik untuk melawan Belanda, namun pada akhirnya
Pattimura memimpin perlawanan rakyat Maluku melawan penindasan Belanda pada abad ke-19. Perlawanan ini dimulai karena banyaknya korupsi, pajak yang tinggi, dan kerja paksa. Meskipun pasukannya berhasil mengalahkan pasukan Belanda awalnya, Pattimura akhirnya tertangkap dan dihukum mati gantung. Perjuangan rakyat Maluku melemah setelah pemimpinnya ditangkap, sehingga Maluku berada di b
Perang Padri terjadi di Sumatera Barat antara kaum adat dan kaum Padri yang dipimpin Tuanku Imam Bonjol. Belanda ikut campur dan mendukung kaum adat. Perang berlangsung selama 18 tahun dari 1821-1837 dan melalui 3 fase, dimana pada akhirnya Belanda berhasil menangkap dan mengasingkan Tuanku Imam Bonjol.
1) Pattimura adalah pahlawan nasional Indonesia dari Maluku yang melawan kolonialisme Belanda
2) Ia memimpin perlawanan rakyat Maluku melawan kebijakan kolonial Belanda seperti pajak tanah dan kerja wajib
3) Perlawanannya berakhir dengan penangkapannya dan hukuman gantung oleh Belanda pada 1817
Perang Tondano terjadi dua kali antara abad ke-18 dan ke-19 di Minahasa, Sulawesi Utara, antara Belanda melawan penduduk setempat. Pertama terjadi tahun 1808-1809 karena Belanda mencoba memonopoli perdagangan beras di Minahasa. Kedua terjadi abad ke-19 saat Belanda memaksa penduduk untuk bergabung dalam pasukan. Kedua perang berakhir dengan kekalahan penduduk setempat melawan pasuk
Perang Banjar (1859-1905) adalah perang perlawanan rakyat Banjar melawan penjajahan Belanda yang berlangsung selama hampir setengah abad. Perang ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Pangeran Hidayatullah, Pangeran Antasari, dan Tumenggung Surapati melawan kolonialisasi dan campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan Banjar. Walaupun mengalami banyak kekalahan, perlawanan rakyat Banjar yang dipimpin berbagai tokoh ter
Perlawanan Pattimura dimulai pada Mei 1817 dengan menyerang kapal Belanda dan mengepung benteng Duurstede. Meskipun mendapat bantuan dari Batavia, Belanda akhirnya kembali merebut benteng Duurstede pada Agustus 1817. Pattimura dieksekusi pada Desember 1817, sementara Christina Martha Tiahahu dibuang ke Jawa dan meninggal. Perlawanan gagal membebaskan Maluku dari penjajahan Belanda.
Sejarah : Perang tondano & pattimura angkat senjataTavan Faiz
Dokumen tersebut membahas tentang Perang Tondano I dan II serta gerakan Pattimura di Maluku. Perang Tondano I terjadi akibat penentangan rakyat Minahasa atas upaya VOC memaksa mereka menjual hasil pertanian. Perang Tondano II dipicu merekrutnya 2.000 pasukan pribumi oleh Daendels yang ditentang rakyat Minahasa. Pattimura memimpin perlawanan rakyat Maluku melawan kolonialisme Belanda dengan menyerang benteng-b
Perang Aceh melawan Belanda berlangsung dari 1873 hingga 1904. Perang ini dipicu oleh upaya diplomatik Aceh yang gagal dan menjadi alasan bagi Belanda untuk menyerang Aceh. Akibatnya, Aceh akhirnya tunduk pada pemerintahan Hindia Belanda. Beberapa tokoh perlawanan terkemuka adalah Teuku Umar, Cut Nyak Dien, dan Panglima Polim. Mereka melakukan berbagai taktik untuk melawan Belanda, namun pada akhirnya
Dokumen tersebut merupakan daftar anggota kelompok perlawanan rakyat Aceh beserta latar belakang sejarah perang Aceh melawan Belanda dari tahun 1873 hingga 1904. Terdapat juga tokoh-tokoh perlawanan wanita seperti Cut Meutia dan Cut Nyak Dien.
