SlideShare a Scribd company logo
Perlawanan Maluku terhadap pemerintah Hindia Belanda 
Sebab-sebab terjadinya perlawanan 
a. Kedatangan kembali Belanda ke Maluku menyebabkan rakyat Maluku gelisah. Mereka 
membayangkan kembali penderitaan yang pernah dialami pada zaman VOC. 
b. Pemerintah Belanda menindas rakyat Maluku. 
c. Benteng Duurstede di Saparua diduduki oleh pasukan Belanda. 
d. Pemerintah Belanda memberlakukan kembali penyerahan wajib dan wajib kerja. 
e. Pemerintah Belanda menurunkan tarif hasil bumi yang wajib diserahkan, sementara 
pembayarannya cenderung tertunda-tunda. 
f. Pemerintah Belanda memberlakukan uang kertas, sedangkan rakyat Maluku telah terbiasa 
dengan uang logam. 
g. Pemerintah Belanda menggerakkan para pemuda Maluku untuk mau menjadi prajurit 
Belanda. 
Proses perlawanan 
Pada tahun 1635 muncul perlawanan rakyat Maluku terhadap VOC di bawah pimpinan 
Kakiali, Kapten Hitu. Perlawanan segera meluas ke berbagai daerah. Oleh karena kedudukan 
VOC terancam, maka Gubernur Jederal Van Diemen dari Batavia dua kali datang ke Maluku 
(1637 dan 1638) untuk menegakkan kekuasaan Kompeni. Untuk mematahkan perlawanan rakyat 
Maluku, Kompeni menjanjikan akan memberikan hadiah besar kepada siapa saja yang dapat 
membunuh Kakiali. Akhirnya seorang pengkhianat berhasil membunuh Kakiali. 
Dengan gugurnya Kakiali, untuk sementara Belanda berhasil mematahkan perlawanan 
rakyat Maluku, sebab setelah itu muncul lagi perlawanan sengit dari orang-orang Hitu di bawah 
pimpinan Telukabesi. Perlawanan ini baru dapat dipadamkan pada tahun 1646. Pada tahun 1650 
muncul perlawanan di Ambon yang dipimpin oleh Saidi. Perlawanan meluas ke daerah lain, 
seperti Seram, Maluku, dan Saparua. Pihak Belanda agak terdesak, kemudian minta bantuan ke 
Batavia. Pada bulan Juli 1655 bala bantuan datang di bawah pimpinan Vlaming van Oasthoom 
dan terjadilah pertempuran sengit di Howamohel. Pasukan rakyat terdesak, Saidi tertangkap dan 
dihukum mati, maka patahlah perlawanan rakyat Maluku. 
Sampai akhir abad ke-17 tidak ada lagi perlawanan menentang VOC. Pada akhir abad ke- 
18, muncul lagi perlawanan rakyat Maluku di bawah pimpinan Sultan Jamaluddin, namun segera 
dapat ditangkap dan diasingkan ke Sailan (Sri Langka). Menjelang akhir abad ke-18 (1797) 
muncullah perlawanan besar rakyat Maluku di bawah pimpinan Sultan Nuku dari Tidore. Sultan 
Nuku berhasil merebut kembali Tidore dari tangan VOC. Akan tetapi setelah Sultan Nuku 
meninggal (1805), VOC dapat menguasai kembali wilayah Tidore.
Tidakan sewenang-wenang yang dilakukan VOC di Maluku kembali dilanjutkan oleh 
pemerintah Kolonial Hindia Belanda setelah berkuasa kembali pada tahun 1816 dengan 
berakhirnya pemerintah Inggris di Indonesia tahun 1811-1816. Berbagai tindakan yang 
dilakukan oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda di bawah ini menyebabkan timbulnya 
perlawanan rakyat Maluku. Hal-hal tersebut adalah : 
a. Penduduk wajib kerja paksa untuk kepentingan Belanda misalnya di perkebunan-perkebunan 
dan membuat garam. 
b. Penyerahan wajib berupa ikan asin, dendeng dan kopi. 
e. Banyak guru dan pegawai pemerintah diberhent ikan dan sekolah hanya dibuka di kota-kotabesar 
saja. 
d. Jumlah pendeta dikurangi sehingga kegaitan menjalankan ibadah menjadi terhalang. 
e. Secara khusus yang menyebabkan kemarahan rakyat adalah penolakan Residen Van den Berg 
terhadap tuntutan rakyat untuk membayar harga perahu yang dipisah sesuai dengan harga 
sebenarnya.Tahun 1817 rakyat Saparua mengadakan pertemuan dan menyepakati untuk memilih 
Thomas Matulessy (Kapitan Pattimura) untuk memimpin perlawanan. Keesokan harinya mereka 
berhasil merebut benteng Duurstede di Saparua sehingga residen Van den Berg tewas. Selain 
Pattimura tokoh lainnya adalah Paulus Tiahahu dan puterinya Christina Martha Tiahahu. Anthoni 
Reoak, Phillip Lattumahina, Said Perintah dan lain-lain. Perlawanan juga berkobar di pulau-pulau 
lain yaitu Hitu, Nusalaut dan Haruku penduduk berusaha merebut benteng Zeeeland. 
Untuk merebut kembali benteng Duurstede, pasukan Belanda didatangkan dari Ambon 
dibawah pimpinan Mayor Beetjes namun pendaratannya digagalkan oleh penduduk dan mayor 
Beetjes tewas. Pada bulan Nopember 1817 Belanda mengerahkan tentara besar-besaran dan 
melakukan sergapan pada malam hari Pattimura dan kawan-kawannya tertangkap. Mereka 
menjalani hukuman gantung pada bulan Desember 1817 di Ambon. Paulus Tiahahu tertangkap 
dan menjalani hukuman gantung di Nusalaut. Christina Martha Tiahahu dibuang ke pulau Jawa. 
Selama perjalanan ia tutup mulut dan mogok makan yang menyebabkan sakit dan meninggal 
dunia dalam pelayaran pada awal Januari tahun 1818. 
Perang ini disebabkan oleh Belanda yang sewenang-wenang terhadap Maluku 
Perang ini berlangsung pada tahun 1817. Tokoh-tokohnya antara lain: Thomas Matulessy / 
Kapitan Pattimura, Christina Martha Tiahahu, Kapitan Paulus Tiahahu.
Perang ini Disertai dengan perebutan benteng Duurstde yang mengakibatkan kematian 
Jendral Van Den Berg. Karena adanya bantuan Inggris, Kapten Pattimura terdesak masuk hutan 
dan benteng-bentengnya direbut kembali pemerintah. Rakyat nusa laut menyerah tanggal 10 
November 1817 setelah pimpinannya Kapiten Paulus Tiahahu serta putrinya Kristina Martha 
Tiahahu. Tanggal 12 November 1817 Kapitan Pattimura ditangkap dan bersama tiga 
penglimanya dijatuhi hukuman mati di Niuew Victoria di Ambon. 
Perang ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Thomas Matulessy (Patimura), Christina 
Martha Tiahahu, Anthoni Rhebok, Thomas Pattiwael, Lucas Latumahina, Philip Latumahina, 
Ulupaha, Paulus Tiahahu, Raja Tiow, Said Perintah, Nicolas Patinasasany, Jeremias Tamaela, 
danHarmanusLatuperisa.Pada tanggal 15 mei 1817 rakyat bergerak menuju Benteng Duurstede 
di Saparua dan menembak mati Residen Van Den Berg. Benteng Duurstede dapat diduduki oleh 
pasukan Patimura. Pergolakan tersebut meluas ke Haruku, Nusa Laut, Pulau Seram, Larike dan 
daerah-daerah lainnya. Belanda mendatangkan tentara dalam jumlah yang besar dan berusaha 
merebut kembali Benteng Duurstede. 
Akhir perlawanan 