Perang Aceh melawan Portugis dan Belanda berlangsung lama karena semangat perlawanan rakyat Aceh yang kuat. Aceh berhasil mengusir Portugis dari Malaka pada abad ke-17 melalui serangan Sultan Iskandar Muda, meskipun upaya serupa untuk mengusir Belanda pada abad ke-19 dan awal ke-20 menemui kegagalan setelah strategi baru seperti intelijen dan taktik psikologis yang diterapkan Belanda.
Perang Aceh berlangsung dari 1873 hingga 1904 antara Kesultanan Aceh melawan Belanda. Perang ini terjadi karena pelanggaran Perjanjian Siak oleh Belanda dan berakhir dengan menyerahnya Kesultanan Aceh pada tahun 1904 meskipun perlawanan gerilya masih berlanjut. Perang ini menggunakan taktik baru seperti perang gerilya dan penculikan keluarga pemimpin perlawanan oleh Belanda.
Perang Padri meletus di Sumatra Barat antara tahun 1821-1838 antara Kaum Padri yang dipimpin Tuanku Imam Bonjol melawan penjajah Belanda untuk membersihkan ajaran Islam serta melawan adat-adat yang dianggap merugikan. Perang berakhir setelah Imam Bonjol ditangkap pada 1837 dan wilayah Minangkabau jatuh ke tangan Belanda.
Perang Puputan adalah pertempuran sampai titik darah terakhir yang terjadi di Bali melawan Belanda pada abad ke-19. Perang ini terjadi karena Belanda ingin menanamkan pengaruh di Bali sementara Raja Buleleng menolak tuntutan ganti rugi Belanda. Pertempuran berkelanjutan antara pasukan Bali di bawah pimpinan Raja Buleleng dan Patihnya Gusti Ketut Jelantik melawan Belanda hingga akhirnya Jagaraga jat
Perang Paderi berlangsung dari 1821-1837 antara Kaum Paderi yang ingin memurnikan Islam melawan Kaum Adat yang didukung Belanda. Perang berakhir dengan kekalahan Kaum Paderi setelah benteng terakhirnya di Bonjol jatuh pada 1837. Tokoh kuncinya adalah Tuanku Imam Bonjol yang kemudian diasingkan ke Manado setelah menyerah.
Agresi Militer Belanda I adalah operasi militer Belanda di Jawa dan Sumatera terhadap Republik Indonesia yang dilaksanakan dari Juli hingga Agustus 1947 untuk mempertahankan penafsiran Belanda atas Perundingan Linggarjati. Perjuangan diplomasi Indonesia berhasil memaksa Belanda berunding di kapal Renville, yang menghasilkan perjanjian yang membagi wilayah kendali antara Indonesia dan Belanda.
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap PenjajahDewi_Sejarah
Dokumen tersebut membahas tujuan pembelajaran tentang melawan keserakahan penjajah. Siswa diajak untuk mempelajari peta Indonesia dan Belanda, kota yang melakukan perlawanan, pahlawan perlawanan di daerah masing-masing, latar belakang perlawanan, jalannya perang, dan hasil akhir perlawanan. Diberikan contoh perjuangan Sultan Agung, Pattimura, dan Pangeran Diponegoro melawan penjajahan Belanda.