Pada bulan juli 1817, Belanda mendatangkan tentara dalam jumlah yang besar. Dan pada tanggal 
2 agustus 1817 di bawah pimpinan Letkol Groof berhasil merebut Benteng Duurstede. Dalam 
suatu pertempuran, akhirnya Belanda dapat menawan Patimura, Anthoni Rhebok, dan Thomas 
Pattiwael. Pada tanggal 16 desember 1817, Patimura dihukum gantung di Benteng Nieuw 
Victoria. 
Latar Belakang Perang Tondano dan Implikasinya 
Bahwa hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya perang antara orang Minahasa dengan kompani 
Belanda, antara lain dipengaruhi oleh sikap antipati seluruh Walak di Minahasa khususnya 
Walak Tondano atas kedatangan kolonial Belanda yang dianggap sama dengan kolonial asing 
sebelumnya, yakni orang Tasikela (Portugis dan Spanyol) yang telah membunuh beberapa 
Tona’as, antara lain Mononimbar dan Rakian dari Tondano dan Tona’as Umboh dari Tomohon, 
serta adanya pemerkosaan terhadap perempuan (Wewene) Minahasa. Hal ini menimbulkan kesan 
bahwa semua orang kulit putih (kolonial) memiliki perangai yang sama alias kejam. Demikian 
juga pada perang ketiga, dipicu oleh tertangkapnya Ukung Pangalila kepala Walak Tondano, dan 
Ukung Sumondak kepala Walak Tompaso. 
Hampir semua penulis menyatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya Perang Tondano 
keempat (terakhir), adalah bahwa Minahasa tidak mau menyediakan tentara untuk kepentingan 
militer Hindia-Belanda (lihat Wenas 2007). Dikemukakan oleh Supit (1991), “para penulis barat
dalam tulisan sepintas senantiasa menyatakan bahwa penyebab terjadinya peristiwa itu, adalah 
karena masalah “rekrutering” atau “ketentuan menjadi serdadu” bagi para pemuda Minahasa 
untuk dikirim ke Jawa guna menghadapi perjuangan tentara Inggris. 
Perang Tondano Pertama (1661-1664) 
Singkatnya, Perang Tondano pertama ini, terjadi pada tanggal 1 Juni 1661. Perang ini merupakan 
kisah heroik yang dilakukan oleh rakyat yang bermukim di sekitar danau Tondano, tepatnya di 
sebelah selatan Kota Tondano sekarang ini yang dahulu disebut Minawanua, melawan pasukan 
kolonial Belanda. Boleh dikatakan perang pertama ini merupakan perang yang luar biasa. Sebab 
dilihat dari segi militer oleh pihak Belanda ternyata lawan mereka yang tergolong sebagai rakyat 
biasa/primitif yang berumah di atas air dapat menyiapkan infrastruktur perang yang demikian 
lengkapnya. 
Kurang lebih seribu empat ratus laskar (termasuk kaum perempuannya) terlibat dalam 
pertempuran. Ratusan perahu disiapkan untuk melayani medan perang yang berkecamuk di atas 
air dan rawa. Perahu-perahu tempur ini telah dibuat sedemikian rupa, sehingga dengan 
ditumpangi empat sampai lima orang dengan peralatan perangnya, dapat bergerak di atas air 
maupun di atas rumput-rumput rawa dengan cepat dan gesit. Lamanya pertempuran berlangsung 
selama beberapa bulan dan telah menimbulkan korban jiwa di kedua belah pihak. Beberapa 
pahlawan yang terlibat langsung dalam perang Tondano pertama ini, selain berasal dari Tondano, 
seperti Kawengian, Wengkang, Gerungan, Nelwan, Tawaluyan dan Rumambi), juga turut serta 
pahlawan-pahlaman dari Remboken, seperti Kentei, Tellew, Tarumetor, dan Wangko dari 
kakas.Pada suatu ketika, ekspedisi Simon Cos dengan bantuan sementara pemimpin rakyat 
Maesa yang telah menyeleweng, telah dapat mendesak untuk menghentikan peperangan ini. 
Perang Tondano Kedua (1681-1682)Singkatnya latar belakang terjadinya perang kedua ini, 
ada hubungannya dengan perlakuan semena-mena Belanda demi kepentingannya sendiri atas 
makna Perjanjian 10 Januari 1679 yang disebut oleh N. Graafland (1898) dalam Umboh (1985) 
sebagai “Kunci Kontrak Besar” persekutuan - persahabatan antara Minahasa dan Belanda, yang 
ditandatangani oleh Robertus Padttbrugge dari pihak Belanda, dan dari pihak Minahasa 
ditandatangani oleh Maondi (Mandey), Capitaine Pacat (Paat), Soepit (Supit), dan Pedro Rantij 
(Ranti). 
Disebut Perang Tondano, oleh karena Walak Tondano dalam menghadapi kehadiran kaum 
kolonial Belanda, cenderung menunjukkan sikap antipati maupun ketidakpatuhan atas eksistensi 
kompani Belanda, maka konsekuensinya kawasan pemukiman Walak Tondano tepatnya di 
Minawanua dijadikan sasaran penyerbuan pasukan Belanda dan antek-anteknya. Bagi kompani 
Belanda kawasan Minawanua yang disebut oleh Boven Tondano (tempat tinggal orang 
Tondano), merupakan kawasan yang dijadikan tempat berkumpul para ekstrimis (Pangalila). 
Perang Tondano Ketiga (1707-1711) 
Perang Tondano Keempat (1807-1809) 
V. Suasana Perang
Oleh karena pihak Belanda tidak bergeming menerima keputusan hasil musyawarah tersebut, 
maka konsekuensinya terjadilah pertempuran atau perang modern pertama di Indonesia di mana 
pihak Hindia Belanda mendapat perlawanan sengit dari waranei-waranei dan wulan-wulan 
Minahasa yang mahir menggunakan senjata meriam buatan Spanyol, meriam bambu (lantaka), 
senapan api, dan senjata tajam lainnya. Berdasarkan catatan sejarah, pihak pasukan Belanda 
sempat melakukan tiga kali serangan (lihat Mangindaan 1871; Mambu 1986) dalam Wenas 
(2007), singkatnya adalah sebagai berikut: 
· Serangan pertama pasukan Belanda dilakukan pada tanggal 1 September 1808, terjadi 
tembak menembak barisan senapan dari kedua pihak. 
· Serangan kedua, terjadi pada tanggal 6 Oktober, pihak Belanda berhasil merebut negeri 
Tataaran (5 Km dari Benteng Moraya). Pada serangan kedua ini, pihak Belanda mengajak 
berunding, dan akhirnya taktik berunding ini bermaksud untuk menangkap Tewu, Lonto, 
Lumingkewas dan Mamahit. 
· Serangan ketiga, berlangsung pada tanggal 23 Oktober 1808, pasukan Belanda mendapat 
perlawanan sengit dari pasukan Minahasa terutama dalam menghadapi serangan dari arah danau 
(Benteng Paapal) ditangani oleh pasukan katak yang dikenal sebagai ‘hantu-hantu danau’. 
Demikian juga dalam menghadapi serangan dari arah Koya (Benteng Moraya), tidak jarang 
pasukan atau waranei-waranei Minawanua menyerang balik sampai ke pertahanan pasukan 
Belanda di Koya, bahkan sempat melukai dan membunuh beberapa perwira Belanda, termasuk 
melukai kepala residen Predigger di Tataaran yang ditembak oleh pasukan berani mati Rumapar.

More Related Content

What's hot

8. voc (verangde oost indische compagnie)
8. voc (verangde oost indische compagnie)8. voc (verangde oost indische compagnie)
8. voc (verangde oost indische compagnie)
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Perang tondano
Perang tondanoPerang tondano
Perang tondano
Rani Tri Hidayati
 
Power point ips klmpk 6
Power point ips klmpk 6Power point ips klmpk 6
Power point ips klmpk 6hasnanabila14
 
Sejarah Indonesia - Perang Tondano dan Pattimura Angkat Senjata
Sejarah Indonesia - Perang Tondano dan Pattimura Angkat SenjataSejarah Indonesia - Perang Tondano dan Pattimura Angkat Senjata
Sejarah Indonesia - Perang Tondano dan Pattimura Angkat Senjata
MardeliaNF
 
PERANG PATTIMURA MELAWAN VOC
PERANG PATTIMURA MELAWAN VOCPERANG PATTIMURA MELAWAN VOC
PERANG PATTIMURA MELAWAN VOC
Awanda Gita
 
Mengevaluasi Perang Melawan Penjajah Kolonial Hindia Belanda
Mengevaluasi Perang Melawan Penjajah Kolonial Hindia BelandaMengevaluasi Perang Melawan Penjajah Kolonial Hindia Belanda
Mengevaluasi Perang Melawan Penjajah Kolonial Hindia Belanda
Syafira Azzahra
 