berbagai manfaat dari tanaman yang bisa dijadikan untuk obat alami yang dapat ditanam sendiri yang dikenal dengan sebutan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) berikut beberapa jenis TOGA dan manfaatnya yang dapat ditanam disekitar rumah
Fisika SMA Pemanasan Global (Global Warming)Ira Pramesti
Gejala pemanasan global adalah meningkatnya suhu udara rata-rata di permukaan bumi akibat efek rumah kaca. Suhu rata-rata global telah naik 0,74°C sejak 1880 sampai 2012. Gas rumah kaca seperti karbon dioksida menyerap panas dari bumi dan memancarkannya kembali, sehingga panas terperangkap di permukaan bumi. Beberapa gejala pemanasan global adalah peningkatan suhu udara, mencairnya es
Makalah ini membahas tentang Perang Tondano dan perlawanan Pattimura melawan Belanda. Perang Tondano terjadi karena Belanda memaksa orang Minahasa untuk merekrut tentara dan menolak kebijakan kolonial Belanda. Pattimura memimpin perlawanan rakyat Maluku terhadap penindasan dan kerja paksa Belanda pada tahun 1817.
Dokumen tersebut membahas dampak penjajahan bangsa Eropa di Indonesia hingga awal abad ke-20, yaitu (1) bidang politik dan ekonomi dikuasai bangsa Eropa, (2) sistem hukum dan pendidikan dipengaruhi, (3) budaya dan bahasa Indonesia diserap unsur asing.
Pergerakan nasional di Indonesia mulai berkembang pada abad ke-19 akibat faktor internal seperti munculnya golongan pelajar baru akibat kebijakan pendidikan Belanda serta kemajuan transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi pertukaran informasi antar daerah, serta faktor eksternal seperti pengaruh pemikiran nasionalisme dari negara-negara Asia lain. Pergerakan awal berupa organisasi-organisasi keagamaan dan budaya yang kemudian
Makalah perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah kebangkitan nasional ...rahayu wullandari
Makalah ini membahas perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah Kebangkitan Nasional 1908. Pada masa sebelumnya, perlawanan bersifat terfragmentasi dan dipimpin tokoh-tokoh lokal, sementara sesudahnya perlawanan menggunakan organisasi dengan basis nasional seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam. Makalah ini menganalisis perbedaan strategi perjuangan bangsa Indonesia di kedua masa tersebut.
Perlawanan terhadap pemerintah kolonial belandaNazrizza Alba
Dokumen tersebut membahas berbagai perlawanan rakyat Indonesia terhadap pemerintahan kolonial Belanda pada abad ke-19, termasuk perlawanan Pattimura, Perang Padri, Diponegoro, Aceh, Batak, dan lainnya. Sebab-sebab perlawanan antara lain penindasan rakyat, campur tangan politik Belanda, dan penolakan terhadap agama dan adat baru.
Berisikan perlawanan yang terjadi saat masa penjajahan Belanda, antara lain:
* Perlawanan Kerajaan Siak Sri Indrapura
* Perlawanan orang tionghoa
* Tondano 2
* Perlawanan Pattimura
* Perang Padri
lihat juga: https://www.youtube.com/channel/UCIdrehXHuOV1dmrtVcx9tpQ
Perang Padri dan Perang Aceh berlangsung karena pertentangan antara kaum adat dan kaum agama di Sumatera Barat serta perlawanan rakyat Aceh terhadap penjajahan Belanda. Konflik ini berujung pada kekalahan kaum Padri dan perlawanan Aceh setelah beberapa dasawarsa pertempuran melawan pasukan kolonial Belanda.
Pertama, Pangeran Diponegoro memimpin Perang Diponegoro/Perang Jawa/Perang Sabil melawan penjajahan Belanda dari 1825-1830 karena alasan keagamaan, keadilan, dan kesejahteraan rakyat. Kedua, ia bermarkas di Selarong dan mengumpulkan pasukannya. Ketiga, pasukan Belanda menyerang Selarong sebanyak tiga kali tetapi gagal.
Dokumen tersebut membahas tentang perlawanan berbagai kerajaan dan daerah di Indonesia terhadap penjajahan asing, khususnya Portugis dan Belanda, antara lain perlawanan Aceh, Ternate, Mataram, Banten, Makassar, Diponegoro, dan Padri. Dokumen ini juga menjelaskan sebab-sebab terjadinya perlawanan tersebut serta hasil perundingan damai antara pemerintahan lokal dengan penjajah.