Pattimura
PattimuraPattimura
Pattimura
trianaariska
 
Perlawanan maluku
Perlawanan malukuPerlawanan maluku
Perlawanan maluku
Suratno Ratno Miharjo
 
Perlawanan rakyat menentang kolonialisme barat
Perlawanan rakyat menentang kolonialisme baratPerlawanan rakyat menentang kolonialisme barat
Perlawanan rakyat menentang kolonialisme barat
Suci Mairoza Sya
 
Perlawanan maluku
Perlawanan malukuPerlawanan maluku
Perlawanan maluku
Ester Elisabeth
 
Perang pattimura
Perang pattimuraPerang pattimura
Perang pattimura
Riefdah
 
Perlawanan rakyat 2
Perlawanan rakyat 2Perlawanan rakyat 2
Perlawanan rakyat 2
Ayudhya Widi
 
Kapitan Pattimura_SMAN 1 Kejayan
Kapitan Pattimura_SMAN 1 KejayanKapitan Pattimura_SMAN 1 Kejayan
Kapitan Pattimura_SMAN 1 Kejayan
Bimaaaaa Mahendraaa
 
Perang melawan kolonialisme
Perang melawan kolonialismePerang melawan kolonialisme
Perang melawan kolonialisme
Fikri Yaqin
 
12. perlawanan rakyat maluku tahun 1817
12. perlawanan rakyat maluku tahun 181712. perlawanan rakyat maluku tahun 1817
12. perlawanan rakyat maluku tahun 1817
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Pertentangan Raja Melawan Penguasa Pesisir, Konfrontasi Mataram Melawan voc, ...
Pertentangan Raja Melawan Penguasa Pesisir, Konfrontasi Mataram Melawan voc, ...Pertentangan Raja Melawan Penguasa Pesisir, Konfrontasi Mataram Melawan voc, ...
Pertentangan Raja Melawan Penguasa Pesisir, Konfrontasi Mataram Melawan voc, ...
Dikki Wahyu Afandi E.D
 
Perang banjar
Perang banjarPerang banjar
Perang banjar
yaniinuryani
 
Perang Padri
Perang PadriPerang Padri
Perang Padri
Mischaelle
 
PERANG PATTIMURA
PERANG PATTIMURAPERANG PATTIMURA
PERANG PATTIMURA
Alyssa Melani Savira
 

What's hot (20)

8. voc (verangde oost indische compagnie)
8. voc (verangde oost indische compagnie)8. voc (verangde oost indische compagnie)
8. voc (verangde oost indische compagnie)
 
Perang tondano
Perang tondanoPerang tondano
Perang tondano
 
Power point ips klmpk 6
Power point ips klmpk 6Power point ips klmpk 6
Power point ips klmpk 6
 
Sejarah Indonesia - Perang Tondano dan Pattimura Angkat Senjata
Sejarah Indonesia - Perang Tondano dan Pattimura Angkat SenjataSejarah Indonesia - Perang Tondano dan Pattimura Angkat Senjata
Sejarah Indonesia - Perang Tondano dan Pattimura Angkat Senjata
 
PERANG PATTIMURA MELAWAN VOC
PERANG PATTIMURA MELAWAN VOCPERANG PATTIMURA MELAWAN VOC
PERANG PATTIMURA MELAWAN VOC
 
Mengevaluasi Perang Melawan Penjajah Kolonial Hindia Belanda
Mengevaluasi Perang Melawan Penjajah Kolonial Hindia BelandaMengevaluasi Perang Melawan Penjajah Kolonial Hindia Belanda
Mengevaluasi Perang Melawan Penjajah Kolonial Hindia Belanda
 
Pattimura
PattimuraPattimura
Pattimura
 
Perlawanan maluku
Perlawanan malukuPerlawanan maluku
Perlawanan maluku
 
Patimura
PatimuraPatimura
Patimura
 
Perlawanan rakyat menentang kolonialisme barat
Perlawanan rakyat menentang kolonialisme baratPerlawanan rakyat menentang kolonialisme barat
Perlawanan rakyat menentang kolonialisme barat
 
Perlawanan maluku
Perlawanan malukuPerlawanan maluku
Perlawanan maluku
 
Perang pattimura
Perang pattimuraPerang pattimura
Perang pattimura
 
Perlawanan rakyat 2
Perlawanan rakyat 2Perlawanan rakyat 2
Perlawanan rakyat 2
 
Kapitan Pattimura_SMAN 1 Kejayan
Kapitan Pattimura_SMAN 1 KejayanKapitan Pattimura_SMAN 1 Kejayan
Kapitan Pattimura_SMAN 1 Kejayan
 
Perang melawan kolonialisme
Perang melawan kolonialismePerang melawan kolonialisme
Perang melawan kolonialisme
 
12. perlawanan rakyat maluku tahun 1817
12. perlawanan rakyat maluku tahun 181712. perlawanan rakyat maluku tahun 1817
12. perlawanan rakyat maluku tahun 1817
 
Pertentangan Raja Melawan Penguasa Pesisir, Konfrontasi Mataram Melawan voc, ...
Pertentangan Raja Melawan Penguasa Pesisir, Konfrontasi Mataram Melawan voc, ...Pertentangan Raja Melawan Penguasa Pesisir, Konfrontasi Mataram Melawan voc, ...
Pertentangan Raja Melawan Penguasa Pesisir, Konfrontasi Mataram Melawan voc, ...
 
Perang banjar
Perang banjarPerang banjar
Perang banjar
 
Perang Padri
Perang PadriPerang Padri
Perang Padri
 
PERANG PATTIMURA
PERANG PATTIMURAPERANG PATTIMURA
PERANG PATTIMURA
 

Similar to Awal tugas sejarah

7.perang vs belanda
7.perang vs belanda7.perang vs belanda
7.perang vs belanda
Winda Rizkiana
 
Perang Pattimura Final.pptx
Perang Pattimura Final.pptxPerang Pattimura Final.pptx
Perang Pattimura Final.pptx
NizhamRafaLazuardi
 
Perlawanan cut nyak dien dan teuku umar terhadap belanda ]
Perlawanan cut nyak dien dan teuku umar terhadap belanda ]Perlawanan cut nyak dien dan teuku umar terhadap belanda ]
Perlawanan cut nyak dien dan teuku umar terhadap belanda ]
Septian Muna Barakati
 
Perang Tondano
Perang TondanoPerang Tondano
Perang Tondano
SyifaFitria5
 
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Praktik Kolonial
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Praktik KolonialPerlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Praktik Kolonial
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Praktik Kolonial
Nadhira Felicia
 
Pertempuran pattimura naskilutfia (1)
Pertempuran pattimura   naskilutfia (1)Pertempuran pattimura   naskilutfia (1)
Pertempuran pattimura naskilutfia (1)
SyifaFitria5
 
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajahPerjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajahShafiraaaaa
 
draft materi sejarah kelas x1.pptx
draft materi sejarah kelas x1.pptxdraft materi sejarah kelas x1.pptx
draft materi sejarah kelas x1.pptx
PANDURINATA1
 
Riwayat hidup pattimura
Riwayat hidup pattimuraRiwayat hidup pattimura
Riwayat hidup pattimura
Yadhi Muqsith
 
Bab 2 Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Eropa.pptx
Bab 2 Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Eropa.pptxBab 2 Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Eropa.pptx
Bab 2 Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Eropa.pptx
EdukasiSejarah
 
VOC
VOCVOC
American history
American historyAmerican history
American history
rahellasni
 
Perlawanan Pada Masa Penjajahan Belanda
Perlawanan Pada Masa Penjajahan BelandaPerlawanan Pada Masa Penjajahan Belanda
Perlawanan Pada Masa Penjajahan Belanda
Esa Alfiandika Seaman
 
Biografi lengkap kapitan pattimura
Biografi lengkap kapitan pattimuraBiografi lengkap kapitan pattimura
Biografi lengkap kapitan pattimura
EKo Sup
 
perlawanan diponegoro dan palembang
perlawanan diponegoro dan palembangperlawanan diponegoro dan palembang
perlawanan diponegoro dan palembang
Suratno Ratno Miharjo
 
Amelia fatihah : Perlawanan pattimura
Amelia fatihah : Perlawanan pattimuraAmelia fatihah : Perlawanan pattimura
Amelia fatihah : Perlawanan pattimura
AmeliaFatihah1
 
sejarah indonesi TENTGANG SEKOLAH DAN LAINNYA
sejarah indonesi TENTGANG SEKOLAH DAN LAINNYAsejarah indonesi TENTGANG SEKOLAH DAN LAINNYA
sejarah indonesi TENTGANG SEKOLAH DAN LAINNYA
rahmatarifan81
 
perlawananmalukumakasarkepadavoc-160409031927.pptx
perlawananmalukumakasarkepadavoc-160409031927.pptxperlawananmalukumakasarkepadavoc-160409031927.pptx
perlawananmalukumakasarkepadavoc-160409031927.pptx
SamuelTabeel
 
Perlawanan maluku makasar kepada voc
Perlawanan maluku makasar kepada vocPerlawanan maluku makasar kepada voc
Perlawanan maluku makasar kepada voc
Suratno Ratno Miharjo
 
Bab 5 proses kolonoalisme barat di indonesia
Bab 5 proses kolonoalisme barat di indonesiaBab 5 proses kolonoalisme barat di indonesia
Bab 5 proses kolonoalisme barat di indonesia
Riinii Riinii
 

Similar to Awal tugas sejarah (20)

7.perang vs belanda
7.perang vs belanda7.perang vs belanda
7.perang vs belanda
 
Perang Pattimura Final.pptx
Perang Pattimura Final.pptxPerang Pattimura Final.pptx
Perang Pattimura Final.pptx
 
Perlawanan cut nyak dien dan teuku umar terhadap belanda ]
Perlawanan cut nyak dien dan teuku umar terhadap belanda ]Perlawanan cut nyak dien dan teuku umar terhadap belanda ]
Perlawanan cut nyak dien dan teuku umar terhadap belanda ]
 
Perang Tondano
Perang TondanoPerang Tondano
Perang Tondano
 
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Praktik Kolonial
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Praktik KolonialPerlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Praktik Kolonial
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Praktik Kolonial
 
Pertempuran pattimura naskilutfia (1)
Pertempuran pattimura   naskilutfia (1)Pertempuran pattimura   naskilutfia (1)
Pertempuran pattimura naskilutfia (1)
 
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajahPerjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajah
 
draft materi sejarah kelas x1.pptx
draft materi sejarah kelas x1.pptxdraft materi sejarah kelas x1.pptx
draft materi sejarah kelas x1.pptx
 
Riwayat hidup pattimura
Riwayat hidup pattimuraRiwayat hidup pattimura
Riwayat hidup pattimura
 
Bab 2 Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Eropa.pptx
Bab 2 Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Eropa.pptxBab 2 Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Eropa.pptx
Bab 2 Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Eropa.pptx
 