4. 1. Perlawan Pangeran Diponegoro (1825-1830)
A. Tokoh Indonesia yang berperan dalam perlawanan Pangeran
Diponegoro yaitu Pangeran Diponegoro atau Pangeran Ontowiryo putra
sulung dari Sultan Hamengku Buwono III.
B. Pengaruh negatif dari perlawanan pangeran diponegoro yaitu :
1.Penderitaan rakyat Indonesia karen adanya macampmacam pajak.
2.Wilayah Mataram dipersempit oleh Belanda.
3.Adat bangsa Barat mulai menyebar sehingga meresahkan kalangan
Islam.
4.Bangsawan tidak boleh menyewakan tanah.
5.Tertangkapnya Pangeran Diponegoro.
6.Meninggalnya Pangeran Diponegoro.
7.Menyerahnya sebagian pembantu Pangeran Diponegoro karena
Belanda mendatangkan pasukan dari daerah lain.
5. 2. Perang Padri (1821-1837)
A.Tokoh Indonesia yang berperan dalam Perang Padri yaitu Tuanku Imam
Bonjol,Tuanku Nan Cerdik,Tuanku Tambusai,Tuanku Nan
Alahan,Tuanku Pasaman,Tuanku Nan Renceh, serta Datuk Sati
sebagai pemimpin.
B. Hal-hal yang menyebabkan Perang Padri :
Kaum Padri ingin menghilangkan tradisi Minangkabau yang bertentangan
dengan ajaran Islam.
C. Pengaruh dari Perang Padri :
1. Perdamaian antara kaum Padri dengan tentara Belanda.
2. Berkorbarnya kembali Perang Padri karena Belanda melanggar
perjanjian perdamaian.
3. Tertangkapnya Tuanku Imam Bonjol pada tanggal
25 Oktober 1837
6. 3. Perang Aceh (1873-1904)
A. Tokoh Indonesia yang berperan dalam perang Aceh yaitu Panglima Polim,
Teuku Cik Di Tiro, Cut Nyak Dien, Teuku Ibrahim, Teuku Umar, dan
Teuku Imam Leungbata.
B. Pengaruh negatif dari perlawanan pangeran diponegoro yaitu :
1.Terbakarnya Masjid Raya Aceh, Baitur Rahim karena Jenderal
Kohler dari Belanda melaksanakan gerakan militer sehingga
menimbulkan kemarahan rakyat dan ulama Aceh.
2.Adanya penyelidikan adat-istiadat dan kekuatan rakyat Aceh.
3.Terbentuknya pasukan gerak cepat sehingga Aceh diserang terus-
menerus.
4.Gugurnya Teuku Umar sehingga perlawanan Aceh mulai kendor dan
tokoh Aceh banyak yang menyerah.
5.Menyerah dan wafatnya sultan Mohammad Daudsyah dalam
pengasingan di Batavia tahun 1903.
7. 4. Perang Tondano ( 1808-1809 )
A.Tokoh Indonesia yang berperan dalam Perang Tondano adalah Ukung
Lonto (pemimpin dalam walak).
B. Hal-hal yang menyebabkan Perang Tondano :
Program Daendels untuk merekrut pemuda-pemuda Minahasa sejumlah
2.000 pemuda sebagai pasukan Kolonial. Serta bentuk penolakan
kebijakan kolonial yang memaksa rakyat menyerahkan beras kepada
Belanda.
C. Pengaruh dari Perang Tondano :
1. Banyak penduduk Kampung Minawanua yang gugur
dalam penyerangan meriam dari Belanda.
2. Belanda kewelahan dalam penyerangan karena sehingga
Belanda kalah.
3. Pemuda Minahasa tidak jadi dinobatkan sebagai
pasukan Kolonial.
4. Penduduk Kampung Minawanua tidak perlu
melaksanakan kebijakan Belanda karena Belanda telah
mundur/menyerah.