VOC
VOCVOC
VOC
 
American history
American historyAmerican history
American history
 
Perlawanan Pada Masa Penjajahan Belanda
Perlawanan Pada Masa Penjajahan BelandaPerlawanan Pada Masa Penjajahan Belanda
Perlawanan Pada Masa Penjajahan Belanda
 
Biografi lengkap kapitan pattimura
Biografi lengkap kapitan pattimuraBiografi lengkap kapitan pattimura
Biografi lengkap kapitan pattimura
 
perlawanan diponegoro dan palembang
perlawanan diponegoro dan palembangperlawanan diponegoro dan palembang
perlawanan diponegoro dan palembang
 
Amelia fatihah : Perlawanan pattimura
Amelia fatihah : Perlawanan pattimuraAmelia fatihah : Perlawanan pattimura
Amelia fatihah : Perlawanan pattimura
 
sejarah indonesi TENTGANG SEKOLAH DAN LAINNYA
sejarah indonesi TENTGANG SEKOLAH DAN LAINNYAsejarah indonesi TENTGANG SEKOLAH DAN LAINNYA
sejarah indonesi TENTGANG SEKOLAH DAN LAINNYA
 
perlawananmalukumakasarkepadavoc-160409031927.pptx
perlawananmalukumakasarkepadavoc-160409031927.pptxperlawananmalukumakasarkepadavoc-160409031927.pptx
perlawananmalukumakasarkepadavoc-160409031927.pptx
 
Perlawanan maluku makasar kepada voc
Perlawanan maluku makasar kepada vocPerlawanan maluku makasar kepada voc
Perlawanan maluku makasar kepada voc
 
Bab 5 proses kolonoalisme barat di indonesia
Bab 5 proses kolonoalisme barat di indonesiaBab 5 proses kolonoalisme barat di indonesia
Bab 5 proses kolonoalisme barat di indonesia
 

More from Septian Muna Barakati

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
Septian Muna Barakati
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
Septian Muna Barakati
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
Septian Muna Barakati
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
Septian Muna Barakati
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Septian Muna Barakati
 
E
EE
Faktor
FaktorFaktor
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
Septian Muna Barakati
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
Septian Muna Barakati
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
Septian Muna Barakati
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
Septian Muna Barakati
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
Septian Muna Barakati
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Awal tugas sejarah

  • 1. Perlawanan Maluku terhadap pemerintah Hindia Belanda Sebab-sebab terjadinya perlawanan a. Kedatangan kembali Belanda ke Maluku menyebabkan rakyat Maluku gelisah. Mereka membayangkan kembali penderitaan yang pernah dialami pada zaman VOC. b. Pemerintah Belanda menindas rakyat Maluku. c. Benteng Duurstede di Saparua diduduki oleh pasukan Belanda. d. Pemerintah Belanda memberlakukan kembali penyerahan wajib dan wajib kerja. e. Pemerintah Belanda menurunkan tarif hasil bumi yang wajib diserahkan, sementara pembayarannya cenderung tertunda-tunda. f. Pemerintah Belanda memberlakukan uang kertas, sedangkan rakyat Maluku telah terbiasa dengan uang logam. g. Pemerintah Belanda menggerakkan para pemuda Maluku untuk mau menjadi prajurit Belanda. Proses perlawanan Pada tahun 1635 muncul perlawanan rakyat Maluku terhadap VOC di bawah pimpinan Kakiali, Kapten Hitu. Perlawanan segera meluas ke berbagai daerah. Oleh karena kedudukan VOC terancam, maka Gubernur Jederal Van Diemen dari Batavia dua kali datang ke Maluku (1637 dan 1638) untuk menegakkan kekuasaan Kompeni. Untuk mematahkan perlawanan rakyat Maluku, Kompeni menjanjikan akan memberikan hadiah besar kepada siapa saja yang dapat membunuh Kakiali. Akhirnya seorang pengkhianat berhasil membunuh Kakiali. Dengan gugurnya Kakiali, untuk sementara Belanda berhasil mematahkan perlawanan rakyat Maluku, sebab setelah itu muncul lagi perlawanan sengit dari orang-orang Hitu di bawah pimpinan Telukabesi. Perlawanan ini baru dapat dipadamkan pada tahun 1646. Pada tahun 1650 muncul perlawanan di Ambon yang dipimpin oleh Saidi. Perlawanan meluas ke daerah lain, seperti Seram, Maluku, dan Saparua. Pihak Belanda agak terdesak, kemudian minta bantuan ke Batavia. Pada bulan Juli 1655 bala bantuan datang di bawah pimpinan Vlaming van Oasthoom dan terjadilah pertempuran sengit di Howamohel. Pasukan rakyat terdesak, Saidi tertangkap dan dihukum mati, maka patahlah perlawanan rakyat Maluku. Sampai akhir abad ke-17 tidak ada lagi perlawanan menentang VOC. Pada akhir abad ke- 18, muncul lagi perlawanan rakyat Maluku di bawah pimpinan Sultan Jamaluddin, namun segera dapat ditangkap dan diasingkan ke Sailan (Sri Langka). Menjelang akhir abad ke-18 (1797) muncullah perlawanan besar rakyat Maluku di bawah pimpinan Sultan Nuku dari Tidore. Sultan Nuku berhasil merebut kembali Tidore dari tangan VOC. Akan tetapi setelah Sultan Nuku meninggal (1805), VOC dapat menguasai kembali wilayah Tidore.
  • 2. Tidakan sewenang-wenang yang dilakukan VOC di Maluku kembali dilanjutkan oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda setelah berkuasa kembali pada tahun 1816 dengan berakhirnya pemerintah Inggris di Indonesia tahun 1811-1816. Berbagai tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda di bawah ini menyebabkan timbulnya perlawanan rakyat Maluku. Hal-hal tersebut adalah : a. Penduduk wajib kerja paksa untuk kepentingan Belanda misalnya di perkebunan-perkebunan dan membuat garam. b. Penyerahan wajib berupa ikan asin, dendeng dan kopi. e. Banyak guru dan pegawai pemerintah diberhent ikan dan sekolah hanya dibuka di kota-kotabesar saja. d. Jumlah pendeta dikurangi sehingga kegaitan menjalankan ibadah menjadi terhalang. e. Secara khusus yang menyebabkan kemarahan rakyat adalah penolakan Residen Van den Berg terhadap tuntutan rakyat untuk membayar harga perahu yang dipisah sesuai dengan harga sebenarnya.Tahun 1817 rakyat Saparua mengadakan pertemuan dan menyepakati untuk memilih Thomas Matulessy (Kapitan Pattimura) untuk memimpin perlawanan. Keesokan harinya mereka berhasil merebut benteng Duurstede di Saparua sehingga residen Van den Berg tewas. Selain Pattimura tokoh lainnya adalah Paulus Tiahahu dan puterinya Christina Martha Tiahahu. Anthoni Reoak, Phillip Lattumahina, Said Perintah dan lain-lain. Perlawanan juga berkobar di pulau-pulau lain yaitu Hitu, Nusalaut dan Haruku penduduk berusaha merebut benteng Zeeeland. Untuk merebut kembali benteng Duurstede, pasukan Belanda didatangkan dari Ambon dibawah pimpinan Mayor Beetjes namun pendaratannya digagalkan oleh penduduk dan mayor Beetjes tewas. Pada bulan Nopember 1817 Belanda mengerahkan tentara besar-besaran dan melakukan sergapan pada malam hari Pattimura dan kawan-kawannya tertangkap. Mereka menjalani hukuman gantung pada bulan Desember 1817 di Ambon. Paulus Tiahahu tertangkap dan menjalani hukuman gantung di Nusalaut. Christina Martha Tiahahu dibuang ke pulau Jawa. Selama perjalanan ia tutup mulut dan mogok makan yang menyebabkan sakit dan meninggal dunia dalam pelayaran pada awal Januari tahun 1818. Perang ini disebabkan oleh Belanda yang sewenang-wenang terhadap Maluku Perang ini berlangsung pada tahun 1817. Tokoh-tokohnya antara lain: Thomas Matulessy / Kapitan Pattimura, Christina Martha Tiahahu, Kapitan Paulus Tiahahu.
  • 3. Perang ini Disertai dengan perebutan benteng Duurstde yang mengakibatkan kematian Jendral Van Den Berg. Karena adanya bantuan Inggris, Kapten Pattimura terdesak masuk hutan dan benteng-bentengnya direbut kembali pemerintah. Rakyat nusa laut menyerah tanggal 10 November 1817 setelah pimpinannya Kapiten Paulus Tiahahu serta putrinya Kristina Martha Tiahahu. Tanggal 12 November 1817 Kapitan Pattimura ditangkap dan bersama tiga penglimanya dijatuhi hukuman mati di Niuew Victoria di Ambon. Perang ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Thomas Matulessy (Patimura), Christina Martha Tiahahu, Anthoni Rhebok, Thomas Pattiwael, Lucas Latumahina, Philip Latumahina, Ulupaha, Paulus Tiahahu, Raja Tiow, Said Perintah, Nicolas Patinasasany, Jeremias Tamaela, danHarmanusLatuperisa.Pada tanggal 15 mei 1817 rakyat bergerak menuju Benteng Duurstede di Saparua dan menembak mati Residen Van Den Berg. Benteng Duurstede dapat diduduki oleh pasukan Patimura. Pergolakan tersebut meluas ke Haruku, Nusa Laut, Pulau Seram, Larike dan daerah-daerah lainnya. Belanda mendatangkan tentara dalam jumlah yang besar dan berusaha merebut kembali Benteng Duurstede. Akhir perlawanan Pada bulan juli 1817, Belanda mendatangkan tentara dalam jumlah yang besar. Dan pada tanggal 2 agustus 1817 di bawah pimpinan Letkol Groof berhasil merebut Benteng Duurstede. Dalam suatu pertempuran, akhirnya Belanda dapat menawan Patimura, Anthoni Rhebok, dan Thomas Pattiwael. Pada tanggal 16 desember 1817, Patimura dihukum gantung di Benteng Nieuw Victoria. Latar Belakang Perang Tondano dan Implikasinya Bahwa hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya perang antara orang Minahasa dengan kompani Belanda, antara lain dipengaruhi oleh sikap antipati seluruh Walak di Minahasa khususnya Walak Tondano atas kedatangan kolonial Belanda yang dianggap sama dengan kolonial asing sebelumnya, yakni orang Tasikela (Portugis dan Spanyol) yang telah membunuh beberapa Tona’as, antara lain Mononimbar dan Rakian dari Tondano dan Tona’as Umboh dari Tomohon, serta adanya pemerkosaan terhadap perempuan (Wewene) Minahasa. Hal ini menimbulkan kesan bahwa semua orang kulit putih (kolonial) memiliki perangai yang sama alias kejam. Demikian juga pada perang ketiga, dipicu oleh tertangkapnya Ukung Pangalila kepala Walak Tondano, dan Ukung Sumondak kepala Walak Tompaso. Hampir semua penulis menyatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya Perang Tondano keempat (terakhir), adalah bahwa Minahasa tidak mau menyediakan tentara untuk kepentingan militer Hindia-Belanda (lihat Wenas 2007). Dikemukakan oleh Supit (1991), “para penulis barat
  • 4. dalam tulisan sepintas senantiasa menyatakan bahwa penyebab terjadinya peristiwa itu, adalah karena masalah “rekrutering” atau “ketentuan menjadi serdadu” bagi para pemuda Minahasa untuk dikirim ke Jawa guna menghadapi perjuangan tentara Inggris. Perang Tondano Pertama (1661-1664) Singkatnya, Perang Tondano pertama ini, terjadi pada tanggal 1 Juni 1661. Perang ini merupakan kisah heroik yang dilakukan oleh rakyat yang bermukim di sekitar danau Tondano, tepatnya di sebelah selatan Kota Tondano sekarang ini yang dahulu disebut Minawanua, melawan pasukan kolonial Belanda. Boleh dikatakan perang pertama ini merupakan perang yang luar biasa. Sebab dilihat dari segi militer oleh pihak Belanda ternyata lawan mereka yang tergolong sebagai rakyat biasa/primitif yang berumah di atas air dapat menyiapkan infrastruktur perang yang demikian lengkapnya. Kurang lebih seribu empat ratus laskar (termasuk kaum perempuannya) terlibat dalam pertempuran. Ratusan perahu disiapkan untuk melayani medan perang yang berkecamuk di atas air dan rawa. Perahu-perahu tempur ini telah dibuat sedemikian rupa, sehingga dengan ditumpangi empat sampai lima orang dengan peralatan perangnya, dapat bergerak di atas air maupun di atas rumput-rumput rawa dengan cepat dan gesit. Lamanya pertempuran berlangsung selama beberapa bulan dan telah menimbulkan korban jiwa di kedua belah pihak. Beberapa pahlawan yang terlibat langsung dalam perang Tondano pertama ini, selain berasal dari Tondano, seperti Kawengian, Wengkang, Gerungan, Nelwan, Tawaluyan dan Rumambi), juga turut serta pahlawan-pahlaman dari Remboken, seperti Kentei, Tellew, Tarumetor, dan Wangko dari kakas.Pada suatu ketika, ekspedisi Simon Cos dengan bantuan sementara pemimpin rakyat Maesa yang telah menyeleweng, telah dapat mendesak untuk menghentikan peperangan ini. Perang Tondano Kedua (1681-1682)Singkatnya latar belakang terjadinya perang kedua ini, ada hubungannya dengan perlakuan semena-mena Belanda demi kepentingannya sendiri atas makna Perjanjian 10 Januari 1679 yang disebut oleh N. Graafland (1898) dalam Umboh (1985) sebagai “Kunci Kontrak Besar” persekutuan - persahabatan antara Minahasa dan Belanda, yang ditandatangani oleh Robertus Padttbrugge dari pihak Belanda, dan dari pihak Minahasa ditandatangani oleh Maondi (Mandey), Capitaine Pacat (Paat), Soepit (Supit), dan Pedro Rantij (Ranti). Disebut Perang Tondano, oleh karena Walak Tondano dalam menghadapi kehadiran kaum kolonial Belanda, cenderung menunjukkan sikap antipati maupun ketidakpatuhan atas eksistensi kompani Belanda, maka konsekuensinya kawasan pemukiman Walak Tondano tepatnya di Minawanua dijadikan sasaran penyerbuan pasukan Belanda dan antek-anteknya. Bagi kompani Belanda kawasan Minawanua yang disebut oleh Boven Tondano (tempat tinggal orang Tondano), merupakan kawasan yang dijadikan tempat berkumpul para ekstrimis (Pangalila). Perang Tondano Ketiga (1707-1711) Perang Tondano Keempat (1807-1809) V. Suasana Perang
  • 5. Oleh karena pihak Belanda tidak bergeming menerima keputusan hasil musyawarah tersebut, maka konsekuensinya terjadilah pertempuran atau perang modern pertama di Indonesia di mana pihak Hindia Belanda mendapat perlawanan sengit dari waranei-waranei dan wulan-wulan Minahasa yang mahir menggunakan senjata meriam buatan Spanyol, meriam bambu (lantaka), senapan api, dan senjata tajam lainnya. Berdasarkan catatan sejarah, pihak pasukan Belanda sempat melakukan tiga kali serangan (lihat Mangindaan 1871; Mambu 1986) dalam Wenas (2007), singkatnya adalah sebagai berikut: · Serangan pertama pasukan Belanda dilakukan pada tanggal 1 September 1808, terjadi tembak menembak barisan senapan dari kedua pihak. · Serangan kedua, terjadi pada tanggal 6 Oktober, pihak Belanda berhasil merebut negeri Tataaran (5 Km dari Benteng Moraya). Pada serangan kedua ini, pihak Belanda mengajak berunding, dan akhirnya taktik berunding ini bermaksud untuk menangkap Tewu, Lonto, Lumingkewas dan Mamahit. · Serangan ketiga, berlangsung pada tanggal 23 Oktober 1808, pasukan Belanda mendapat perlawanan sengit dari pasukan Minahasa terutama dalam menghadapi serangan dari arah danau (Benteng Paapal) ditangani oleh pasukan katak yang dikenal sebagai ‘hantu-hantu danau’. Demikian juga dalam menghadapi serangan dari arah Koya (Benteng Moraya), tidak jarang pasukan atau waranei-waranei Minawanua menyerang balik sampai ke pertahanan pasukan Belanda di Koya, bahkan sempat melukai dan membunuh beberapa perwira Belanda, termasuk melukai kepala residen Predigger di Tataaran yang ditembak oleh pasukan berani mati Rumapar.